• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREVALENCE AND RISK FACTOR INTRADYALITIC HYPERTENSION IN CKD PATIENTS WITH REGULAR HAEMODIALYSIS IN SANGLAH HOSPITAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PREVALENCE AND RISK FACTOR INTRADYALITIC HYPERTENSION IN CKD PATIENTS WITH REGULAR HAEMODIALYSIS IN SANGLAH HOSPITAL."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PREVALENCE AND RISK FACTOR INTRADYALITIC HYPERTENSION IN CKD PATIENTS WITH REGULAR HAEMODIALYSIS IN SANGLAH

HOSPITAL

AryantiDewi, I GedeRakaWidiana, Nephrology Division , Internal Medicine Departement, Medical Faculty of Udayana University / RSUP Sanglah Denpasar

ABSTRACT

Background: Hemodialysis (HD) is an action to replace a portion of kidney function. However hemodialysis actions can cause some complications such as hemodynamic disturbances. Hemodynamic disturbances that occur can be either hypotension or hypertension. Intradialytic hypertension is quite often found in patients undergoing regular hemodialysis. Although this complication has been known for a long time, but has not received much attention.

Objective: To determine the prevalence of intradialytic hypertension and to identify age, lengt of HD and predialitic hypertension as the risk factor of intradialytic hypertension in patients with Chronic Kidney Disease (CKD) stage V with regular HD in Sanglah Hospital Denpasar.

Methods: The study was conducted with a cross-sectional design, conducted in May-July 2015, with a sample as many as 81 samples of CKD on regular HD patients. Data taken from direct measurements of the patient's blood pressure pre and post HD. Data were analyzed with SPSS 16.0 using descriptive and bivariat chi-square (p< 0,05)

Results: There were 32.1% of patients HID. Age (OR=1,883; CI95%; 0,613-5,789), lengt of HD (OR=0,585; CI95% ; 0,211-1,621), predialitic hypertension (OR=0,822; CI 0,245-2,753) could not be concluded as the risk factors.

Conclusion: The prevalence of intradialytic hypertension in patients with CKD stage V with regular HD is big enough that 32.1%. This result give more information to anticipate complication of intradalytic hypertension. But can not be concluded wether the age, duration of HID and predialitic hypertensio as a protective factor or a risk factor for intradialytic hypertension

Keywords: Hypertension Intradialitik, CKD stage V with regular HD

ABSTRAK

(2)

Tujuan : Untuk menentukan prevalensi HID dan mengetahui usia, lama HD, dan hipertensi predialitik sebagai faktor risiko pada pasien dengan CKD stadium V dengan HD reguler di Rumah Sakit Sanglah Denpasar.

Metode : Penelitian dilakukan dengan desain cross-sectional, dilakukan pada bulan Mei-Juli 2015, dengan sampel sebanyak 81 sampel dari pasien CKD dengan HD reguler. data diambil dari pengukuran langsung tekanan darah pada pasien dengan HD reguler sebelum dan sesudah HD. Data yang terkumpul dianalisis dengan program SPSS 16.0. dilakukan analisis deskriptif dan bivariat chi square (p<0,05).

Hasil : Terdapat 32,1 % pasien dengan HID. Usia (OR=1,883; CI95%; 0,613-5,789), lama HD (OR=0,585; CI95% ; 0,211-1,621), hipertensi predialitik (OR=0,822; CI 0,245-2,753) belum dapat dikatakan sebagai faktor risiko.

Kesimpulan : Prevalensi HID pada pasien dengan CKD stadium V yang menjalani HD reguler cukup besar yaitu 32,1%. Hasil ini memberikan informasi untuk mengantisipasi komplikasi agar hendaknya komplikasi HID bisa diminimalkan. Namun belum dapat disimpulkan apakah usia, lama HD dan adanya hipertensi predialitik merupakan faktor protektif atau faktor risiko untuk kejadian HID.

Kata kunci : Hipertensi intradialitik (HID) , CKD stadium V, HD reguler

LATAR BELAKANG

Penyakit ginjal kronik (Chronic Kidney Disease/CKD) adalah ganggan fungsi ginjal yang progresif dan ireversibel, dimana kemapuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga menyebabkan uremia (Smeltzer, Bare, Hinkle & Cheever, 2008). End stage renal disease (ESRD) merupakan tahap akhir dari CKD yang ditunjukkan dengan ketidakmampuan ginjal dalam mempertahankan homeostatsis (Ignatavicius & Workman, 2006)

(3)

metabolisme tubuh, sehingga secara tidak langsung dapat memperpanjang umur pasien.

