• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Euis Nicky Marniati Suhendar, 2014

Pengembangan Metode Saintifik Berbasis Pendidikan Multikultural Melalui Teknik “Sulap” (Simak- Ujarkan-Lengkapi-Ayo Tulis-Presentasikan) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Cerpen Dan Berpikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Latar Belakang Penelitian

Dilihat dari perspektif filsafat ilmu, paradigma Pendidikan Bahasa Indonesia berakar pada pendidikan nasional yang mengedepankan nilai-nilai persatuan bangsa. Hal itu dapat dimaknai dengan adanya pembelajaran Bahasa Indonesia di berbagai satuan pendidikan di Indonesia. Dalam kaitan ini, Departemen Pendidikan Nasional dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (2008: 106) menjelaskan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Oleh karena itu, selain mencakup komponen keterampilan berbahasa, ruang lingkup pembelajaran Bahasa Indonesia juga tidak terlepas dari komponen keterampilan bersastra.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia secara holistis yang meliputi pembelajaran berbahasa dan bersastra itulah, diperlukan implementasi pembelajaran sastra yang tepat sesuai dengan kedudukan sastra sebagai bagian dari materi ajar di sekolah. Akan tetapi, hal tersebut tampaknya belum terealisasi seutuhnya karena pada kenyataannya pembelajaran sastra yang diselenggarakan oleh guru di berbagai jenjang pendidikan masih belum maksimal.

Pernyataan di atas tampaknya sejalan dengan hasil penelitian Alwasilah (dalam Aisyah, 2009: 314) yang membuktikan bahwa di sekolah-sekolah, sastra hanya diajarkan sebanyak 23,6% saja. Dalam kapasitasnya yang hanya 23,6%

tersebut, ternyata pembelajaran sastra lebih ditekankan pada aspek pengetahuan (kognitif), bukan aspek afektif. Akibatnya, ketertarikan siswa terhadap materi sastra pun dinilai sebatas untuk menunjang pengetahuan siswa dalam

(2)

Euis Nicky Marniati Suhendar, 2014

Pengembangan Metode Saintifik Berbasis Pendidikan Multikultural Melalui Teknik “Sulap” (Simak- Ujarkan-Lengkapi-Ayo Tulis-Presentasikan) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Cerpen Dan Berpikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyelesaikan soal-soal tentang sastra. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembelajaran sastra di sekolah masih mengindikasikan adanya problematik yang harus segera diatasi guna kemajuan hasil pembelajaran Bahasa Indonesia secara keseluruhan.

Dalam kaitan itu, pembelajaran menyusun teks cerita pendek (cerpen) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga menghadapi beberapa kendala di dalam proses pembelajarannya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, tidak sedikit guru yang cenderung berfokus pada penyampaian teori sastra ketika pembelajaran sastra itu berlangsung. Sementara itu, siswa pun cenderung kurang terampil dalam menciptakan sebuah karya sastra seperti cerpen. Hasil wawancara dengan beberapa siswa menunjukkan fakta bahwa ternyata banyak siswa yang hafal teori sastra yang berkaitan dengan cerpen, namun tidak sedikit juga dari mereka yang masih merasa kesulitan untuk menciptakan tulisan berupa karya sastra cerpen.

Kendala dalam menulis cerpen yang biasa dihadapi oleh siswa adalah kesulitan dalam menemukan ide cerita. Hal itu salah satunya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang dapat diperoleh dari kegiatan membaca. Seperti yang diungkapkan oleh Aisyah (2006: 187-187), wawasan seorang penulis tentunya harus luas dan tajam. Itu salah satunya dapat diperoleh dengan cara menambah pengetahuan dan wawasan sebanyak-banyaknya, membuka cakrawala seluas-luasnya, yakni dengan selalu gila pada berbagai bacaan, termasuk wawasan kehidupan. Berkaitan dengan hal tersebut, Thahar (2008: 12) juga berpendapat bahwa dengan banyak membaca, seseorang akan memiliki kekayaan batin melebihi orang lain yang tidak mengembangkan minat bacanya. Orang yang memiliki kekayaan batin juga lebih peka dan kritis terhadap lingkungannya.

