• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TAHUNAN Inspektorat Jenderal. Kementerian Desa, PDT & Transmigrasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN TAHUNAN Inspektorat Jenderal. Kementerian Desa, PDT & Transmigrasi"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

2020

TAHUNAN

Kementerian Desa, PDT & Transmigrasi

Inspektorat Jenderal

(2)
(3)

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel ... iii

Daftar Gambar ... iv

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penyusunan Laporan ... 2

C. Ruang Lingkup ... 2

PROFIL INSPEKTORAT JENDERAL ... 3

A. Tugas dan Fungsi ... 3

B. Struktur Organisasi ... 3

C. Visi, Misi dan Sasaran Strategis serta Tujuan ... 4

D. Lingkup Pengawasan ... 5

E. Dukungan Sumber Daya ... 6

PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN ... 9

A. Overview Pelaksanaan Program dan Kegiatan TA 2020 ... 9

B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pengawasan ... 11

1. Audit ... 11

2. Reviu ... 15

3. Monitoring dan Evaluasi ... 18

4. Pengawasan Lainnya... 21

C. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dukungan Manajemen ... 21

CAPAIAN ANGGARAN DAN OUTPUT ... 34

A. Capaian Anggaran TA 2020 ... 34

B. Capaian Output TA 2020 ... 34

1. Sekretariat Inspektorat Jenderal ... 37

2. Inspektorat 1... 38

3. Inspektorat 2... 38

4. Inspektorat 3... 39

5. Inspektorat 4... 40

6. Inspektorat 5... 40

PENUTUP ... 41

A. Permasalahan ... 41

B. Tindak Lanjut ... 42

C. Kesimpulan ... 42

D. Saran ... 43

(4)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komposisi Jabatan Struktural ... 6

Tabel 2.2 Komposisi Jabatan Fungsional ... 6

Tabel 2.3 Komposisi Pegawai ASN dan Non ASN ... 6

Tabel 2.4 Distribusi SDM pada Inspektorat Jenderal 2020 ... 7

Tabel 2.5 Dukungan Sarana (Barang Milik Negara) ... 7

Tabel 3.1 Overview Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pengawasan ... 9

Tabel 3.2 Rekapitulasi Pelaksanana Pengawasan Audit ... 11

Tabel 3.3 Rekapitulasi Pelaksanaan Audit Kinerja... 12

Tabel 3.4 Capaian Penugasan Audit Kinerja dan Capaian Output ... 12

Tabel 3.5 Rekapitulasi Penugasan dan Capaian Output ADTT ... 13

Tabel 3.6 Rekapitulasi Usulan RKMBN Inspektorat Jenderal 2020 ... 17

Tabel 3.7 Rekapitulasi Kegiatan Reviu Lainnya Itjen 2020 ... 17

Tabel 3.8 Rekapitulasi Pelaksanaan Reviu ... 18

Tabel 3.9 Rekapitulasi Pelaksanaan Monev ... 19

Tabel 3.10 Hasil Evaluasi SAKIP UKE I ... 19

Tabel 3.11 Rekapitulasi Kegiatan Pengawasan/Pemeriksaan Lainnya ... 21

Tabel 3.12 Daftar Peserta Pejabat Struktural dalam Pengembangan Kompetensi ... 24

Tabel 3.13 Daftar Peserta Pejabat Fungsional dalam Pengembangan Kompetensi ... 24

Tabel 3.14 Belanja Pengadaan Guna Pencegahan Penyebaran COVID19 ... 27

Tabel 3.15 Rekapitulasi TLHP Hasil Pemeriksaan APIP 2015 – 2019 (SPI) ... 32

Tabel 3.16 Rekapitulasi TLHP Hasil Pemeriksaan APIP 2015 – 2019 (Keu) ... 32

Tabel 3.17 Rekapitulasi TLHP BPK RI Atas LK 2015 – 2019 ... 33

Tabel 3.18 Rekapitulasi TLHP BPK atas Pemeriksaan PDTT 2015 – 2018 ... 33

Tabel 4.1 Perubahan Pagu Anggaran Inspektorat Jenderal 2020 ... 34

Tabel 4.2 Alokasi Anggaran Itjen 2020 ... 35

Tabel 4.3 Realisasi Anggaran Itjen 2020 ... 35

Tabel 4.4 IKPA Inspektorat Jenderal TA 2020 ... 36

Tabel 4.5 Capaian Output Sesitjen 2020 ... 38

Tabel 4.6 Capaian Output Inspektorat 1 ... 38

Tabel 4.7 Capaian Output Inspektorat 2... 38

Tabel 4.8 Capaian Output Inspektorat 3 ... 39

Tabel 4.9 Capaian Output Inspektorat 4 ... 40

Tabel 4.10 Capaian Output Inspektorat 5 ... 40

Tabel 4.11 Rekapitulasi Capaian Seluruh Output Laporan Itjen 2020... 41

Tabel 4.12 Rekapitulasi Capaian Output Laporan Pengawasan Itjen 2020 ... 41

(5)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 4

Gambar 2.2 Lingkup Pengawasan Inspektorat Jenderal ... 5

Gambar 3.1 Dokumentasi saat Pelaksanaan Reviu RKAKL ... 16

Gambar 3.2 Dokumentasi Kegiatan Perjanjian Kerja Sama dengan KPK ... 23

Gambar 3.3 Dokumentasi Rapat Kerja Inspektorat Jenderal ... 23

Gambar 3.4 Dokumentasi Sosialisasi Aplikasi Si-Mona ... 24

Gambar 3.5 Dokumentasi Pelaksanaan BIMTEK PIBR ... 25

Gambar 3.6 Dokumentasi Penanganan dan Pencegahan COVID19 di lingkungan Inspektorat Jenderal ... 27

Gambar 3.7 Dokumentasi Pemasangan Hand Sanitizer di Lingk. Itjen ... 27

Gambar 3.8 Dokumentasi Percepatan Penyelesaian TLHP ... 29

Gambar 3.9 Dokumentasi Undangan Koordinasi terkait Pemutakhiran Data TLHP APIP ... 31

(6)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terwujudnya Good Governance sebagai cerminan penyelenggaraan pemerintah yang profesional dan akuntabel merupakan harapan dan tuntutan publik. Seluruh aparatur negara diharapkan mampu menunjukkan kinerja terbaik dan terus berupaya untuk melakukan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut Inspektorat Jenderal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi telah berupaya menyelenggarakan tugas dan fungsi secara profesional dan akuntabel, agar dapat menjadi contoh atau leading sector dibidang pengawasan internal kepada unit kerja lainnya di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmgirasi.

Dari penyelenggaraan tugas dan fungsi pengawasan tahun 2020 maka perlu disusun Laporan Tahunan 2020 sebagai bentuk pertanggungjawaban untuk menyajikan informasi capaian program dan kegiatan serta anggaran sebagai manifestasi dalam pelaporan kinerja. Laporan tahunan diharapkan mampu menjawab efektivitas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) serta pencapaian kinerja seluruh unit kerja di lingkup Inspektorat Jenderal. Sehingga dalam hal ini seluruh aparatur negara diharapkan mampu menunjukkan kinerja terbaik dan terus berupaya untuk melakukan peningkatan kinerja secara berkelanjutan dan menjaga mutu kualitas pekerjaan dan profesionalisme. APIP dituntut tidak hanya untuk mencari temuan atas peyimpangan atau penyelewengan, tetapi lebih pada upaya untuk mencegah terjadinya penyimpangan,

Dalam kurun waktu 2020 meski terdampak pandemik COVID19 sejak Maret hingga kini, APIP tetap berupaya untuk menjamin efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugas (quality assurance) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Hasil pengawasan tersebut juga akan sangat bermanfaat bagi pimpinan sebagai feed back kedepannya dalam perencanaan dan perumusan kebijakan serta upaya perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement).

