• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap Kinerja Karyawan: Studi Kasus pada PT. Kereta Api (Persero) Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap Kinerja Karyawan: Studi Kasus pada PT. Kereta Api (Persero) Bandung."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

The increasing the number of competitions and competitors in Global Market demands the companies to maintain the competitive advantage. In other words, in Modern Global Market the key to increase competitive advantege is Quality. Remembering the importance of Quality, there are many studies done in world-class companies which sucessfully implement Total Quality Management ( TQM ). TQM is system that can be developed into the approaches to do business to maximize the organization’s competitive advantage through continuous improvement of products, services, employees, process and environment. Total Quality Management also related to performance, the employees’ performance can be viewed from :Quality of work, Promptness, Initiative, Capability, Communication.

Accordingly, this study tries to analyze the influence of TQM that consist of Leadership, Strategic planning, Customer focus, Information and analysis, Process management and Resources management on employee performance. The variables of this research are Total Quality Management and employees’ performance. The samples were taken with Purposive sampling method. The method used in this research is observation method using questionnaires in which the managers and employees acted as respondents. The results of this research shows that TQM has positive influence toward the employees’ performance.

(2)

viii

ABSTRAK

Meningkatnya intentitas persaingan dan jumlah pesaing dalam pasar global menuntut perusahaan untuk mempertahankan keunggulan daya saing agar dapat bersaing. Dengan kata lain, dalam pasar global modern, kunci untuk meningkatkan daya saing adalah kualitas. Mengingat pentingnya kualitas bagi kelangsungan hidup perusahaan, banyak studi terhadap perusahaan kelas dunia yang berhasil menerapkan manajemen kualitas atau Total Quality Management (TQM). Total Quality Management (TQM) merupakan sistem yang dapat dikembangkan menjadi pendekatan dalam menjalankan usaha memaksimumkan daya saing perusahaan melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, karyawan, proses, dan lingkungannya. Total Quality Management (TQM) berkaitan dengan kinerja karyawan, penilaian kinerja karyawan diukur berdasarkan : kemampuan, inisiatif, ketepatan waktu, kualitas hasil kerja dan komunikasi.

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mencoba menganalisis pengaruh penerapan

Total Quality Management (TQM) yang terdiri dari kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pada pelanggan, informasi dan analisis, manajemen proses, dan manajemen sumber daya terhadap kinerja karyawan. Adapun variabel yang digunakan meliputi Total Quality Management (TQM) dan kinerja karyawan. Sampel digunakan dengan metode purposive sampling. Metode penelitian yang dipakai adalah metode observasi berupa kuisioner dengan responden karyawan dan manajer. Hasil penelitian menunjukkan Total Quality Management (TQM) berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTARTABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Kualitas ... 10

2.1.1.1 Pengertian Kualitas ... 10

2.1.1.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas .... 19

(4)

x

2.1.1.4 Aplikasi Konsep Kualitas Berdasarkan Pandangan

Tradisional Dan Modern ... 30

2.1.2 Total Quality Management ... 34

2.1.2.1 Latar Belakang Dan Sejarah Total Quality Management ... 34

2.1.2.2 Pengertian Total Quality Management ... 38

2.1.2.3 Sistem Formal Total Quality Management ... 43

2.1.2.4 Standar Mutu Total Quality Management ... 45

2.1.2.5 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Total Quality Management ... 53

2.1.2.6 Unsur – Unsur Total Quality Management ... 58

2.1.2.7 Elemen – Elemen Total Quality Management .... 70

2.1.2.8 Implementasi Total Quality Management ... 71

2.1.2.9 Strategi Pengembangan Total Quality Management .... 74

2.1.2.10 Persyaratan Implementasi Total Quality Management ... 76

2.1.2.11 Peranan Manajemen Dalam Implementasi Total Quality Management ... 79

2.1.2.12 Pengaruh Implementasi Total Quality Management Terhadap Kinerja Karyawan ... 82

2.1.3 Kinerja Karyawan ... 84

2.1.3.1 Pengertian Kinerja Karyawan ... 84

2.1.3.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan ... 85

2.1.3.3 Aspek – Aspek Kinerja ... 88

(5)