Kusmayadi (2007: 46) juga mengemukakan bahwa membaca merupakan modal untuk menghasilkan tulisan. Dalam arti luas, membaca berarti mengamati segala hal. Dengan mengamati segalanya, kita akan melatih kepekaan semua panca indera. Semakin banyak kita membaca, kita akan semakin memahami kehidupan ini. Hal itu senada dengan gagasan Alwasilah dan Alwasilah (2013: 59) yang menyebutkan bahwa proses menulis itu memang bermula dari iqra

(3)

Euis Nicky Marniati Suhendar, 2014

Pengembangan Metode Saintifik Berbasis Pendidikan Multikultural Melalui Teknik “Sulap” (Simak- Ujarkan-Lengkapi-Ayo Tulis-Presentasikan) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Cerpen Dan Berpikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

„membaca‟ untuk memproduksi pengetahuan penulisnya. Dengan begitu, berkaitan dengan keterampilan menulis cerpen, hasil tulisan seorang siswa pun tentunya akan semakin baik apabila dalam proses pembelajarannya diawali dengan kegiatan membaca, misalnya membaca contoh teks cerpen untuk membangun pengetahuannya mengenai struktur cerpen dan membaca lirik lagu dan gambar untuk menemukan ide cerita.

Selain itu, masalah yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran menulis cerpen yaitu kurangnya kreativitas siswa dalam menuangkan atau mengembangkan ide cerita yang ada dalam imajinasi dan pikirannya. Sehubungan dengan masalah itu, diperlukan proses pembelajaran menulis cerpen yang juga dapat melatih siswa untuk berpikir kreatif. Hal itu berkaitan dengan pentingnya mengoptimalkan potensi manusia sebagai makhluk kreatif melalui pembelajaran dan pembiasaan seperti yang dikemukakan oleh Sudarma (2013: 13).

Untuk mengatasi berbagai permasalahan seperti yang telah dipaparkan di atas, guru dapat melakukan pengembangan metode pembelajaran. Upaya yang merupakan salah satu inovasi dalam dunia pendidikan itu tentunya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen sebagai salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa SMP. Dengan demikian, diharapkan juga bahwa siswa pada akhirnya dapat menikmati manfaat pembelajaran sastra sepenuhnya, yakni meningkatkan pengetahuan sekaligus juga membangun karakter melalui apresiasi nilai-nilai kehidupan dalam karya sastra yang dipelajarinya.

Seperti yang dikatakan oleh Furqon (1998: 34), keberhasilan pengembangan karakteristik manusia Indonesia seutuhnya pada diri siswa memang tidak semata- mata berada di tangan guru. Namun, peran dan fungsi guru dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional sebagai suatu kesatuan yang utuh juga tidak dapat diabaikan. Dengan demikian, guru dituntut untuk mendidik siswa secara profesional dalam menyampaikan materi ajar serta mampu mengatasi kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itulah, upaya guru

(4)

Euis Nicky Marniati Suhendar, 2014

Pengembangan Metode Saintifik Berbasis Pendidikan Multikultural Melalui Teknik “Sulap” (Simak- Ujarkan-Lengkapi-Ayo Tulis-Presentasikan) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Cerpen Dan Berpikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam mengembangkan metode pembelajaran dinilai bermanfaat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi saat proses pembelajaran itu berlangsung.

Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter itu bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan, seperti yang dijelaskan oleh Mulyasa (2013: 7). Sehubungan dengan kurikulum 2013, dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah disebutkan bahwa salah satu landasan filosofis dikembangkannya kurikulum 2013 adalah pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Lebih lanjut, dijelaskan bahwa pandangan itu menjadikan kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.

Dengan mengacu pada landasan filosofis kurikulum 2013 itulah, selain untuk mengatasi problematik pembelajaran menulis cerpen, pengembangan metode saintifik dengan basis pendidikan multikultural dinilai dapat mendukung pencapaian tujuan yang diharapkan tersebut. Pendidikan multikultural itu tentunya dapat memberikan manfaat ketika diterapkan di negara yang multikultural seperti Indonesia yang memang terdiri atas beragam budaya, seperti suku, agama, ras, dan adat. Hal itu sesuai dengan pernyataan Mahfud (2011: 201) yang menjelaskan bahwa pendidikan multikultural dapat diberlakukan dalam dunia pendidikan di negeri yang multikultural, baik terwujud dalam kurikulum, materi, dan metode, maupun dalam wujud yang lainnya.