Meskipun HD bermanfaat untuk pasien, namun bukan berarti tanpa efek samping. Beberapa komplikasi dapat terjadi saaat pasien menjalani HD, seperti gangguan hemodinamik. Gangguan hemodinamik yang saat ini banyak menjadi perhatian dan telah lama dikenal adalah hipertensi intradialitik. Hipertensi intradialitik adalah suatu kondisi berupa terjadinya peningkatan tekanan darah yang menetap pada saat HD dan tekanan daraah selama dan pada saat akhir HD lebih tinggi dari tekanan darah saat memulai HD. Tekanan darah penderita bisa normal saat memulai HD, tetapi kemudian meningkat sehingga pasien menjadi hipertensi saat dan pada akhir HD. Bisa juga terjadi pada saat memulai HD tekanan darah pasien sudah tinggi dan meningkat pada saat HD, hingga akhir HD. Peningkatan tekanan darah ini bisa berat sampai terjadi krisis hipertensi (Chazot dan Jean, 2010).

Beberapa studi mendefinisikan HID sebagai peningkatan tekanan darah rata-rata arteri/ mean arterial blood pressure (MABP) lebih dari 15 mmHg selama atau segera setelah selesai HD (Amerling et al, 1995). Sementara Inrig et al, 2009 mendefinisikan HID sebagai peningkatan tekanan darah sitolik lebih besar dari 10 mmHg dari sebelum hingga selesai HD. Definisi dari Inrig et al. merupakan definisi yang paling sering dipakai dalam berbagai penelitian karena dapat menggambarkan kejadian hipertensi intradialitik dengan metode sederhana. Sehingga pada penelitian ini kami mengacu pada definisi HID berdasarkan Inrig et al yaitu sebagai suatu peningkatan tekanan darah sistolik (TDS) >10 mmHg dari pre ke post HD.

(4)

informasi untuk mengantisipasi komplikasi agar hendaknya komplikasi HID bisa diminimalkan.

METODE

Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pengamatan potong lintang yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien dengan CKD V yang menjalani HD reguler dan menganalisis hubungan antara pasienCKD V yang menjalani HD reguler yang merupakan HID dengan faktor-faktor yang diduga berperan yaitu usia, lama HD dan hipertensi predialitik.

Data diambil dari seluruh pasien yang menjalani HD di unit HD RS Sanglah Denpasar bulan Mei-Juli 2015. Kriteria inklusi penelitian ini adalah : pasien menjalani HD reguler lebih dari 3 bulan, HD terjadwal frekuensi 2x/ seminggu dengan lama HD 4 jam. Kesadaran pradialisis compos mentis, dapat berkomunikasi verbal dengan baik dan berumur > 15 tahun, sehingga didapatkan sampel seabnyak 81 pasien. Kemudian pasien diobservasi dan pengambilan data dilakukan sesaat sebelum HD dan sesaat setelah HD. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan SPSS 16, untuk mengetahui prevalensi dari HID pada pasien yang menjalani HD reguler pada bulan Mei-Juli 2015.

HASIL PENELITIAN

(5)
[image:5.612.143.533.146.296.2]

Tabel 1. Karakteristik Sampel

Karakteristik Nilai %

Jenis kelamin Laki

Perempuan

56 25

69,1 30,9 Umur

Rerata±SD Range

47,23±13,102 16-86

Lama HD

Rerata ± SD

Range

35,82±32,5 3-180

(6)

1. Usia Crosstabulation

hipertensi intradialitik >10mmHG

Total

0 1

kategoriUmur 0 Count 46 19 65

Expected Count 44.1 20.9 65.0

% within kategoriUmur 70.8% 29.2% 100.0%

% of Total 56.8% 23.5% 80.2%

1 Count 9 7 16

Expected Count 10.9 5.1 16.0

% within kategoriUmur 56.2% 43.8% 100.0%

% of Total 11.1% 8.6% 19.8%

Total Count 55 26 81

Expected Count 55.0 26.0 81.0

% within kategoriUmur 67.9% 32.1% 100.0%

% of Total 67.9% 32.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 1.242a 1 .265

Continuity Correctionb .665 1 .415

Likelihood Ratio 1.196 1 .274

Fisher's Exact Test .370 .205

Linear-by-Linear Association 1.227 1 .268

N of Valid Casesb 81

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,14.

