• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR : LKIN-129/PW28/1/2017

TANGGAL: 10 JANUARI 2017

(2)

i Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Ka K a ta t a P Pe en ng ga a nt n t ar a r

Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkah dan rahmat-Nya sehingga Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Tahun 2016.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP Nomor S- 586/SU01/2/2016 tentang Petunjuk Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016, maka Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau menyusun laporan kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016. Pencapaian kinerja menunjukkan komitmen yang kuat Perwakilan BPKP terhadap kontrak kinerja yang telah disepakati, tidak hanya pada institusi tetapi juga komitmen untuk memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

LKj Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 merupakan LKj tahun kedua dari Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau 2015 – 2019. Capaian kinerja yang dilaporkan dalam LKj adalah capaian kinerja tahun 2016 dengan memberikan penjelasan mengenai faktor pendukung pencapaian target dan hambatan- hambatan yang ditemui dalam pencapaian target kinerja.

Dengan penyusunan LKj ini, kami berharap dapat memberikan manfaat dalam penyempurnaan perencanaan dimasa yang akan datang dan sebagai bahan evaluasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan untuk menilai kinerja dan pertanggungjawaban manajemen dalam mengemban tugas yang telah diamanatkan.

(3)

Keberhasilar capaian kine4ja diperol'eb dengan kerja keras, ikhlas' tuntas,

cerdas,

dan penuh integritas dari seluruh

pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

dan dukungan dari

Para

Deputi

Kepala BPKP dan Sekretaris Utama.

Akhimya, kami

mengucapkan

terima kasih

kepada pegawai yang telah

beke{a dengan

mengedepankan profesionalisme,

integritas,

orientasi

pengguna, nurani dan akal sehat, independensi, serta

responsibel (PIONIR). Terima kasih juga kami sampaikan kepada

seluruh

sto,keltrklets

atas keda sama dan dukungan kepada Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau.

anuari 2017 Perwakilan,

198503 1 001 z6

Loporon Kepulouon Riou Tohun 2076

//' .tr

ffi^ -.-'

ii I

(4)

iii Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

I I kh k ht t is i sa a r r E Ek ks se ek ku u ti t if f

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau (LKj) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau dalam mencapai tujuan strategis sesuai dengan Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau.

Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah memuat visi, misi, tujuan strategis, sasaran program, program, dan kegiatan. Untuk mencapai tujuan, dalam tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah merumuskan empat sasaran strategis/program.

Perumusan sasaran strategis/program tersebut diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan penetapan IKU sebagai dasar pengukuran capaian sasaran strategis.

Capaian sasaran program pada tahun 2016 sebagai berikut:

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%) 1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional

dan pengelolaan keuangan negara Indikator Kinerja:

1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

% 45 54,00 120,00

2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

% 100 100,00 100,00

3) Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian

kepada aparat penegak hukum % 60 100,00 166,67

2 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi

Indikator Kinerja:

1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 0 - N/A 2) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(level 3) % 0 - N/A

3) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal

berpredikat baik dari BUMD yang dibina % 66 0 0

4) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik

dari BLUD yang dibina % 50 100,00 200,00

3 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

(5)

iv Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%) Indikator Kinerja:

1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 0 - N/A 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 3) % 0 - N/A

3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100 100,00 100,00 4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 2) % 42 42,00 100,00

5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % 0 0 0 6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 1) % 58 58,00 100,00

4 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis

dalam pengawasan BPKP Skala

Likert 1-10

7 8,19 117,00

Pada tahun 2016, Perwakilan belum menetapkan target untuk empat IKU yaitu:

1. IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 3” dan “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3” karena tingkat maturitas Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota pada tahun 2015 masih berada pada level 1 sehingga dibutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mencapai level 3

2. IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)” dan “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)” karena anggaran untuk peningkatan kapabilitas APIP relatif kecil dan difokuskan untuk meningkatkan kapabilitas APIP Kabupaten/Kota untuk mencapai Level 2

Secara umum, capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah memuaskan, namun terdapat IKU yang belum tercapai yaitu

”Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina”

Tidak tercapainya target disebabkan:

1. Kurangnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum dan BUMD lainnya;

2. Manajemen belum dapat menekan tingkat kebocoran air atau Non Revenue Water (NRW) dibawah angka 20%;

(6)

v Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

3. BUMD belum sepenuhnya menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik.

Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau periode 2015 – 2019 adalah:

1. IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina”:

a. Mendorong Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

b. Mendorong BUMD untuk menerapkan Good Corporate Governance c. Melakukan bimbingan teknis terhadap SDM SPI BUMD

2. IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 3” dan “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3:

a. Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan level maturitas SPIP Pemerintah Provinsi menjadi level 3 adalah:

b. Mendorong kepedulian (awerness) kepala Daerah dan Kepala SKPD akan pentingnya peran SPIP dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok organisasi;

c. Menyelenggarakan layanan peningkatan kualitas penyelenggaraan SPIP;

d. Mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan penilaian mandiri (self assesment) penyelenggaraan SPIP;

e. Melakukan evaluasi penyelenggaraan SPIP;

f. Melakukan pemantauan secara berkala terhadap tindak lanjut hasil evaluasi penyelenggaraan SPIP.

3. IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)” dan “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

a. Melaksanakan bimbingan/teknis baik penyusunan inftastruktur yang diperlukan maupun pelaksanaannya;

b. Mengoptimalkan peran Satuan Tugas Peningkatan Kapabilitas APIP yang telah dibentuk;

c. Mengoptimalkan aplikasi “layanan online peningkatan kapabilitas APIP” yang telah dikembangkan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2016.

(7)

vi Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Da D a ft f t ar a r I I si s i

Kata Pengantar ... i

Ikhtisar Eksekutif ... iii

Daftar Isi ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi ... 1

B. Aspek Strategis Organisasi ... 3

C. Kegiatan dan Produk Organisasi ... 3

D. Struktur Organisasi ... 4

E. Sistematika Penyajian ... 9

A. Rencana Strategis 2015 – 2019 ... 10

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ... 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 19

A. Kerangka Pengukuran Kinerja ... 19

B. Capaian Kinerja Organisasi ... 21

C. Realisasi Anggaran ... 50

BAB IV PENUTUP ... 52

Lampiran

Lampiran 1 : Kinerja Sasaran Program Dan Analisis Efisiensi Penggunaan Dana/SDM (OH) Tahun 2016

Lampiran 2 : Perbandingan Realisasi dan Capaian Outcome Tahun 2016 dengan Tahun 2015

Lampiran 3 : Kinerja Sasaran Kegiatan dan Analisis Efisiensi Penggunaan Dana/SDM (OH) Tahun 2016

Lampiran 4 : Perbandingan Realisasi dan Capaian Kegiatan Tahun 2016 dengan Tahun 2015

(8)

1 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

BAB I PE P E ND N D A A HU H UL L UA U AN N

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi

Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyatakan bahwa BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional.

Sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Perwakilan BPKP bertugas :

1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;

3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau atas permintaan Kepala Daerah;

4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Wilayah kerjanya; dan

5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas perwakilan BPKP menyelenggarakan fungsi

1. Penyiapan rencana dan program;

2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP;

3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/ kekayaan pemerintah daerah atas pemerintah daerah;

(9)

2 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

4. Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan atau lintas kementerian/lembaga/wilayah;

5. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di wilayah kerjanya;

6. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;

7. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah;

8. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, BUMN/BUMD, dan kinerja instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;

9. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

10. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

11. Audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara serta pemberian keterangan ahli kepada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

12. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan; dan

13. Pelaksanaan administrasi perwakilan BPKP.

(10)

3 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 B. Aspek Strategis Organisasi

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah menetapkan prioritas nasional. Prioritas yang terkait tugas dan fungsi BPKP adalah prioritas pertama yaitu reformasi birokrasi dan tata kelola. Selain itu, BPKP juga mendukung keseluruhan kegiatan prioritas lainnya dalam upaya peningkatan pelayan di berbagai sektor.

Prioritas tersebut kemudian dijabarkan dalam program kegiatan, yang dirancang dan didasarkan pada mandat yang diperoleh dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, dan peraturan perundangan lainnya seperti Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Tentang Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat.

C. Kegiatan dan Produk Organisasi

Peraturan Presiden Nomor 192 tahun 2014 dan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau memiliki kegiatan dan layanan sebagai produk organisasi dalam empat fokus pengawasan BPKP, yaitu:

a. Pengawalan pembangunan nasional

1) Audit/Evaluasi Kinerja Prioritas Pembangunan Nasional

2) Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Pembangunan Nasional

3) Evaluasi Penyerapan Anggaran Program Prioritas Pembangunan Nasional

b. Kontribusi peningkatan ruang fiskal 1) Optimalisasi Penerimaan Negara 2) Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah

(11)

4 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 3) Audit/Evaluasi terhadap Pengeluaran Negara/Daerah c. Pengamanan aset negara/daerah

1) Audit Investigatif

2) Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara 3) Pemberian Keterangan Ahli

4) Audit Penyesuaian Harga/Klaim

5) Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan d. Peningkatan governance system

1) Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat 2) Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan Penyusunan dan

Evaluasi Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah 3) Penilaian dan Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan

Implementasi Good Corporate Governance

4) Sosialisasi Program Anti Korupsi, Sosialisasi/Bimbingan Teknik Froud Control Plan dan Kajian Pengawasan

5) Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan penerapan dan Evaluasi Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 6) Bimbingan Teknik/Pendampingan Peningkatan Kapabilitas

Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

7) Bimbingan Teknik/Pendampingan Pengadaan Barang/Jasa, Pencatatan dan Pengelolaan Aset Negara/Daerah.