Mahfud (2011: 215) juga mengemukakan tentang salah satu urgensi pendidikan multikultural di Indonesia, yaitu pendidikan multikultural sebagai sarana alternatif pemecah konflik. Salah satu konflik yang terjadi akibat lemahnya kepekaan batin tentang nilai pendidikan multikultural pada sebagian masyarakat

(5)

Euis Nicky Marniati Suhendar, 2014

Pengembangan Metode Saintifik Berbasis Pendidikan Multikultural Melalui Teknik “Sulap” (Simak- Ujarkan-Lengkapi-Ayo Tulis-Presentasikan) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Cerpen Dan Berpikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia adalah konflik perbedaan agama. Sejak dahulu, di Indonesia konflik agama seringkali terjadi. Seperti yang dikemukakan oleh Bertrand (2012: 166- 167), antara tahun 1994 dan 1996, jumlah kasus kekerasan antara orang-orang Kristen dan Muslim meningkat secara dramatis. Dari Flores sampai Tasikmalaya, insiden-insiden yang menjadi pemicu beragam tapi akibatnya mirip. Para perusuh menjadikan gereja, kedai, dan toko-toko Muslim pendatang atau Cina-Kristen, dan kantor-kantor pemerintah sebagai sasaran. Dalam konflik itu, identitas agama menjadi saluran yang digunakan untuk mengungkapkan kekerasan.

Dalam ruang lingkup yang lebih sempit dari masyarakat, yaitu sekolah, konflik yang diakibatkan oleh adanya perbedaan latar belakang budaya siswa pun terkadang terjadi di dalam kelas. Misalnya, ketidakharmonisan hubungan sosial antarsiswa yang berbeda agama, suku, atau etnis. Sehubungan dengan hal itu, Mahfud (2011: 186) memaparkan bahwa banyak bukti di negeri ini, tentang kerusuhan dan konflik yang berlatar belakang SARA (suku, adat, ras, dan agama) yang mengindikasikan adanya kegagalan kegagalan pendidikan dalam menciptakan kesadaran pluralisme dan multikulturalisme.

Berdasarkan beberapa tinjauan fakta itulah, dapat dikatakan bahwa pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural dalam pembelajaran menulis cerpen dianggap dapat mengatasi kendala yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran sekaligus juga untuk menumbuhkan sikap toleransi antarsiswa sehingga siswa dapat belajar menghargai dan menghormati perbedaan latar belakang budaya yang ada di sekitarnya. Dalam kaitan itu, Teeuw (1984: 51) menyebutkan bahwa fungsi sastra di antaranya adalah menawarkan nilai-nilai, contohnya nilai toleransi. Musthafa (2008: 199) mengemukakan bahwa penghayatan terhadap karya sastra salah satunya cerpen juga bisa melembutkan perasaan pembacanya sehingga menghasilkan masyarakat yang memiliki jiwa atau sifat saling menghargai, penuh empati kepada orang lain, dan tenggang rasa.

Karakter ini sangat diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama bagi masyarakat Indonesia yang memiliki heterogenitas budaya, agama, dan etnis. Dengan demikian, jelaslah bahwa pembelajaran cerpen juga dapat

(6)

Euis Nicky Marniati Suhendar, 2014

Pengembangan Metode Saintifik Berbasis Pendidikan Multikultural Melalui Teknik “Sulap” (Simak- Ujarkan-Lengkapi-Ayo Tulis-Presentasikan) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Cerpen Dan Berpikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi wadah untuk merealisasikan pendidikan multikultural yang sejalan dengan penerapan pendidikan karakter yang sedang digiatkan di Indonesia, yakni pendidikan yang memuat nilai-nilai karakter bangsa misalnya religius, toleransi, semangat kebangsaan, komunikatif, dan cinta damai, seperti yang disebutkan oleh Samani dan Hariyanto (2012: 9).

Relevan dengan standar proses dalam implementasi kurikulum 2013, metode pembelajaran yang diterapkan saat ini adalah metode saintifik, yakni metode yang dalam proses pembelajaran itu melibatkan keterampilan proses seperti tahap mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan.

Proses pembelajaran menulis cerpen dengan metode saintifik tersebut diharapkan dapat membantu siswa untuk menemukan ide cerita melalui tahap mengamati, mengarahkan siswa untuk mengembangkan ide cerita melalui tahap menanya, menalar, dan mencoba, dan melatih siswa untuk menyampaikan serta mengomentari cerpen melalui tahap mengomunikasikan.

Berkaitan dengan pendidikan multikultural yang akan diintegrasikan dalam pembelajaran menulis cerpen tersebut, keragaman budaya di Indonesia dapat dijadikan tema yang mendasari karya cerpen yang akan ditulis oleh siswa.

Penentuan tema keragaman budaya akan melatih kemampuan berpikir kreatif siswa karena melalui tema tersebut, siswa harus menciptakan cerpen yang memiliki beragam identitas budayanya pada setiap unsur-unsur cerpennya, seperti tokoh atau latarnya. Selain itu, dengan pembelajaran menulis cerpen bertema keragaman budaya, secara tidak langsung siswa dituntut untuk menginterpretasikan pentingnya nilai pendidikan multikultural seperti sikap toleransi atau menghormati dan menghargai budaya lain melalui kisah dalam cerpen yang ditulisnya.