1

(7)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

B. Tujuan Penyusunan Laporan

Tujuan disusunnya Laporan Tahunan Inspektorat Jenderal sebagai berikut :

1. Menyajikan informasi pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran, pencapaian kinerja, serta kendala yang dihadapi oleh Inspektorat Jenderal Tahun 2020;

2. Laporan tahunan diharapkan mampu menjadi acuan evaluasi program kerja Inspektorat Jenderal pada kurun waktu tahun 2021 sehingga dapat menjadi bahan untuk penyempurnaan program kerja mendatang;

3. Sebagai masukan guna optimalisasi kinerja Itjen pada tahun selanjutnya dengan Struktur Organisasi Tata Kelola baru pada tahun 2021.

C. Ruang Lingkup

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal mencakup seluruh rangkaian

pelaksanaan kegiatan yang

mengilustrasikan hasil pencapaian kinerja Inspektorat Jenderal selama tahun anggaran 2020. Setiap proses dalam melaksanakan kegiatan dan anggaran, mengacu pada Peraturan Menteri Desa

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 06 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta ketentuan dan perundangan – undangan lainnya yang berlaku.

2

(8)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

PROFIL INSPEKTORAT JENDERAL

A. Tugas dan Fungsi

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mempunyai tugas membantu Presiden menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi.

Inspektorat Jenderal sebagai unit organisasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mempunyai tugas :

Fungsi :

1. Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

2. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;

3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;

4. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

5. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan 6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

B. Struktur Organisasi

Unit kerja Inspektorat Jenderal dipimpin oleh seorang Inspektur Jenderal yang dibantu oleh 6 eselon II yakni Sekretaris Inspektorat Jenderal, Inspektur 1 hingga Inspektur 5 dalam pelaksanaan program dan kegiatan pengawasannya. Sekretaris Inspektorat Jenderal memimpin unit Sekretariat Inspektorat Jenderal yang memiliki tugas

Menyelenggarakan pengawasan intern di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan

3

(9)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

dan fungsi sebagai dukungan manajemen dan administrasi program dan kegiatan pengawasan yang dibantu oleh 4 Kepala Bagian yang masing masing memiliki 2 Kepala Sub Bagian. Sedangkan Inspektorat sendiri dipimpin oleh masing masing Inspektur yang dibantu oleh kelompok jabatan fungsional auditor dalam melakukan pengawasan, dan seorang kasubbag TU dalam hal adminsitrasi pelaksanaan anggaran sesuai Permendesa No 6 Tahun 2015

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal

Sumber : Kepegawaian dan Umum, 2020

C. Visi, Misi, dan Sasaran Strategis serta Tujuan

V I S I Menjadi Unit audit Internal yang profesional dan berintegritas dalam rangka mendukung

terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya di Lingkungan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

M I S I

Meningkatkan pengawasan untuk mendorong terlaksananya program dan kegiatan secara ekonomis, efektif dan efisien (3 E), serta mencegah terjadinya penyimpangan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal &

Transmigrasi 4

(10)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

Mewujudkan sistem pengawasan yang efektif dan terintegrasi untuk meningkatkan kinerja aparatur pengawasan dalam mendukung Reformasi Birokrasi

“Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tupoksi serta pembinaan seluruh unsur Inspektorat Jenderal

S A S A R A N S T R A T E G I S Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dalam mendukung seluruh unit

organisasi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi di bidang pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dalam mendukung Inspektorat Jenderal di bidang pelayanan administrasi dan koordinasi pelaksanaan

D. Lingkup Pengawasan

Lingkup pengawasan yang menjadi mitra unit kerja Inspektorat 1 - 5 sebagai berikut :

Gambar 2.2 Lingkup Pengawasan Inspektorat Jenderal

s

5

Inspektorat 1

Inspektorat 2

Inspektorat 3

Inspektorat 4

Inspektorat 5

Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT) Sekretariat Jenderal

Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan & Pembangunan Permukiman Transmigrasi (Ditjen PKP2T)

Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Tertentu (Ditjen PDTu) BALILATFO

Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan (Ditjen PKP) Inspektorat Jenderal

Direktorat Jenderal Pembangunan & Pemberdayaan Masyarakat Desa (Ditjen PPMD)

Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmgirasi (Ditjen PKT)

(11)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

E. Dukungan Sumber Daya

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pengawasan, Inspektorat Jenderal tentunya didukungan oleh Sarana dan Prasarana serta Sumber Daya Manusia baik sebagai Aparatur Sipil Negara maupun Non ASN. Dukungan Sumber Daya Manusia pada

unit kerja Inspektorat Jenderal 199 pegawai baik ASN maupun Non ASN. Komposisi baik, status pegawai, pendidikan, structural dan jabatan fungsional pada Inspektorat Jenderal dalam disampaikan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Kompisisi : Jabatan Struktural (Kepegawaian 2020)

Sumber : Kepegawaian dan Umum, 2020

Tabel 2.2 Kompisisi : Jabatan Fungsional (Kepegawaian 2020)

Jabatan Jumlah

Fungsional Auditor Ahli

a. Auditor Ahli Utama 2 Orang b. Auditor Ahli Madya 11 Orang c. Auditor Ahli Muda 9 Orang d. Auditor Ahli Pertama 32 Orang Fungsional Perencana Ahli 1 Orang Fungsional Arsiparis Terampil 4 Orang Fungsional Pengelola Barang &

Jasa

1 Orang

Total 60 Orang

Sumber : Kepegawaian dan Umum, 2020

Tabel 2.3 Kompisisi Pegawai ASN dan Non ASN

No Jumlah Pegawai Status Non - ASN Jumlah

1. 140 Orang ASN Tenaga Penunjang 34 orang

2. 59 Orang Non-ASN Pengamanan 2 orang

Pengemudi 13 orang

Pramubakti 10 orang

Sumber : Kepegawaian dan Umum 2020

No Jabatan Jumlah

1. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya

1 Orang 2. Pejabat Pimpinan Tinggi

Pratama

6 Orang 3. Pejabat Administrator 3 Orang 4. Pejabat Pengawas 13 Orang

Total 23 Orang

4%

26%

57% 13%

JPT Madaya JPT Pratama Pejabat Admnistrator Pejabat Pengawas

Auditor Utama, 3%

Auditor Madya, 18%

Auditor Muda, 15%

Auditor Pertama, 53%

Perencana, 2%

Arsiparis, 7%

Pengelola Barjas, 2%

6

(12)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

Tabel 2.4 Distribusi SDM pada Inspektorat Jenderal TA 2020

Sumber : Kepegawaian dan Umum, 2020

Dukungan prasarana pada unit kerja Inspektorat Jenderal yakni, 1 lantai pada Gedung Utama Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, sedangkan sarana yang mendukung yakni :

Tabel 2.5 Dukungan Sarana (Barang Milik Negara)

