PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
PT Anugrah Argon Medica adalah perusahaan distributor produk-produk farmasi yang telah berdiri sejak tahun 1980. Pada awalnya PT Anugrah Argon Medica hanya mendistribusikan produk-produk PT Dexa Medica. Tetapi ketika pemerintahan mengeluarkan regulasi baru berkaitan dengan distribusi dan operasional penjualan yang dilakukan oleh perusahaan farmasi harus dilakukan oleh perusahaan yang berbadan hukum sendiri memberikan peluang bagi PT Anugrah Argon Medica untuk mendistribusikan produk tidak hanya dari PT Dexa Medica, tetapi juga dapat mendistribusikan produk dari principal lainnya. Selain itu, pada tahun 1993, peraturan pemerintah yang lain memperbolehkan perusahaan distribusi untuk mengimpor produk jadi dan mendaftar sebagai mitra lokal dari setiap perusahaan asing. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi era globalisasi, PT Anugrah Argon Medica menyadari pentingnya meningkatkan kemampuan dan keberadaan sebagai salah satu perusahaan distribusi terkemuka di Indonesia.
Sejalan dengan kemajuan teknologi dan infrastruktur di Indonesia PT Anugrah Argon Medica telah berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan pelanggan dan principal. Setiap cabang sudah terkomputerisasi dan terhubung dengan kantor pusat - dengan operasi modem yang memungkinkan untuk menyediakan sistem informasi yang komprehensif untuk penggunaan yang berbeda dari stakeholder internal dan eksternal.
Cakupan PT Anugrah Argon Medica sepenuhnya sejalan dengan prinsipalnya
untuk menyediakan produk sedekat mungkin ke outlet. Cakupan tersebut dilakukan
melalui infrastruktur berupa 33 gudang ritel, 5 kantor penjualan, 4 kantor perwakilan, dan 2 pusat distribusi.
Hingga saat ini PT Anugrah Argon Medica telah menjalin hubungan baik dengan 21 perusahaan principal yang meliputi 11 perusahaan produk farmasi, 3 perusahaan produk alat-alat kesehatan, dan 7 perusahaan produk kesehatan. Dan juga memiliki pelanggan/relasi yang terdiri dari apotek, toko obat tradisional, dan rumah sakit yang tersebar di seluruh indonesia. Untuk terus mengembangkan jangkauan bisnisnya, PT Anugrah Argon Medica telah mempersiapkan kontrak untuk menjalin hubungan dengan perusahaan principal produk konsumen seperti produgen dan abbott serta dengan perusahaan principal produk kesehatan hewan yaitu abbott.
PT Anugrah Argon Medica
Pharmaceutical Products
- Actavis - Dexa Medica - Ferron - Glaxo - Inmark - Novo Nordisk - Pfizer - Tanabe - Ebewe - CSL Behring - Santen
Medical Devices, Diagnostic &
Instrument
- Abbott - Becton Dickinson - BSN - Stardec - Daiken
Consumer Health Product
- Best - CCM - Dexa Medica - Bintang Kupu-Kupu - Indosehat - CIBA Vision - Growlife
Consumer Product
- Produgen - Abbott
Animal Health Product - Abbott
Gambar 1.1 Principal PT Anugrah Argon Medica
Seiring dengan meningkatnya tingkat penjualan dan rencana penambahan jenis
produk baru, maka PT Anugrah Argon Medica terus mengembangkan infrastrukturnya
untuk meningkatkan kapasitas pelayanan yang dapat diberikan kepada pelanggan dan
principal. Diawali dengan pembangunan NationalDistribution Center di daerah
Cikarang dan sebuah Distribution Centeryang berada di daerah Rawamangun.
Menurut Rusell (2009), DistributionCenter adalah bangunan yang digunakan untuk menerima, menangani, menyimpan, membungkus, dan kemudian mengirimkan produk. Pelanggan saat ini telah berubah dari yang awalnya membeli produk dalam jumlah banyak dan menyimpannya menjadi menekan inventori dan penyimpanan.Pelanggan berharap supplier untuk melakukan pengiriman produk berulang yang berisi campuran beberapa jenis produk dalam jumlah kecil.
