iv
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA LAKI-LAKI USIA LEBIH DARI 45 TAHUN DENGAN ATAU TANPA DISERTAI
OBESITAS DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Ivane Jessica Buddyman, 2011
Pembimbing I : July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked Pembimbing II : Lisawati Sadeli, dr.,M.Kes
Latar belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Peningkatan prevalensi DM terjadi karena adanya peningkatan kasus obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik.
Tujuan Penelitian Mengetahui apakah faktor risiko obesitas pada individu yang berumur lebih dari 45 tahun berpengaruh pada kenaikan kadar glukosa darah puasa.
Metode Subjek penelitian adalah laki-laki lebih dari 45 tahun sebanyak 30 orang Dengan desain penelitian menggunakan cross sectional study. Data yang diukur adalah tinggi badan, berat badan dan kadar glukosa darah puasa.
Hasil Subjek penelitian yang mengalami GDPT ada 14 orang (46,7%), yang mengalami DM ada 5 orang (16,7%), dan yang mengalami obesitas ada 19 orang (63%) sedangkan dari 19 orang yang obesitas dan mengalami GDPT ada 12 orang (63,2%), dan yang mengalami DM ada 3 orang (15,8%).
Kesimpulan Pada Subjek penelitian yang mengalami kenaikan kadar glukosa darah puasa sebanyak 63,3%. Pada laki-laki lebih dari 45 tahun dengan obesitas yang mengalami GDPT ada 12 orang (63,2%) dan yang DM ada 3 orang (15,8%). Pada laki-laki lebih dari 45 tahun dengan Body Mass Index (BMI) normal yang mengalami GDPT ada 7 orang (20%) dan yang DM ada 2 orang (20%). Obesitas meningkatkan risiko terjadinya GDPT dan DM.
v
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
DESCRIPTION FASTING BLOOD GLUCOSE LEVELS MALE AGE IN MORE THAN 45 YEARS WITH OR WITHOUT WITH OBESITY IN
MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY
Ivane Jessica Buddyman, 2011
Supervisor I : July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked Supervisor II : Lisawati Sadeli, dr.,M.Kes
Background Diabetes mellitus (DM) is a group of metabolic diseases with
characteristic hyperglycemia that occurs because of abnormalities of insulin secretion, insulin action or both. Increased prevalence of DM is very significant due to increasing cases of obesity, and lack of physical activity in individuals in industrialized countries.
Purpose research toknow whether risk factors for obesity in individuals older than 45 years of age effect on fasting blood glucose levels rise.
Methods Subjects were men over 45 years as many as 30 people. The study uses cross-sectional design study. The data measured were height, weight and fasting blood glucose levels.
Results Subjects who experienced GDPT there were 14 people (46.7%), which experienced DM there are 5 people (16.7%), and who are obese have 19 people (63%) whereas of the 19 people who are obese and have GDPT 12 people (63.2%), and that there are 3 people have diabetes mellitus (15.8%).
vi
1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3
1.5. Kerangka Pemikiran ... 3
1.6. Metodologi ... 3
1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4
2.2.2.3 Insulin Merupakan Polipeptida Heterodimer ... 7
vii BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan,Alat dan Subjek Penelitian ... 33
3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 33
3.1.2 Subjek Penelitian ... 33
3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33
viii
Universitas Kristen Maranatha
3.2.5 Aspek Etik Penelitian ... 35
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 4.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 38
5.2. Saran ... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 39
LAMPIRAN ... 42
ix
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perkiraan Prevalensi Overweight Dan Obesitas Di Indonesia ... 16
Tabel 2.2 Klasifikasi BMI Menurut WHO ... 17
Tabel 2.3 Klasifikasi Berat Badan Yang diusulkan berdasarkan BMI Penduduk Asia Dewasa ... 17
Tabel 2.4 Kriteria Diagnosis DM ... 25
Tabel 2.5 Kadar Glukosa Sebagai Patokan Penyaring dan Diagnosis DM ... 26
x
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Anatomi Pankreas ... 5
Gambar 2.2 Struktur insulin manusia ... 7
xi
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN ... 42
43
Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami
tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta
sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya
setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Laki-Laki Usia Lebih Dari 45 Tahun Dengan Atau Tanpa Disertai Obesitas Di Universitas Kristen Maranatha
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Bandung,
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,
( Ivane Jessica Buddyman ) ( )
*) Surat pernyataan persetujuan penelitian/uji klinik Email:
ethic.fkukmrsi@ med.maranatha.
edu
KOMISI ETIK PENELITIAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL
44
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ivane Jessica Buddyman
Tempat, tanggal lahir : Cilacap, 18 Mei 1990
Alamat : JL. Sukamekar III no 11, Bandung
Email : anne_0810009@yahoo.com
Riwayat Pendidikan :
1996, lulus TK Yos Sudarso, Majenang.
2002, lulus SD Negeri Jenang 2, Majenang
2005, lulus SMP Negeri 1, Majenang.
2008, lulus SMA Santa Angela Bandung.
