• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Psikologi Pendidikan tentang Pengembangan Bakat dan Minat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Psikologi Pendidikan tentang Pengembangan Bakat dan Minat"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Psikologi Pendidikan tentang Pengembangan Bakat dan Minat

I.

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Seorang anak dikatakan anak luar biasa karena ia berbeda dengan anak-anak lainnya. Perbedaan terletak pada adanya ciri-ciri yang khas yang menunjukkan pada keunggulan dirinya. Namun, ‘keunggulan’ tersebut selain menjadi sebuah kekuatan dalam dirinya sekaligus menjadi ‘kelemahan’. Yang dimaksud sebagai kelemahan di sini adalah diabaikannya ia sebagai individu yang memiliki hak sama dalam mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dirinya.

Anak-anak berbakat memiliki potensi yang luar biasa, baik untuk menjadi pribadi yang positif ataupun yang negatif. Hal ini ditentukan oleh penanganan yang mereka pada masa tumbuh kembang, baik di dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat di mana dia tinggal.

Mereka adalah bibit yang siap tumbuh, sebagaimana tanaman yang merupakan bibit unggul tidak serta merta menjadi tumbuhan yang luar biasa, karena akan bergantung pada keadaan tanah di mana ia ditanam, bagaimana unsur haranya, mineralnya, bagaimana pemupukan yang ia terima, penyinaran mataharinya dan lain sebagainya.

Orangtua dan pendidik seyogyanya menyadari pentingnya pengenalan tanda-tanda anak berbakat, dengan demikian bisa menentukan pendekatan apa yang tepat dan bagaimana cara menerapkan pada pola didik anak yang bersangkutan.

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang sebenarnya tentu diperlukan partisipasi dari sang pelaku pembelajaran, yaitu siswa. Dan guru pun harus mampu melihat bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran. Sebagaimana yang kita tahu bahwa motivasi, minat dan bakat siswa sangat berperan dalam suksesnya proses pembelajaran. Semakin baik ketiga hal tersebut dimiliki siswa maka semakin efektiflah proses pembelajaran tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan bakat?

2. Apa saja faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi bakat anak?

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat pada anak?

4. Bagaimana pengembangan bakat?

5. Apa pengertian minat?

1. Bagaimana cara menumbuhkan minat belajar siswa dan faktor yang mempengaruhi minat siswa?

A. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian bakat.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi bakat anak.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat pada anak.

4. Untuk mengetahui pengembangan bakat.

(2)

6. Untuk mengetahui cara menumbuhkan minat belajar dan faktor apa saja yang mempengaruhi

minat siswa.

I.

Pembahasan

A. Pengertian bakat

Bakat atau aptitude merupakan kecakapan potensial yang bersifat khusus, yaitu khusus dalam sesuatu bidang atau kemampuan tertentu. Seseorang lebih berbakat dalam bidang bahasa sedang yang lain dalam matematika, yang lain lagi lebih menunjukkan bakatnya dalam sejarah, dan sebagainya.

Banyak para ahli mengemukakan tentang definisi bakat. Diantaranya adalah menurut W. B Michael bakat merupakan suatu kapasitas atau potensi yang belum dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar, bakat berkenaan dengan kemungkinan menguasai sesuatu pola tingkah laku dalam aspek kehidupan tertentu.

Guillford memberikan definisi sedikit berbeda, menurutnya bakat banyak sekali, sebanyak perbuatan atau aktivitas individu. Ada tiga komponen dari bakat menurut Guillford, yaitu komponen: Intelektual, perseptual dan psikomotor. Komponen intelektual terdiri atas beberapa aspek, yaitu aspek pengenalan, ingatan, dan evaluasi. Komponen perseptual juga meliputi beberapa aspek, yaitu pemusatan perhatian, ketajaman indra, orientasi ruang dan waktu, keluasan dan dan kecepatan mempersepsi. Komponen psikomotor terdiri atas aspek-aspek rangsangan, kekuatan dan kecepatan gerak, ketepatan, koordinasi gerak dan kelenturan.

