• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Indepedensi Auditor dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung (Sebuah studi pada beberapa kantor akuntan publik di Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Indepedensi Auditor dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung (Sebuah studi pada beberapa kantor akuntan publik di Bandung)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this study is to find out whether independence and commitment of auditor have effects on auditor’s performance which in turns has effect on the performance of audit firm as a whole. To fulfill the purpose, this study is conducted at audit firms which are located in Bandung with 37 auditors as sample, both junior and senior auditor. Field research and literary research are used in this study and SPSS 11.5 is used for analyzing the data, both partially and simultantly mulitiple regression analysis.

The result shows that, partially, 88% auditor’s performance is effected by independence and 12.98% is effected by organization’s commitment. Simultantly, 44.89% auditor’s performance is effected by independence and organization’s commitment while the rest is effected by other factors. The other factors which may effect the performance of auditor except independence and organization’s commitment are emotional attachment, auditor’s experience, interaction and the auditor’s resposibility itself.

(2)

xi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah sikap indepedensi dan komitmen yang diberikan auditor dari kantor-kantor akuntan publik mempengaruhi kinerja auditor yang nantinya akan berpengaruh pada kinerja KAP itu secara keseluruhan. Untuk menguji pengaruh tersebut, penelitian ini dilakukan pada kantor-kantor akuntan publik yang berada di daerah Bandung, dengan respondennya yaitu auditor junior dan auditor senior. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 37 responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dan kepustakaan sedangkan data dianalisis dengan menggunakan SPSS 11.5, yang terdiri dari pengujian regresi berganda secara parsial maupun simultan.

Berdasarkan hasil analisis, secara parsial 88% kinerja auditor dipengaruhi oleh independensi dan sebesar 12.96% kinerja auditor dipengaruhi oleh komitmen organisasinya. Jika dilihat secara simultan 44.89% kinerja auditor dipengaruhi oleh independensi dan komitmen organisasi sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor–faktor lain. Dalam penelitian ini faktor lain yang mempengaruhi kinerja auditor selain independensi dan komitmen organisasi dapat di sebabkan oleh

emotional attachment, pengalaman auditor, interaksi serta tanggung jawab auditor

itu sendiri.

(3)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT PENGESAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

ABSTRAK xi

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR GAMBAR xvi

DAFTAR LAMPIRAN xvii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Penelitian 1

1.2Perumusan Masalah 5

1.3Tujuan Penelitian 6

1.4Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1 Auditing 8

2.1.1 Pengertian Auditing 8

2.1.2 Jenis-jenis Audit 10

(4)

xiii Universitas Kristen Maranatha

2.2.1 Pengertian KAP 15

2.2.2 Struktur organisasi di KAP 15

2.3 Independensi Auditor 17

2.4 Komitmen Organisasi 21

2.4.1 Pengertian Komitmen organisasi 21

2.4.2 Jenis – jenis komitmen organisasi 23

2.4.3 Faktor yang mempengaruhi komitmen 26

2.4.1 Aspek - aspek Komitmen organisasi 27

2.5 Kinerja Auditor 31

2.5.1 Pengertian Kinerja 31

2.5.2 Dimensi Kinerja 32

2.5.3 Penilaian Kinerja 35

2.5.4 Tujuan dan manfaat penilaian Kinerja 37

2.6 Rerangka Pemikiran 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45

3.1 Objek Penelitian 45

3.2 Metode Penelitian 45

3.2.1 Jenis Penelitian 45

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data 46

3.2.3 Populasi dan Sampel 46

3.2.4 Operasionalisasi Variabel 47

(5)

xiv Universitas Kristen Maranatha

3.2.6 Teknik Pengolahan Data 53

3.2.7 Pengujian Hipotesis 59

3.2.8 Penarikan Kesimpulan 59

BAB IV PEMBAHASAN 60

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden 60

4.1.2 Analisa Data 61

4.2 Pembahasan dan Pengujian Hipotesa 75

4.2.1 Pengaruh Independensi Auditor terhadap Kinerja Auditor 75

4.2.2 Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor 76

4.2.3 Pengaruh Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor 77

4.2.4 Faktor – faktor lain yang mempengaruhi Kinerja Auditor 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 81

5.1 Kesimpulan 81

5.2 Saran 82

DAFTAR PUSTAKA xv

(6)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Staff Levels and Responsibilities 16