No Kode Barang Nama Barang Ins 1 Ins 2 Ins 3 Ins 4 Ins 5 Setitjen Total

1 3.02.01.01.001 Sedan 0 0 0 0 0 1 1

2 3.02.01.02.003 Mini Bus 1 1 1 1 1 4 9

3 3.02.01.04.001 Sepeda Motor 1 1 1 1 1 8 13

4 3.03.03.01.032 Digital

Multimeter 1 1 1 1 1 1 6

5 3.05.01.04.001 Lemari

Besi/Metal 3 2 2 2 3 29 41

6 3.05.01.04.003 Rak Besi 0 0 0 0 0 5 5

7 3.05.01.04.005 Filling Cabinet 4 4 3 3 3 29 46

8 3.05.01.04.014 Mobile File 0 0 0 0 0 2 2

9 3.05.01.04.015 Locker 0 0 0 0 1 0 1

10 3.05.01.05.008 Papan Visula/Papan Nama

1 1 1 1 1 6 11

11 3.05.01.05.010 White Board 0 0 1 0 3 1 5

12 3.05.01.05.015 Alat Penghancur

Kertas 3 4 3 2 3 18 33

13 3.05.01.05.017 Mesin Absensi 0 0 0 0 0 1 1

14 3.05.01.05.048 LCD

Projector/Infocus 1 1 1 1 1 6 11

15 3.05.01.05.058 Focusing Screen/Layar LCD

0 0 0 0 0 2 2

16 3.05.02.01.001 Meja Kerja

Besi/Metal 2 2 2 2 2 14 24

17 3.05.02.01.002 Meja Kerja Kayu 6 9 11 9 9 7 51

18 3.05.02.01.003 Kursi Besi/Metal 19 20 21 24 20 150 254

19 3.05.02.01.004 Kursi Kayu 2 2 2 2 2 16 26

20 3.05.02.01.005 Sice 0 0 0 0 0 1 1

21 3.05.02.01.008 Meja Rapat 0 0 0 0 0 2 2

No. Unit Kerja Eselon II Eselon III Eselon IV Auditor Staf PNS Staf PPNPN

1. Sekretariat Itjen 1 3 8 - 18 22

2. Inpektorat I 1 - 1 10 10 3

3. Inspektorat II 1 - 1 13 9 2

4. Inspektorat III 1 - 1 13 9 3

5. Inspektorat IV 1 - 1 9 9 2

6. Inspektorat V 1 - 1 9 11 2

Jumlah 6 3 13 54 66 34

7

(13)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

No Kode Barang Nama Barang Ins 1 Ins 2 Ins 3 Ins 4 Ins 5 Setitjen Total 22 3.05.02.01.009 Meja Komputer 11 11 11 12 12 13 70

23 3.05.02.01.018 Meja Makan Besi 0 0 0 0 0 1 1

24 3.05.02.01.028 Workstation 0 0 0 0 0 49 49

25 3.05.02.01.999 Meubelair

Lainnya 1 1 1 1 1 3 8

26 3.05.02.02.001 Jam Mekanis 2 2 2 2 2 10 20

27 3.05.02.04.001 Lemari Es 1 2 1 1 1 7 13

28 3.05.02.06.002 Televisi 2 2 2 2 2 8 18

29 3.05.02.06.008 Sound System 0 0 0 0 0 1 1

30 3.05.02.06.020 Camera Video 1 1 1 1 1 5 10

31 3.06.01.02.061 Lensa Camera 0 0 0 0 0 1 1

32 3.06.01.05.047 Kamera Udara

(Drone) 0 0 0 0 0 1 1

33 3.06.02.01.006 Handy Talky

(HT) 0 0 0 0 0 3 3

34 3.06.02.01.010 Facsimile 0 0 0 0 0 2 2

35 3.07.01.01.127 Kursi Dorong 4 2 5 2 5 52 70

36 3.08.01.41.170 Microwave Oven 0 0 0 0 0 2 2

37 3.08.02.03.014 Recorder 2 6 4 2 3 20 37

38 3.08.08.02.019 Digita Caliper

(Intra) 1 1 1 1 1 0 5

39 3.09.04.03.004 GPS 1 1 1 1 1 1 6

40 3.09.04.03.022 Laser Range

Finder 1 1 1 1 1 0 5

41 3.10.01.02.001 PC.Unit 11 10 9 7 9 70 116

42 3.10.01.02.002 Laptop 10 16 11 8 11 54 110

43 3.10.01.02.009 Tablet PC 0 0 0 0 0 2 2

44 3.10.02.03.003 Printer 8 8 8 9 8 58 99

45 3.10.02.03.004 Scanner 2 1 1 2 2 11 19

46 3.15.04.02.003 Distance Measuring Equipmemnt (DME)

2 2 2 2 2 0 10

47 3.15.04.05.006 Air Conditioning

(AC) 1 3 4 4 5 21 38

48 6.01.03.03.001 Lukisan Kanvas 3 3 3 3 3 14 29

49 3.07.01.10.036 Measuring Tape

(Ekstra) 1 1 1 1 1 0 5

50 3.08.08.02.019 Digital Caliper

(Ekstra) 2 2 2 2 2 0 10

TOTAL 111 124 121 113 124 712 1305

Sumber : Kepegawaian dan Umum, 2020

8

(14)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

PELAKSANAAN PROGRAM & KEGIATAN

A. Overview Pelaksanaan Program dan Kegiatan TA 2020

Tahun Anggaran 2020

merupakan periode yang sangat krusial, dimana hampir 10 bulan mengalami hantaman pandemi COVID19. Pandemi COVID19 ini selain memberi dampak yang begi tu massive pada beberapa sektor, tentunya birokrasi pun juga terkena dampak tersebut. Presiden

mengeluarkan kebijakan

pengalokasian sumber dana APBN untuk penanganan pandemi COVID19. Hal ini memberi dampak

pada Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmgirasi untuk mengukur kembali kebutuhan program dan kegiatan strategis yang telah direncanakan untuk dilakukan revisi karena alokasi dana APBN diprioritaskan untuk penanga nan pandemi tersebut.

Inspektorat Jenderal, selaku unit pengawasan juga melakukan identifikasi kembali terhadap program dan kegiatan strategisnya untuk dilakukan revisi untuk prioritas nasional. Sebesar 47,15%

dari total anggaran

Rp51.396.100.000,- di realokasi untuk penanganan COVID19.

Sehingga selama periode triwulan 2 hingga December, anggaran Inspektorat Jenderal sebesar Rp28.364.144.000 dimana 60%

merupakan belanja pegawai.

Namun dengan keterbatasan anggaran tersebut, Inspektorat Jenderal mampu tetap optimis melakukan kegiatan pengawasan dan pendampingan serta konsultasi terhadap unit kerja dilingkungan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi. Kegiatan tersebut terangkum dalam tabel berikut :

Tabel 3.1 Overv iew Pelak sanaan Program dan Kegiatan Pengawasan 2020

No Jenis Kegiatan Sebelum Pandemi Saat Pandemi 1 Kegiatan Pengawasan

Audit

Audit Kinerja Telah tercantum dalam PKPT

Terlaksana beberapa kali penugasan pada triwulan 1 pada beberapa inspektorat Audit Investigasi Telah tercantum dalam

PKPT

Tetap terlaksana dan terdapat beberapa kali penugasan pada

beberapa Inspektorat

berdasarkan instruksi pimpinan

9

(15)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

No Jenis Kegiatan Sebelum Pandemi Saat Pandemi Monthly Audit Kegiatan Pengawasan

Rutin Bulanan

Tetap terlaksana meski pada

saat pandemi dengan

mengutamakan

koordinasi/komunikasi dalam

perolehan data dan

pelaksanaannya Pendampingan

BPK

Tidak tercantum dalam PKPT

Tetap terlaksana dan terdapat beberapa kali penugasan pada

beberapa Inspektorat

berdasarkan instruksi pimpinan

Pemeriksaan Lainnya Reviu

Reviu RKAKL Telah Tercantum dalam PKPT

Kegiatan tetap terlaksana pada saat pandemi dengan meningkatkan

koordinasi/komunikasi antar uker

Reviu Revisi DIPA

Reviu LK Telah terlaksana sebelum

pandemi Reviu PIPK

Reviu Laporan Kinerja

Periode tertentu kegiatan ini tidak terlaksana terlebih triwulan 3 dan 4 pada beberapa unit kerja