D. Struktur Organisasi 1. Struktur Organisasi

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau merupakan instansi vertikal BPKP di daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP dan Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Banten, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi

(12)

5 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Kalimantan Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Gorontalo, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi Papua Barat. Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau dipimpin oleh seorang kepala dan pada tahun 2016 dipimpin oleh Panijo berdasarkan Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-166/K/SU/2015 tanggal 29 Juli 2015.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau beralamat di Jalan Pramuka Nomor 10, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau dan sejak tanggal 3 Januari 2017, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau menempati gedung kantor baru di Jalan R.E. Martadinata, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau

Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau adalah:

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia (SDM) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau merupakan faktor penentu dalam mencapai keberhasilan organisasi. Pencapaian kinerja tahun 2016 merupakan wujud nyata atas komitmen yang disepakati, dicanangkan, dan diterapkan secara konsekuen mulai jajaran pimpinan sampai pelaksana.

(13)

6 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

SDM Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah:

a. Berdasarkan Pangkat/Golongan

No Pangkat/Golongan 2016 2015

Jumlah % Jumlah %

1 Pembina Utama Muda/IVc 10 16,13 7 10,61

2 Pembina Tingkat I/IVb 2 3,23 4 6,06

3 Pembina /IVa 4 6,45 3 4,55

4 Penata Tingkat I/IIId 15 24,19 14 21,22

5 Penata /IIIc 2 3,23 3 4,55

6 Penata Muda Tingkat I/IIIb 2 3,23 5 7,58

7 Penata Muda/IIIa 26 41,93 24 37,87

8 Pengatur Tingkat I/IId - - 1 1,52

9 Pengatur /IIc 1 1,61 4 6,06

Jumlah 62 100,00 65 100,00

Pada tahun 2015 terdapat pengurangan pegawai sebanyak tiga orang sebagai dampak adanya mutasi internal di lingkungan BPKP baik mutasi masuk maupun mutasi keluar.

b. Berdasarkan Jabatan

No Jabatan 2016 2015

Jumlah % Jumlah %

1 Pejabat Struktural

-Eselon II 1 1,61 1 1,54

-Eselon III 1 1,61 1 1,54

-Eselon IV 2 3,23 2 3,08

2 Pejabat Fungsional Auditor

-Auditor Madya 14 22,58 13 20,00

-Auditor Muda 12 19,36 10 15,38

-Auditor Pertama 22 35,48 22 33,85

-Auditor Penyelia 4 6,45 5 7,69

- Auditor Pelaksana Lanjutan - - - -

-Auditor Pelaksana 2 3,23 5 7,69

-Calon Auditor - - 2 3,08

3 Staf/Fungsional Umum 4 6,45 4 6,15

Jumlah 62 100,00 65 100,00

(14)

7 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Dilihat dari komposisi jabatan PFA, masih terdapat kekurangan pegawai untuk jabatan auditor muda.

c. Berdasarkan Strata Pendidikan

No Strata Pendidikan 2016 2015

Jumlah % Jumlah %

1 Sarjana Strata 2 6 9,67 5 7,69

2 Sarjana Strata 1/Diploma IV 52 83,87 46 70,77 3 Sarjana Muda/ Diploma III 2 3,23 11 16,92 4 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 2 3,23 3 4,62

Jumlah 62 100,00 65 100,00

d. Berdasarkan Usia

No Usia Pegawai 2016

Jumlah % 1 Sampai dengan 30 tahun 24 38,71 2 Diatas 30 tahun s.d. 40 tahun 2 3,23 3 Diatas 40 tahun s.d. 50 tahun 22 35,48 4 Diatas 50 tahun s.d. 58 tahun 14 22,58

Jumlah 62 100,00

Dilihat dari usia, sebagian besar pegawai (38,71%) masih berada pada usia produktif sehingga dapat memacu kinerja di tahun yang akan datang.

3. Sarana Prasarana

Sarana prasarana yang digunakan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau per 31 Desember 2016 dan 2015 untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi adalah:

No Uraian Tahun 2016

(Rp)

Tahun 2015 (Rp)

1 Tanah 7.878.455.000,00 7.878.455.000,00

2 Peralatan dan Mesin 3.359.780.542,00 1.934.187.542,00 3 Gedung dan Bangunan 36.267.470.799,00 527.127.000,00 4 Konstruksi Dalam Pengerjaan - 16.113.112.911,00 Akumulasi Penyusutan (1.770.327.251,00) (905.833.454,00)

Jumlah 45.735.379.090,00 25.547.048.999,00

(15)

8 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Penambahan sarana prasarana pada tahun 2016 sebesar Rp20.188.330.091,00 terdiri dari:

a. Mutasi Tambah terdiri dari

1) Peralatan dan mesin berupa

meubelair kantor baru Rp 1.425.593.000,00 2) Gedung dan bangunan kantor baru,

terdiri dari:

- Kontrak Pekerjaan Pembangunan

Gedung Kantor Tahap II Rp 19.627.230.888,00 - Reklasifikasi dari Konstruksi

dalam Pengerjaan (Pembangunan Gedung Kantor Tahap I)

Rp 16.113.112.911,00

Sub jumlah Gedung dan Bangunan Rp 35.740.343.799,00

Sub jumlah a. Rp 37.165.936.799,00

b. Mutasi Kurang

1) Reklasifikasi ke Gedung dan Bangunan Pembangunan Gedung Kantor Tahap I)

Rp 16.113.112.911,00

2) Penyusutan Tahun 2016 Rp 864.493.797,00

Sub jumlah b. Rp 16.977.606.708,00

Jumlah Penambahan (a – b) Rp 20.188.330.091,00

4. Keuangan

Anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau sesuai DIPA nomor SP-DIPA-089.01.2.689224/2016 tanggal 7 Desember 2015 yang telah beberapa kali direvisi terakhir tanggal 18 Oktober 2016 sebesar Rp36.479.447.000,00 dengan realisasi sebesar 35.326.732.807,00 atau 96,84% dari anggarannya, dengan rincian:

Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi

Rp %

Belanja Pegawai 9.815.193.000,00 9.423.016.746,00 96,00 Belanja Barang 4.946.073.000,00 4.259.151.961,00 86,11 Belanja Modal 21.718.181.000,00 21.644.564.100,00 99,66 Jumlah 36.479.447.000,00 35.326.732.807,00 96,84

(16)

9 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 E. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016, sebagai berikut:

Ikhtisar Eksekutif

Bab I – Pendahuluan, menyajikan secara ringkas tugas pokok, fungsi, dan wewenang organisasi, aspek strategis organisasi, kegiatan dan produk organisasi dan struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau.

Bab II – Perencanaan Kinerja, menyajikan Rencana Strategis tahun 2015 – 2019 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menyajikan capaian kinerja beserta analisis pencapaian kinerjanya dan realisasi keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016.

Bab IV – Penutup, menyajikan simpulan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 dan langkah-langkah peningkatan kinerja di masa datang.

Lampiran-lampiran

(17)

10 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

BAB II P P E E RE R EN NC CA A NA N AA AN N KINERJA

A. Rencana Strategis 2015 – 2019

Rencana Strategis (Renstra) BPKP tahun 2015-2019 telah ditetapkan dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 2 Tahun 2015 Tanggal 2 April 2015. Renstra BPKP Tahun 2015-2019 merupakan dokumen perencanaan pengawasan periode 2015-2019 yang berisi visi yaitu keadaan umum yang diinginkan pada akhir tahun 2019 atau setelahnya, misi atau rumusan umum tentang upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi, strategi atau program- program indikatif untuk mencapai visi dan misi.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah menetapkan beberapa sasaran dan program beserta kegiatan-kegiatannya yang mendukung rencana strategis BPKP.

1. Pernyataan Visi

Visi (Vision) merupakan gambaran masa depan yang hendak diwujudkan. Visi harus bersifat praktis, realistis untuk dicapai, dan memberikan tantangan serta menumbuhkan motivasi yang kuat bagi pegawai BPKP untuk mewujudkannya

Visi BPKP adalah “Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional” sejalan dengan Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015 - 2019. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya persinggungan antara peran BPKP dengan beberapa agenda prioritas

Pembangunan Nasional (NAWA CITA) antara lain agenda kedua yang isinya adalah membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Dalam lingkup yang lebih spesifik, mempertimbangkan perubahan yang dinamis serta tugas dan fungsi yang dilaksanakannya, BPKP mengambil peran penting yang

(18)

11 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

mengerucut sebagai Auditor Internal Pemerintah RI yang Selalu Hadir dalam Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Terpercaya

2. Pernyataan Misi

Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu sebagai pelaksana fungsi pengawasan intern sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014, dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008. Wilayah tugas dan kewenangan BPKP juga dinyatakan dalam Undang Undang Nomor 30 Tahun 2002 dan Undang Undang Nomor 20 Tahun 1997.

Rumusan misi BPKP adalah:

a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif;

b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif;

c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten.

Penjelasan dari masing-masing misi adalah sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif.

Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif”.

(19)

12 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif.

Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk instansi pemerintah, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten.

Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjamin tugas dan fungsinya

3. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun

Untuk mewujudkan misinya, BPKP menetapkan tiga tujuan, yaitu : a. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif;

(20)

13 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

b. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

c. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten.

4. Sasaran Strategis

Sasaran strategis dalam rumusan Renstra Perwakilan BPKP Kepulauan Riau Tahun 2015-2019 merupakan indikator pencapaian tujuan strategis.