Bakat dapat diartikan sebagi kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa yang akan datang.

Bakat memungkinkan seseorang mencapai prestasi tertentu dalam bidang tertentu. Akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan dorongan atau motivasi agar dapat tersebut dapat terwujud. Misalnya seseorang memiliki bakat menggambar, jika ia tidak pernah diberi kesempatan untuk mengembangkan, maka bakat tersebut tidak akan tampak. Jika orang tuanya menyadari bahwa ia mempunyai bakat menggambar dan mengusahakan agar ia dapat pengalaman yang sebaik-baiknya untuk mengembangkan bakatnya, dan anak itu juga menunjukkan minat yang besar untuk mengikuti pendidikan menggambar, maka ia akan dapat mencapai prestasi unggul untuk bidang tersebut.

(3)

Dalam kehidupan di sekolah sering tampak bahwa seseorang yang bakat dalam olah raga, umumnya prestasi mata pelajarannya juga baik, tetapi sebaliknya dapat terjadi prestasi semua mata pelajarannya tidak baik. Keunggulan dalam salah satu bidang apakah bidang sastra, seni atau matematika, merupakan hasil interaksi dari bakat yang dibawa sejak lahir dan faktor lingkungan yang menunjang, termasuk minat dan motivasi.

A. Faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi bakat anak

1. Faktor Genetik dan Biologis Lainnya

Pendapat bahwa intelegensi dan kemampuan yang berkualitas adalah diturunkan kurang dapat diterima di masayarakat yang memandang bahwa semua orang itu sama. Penelitian dalam genetika perilaku menyatakan bahwa setiap jenis dalam perkembangan perilaku dipengaruhi secara signifikan melalui gen/keturunan. Namun demikian faktor biologis juga tidak dapat diingkari, faktor biologis yang belum bersifat genetik yang berpengaruh pada intelegensi adalah faktor gizi dan neurologik. Kekurangan nutrisi dan gangguan neurologik pada masa kecil dapat menyebabkan keterbelakangan mental. Studi dari Terman terhadap orang-orang yang memiliki IQ tinggi menunjukkan keunggulan fisik seperti: tinggi, berat, daya tarik dan kesehatan, dibandingkan mereka yang intelegensinya lebih rendah. Penekanannya adalah, individu tidak mewarisi IQ atau bakat. Yang diwariskan adalah sekumpulan gen yang bersama dengan Pengalaman-pengalaman akan menentukan kapasitas dari intelegensi dan kemampuan-kemampuan lainnya (Zigler & Ferber, dalam Hallahan & Kauffman, 1994).

2. Faktor Lingkungan

Stimulasi, kesempatan, harapan, tuntutan, dan imbalan akan berpengaruh pada proses belajar seorang anak. Penelitian tentang individu-individu berbakat yang sukses menunjukkan masa kecil mereka di dalam keluarga memiliki keadaan sebagai berikut:

 Adanya minat pribadi dari orang tua terhadap bakat anak dan memberikan dorongan Orangtua

sebagai panutan.

 Ada dorongan dari orangtua untuk menjelajah.

 Pengajaran bersifat informal dan terjadi dalam berbagai situasi, proses belajar awal lebih bersifat

eksplorasi dan bermain.

 Keluarga berinteraksi dengan tutor/mentor.

 Ada perilaku-perilaku dan nilai yang diharapkan berkaitan dengan bakat anak dalam keluarga.

Anak-anak yang disadari memiliki potensi perlu dikembangkan, perlu memiliki keluarga yang penuh rangsangan, pengarahan, dorongan, dan imbalan-imbalan untuk kemampuan mereka.