(7)

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for kategoriUmur

(0 / 1) 1.883 .613 5.789

For cohort hipertensi

intradialitik >10mmHG = ,00 1.258 .795 1.992

For cohort hipertensi

intradialitik >10mmHG = 1,00 .668 .341 1.308

N of Valid Cases 81

Faktor usia tidak menjadi faktor yang mempengaruhi HID, didapatkan p 0,265 dengan OR 1,883 (CI 95% 0,613-5,789)

2. Periode lama HD Crosstabulation

hipertensi intradialitik >10mmHG

Total

0 1

HD ≤ 1

tahun

Count 13 9 22

Expected Count 14.9 7.1 22.0

% within perodeHDlama 59.1% 40.9% 100.0%

% of Total 16.0% 11.1% 27.2%

> 1

tahun

Count 42 17 59

Expected Count 40.1 18.9 59.0

% within perodeHDlama 71.2% 28.8% 100.0%

% of Total 51.9% 21.0% 72.8%

Total Count 55 26 81

Expected Count 55.0 26.0 81.0

% within perodeHDlama 67.9% 32.1% 100.0%

(8)

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 1.076a 1 .300

Continuity Correctionb .592 1 .442

Likelihood Ratio 1.050 1 .305

Fisher's Exact Test .422 .219

Linear-by-Linear Association 1.062 1 .303

N of Valid Casesb 81

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,06.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

perodeHDlama (0 / 1) .585 .211 1.621

For cohort hipertensi

intradialitik >10mmHG = ,00 .830 .566 1.218

For cohort hipertensi

intradialitik >10mmHG = 1,00 1.420 .747 2.700

N of Valid Cases 81

(9)

3. Hipertensi pradialitik

Crosstabulation

hipertensi intradialitik >10mmHG

Total

0 1

TD predialitik

sistolik

<= 120 Count 9 5 14

Expected Count 9.5 4.5 14.0

% TD<=120 64.3% 35.7% 100.0%

% of Total 11.1% 6.2% 17.3%

>120 Count 46 21 67

Expected Count 45.5 21.5 67.0

% TD>120 68.7% 31.3% 100.0%

% of Total 56.8% 25.9% 82.7%

Total Count 55 26 81

Expected Count 55.0 26.0 81.0

% 67.9% 32.1% 100.0%

% of Total 67.9% 32.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .102a 1 .750

Continuity Correctionb .000 1 .997

Likelihood Ratio .100 1 .752

Fisher's Exact Test .760 .488

Linear-by-Linear Association .100 1 .752

N of Valid Casesb 81

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,49.

(10)

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for THsisting1 (0

/ 1) .822 .245 2.753

For cohort hipertensi

intradialitik >10mmHG = ,00 .936 .614 1.429

For cohort hipertensi

intradialitik >10mmHG = 1,00 1.139 .519 2.503

N of Valid Cases 81

[image:10.612.112.400.129.305.2]

Faktor hipertensi predialitik tidak menjadi faktor yang mempengaruhi HID, didapatkan p 0,750 dengan OR 0,822 (CI 95% 0,245 -2,753)

Tabel 2. Hasil analisis faktor yang berkaitan dengan HID

Non HID

% HID % p OR CI

95% min

max

usia <60tahun 40 70,8% 19 20,9% 0,265 1,883 0,613 5,789 ≥ 60

tahun

9 56,2% 7 43,8%

Lama HD < 1 tahun 13 59,1% 9 40,9% 0,300 0,585 0,211 1,621

>1 tahun 42 71,2% 17 21,0%

Hipertensi predialitik

Tidak 9 64,3% 5 35,7% 0,750 0,822 0,245 2,753

Ya 46 68,7% 21 31,3%

(11)

DISKUSI

Pada penelitian ini didapatkan frekuensi HID yang cukup tinggi yaitu 32,1%. Tingginya HID dalam penelitian ini cukup berbeda dengan referensi dan penelitian lain. Sebuah penelitian di Pakistan oleh Ahmad, Khan, dan Mustafa tahun 2002 menunjukkan bahwa HID dialami 7% pasien. Studi oleh Inrig et al tahun 2006 juga menunjukkan hipertensi intradialisis dialami oleh 13% pasien. Perbedaan penelitian ini adalah subyek penelitian Inrig et al. menjalani hemodialisis tiga kali setiap minggu dengan durasi lima jam, sedangkan pada penelitian di RSUP Sanglah dua kali tiap minggu dengan durasi empat jam.

Kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa kejadian HID lebih banyak terjadi

pada usia tua. Inrig et al. yang menemukan bahwa sebagian besar subyek dengan HID

berusia ≥ 60 tahun. Jika secara teoritis, kejadian hipertensi secara umum lebih banyak didapatkan pada usia muda karena pada usia lanjut dihubungkan dengan adanya penyakit

komorbid seperti gagal jantung dan terapi obat hipertensi yang banyak sehingga banyak

didapatkan kejadian hipotensi. Namun jika dikaitkan dengan teori patofisiologi

hipertensi intradialitik mengenai hilangnya obat anti hipertensi selama proses

hemodialisis dan adanya disfungsi endotel yang lazim pada usia lanjut, maka usia lanjut

lebih berpotensi mengalami hipertensi intradialitik.