Reviu RKBMN Terlaksana meskipun

pandemi, dan tim telah menyelesaikan

Pemantauan

TLHP Telah tercantum dalam

PKPT Tetap terlaksana pada saat

pandemi dengan

meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan mitra unit kerja

Monitoring dan Evaluasi Lainnya 2 Kegiatan Mandatory

SPIP Telah tercantum dalam PKPT

Tidak terlaksana kegiatan Penilaian oleh Tim Penilai Internal hanya sebatas pendampingan terhadap unit kerja mitra Itjen untuk persiapan Penilaian oleh Tim

Eksternal (BPKP dan

KemenPANRB) PMPRB

SAKIP Telah terlaksana sebelum

pandemi

10

(16)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

No Jenis Kegiatan Sebelum Pandemi Saat Pandemi

Zona Integritas Tetap terlaksana dengan

mengawal unti kerja yang diajukan sebagai Zona Integritas untuk dinilai oleh tim MenPANRB dll

Penanganan Pengaduan

- Tetap terlaksana

UPG - Tetap terlaksana pada saat

pandemi dengan

meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan mitra unit kerja

Sumber : Olah Data Rekapitulasi, 2020

B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pengawasan

Pada periode tahun anggaran 2020, Inspektorat Jenderal sebagai unit kerja pengawasan internal dilingkungan Kementeiran Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan diterpanya wabah tersebut, kegiatan pengawasan dilakukan semaksimal dan seoptimal mungkin dengan keterbatasan

anggaran dan sumber daya manusia dalam melakukan pengawasan. Kebijakan yang diambil oleh Presiden dan tentunya pimpinan unit kerja Inspektorat Jenderal dilakukan sebaik mungkin dengan mempertimbangkan aspek pengawasan agar tetap dilaksanakan.

1. Audit

Pelaksanaan audit selama periode 2020 mengalami perubahan, dari awal dokumen PKPT yang telah direncanakan, kemudian revisi yang telah dilakukan akibat kebijakan realokasi anggaran dan kegiatan untuk prioritas penanganan COVID19. Kegiatan Audit/Pemeriksaan pada Inspektorat Jenderal meliputi, Audit Kinerja, Audit Dengan Tujuan Tertentu, Monthly Audit, Pemeriksan Lainnya, dan Pendampingan BPK, sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut :

Tabel 3.2 Rekapitulasi Pelaksanaan Pengawasan Audit

Jenis Audit PKPT Awal Hingga Smt 1 Revisi PKPT Total Penugasan Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Audit Kinerja 164 6 6 6 6 6

ADTT 5 1 12 12 12 12

Monthly Audit 108 108 108 108 108 108

Pendampingan BPK 0 18 0 17 0 17

Sumber : Hasil olah data Program dan Anggaran, 2020

11

(17)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

Total penyerapan anggaran untuk kegiatan pengawasan Audit pada Inspektorat Jenderal TA 2020 sebesar 98,84 % dari total alokasi anggaran Audit Kinerja pada seluruh Inspektorat sebesar Rp1.313.696.000,-.

a. Audit Kinerja

Audit kinerja merupakan audit atau pemeriksaan atas kinerja pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan tugas serta fungsi instansi pemerintah yang terdiri dari aspek ekonomis, efisiensi dan efektivitas. Pada tahun 2020, Inspektorat Jenderal telah merancangkan rencana pengawasan audit dengan target 164 kali penugasan dengan 6 kali penugasan yang telah dilakukan. Adanya wabah COVID19 dan kebijakan pemerintah untuk prioritas penanganan COVID19 dan realokasi anggaran, pada akhir semester I Inspektorat Jenderal melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PKPT. Berdasarkan analisis dan evaluasi yang telah disampaikan pada Laporan Evaluasi Pelaksanaan PKPT 2020 semester I direkomendasikan untuk melakukan Revisi Program Kegiatan Pengawasan Tahunan 2020 dan menghasilkan Dokumen Revisi PKPT yang menyajikan informasi Rencana Penugasan Audit Kinerja yang dikomparasikan dengan realisasi penugasan dan capaian tersebut sebagai berikut :

Tabel 3.3 Rekapitulasi Pelaksanaan Audit Kinerja Jenis

Pengawasan

Rencana Realisasi Total

Rencana

Total Realisas Ins 1 Ins 2 Ins 3 Ins 4 Ins 5 Ins 1 Ins 2 Ins 3 Ins 4 Ins 5 i

Audit Kinerja 2 kali 3 kali 0 kali 1 kali 0 kali 2 kali 3 kali 0 kali 1 kali 0 kali 6 Kali 6 Kali Sumber : Rekapitulasi Evaluasi PKPT pada masing masing Inspektorat, 2020

Dari tabel tersebut diperoleh informasi bahwa revisi PKPT dilakukan 1 kali yaitu dari PKPT awal sebanyak 164 kali penugasaan audit kinerja berubah menjadi 6 kali rencana penugasan dan telah terealisasi 6 kali dengan capaian output 6 laporan (100%) dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.4 Capaian Penugasan Audit Kinerja dan Capaian Output Audit Kinerja

Unit Kerja Jumlah

Penugasan Capaian Output Keterangan

Inspektorat 1 2 2 LHP 128 & 129

Inspektorat 2 3 3 LHP 217,273, & 295

Inspektorat 3 1 1 LHP 06

Sumber : Olah Data Capaian Penugasan dan Output Audit Kinerja, 2020

12

(18)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

b. Audit Dengan Tujuan Tertentu (ADTT)

Secara definisi, pemeriksaaan dengan tujuan tertentu merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan khusus, di luar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja termasuk dalam jenis audit tersebut diantaranya adalah audit ketaatan, audit fraud dan audit investigatif. Pada tahun 2020 pelaksanaan Audit Dengan Tujuan Tertentu di Inspektorat Jenderal dapat disampaikan sebagai berikut :

Tabel 3.5 Rekapitulasi Penugasan dan Capaian Output ADTT

Unit Kerja Penugasan Uraian Penugasan Output

Inspektorat

1 3

ADTT pada Biro Humas dan Kerja Sama LHP.383 ADTT Pengadaan Barjas COVID19

Setjen LHP.414

ADTT Pengadaan Barjas COVID19

Ditjen PDT LHP.409

Inspektorat

2 2

ADTT a.n Yuendra Effendi Nasution

pada Diten PPMD LHP.05

ADTT Kelola Pengadaan Barjas

COVID19 Ditjen PPMD LHP.12

Inspektorat

3 2

ADTT Dugaan adanya Indispliner Sdr.

