• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dr. Moh. Roqib, M. Ag. LKiS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Dr. Moh. Roqib, M. Ag. LKiS"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

Dr. Moh. Roqib, M. Ag

LKiS

(2)

ILMU PENDIDIKAN ISLAM:

PengembanganPendidikanIntegratif diSekolah, Keluarga, dan Masyarakat

Dr.Moh.Roqib,MAg

©

LKiS,2009

xvi+256 halaman:14,5x21cm

1.PendidikanIslam

ISBN: 979-1283-20-6 ISBN13:978-979-1283-20-5

Editor:FuadMustafid Pemeriksaaksara:Abdul Ghoni Rancang sampul:ImamSyahirulAlim Penataisi:Santo

Penerbit

&

Distribusi:

LALTYogyakarta SalakanBaruNo.1ScwonBantul Jl.ParangtritisKm.4,4Yogyakarta Telp.:(0274)387194 Faks.:(0274)379430 http://www.lkis.co.id c-mail: lkis@lkis.co.id

CetakanI:Juni2009

Percetakan:

PT.LAjSPrintingCemerlang SalakanBaruNo. 3ScwonBantul Jl.ParangtritisKm.4,4Yogyakarta Telp.:(0274)417762 e-mail:elkispriming@yahoo.co.id

(3)

Ilmu Pendidikan Islam

BahIII-

TUIUAN PENDIDIKAN ISLAM

*

25

A

Tujuan PendidikanIslamMenurutParaAhli

*

27 B.Humanisasidalam Tujuan PendidikanIslam

*

30 C.TujuandanPrinsip-PrinsipPendidikanIslam

*

32

BahlV

PENDIDIK

DALAM

PENDIDIKANISLAM*35 A. SetiapIndividu adalahPendidik

*

37 B.OrangTuasebagaiPendidikdalam Keluarga

*

39

C

PendidiksebagalWakilOrangTua 41 D.KriteriaIdealPendidik

*

42

Bah

V

KOMPETENSI KEGURUAN:

MeningkatkanPeran d an KesejahteraanPendidik

*

47

A.Nasib PendidikKitayangMemprihatinkan

*

47 B.Pendidik: antara Profesidan KewajibanAgama

*

48 C.Tugas Pendidik

*

50

D. Kompetensi Pendidik

*

51 E.Membaca Masa DepanPendidik

*

53 EKomunikasiEfektifbagiPendidik

*

55 RahVT

A.MengembangkanPotensi PesertaDidik 61 B.PendidikanSeumurHidup

*

63 C.Belajar dariKehidupan

*

65

RahVTT.

ALAT

DAN

MEDIA PENDIDIKANISLAM

*

69

A

AlatdanMedia dalam Pendidikan

*

69 B.KeharusanMembuat MediaPendidikan

*

71

Bahan denganhak cipla

(4)

DaftarIsi

C. TeknologiInformasidan Komunikasisebagal AlatdanMedia PendidikanJL72

D.Media untuk PeningkatanKreativitasdanIjtihad

*

73

RahVTII.

KURIKULU

M

PENDIDIKA

N

ISLAM

*

77 A.KurikulumMengacupadaTujuan Pendidikan3$78 B.Pengembangan Kurikulum

*

79

C.PengorganisasianMateridanBukuTeks

%

80 D. Kurikulum HarusMengacupadaPrinsipPendidikan

*

83

Bah!X.

METODE

PENDIDIKANISLAM:

PengertiandanPrinsip-Prinsipnya 89 A.PengertianPendekatan, Metode,dan Teknik

$

90 B.DasarPenggunaanMetodedan Teknik3*94

C

PrinsipMetode PendidikanIslam 95 D.MetodeMengajarAktif-Kreatif

*

98

Bah X.

METODE

PEMBELAJARAN:Dari/<yra’hinggaQuantum Teacbing 103

A.MetodeIgra'danPQ4RuntukMembaca

*

104 B.TrendEdutainmentdalam Pembelajaran

*

107 C. TeoriQuantumuntukPengembangan Pembelajaran

*

109 D.Mengembangkan MetodeKlasik-Kontemporer#112

E.Mendidik dengan KataKuna(Kevwords)$117

BahYT

LEMBAGA PENDIDIKANISLAM;Sekolah,Keluarga,dan Masyarakat

*

121

A-PengertianLembaga Pendidikan

*

121 B.Macam-MacamLembaga Pendidikan

$

122

G

KeluargasebagaiLembagaPendidikan

*

123

(5)

IlmuPendidikan Islam

D.Tempat IbadahsebagaiLembaga Pendidikan»125

E.LembagaPendidikandan PemberdayaanEkonomi

#

128 E ManajemenPengembanganLembaga Pendidikan

*

130

BabXII.

TAMAN

PENDIDIKANAL-QUR’AN

DAN MADRASAH

*133

A TPQ

sebagaiLembaga PendidikanProfesional*133 B.PotretMadrasah*132

C

PengembanganUmatDimulaidariMadrasah

#

135 D. StandarMutuLulusanMadrasah*138

BabXIII.

MASJID SEBAGAI

LEMBAGA

PENDIDIKAN*141 A.Menjadikan MasjidsebagaiPusatPendidikanAlternatif

#

141 B.PengelolaanPendidikandiMasjid*144

Bab XIV.

LEMBAGA

PENDIDIKANPESANTREN

*

149 A. PotretPendidikanPesantren*149 B.PeranAdiluhungPesantren

*

151 C.Gerakan Sosial-EdukaufPesantren

*

153 D. WajibBelajar9TahundiPesantren

*

156 E. Santri diDepanCermin TeknologiInformasi

#

157 ETradisidanMemperkuatJaringan Pesantren*183

Bab XV.

LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGIISLAM*163 A. PolitikPembidangan IlmudiPTI*164 B.PendidikanIslamdan TantanganGlobalisasi

*

166 C.PotretPTI Negeri#168

EMemperkuatJaringanMadrasah danPTI

#

171

(6)

DaftarIsi

Bab XVI.

PENDIDIKANPOLITIK

DAN

POLITIKPENDIDIKAN

#

173 A.PendidikansebagaiAlat PolitikAdiluhung

#

174 B. PolitikKeterpaksaanSekolah*175 C. Pendidikan yangBerkualitasdan Terjangkau#176

Bab XVII.

PENDIDIKANISLAMINKLUSIF#179 A.MembincangPluralisme#180

B.SikapPluraldanRealitasHistoris#182

C

Mendidik SikapInklusifUmat#185 D.Pluralismedalam PendidikanIslam

#

223 BabXVm.

PENDIDIKANKREATIF

DENGAN

CINTA #189 A. KreatifMenulis karenaCinta#190 B. FilosofiCintaMenjawabProblemManusia#194

C

MendidikKreatif-Produktifdengan Cinta 200 D. CintaTuhansebagaiDasarKreativitas

#

202 E.CintadanKreativitasdalamPesantren

#

204

Rah XIX.

PENDIDIKANSEKSBAGI

ANAK

USIADINI

DAN REMAJA#

207

A.FenomenaSeksBebas(Free Set)dalam MasyarakatKita

#

207 B.PentingnyaPendidikan Seks#210

C

Pendidikan Seks terhadapAnaksebagaiAmanah#213 D.Pengertiandan Tujuan Pendidikan Seks

#

214 E. Strategidan Materi Pendidikan Seks#216

F.Tempat PendidikanSeks

#

222 G.MenggugatMitos-MitosSeks

#

224

(7)

Ilmu Pendidikan Islam

BahXX

MEMBANGUN

SURGA PENDIDIKAN

*

227 A.Surga Pendidikan

*

227

B.KeteladananPerguruan Tinggi

*

229

C

Respons Pemerintah Daerah

*

230 D. Perpustakaan Bersama

*

231 E.Siapa Yang Harus Memulai? 232

DaftarPustaka

*

2235 Indeks

*

249 BiodataPenulis

*

255

Bahan denganhak cipla

(8)

BabI

MEMBACA DAN MENULIS SEBAGAI PINTU PENDIDIKAN ISLAM

A.PendidikanLewatMembaca(Iqra’

)

dan Pena(Qalam

)

“Bacalah(iqra)denganmenyebutnamaTuhanmuyangmen- ciptakan”demikian terjemahamayatpertamadariQS.al-Alaq [96]:1 yang turun kepadaRasulullahSaw. PerintahAllah kepadanabi agar membacadiberikan palingawaldibandingkan denganperintahapa pun.Membacamerupakanaktivitas awaldalampendidikan.Tanpa membaca makaseakantidak(mungkin) ada pendidikan.Membaca merupakan kewajibanbagi setiapmuslim yangberakal{aqit)dan dewasa(baligh).Membacajugamerupakanjendelauntukmelihat hazanah ilmu pengetahuan danjalanlapanguntukmemahamidunia.

Al-Qur’antelahmenjadisaksibaginilaiutamadariilmu penge- tahuan.Ayatyang pertama diturunkansepertitelahdikutip di atas merupakan awal pembebasan butahuruf,peningkatanapresiasiter- hadap ilmu pengetahuan,dan pengenalantentang hakikatkebenaran dalam kehidupanumat manusia.Allahmengajarkan kepada manusia tentang sesuatuyang belummerekaketahui,mengeluarkannyadari kegelapandan kebodohan(Jahiliyah)dan mengarahkan kepada cahaya ilmu-pengetahuan-teknologi(IPTEK) danmembuatumat manusia sadarakanrahmat yangtakternilaiharganya, yaitupengetahuan menulisdanmembacayangdarikeduanya dinamika ilmuberjalan kontinudan menyentuhsegalasisikehidupan manusia.

(9)

IlmuPendidikan Islam

Pembacaanbisaberagam bentuknya,baikdalam bentukmem- bacateksmaupunkonteks.Keragamanmembacainiterkaitdengan situasidankondisipembaca danjugayangdibaca.Ketikakitamem- bacatekswahyuyangtelahdibukukan menjadikitab suci, misalnya, kitaharusmelakukan pembacaan dengantotalitas,utuh,dankonteks- tualsehingga prosespembacaanterasahangat seakankitalahyang menerima langsungwahyutersebut dari Allah.Upaya untuk menjaga kehangatanmembaca,diantaranya adalahdengancaramendialogkan teksyangkitabacadengan konteksnyasehinggadapat dilakukan kontekstualisasi.