(12)

Schimdt, 2007 menyebutkan bahwa salah satu faktor risiko terjadinya HID adalah hipertensi predialitik. Armiyati, 2012 menemukan prevalensi hipertensi predialitik pada pasien HID sebesar 92%.

Beberapa kekurangan dalam penelitian ini antara lain tidak mengkaji faktor risko lainnya yang dianggap penting mempengaruhi HID seperti Interdialytic Weigth Gain (IDWG), Ureum Reduction Ratio (URR), Residual Renal Function (RRF) (Inrig , 2007)

SIMPULAN

Prevalensi HID pada pasien dengan CKD stadium V yang menjalani HD reguler di RS Sanglah cukup besar yaitu 32,1%. Angka ini melebihi kejadian HID pada umumnya yaitu 5-15 %. Dengan mengetahui prevalensi HID diharapkan dapat memberikan informasi untuk mengantisipasi komplikasi HID yang akan terjadi.

Penulis tidak mendapatkan faktor tertentu yang secara bermakna dapat mempengaruhi terjadinya HID. Penelitian lebih lanjut dan pengkajian khusus mengenai faktor risiko HID perlu dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad, A., Khan, A.R., Mustafa, G., Khan, M.U. 2002. The frequency of complication during haemodyalisis. Pakistan J. Med. Res.41.3-11

2. Amerling, R.C.G., Dubrow, A., Levin, N.W., Psheroff, R. 1995.

Complications During Hemodialysis. Stamford, CT: Appleton and Lange Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L. 2008. Textbook of Medical-Surgical.ed 12. Philadelpia: Lippincott William & Wilkins.

3. Chazot, C., and Jean, G. 2010. Intradialytic Hypertension: It Is Time to Act.

Nephron Clin Pract;115:c182–88.

(13)

5. Ignatavicius, D.D., Workman, M.L. 2006 Medical Surgical: Critical Thinking for Collaborative Care. 5th edition. St.Louis: Elsevier Saunders.

6. Inrig, J.K., Patel, U.D., Toto, R.D., Szczech, L.A. 2009. AssLeeociation of Blood Pressure Increases During Hemodialysis With 2-Year Mortality in Incident Hemodialysis Patients: A Secondary Analysis of the Dialysis Morbidity and Mortality Wave 2 Study. Am J Kidney Dis, November ; 54(5): 881–90.

7. Kallenbach, J.Z., Gutch, C.F., Maartha, S.H., Corca, A.L. 2005. Review of Hemodyalisis. 7th edition. St Louis: Elsevier Mosby.

8. K/DOQI: Clinical Practice Guidelines on Hypertension and Antihypertensive Agent in Chronic Kidney Disease. In Guideline 2 In: Evaluation of Patient with CKD or Hypertension. CKD 2006: 1-18.

9. Lemone, P., Burke, K.M. 2008. Medical Surgical : Critical Thinking in Client Care. 6th edition. New Jersey: Prentice Hall Health.

10.Sarkar, SR., Kaitwatcharachai, C., Levin, N.W. 2005. Complications during hemodialysis. McGraw-Hill Professional.

Gambar

Tabel 1. Karakteristik Sampel
Tabel 2. Hasil analisis faktor yang berkaitan dengan HID

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat resiliensi yang dimiliki anggota Polisi di Polres Sumenep, untuk mengetahui seberapa besar

c. Membuat desain sistem pengelolaan dan pengembangan sistem pendanaan produktif yang sesuai dengan karakter dan madzhab keagamaan masyarakat Kota

Jika ABCDEF adalah titik-titik sudut dari sebuah segi-enam beraturan, maka carilah resultan dari gaya-gaya yang dinyatakan oleh vektor-vektor AB, AC, AD, AE, dan AF... Penyelesaian::

Pada penelitian ini digunakan sumber dari ISP yang menggunakan media yang berbeda sebagai pengantar data dengan menggunakan ADSL2+ dan 3G, pada penelitian

Praktek Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat bertujuan agar mahasiswa dapat memahami tugas pokok dan fungsi seksi sumber daya kesehatan Suku Dinas

Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan tugas akhir ini dan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak

SMA Negeri 1 Seririt merupakan salah satu dari 3 SMA yang ada di Kabupaten Buleleng yang menyelenggarakan tes potensi akademik (TPA). Tes ini diadakan pada sebulan

Naskah ini dikarang pada pertengahan abad ke-19 M., masa perluasan wilayah jajahan Belanda dan sekutunya. Masa yang dapat melumpuhkan potensi penduduk pribumi yang