Sasaran strategis merupakan ukuran kinerja utama pencapaian dari tujuan dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program yang telah ditetapkan, yaitu :

a. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional

b. Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional

c. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi

5. Sasaran Program

Sasaran program merupakan ukuran kinerja utama pencapaian dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program dan kegiatan yang ditetapkan, yaitu:

No Sasaran Program No Sasaran Kegiatan

1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara

1 Tersedianya informasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP

2 Meningkatnya kualitas penerapan

SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi 2 Tersedianya informasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP

3 Meningkatnya kapabilitas pengawasan

intern Pemerintah Daerah 3 Tersedianya informasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP

4 Meningkatnya Kualitas Layanan

Dukungan Teknis pengawasan 4 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

5 Termanfaatkannya aset secara optimal

dalam mencapai kepuasan layanan ketatausahaan

(21)

14 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 6. Indikator Kinerja Utama

Setiap program dan kegiatan dalam Renstra kemudian dinyatakan dalam suatu indikator kinerja yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu. Hanya dengan indikator kinerja yang memenuhi kelima karakterisitik kualitatif inilah keberhasilan pencapaian program dan kegiatan nantinya dapat dilakukan. Keberhasilan program diukur dengan indikator hasil (outcome), sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Penetapan indikator program dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan program dan kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut.

Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 9 tahun 2016 tanggal 21 April 2016 adalah:

No Indikator Kinerja Utama Satuan

1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara

Indikator Kinerja:

1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

pengelolaan program nasional Persentase

2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

Persentase 3) Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak

hukum

Persentase

2 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi Indikator Kinerja:

1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) Persentase 2) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (level 3) Persentase 3) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari

BUMD yang dibina

Persentase 4) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang

dibina

Persentase

3 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah Indikator Kinerja:

1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Persentase 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Persentase 3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) Persentase

(22)

15 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

No Indikator Kinerja Utama Satuan

4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) Persentase 5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) Persentase 6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) Persentase

4 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan

BPKP Skala

Likert 1-10

7. Program dan Kegiatan

Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu/lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L. Dengan mempertimbangkan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas bahwa setiap LPNK menggunakan satu program teknis yang spesifik untuk LPNK tersebut dan satu atau beberapa program generik, BPKP menetapkan tiga program teknis dan satu program generik. Dari ketiga program tersebut disusun kegiatan- kegiatan. Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan unit eselon II berkewajiban untuk melaksanakan kegiatan teknis yang telah ditetapkan.

Program BPKP merupakan penjabaran dari kebijakan sesuai dengan visi dan misi BPKP yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi BPKP dan berisikan kegiatan untuk mencapai hasil pengawasan dengan indikator kinerja yang terukur. Kegiatan- kegiatan ini sekaligus penjabaran tugas dan fungsi BPKP untuk mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan sebelumnya.

Program pada Perwakilan BPKP Kepulauan Riau terdiri dari:

a. Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah (Program 06);

b. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya (Program 01).

(23)

16 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau adalah:

a. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

b. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi hasil, telah ditandatangani Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2016 nomor S-171/PW28/1/2016 tanggal 19 Januari 2016 yang telah direvisi dengan Perkin nomor S-3489/PW28/1/2016 tanggal 17 November 2016 yang merupakan bentuk perjanjian antara Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau dengan Kepala BPKP. Perjanjian kinerja tersebut berisi kesanggupan untuk mewujudkan target kinerja tahunan dan pertanggungjawaban atas keberhasilan maupun kegagalannya.

Target sasaran program dalam Perkin Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016 adalah;

No Uraian Satuan Target

1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara

Indikator Kinerja:

1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

% 45

2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen

risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi % 100 3) Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat

penegak hukum % 60

2 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi Indikator Kinerja:

1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 0 2) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (level 3) % 0 3) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik

dari BUMD yang dibina % 66

(24)

17 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

No Uraian Satuan Target

4) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD

yang dibina % 50

3 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda Indikator Kinerja:

1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 0 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) % 0 3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100 4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) % 42 5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % 0 6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 58

4 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP

Indikator Kinerja:

Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan Skala

Likert 1-10 7

Sedangkan target sasaran kegiatan (output) tahun 2016 adalah :

No Uraian Satuan Target

1 Tersedianya informasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP Indikator Kinerja:

1) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rek. 74

2) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rek. 26 3) Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah

Nawacita

Rek. 4

4) Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rek. 28 5) Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Rek. 2

2 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

Indikator Kinerja:

1) Laporan Dukungan Manajemen BPKP Laporan 80

3 Termanfaatkannya Aset secara optimal Indikator Kinerja:

1) Terlaksanannya Pembangunan Konstruksi Gedung M2 2.500

(25)

18 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Pada tahun 2016, Perwakilan belum menetapkan target untuk empat IKU yaitu:

1) IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 3” dan “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3” karena tingkat maturitas Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota pada tahun 2015 masih berada pada level 1 sehingga dibutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mencapai level 3

2) IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)” dan

“Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)” karena anggaran untuk peningkatan kapabilitas APIP relatif kecil dan difokuskan untuk meningkatkan kapabilitas APIP Kabupaten/Kota untuk berada di Level 2.