2.1.5 Pengaruh Total Quality Management Terhadap

Kinerja Karyawan ... 92

2.2 Kerangka Pemikiran ... 93

2.3 Hipotesis ... 95

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 96

3.2 Jenis Penelitian ... 96

3.3 Variabel Penelitian ... 97

3.3.1 Variabel Penelitian ... 97

3.3.2 Operasional Variabel ... 98

3.4 Populasi... 102

3.5 Sumber Data ... 102

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 104

3.7 Analisis Data ... 105

3.7.1 Uji Validitas ... 105

3.7.2 Uji Reliablitas ... 106

3.7.3 Uji Outlier ... 107

3.7.4 Uji Regresi Sederhana ... 108

3.8 Pengujian Hipotesis ... 109

3.8.1 Menentukan Ho Dan H1 ... 109

(6)

xii

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 110

4.1.2 Visi, Misi Dan Budaya Perusahaan ... 113

4.1.3 Gambaran Kegiatan Yang Dilakukan Oleh PT.Kereta Api ( Persero) ... 113

4.1.4 Penerapan Total Quality Management Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan ... 115

4.2 Pengujian Data ... 116

4.2.1 Uji Validitas ... 116

` 4.2.2 Uji Reliablitas ... 120

4.2.3 Uji Outlier ... 121

4.2.4 Uji Regresi Sederhana ... 122

4.3 Pengujian Hipotesis ... 124

4.4 Pembahasan ... 124

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 126

5.2 Saran ... 127

DAFTAR PUSTAKA ... 129

LAMPIRAN ... 131

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Manfaat TQM 36

(8)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Perbandingan Pandangan Ketiga Prionie Terhadap Kualitas 26

Tabel II Perbedaan Pendangan Tradisiional Dan Modern Mengenai

Kualitas 31

Tabel III Kejadian Penting Dalam Evolusi Gerakan TQM 37

Tabel IV Daftar Skor MENQA Untuk Bidang Bisnis 49

Tabel V Penelitian Sebelumnya 90 Tabel VI Operasional Variabel 98

Tabel VII Sejarah Singkat Perusahaan 112

Tabel VIII Uji Validitas 117

Tabel IX Tabel Product Moment untuk tingkat signifikasi 5% 120

Tabel X Uji Reliablitas Untuk Variabel X 121

Tabel XI Uji Reliabilitas Untuk Variabel Y 121

Tabel XII Nilai Skor Outlier 122

Tabel XIII Model Summary ( Regresi Sederhana) 123

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Struktur Organisasi perusahaan 132

Lampiran B Kuisioner 134

Lampiran C Analisis deskriptif 141

Lampiran D Tabulasi data ( Pengujian data ) 159

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam era teknologi maju seperti sekarang ini, tidak ada satupun perusahaan

yang tidak terkena dampak globalisasi. Bukan hanya perusahaan besar dan

multinasional, tetapi perusahaan kecil juga menghadapi persaingan global (Fandy

Tjiptono & Anastasia Diana, 2001 : 64). Globalisasi telah menjangkau berbagai

aspek. Dunia bisnis sebagai salah satu bagiannya juga mengalami hal yang sama.

Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan di indonesia serta era perdagangan bebas

telah menuntut setiap perusahaan untuk bergerak lebih lincah dalam menghadapi

persaingan ketat dengan perusahaan lokal lainnya bahkan dengan perusahaan dari

seluruh dunia.

Meningkatnya intensitas dan tingkat persaingan biasanya juga akan diikuti

dengan semakin tingginya kualitas para pesaing yang terlibat. Meningkatnya

intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha memenuhi apa

yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan

para pesaing. Perhatian suatu perusahaan tidak terbatas pada produk atau jasa yang

dihasilkan saja, tetapi juga pada aspek proses, sumber daya manusia, dan lingkungan.