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel 49

Tabel 4.1 Kondisi Kuesioner 60

Tabel 4.2 Statistik Responden 61

Tabel 4.3 Uji Normalitas 62

Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas 64

Tabel 4.5 correlaton untuk independensi auditor 67

Tabel 4.6 correlaton untuk komitmen organisasi 68

Tabel 4.7 correlaton untuk kinerja auditor 69

Tabel 4.8 Tabel Reliability statistics untuk independensi auditor 72

Tabel 4.9 Tabel item total statistics untuk independens auditor 72

Tabel 4.10 Tabel Reliability statistics untuk komitmen organisasi 73

Tabel 4.11 Tabel item total statistics untuk komitmen organisasi 73

Tabel 4.12 Tabel Reliability statistics untuk kinerja auditor 74

Tabel 4.13 Tabel item total statistics untuk kinerja auditor 74

Tabel 4.14 Tabel Model Summary 75

Tabel 4.15 Tabel Model Summary 76

Tabel 4.16 Tabel Anova 77

Tabel 4.17 Tabel Coeficient Regresi 78

(7)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tipe Auditing, Auditor, dan Pekerjaan Mereka 11

Gambar 2.2 Bagan Model Penelitian 44

(8)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Kuesioner

Lampiran 2 Tabel Induk Nilai Jawaban Responden untuk Pertanyaan mengenai

Independensi auditor (Variabel X1)

Lampiran 3 Tabel Induk Nilai Jawaban Responden untuk Pertanyaan mengenai

Komitmen Organisasi (Variabel X2)

Lampiran 4 Tabel Induk Nilai Jawaban Responden untuk Pertanyaan mengenai

Kinerja Auditor ( Variabel Y)

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Di dalam dunia kerja saat ini, di mana persaingan menjadi semakin ketat dan

bersifat global, maka organisasi maupun perusahaan yang terlibat dalam

persaingan bisnis dituntut untuk lebih produktif dan memiliki kinerja yang baik

dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Hal tersebut berdampak

langsung kepada orang atau individu yang terlibat di dalam organisasi di minta

menunjukkan kredibilitas dan profesionalisme yang tinggi dalam bekerja sehingga

dapat menghasilkan kinerja yang optimal dan output yang baik bagi

organisasinya.

Peralihan akuntan publik dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan,

memperoleh kepercayaan dari klien dan para pemakai laporan keuangan untuk

membuktikan kewajaran laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh klien.

Klien dapat mempunyai kepentingan yang berbeda, bahkan mungkin bertentangan

dengan kepentingan para pemakai laporan keuangan. Demikian pula, kepentingan

pemakai laporan keuangan yang satu mungkin berbeda dengan pemakai lainnya.

Oleh karena itu, dalam memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan

keuangan yang diperiksa, akuntan publik harus bersikap independen terhadap

kepentingan klien, pemakai laporan keuangan, maupun kepentingan akuntan

(10)

B AB I P E N D AH U L U AN

Universitas Kristen Maranatha

2

Kasus kejatuhan ENRON sekaligus yang mengakibatkan tutupnya Kantor

Akuntan Publik (KAP) Arthur Andersen merupakan titik awal di mana

independensi dan kredibilitas akuntan publik atau auditor mulai diragukan.

Walaupun kasus tersebut terjadi di luar Indonesia, tetapi dampaknya tetap

dirasakan oleh kantor-kantor akuntan publik di Indonesia. Masyarakat, khususnya

pengguna jasa audit mulai meragukan kualitas jasa yang diberikan oleh para

auditor. Mereka tidak mempercayai kualitas keprofesionalan dari para auditor.

Inilah yang disebut krisis independensi yang sempat dialami di dunia akuntansi.

Kurangnya independensi auditor dan maraknya manipulasi akuntansi korporat

membuat kepercayaan para pemakai laporan keuangan auditan mulai menurun,

karena pentingnya fungsi akuntan publik atau auditor ini, dilakukan berbagai

upaya untuk menjaga independensi para akuntan publik agar kepercayaan

masyarakat pada profesi ini tidak berkurang.