Aktivitasmembacainihendaknyaditeruskandenganaktivitas menulis(kit&bah

)

denganmenggukanpena(‘allamabil-qalam) sebagaialatnyaataudenganmenggunakan kecanggihanteknologi, sepertikomputer.Penadanalattuliselektronikmerupakan media yangberfungsimengabadikan danmerekampesanatau informasi yangkitaperolehsehingga pesanatauinformasi tersebutdapatdi- keluarkan atau dibaca ulang, baik olehdirikitasendirimaupunorang lain.Akantetapisayangnya, aktivitasmenuliskurangmendapatkan perhatian darikebanyakanumatIslam.Mayoritasmuslim cenderung lebihsukamembacadanbelumterbiasadengankegiatan tulis- menulis.Bahkandibeberapawilayah,sebagianmuslimjustrumasih banyakyang butaaksara.Oleh karenaitu,programPBA(Pemberan- tasanButaAksara)merupakanaksipositifuntukmenjawab kewajiban membacadanmenulis.Lupaterhadapkewajibanmembacadan menulismerupakansuatutindakandosa karenakeduanya merupakan pirantiuntuk melaksanakan kewajibandalam kehidupan.Inisesuai dengan kaidahfiqhiyyahyang menyatakan: kewajiban yangtidak bisa dilaksanakan secarasempurna tanpa adanyasesuatumakasesuatu itupunikutmenjadi wajibhukumnya. Kewajibanmembacadan menulisinidimaknaisebagaimotivasi spiritual bagi setiapmuslim untukselaluberprosesdalam mencari danmengembangkanilmu danteknologiguna menggapai kemaslahatanbagikehidupan.

Pemaknaaninimengandungartibahwasetiapmuslim dimoti- vasiuntuk menjadi orang yang berilmu(ilmuan)yang dalamkonteks

(10)

Membacadan Menulis sebagai Pintu Pendidikan Islam

historismotivasiinitelahdilakukansemenjakayatAl-Qur’an pertama diturunkan. Sendi-sendikehidupan yang bercahayakan ilmutelah ditanam dan dikokohkanolehNabiMuhammadSaw.,yang dipadu dengankeimanan yang kuat untukselaluberharapakan ridha-Nya.

Tradisikeilmuansepertiinitelahmembawakemajuan yang amat pesat didunia muslim dan hinggasaat inimasihterasapengaruhnya.

Akantetapi,dalamperjalanan sejarahnya, tradisi tersebutmenurun dan bahkan seakan menghilangdarikehidupanumatIslam.Saatini

umatIslam justrudihantui olehkelemahan yang parah dalamproses kependidikannya.

Dalamkondisidemikian,ayatAl-Qur’andanhaditsnabi sering kalihanya dipahamisebagai motivasimoraldenganpemaknaan yang sempitdanserba legal-formal.Dasaragamajugabelum didudukkan sebagaimodvasiutama untuk menyebar kedamaian keseluruhsisi kehidupan manusia,danapalagimenjadiilmusehinggaumatini seringmemilikipemahamanparsialtentang ajaranagamanyasehingga iamembahayakanbagi diridan lingkungannya.Pemahamanseperti itulahyangmemiculahirnya pertikaianyangtakberujungsehingga perpecahanumat menjadiidentitasyang meresahkan.

Tradisimembacadan menulis yang dalamsejarahnya telahme- lahirkanbanyak ilmuan sekaranginijustrutenggelam danterseret aruskejumudanpenuhketidakberdayaan.1Yangberkembang kemu- dian adalahtradisimonotondankonflik sosia-politikyangtiada henti.

Sampai-sampaibisadikatakantiadakomunitasmuslimkecuali di sanaada perdkaiandan perpecahan.Memang,pertikaiandanper- pecahanbukan hanya menjaditrademark umatIslam,melainkan jugadimilikioleh seluruhkomunitasagamalain dimananafsu kekuasaandansemacamnya menjadi acuan dalam hidupnya,tetapi denganmembacadalamartiluasseharusnyaumatsegerasadardan

'MunurutHumanDevelopment lndex budaya baca masyarakat Indonesia masih rendah. Halitu terbuktidenganfaktabahwa budaya baca masyarakat Indonesia berada padaperingkatke-107dari177negara,(Kompas

,

21 September2008).

Dengan melihat kenyataaninimakatiada jalan lainbagi kita kecuali harus terus mendorong masyarakat Indonesia untuk meningkatkan minat baca dan menulis.

(11)

IlmuPendidikan Islam

bangkitkembalimenciptakan kemunitasideal(khairaummah)di tengahmasyarakatdunia.

Dalamrangkamenghidupkan kembalitradisikeilmuanyang telahdibangunolehnabidiperlukanpenggaliankembali konsep dan pemikiranyang bersumberdariAl-Qur’an,hadits,dan pemikiran jenius daritokoh-tokohmuslim, khususnyadibidang pendidikan agarmendapatkanformulasibarudansegartentangkependidikan melalui kajian-kajian seriusdan berkesinambungan. Dasarpijakan rasionalnyaadalahbahwakemunduran umatIslam sangat terkait dengankemunduran pendidikanitu sendiri.Masyarakat yang maju akanmembuatpendidikanmenjadimaju dan demikianjugapen- didikanyangmaju akanmembawamasyarakatmenjadikreatifdan majupula.Adahubungantimbal balik antarakemajuan pendidikan dankemajuan masyarakatsehinggamemajukankeduanya menjadi tanggung jawab muliaumatIslamyangtidakbolehditunda-tunda.

PendidikanIslam bisadimajukan dengancaramengembangkan

sisimoralatauakhlakdengan ditambahmateri-materi sosialyang dapatmemantapkanpenguasaan pendidikan(tarbiyah

)

itu sendiri.

Untukitu,dibutuhkanrekonseptualisasi/>endidikan Islam.Sebab, dengantiadanyakonsepatauteoriyangjelasbagitenagakependidikan (Islam)makaakanmembuatkeraguandan kebingunganpengelola lembagadan mahasiswaitu sendiri.Sebagai akibatnya,mereka akan kehilanganarahdan langkahsertaberakibatpada rendahnyatingkat kemampuandan kompetisilulusan-lulusannya.

Konsep tentang pendidikan Islamitusendiriteramatluas jangkauannya karena menyangkutberbagaibidang yangberkaitan dengannya, mulaidaripengertian, dasar, tujuan,pendidik,subjek didik,alat-alat,kurikulum,pendekatandan metode, lingkungan sampaipada lembagapendidikan.Oleh karenaitu,dalambukuini penulishanya akanmembahasnyasecarasingkatdenganlebihmem- berikantitiktekanpadafungsiedukasi masjidsebagaipusat pendidikandan pemberdayaan.

(12)

Membacadan Menulis sebagai Pintu Pendidikan Islam

PersoalanpendidikanIslam jugamerupakanpersoalanyangkom- plekssehingga dalampembenahannyaharus dilakukansecara serempak,kontinu,danberkelanjutan.Disisilain,konsep pendidikan Islamjugabelummenunjukkan wajahnyasecarajelassehingga re- konseptualisasiIlmu PendidikanIslammenjadisesuatuyang harus segeradiwujudkan.Kemampuanmelakukankonseptualisasidan teorisasihanyamungkin dilakukanjika tradisimembacadan menulis telahmenjadi bagiandarikehidupan (terutama tokoh) muslim.

B.TeoridanPraktikPendidikan Integratif

Membacayangkemudiandilanjutkandengan menulissecara integratif(menyatu) merupakanaktivitasyang harusditradisikan dalam kehidupansetiapmuslim sebagaimana mengintegrasikan Iman-Islam-IhsanatauIman-Ilmu-Amal.Upayamenggaliteoridari perspektifIslam harusdilakukanbersamaan dengan upayapelak- sanaandari teori-teoriyangtelahdikembangkantersebut.Pendidikan integratif bisadimaknaisebagaipendidikanyangmenyatuantara teoridanpraktik;pendidikanyangtidakdikotomis,dan pendidikan yangmementaskanprosesmenuju kebaikan dan kebahagiaan hidup diduniadandi akhirat sekaligus.

Dalampraktiknya,pendidikandalamkeluarga, sekolah,dan masyarakatsering kali terpisah antarayangsatudenganlainnyadan bahkan terkadangjustrubertentangan.Dalamkeluarga,seoranganak dididiktentang etika (moral/akhlak),namundisekolahparaguru terkadangtidakmemperdulikantentang etikadan bahkanpelang- garanterhadapnilai-nilaietikaseringdipertontonkandimasyarakat.

Kontradiksipendidikandalamketigalembagaini(keluarga,sekolah, danmasyarakat) tentumembuatbingung anaksebagai peserta didik dangenerasiyang sedang mencarijatidiri.Keterpisahan antara ketiga lembagainisebenarnyadapat dijembatanilewatlembaga yangmen- jadirujukanbersamaumatIslam, sepertimasjid.

Masjidmerupakan tempat yangdisucikandandidatangioleh orangtua (keluarga),pendidik, pesertadidik (sekolah),dan warga

(13)

Ilmu Pendidikan Islam

sekitar(masyarakat).Pertemuan merekaditempatsucimerupakan bagian dari proses edukatifyang bermanfaatbagisemuapesertadidik kedepan.Jikamasjiddidesaindenganbaikmakaiaakanbisamem- bantuprosespendidikandalamkeluarga,sekolah,dan masyarakat sehingga prosespendidikanakan menjadiefektifdanefisien.

Pemahamantentangkonsepatau teoripendidikanIslamdan aplikasinyadalamprosespendidikanyangdijalankan dilingkungan keluarga,sekolah,dan masyarakatsecara integratifakanmemberikan hasilyang maksimaldan dapat menjadi acuanutama dalam peng- ambilan keputusan kependidikan ke depan. Masing-masing lembaga dapatberdiri secaraotonom,namuntetapharus saling sapadanme- lengkapi.Problem apapundalam kehidupanini,sepertiproblem sosial,politik,ekonomi,danhukum,harus dikaitkandengan pendidikansehingga solusinyaakanlebihkomprehensifdan humanis.