Berdasarkan keseluruhan pemaparan yang telah disampaikan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural dalam pembelajaran menulis cerpen dengan metode penelitian dan pengembangan (research and development). Oleh karena itulah, peneliti melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut:

(7)

Euis Nicky Marniati Suhendar, 2014

Pengembangan Metode Saintifik Berbasis Pendidikan Multikultural Melalui Teknik “Sulap” (Simak- Ujarkan-Lengkapi-Ayo Tulis-Presentasikan) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Cerpen Dan Berpikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Pengembangan Metode Saintifik berbasis Pendidikan Multikultural melalui Teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan-Lengkapi-Ayo tulis-Presentasikan) untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Cerpen dan Berpikir Kreatif (Penelitian dan Pengembangan di Kelas VII SMP Negeri Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan paparan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, dapat dijelaskan beberapa identifikasi masalah penelitian, yaitu perlunya pengembangan metode yang dapat meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen, adanya metode saintifik yang dinilai dapat mengatasi kesulitan siswa dalam menemukan serta mengembangkan ide cerita dalam pembelajaran menulis teks cerpen, dan pentingnya muatan pendidikan multikultural dalam pembelajaran menulis teks cerpen untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa serta menumbuhkan sikap toleransi antarsiswa.

Sehubungan dengan hal itu, beberapa masalah tersebut dibatasi lagi agar penelitian ini lebih terfokus. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini mencakup adanya (1) perencanaan dalam pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan- Lengkapi-Ayo tulis-Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen dan berpikir kreatif; (2) pelaksanaan dalam pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak- Ujarkan-Lengkapi-Ayo tulis-Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen dan berpikir kreatif; (3) hasil pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan- Lengkapi-Ayo tulis-Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen; (4) hasil pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan-Lengkapi-Ayo tulis-

(8)

Euis Nicky Marniati Suhendar, 2014

Pengembangan Metode Saintifik Berbasis Pendidikan Multikultural Melalui Teknik “Sulap” (Simak- Ujarkan-Lengkapi-Ayo Tulis-Presentasikan) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Cerpen Dan Berpikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Presentasikan) berdasarkan interpretasi berpikir kreatif dalam menulis teks cerpen; dan (5) tanggapan siswa mengenai pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan- Lengkapi-Ayo tulis-Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen dan berpikir kreatif. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini. Berikut ini adalah beberapa rumusan masalah tersebut.

1. Bagaimana perencanaan dalam pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan-Lengkapi- Ayo tulis-Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen dan berpikir kreatif di kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014?

2. Bagaimana pelaksanaan dalam pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan-Lengkapi- Ayo tulis-Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen dan berpikir kreatif di kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014?

3. Bagaimana hasil pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan-Lengkapi-Ayo tulis- Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen di kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014?

4. Bagaimana hasil pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan-Lengkapi-Ayo tulis-

(9)

Euis Nicky Marniati Suhendar, 2014

Pengembangan Metode Saintifik Berbasis Pendidikan Multikultural Melalui Teknik “Sulap” (Simak- Ujarkan-Lengkapi-Ayo Tulis-Presentasikan) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Cerpen Dan Berpikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Presentasikan) berdasarkan interpretasi berpikir kreatif dalam menulis teks cerpen kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014?

5. Bagaimana tanggapan siswa mengenai pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan- Lengkapi-Ayo tulis-Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen dan berpikir kreatif di kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan hal- hal berikut.

1. Perencanaan dalam pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan-Lengkapi-Ayo tulis- Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen dan berpikir kreatif di kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014.

2. Pelaksanaan dalam pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan-Lengkapi-Ayo tulis- Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen dan berpikir kreatif di kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. Hasil pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan-Lengkapi-Ayo tulis-Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen di kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014.

(10)

Euis Nicky Marniati Suhendar, 2014

Pengembangan Metode Saintifik Berbasis Pendidikan Multikultural Melalui Teknik “Sulap” (Simak- Ujarkan-Lengkapi-Ayo Tulis-Presentasikan) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Cerpen Dan Berpikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Hasil pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan-Lengkapi-Ayo tulis-Presentasikan) berdasarkan interpretasi berpikir kreatif dalam menulis teks cerpen kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014.

5. Tanggapan siswa mengenai pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan-Lengkapi- Ayo tulis-Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen dan berpikir kreatif di kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian dan pengembangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoretis maupun manfaat praktis. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan, khususnya bagi perkembangan penelitian dalam kajian ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia.