Dewasa ini perhatian terhadap aspek lingkungan hidup semakin besar. Hal ini

tercermin pada semakin maraknya tuntutan terhadap ecolabeling, global marketing,

dan gerakan – gerakan cinta lingkungan. Dengan demikian lingkungan yang dihadapi

(11)

Bab I. Pendahuluan 2

berkualitas yang dapat bersaing dalam persaingan global (Fandy Tjiptono &

Anastasia Diana, 2001 : 64-65).

Organisasi/ perusahaan yang dulu bersaing hanya pada tingkat lokal, regional,

atau nasional kini harus bersaing dengan perusahaaan – perusahaan dari seluruh

penjuru dunia. Persaingan global yang terjadi saat ini memberikan banyak pilihan

kepada konsumen, dimana mereka semakin sadar biaya dan nilai dalam meminta

produk dan jasa berkualitas tinggi. Kondisi ini mengarahkan pada pelaku bisnis

untuk memberikan perhatian penuh pada kualitas. Perhatian penuh terhadap kualitas

akan berdampak positif pada perusahaan, yaitu dampak terhadap biaya produksi dan

terhadap pendapatan, dampak positif terhadap biaya produksi terjadi karena proses

pembuatan produk memiliki derajat konformasi yang tinggi terhadap standar yang

ada sehingga bebas dari kerusakan. Hal ini berarti proses produksi terhindar dari

terjadinya pemborosan dan inefisiensi sehingga ongkos produksi per unit akan

menjadi lebih rendah dan membuat harga produk menjadi lebih kompetitif. Dampak

lainnya terhadap peningkatnya pendapatan. Peningkatan pendapatan ini terjadi

melalui peningkatan penjualan atas produk berkualiatas yang berharga kompetitif.

Agar suatu organisasi dapat memiliki keunggulan dalam skala global, maka

organisasi tersebut harus mampu melakukan pekerjaan secara lebih baik dalam

rangka menghasilkan barang atau jasa berkualitas tinggi dengan harga yang wajar

dan bersaing. Dengan kata lain, dalam pasar global yang modern, kunci untuk

meningkatkan daya saing adalah kualitas. Produk berkualitas yang dibuat melaui

proses yang berkualitas akan memiliki berbagai nilai tambah yang membedakannya

dengan produk lain, sehingga konsumen lebih memilih produk tersebut. Setiap

(12)

Bab I. Pendahuluan 3

produknya. Menurut Stephen P. Robbin Mary Culter (2007:301) mutu adalah

kemampuan produk atau jasa yang dipercaya mampu melakukan apa yang

seharusnya dilakukan dan memuaskan harapan pelanggan. Peningkatan kualitas mutu

produk ini sangatlah penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, karena dengan

mutu yang bagus maka perusahaan akan dapat dengan cepat mendapatkan

kepercayaan konsumen. Masyarakat akan semakin kristis memilih barang atau jasa

yang diperlukan. Hal semacam ini akan menjadi acuan suatu organisasi untuk lebih

meningkatkan produktivitas dan mutu usahanya agar tujuan organisasi yang telah

dicanangkan dapat tercapai.

Kompleksitas persaingan suatu organisasi menyebabkan setiap perusahaan

harus selalu berusaha mengingkatkan kualitasnya agar kepuasan pelanggan dapat

terwujud. Kualitas yang ingin dipenuhi harus dilihat dari sudut pandang pelanggan

(Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, 2001 : 67). Mengingat pentingnya kualitas bagi

kelangsungan hidup perusahaan maka banyak dilakukan studi terhadap perusahaan

kelas dunia yang telah berhasil menerapkan menejemen kualitas. Dari hasil studi ini,

maka lahirlah apa yang disebut dengan menejemen kualitas terpadu atau Total

Quality Management (TQM). Dalam Musran Munizu (2001: 185), Total Quality

Management (TQM) adalah suatu pendekatan dalam menigkatkan kualitas secara

sistematis dengan menggunakan banyak dimensi dan telah diaplikasikan secara luas

oleh banyak perusahaan dengan tujuan meningkatkan kinerja seperti kualitas,

produktivitas dan profitabilitas. Total Quality Management (TQM) diakui sebagai

suatu pendekatan manajemen yang dapat memperbaiki kinerja perusahaan.