Pendidikanyangbaikakanmembantumenyelesaikanberbagaikasus dan meningkatkan kecerdasanpeserta didik,baik secara intelektual, emosional,maupunspiritual.

MemahamipengertianpendidikanIslamdantujuannya, serta pendidik,subjekdidik,danalatpendidikan dapat dilakukandari perspektif lain (outofbox)ataumenyampinguntukmemperoleh alternatif laingunamengembangkannyaagarmenjadilebihfung- sional,progresif,danfaktual.Selamaini,pengertian, tujuan,dan bahkan evaluasipendidikanhampirselaludibatasiolehtemboksekolah (for- mal)tanpadiusahakanuntuk dibukalebar sehinggapendidikan dapat berlangsungkapansajadandimanasaja,sepertidigarduronda, masjid, lapangan,gubug,maupunditempat-tempatnonformallainnya.

Masjid, misalnya,dapat difungsikanuntuk kepentingan pendidikanyang terprogramdansekaligusmelengkapisertamenjadi

alternatifdaripendidikan yang ada selamaini.Inibukanlahsuatu halyanganeh.Sebab,sejak awalkenabian hinggazamankeemasan Islam,masjidtelahmenjadipusatpendidikanintegratifumatIslam.

Pendidikanintegratifyangmemanfaatkan masjidiniamat penting dilakukanuntuk menghasilkanlulusanyang memilikiintegritasmoral

6

(14)

Membacadan Menulis sebagai Pintu Pendidikan Islam

yangbaik sehinggadinamikaumatatau peserta didikakantetap dalambingkai keislaman.

Saatkebobrokan moralmenimpamasyarakatkita,seperti korupsi,kekerasan, perkelahian, pelanggaranHAM,dan pengrusakan terhadaplingkunganhidup, tidak jarang hal-halburuktersebut justru dilakukanolehorang-orangIslamyang sebenarnyataat beribadah.

Integritasmoralmerekatentu sajajuga perludipertanyakan karena perilakunegatif seperti itu secaradoktrin tidakakan dilakukanoleh orang yangtaat beribadah.Sebab, apamaknaibadahyangmereka lakukanjikamoraltercerabut dari dirinya?Fenomenainimenunjuk- kanbahwa pendidikan(Islam)masihbersifatdikotomis, baik dari sisiteori-praktikmaupundarisisiajarandan amaliah. Sistem pendidikanyang dikotomissepertiinihanya akanmembentukanak didikyangmungkincerdas,namunkurangbermoral.Mereka akan melakukan tindakan apasaja,termasuk tindakanamoral,tanpaada perasaan bersalah atau berdosa. Ini tentu saja sangat ironisdantidak bolehdibiarkan.

C. Potensi PendidikanUmat

Upayamelakukanintegrasidaninterkoneksidalam pendidikan Islam inidapat memanfaatkanpotensiumat pada wilayahdimana pendidikantersebutberada.Diantarapotensipendidikanumat yang harusdibacasecara integratif, diantaranyaadalahmemanfaatkan masjid sebagaipusatnya sebagaimana yangdilakukanpadamasanabi, para sahabat,danparapendahulukitayangsaleh(salafurui ash-shalih).

Pengajuanalternatifmasjidinididasarkanpadarealitabahwa pendidikansaatiniyangterlepasdanmenjauhdarimasjid telahmen- jadikannilaimoraldanspiritualitaspesertadidiksemakintergerus olehgelombang budayanegatif dari Barat.Pemanfaatan masjidini sebagaiupayamenolak masjid dibangun hanyasebatas formalitas dan terkadang hanyasebagaipelengkapatau aksesorisumatIslam.

Aktualisasi teoripendidikanIslaminisangatmungkinuntukdi- wujudkandimasjid,tempatyangakhir-akhirinimemperolehper-

(15)

Ilmu Pendidikan Islam

harianyangcukuptinggikarena kecenderunganumatsaat ini sedang berupayamengembalikanaktivitasmasyarakatnyadi masjid.

Kecenderungansepertiinimengandungbanyakmakna:

1.AdakesadarandikalanganumatIslambahwa ilmu danteknologi yangdikembangkandiperguruantinggiselamainibelummem- berikanketenteramanbatin bagi individuyang menguasainyadan solusiyang diambiladalahdengan berupayamendekatkandiri kepadaAllahSWT.

2.UpayamendekatkandirikepadaAllah tersebut tentu sajamem- butuhkan tempat yangrepresentatif,dan tempat yangpaling tepat adalah masjid.Di tempatini,setiapmuslim yangtelah sekian lamamelakukanolah pikir bisa dilengkapidenganolah dzikir.

3.Generasimuslimnegeriinipascareformasi,menurutistilahKunto- wijoyo,merupakangenerasimuslim yangterlepas dariumat.2 Identitas(reference group)merekaadalahmahasiswaataubagian darisatuan-satuanlain,dan bukansatuanumat. Generasi muslim saat inidisebutdemikian,menurut Kuntowijoyo, karena mereka tidakbanyakmengunjungi masjid tempatumatberkumpul.

KegiatankerohanianIslam di sekolahdankampusserta aktivitas majelistaklimyangterlepasdarimasjidmemilikikontribusidalam memprosesgenerasimuslim tanpa masjid dangenerasiyangter- pisah dariumat. Koordinasidanperasaanmenjadi bagiandari umatpunsangatminimkarenahubungan emosional dengan tokohatauulamajuga sangat rendah.Halinilahyangmeng- akibatkankoordinasiumatmenjadirapuh.

4.Kehidupan remaja dangenerasimudayang rapuhinidiperparah olehkeberadaanmedia yangtelahmemutuskanhubungan emo- sionalgurudan murid.Mereka mendapatkan pengetahuan agama darisumber-sumber yang anonim,seperti kaset,CD,VCD,

internet,radio,dan TV. Buku-buku,majalah,danbrosurkeagama-

1Kuntowijoyo, Muslim TanpaMasjid: Esai-esaiAgama, Budaya, danPolitikdalam BingkaiStrukturalisme Transendental,(Bandung:Mizan,2001),hlm. 132-133.

(16)

Membacadan Menulis sebagai Pintu Pendidikan Islam

anjugadidapat darisumber-sumber yang anonim. Mereka me- ninggalkanlembaga-lembaga konvensional,sepertimasjid, pesantren,dan madrasah,ataumeninggalkan tokohperorangan, sepertikiai,uscadz,dan ulama.Hubunganemosionalgenerasi mudamuslim dengan masjid dan guru yang semakin menipis tersebutakanmemicukonflik internalumat.

5.Perpecahanumat merupakan fenomenariilyang sebenarnyatelah lamadicarikan alternatifpenyatuannya.Upayaituterus-menerus dilakukan,namunkendalanyacukup beragam dankuat.Selain problem kedangkalanilmu,kerapuhanmoral, jugakarenaada

tendensiataumotif-motifpolitik sesaatyangseringmendasari- nyasehinggaupayawajardanbiasatidakmungkinbisadiambil secara cepat.Oleh karenaitu,solusinyaharusdilakukansecara integral-komprehensif. Alternatifpenyatuanumatdiantaranya adalahdenganmenggunakan media masjid yangdiyakini sakral, tempatumat berkumpul,mudahditemukandalam komunitas muslim,dandinilainetraldarikepentingan-kepentinganduniawi.

Sebagaiumat,menurutIsma’ilRaji al-Faruqi,3orang-orangyang beriman hendaklah memilikisatuutiktumpuantempatberpijak, satutujuanmenyeluruh,satunilaikunciyang akanmemberikan kepadaseluruhusahamereka,dansatumaknayangmencakup keseluruhan, yaitumengabdi kepada Tuhan. Pengabdian kepada Tuhan yang dilakukan seorang muslimberpusat di masjid.Di tempatinilahseorangmuslimmembangunhubunganvertikal yangkuatkepadaAllahdansekaligusmemperkuat hubungan horisontaldengan sesama makhluk.

6.Hanyasaja,netralitasmasjidsaat inibanyak dipertanyakanoleh berbagai kalangan, diantaranyadisebabkanolehkecenderungan individualataukelompoktertentuyanginginmenggunakan masjidsebagaibagiandaripusatperhimpunan kekuatan poliuk umatataumenjadipusat kegiatanormastertentu secara eksklusif.

Selainkelompok yangberaliransamaatau berlainan organisasi a'ilRajial-Faruqi,Tauhid.(Bandung:Pustaka, 1995).hlm.119.

(17)

IlmuPendidikan Islam

denganmerekatidakdiperkenankanuntukikutmemakmurkan masjid.Dengancarapenguasaan terhadap ketakmirandanme- masang papanorganisasiIslam tertentu didepan masjidtelah menjadikankesanbahwamasjidiniadalah miliksekelompokumat saja,padahmasjid adalah milikumatsecarakeseluruhan.Walau- pundemikian,tidaksemua masjidterkena polusi seperti itu se- hinggaharapanuntukmemfungsikanmasjid tetapmenggelora daniabisadijadikan sebagai alternatifkarena masjidmasihdi-

yakini sebagaitempatyangpalingminimresistensinyabagiumat.

7.Satu hallagiyangmenyebabkanmasjidmenjaditumpuan harapan umatadalahkarena kesatuan masjiddengankegiatanpengem- bangan ilmudanteknologiakanmenjadikanintegritasmoral bangsabisa dijaga.Halinikarenakrisismultidimensionalsering kalidisebabkanbukan karena kelangkaantenaga profesionaldan ilmuan,melainkanlebihdisebabkanolehkekurangantenagayang memilikiintegritasmoral.DalamkonteksESQ{Emotional-Spiri- tualQuotient),

4digambarkanbahwaka’bahyang beradaditengah- tengahMasjidilHarammerupakanpusat jiwa,yaknijiwayang sucidanpenuh kedamaianmenuju kembali kepada YangMaha Kuasa, AllahSWT.Oleh karenaitu,kecenderungan masyarakat modernyanginginkembali ke masjidguna mencapai kedamaian merupakanpotensiumatyang pentinguntukdikelola.