Anna Nikhita Sari I, Jabatan Kasi

Penyajian Informasi dan Laporan Ditjen PKTrans

LHP.02

ADTT Dana COVID19 TA 2020 pada Ditjen PKT dan Ditjen PKP2T

LHP.04 dan LHP.05

Inspektorat

4 3

ADTT Pengerjaan PLTS tersebar SHS

100WP Ditjen PDTu LHP.05

ADTT Laporan Kehilangan Kendaraan

Dinas Roda 2 di BBPLM LHP.05.2

ADTT atas Kelola PBJ COVID19 PDTu

dan Balilatfo LHP.31

Inspektorat

5 2

ADTT Tata Kelola PBJ COVID19 di

Ditjen PKP LHP.1284

ADTT Tata Kelola PBJ COVID19 di Itjen LHP.1285

Total 12 13 Lap

Sumber : Olah Data Capaian Penugasan dan Output ADTT, 2020

Pelaksanaan Audit Dengan Tujuan Tertentu Inspektorat Jenderal terlaksana sebanyak 12 kali penugasan dengan menghasilkan 13 laporan hasil pemeriksaan sebagai outputnya.

13

(19)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

c. Monthly Audit

Monthly Audit atau Audit Bulanan adalah suatu inovasi baru dalam menjalankan fungsi pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal dalam upaya mencapai tujuan organisasi yaitu good governance. Dasar Pelaksanaan Monthly Audit adalah:

1) Keputusan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 91 Tahun 2019 tentang Audit Bulanan Inspektorat Jenderal di Lingkungan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2019-2024

2) Keputusan Inspektur Jenderal Nomor 111 Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Audit Bulanan di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Tujuan Monthly Audit, yaitu :

1) Memberi keyakinan memadai bahwa penyelenggaraan kegiatan pada Unit Kerja Eselon I sudah dilakukan sesuai ketentuan;

2) Mendorong ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan;

3) Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan/potensi penyimpangan;

4) Pembinaan kepada Unit Kerja di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam peran sebagai konsultan dan katalisator.

Unsur-unsur pemeriksaan dalam Monthly Audit adalah:

1) Sistem Pengendalian internal, yang meliputi tata Kelola kas dan persediaan 2) Kepatuhan terhadap perundang-undangan

3) Penilaian atas penyerapan anggaran 4) Penilaian pengadaan barang dan jasa 5) Progres tindak lanjut temuan BPK RI

6) Tindak lanjut hasil Monthly Audit s.d bulan sebelumnya

Laporan Monthly Audit disampaikan kepada Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi paling lambat tanggal 23 bulan berikutnya.

14

(20)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

d. Pendampingan BPK

Kegiatan pendampingan BPK yang dilakukan Inspektorat Jenderal dalam rangka mendampingi BPK melaksanakan pemeriksaan sampling pada obyek pemeriksaan yang ditentukan. Pelaksanaan kegiatan Pendampingan BPK yang dilakukan masing masing Inspetkorat dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Inspektorat 1 melakukan pendampingan BPK sebanyak 2 kali pada Provinsi Jawa Timur (Madura dan Banyuwangi) dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lombok Timur, Sumbawa , dan Lombok Tengah);

2) Inspektorat 2 sebanyak 7 kali, Inspektorat 3 sebanyak 4 kali melakukan pendampingan BPK sebanyak 4 kali pada Prov Jawa Timur, DIY, Prov Nusa Tenggara Barat dan Prov. Kalbar;

3) Inspektorat 4 dan 5 melakukan pendampingan BPK sebanyak 1 kali penugasan pada 3 lokasi yakni Prov. NTB, Prov. Jawa Timur, dan Prov. Sulawesi Selatan 2. Reviu

Reviu merupakan kegiatan yang dilakukan oleh APIP secara periodik, guna menghasilkan Hasil Telaahan/Quality Assurance dari APIP terhadap mitra unit kerja di lingkungan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi. Total serapan anggaran untuk seluruh kegiatan reviu pada periode 2020 dari alokasi Rp590.530.000,- mampu terserap sebesar Rp59.471.000,- (99,99%).

Pelaksanaan kegiatan reviu di Inspektorat Jenderal mengalami perubahan dari rencana awal pada Dokumen PKPT di awal tahun anggaran. Meskipun dengan adanya pandemi COVID19 dan kebijakan penanganan COVID19 seperti realokasi anggaran Inspektorat Jenderal tetap melakukan reviu, karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan wajib dan rutin, yang tetap harus terlaksana.

Kegiatan reviu pada Inspektorat Jenderal meliput :

a) Reviu Laporan Keuangan Kementerian yang dilakukan oleh unit kerja Inspektorat I sebagai PIC yang tentunya disupport dengan auditor masing masing inspektorat dalam mengawal masing masing mitra unit kerja inspektoratnya. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 3 kali, yakni Reviu Laporan Keuangan Periode 31 Desember 2019, Reviu Laporan Keuangan Periode 30 Juni 2020, dan Reviu Laporan Keuangan Triwulan 3 Tahun 2020. Dari pelaksanaan kegiatan tersebut menghasilkan 3 Laporan Hasil Reviu.

15

(21)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

b) Reviu Laporan Keuangan Eselon I yang dilakukan oleh unit kerja masing masing Inspektorat I hingga 5. Kegiatan reviu laporan keuangan eselon I dilakukan dengan periode yang sama dengan reviu laporan keuangan kementerian, namun pelaksanaannya terlebih dahulu oleh laporan keuangan eselon I kemudian dilanjutkan tingkat kementerian.

c) Reviu RKAKL pada Inspektorat Jenderal periode 2020 dilakukan sesuai rencana pada seluruh inspektorat. Reviu RKAKL merupakan reviu terhadap anggaran tahun 2021, dan terlaksana 2 kali masing masing yakni untuk pagu anggaran indikatif dan pagu anggaran definitif. Meski adanya pandemi dan kebijakan, kegiatan ini diupayakan tetap terlaksana karena kegiatan rutin dan wajib dalam memberikan keyakinan terbatas atas pagu anggaran yang telah disusun oleh mitra masing masing unit kerjanya. Total seluruh penugasan Reviu RKAKL pada Inspektorat Jenderal terlaksana sebanyak 18 kali dengan menghasilkan 18 Laporan Hasil Reviu.

Gambar 3.1 Dokumentasi saat pelaksanaan Reviu RKAKL oleh Inspektorat IV

Sumber : Dokumentasi Kegiatan Inspektorat IV, 2020

d) Reviu Revisi Anggaran pada Inspektorat Jenderal merupakan kegiatan reviu atas perubahan anggaran Tahun 2020 (tahun berjalan). Dengan adanya pandemi dan kebijakan realokasi struktur anggaran pada seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Desa, PDT dan Transmgirasi yang terjadi beberapa kali revisi dari anggaran baik untuk realokasi belanja COVID19 maupun penguarangan anggaran untuk penanganan pandemi. Total pelaksanaan Reviu Revisi Anggaran dilakukan sebanyak 24 kali dari 18 kali target penugasan dengan menghasilkan 24 laporan hasil reviu. Inspektorat yang melakukan

16

(22)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

penugasan reviu revisi anggaran paling banyak yaitu Inspektorat 2 sebanyak 11 penugasan.

e) Reviu PIPK (Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan)

Reviu PIPK yang dilakukan Inspektorat Jenderal pada periode 2020 merupakan reviu terhadap Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan yang dilakukan mitra unit kerja inspektorat. Reviu tersebut dilakukan masing masing 1 kali oleh tiap inspektorat terhadap mitra kerjanya. Jumlah penugasan Reviu PIPK pada Inspektorat Jenderal sebanyak 9 kali, dan dilakukan pada awal periode 2020 yang menghasilkan 9 laporan hasil reviu.