Selain memenuhi target dalam Perjanjian Kinerja, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2016 juga melaksanakan berbagai kegiatan di luar Perjanjian kinerja yaitu kegiatan dukungan berupa penugasan khusus dari BPKP Pusat dan tugas pendampingan kepada stakeholders (Pemerintah Daerah dan Instansi Vertikal di daerah) yang tidak dapat diprediksi sebelumnya

(26)

19 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

BAB III AK A KU U NT N T A A B B IL I LI IT T A A S S K K IN I N E E RJ R JA A

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka pada setiap akhir periode, instansi pemerintah akan melakukan pelaporan terhadap pengukuran pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Merujuk dan berlandaskan pada peraturan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau sebagai instansi pemerintah menyusun Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015.

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau 2015 ini menyajikan pengukuran capaian atas sasaran program dan target kinerja sebagaimana dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja.

A. Kerangka Pengukuran Kinerja

Dalam rangka penyusunan laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016 dilakukan pengumpulan data kinerja yang melibatkan seluruh bagian/koordinator pengawasan di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau. Data kinerja yang dikumpulkan berupa target dan realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau beserta uraian rinci kinerja, target, dan realisasi keuangan, target dan realisasi penggunaan sumber daya manusia, data-data penghargaan, serta informasi lain yang terkait dengan kinerja BPKP tahun 2016.

Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk memperoleh data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja tanpa meninggalkan prinsip keseimbangan manfaat dan biaya serta efisiensi dan efektivitas.

Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan

(27)

20 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Proses ini lebih lanjut dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Pengungkapan informasi kinerja saat ini selaras dengan perubahan paradigma penganggaran pemerintah yang ditetapkan dengan mengidentifikasikan secara jelas Indikator Kinerja Utama dan Output Penting dari setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis.

Dengan perubahan paradigma tersebut, maka pengukuran kinerja yang menjadi bagian dari SAKIP sebagaimana disebutkan di atas, setidaknya mencakup perkembangan output dari masing-masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja yang menjadi tolok ukur keberhasilan organisasi.

Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase pencapaian target indikator kinerja terdiri dari tiga jenis, yaitu:

1. Maximize yang digunakan untuk menghitung capaian IKU yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja lebih tinggi dari nilai target yang ditetapkan yaitu IKU selain

“Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 2)” dan “Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 1)” dengan capaian maksimal 200%.

Rumus pengukurannya adalah:

Realisasi IKU Realisasi X 100 % Rencana

2. Stabilize yang digunakan untuk menghitung capaian IKU yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja yang tetap dari nilai target yang ditetapkan yaitu IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 2)” dengan capaian maksimal 100%.

Rumus pengukurannya adalah:

Realisasi IKU Realisasi X 100 % Rencana

(28)

21 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

3. Minimize yang digunakan untuk IKU yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja lebih rendah dari nilai target yang ditetapkan yaitu IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 1)” dengan capaian maksimal 100%

Rumus pengukurannya adalah:

Realisasi IKU Realisasi – (Realisasi – Rencana)

X 100 % Rencana

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala pencapaian kinerja. Faktor pendukung keberhasilan dan kendala yang menghambat pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.

Dalam evaluasi kinerja juga dilakukan pembandingan-pembandingan antara realisasi kinerja dengan target tahun berjalan, realisasi kinerja tahun berjalan dengan realisasi tahun lalu dan pembandingan lain yang diperlukan.

Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan proporsi capaian kinerja dengan proporsi penggunaan sumber daya baik dana dan sumber daya manusia, yang dalam hal ini direpresentasikan dengan Orang/Hari (OH). Efisiensi sumber daya terjadi manakala capaian kinerja lebih tinggi dari pada capaian penggunaan sumber daya, baik dana maupun OH.

Analisis efisiensi dilakukan terpisah antara sumber daya keuangan dan sumber daya manusia.

B. Capaian Kinerja Organisasi

Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 tergambar dari capaian indikator kinerja sebagaimana telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Tahun 2016 dengan alokasi

(29)

22 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

anggaran sebesar Rp36.479.447.000,00. Laporan Kinerja 2016 ini juga menjelaskan bahwa keberhasilan pencapaian sasaran tidak hanya bertumpu pada pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja, namun juga didukung oleh kegiatan lainnya yang belum direncanakan pada awal tahun 2015.

Kegiatan pengawasan merupakan program kerja pengawasan dan pembinaan SPIP tahunan yang menjadi core competence BPKP sebagai APIP, sedangkan penunjang kegiatan pengawasan adalah program kerja administrasi umum.