8.Perkembanganekonomiumatjugadiarahkan menyatu dengan masjid sehinggajamaah merasamendapatkan perhatian dan kedamaian.Disisilain,masjidakan memiliki kemandirianuntuk pembiayaanpengelolaandan menjadisentrabagikesejahteraan jamaah.Apabilazakat, infaq,shadaqah,dan wakafdikeloladan

TerkaitdenganESQ(Emotional-Spiritual Quotient), lihatAry GinanjarAgustian, Rahasia SuksesMembangunKecerdasanEmosidanSpiritual,ESQBerdasarkan 6 Rukun Iman dan5RukunIslam, (Jakarta:Arga,2002).Yangperlumendapatkan tambahan adalah melakukanlatihan intensifpeningkatanESQdengan menjadikan masjidsebagai pusat,bukan sekadarmelakukanpembacaan terhadap buku,CD, dan seminar atau workshop semata.Jikainidilakukanmaka kekhawatiran Kuntowijoyobahwaikatanemosional akanterputuskarenahubunganguru- murid menjadi anonim.

10

(18)

Membaca danMenulis sebagai Pintu Pendidikan Islam

dikembangkan dengan menjadikanmasjid sebagaipusatnyamaka potensinya untuk berkembang akanlebihmemungkinkandi- bandingkanjika dikelolaoleh organisasi atauyayasanlainyang

tidak terkaitdenganmasjid.

Sikap optimis terhadap perkembanganinidisebabkanoleh beberapafaktor: pertama,masjidadalahtempat yangnetraldarike- pentinganpolitikdan golonganatauormastertentu (kecualiuntuk beberapakasusmasjidtertentuyang dinodaiolehpengurusnya);

kedua, tradisimasjidadalahketerbukaanmanajemen.Setiappema- sukan dilaporkanberikutpenggunaannyasehinggamenumbuhkan nilaikepercayaan. Saatini,kepercayaanmerupakanhallangkadan dicariolehumat,untukitumasjidmemberikan harapanterbesar bagi umatjikadikeloladenganbaik. Ketiga,Pergantiankepengurusanmasjid jugadilakukansecaratransparansehinggaumatataujamaahmenge- tahui betulkondisikeuangan yang adadanhal-hal lainnya;keempat, intidarisemuahal di atas adalahorang yangterikathatinya oleh masjidakan memiliki hubunganvertikalyangbaik sehingganilai perjuanganyang mendasariaktivitasnyabukan untuk kepentingan politik,ekonomi,atau lainnya,melainkan untuk pengabdian kepada Allahdan harapanmemperoleh ridha-Nya.

Konseptentangpendidikandenganmemenfaatkanpotensiyang

secarariiltelah dimilikiolehumat,sepertimasjidiniharus selalu dilakukankonseptualisasinyasehingga haldemikianlebihoperasio- nal.5Potensiumat yanglainadalahbudayalokalyangmesti dicari sisipositifnyauntukdikembangkan danditeorisasikandalam konteks pendidikansehinggamemilikikontribusiyanglebihoperasional, sepertibudaya Jawa yangdikenaladiluhung.6Dalamperspektif edukatif,budaya Jawamampumenunjukkanefektivitasnyauntuk

!Pembahasanlebih detiltentangfungsi edukatifmasjidbisadibacadibab XIV bukuini,sedangkanterkaitdengansejarahmasjiddan inmformasilainnya bisa dibacadalamMoh.Roqib,MenggugatFungsiEdukasiMasjid, (Yogyakarta:STAIN Press&Crafindo,2005).

Secaralebih luas, potensibudaya )awaterkaitdengan harmonidalam dimensi edukasidankeadilangender,lihatMoh. Roqib, Harmoni dalam Budaya tawa:

11

(19)

IlmuPendidikan Islam

mendukungpendidikanmoraldanlainnya.Hanyasaja,budaya Jawa perludikonstrukdalambingkaiyanglebihdinamissehinggapema- hamanyangkelirudannegatiftentangbudayaJawa, seperti dikatakan bahwa budaya Jawainikurangprogresifdan cenderungotoriter- feodalistik,bisadihindari.

Dimensi Edukasidan Keadilan Cender,(Yogyakarta:STAINPress&Pustaka Pelajar,2007).

12

(20)

Bab

II

PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN DALAM ISLAM

A. Pengertian PendidikandanPengajaran

Istilahpendidikansering kalitumpangtindihdenganistilah pengajaran.Oleh karenaitu,tidakheranjikapendidikan terkadang jugadikatakan“pengajaran” atau sebaliknya,pengajarandisebut sebagaipendidikan. Ini adalah sesuatuyangrancu,sebagaimana orang sering kelirumemahamiistilahsekolahdanbelajar.Belajardikatakan identikdengansekolah,padahalsekolahhanyalahsalahsatu dari tempatbelajarbagi peserta didik. Belajarmerupakan bagiandari prosespendidikanyang mencakuptotalitaskeunggulankemanusiaan sebagaihamba(‘abd)danpemakmuralam(khalifah

)

agar senantiasa bersahabatdanmemberikan kemanfaatan untuk kehidupanbersama.

Belajaratausekolahsama-samabermakna mencari ilmu yang merupakanbagianpentingdariprosespendidikanyang padaintinya adalah transferilmudannilaimoral.Ilmuberasal daribahasaArab 'a-l-m(’alima).Katailmuinibiasanyadigabungdengankatapenge- tahuan sehinggamenjadiilmu pengetahuan.1Ilmumenurutter-

AhmadWarsonMunawwir,Kamusal-Munawwir,(Yogyakarta: PP.Krapyak, t.t.),hlm.1037.Penggabunganantarailmu(sains)dan pengetahuan (knowledge) tidak tepatkarena ilmumemilikikerangkametodologisyang berbeda dengan pengetahuan.

13

(21)

Ilmu Pendidikan Islam

minologi2diartikan sebagaisuatukeyakinan yangmantap dansesuai denganfaktaempirisnya, atau hasilgambaran berdasarkanrasio.

Pendidikandalam bahasa Arabbiasadisebutdenganistilah tarbiyahyangberasaldarikata kerja rabba,sedang pengajarandalam bahasaArabdisebutdengantalimyangberasal darikata kerja 'allama.

PendidikanIslamsama denganTarbiyah IslAmiyah.Katarabba beserta cabangnya banyak dijumpai dalam Al-Qur’an, misalnya dalam QS.

al-Isra’[17]:24danQS.asy-Syu’ara’[26]:18,sedangkata'allama antara lainterdapatdalam QS.al-Baqarah [2]:31dan QS.an-Naml [27]:16. Tarbiyah seringjugadisebut ta'dib sepertisabdaNabiSaw.:

addabanirabbifaahsarut ta'dibi(Tuhankutelahmendidikku,maka akumenyempurnakanpendidikannya).

PendidikanyangdalambahasaArabdisebut tarbiyahmerupakan derivasidarikatarabb sepertidinyatakandalam QS.Fatihah[1]:2, Allah sebagaiTuhansemestaalam(rabbal-diamin),yaituTuhan yang mengaturdan mendidikseluruh alam. Allahmemberikaninformasi tentangartipenting perencanaan,penertiban,dan peningkatan kualitasalam.Manusia diharapkanselalumemuji kepadaTuhan yang mendidik alam semesta karenanya manusiajuga harus terdidik agar memilikikemampuanuntukmemahamialamyangtelahdididik oleh Allah sekaligusmampumendekatkandirikepadaAllahSang PendidikSejati.Sebagaimakhluk Tuhan, manusiaidealnyamelakukan internalisasisecarakontinu(istiqdmah)terhadapnilai-nilaiil&biyah agarmencapaiderajatins&nk&mil (manusiaparipurna) sesuaidengan kehendakAllahSWT.

Pendidikandalamkonteksini terkaitdengangerak dinamis,positif, dan kontinusetiapindividumenujuidealitaskehidupanmanusia agarmendapatkannilaiterpuji.Aktivitasindividu tersebut meliputi pengembangankecerdasan pikir(rasio,kognitif),dzikir(afektif,rasa, hati,spiritual),dan keterampilanfisik(psikomotorik).

1AliMuhammadal-Jurjany,Kitab at-Ta'rifat, (Jeddah:Al-Haramain,1. 1.),hlm. 155.

14

(22)

PengertianPendidikandanPengajarandalamIslam

Ilmu pendidikanberisitentangteoripendidikansekaligusdata danpenjelasanyangmendukungteoritersebut.3Dengandemikian, ilmu pendidikanIslam adalah teori-teorikependidikanyangdidasar- kan pada konsepdasarIslamyangdiambil daripenelaahanterhadap Al-Quran,hadits,danteori-teorikeilmuanlain,yangditelaahdan dikonstruksi secara integratifoleh intelektual('Mim)muslim untuk menjadi sebuah bangunanteori-teorikependidikanyangbisa di- pertanggungjawabkansecarailmiah.

Ilmu pendidikanIslam atau Tabiyatul Isl&miyyah tidaklahsama denganTafiir Tarbatvy atauHaditsTarbawyyang fokuskajianke- duanyalebihpadakajian atas ayat atau haditstentangkependidikan yangbelum mengungkapsecarailmiahbangunan ilmu kependidikan Islam itu sendiri. TafiirTarbawy danHaditsTarbawymerupakandasar yangharus diketahui olehilmuangunamembangunteori-teorike- pendidikansesuaidengan prosedurilmiahyangbisadipertanggung- jawabkan.dari hasilkajianterhadap dasar kitab suciyangterusber- dialogdengan alam semestainiakanmunculteori-teoribarutentang pendidikanyangkemudiandisebutdengan Ilmu PendidikanIslam.