2008,Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) menurut American Diabetes Association (ADA) (2010)
didefinisikan sebagai suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
keduanya (Ahmad Rudianto, 2011). Sedangkan World Health Organization
(WHO) mendefinisikan DM sebagai sebuah penyakit kronik yang terjadi karena
pancreas tidak menghasilkan insulin yang cukup, atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin secara efektif (WHO, 2011).
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit yang merupakan salah satu ancaman
utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21. Prevalensi DM di dunia sangat
meningkat dalam 2 dekade, pada tahun 1985 ditemukan 30 juta kasus, dan pada
tahun 2000 ditemukan 177 juta kasus. Berdasarkan data tersebut penderita DM
pada tahun 2030 diperkirakan lebih dari 360 juta kasus, dan diperkirakan jumlah
penderita DM terbanyak berusia 45-64 tahun(Powers, 2008).
Untuk Indonesia, WHO juga memprediksi kenaikan jumlah penderita DM Tipe
2 dari 8,4 juta kasus pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta kasus pada tahun
2030 (Ahmad Rudianto, 2011). Banyaknya jumlah penderita DM ini membuat
Indonesia menempati peringkat keempat yang memiliki jumlah penderita DM
terbanyak setelah India, Cina, Amerika Serikat. Peningkatan prevalensi DM yang
sangat signifikan terjadi karena adanya peningkatan kasus obesitas, dan
kurangnya aktivitas fisik pada individu di negara-negara industri (Powers, 2008).
Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit yang mempunyai beberapa faktor
risiko. Beberapa faktor risiko menurut ADA adalah: faktor genetik, obesitas
dengan Body Mass Index (BMI) > 25kg/m2, pada pemeriksaan sebelumnya
teridentifikasi adanya Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) atau adanya
2
Universitas Kristen Maranatha DM namun tidak menunjukkan adanya gejala DM (poliuria, polidipsia, polifagia,
pruritus, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya) perlu
dilakukan pemeriksaan penyaring dengan cara memeriksa kadar glukosa darah
puasa.
Berdasarkan perkiraan jumlah penderita DM yang semakin meningkat dan
jumlah terbanyaknya pada usia lebih dari 45 tahun, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan mengukur kadar glukosa darah puasa pada
karyawan laki-laki Universitas Kristen Maranatha Bandung. Kemudian jika kadar
glukosa darah meningkat, penulis akan menghubungkan apakah subjek penelitian
tersebut mengalami obesitas atau tidak.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan
pertanyaan sebagai berikut:
- Apakah pada laki-laki yang berumur lebih dari 45 tahun kadar glukosa
darah puasanya meningkat
- Berapa prosentase GDPT atau DM pada kelompok laiki-laki usia lebih
dari 45 tahun tanpa obesitas
- Berapa prosentase GDPT atau DM pada laki-laki lebih dari 45 tahun
disertai obesitas
- Apakah pengaruh obesitas terhadap risiko GDPT atau DM
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
- Maksud Penelitian
Memeriksa kadar glukosa darah puasa, dan untuk deteksi dini kasus DM.
- Tujuan Penelitian
Mengetahui apakah faktor risiko obesitas pada individu yang berumur
3
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
- Manfaat Akademis
Manfaat akademis penelitian ini adalah untuk mengembangkan wawasan
mahasiswa kedokteran FK UKM tentang pentingnya pemeriksaan
penyaring pada mereka yang mempunyai faktor risiko DM (individu yang
berumur lebih dari 45 tahun dan mengalami obesitas).
- Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini adalah agar masyarakat yang mengalami
GDPT ataupun DM dapat ditangani lebih dini dan lebih tepat, sehingga
tidak menimbulkan berbagai komplikasi yang dapat terjadi.
1.5 Kerangka Pemikiran
Menurut ADA, DM mempunyai beberapa faktor risiko, antara lain: faktor
genetik, obesitas dengan BMI > 25kg/m2, pada pemeriksaan sebelumnya
teridentifikasi adanya GDPT atau adanya TGT. Juga ada beberapa indikasi untuk
dilakukannya pemeriksaan kadar glukosa pada setiap individu, antara lain:
individu yang berumur lebih dari 45 tahun, BMI > 25 kg/m2, pada pemeriksaan
sebelumnya teridentifikasi adanya GDPT atau adanya TGT (ADA, 2004).
1.6 Metodologi
Penelitian ini menggunakan cross sectional study dengan membandingkan
prevalensi efek pada kelompok dengan obesitas dan kelompok tanpa obesitas.
Metode yang digunakan adalah pengukuran kadar glukosa darah puasa. Data yang
diukur adalah tinggi badan, berat badan, dan kadar glukosa darah puasa dalam
mg/dL. Kadar glukosa darah puasa diukur dengan glukometer setelah subjek
penelitian berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari), tetapi masih
diperbolehkan untuk minum air putih tanpa gula. Darah yang digunakan adalah
4
Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini akan melibatkan karyawan Universitas Kristen Maranatha
sebanyak 30 orang yang berumur lebih dari 45 tahun.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha Bandung.