f) Reviu Laporan Kinerja Triwulan

Reviu Laporan Kinerja Triwulan pada Inspektorat Jenderal merupakan kegiatan reviu terhadap laporan kinerja triwulan unit kerja Es I dan II. Periode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan biasanya 4 kali dalam setahun. Namun dengan adanya pandemi dan kebijakan realokasi anggaran, kegiatan tersebut dapat terlaksana 10 kali penugasan dari 20 target penugasan dan menghasilkan 10 Laporan Hasil Reviu.

g) Reviu Usulan RKBMN Eselon I untuk RKBMN Kementerian

Reviu Usulan RKBMN Eselon I untuk RKBMN Kementerian pada Inspektorat Jenderal seluruhnya dilakukan sebanyak 4 kali dengan rincian sebagai berikut

Tabel 3.6 Rekapitulasi Usulan RKBMN Inspektorat Jenderal TA 2020

Unt Kerja Penugasan Uraian Kegiatan Output Inspektorat 3 1 Reviu Usulan RKBMN TA 2022 Ditjen PKP2T LHR.018 Reviu Usulan RKBMN TA 2022 Ditjen PKT LHR.019 Inspektorat 4 1 Reviu Usulan RKBMN TA 2020 Ditjen PDTu LHR.28

Reviu Usulan RKBMN TA 2020 BALILATFO LHR.29

Total 2 4 LHR

Sumber : Olah Data Pelaksanaan PKPT, 2020

h) Reviu Pengadaan Barang dan Jasa Penanganan COVID

Reviu Pengadaan Barang dan Jasa Penanganan COVID yang dilakukan Inspektorat V yakni sebanyak 1 kali penugasan yakni Reviu Pengadaan Barang dan Jasa atas Penanganan COVID pada Ditjen PKP dan Itjen dan menghasilkan 2 laporan hasil reviu (LHR.815 dab LHP.816).

17

(23)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

i) Reviu Lainnya

Reviu lainnya merupakan kegiatan kegiatan reviu non PKPT yang dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal pada periode 2020. Jumlah seluruhnya reviu yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal sebanyak 7 kali dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.7 Rekapitulasi Kegiatan Reviu Lainnya Inspektorat Jenderal TA 2020

Unt Kerja Penugasan Uraian Kegiatan Output Inspektorat 3 1

Reviu Penilaian kembali BMN Tahun 2017 –

2018 di Tahun 2020 pada Ditjen PKTrans LHR.012 Reviu Penilaian kembali BMN Tahun 2017 –

2018 di Tahun 2020 pada Ditjen PKTrans LHR.011

Inspektorat 4 3

Reviu Dana Loan Buka Blokir Pusdatin LHR.25 Reviu Dana Loan Buka Blokir Puslitbang

LHR.27 Reviu Dana Loan Buka Blokir Puslatmas LHR.26 Inspektorat 5 1 Reviu Juknis Pelaksanaan Kegiatan Ditjen PKP

TA 2020 LHR.400

Total 5 6 LHR

Sumber : Olah Data Pelaksanaan PKPT, 2020

Berikut tabel informasi mengenai pelaksanaan seluruh kegiatan pengawasan melalui Reviu dapat diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 3.8 Rekapitulasi Kegiatan Reviu Inspektorat Jenderal TA 2020

Jenis Reviu Target Realisasi Total

Target Total Reali Ins 1 Ins 2 Ins 3 Ins 4 Ins 5 Ins 1 Ins 2 Ins 3 Ins 4 Ins 5

Program Kerja Pengawasan Tahunan

LK Kementerian 3 - - - - 3 - - - - 3 3

LK Eselon I 6 2 6 6 6 6 1 6 2 2 26 17

RKAKL 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 18 18

Revisi Anggaran 4 2 4 4 4 4 11 3 2 4 18 24

PIPK 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 9 9

Laporan Kinerja 4 4 4 4 4 2 1 3 - 4 20 10

Non Program Kerja Pengawasan Tahunan

RKBMN Es I - - - - - - - 1 1 - - 2

Pengadaan Barjas Penanganan

COVID 19 - - - - - - - - - 2 - 2

Reviu Lainnya - - - - - - - 1 3 1 - 5

Total 94 90 Sumber : Rekapitulasi Evaluasi PKPT pada masing masing Inspektorat, 2020

Berdasarkan tabel tersebut, pelaksanaan kegiatan reviu di Inspektorat Jenderal pada periode 2020 dilaksanakan sebanyak 90 kali penugasan yakni 81 kali penugasan PKPT dan 9 kali penugasan Non PKPT . Jumlah tersebut berdasarkan keseluruhan penugasan yang dilaksanakan oleh seluruh inspektorat.

18

(24)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

3. Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan monitoring dan Evaluasi yang dilakukan Inspektorat Jenderal pada periode 2020 meliputi Monitoring dan Evaluasi SPIP, Monitoring dan Evaluasi PMPRB, dan Monitoring dan Evaluasi SAKIP, dan Monitoring dan Evaluasi Zona Integritas, serta Monitoring dan Evaluasi Lainnya. Total serapan anggaran untuk seluruh kegiatan monitoring dan evaluasi pada seluruh Inspektorat sebesar Rp480.487.000,- atau 99,91% dari alokasi anggaran Rp480.919.000,-. Berikut disampaikan pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan pada tabel berikut:

Tabel 3.9 Rekapitulasi Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Inspektorat Jenderal TA 2020

Jenis Monev Rencana Realisasi Total

Target Total Realisasi Ins 1 Ins 2 Ins 3 Ins 4 Ins 5 Ins 1 Ins 2 Ins 3 Ins 4 Ins 5

SPIP 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 9 kali 9 kali

PMPRB 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 9 kali 9 kali

SAKIP 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 9 kali 9 kali

Zona Integritas - - - - - 1 - - - 1 0 kali 2 kali

TLHP - 1 - 1 1 - 1 - 1 1 3 kali 3 kali

Monev Lainnya - - - 2 - 6 1 4 2 1 2 kali 14 kali

Total 32 kali 47 kali Sumber : Rekapitulasi Evaluasi PKPT pada masing masing Inspektorat, 2020

Kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan Inspekorat Jenderal pada perode 2020 dilakukan sebanyak 32 kali penugasan pada seluruh inspektorat pada mitra unit kerjanya dan menghasilkan 47 laporan. Kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan APIP dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Monitoring dan Evaluasi SAKIP

Evaluasi Implementasi SAKIP merupakan Penilaian Implementasi Sistem Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah sejauh mana telah diterapkan pada instansi/UKE I. Pada tahun 2020 Inspektorat Jenderal melakukan Evaluasi atas Penerapan SAKIP Tahun 2019 pada tingkat unit kerja eselon I maupun tingkat kementerian. Monitoring dan Evaluasi SAKIP tersebut mencakup :

1) Penilaian terhadap perencanaan kinerja 2) Penilaian terhadap pengukuran kinerja 3) Penilaian terhadap pelaporan kinerja 4) Penilaian terhadap aspek evaluasi kinerja 5) Penilaian terhadap aspek capaian kinerja

Hasil monitoring Evaluasi SAKIP UKE I yagn dilaksanakan APIP adalah sebagai berikut :

19

(25)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

Tabel 3.10 Hasil Evaluasi SAKIP UKE I

Unit Kerja Nilai SAKIP Jumlah Rekomendasi dari Evaluator

% TL

Rekomendasi APIP

Itjen 80,05 7 85%

Sekretariat Jenderal 80,45 3 67%

Ditjen PKP 80,25 8 50%

Ditjen PDTU 80,92 11 82%

Ditjen PDT 83,01 4 75%

Ditjen PKP2Trans 83,74 10 60%

Ditjen PKTrans 82,87 7 71%

Balilatfo 79,46 11 55%

Ditjen PPMD 75,07 12 50%

Sumber : Rekapitulasi PIC SAKIP Inspektorat V, 2020

Penilaian Implementasi SAKIP tingkat Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi tahun 2020 oleh Kementerian PAN RB akan dikeluarkan pada awal Maret 2021 ini.