Oleh karena pendidikanIslamberbedadengantafsirdanhadits pendidikanmakadalamkajianIlmu PendidikanIslam tidaklagi terfokuspadatelaah atas ayat-ayatdanhadits nabi, tetapimerupakan produkdari studiterhadap ayatdanhaditsnabiyangtelahdiolah dengandasar kajian (penelitian) ilmiah.

B.MemaknaiPendidikan sebagai Proses

Secara terminologis,pendidikanmerupakanprosesperbaikan, penguatan,danpenyempurnaanterhadapsemuakemampuandan potensimanusia.Pendidikanjugadapatdiartikan sebagaisuatu ikhtiarmanusia untukmembinakepribadiannyasesuaidengan nilai-nilaidan kebudayaan yang ada dalam masyarakat.Dalam masyarakatyang peradabannyasangatsederhanasekalipun telahada

AhmadTafsir,Ilmu Pendidikan dalamPerspektil Islam,(Bandung: Rosdakarya, 1994),hlm.12.

15

(23)

IlmuPendidikan Islam

prosespendidikan.Oleh karenaitu,tidakmengherankanjikasering dikatakanbahwa pendidikantelahadasemenjakmunculnyaper- adabanumat manusia.4Sebab, semenjakawalmanusia didptakan upayamembangunperadabanselaludilakukan.Manusiamcncita- citakankehidupan yang bahagiadansejahtera.Melaluiproses kependidikanyang benardanbaikmakacita-cita ini diyakiniakan terwujuddalamrealitaskehidupan manusia.

Pendidikansecara historis-operasional telah dilaksanakan sejak adanyamanusia pertamadimuka bumiini,yaitu sejakNabiAdam

a.s.yangdalam Al-Qur’an dinyatakanbahwaprosespendidikanitu terjadipadasaatAdamberdialogdengan Tuhan. Dialogtersebut muncul karena adamotivasidalamdiriAdamuntuk menggapai kehidupanyangsejahteradanbahagia.Dialogtersebutdidasarkan padamotivasiindividuyangingin selaluberkembangsesuaidengan kondisidan konteks lingkungannya. Dialogmerupakan bagiandari prosespendidikandaniamembutuhkanlingkunganyang kondusif danstrategiyangmemungkinkanpesertadidikbebasberapresiasi dantidaktakut salah, tetapi tetapberadabdanmengedepankanetika.

Pendidikandiperlukandan dilakukan pertamakaliolehanggota keluarga,terutamaorangtua terhadapanak-anak mereka.Dengan mempertimbanganefektivitasdanefisiensi

olehkarena keterbatasan waktu danfasilitasyangdimilikiorangtua

akhirnyadidirikanlah lembaga pendidikandengan maksud untuk mengatasiketerbatasan tersebut.Lembagapendidikandidesaindengan pertimbangan edu- katif agar proseskependidikan berlangsungdenganmudah, murah, dansukses sesuaitujuanyangdisepakatidanditetapkanberasama antaraguru,lembaga pendidikan, dengankeluarga. Jika ditarikpada wilayahpolitikkenegaraan, kesepakataninimenjadi keputusan

nasionalyangdirumuskan menjaditujuanpendidikannasional.

MuhammadNoor Syam,'PengertiandanHukumDasar Pendidikan,' Pengantar' dalam Dasar-Dasar Kependidikan,(Surabaya:UsahaNasional,1981),hlm.2.

Pada awalkejadianmanusia, pendidikan dilaksanakan dengancarayangsangat sederhana karenatuntutan, cita-cita,dan tantangan yang dihadapibelumsevariatif dan sekomplekssepertisekarangini.

16

(24)

Pengertian Pendidikandan PengajarandalamIslam

Pendidikanpadaumumnyaditujukanuntukmenanamkannilai- nilaidan norma-normatertentusebagaimanayangtelah ditetapkan dalamfilsafatpendidikan, yakninilaiataunormayang dijunjung tinggiolehsuatulembagapendidikan.5Sayangnya,dasarfilosofiini terkadangbelumterkonsep secarajelasolehpelaksanapendidikan.

Haltersebutdapatdilihatpada lembaga pendidikantertentu dimana poladansistempendidikanyangdikembangkan cenderunglabil.

Olehkarenaitu,dalam rangka mempersiapkan pendidikan yang maju makaperlu diawalidengan menetapkandasarfilosofiyangmantap dan ditunjangolehseperangkat teoridan konsep kependidikan yang memadai.Sebab, prosespendidikanyang dilakukansenantiasa di- dasarkanatassuatukeyakinantertentu, yaitusuatupandanganatau pemikiranyangbersifat idealis-filosofis-teoretis.

Interaksiindividudankelompoksosialdenganindividudan kelompoklaintelahmenciptakandinamika pemikirandan budaya tertentu,termasukdasarfilosofikependidikannyasehinggapendidikan akanselalubergerakdinamis mengikutiperkembangan masyarakat- nya.Gambarantentangnilaidinamisdaripendidikansebagaisuatu prosesyangtiadahentidapatdilihatdaribeberapadefinisimengenai pendidikanIslam.

MuhammadHamidan-Nashirdan KulahAbdal-QadirDarwis,6 misalnya,mendefinisikanpendidikan Islamsebagaiprosespeng- arahanperkembangan manusia(ri’ayah)padasisijasmani, akal, bahasa,tingkah-laku,dan kehidupansosialdan keagamaan yang diarahkanpada kebaikanmenuju kesempurnaan. Sementaraitu,

OmarMuhammadat-Toumiasy-Syaibani7sebagaimanadisitiroleh

H.AAli Saifullah,Pendidikan,Pengajaran,dan Kebudayaan: Pendidikan sebagai CejalaKebudayaan,(Surabaya:UsahaNasional, 1982),hlm. 53-54.

MuhammadHamid dan KhaulahAbdal-QadirDarwisy, Tarbiyahal-Athfal(t Rihabal-lsISmftal-Biatwaar-Raudhah,(Jeddah:Maktabahal-Sawadi, 1994), hlm.7.

OmarMuhammadat-Toumiasy-Syaibani, Falsafah at-Tarbiyah al-lslamiyah, (Tri- poli:asy-Syirkahal-'Ammahlian-Nasyrwaat-Tauzi' al-l'lan,t.t.).

17

(25)

IlmuPendidikan Islam

M.Arifin,8menyatakanbahwa pendidikanIslamadalahusahameng- ubahtingkah laku individudalam kehidupanpribadiataukehidupan kemasyarakatandan kehidupandialamsekitarnya.

DaridefinisitentangpendidikanIslam di atasdapatdiketahui bahwa padadasarnyapendidikanadalahusahaatau prosesperubahan danperkembangan manusiamenuju kearahyanglebihbaikdan sempurna. Adanyaungkapanbahwa pendidikan merupakanproses perbaikandan upayamenuju kesempurnaan,hal itumengandung

artibahwa pendidikanbersifatdinamis karenajikakebaikandan kesempurnaantersebut bersifatstatismakaiaakan kehilangannilai kebaikannya.Gerak dinamis yang kontinutelahdilakukanolehnabi danmembuahkanhasilberupapembangunan peradabanIslamyang tinggidan dihormatiolehmasyarakat duniasaat itudan bahkan hinggasekarangini.PendidikanIslam selalumengindikasikansuatu dinamika danhal itumerupakanbagianutamadarinilaiajaran Islam.

Tanpa gerak dinamis danprosesyang terus-menerusmakamisi pendidikanakansulitterwujuddenganbaikdanefektifkarenahidup itusendirimenunjukkansuatu gerak dinamis,berbedadenganke- matianyangmenunjukankondisistatis.Semakin dinamis seorang individu ataukomunitas masyarakatmakasemakinbaikpula proses pendidikandan kehidupannyasebab jika gerakdinamisinitercerabut darikehidupanmerekamakayangterjadiadalahkematian(pen- didikan)dalam kehidupanmereka.Pendidikansepanjang hayathanya bisadimaknaidandilaksanakan apabiladinamika kehidupantetap bisa dipertahankan.

C.Memotret HekikatPendidikan Islam

PendidikanIslampada hakikatnyaadalah prosesperubahan menuju kearahyangpositif.Dalamkontekssejarah,perubahanyang positifiniadalah jalanTuhan yangtelahdilaksanakan sejakzaman NabiMuhammadSaw.PendidikanIslamdalam konteks perubahan

'M.Arifin.FilsafatPendidikanIslam, (Jakarta:BinaAksara, 1987),hlm.15.

(26)

Pengertian Pendidikan dan Pengajarandalamislam

kearahyangpositifiniidentikdengankegiatandakwah yangbiasanya dipahamisebagaiupayauntukmenyampaikanajaranIslamkepada masyarakat.9Sejakwahyupertama diturunkandengan programiqra' (membaca), pendidikanIslam praksis telahlahir,berkembang,dan

eksisdalam kehidupanumatIslam,yakni sebuahprosespendidikan yang melibatkan dan menghadirkan Tuhan.Membacasebagaisebuah prosespendidikan dilakukandenganmenyebutnamaTuhan Yang Menciptakan.

Keterkaitanpendidikandengan Tuhaninisecara profetik di- panduoleh kitab suciAl-Qur’an.Nabisebagaiutusan Allahmemiliki tugasutamamenyampaikanwahyukepadaumat manusiasecara ber- angsur-angsursesuaidengankonteksnya. Prosespewahyuan yang berangsur-angsurini,selaindimaksudkan untuk menjagaagarhidup manusiatidak terlepas daribimbingan Tuhan,jugamenunjukkan bahwawahyuselaluberdialogdengan lingkungandan alam manusia.