DistributionCenter berperan sebagai perantara antara NationalDistributionCenter dengan gudang ritel. Mengingat semakin meningkatnya jumlah produk yang didistribusikan seiring meningkatnya jumlah penjualan dari tahun ke tahun dan bertambahnya principal sehingga kapasitas gudang ritel yang ada sekarang tidak mencukupi lagi.
Selain digunakan untuk menambah kapasitas gudang ritel, fungsi lain DistributionCenter adalah untuk mengefisiensikan pendistribusian produk. Pada saat ini untuk kawasan yang belum memiliki DistributionCenter, pendistribusian dilakukan oleh NationalDistributionCenter ke gudang ritel yang tersebar di beberapa kawasan.
Sedangkan saat ini lokasiNationalDistributionCenter berada di daerah Cikarang sehingga akan memakan banyak waktu dan biaya untuk mendistribusikan produknya ke gudang ritel yang tersebar di beberapa daerah. Setelah sampai di gudang ritel yang dituju barulah produk tersebut didistribusikan kepada relasi/pelanggan.
Sedangkan bila dibandingkan dengan kawasan yang sudah memiliki
DistributionCenter, pendistribusian dilakukan dari NationalDistributionCenter ke
DistributionCenter. Kemudian dari DistributionCenter produk langsung didistribusikan
ke pelanggan/relasi. Pada saat ini PT Anugrah Argon Medica berencana untuk membangun dua DistributionCenterlagi yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya.
Perencanaan pembangunan DistributionCenteryang baru dimaksudkan untuk menjangkau relasi yang saat ini pendistribusiannya melalui gudang ritel JK1 (daerah Petojo), JK3 (daerah Ciputat), dan TGR (daerah Tangerang). Dengan dibangunnya DistributionCenter untuk kawasan ini, diharapkan mampu untuk meningkatkan kapasitas gudang dan mengefisiensikan pendistribusian produk dari NationalDistributionCenter. Karena dilihat dari kapasitas gudang ritel yang sudah tidak mencukupi lagi untuk memenuhi permintaan dari para pelanggan terutama untuk gudang ritel JK3 yang secara keseluruhan luas gudangnya 157 m
2, dan untuk gudang ritel Tangerang seluas 150 m
2.
Lokasi DistributionCenter yang baru harus dapat menjangkau semua relasi yang saat ini dilayani oleh masing-masing cabang. Pemilihan lokasi yang strategis menjadi hal yang penting. Menurut Render (2001), lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi mempunyai pengaruh besar pada laba perusahaan.
Kapasitas DistributionCenter yang baru harus sesuai dengan tingkat permintaan dari cabang-cabang yang masuk di dalamnya. Tingkat permintaan yang diperhitungkan berdasarkan tingkat pertumbuhan penjualan dari masing-masing cabang. Sehingga diharapkan kapasitas yang DistributionCenter yang dirancang masih dapat menampung sampai 6 tahun ke depan sebelum dilakukan ekspansi lagi.
Gudang yang baik tidak selalu harus berukuran sangat besar. Karena jika ditunjang
dengan sistem inventaris dan tata letak yang baik maka pemanfaatan gudang dapat
dimaksimalkan. Menurut Render (2001), tata letak (layout) merupakan salah satu keputusan yang menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak memiliki berbagai implikasi strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, dan mutu kehidupan kerja.
Pengaturan tata letak gudang yang baik akan mempengaruhi kelancaran operasi pergudangan dan aktivitas lainnya. Penyusunan rak-rak berdasarkan kelompok- kelompok produk tertentu dan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Tata letak gudang yang baik dapat menciptakan efisiensi waktu pengambilan barang.Jika gudang dibuat sesuai dengan kebutuhan, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih baik dan karyawan yang bekerja di dalamnya dapat merasa nyaman.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin melakukan perencanaan dan perancangan tata letak dan fasilitas gudang di PT Anugrah Argon Medica dan menuliskannya dalam bentuk laporan skripsi dengan judul “PERANCANGAN DISTRIBUTION CENTER PT. ANUGRAH ARGON MEDICA DENGAN ANALISIS TATA LETAK DAN FASILITAS”.