b) Monitoring dan Evaluasi SPIP

Inspektorat Jenderal melakukan Penilaian Mandiri/self assessment atas penerapan SPIP pada UKE I dan Kementerian. Selanjutnya BPKP melakukan QA atas hasil self assessment tersebut dengan nilai indeks 2.8. Total penugasan Monev SPIP pada peride 2020 sebanyak 9 kali penugasan dari rencana target 9 penugasan.

c) Monitoring dan Evaluasi PMPRB

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi PMPRB dilakukan oleh seluruh unit kerja Inspektorat pada periode 2020. Total penugasan monitoring Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi di periode 2020 sebanyak 9 kali penugasan dan dilakukan seluruhnya oleh masing masing Inspektorat terhadap mitra unit kerja masing masing.

d) Monitoring dan Evaluasi Zona Integritas

Pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi Zona Integritas, Inspektorat Jenderal berperan sebagai Tim Penilai Internal (TPI). Dari 19 unit kerja eselon II yang diusulkan sebagai Zona Integritas/WBK, Inspektorat Jenderal selaku Tim Penilai Internal melakukan penilaian dan menghasilkan 11 unit kerja eselon II yang lolos untuk direkomendasikan penilaian ke KemenPAN-RB sebagai Tim Penilai Eksternal. Selanjutnya dari hasil Penilaian TPN yang dinyatakan lulus sebagai unit

20

(26)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

kerja sebagai zona intergritas menujut WBK (Wilayah Bebas Korupsi) hanya 3 unit kerja yaitu :

1) Balai Besar Latihan Masyarakat Yogyakarta (BBLM Yogyakarta).

2) Direktorat Promosi dan Kemitraan, Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi.

3) Direkotrat Pengembangan Ekonomi Kawasan Perdesaan , Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan.

Inspektorat yang melakukan penugasan tersebut yaitu Inspektorat 1 dan 5 dengan jumlah penugasan 2 kali dengan capaian 2 laporan hasil evaluasi.

e) Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

Kegiatan Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pengawasan pada periode 2020 dilakukan dalam bentuk koordinasi dengan unit kerja eselon I secara terus menerus melaporkan progress Tindak Lanjut Mingguan serta Rencana Aksi terhadap butir butir mana saja yagn telah dilakukan tindaklanjut baik dengan status tuntas maupun belum tuntas. Kegiatan ini mampu menyerap sebesar 100 % dari total anggaran sebesar Rp127.563.000,-

4. Pengawasan/Pemeriksaan Lainnya

Pengawasan/Pemeriksaan lainnya yang dilakukan Inspektorat Jenderal periode 2020 di informasikan sebagai berikut :

Tabel 3.11 Rekapitulasi Kegiatan Pengawasan/Pemeriksaan Lainnya Itjen 2020

Unit Kerja Jumlah

Penugasan Kegiatan Pengawasan Lainnya Output Inspektorat 2 1 Penanganan Pengaduan yang Masuk

berdasarkan SIPEMANDU 333 Pengaduan/Lap

2 Pengawasan atas Pengadaan Barjas TA

2020 Ditjen PKT dan PKP2T 2 Laporan

(LHE.009 dan LHE.010) 2 Pengawasan atas Pengelolaan BMN

Semester I dan II Ditjen PKT dan PKP2T

2 Laporan (Lap.007 & Lap.010) 1 Pemeriksaan terkait stempel,kuitansi pihak

ketiga dan uang tunai diluar brankas BP dan BPP Ditjen PKP2T

1 Laporan (LHP. 07)

Inspektorat 3 2 Validasi Hasil Pemeriksaan Perdin TA 2019 yang tidak dapat diyakini kewajaran atas laporan BPK RI pada Ditjen PKT dan Ditjen PKP2T

2 Laporan (LHP.03 & LHP.04)

Inspektorat 4 2 Melaksanakan pemeriksaan Dokumen Desk Audit Atas Rekomendasai BPK RI No

64/HP/XVI/5/2020 Ditjen PDTu dan Balilatfo

2 Laporan (LHP.20 & LHP.21)

Inspektorat 5 2 Pemeriksaan Pertanggungjawaban Perdin

Ditjen PKP atas temuan BPK RI TA 2019 1 Laporan (LHP.1084) 21

(27)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

Unit Kerja Jumlah

Penugasan Kegiatan Pengawasan Lainnya Output Pemeriksaan Pertanggungjawaban Perdin

Itjen atas temuan BPK RI TA 2019 1 Laporan (LHP.1085) 1 Advisory Peningkatan Kapabilitas APIP

terkait SAKIP 1 Notulensi

1 Advisory Upaya Peningkatan Level IACM

Itjen 1 Notulensi

Total 14 14 Laporan

Sumber : Rekapitulasi Hasil Olah Data Evaluasi PKPT Inspektorat, 2020

C. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dukungan Manajemen

Kegiatan Dukungan Manajemen dilakukan oleh Sekretariat Inspektorat Jenderal.

Sekretariat Inspektorat Jenderal memiliki tugas terhadap dukungan manajemen dan pelayanan teknis dalam menunjang kegiatan dan program pengawasan di Inspektorat Jenderal. Kegiatan yang dilakukan dalam mendukung program pengawasan Inspektorat Jenderal pada periode 2020 meliputi :

1. Perjanjian Kerja Sama dengan KPK

Peningkatan Pengawasan juga dilakukan oleh Inspektorat Jenderal dengan Kerjasama dengan pihak eksternal dalam pelayanan pengaduan terlebih pengaduan indikasi tindak pidana korupsi. Kegiatan tersebut berupa keikutsertaan Inspektorat Jenderal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi sebagai unit kerja yang berpartisipasi dalam Perjanjian Kerja Sama dengan KPK Dalam kegiatan tersebut Plt Inspektur Jenderal Kemendesa PDTT, Ibu Ekatmawati melaksanakan penandanganan perjanjian kerjasama tentang penanganan pengaduan dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi (TPK) antara KPK dengan KLOP/BUMN/BUMD pada tanggal 21 Desember 2020 di Gedung KPK Jakarta.

Penandatanganan ini merupakan pengelolaan pengaduan dugaan TPK melalui Whistle blowing system (wbs). Maksud dan tujuan PKS ini adalah

a) Semua pihak diharapkan menjadikan sistem ini sebagai alarm untuk mencegah adanya tindak pidana korupsI sehingga tdk ada pihak yg punya peluang utk melakukan TPK.

b) Mengajak apip menjadi kuat, sehingga korupsi bisa dihentikan dan ditiadakan c) Dengan kerjasama dlm WBS maka semua pihak diberikan perlindungan bagi yg

berani melaporkan.

22

(28)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

Gambar 3.2 Dokumentasi Kegiatan Perjanjian Kerja Sama dengan KPK

Sumber : Dokumentasi Bagian APHP 2020

2. Rapat Kerja Tahunan Inspektorat Jenderal Tahun Anggaran 2020

Rapat Kerja Tahunan Inspektorat Jenderal pada periode 2020 sempat mengalami penundaan dan pengurangan anggaran yang disebabkan adanya wabah pandemi COVID19 dan kebijakan penanganan COVID19. Kegiatan Rapat Kerja dilaksanakan pada tanggal 3 – 4 September 2020 melalui video conference (zoom meeting) yang bertempat di Operasional Room Gedung Utama Kementerian, Desa PDT dan Transmigrasi. Kegiatan tersebut menyerap anggaran sebesar Rp275.651.200,00 (99,84%) dari total anggaran sebesar Rp276.072.000,00.