(4)

Penelitian lain menunjukkan bahwa kelompok budaya atau etnik-etnik tertentu menghasilkan lebih banyak anak-anak berbakat walaupun tingkat sosial ekonominya berbeda. Hal ini dikaitkan dengan mobilitas sosial dan nilai yang tinggi pada prestasi di dalam bidang-bidang tertentu yang ada dalam kelompok budaya dan etnik tertentu yang menjadi kontribusi dalam keberbakatan.

Jadi lingkungan memiliki pengaruh yang banyak terkait bagaimana genetik anak diekspresikan dalam kesehariannya. Faktor keturunan lebih menentukan rentang di mana seseorang akan berfungsi, dan faktor lingkungan menentukan apakah individu akan berfungsi pada pencapaian lebih rendah atau lebih tinggi dari rentang tersebut.

A. faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat pada anak

Adapun sebab atau faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat pada anak terletak pada anak itu sendiri dan lingkungan.

1) anak itu sendiri. Misalnya anak tersebut tidak atau kurang berminat untuk mengembangakn

bakat-bakat yang ia miliki, atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi, atau mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi sehingga ia mengalami hambatan dalam pengembangan diri dan berprestasi sesuai dengan bakatnya.

2) Lingkungana anak. Misalnya orang tua si anak kurang mampu untuk menyediakan kesempatan

dan sarana pendidikan yang ia butuhkan, atau ekonominya cukup tinggi tetapi kurang memberi perhatian terhadap pendidikan anak.

Pada dasarnya setiap orang memiliki bakat-bakat tertentu. Dua anak bisa sama-sama mempunyai bakat melukis, tetapi yang satu lebih menonjol daripada yang lain bahkan saudara sekandung dalam satu keluarga bisa memiliki bakat yang berbeda-beda. Anak yang satu berbakat untuk bekerja dengan angka-angka, anak yang lain dalam bidang olah raga, serta yang lainnya lagi berbakat menulis (mengarang).

B. Pengembangan bakat

Ahli psikologi Abraham Maslow menemukan bahwa bakat yang terlahir dalam diri seseorang pada suatu saat akan timbul sebagai suatu kebutuhan, dan perlu mendapatkan perhatian serius. Karena itulah, bakat perlu perhatian serius dan jangan dianggap remeh. Bila bakat seorang anak diperhatikan dengan serius, akan sangat baik demi kemajuan masa depannya. Apalagi bila si anak anak sudah dibimbing pengembangan bakatnya sejak kecil. Sebagai guru yang bertanggung jawab untuk perkembangan bakat sang anak. Harus mengetahui hal apa saja

(5)

yang perlu diperhatikan untuk pengembangan bakat anak. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat sang anak :

 Perhatian

Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian khusus. Sistem pendidikan yang menggunakan pola penyeragaman kurang baik untuk digunakan. Cernatilah berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak.

 Motivas

Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar anak lebih percaya diri. Dan tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.

 Dukungan

Dukungan sangat penting bagi anak, selalu beri dukungan terhadap mereka dan yakinkan mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Selain itu dukunglah anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.

 Pengetahuan

Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di bidang tersebut.

 Latihan

Latihan terus menerus sangat baik untung perkembangan bakat anak agar bakat yang dipunya oleh anak lebih matang. Alangkah baiknya bila anak diikutsertakan dengan ekstra kurikuler atau beri kegiatan yang lebih agar anak bisa terus latihan dengan bakatnya tersebut.

 Penghargaan

Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.

 Sarana

Sediakan fasilitas atau sarana yang menunjang dengan bakat anak.

 Lingkungan

Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat anak. Karena itu usahakan anak selalu dekat dengan lingkungan yang mendukung bakat anak.

 Kerjasama

Kerja sama antara orang tua, guru maupun anak sangat diperlukan mengingat waktu anak di sekolah hanya sedikit dan waktu yang anak luangkan di rumah lebih banyak.