Selain itu juga, penelitian ini diharapkan berguna bagi perkembangan peran ilmu Budaya di dunia pendidikan. Hal itu berkaitan dengan konsep-konsep kebudayaan, yakni multikulturalisme yang dijadikan salah satu prinsip untuk mengembangkan metode pembelajaran sastra, khususnya metode saintifik dalam pembelajaran menulis cerpen bagi siswa kelas VII SMP. Dengan demikian, secara tidak langsung, perspektif ilmu Budaya dinilai ikut berperan melandasi kerangka konseptual pada pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural dalam pembelajaran menulis teks cerpen pada penelitian ini.

Sementara itu, dilihat dari manfaat praktisnya, draf final mengenai teknik

“SULAP” (Simak-Ujarkan-Lengkapi-Ayo tulis-Presentasikan) sebagai produk hasil pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan ilmu dan pengetahuan kepada guru sebagai praktisi pendidikan. Dalam kaitan itu, diharapkan bahwa guru dapat menerapkan teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan-Lengkapi-Ayo tulis-Presentasikan) sebagai salah satu alternatif dalam implementasi pembelajaran menulis teks

(11)

Euis Nicky Marniati Suhendar, 2014

Pengembangan Metode Saintifik Berbasis Pendidikan Multikultural Melalui Teknik “Sulap” (Simak- Ujarkan-Lengkapi-Ayo Tulis-Presentasikan) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Cerpen Dan Berpikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cerpen. Penelitian ini pun diharapkan dapat membantu siswa dalam mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapinya dalam pembelajaran menulis teks cerpen.

Melalui basis pendidikan multikultural yang diintegrasikan dalam penelitian ini, diharapkan juga dapat membangun karakter toleransi antarsiswa yang berbeda latar belakang budaya. Dengan demikian, manfaat yang diperoleh siswa yaitu siswa dapat belajar untuk menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di sekitarnya. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan acuan atau tinjauan pustaka bagi penelitian dan pengembangan lainnya di bidang ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran menulis teks cerpen.

F. Sistematika Penulisan

Penelitian ini dilaporkan dalam bentuk tesis. Berikut ini adalah sistematika penulisannya.

Pada bab I sebagai bagian pendahuluan dimuat beberapa subbab berikut ini:

latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II sebagai bagian kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian memiliki beberapa subbab yang terdiri atas landasan teoretis, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Pada bab III sebagai bagian metode penelitian diuraikan beberapa subbab yang meliputi metode penelitian, desain penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV sebagai bagian hasil penelitian dan pembahasan mencakup beberapa subbab sebagai berikut: (1) perencanaan dalam pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan- Lengkapi-Ayo tulis-Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen dan berpikir kreatif di kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014; (2) pelaksanaan dalam pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan-Lengkapi-

(12)

Euis Nicky Marniati Suhendar, 2014

Pengembangan Metode Saintifik Berbasis Pendidikan Multikultural Melalui Teknik “Sulap” (Simak- Ujarkan-Lengkapi-Ayo Tulis-Presentasikan) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Cerpen Dan Berpikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ayo tulis-Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen dan berpikir kreatif di kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014; (3) hasil pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP” (Simak-Ujarkan-Lengkapi-Ayo tulis- Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen di kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014; (4) hasil pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP”

(Simak-Ujarkan-Lengkapi-Ayo tulis-Presentasikan) berdasarkan interpretasi berpikir kreatif dalam menulis teks cerpen kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014; dan (5) tanggapan siswa mengenai pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik “SULAP”

(Simak-Ujarkan-Lengkapi-Ayo tulis-Presentasikan) untuk meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen dan berpikir kreatif di kelas VII SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014. Sementara itu, di dalam bab V sebagai bagian penutup, dipaparkan dua subbab yang terdiri atas simpulan dan saran.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari isi paper ini adalah untuk menganalisa unjuk kerja sistem kompresi citra grayscale asli, apakah informasi data citra hasil rekonstruksi benar-benar dapat

Faktor karakteristik balita dan perilaku keluarga terhadap kejadian ISPA

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū

and you can see from the radar screen – that’s the screen just to the left of Professor Cornish – that the recovery capsule and Mars Probe Seven are now close to convergence..

Dalam hasil penelitian yang telah dilakukan, terlihat bahwa kedua Tim Media bergerak pada koridor masing-masing yang awalnya secara sengaja diatur untuk mengelola

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Sistem kontrol kipas angin otomatis menggunakan sensor suhu LM35 merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk mendeteksi suhu ruangan serta mentransmisikan data perubahan suhu