Gambar 3.3 Dokumentasi Rapat Kerja Inspektorat Jenderal Tahun 2020

23

(29)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

Sumber : Bagian Program, Anggaran dan Pelaporan, 2020

3. Sosialisasi Aplikasi Si-Mona

Sosialisasi Aplikasi Si-Mona dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2020 bertempat di Operasional Room Gedung Utama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang dihadiri 100 peserta dari seluruh unit kerja di Kemendesa PDTT. Sosialisasi Aplikasi Si-Mona dibuka oleh Inspektur Jenderal, dalam sambutan dan arahannya Inspektur Jenderal mengharapkan Aplikasi Si-Mona dapat digunakan oleh seluruh UKE I dan Auditor dalam pelaksanaan audit bulanan.

Narasumber dalam kegiatan tersebut yaitu Inspektur V yang menyampaikan bahwa awal dari aplikasi Si-Mona ini merupakan materi proyek perubahan saat pelaksanaan PIM tingkat II dengan Inspektorat Jenderal sebagai pilot project dalam penerapan Aplikasi Si-Mona

Gambar 3.4 Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi Si - Mona

Sumber : Bagian Program, Anggaran dan Pelaporan, 2020

4. Pendidikan, Pelatihan dan Bimbingan Teknis

Pendidikan, Pelatihan dan Bimbingan Teknis yang dilakukan Inspektorat Jenderal pada periode 2020 meliputi :

24

(30)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

a) Pendidikan, Pelatihan dan Bimtek bagi Pejabat Sturuktural

Bimbingan Teknis Pengelolaan Risiko, Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko (PPBR) dan Audit Kinerja dalam rangka Peningkatan Kapabilitas APIP (IACM) Kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Risiko, Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko (PPBR) dan Audit Kinerja dalam rangka Peningkatan Kapabilitas APIP (IACM) dilaksanakan pada tanggal 10 – 12 Maret 2020 bertempat di Hotel Fave PGC Cililitan, Jakarta Timur. Peserta kegiatan ini antara lain: Pejabat Struktural, Auditor dan Staf yang berkompeten di bidang perencanaan di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Narasumber dalam kegiatan ini antara lain, Direktur Pengawasan Tata Kelola Pemerintah Daerah BPKP, Kasubdit Pembinaan Penyelenggaraan SPIP BPKP, Auditor Madya dan Auditor Muda BPKP. Dengan kegiatan ini diharapkan para peserta mampu :

1) Melakukan sinkronisasi Perencanaan antara RPJMN dengan Renstra Kementerian Desa PDTT dan Renstra Masing – masing UKE I dan Pemilihan Tujuan yang akan menjadi focus identifikasi risiko;

2) Memehami identifikasi analisis risiko dan perumusan RTP serta mengevaluasinya; Memahmi proses dan langkah penyusunan Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko;

3) Menyusun peta auditan untuk pengawasan 5 tahunan dan PKPT tahunanya;dan

4) Merumuskan ruang lingkup, metodologi parameter dan pengukuran kinerja untuk pelaksanaan audit kinerja

Gambar 3.5 Dokumentasi kegiatan Bimtek

Sumber : Bagian Kepegawaian dan Umum, 2020

25

(31)

Laporan Tahunan 2020 Inspektorat Jenderal

Tabel 3.12 Jumlah Pejabat Struktural yang mengikuti Pengembangan Kompetensi Tahun 2020 No Pengembangan kompetensi yang diikuti Jabatan

1.

Bimbingan Teknis Audit Kinerja

Eselon 2 (3 Orang)

2. Eselon 3 (3 Orang)

3. Eselon 4 (7 Orang)

4. Diklat PIM Tingkat II Eselon 2 (2 Orang)

5. Bimtek Pengelolan Risiko dan Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko

Eselon 3 (3 Orang)

6. Eselon 4 (5 Orang)

7. Pelatihan dan Sertifikasi Certified Risk Management

Profesional (CRMP). Eselon 4 (1 Orang)

TOTAL 24 Orang Sumber : Rekapitulasi Data Kepegawaian 2020 .

b) Pendidikan, Pelatihan dan Bimtek bagi Pejabat Fungsional

Diklat Auditor Ahli dan Auditor Terampil Berbasis E-Learning kegiatan berupa diklat Auditor Ahli dan Auditor Terampil pada Inspektorat Jenderal Tahun Anggaran 2020 diikuti oleh staff yang memang telah diformasikan menjadi Auditor dari formasi CPNS 2019. Diklat tersebut dilakukan selama tahun anggaran 2020, juga terdapat beberapa pegawai yang mengikuti Diklat Peningkatan Kompetensi, baik dari staff hingga pimpinan. Berikut rincian sejumlah pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi selama periode 2020 :

Tabel 3.13 Jumlah Pejabat Fungsional yang mengikuti Pengembangan Kompetensi tahun 2020

No Pengembangan kompetensi yang

diikuti Peserta dan Jenjang

1. Bimbingan Teknis Audit Kinerja

Auditor Utama 2 Peserta Auditor Madya 9 Peserta Auditor Muda 5 Peserta Auditor Pertama 25 Peserta

2. Bimtek Pengelolan Risiko dan Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko

Auditor Madya 1 Peserta Auditor Muda 2 Peserta Auditor Pertama 7 Peserta 3. Pelatihan dan Sertifikasi Certified Risk

Management Profesional (CRMP). Auditor Muda 1 Peserta

4. Audit Investigasi Auditor Madya 1 Peserta

Auditor Muda 3 Peserta Total 51 Auditor

Sumber : Rekapitulasi Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Pegawai Bagian KUM, 2020

26

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal
Gambar 2.2 Lingkup Pengawasan Inspektorat Jenderal
Tabel 2.2 Kompisisi : Jabatan Fungsional (Kepegawaian 2020)
Tabel 2.4 Distribusi SDM pada Inspektorat Jenderal TA 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut; Pertama, berdasarkan nilai t hitung yang diperoleh bahwa variabel

Penyusunan langkah-langkah pembelajaran dapat member acuan kepada guru dalam melakukan proses belajar mengajar. Sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran dapat terlaksana

Indonesia mempergunakan aliran Rechtsvinding (penemuan hukum).  Hal ini berarti bahwa hakim dalam memutuskan perkara berpegang pada Undang-undang dan hukum lainnya yang berlaku

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui analisis dokumentasi RPP dan angket respon penilaian diri guru di SMA Kabupaten Gresik dapat disimpulkan

Jika memberi ceramah yang terlalu mendalam kepada umat senior, mereka tidak akan mengerti, jadi kita harus bisa menjelaskan Dharma kepada mereka dengan cara yang mudah

(2) Izin yang diajukan atau telah diproses berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kulon Progo Nomor 9 Tahun 1987 tentang Izin Tempat Usaha (HO)

(7) Dalam hal ganti rugi dibayarkan kepada pengirim, maka pengirim berhak atas pengembalian porto yang telah dibayarnya, jika surat dengan harga tanggungan atau

Dibandingkan dengan indeks komponen lainnya, Indeks Konsumsi Makanan dan Non Makanan tercatat yang mengalami pelambatan paling tinggi antar triwulannya namun merupakan yang