Ada beberapa hal yang menyebabkan meningkatnya kinerja auditor, namun

peneliti mencoba mengkaji masalah mengenai independensi auditor, dan komitmen

organisasi yang dipersepsikan merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja auditor

dalam menjalankan tugas profesinya. Independensi berarti sikap mental yang bebas

dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh orang lain, tidak tergantung pada orang lain.

Independensi dapat juga diartikan adanya kejujuran dalam diri auditor dalam

mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak

dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya (Mulyadi, 1998:

52).

Komitmen sendiri di definisikan oleh Tah Iryamo (1996:235) sebagai

(11)

B AB I P E N D AH U L U AN

Universitas Kristen Maranatha

3

mengatakan komitmen adalah “perjanjian melaksanakan sesuatu untuk kontrak”

jika seseorang telah melakukan keputusan yang disertai dengan komitmen maka

tentunya ia akan berupaya akan berjuang nntuk menjalani keputusan ini dengan

sebaik – baiknya, bersungguh – sungguh dan bertanggung jawab. Karena itu jika

seorang individu dalam organisasi sudah tidak memiliki komitmen, maka keadaan

tersebut adalah sebagai kerugian bagi orang yang bersangkutan.

Yousef (2000:6) menyatakan bahwa komitmen organisasi memediasi hubungan

antara perilaku kepemimpinan dengan kinerja, di mana anggota organisasi lebih puas

dengan pekerjaannya dan kinerja mereka menjadi tinggi. Menurut Shermin dan

Tymon (1997:12) auditor akan bekerja lebih baik jika memiliki motivasi atau

instrinsik karena semangat kerja dibangkitkan oleh tugas yang ditangani dan

memiliki perasaan positif terhadap tugasnya tersebut. Penyebab akuntan pemula

kurang puas adalah kurang menerima feedback.

Di dalam memasuki dunia kerja, komitmen seseorang terhadap organisasi

atau perusahaan seringkali muncul fenomena yang sangat penting, sedemikian

pentingnya hal tersebut sehingga sampai beberapa organisasi memasukkan unsur

– unsur kontrak sebagai salah satu syarat untuk memegang suatu jabatan. Sebagai

bagian dari profesi akuntansi, auditor sering dinyatakan sebagai ujung tombak

dari profesi akuntansi. Peran dari akuntan publik atau auditor adalah untuk

memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan yang diterbitkan

perusahaan tidak mengandung informasi yang menyesatkan pemakainya.

Sehingga, para pengguna laporan keuangan sangat bergantung pada pendapat

(12)

B AB I P E N D AH U L U AN

Universitas Kristen Maranatha

4

profesional, auditor dituntut untuk berpegang pada kode etik pemeriksaan dalam

mengemban tanggung jawab profesinya. Tanggung jawab profesi tidak hanya

berhenti sampai dia menyampaikan laporan kepada klien, tetapi juga

pertanggungjawaban terhadap isi pernyataan yang telah ditandatanganinya.

Komitmen karyawan terhadap organisasinya adalah kesetiaan karyawan

terhadap organisasinya, disamping juga akan menumbuhkan loyalitas serta

mendorong keterlibatan diri karyawan dalam mengambil berbagai keputusan. Oleh

karenanya komitmen akan menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belonging) bagi

karyawan terhadap organisasi. Komitmen organisasi dalam profesi telah ditelaah

sejak lama, konsep ini menunjukkan hubungan antara konflik internal yang

dihadapi oleh para professional, komitmen organisasi dapat diidentifikasi diiringi

dengan tingkat keterlibatan dalam organisasi. Fenomena yang banyak terjadi

adalah di KAP Akuntan publik atau auditor independen dalam tugasnya

mengaudit perusahaan klien memiliki posisi yang strategis sebagai pihak ketiga

dalam lingkungan perusahaan klien yakni ketika akuntan publik mengemban

tugas dan tanggung jawab dari manajemen (Agen) untuk mengaudit laporan

keuangan perusahaan yang dikelolanya. Dalam hal ini manajemen ingin supaya

kinerjanya terlihat selalu baik dimata pihak eksternal perusahaan terutama pemilik