38
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
- Subjek penelitian yang mengalami kenaikan kadar glukosa darah puasa
sebanyak 63,3%.
- Pada laki-laki lebih dari 45 tahun dengan Body Mass Index (BMI) normal
yang mengalami GDPT ada 7 orang (20%) dan yang DM ada 2 orang
(20%).
- Pada laki-laki lebih dari 45 tahun dengan obesitas yang mengalami GDPT
ada 12 orang (63,2%) dan yang DM ada 3 orang (15,8%).
- Obesitas meningkatkan risiko terjadinya GDPT dan DM.
5.2 Saran
- Pada penderita obesitas dapat dilakukan pemeriksaan penyaring untuk mengetahui terjadinya DM dengan mengukur kadar glukosa darah puasa.
- Orang Percobaan tidak hanya diukur berat badan, tinggi badan, dan kadar glukosa darah puasa tetapi diukur juga lingkar perut, panggul dan
pemeriksaan Tes Toleransi Glukosa Oral.
- Melakukan pemeriksaan penyaring untuk mencari GDPT dan DM dengan sampel yang lebih banyak.
- Pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan glukometer dengan metode heksokinase agar sesuai dengan gold standard pemeriksaan kadar
39
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rudianto. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia 2011. 2011. Jakarta: PB. PERKENI. Hal. 1 - 11, 21, 48 - 9.
American Diabetes Association. 2004. Screening for type 2 diabetes. vol 27: S11– S12. http://care.diabetesjournals.org/content/27/suppl_1/s11.short. 30 Oktober 2010.
Daniel S.Wibowo, Widjaya Parjana. 2009. Anatomi tubuh manusia. Singapura: Elsevier hal 357-60.
Em Yunir, Suharko Soebardi. 2007. Terapi non farmakologis pada diabetes mellitus. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati:
Buku ajar ilmu penyakit dalam Ed 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1862-4.
Granner D.K. 2003. Hormon pankreas dan traktus gastrointestinal. Dalam RK Murray: Biokimia harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. Hal.581-90.
Guyton & Hall. 2006. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC. Hal. 1010-8.
Hemphill R.R. 2011. Hyperosmolar hyperglycemic state.
http://emedicine.medscape.com/article/1914705-overview. 25 Juli 2011.
Hendromartono. 2007. Nefropati diabetik. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1898-9.
Imam Subekti. 2007. Neuropati diabetik. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1902.
Karel Pandelaki. 2007. Retinopati diabetik. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1889.
Khardori Romesh. 2011. Diabetes mellitus type 2.
40
Universitas Kristen Maranatha Kumanyika S.K, Obarzanek E, Stettler N, Bell R, Fortman S.P. 2008. Population-
based prevention of obesity. 118: 435 – 6.
http://circ.ahajournals.org/content/118/4/428.full.pdf+html. 22 September 2011.
Mahler R.J. 1999. Type 2 diabetes mellitus: update on diagnosis,
pathophysiology, and treatment.
http://jcem.endojournals.org/content/84/4/1165.full. 22 September 2011.
Mayes P.A. 2003. Karbohidrat yang memiliki makna fisiologis. In RK Murray:
Biokimia harper Ed 25. Jakarta: EGC. Hal.138.
Powers A.C. Diabetes mellitus. In Fauci A.S, Kasper D.L, Longo D.L, Braunwald E, Hauser S.L, Jameson J.L.: Harrison’s principle of internal medicine. 17th ed. Vol 2. United States of America : McGraw-Hill Companies. p. 2276-7.
Raghavan V.A. 2011. Diabetic Ketoacidosis.
http://emedicine.medscape.com/article/118361-overview. 25 Juli 2011.
Saaristo T.E, Barengo N.C, Oksa H, Puolijoki H, Saltevo J.T. 2008. High
prevalence of obesity, central obesity and abnormal glucose tolerance in the middle-aged Finnish population. http://www.biomedcentral.com/1471-2458/8/423. 30 Oktober 2011.
Sidartawan Soegondo. 2007. Farkmakoterapi pada pengendalian glikemia
diabetes mellitus tipe 2. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1860-2.
Sidartawan Soegondo. 2007. Obesitas. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1924.
Slamet Suyono. 2007. Diabetes mellitus di Indonesia. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1852-4.
Uwaifo G.I. 2011. Obesity Treatment & Management.
http://emedicine.medscape.com/article/123702-treatment. 18 November 2011.
41
Universitas Kristen Maranatha B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit
dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1915-7.
World Health Organization. 2011. Diabetes programme. http://www.who.int/ diabetes/en/index.html. 30 Oktober 2010.
www.diabetesdaily.com. 2011. Blood glucose monitoring. 26 November 2011.
www.obesitas.web.id. 2007. Definisi kelebihan berat badan dan obesitas. 22 September 2011.
www.obesitas.web.id. 2007. Indeks massa tubuh (BMI) = indeks massa tubuh. 22 September 2011.
www.obesitas.web.id. 2007. overweight dan obesitas di Indonesia. 22 September 2011.