(6)

Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat diperlukan. Misalnya kenalkan anak pada sosok Taufik Hidayat bila anak berbakat dalam bidang bulu tangkis, Utut Adianto bila anak berbakat dalam bidang catur dsb.

C. Pengertian minat

Minat selama ini hanya dikenal dengan sebuah keinginan yang dimiliki oleh seseorang, sehingga antara satu dengan yang lain mempunyai perbedaan dalam keinginannya. Terlepas dari anggapan tersebut, minat siswa belajar merupakan bagian penting yang perlu dikaji dalam sebuah lembaga/ sekolah, karena tidak ada sekolah tanpa proses pembelajaran, sehingga minat siswa belajar adalah kunci tercapainya visi dan misi sekolah.

Minat mempunyai peranan penting bila dikaitkan dalam lembaga dan kurikulum pembelajarannya, karena minat mempunyai kecenderungan pada siswa untuk aktif dan respon terhadap sasarannya. Apabila sebuah kurikulum pembelajaran sekolah sudah tidak diminati, maka siswa akan cenderung pasif dan tidak memperdulikan segala usaha yang telah dilakukan oleh sekolah tersebut, sebalikanya jika kurikulum yang dilaksanakan diminati oleh siswa, maka siswa akan cenderung melakukan kegiatan yang berguna dan berjalan sesuai apa yang diharapkan oleh sekolah.

Minat secara bahasa diartikan dengan kesukaan, kecenderungan hati terhadap suatu keinginan. Sedangkan arti minat menurut istilah diartikan oleh sebagian tokoh sebagai berikut : Menurut Slamito, minat adalah suatu perasaan cenderung lebih cenderung atau suka kepada sesuatu hak atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Menurut Mahfud Shalahuddin, mengemukakan minat secara sederhana, minat adalah perhatian yang mengandung unsur- unsur perasaan. Andi Mappiare berpendapat bahwa, minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.

Dari pemaparan mengenai definisi-definisi minat diatas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah gejala psikis yang muncul dalam diri seseorang dan direalisasikan dengan perasaan senang dan menimbulkan perhatian yang khusus terhadap sasaran, sehingga seseorang cenderung berupaya untuk mencapai sasaran tersebut. Jadi untuk melihat reaksi dari gejala psikis tersebut dapat di pastikan dari sikap, prilaku, atau motivasi yang dimiliki oleh seseorang dalam beraktifitas.

(7)

Minat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik, karena itu guru berkewajiban untuk menumbuhkan minat belajar siswanya. Yang dapat dilakukan guru adalah sebagai berikut:

1. Memahami kebutuhan anak didik dan berupaya melayani kebutuhan mereka.

2. Jangan memaksa anak didik untuk tunduk pada kemauan guru.

3. Memberikan informasi pada anak didik mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang

akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu.

4. Menjelaskan kegunaan materi pelajaran untuk masa yang akan datang.

5. Menghubungkan materi pelajaran dengan peristiwa yang kontektual.

Minat yang muncul dalam pikologis siswa merupakan sebuah gejala, sehingga munculnya minat tersebut dipengaruhi oleh beberapa factor yang menjadi penyebabnya. Faktor tersebut diantaraya; (a). Faktor Individu dan (b). Faktor Sosial.

1. Faktor individu

Merupakan pengaruh yang muncul dalam diri siswa secara alami, misalnya diakibatkan karena ; kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi dan sifat pribadi. Setiap individu mempunyai tingkat kematangan serta kecerdasan yang berbeda sehingga minat yang muncul juga tidak sama antara individu satu dengan yang lain. Misalnya, seseorang yang mempunyai kecerdasan dibidang mata pelajaran ekonomi maka akan cenderung melakukan aktifitas dibidang kerja atau koperasi. Sebaliknya sesorang yang mempunyai kecerdasan dibidang perikanan maka akan cenderung melakukan aktivitas di sawah/tambak.