Padasaat nabimenyampaikanwahyumakahal itujuga berarti beliau menyampaikan ilmu dan kebenaran kepada umat manusia.Iamerasa senangdan gembiraterhadapilmusehinggawahyuyangditerima- nyakemudian digunakan untuk menggalakkan pendidikanbagi pengikut-pengikutnya.Nabijugamelakukankampanye bahwa orang yang mengajar oranglainakanmemperolehpahala besar.Orang yang berimandan berilmujugaakanmendapatkanderajatyangtinggi danmulia.Padahakikatnya, pelaksanaanpendidikanIslampadaawal kebangkitannya digerakkanolehiman dankomitmenyangtinggi terhadap ajaranagamanya.10

ImamBawani,Segi-SegiPendidikanIslam, (Surabaya: Al-lhlas, 1987),hlm. 73- 74.Pendidikandan pengajaranselaluterkaildengandakwahIslamsehingga mendidikmerupakan kewajibanbagi setiapmuslim unluk meneguhkan keimanan, memerintahkan yangdikenalbaikdan menolakataumenghilangkan yangtidak berguna.Dakwahjugaharusdinamisdalamartimemunculkan kesadaran yang menimbulkanmotivasiyangtinggisehinggasetiapmuslim bergerak maju demi mencariridhaAllahSWT.Jikapendidikandimaknaisebagai sesuatuyangstatis maka pendidikan akan menjadirutinitasyang kurang bermakna.

Hasan Langgulung, PendidikanIslamMenghadapiAbadKe-21

,

(Jakarta:Pustaka Al-Husna,1988),hlm.5-6.

19

(27)

IlmuPendidikan Islam

Oleh karenaitu,esensipendidikanIslampada hakikatnyater- letakpadakriteriaiman dan komitmennyaterhadap ajaranagama Islam.Halinisejalandan senada dengandefinisipendidikanIslam yangdisajikan olehAhmadD. Marimba.11Iamenyatakan bahwa

“pendidikanIslamadalahbimbinganjasmanidanrohaniberdasarkan hukum-hukumajaranIslammenujuterbentuknya kepribadianutama menurut ukuran-ukuranIslam,” yaitukepribadianmuslim.

Definisi di atasminimalmemuattigaunsuryangmendukung pelaksanaanpendidikanIslam,yaitu (1)usahaberupa bimbingan bagipengembanganpotensijasmaniahdanrohaniah secaraseimbang, (2)usahatersebutdidasarkanatasajaran Islam,yang bersumberdari Al-Qur’an, as-Sunnah,danijtihad,dan(3)usahatersebutdiarahkan pada upayauntukmembentukdan mencapaikepribadianmuslim, yaitukepribadianyangdidalamnya tertanamnilai-nilaiIslam sehingga segala perilakunya sesuaidengannilai-nilaiIslam. Jikanilai Islaminitelahtertanamdenganbaikmakapesertadidikakanmampu meraihderajatimankamil,yaknimanusia paripurna-manusiaideal.

SeseorangyangmematuhihukumIslamdenganbaik,benar, jujur,danikhlas,iaakantumbuhmenjadimanusiayangstabil(baca:

seimbang)yang padagilirannya

ataskehendakAllah

manusia

tersebutdapatmencapaitujuannya,yaknimenjadikhalifah (wakil) Allah dimuka bumidenganbaikdansukses.Manusia yangtelah berkepribadianmuslimmakaberartiiatelahberkepribadianutama.

Darisinidapat dikatakan bahwapendidikanIslamsebenarnyalebih terfokuspada pengembangan akhlakmulia,12yang dipadu dengan ilmu-ilmusosial,eksakta,dan humaniora.

Seiringdengansisipenting akhlakdankepribadianmuliasebagai

intipendidikanmakapendidikanIslam,sebagaimana dinyatakan

AhmadD. Marimba, PengantarFilsafatPendidikanIslam,(Bandung:al-Ma'arif, 1974),hlm.26.

Noeng Muhadjir, Kuliah Teknologi Pendidikan,(Yogyakarta: P.Ps.IAIN Sunan Kalijaga,1997).

20

(28)

Pengertian PendidikandanPengajarandalamIslam

olehSyedAliAshrafdan SyedSajjadHusein13jugadapatdipahami sebagai:

Suatu pendidikan yang melatih jiwa murid-muriddengancara sebegiturupasehinggadalamsikap hidup, tindakan, keputusan danpendekatanmerekaterhadap segalajenisilmu pengetahuan, mereka dipengaruhi olehnilai-nilaispiritualdan sangat sadar akan nilaietisIslam.Merekadilatih,danmentalnya menjadi begitu berdisiplinsehinggamereka inginmendapatkanilmupengetahuan bukansemata-mata untukmemuaskanrasa ingintahuintelektual merekaatauhanya untukmemperolehkeuntunganmateriil saja, melainkan untukberkembangsebagaimakhlukrasionalyang berbudi luhurdanmelahirkan kesejahteraanspiritual,moral,dan fisikbagi keluarga,bangsa,danseluruhumatmanusia.

Dariapayang dinyatakandi atasmakapendidikanIslampada hakikatnyamenekankantiga hal,yaitu:(1) suatuupaya pendidikan denganmenggunakan metode-metodetertentu,khususnyametode latihanuntuk mencapaikedisiplinanmentalpeserta didik, (2)bahan pendidikanyangdiberikankepadaanakdidikberupabahanmateriil, yakniberbagai jenisilmu pengetahuandanspiritual,yaknisikap hidupdan pandangan hidup yangdilandasinilai etisIslam, (3) tujuan pendidikanyangingin dicapaiadalahmengembangkanmanusia yang rasionaldan berbudiluhur, sertamencapaikesejahteraanmasyarakat yangadildanmakmurdalam rengkuhanridhaAllahSWT.

D.Ruang LingkupPendidikan Islam

Denganmengacu pada pendapat Zakiah Daradjad14danNoeng Muhadjir,1

5

konsep pendidikanIslammencakup kehidupan manusia seutuhnya,tidakhanyamemperhatikandanmementingkansegi akidah(keyakinan),ibadah(ritual),dan akhlak(norma-etika)saja,

11SyedAliAshrafdan SyedSajjadHusein,KrisisPendidikanIslam,(Bandung:

Risalah, 1986),hlm.1.

“ LihatZakiyahDaradjat,PendidikanIslamdalam Keluarga danSekolah, (Jakarta:

Ruhama,1994),hlm.35.

BLihatNoeng Muhadjir,KuliahTeknologiPendidikan(1997).

21

(29)

IlmuPendidikan Islam

tetapijauh lebih luasdan dalamdaripadasemuaitu.Parapendidik Islampadaumumnyamemilikipandangan yang sama bahwa pen- didikan Islammencakupberbagaibidang: (1)keagamaan,(2)akidah danamaliah, (3) akhlakdan budipekerti,dan(4) (isik-biologis, eksak, mental-psikis,dankesehatan.Darisisiakhlak,pendidikanIslamharus dikembangkan dengan didukungolehilmu-ilmulainyangterkait.

Daripenjelasan didepanmakadapat dinyatakanbahwa ruang lingkup pendidikanIslam meliputi:

1.Setiap prosesperubahanmenujukearahkemajuandanper- kembangan berdasarkan ruhajaran Islam;

2.Perpaduanantarapendidikanjasmani, akal (intelektual), mental, perasaan (emosi),dan rohani(spiritual);

3.Keseimbanganantarajasmani-rohani,keimanan-ketakwaan, pikir-dzikir,ilmiah-amaliah, matcriil-spiritual, individual-sosial, dandunia-akhirat;dan

4.Realisasidwifungsimanusia,yaitu fungsiperibadatan sebagai hambaAllah(‘abdullAh)untukmenghambakandirisemata-mata kepadaAllahdan(ungsikekhalifahan sebagai khalifahAllah(khali-

fatulldh)yangdiberi tugasuntuk menguasai, memelihara,me- manfaatkan, melestarikan danmemakmurkanalam semesta (rahmatanlil 'alamin).

£.Pendidikan Islam sebagaiIlmu

Sebagaimana disebutkandidepanbahwaisiilmuadalah teori sehinggailmu pendidikanIslamadalahsuatu kajianyangmemuat teori-teoripendidikansertadata-datadan penjelasannya dalam perspektif Islam.Dalam menyusunteori-teoripendidikan,selain menggunakan kaidah-kaidah ilmu pendidikan yangtelahada,juga menggunakan pendekatanfilosofis,logis,danempirissehinggakonsep tersebutbenar-benaridealistik,realistik,danpraktispenuh dengan muatannilai-nilai Islami.

22

(30)

PengertianPendidikandanPengajarandalamIslam

Dalamperkembangannya,teoridan konsep pendidikanberikut penjelasannya telahmembawapadakajian tersendiridengan objek materiilmanusia danprosesperubahanyang menunjukkan adanya prosesperubahanmenuju peningkatan dan perbaikan yangberdasar padanilaiIlahiah.Dengandemikian, objekpendidikanIslamsama dengan pendidikan padaumumnya,hanyasajaIlmu Pendidikan Islamdidasarkanpada konsep danteoriyang dikembangkandari nilai-nilaiIslam:Al-Qur’an, as-Sunnah,danijtihad.

Berdasarkenyataandiatas,Ilmu PendidikanIslamdapatdi- definisikan sebagaiilmuyang mengkajipandanganIslam tentang pendidikandengan menafsirkannilai-nilaiIlahidan mengkomuni- kasikannyasecaratimbal balikdenganfenomena (alam dansosial) dalamsituasipendidikan.16Secara simpel,Ilmu PendidikanIslam bisa dipahamisebagaiilmuyangmemuatteori-teorikependidikandalam perspektifIslamdenganberdasarpadasumberotentiknya. Teori- teoritersebuttentu saja harusdapatdipertanggungjawabkansecara akademikdanjugadapatdipraktikkan secara operasionaldalam dunia pendidikan.Dengandemikian,Ilmu PendidikanIslambukanlah sekadarberisiteori-teoripendidikanyang adaataudalil-dalilAl-Qur’an danhaditsyangdiinterpretasidandikaitkandenganpendidikan, melainkanilmu yangmemuatteori-teoripendidikanyangoperasional sesuaidengandasar kitab suci tersebut.

Ahmadi,Islamsebagai ParadigmaIlmu Pendidikan, (Semarang: Aditya Media, 1992),hlm.2.