Sejak awal 1980an Total Quality Management (TQM) telah mendapat

(13)

Bab I. Pendahuluan 4

perusahaan. Total Quality Management (TQM) merupakan paradigma baru dalam

menjalankan bisnis yang berupaya memaksimalkan daya saing organisasi melalui

fokus pada kepuasan konsumen, keterlibatan seluruh karyawan, dan perbaikan secara

berkesinambungan atas kualitas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan

organisasi (Krajewski Dan Ritzman, 2006 Dalam Musran Munizu, 2010 :185). Total

Quality Management (TQM) merupakan pendekatan yang seharusnya dilakukan

organisasi maka kini untuk memperbaiki kualitas produknya, menekan biaya

produksi dan meningkatkan produktivitasnya. Implementasi Total Quality

Management (TQM) juga berdampak terhadap biaya produksi dan pendapatan

(Gaspersz, 2005 Dalam Musran Munizu 2010:185). Bukti lain juga menunjukan

bahwa perusahaan yang mengejar praktek terbaik Total Quality Management (TQM)

dapat mencapai keuntungan yang lebih tinggi dan cashflow sebaik nilai pemengang

saham yang lebih besar ( Cobett Dan Rastrick, 2000 Dalam Musran Munizu 2010:

185).

Menurut (Sila Et El, 2007 dalam Musran Munizu 2010:185), Total Quality

Management (TQM) memerankan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan

kekuatan daya saing perusahaan. Dalam pasar global yang berubah secara terus

menerus, disamping pengirimkan uang cepat, kualitas produk atau jasa yang

merupakan elemen penting untuk perusahaan agar dapat bersaing. Total Quality

Management (TQM) adalah salah satu bentuk praktek managemen terbaik dalam

perusahaan yang menekankan paradigma kualitas secara menyeluruh dalam

perusahaan.

Kualitas (Davis 1994, P.4 Dalam Fandy Tjiptono & Anastsasia Diana 2001:4)

(14)

Bab I. Pendahuluan 5

proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Fandy Tjiptono &

Anastasia Diana 2001:4). Kualitas telah menjadi salah satu aspek penting dalam

persaingan global. Setiap perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya melalui

perbaikan berkelanjutan pada aktivitas bisnis yang berfokus pada konsumen yakni

meliputi keseluruhan organisasi dan penekanan pada fleksibilitas dan kualitas.

Karena itu, kualitas dan pengelolaannya selalu dikaitakan dengan aktivitas perbaikan

berkelanjutan.

Kualitas dan kepuasan pelanggan berkaitan sangat erat. Kualitas memberikan

suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan

perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan

untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka.

Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasaan pelanggan dimana

perusahaan memaksimalkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan

meminimumkan pengalaman pelanggang yang kurang menyenangkan (Fandy

Tjiptono & Anastasia Diana 2001:68).

Total Quality Management (TQM) merupakan integrasi dari semua fungsi

dan proses dalam organisasi untuk mendapatkan perbaikan kualitas prosuk atau jasa

secara berkesinambungan. Dengan adanya perbaikan terus-menerus akan

meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berproduksi. Keberhasilan

perusahaan dalam menerapkan program pengendalian mutu tidak dapat dipisahkan

dari keberhasilan managemen dalam memberikan usaha untuk perbaikan yang

berkesinambungan.

Total Quality Management (TQM) yang terkendali dengan baik dapat

(15)

Bab I. Pendahuluan 6

memberikan suatu nilai kepada produk sehingga perusahaan dapat memenuhi

kepuasan pelanggan dan dapat memenangkan persaingan dengan para kompetitor

lainnya. Penerapan Total Quality Management (TQM) pada suatu perusahaan sangat

berperan dalam mendukung pencapaian standar mutu, sehingga dengan

diterapkannya Total Quality Management (TQM) pada suatu perusahaan diharapkan

dapat memperbaiki mutu produk.