2. Faktor sosial

Merupakan pengaruh yang muncul diluar individu, misalnya diakibatkan karena kondisi keluarga, lingkungan, pendidikan dan motivasi sosial. Minat yang dipengaruhi oleh faktor sosial misalnya; ketika siswa hidup dalam masyarakat yang kesehariannya bersentuhan dengan padi (mayoritar petani padi), maka siswa cenderung ingin tahu dan mengenal kegiatan tersebut karena merasa menjadi bagian darinya, sebaliknya jika kesehariannya bersentuhan dengan ikan (mayoritar pekerja tambak), maka siswa cenderung ingin tahu dan mengenal lebih dalam mengenai perikanan.

Jadi, Peran minat sangat besar jika dikaitkan dalam pelaksanaan pembelajaran, karena dengan adanya minat siswa untuk belajar, proses pembelajaran akan dapat efektif. Jika murid

(8)

telah berminat dalam kegiatan belajar mengajar, maka hampir dapat dipastikan proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan hasil belajar juga optimal.

I.

Penutup

A. Kesimpulan

Bakat dapat diartikan sebagi kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi bakat anak yaitu faktor genetik dan biologis lainnya dan faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat pada anak adalah anak itu sendiri dan lingkungan anak. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat sang anak yaitu perhatian, motivasi, dukungan, pengertahuan, pelatihan, penghargaan, sarana, lingkungan, dan teladan yang baik. Minat adalah gejala psikis yang muncul dalam diri seseorang dan direalisasikan dengan perasaan senang dan menimbulkan perhatian yang khusus terhadap sasaran, sehingga seseorang cenderung berupaya untuk mencapai sasaran tersebut. Cara menumbuhkan minat belajar siswa salah satunya adalah memahami kebutuhan anak didik dan berupaya melayani kebutuhan mereka. Faktor yang mempengaruhi minat siswa adalah faktor individu dan faktor sosial.

B. Saran

Dengan adanya mata kuliah Psikologi pendidikan mahasiswa yang kelak menjadi seorang guru diharapkan untuk memahami dan mengerti psikologi setiap peserta didik. Untuk lebih dapat memahami materi tersebut mahasiswa diharapkan lebih aktif dalam mencari informasi tentang materi psikologi pendidikan.

Daftar Pustaka

http://pengertian-anak-berbakat.blogspot.com/

http://malinemas.blogspot.com/2012/01/bakat-minat-dan-motivasi-siswa-dalam.html http://tipzsangguru.wordpress.com/2010/04/10/cara-mengenali-minat-dan-bakat-siswa/ http://desisafitri.wordpress.com/2009/09/16/karya-tulis-pengembangan-bakat-pada-anak/

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat golongan menengah ke bawah yang rata-rata memiliki pendidikan yang rendah sehingga mempengaruhi cara mendidik anak, karena tidak mengetahui bagaimana

Pada tingkat ketiga ini, terdapat usaha dalam diri anak untuk menentukan nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral yang memiliki validitas yang diwujudkan tanpa harus

Sebagaimana yang telah dilihat di berbagai macam lembaga pendidikan, seringkali diperlihatkan bahwa anak-anak yang memiliki kecerdasan yang unggul dalam satu bidang

Manusia secara naluriah memiliki potensi intelektual dalam bidang afektif, kognitif dan psikomotorik yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kualitasnya melalui

Peserta didik adalah organisme yang sedang tumbuh dan berkembang karena memiliki berbagai potensi manusiawi, seperti bakat, minat dan kebutuhan sosial emosional-personal,

Anak dengan kesulitan belajar adalah individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara

Suatu pendapat yang keliru yang mengatakan bahwa kesulitan belajar anak didik di sebabkan rendahnya inteligensi karena dalam kenyataannya cukup banyak yang

Meningkatkan potensi yang dimiliki oleh anak, keluarga berpera penting sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak- anaknya. Sehingga setiap orang tua perlu