Capaian kinerja sasaran program adalah:

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%) 1 Perbaikan pengelolaan program prioritas

nasional dan pengelolaan keuangan negara Indikator Kinerja:

1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

% 45 54,00 120,00

2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

% 100 100,00 100,00

3) Penyerahan hasil pengawasan

keinvestigasian kepada aparat penegak hukum

% 60 100,00 166,67

2 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi

Indikator Kinerja:

1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level

3) % 0 - N/A

2) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/

Kota (level 3) % 0 - N/A

3) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

% 66 0 0

4) Presentase BLUD yang kinerjanya

minimal baik dari BLUD yang dibina % 50 100,00 200,00

3 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerontah Daerah

Indikator Kinerja:

1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

(Level 3) % 0 - N/A

(30)

23 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%) 2) Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 3) % 0 - N/A

3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

(Level 2) % 100 100,00 100,00

4) Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 2) % 42 42,00 100,00

5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

(Level 1) % 0 - N/A

6) Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 1) % 58 58,00 100,00

4 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan

teknis dalam pengawasan BPKP Skala

Likert 1-10 7 8,19 117,00

Capaian kinerja program tersebut didukung oleh sasaran kegiatan sebagai berikut :

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%) 1 Tersedianya informasi hasil pengawasan

pada Perwakilan BPKP Indikator Kinerja:

1) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan

BPKP Rek. 74 74 100,00

2) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan

BPKP Nawacita Rek. 26 26 100,00

3) Rekomendasi Pengawasan Regional

Bidang Otonomi Daerah Nawacita Rek. 4 4 100,00

4) Rekomendasi Perbaikan

Penyelenggaraan SPIP Rek. 28 28 100,00

5) Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas

Pengawasan Intern Pemda Rek. 2 2 100,00

2 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

Indikator Kinerja:

1) Layanan Perkantoran Bulan

Layanan

12 12 100,00

2) Laporan Dukungan Manajemen BPKP Laporan 80 80 100,00

3 Termanfaatkannya Aset secara optimal Indikator Kinerja:

1) Terlaksanannya Pembangunan

Konstruksi Gedung M2 2.500 2.500 100,00

(31)

24 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Capaian kinerja masing-masing sasaran program dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara

Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan program prioritas nasional dan keuangan negara/daerah. Prinsip dari akuntabilitas adalah kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan masyarakat dan stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan.

Sasaran program “Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan keuangan negara/daerah” merupakan perwujudan peran pengawasan intern oleh BPKP dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran pembangunan nasional di samping konsultasi sebagai pengungkit bagi peningkatan tata kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian intern. BPKP bertekad untuk berperan aktif dalam memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, kurang memadainya proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan, dan risiko tidak tercapainya sasaran pembangunan nasional dalam RPJMN 2015 -2019.

Capaian sasaran program “perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara” diukur dengan menggunakan tiga indikator kinerja utama (IKU) yaitu:

a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

(32)

25 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

c. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum

Capaian masing-masing IKU adalah:

a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional.

IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional” mencerminkan upaya BPKP dalam rangka meningkatkan kinerja pengelolaan program pembangunan yang ditetapkan pemerintah. Semakin banyak rekomendasi yang ditindaklanjuti sebagai bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders maka kinerja BPKP dalam melaksanakan pengawasan intern yang bertujuan meningkatkan kinerja pengelolaan program pembangunan semakin baik.

Capaian kinerja IKU “Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional” diukur dengan menghitung perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern dalam pengelolaan program nasional yang telah dilaksanakan dari hasil pengawasan terhadap rekomendasi yang disampaikan.

Realisasi IKU “Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional” sebesar 54,00% atau mencapai 120,00% dari target sebesar 45,00%.

Tercapainya target tersebut terutama disebabkan:

1) Rekomendasi yang sebagian besar telah dilaksanakan oleh Mitra Kerja;

2) Tersedianya sumber daya yang memadai dalam melaksanakan tugas;

3) Tersedianya pedoman/peraturan untuk mempelancar penugasan;

(33)

26 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

4) Terbangunnya koordinasi yang baik antar koordinator pengawasan, Deputi rendal dan mitra kerja dalam melaksanakan tugas.

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan dengan indikator kinerja tersedianya laporan hasil pengawasan sebagai berikut:

1) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP sebanyak 48 rekomendasi atau 100% dari target 48 rekomendasi

2) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita sebanyak 23 rekomendasi atau 100% dari target 23 rekomendasi

3) Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita sebanyak 4 rekomendasi atau 100% dari target 4 rekomendasi

4) Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP sebanyak 12 rekomendasi atau 100,00 % dari target 12 rekomendasi

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp1.534.540.342,00 atau 77,01% dari anggaran sebesar Rp1.992.736.800,00 dan SDM sebanyak 3.296 OH atau 80,35 % dari rencana tahun 2015 sebanyak 4.102 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (120,00%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan dana (77,01%) dan dari penggunaan SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (120,00%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM (80,35).