(prinsipal). Akan tetapi disisi lain, pemilik (prinsipal) menginginkan supaya

auditor melaporkan dengan sejujurnya keadaan yang ada pada perusahaan yang

telah dibiayainya. Dari uraian di atas terlihat adanya suatu kepentingan yang

(13)

B AB I P E N D AH U L U AN

Universitas Kristen Maranatha

5

Larkin (1990:20) menyatakan bahwa terdapat empat dimensi personalitas

dalam mengukur kinerja auditor, antara lain: kemampuan (ability), komitmen

profesional, motivasi, dan kepuasan kerja. Seorang auditor yang mempunyai

kemampuan dalam hal auditing maka akan cakap dalam menyelesaikan pekerjaan.

Auditor yang komitmen terhadap profesinya maka akan loyal terhadap profesinya

seperti yang dipersepsikan oleh audititor tersebut. Motivasi yang dimiliki seorang

auditor akan mendorong keinginan individu auditor tersebut untuk melakukan

kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Adapun kepuasan kerja

auditor adalah tingkat kepuasan individu auditor dengan posisinya dalam

organisasi secara relatif dibandingkan dengan teman sekerja atau teman seprofesi

lainnya.

Berdasarkan hal tersebutlah yang mendorong peneliti untuk mengadakan

penelitian lebih lanjut dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh independensi

auditor dan komitmen organisasi terhadap kinerja auditor pada KAP di Bandung”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, maka peneliti

mengidentifikasikan beberapa masalah, yaitu:

1. Seberapa besar pengaruh persepsi independensi auditor terhadap kinerja

auditor?

(14)

B AB I P E N D AH U L U AN

Universitas Kristen Maranatha

6

3. Seberapa besar independensi auditor dan komitmen organisasi mempengaruhi

kinerja ?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang digarapkan dari penelitian ini adalah sesuai dengan

identifikasi masalah yang ditetapkan, yakni sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi indepensi auditor

terhadap kinerja auditor.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi komitmen organisasi

terhadap kinerja auditor.

3. Untuk mengetahui seberapa besar independensi auditor dan komitmen

organisasi mempengaruhi kinerja audit.

1.4Manfaat Penelitian

Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat memberikan kegunaan,

sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat

bagi perusahaan khususnya bagi pihak manajemen dalam mengevaluasi

perusahaan agar dapat berkinerja lebih baik di masa mendatang.

2. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat

bagi pembaca mengenai pengaruh independensi auditor dan komitmen

(15)

B AB I P E N D AH U L U AN

Universitas Kristen Maranatha

7

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada penulis

mengenai peranan independensi auditor dan komitmen organisasi yang baik di

dalam suatu perusahaan secara nyata. Penelitian ini juga untuk memenuhi

salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada jurusan

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada beberapa kantor akuntan publik

di Bandung serta hasil pengolahan data dari responden yang terdiri dari 17 auditor

junior dan 20 auditor senior, maka penulis menarik kesimpulan menyeluruh untuk

penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Sesuai dengan identifikasi masalah yang pertama dapat disimpulkan