23

(31)

Bab

III

TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

Setiap prosesyang dilakukandalam pendidikanharusdilakukan secarasadardan memilikitujuan.Tujuan pendidikansecaraumum

adalahmewujudkanperubahanpositifyang diharapkan ada pada pesertadidik setelahmenjalaniprosespendidikan,baikperubahan padatingkah laku individudan kehidupanpribadinyamaupunpada kehidupan masyarakat dan alamsekitarnya dimanasubjekdidik menjalani kehidupan.Tujuan pendidikanmerupakan masalahinti dalam pendidikan dansaripatidariseluruhrenungan pedagogik.1

Dalamtradisimuslim,“tujuan”mendudukiposisiyangteramat pentingdanhalinisangatmudahdilihatdaripelafalan niatseorang muslimsetiap kalihendak menjalankanibadah.Niat2berartime- rencanakansesuatu sesuaidengan tujuan yangtelahditetapkan.

TujuandiciptakannyamanusiaadalahuntukberibadahkepadaAllah.3 MenyembahkepadaAllahmerupakan wujud penyerahantotal(isl&m

)

Ahmadi,IslamsebagaiParadigma Ilmu Pendidikan, (Semarang: Aditya Media, 1992),hlm.59.

Terkadang ada yang mengalakan,sesuatu itutergantungpada 'nawaitu(niat)- nya,*ke mana perbuatanitu diorientasikan.

Dalam Al-Qur'andisebutkan:'Aku(Allah) tidaklahmenciptakanjindan manusia kecualiuntuk beribadah(menyembah)-Ku'(QS.adz-Dzariyat[51]:56).Per- ibadatanyangbaikdanberkualitasmembutuhkanfisikyangsehat, kuat,danpsikis yangtenteram.Untuk penguatansemuakomponenitulahpendidikan diorientasikan.

25

(32)

Ilmu Pendidikan Islam

hambakepadaTuhan yang dengannya ketenangan hidup dapatdiraih.

Pengabdianyang benardantotaldidukungolehpengetahuan yang benartentang ajaranagama dankesiapan fisik-materiildanjugapsikis.

Tujuan pendidikan pernah dirumuskan dalamKonferensi Pen- didikanIslam Internasionalyangtelahdilakukanbeberapakali.

Konferensipendidikanyang pertamadilaksanakan diMakahpada 1977 yang memiliki agendamembenahidanmenyempurnakan sistempendidikanIslamyangdiselenggarakan olehumatIslam di seluruh dunia.Konferensi pendidikanyang keduadilaksanakan di Islamabad pada1980 untukmembahaspenyusunanpolakurikulum pendidikanIslam.Konferensipendidikanyangketigadilaksanakan diDhakkapada 1981 untukmembahaspengembangan bukuteks.

Sementarakonferensipendidikanyangkeempat dilaksanakandi

Jakartapada1982 untukmembahasmetodologipengajaran.4Kon- ferensipendidikan Islamyangtelahbanyak dilakukanitutelah merumuskandan merekomendasikan pentingnyamembenahidan menyempurnakansistempendidikan Islamyang diselenggarakan olehumatIslam di seluruh dunia.Konferensitersebutjuga telah melahirkanberbagaiwawasantentangpendidikanIslam, sekaligus memberikanalternatif-alternatifpemecahannya,baik dari segi sistem pendidikan,kurikulum, pengembangan bukuteks,metodologi peng- ajaran,maupunlainnya.

Padakonferensiyang pertamatelah dibahas150 makalah yang ditulis oleh319sarjana dari40 negaraIslam. Konferensitersebut juga telah berhasilmerumuskantujuanpendidikanIslam,sebagai

Pendidikan bertujuanuntukmenimbulkan pertumbuhanyang seimbangdarikepribadiantotalmanusiamelalui latihanspiri- tual,intelektual,rasionaldiri,perasaan,dan kepekaan tubuh manusia, oleh karenaitupendidikan seharusnyamemenuhiper- tumbuhanmanusiadalamsegalaaspeknya:spiritual,intelektual.

*SyedAliAshraf,Horison Baru PendidikanIslam, (Jakarta:PustakaFirdaus, 1989),

(33)

Tujuan Pendidikan Islam

imaginatif,fisik,ilmiah,linguistik,baik secara individualmaupun secarakolektifdanmemotivasisemuaaspek untuk mencapai ke- baikandan kesempurnaan.Tujuan terakhir pendidikan Islam adalahperwujudan penyerahan mutlak kepada Allah, baik pada tingkatindividu, masyarakat,maupunkemanusiaanpadaumum- nya.5

Hasil-hasilKonferensiIslam Internasional tersebut telahmem- berikan arah,wawasan,orientasi,dantujuanpendidikanIslamyang sepenuhnyabertidk tolak daritujuan ajaran Islam itu sendiri, yaitu membentukmanusia yang berkepribadianmuslim yang bertakwa dalam rangka melaksanakantugaskekhalifahandan peribadatan kepada Allahuntuk mencapai kebahagiaan hidupdidunia dan akhirat.

A.TujuanPendidikan IslammenurutPara Ahli

Para ahlipendidikantelahmemberikandefinisitentang tujuan pendidikanIslam, dimanarumusanatau definisiyangsatuberbeda dari definisiyanglain.Meskipun demikian, padahakikatnyarumusan dari tujuanpendidikanIslam adalahsama,mungkinhanyaredaksi dan penekanannyasajayangberbeda.Berikutiniakankamikemuka- kan beberapadefinisipendidikanIslamyangdikemukakanoleh para

ahli:

1 .Naquibal-Attas6menyatakanbahwatujuanpendidikanyang pen- tingharusdiambildaripandangan hidup(philosophyoflifi).Jika pandangan hidupitu Islammakatujuannyaadalahmembentuk manusia sempurna(ins&nkamit)menurutIslam.

PemikiranNaquibal-Attasinitentu sajamasihbersifatglobal danbelumoperasional. Definisi tersebutmengandaikanbahwa semuaprosespendidikanharusmenujupadanilaikesempurnaan

Lihat FirstWorld Conference on MuslimEducation, (Inter Islamic Univercity CooperationofIndonesia,t.t.).

NaquibAl-Attas,Aims and Onjectives ofIslamicEducation, (Jeddah:King Abdul AzizUnivercity,1979),hlm.14.

27

(34)

IlmuPendidikan Islam

manusia.Imdnkdmilataumanusiasempurna yang diharapkan tersebuthendaknyadiberikan indikator-indikatoryang dibuat secaralengkapdandiperjenjang sesuaidenganjenisdanjenjang pendidikansehingga tujuanpendidikantersebutdapatoperasio-

naldanmudahdiukur.

2.Abdar-RahmanSalehAbdullah,7mengungkapkan bahwatujuan pokokpendidikanIslammencakuptujuan jasmaniah, tujuan rohaniah,dantujuan mental. SalehAbdullahtelahmengklasifikasi- kantujuanpendidikan kedalamtigabidang, yaitu: fisik-materiil,

ruhani-spiritual,dan mental-cmosional.Ketiga-tiganyaharus di- arahkanmenuju pada kesempurnaan.Ketiga tujuaninitentu saja harus tetapdalamsatu kesatuan (integratif)yangtidak terpisah- pisah.

3.MuhammadAthiyahal-Abrasyi8merumuskantujuanpendidikan Islam secara lebihrinci.Dia menyatakanbahwatujuanpendidikan Islam adalahuntukmembentukakhlakmulia,persiapanmeng- hadapi kehidupandunia-akhirat, persiapanuntuk mencaririzki,

menumbuhkansemangatilmiah,dan menyiapkanprofesionalis-

mesubjek didik.Dari limarinciantujuanpendidikantersebut, semuanyaharusmenuju padatitikkesempurnaan yangsalahsatu indikatornyaadalahadanyanilaitambahsecarakuantitatifdan kualitatif.

4.AhmadFuad al-Ahwani9menyatakanbahwa pendidikanIslam adalahperpaduanyangmenyatuantarapendidikanjiwa,mem- bersihkan ruh,mencerdaskanakal,danmenguatkanjasmani.Di sini,yang menjadi bidikandan fokusdaripendidikanIslamyang dikemukakanolehFuad al-Ahwaniadalah soalketerpaduan.Hal

Abd ar-RahmanSalehAbdullah,EducalionalTheoryaQur'anicOutLook,(Makah al-Mukarramah,UmmualQuraUnivercity,t.t.),hlm .119.

MuhammadAthiyahAl-Abrasyi,At-Tarbiyahal-lsISmiyahwaFalasifatuhS, (Kairo:

Isaal-Bab al-Halabi, 1975),hlm. 22-25.

AhmadFu'ad al-Ahwani, At-Tarbiyahttal-lsllm,(Kairo:Daral-Ma’arif,1968), hlm.9.

28

(35)

Tujuan Pendidikan Islam

tersebut bisadimengertikarenaketerbelahan atau disintegrasi tidakmenjadiwatakdariIslam.

5.Abd ar-Rahmanan-Nahlawi10berpendapatbahwatujuan pendidikanIslamadalahmengembangkanpikiranmanusia dan mengaturtingkah laku serta perasaanmereka berdasarkanIslam yang dalamprosesakhirnya bertujuanuntukmerealisasikan ke- taatandanpenghambaankepada Allahdidalam kehidupan manusia, baikindividumaupunmasyarakat.Definisitujuan pendidikaninilebihmenekankan pada kepasrahan kepada Tuhan yang menyatu dalamdirisecaraindividualmaupunsosial.

6.SenadadengandefinisiyangdikemukakanolehAbdar-Rahman an-Nahlawidiatas,Abdul FatahJalai" jugamenyatakan bahwa tujuanpendidikanIslamadalahmewujudkan manusia yangmampu beribadahkepadaAllah,baikdenganpikiran, amal,maupun 7.

UmarMuhammadat-Taumiasy-Syaibani12mengemukaanbahwa tujuan tertinggi daripendidikanIslamadalah persiapanuntuk kehidupan duniadanakhirat.Bagi asy-Syaibani, tujuan pendidik- anadalahuntukmemproses manusia yangsiapuntukberbuatdan memakaifasilitasduniainiguna beribadah kepadaAllah,bukan manusia yangsiappakaidalamartisiapdipakai olehlembaga,

pabrik,atauyanglainnya. Jikayangterakhiriniyangdijadikan tujuandanorientasipendidikanmakapendidikanhanyaditujukan sebagai alatproduksitenaga kerjadanmemperlakukan manusia bagaikanmesindanrobot.Pendidikanseperti initidakakan mampumencetak manusiaterampildankreatifyang memiliki kebebasandan kehormatan.