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ruang lingkup dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Tingkat permintaan produk berdasarkan rata-rata permintaan tiga bulan
terakhir dari cabang JK3, TGR, dan JK1.
2. Pemilihan alternatif lokasi Distribution Center menggunakan metode nilai faktor tertimbang dengan dua alternatif sesuai dengan yang diberikan pihak manajemen PT. Anugrah Argon Medica.
3. Penulisan hanya pada aspek perencanaan tata letak fasilitas DistributionCenter dengan menghitung jumlah rak yang dibutuhkan dan merancang layoutDistributionCenter.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penulisan ini:
1. Perhitungan kapasitas gudang yang dibutuhkan untuk enam tahun ke depan menggunakan data produk saat ini.
2. Tidak ada perubahan dimensi karton dan packaging produk dan jenis material handling yang digunakan.
1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk menentukan lokasi DistributionCenter yang sesuai dengan pertimbangan perusahaan dan merancang tata letak dan fasilitas DistributionCenter sehingga dapat mempermudah proses penyimpanan dan pengeluaran produk dari gudang.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan ini adalah:
1. Menentukan lokasi pembangunan DistributionCenter untuk daerah Jakarta.
2. Menentukan jumlah rak yang optimal sesuai dengan perencanaan jangka panjang untuk 6 tahun ke depan.
3. Menentukan tata letak Area penyimpanan untuk berbagai jenis produk sesuai dengan proses bisnis yang terjadi.
4. Menentukan plant layoutDistributionCenter.
1.3.3 Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan ini adalah:
1. Bagi mahasiswa:
a. Mendapat pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu Teknik Industri dan Manajemen.
b. Menambah pengalaman dalam dunia kerja khususnya pada perusahaan distribusi.
2. Bagi perusahaan:
a. Sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk penentuan lokasi DistributionCenter baru.
b. Sebagai masukan bagi perusahaan untuk perencanaan DistributionCenter baru.
1.4 Metodologi 1.4.1 Diagram Alir
Berikut ini adalah diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah penulisan
skripsi:
Gambar 1.2 Diagram AlirPenulisan
1.4.2 Langkah-Langkah Penulisan
Berikut merupakan rincian tahap-tahap penulisan yang dilakukan dalam mengerjakan laporan skripsi ini:
1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan bertujuan untuk memperoleh masukan mengenai objek yang akan diteliti. Melalui studi ini, dapat diperoleh informasi-informasi mengenai permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini.
Studi pendahuluan dalam penulisan ini dilakukan dengan melakukan pengamatan, pengukuran, melihat historis data penjualan dan wawancara dengan pihak perusahaan.
2. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dilakukan dengan menggunakan landasan teori yang mendukung dan sesuai dengan bidang yang akan diteliti serta menganalisa permasalahan yang ada dan juga untuk membuat keputusan, pengumpulan data serta pengolahan data agar dasar pengetahuan secara teoritis dapat digunakan sebagai referensi penyusunan laporan ini. Tinjauan pustaka didapatkan dari berbagai macam referensi baik yang didapat dari perkuliahan, maupun buku-buku yang dianggap sesuai dengan topik perancangan tata letak dan fasilitas yang diambil untuk melaksanakan penulisan laporan skripsi ini.
3. Identifikasi Masalah
Setelah melakukan studi pendahuluan pada PT Anugrah Argon Medica, penulis menemukan beberapa permasalahan yang ada di dalam perusahaan.
Setelah mengetahui kondisi perusahaan maka penulis membandingkannya
dengan teori yang selama ini dipelajari. Dari perbandingan teori yang ada dengan keadaan sebenarnya di perusahaan inilah diharapkan penulis mampu mengidentifikasi dan menganalisa hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dari perusahaan tersebut.
4. Identifikasi Kebutuhan Data
Setelah melakukan studi pendahuluan dan studi pustaka maka dapat ditentukan data apa saja yang harus diperoleh dalam penggunaan metode dan penyelesaian masalah.Data yang diperlukan dalam penulisan ini dikumpulkan dengan cara sebagai berikut:
1. Teknik observasi
Melakukan pengamatan langsung di gudang ritel dan Distribution Center untuk mencari segala informasi atau data yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah.
Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain meteran dengan merek ATC (7,5 m / 25 mm).
2. Teknik wawancara
Melakukan wawancara dan diskusi secara langsung dengan Logistic Operation Manager dan karyawan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan data-data yang diperlukan agar tujuan penulisan dapat tercapai.
3. Teknik kepustakaan
Dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan tata letak
gudang dan juga melalui jurnal internet.
5. Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan penulisan secara langsung di lapangan. Pengumpulan data primer ini dilakukan dengan cara mengamati langsung aktifitas yang terjadi di gudang cabang. Data yang diperlukan adalah:
- Bentuk dan ukuran rak retail dan rak bulky - Ukuran dimensi produk
- Kuantitas produk per kolinya - Proses bisnis yang berlangsung 2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh melalui pengamatan atau pengukuran langsung terhadap objek yang diteliti.
Data sekunder untuk perancangan tata letak meliputi:
- Data historis penjualan setiap cabang - Data dimensi produk
- Data dimensi rak heavyduty - Data jenis produk
- Data atribut lainnya yang melekat pada produk 6. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan, kemudian diolah dengan metode-metode
yang sesuai dengan tujuan penulisan. Berikut ini adalah proses pengolahan
data yang secara sistematis mengacu pada langkah-langkah dengan urutan sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah permintaan rata-rata setiap produk.
2. Menentukan kebutuhan rak retail, rak bulky, dan rak bulkyheavyduty.
7. Penentuan Lokasi Gudang
Sebelum masuk dalam perancangan plant layoutDistributionCenter, terlebih dahulu dilakukan penentuan lokasi DistributionCenter. Penentuan lokasi DistributionCenter yang baru menggunakan metode weightedfactor sehingga didapat keputusan alternatif terbaik yang sesuai dengan pertimbangan manajemen perusahaan. Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah faktor-faktor yang dianggap sebagai kunci sukses oleh pihak manajemen perusahaan.
8. Perancangan Tata Letak dan Fasilitas
Setelah melakukan perhitungan jumlah rak yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya ialah melakukan perancangan tata letak dan fasilitas gudang pada lokasi yang telah dipilih. Perancangan tata letak rak di dalam gudang berdasarkan prinsip-prinsip perancangan layout gudang. Perancangan layout gudang secara keseluruhan menggunakan metode ActivityRelationshipChart, ActivityRelationshipDiagram, dan AreaAllocationDiagram untuk menentukan tata letak plant service yang saling
berkaitan. Untuk penjelasan lebih rincinya dapat dilihat pada bab 2.
9. Kesimpulan dan Saran
Setelah dilakukan perancangan langkah terakhir yang dilakukan ialah menarik kesimpulan mengenai perancangan tata letak dan fasilitas gudang yang menjadi topik dan masalah.
Berdasarkan kesimpulan yang ada maka diberikan saran bagi perusahaan agar permasalahan-permasalahan yang muncul di perusahaan dapat lebih diperhatikan dan dapat diatasi.
1.5 Sistematika Penulisan
Kerangka penulisan ini akan disajikan dalam lima bab, masing-masing akan dijabarkan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan pengantar yang menjadi pedoman dan penjelasan tentang latar belakang masalah, ruang lingkup penulisan, tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini, metodologi dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan mengenai metode perancangan tata letak dan
fasilitas, metode faktor nilai tertimbang untuk pemilihan lokasi, dan
tinjauan penelitian sebelumnya.
BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum PT Anugrah Argon Medica, struktur organisasi perusahaan, proses bisnis yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalahnya.
BAB IV PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS
Bab ini memuat penyajian data, pengolahan terhadapa data yang terkumpul, pembahasan dan hasil perancangan tata letak dan fasilitas berupa gambar layout gudang secara keseluruhan yang diusulkan kepada PT Anugrah Argon Medica.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan atas hasil penulisan yang telah dilakukan, keterbatasan penulisan, serta saran-saran yang mungkin bermanfaat untuk perbaikan perusahaan di masa mendatang.