Perbandingan realisasi IKU “Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional”

dengan tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 8,59%

dengan peningkatan capaian kinerja sebesar 6,47%.

Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 - 2019 sebesar 70%, maka kemajuan kinerja tahun 2015 telah mencapai

(34)

27 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

77,14%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2016 telah mengarah pada pencapaian target tahun 2019.

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam fokus pengawasan adalah:

1) Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional

Pengawalan akuntabilitas pembangunan nasional dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Evaluasi program pembangunan sektor kelautan dan perikanan;

b. Monitoring bantuan pemerintah dan bantuan sosial bidang pendidikan;

c. Audit program jaminan kesehatan dan kepersetaan BPJS;

d. Audit pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah (PISEW) tahun 2016

e. Pengawasan Lintas Sektor Pembangunan Daerah dan sektor pariwisata

f. Monitoring Evaluasi Dana Alokasi Khusus, Program/Kegiatan Prioritas Nasional dan Ketahanan Pangan.

g. Reviu tata kelola proyek strategis nasional

h. Audit aksesibiltas masyarakat miskin/terpencil/

perbatasan;

Rekomendasi yang diberikan pada pengawalan pembangunan nasional sebanyak 48 rekomendasi dan sampai dengan 31 Desember 2016 telah ditindaklanjuti dengan tuntas sebanyak 26 rekomendasi dan ditindak lanjuti namun belum tuntas/dalam proses sebanyak empat rekomendasi.

2) Kontribusi Peningkatan Ruang Fiskal

Kontribusi peningkatan ruang fiskal dilaksanakan melalui kegiatan:

(35)

28 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

a. Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah pada Pemerintah Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang b. Pemetaan Potensi PAD pada Pemda Kabupaten Karimun;

c. Verifikasi Penerimaan Negara Bukan Pajak PT. Karimun Granite;

d. Verifikasi Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama;

e. Verifikasi Tunggakan kontrak Kementrian Desa dan Daerah Tertinggal dan evaluasi Program Pengembangan Ekspor Nasional.

Rekomendasi yang diberikan pada kontribusi peningkatan ruang fiskal sebanyak 23 rekomendasi dan sampai dengan 31 Desember 2016 telah ditindaklanjuti dengan tuntas sebanyak 10 rekomendasi dan ditindaklanjuti namun belum tuntas/dalam proses sebanyak tiga rekomendasi.

3) Pengamanan Aset Negara/Daerah

Pengamanan aset negara/daerah dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Evaluasi dan verifikasi Penataan Aset Daerah yang berasal dari daerah pemekaran pada Pemda Kota Tanjungpinang;

b. Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan;

c. Review penyelesaian pembangunan gedung tower Politeknik Negeri Batam;

d. Audit aset bermasalah Politeknik Negeri Batam;

e. Monitoring Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Alat dan Mesin Pertanian Kabupaten Natuna; dan

f. Verifikasi sarana dan prasarana study alternatif Umrah.

Rekomendasi yang diberikan pada pengamanan aset negara/daerah sebanyak empat rekomendasi dan sampai dengan 31 Desember 2016 telah ditindaklanjuti dengan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Namun, untuk masing-masing variabel dihasilkan bahwa variabel jenis manajemen laba tipe manipulasi operasi, arah manajemen laba tipe menaikkan laba, materialitas tipe

Pada tahapan ini dilakukan analisis masalah dan analisis komponen pembelajaran. Analisis masalah dilakukan dengan melaksanakan observasi ke sekolah yang bersangkutan

Pemecahan masalah teresbut maka akan diterapkan sebuah metode alternatif dalam penerapan keputusan penetapan harga, yaitu metode target profit pricing yang merupakan suatu

Sesuai dengan tujuan iklan yang didapatkan dari hasil wawancara peneliti dengan Brand Communications Manager Bukalapak yaitu iklan televisi Bukalapak edisi “Gunakan Jarimu

EFEKTIVITAS VAKSINASI HEPATITIS B YANG DIBERIKAN DALAM 24 JAM PERTAMA SETELAH KELAHIRAN PADA BAYI DENGAN IBU HBSAG POSITIF.. TERHADAP PREVALENSI

semakin lama semakin meningkat seiring dengan jumlah permintaan data, serta jumlah data yang semakin banyak sehingga diperlukan suatu basis data untuk menampung

(1) Retribusi terutang berdasarkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT, STRD dan Surat Keputusan Keberatan yang menyebabkan jumlah Retribusi yang

Dari hasil perancangan yang telah diciptakan, penulis merasa identitas visual SMK Sint Joseph yang baru lebih mewakili suatu institusi pendidikan kejuruan