bahwa independensi auditor mempengaruhi kinerja auditor besarnya

pengaruh sebesar 0.89%

2. Sesuai dengan identifikasi masalah yang pertama dapat disimpulkan

bahwa komitmen organisasi mempengaruhi kinerja auditor besarnya

pengaruh sebesar 0.13%

3. Secara keseluruhan terdapat pengaruh independensi auditor dan komitmen

organisasi terhadap kinerja auditor, di mana besarnya pengaruh adalah

49%. Hal ini sesuai dengan pernyataan Robbins yang telah dibahas pada

bab 2 yaitu bahwa penilaian kinerja auditor sangat bergantung pada

independensi dan komitmen mereka dalam organisasi. Hal ini juga sesuai

dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya bahwa terdapat

pengaruh independesi auditor dan komitmen organisasi terhadap kinerja

(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

82

Universitas Kristen Maranatha

Perbedaan yang signifikan ini dapat disebabkan oleh tingkat pengalaman auditor

senior yang lebih banyak daripada auditor junior. Seperti yang dikatakan Mulyadi

pada bab 2 bahwa auditor junior adalah biasanya dipegang oleh auditor yang baru

saja menyelesaikan pendidikan formalnya di sekolah. Idealis yang masih tinggi

yang dimiliki auditor junior ini dapat mempengaruhi independensi dan

komitmennya atas kinerja mereka. Sementara bagi auditor senior, pengalamannya

dapat mempengaruhi independensi dan komitmennya atas kinerja mereka.

5.2Saran

Saran bagi peneliti selanjutnya adalah agar memperluas penelitian ini, baik dalam

hal responden maupun ruang lingkup penelitian dan Bagi pihak-pihak yang

tertarik untuk meneliti topik ini secara lebih mendalam, maka peneliti

manyarankan beberapa hal berikut:

1. Peneliti selanjutnya dapat memperluas lingkup penelitian yaitu tidak hanya

kantor-kantor akuntan publik yang ada di Bandung, tetapi ke skala yang

lebih besar. Demikian juga dengan respondennya, peneliti selanjutnya

diharapkan dapat meneliti di berbagai level pada KAP.

2. Saran berikutnya adalah untuk menguji pengaruh faktor lainnya selain

indepedensi dan komitmen atas kinerja auditor di KAP. Penelitian

selanjutnya diharapkan dapat menguji faktor lain yang dapat

mempengaruhi kinerja, atau dengan menggabungkan faktor independensi,

komitmen, GCG dengan faktor lain (3 atau lebih variabel independen)

(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

83

Universitas Kristen Maranatha

3. Dalam hal jumlah sampel, diharapkan penelitian selanjutnya dapat

menambahkan lagi jumlah sampelnya.

Demikianlah beberapa saran yang dapat penulis sampaikan, semoga saran-saran

ini dapat menyempurnakan kineja auditor pada kantor akuntan publik sehingga

dapat menjadi alat yang semakin efektif dalam mendorong para auditor untuk

(19)

Universitas Kristen Maranatha

xv

DAFTAR PUSTAKA

Allen dan Meyer. 1997. Pengantar Bisnis. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Arens, A. A., Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. 2008. Auditing and Assurance

Services: An Integrated Approach. Edisi 12. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Arens, A. A., Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. 2003. Auditing & Pelayanan

Verifikasi: Pendekatan Terpadu. Edisi 9. Jakarta: Indeks.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Beynon. 1986. Komitmen Auditor. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Boynton, Willian C., Raymond N. Johnson. 2006. Modern Auditing. Edisi 8. USA: Wiley.

Buchanan, 1992. Konsep dan Implementasi Perusahaan Publik dan Korporasi Indonesia, Jakarta : YPPMI Institute.

Cardosa, Faustino. 2001. Penilaian Kinerja. Jakarta. Erlangga.

Cascio, Wayne. F. 1995. Mendorong Kinerja dengan Mengembangkan Etika di KAP. Media Akuntansi. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Cook dan Wall. 2002. Commiment of organization. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Dessler, Gary. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 7. Jakarta: Prenhallindo.

Dewan Standar Profesional Akuntan Publik. Ikatan Akuntan Indonesia. 2001.

Standar Profesi Akuntan Publik per 1 Januari 2001. Jakarta: Salemba

Empat.

Dharma, Agus. 2000. Asas – asas Kinerja Auditor. Bandung. Graffindo.

Fahmi, Erwin. 2006. Perilaku Kinerja. Jakarta: Indeks.

Ferris dan Aranya. 1983. Komitmen Organisasi. Cetakan ke-3. Jakarta: Ghalia Indonesia.

(20)

Universitas Kristen Maranatha

xvi

Greenberg, Jerald dan Robert A. Baron. 1993. Perilaku Komitmen Organisasi. Edisi 10. Jakarta: Indeks.

Hananto, Irving. 2004. Kinerja dan Penilainnya. Jakarta: Binarupa Aksara.