Abdar-Rahman an-Nahlawi,Prinsip-PrinsipPendidikanIslam,(Bandung:

Diponegoro,1992),hlm.162.

Abdal-Fatah Jalai,Asas-AsasPendidikanIslam,(Bandung:Diponegoro,1988), hlm.119.

UmarMuhammadat-Toumiasy-Syaibani,Falsafah al-Tarbiyah al-lsISmiyah, (Tri- poli:asy-Syirkahal-'Ammahlian-Nasyrwaat-Tauzi' al-l'lan,t.t.),hlm.292.

29

(36)

IlmuPendidikan Islam

8.Ali KhalilAbual-‘Ainaini13mengemukakan bahwahakikatpen- didikanIslam adalahperpaduanantarapendidikanjasmani, akal, akidah, akhlak, perasaan,keindahan,dankemasyarakatan.Adanya nilaikeindahanatau seniyangdimasukkanoleh al-Ainainidalam tujuanpendidikanagak berbedadengandefinisiyangdikemuka- kanoleh para ahli lainnya.Keindahan dansenimemangharus dieksplisitkankarenakesempurnaansecarariilpada akhirnya ada padanilaiseni.Jika sesuatu tersebut telahmenyentuh wilayah senimakakesempurnaan dan keindahandarisesuaru tersebut sudahriildan menjadi bagiandarinya.

Semuadefinitentang tujuanpendidikantersebut secara praktis bisadikembangkan dandiaplikasikandalam sebuah lembaga yang mampumengintegrasikan,menyeimbangkan,danmengembangkan kesemuanya dalam sebuahinstitusipendidikan. Indikator-indikator yang dibuat hanyalahuntukmempermudahcapaian tujuanpen- didikan,danbukan untukmembelahdanmemisahkanantara tujuan yangsatudengantujuanyanglain.

B.Humanisasidalam TujuanPendidikan Islam

Berdasarkanpadadefinisiyangtelahdikemukakandi atasmaka secaraumumdapadah dikatakan bahwatujuanpendidikanIslam adalahpembentukan kepribadian muslim14paripurna{kaffah). Pri- badiyang demikianadalah pribadiyang menggambarkan terwujud- nyakeseluruhan esensimanusiasecara kodrati,yaitusebagaimakhluk individual,makhluksosial,makhlukbermoral,dan makhluk yang ber-Tuhan.Citra pribadimuslim seperuituseringdisebut sebagai manusia paripurna(insdnkamit)atau pribadiyangutuh,sempurna, seimbang, danselaras.15

"Ali KhalilAbual-Ainaini,Falsafah at-Tarbiyah al-lslimiyah flAl-Qur'An al-Karlm, (Kairo:Daral-Fikral-Arabi,1980),hlm. 167-193.

ZakiyahDaradjat,(Ketua Tim),Ilmu PendidikanIslam, (Jakarta:Depag, 1982/

1983),hlm.27.

°Zuhairini,(Ketua Tim), FilsafatPendidikanIslam, (Jakarta:Depag, 1982/1983), hlm.27.

30

(37)

Tujuan Pendidikan Islam

Manusia sempurnaberartimanusia yangmemahamitentang Tuhan,diri,dan lingkungannya.Dalamhalini,Zakiyah Daradjat mengemukakan:

Tujuan pendidikan Islam adalahmembimbingdanmembentuk manusia menjadihambaAllahyang saleh, teguh imannya,taat beribadah, dan berakhlakterpuji.Bahkankeseluruhan gerakdalam kehidupan setiap muslim, mulaidariperbuatan, perkataandan tindakanapapunyang dilakukannyadengannilaimencari ridha Allah,memenuhisegalaperintah-Nya,dan menjauhisegala larangan-Nya adalah ibadah.Makauntukmelaksanakansemua tugas kehidupanitu,baikbersifatpribadimaupunsosial,perlu dipelajaridandituntundengan iman danakhlakterpuji.Dengan demikian,identitasmuslimakantampak dalamsemuaaspek ke- hidupannya.'*

Jadi,pendidikanakanmenemukantujuannyajika nilai-nilai humanistersebutmasukdalamdiripesertadidiknya. Pesertadidik akan memilikimotivasiyangkuatuntukbelajaragarbermanfaatbagi sesama. Peserta didikyangbelajarterusagarmemilikipikiranyang cerdas-kreatif,hatiyangbersih,tingkat spiritualyangtinggi,dan kekuatansertakesehatanfisikyangprima.Semuakeunggulantersebut dimaksudkan untukdiabdikankepadaTuhan dan untuk memberikan kemaslahatanindividualdansosialyangoptimal.

PengabdianyangtinggikepadaTuhanakanmemberikanman- faatpadaseluruhalamsemesta.Manusiaterdidikakanberusaha secara maksimaluntukbisamenjadimakhluk yang bergunabagisesamanya dengan menghormati,mencintai,dan menjaga keharmonisandi antaramereka.Diantaraindikator pesertadidikyangtelah ter- manusiakanadalahbahwaiaakanmenjadipribadiyangproduktif, kreatif,komunikatif,aspiratif,demokratis, cintadamai,menjaga kelestarianalam, cinta senidan keindahan, suka menolong, dantaat beribadah.Semuaitudilakukannyadengansadar,berkualitas,dan penuh kegembiraan.

Ibid.,hlm.40.

(38)

IlmuPendidikan Islam

C.TujuandanPrinsip-PrinsipPendidikan Islam

Tujuan pendidikanIslamsesungguhnyatidak terlepas dari prinsip-prinsippendidikanyang bersumberdarinilai-nilaiAl-Qur’an dan as-Sunnah.Dalamhalini,paling tidakada limaprinsipdalam pendidikanIslam.Kelimaprinsip tersebut adalah:

Pertama,Prinsip Integrasi {tauhid).'7Prinsipinimemandang adanyawujudkesatuan dunia-akhirat.Oleh karenaitu,pendidikan akan meletakkanporsiyangseimbang untuk mencapai kebahagiaan diduniasekaligusdi akhirat.

Kedua,PrinsipKeseimbangan.Prinsipinimerupakan kon- sekuensi dari prinsip integrasi.Keseimbangan yangproporsional antaramuatan ruhaniah danjasmaniah, antarailmu murni dan ilmu terapan,antara teoridanpraktik,danantaranilaiyang menyangkut aqidah, syari’ah,danakhlak.

Ketiga,PrinsipPersamaandan Pembebasan.1*Prinsipinidi- kembangkandarinilaitauhid,bahwa Tuhanadalah Esa.Oleh karena itu,setiap individudan bahkan semua makhluk hidupdiciptakan oleh penciptayangsama(Tuhan).Perbedaan hanyalah unsur untuk memperkuatpersatuan.PendidikanIslamadalah satuupaya untuk membebaskan manusiadaribelenggunafsuduniamenuju padanilai tauhidyangbersihdanmulia.Manusia, dengan pendidikan,di- harapkanbisaterbebas daribelenggukebodohan, kemiskinan,ke- jumudan,dannafsuhayawaniah-nyasendiri.

Keempat, Prinsip kontinuitasdanBerkelanjutan {istiqamah).Dari prinsip inilahdikenalkonsep pendidikan seumur hidup(lifilong

” Tauhiddarikatawahhada yangberartimenyatukanataumengesakan. Pendidikan Islamyang mengintegrasikanberbagaikomponen dan unsur dalamsatukesatuan utuhmerupakan watak yangsesuaidenganruh tauhid.

*Untuk mengetahuilebih detiltentangpersamaan(musiwah)dalam konteks pendidikan antaralaki-lakidanperempuan,lihatMoh. Roqib, Pendidikan Perempuan,(Yogyakarta:CamaMedia dan STAIN PurwokertoPress,2003).

Sedangkan untuk pendidikan pembebasanihurriyah),lihatMuhammadRoqib dan MuchjiddinDimjati,Pendidikan Pembebasan,(Yogyakarta:Aksara Indone- sia,2000).

32

(39)

Tujuan Pendidikan Islam

education)sebabdidalamIslam, belajaradalah satukewajibanyang tidakpernahdantidakbolehberakhir.Seruanmembacayang ada dalam Al-Qur’an merupakanperintahyangtidakmengenalbatas waktu.Dengan menuntut ilmusecarakontinudanterus-menerus, diharapkan akan muncul kesadaranpadadirimanusia akandiridan lingkungannya,dan yanglebihpentingtentu sajaadalahkesadaran akanTuhannya.

Kelima, PrinsipKemaslahatandan Keutamaan.Jikaruhtauhid telahberkembang dalamsistemmoraldan akhlakseseorangdengan kebersihan hatidan kepercayaan yang jauhdarikotoranmakaiaakan memiliki dayajuanguntukmembelahal-halyang maslahatatau bergunabagikehidupan.Sebab,nilaitauhidhanyabisadirasakan apabilaiatelahdimanifestasikandalamgeraklangkahmanusiauntuk kemaslahatan,keutamaan manusiaitusendiri.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwaprinsippendidikan Islam identikdenganprinsiphidupsetiapmuslim, yakni beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berkepribadianmuslim,insan shalihguna mengembanamanat Allahsebagai khalifah dimuka bumidan beribadatkepadaTuhanuntuk mencapairidha-Nya.

Prinsip-prinsipdalam pendidikanIslam tersebut perlu dirinci dalam bentukindikator-indikatorsehinggamudahuntukdiaplikasi- kan dandievaluasi.Selainitu,prinsip-prinsipinijugadapatdijabar- kan menjadi langkah-langkah konseptualdanoperasionalsehingga mudahdiaplikasikandalampendidikan, baikdalamkeluarga,sekolah, maupunmasyarakat.

33

Referensi

Dokumen terkait