Harrell, Adrian., Arnold Wright. 1990. Empirical Evidence on the Validity and

Reliability of Behaviorally Anchored Rating Scales for Auditors. Auditing:

A Journal of Practice & Theory. Vol. 9. No. 3.

Hartono, Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Edisi 2004/2005. Yogyakarta: BPFE UGM.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara

Iryamo, Tah. 1996. Organization Bussiness commitment. Edisi 1I. Yogyakarta: BPFE.

John, Christiawan. 2002. Prinsip dank ode etik akuntan publik. Yogyakarta: BPFE.

Josep, Vandiato. 1997. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV ALFABETA.

Kalbers, Lawrence P., dan Fogarty, Timothy J. 1995. Professionalism Its Consequences: A Study of Internal Auditors. Auditing: A Journal of Practice. Vol. 14. No. 1: 64-86

Kerlinger, F. N. 1990. Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kuntjoro, Zainuddin Dwi. 2004. Komitmen Organisasi dalam sektor bisnis. jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.

Larkin, Joseph M. 1990. Does Gender Affect Internal auditors’ Performance ? The Women CPA, Spring : 20 – 24

Luthans, Fred. 2002. Organizational Behavior. ninth Edition. McGraw-Hill. Inc., New York.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: Rosda.

(21)

Universitas Kristen Maranatha

xvii

Messier, Glover, dan Prawitt. 2006. American ccounting Association. Cetakan ke-3. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Miner, Handayani. 2001. Komitmen organisasi dalam bisnis. Jakarata : Salemba Empat.

Muekijat, Moh. 1989. Konsep Kinerja. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi dan Kanaka Puradireja. 1998. Auditing. Buku ke-1. edisi kelima. Jakarta: Salemba Empat.

Nugroho, B. A. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan

SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.

Pareek. 1994. The Contingency Accounting, Organization and Society. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Randall, Parker. 1998. Kebijakan Kinerja Karyawan. Bandung : PT graffindo.

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi 10. Jakarta: Indeks.

Santoso, Singgih. 2003. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS versi

11.5. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Santoso, Singgih. 2004. SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Shermin., & Tymon. 1997. Commitment in Industry. Journal of Applied Phsychology, hal 12.

Somers dan Bimbaum. 1998. Konsep - Konsep Kinerja. Bandung : PT. Graffindo.

Streets, Richard M. 2001. Learning Of Commitment. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Susiana. 2007. Aspek – aspek Independensi auditor. International edition. New York: Mc Graw-Hill.

Umar, Husein. 1999. Penilaian Kinerja. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Wigyosoebroto. 1987. Pengantar Audit. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

(22)

Universitas Kristen Maranatha

xviii

Trisnaningsih, Sri. 2007. Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai

Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor. Makassar: Simposium

Nasional Akuntansi X.

Yetti, Keeps. 2005. Kebijakan Kinerja Karyawan. Jakarta. Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

Landasan psikologis memberikan informasi tentang proses perkembangan dan belajar siswa yang bersumber dari psikologi, sehingga dijadikan sebagai titik tolak

In addition, the provision of Quality of Service (QoS) for the application of specific healthcare services in e-health, the scheme of priority for e-health services and the support

Selain itu beliau juga tidak paham dalam hal prosedur permohonan produk perbankan, seperti prosedur permohonan produk simpanan berupa tabungan, giro dan

Untuk menyediakan data dan informasi statistik, BPS Kabupaten Wonosobo secara berkesinambungan melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, pengkajian dan analisis,

Kualitas keaktualan berita (News is Recent) Balikpapan TV (BTV), di mana agar berita yang ditayangkan bersifat actual, Balikpapan TV melakukan langkah-langkah, antara lain

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia diketahui bahwa, siswa melaksanakan praktikum satu sampai dua kali setiap semester. Rendahnya pelaksanaan

Kewenangan BPD Pasal 63: (a) mengadakan pertemuan dengan mayarakat untuk mendapatkan aspirasi; (b) menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Desa secara lisan

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepemimpinan transformasional kepala sekolah antara lain berlatih menampilkan kepemim- pinan yang dapat dipercaya oleh bawahan