Di Indonesia konsep Total Quality Management (TQM) telah berkembang

menjadi suatu filosofi yang mengarah pada perbaikan kualitas. Konsep ini telah

banyak digunakan di tingkat organisasi perusahaan baik di sektor swasta maupun

pemerintah (BUMN) dan non pemerintah (LSM). Total Quality Management (TQM)

diterapkan mulai dari sumber daya manusia sampai dengan kegiatan operasional

sehingga memimbulkan kemampuan bersaing baik di tingkat nasional manupun

internasional. Beberapa pakar kualitas mengakui dampak positif dalam penerapan

Total Quality Management (TQM), diantaranya menurut Hardejo Sudarmo (2004)

Total Quality Management (TQM) merupakan pendekatan yang harusnya dilakukan

organisasi masa kini untuk memperbaiki kualitas produknya, menekan biaya

produksi dan meningkatkan produktivitasnya.

Manajemen sumber daya yang dijalankan secara baik dalam suatu organisasi

akan membawa dampak positif pada karyawannya, antara lain: kemampuan yang

dimiliki karyawan dapat dimanfaatkan dan disalurkan secara tepat dapat ditingkatkan

sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan pelatihan, motivasi karyawan dapat

terus dijaga sehingga kebutuhan karyawan dapat terpenuhi, serta organisasi dapat

menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang. Dampak positif

(16)

Bab I. Pendahuluan 7

karyawan dapat memberikan timbal balik yang sesuai, antara lain dengan

meningkatkan kinerja mereka.

Pengukuran kinerja merupakan aktivitas yang paling penting bagi manajemen

dalam mengelola organisasi. Secara umum, kinerja didefinisikan sebagai sejuah

mana suatu operasi memenuhi kebutuhan pelanggan. Meningkatnya kinerja

organisasi memerlukan identifikasi terhadap variabel – variabel yang

mempengaruhinya dan mengukurnya dengan akurat. Pengukuran kinerja sangat

penting dilakukan bagi suatu organisasi, agar dapat tercapai kinerja bisnis yang

optimal ( Demibrag Et Al 2006 Dalam Musran Munizu, 186).

Dalam Musran Munizu ( 2010 : 186), menurut Zehir Dan Esin ( 2009),

pengukuran kinerja bisnis dapat dilakukan melalui dua dimensi, yakni : kinerja

inovasi dan kinerja karyawan. Kinerja inovasi diukur melalui inovasi produk

dibanding pesaing pasar, jumlah produk baru yang dipasarkan lima tahun terakhir,

dan kecepatan dalam pengenalan produk/jasa di pasar. Kinerja karyawan diukur

melalui tiga indikator yakni tingkat kepuasaan karyawan, tingkat kehadiran (absensi)

dan moral karyawan. Aspek – aspek kinerja karyawan menurut Tr.Mitchell yang

dikutip oleh Sedarmayanti ( 1995 : 53 dalam Sasha ), yaitu sebagai berikut : Quality

of work ( kualitas hasil kerja ), Promptness ( ketepatan waktu ), Initiative ( prakasa

dalam menyelesaikan tugas), Capability ( kemampuan menyelesaikan tugas),

Communication (kemampuan menjalin kerjasama dengan pihak lain ).

Beberapa penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa Total Quality

Management (TQM) yang dibagi dalam enam variabel praktik Total Quality

Management (TQM) yaitu : kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pada

(17)

Bab I. Pendahuluan 8

proses. Variabel praktik Total Quality Management (TQM) tersebut mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Menyadari pentingnya Total Quality Management (TQM) dalam

meningkatkan keungulan kompetitif perusahaan, maka penulis tertarik untik

melakukan secara lebih lebih mendalam mengenai :

Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Karyawan :

Studi Kasus pada PT.Kereta Api (Persero) Bandung ”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah yang diambil adalah :

1. Apakah Total Quality Management (TQM) berpengaruh terhadap kinerja

karyawan perusahaan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka maksud penelitian ini adalah

untuk menjelaskan dan menunjukkan pengaruh Total Quality Management (TQM)

terhafdfap kinerja karyawan. Adapun tujuan dari penelitian ini :

1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh Total Quality Management

(TQM) terhadap kinerja karyawan

1.4 Manfaat Penelitian

Beberapa Manfaat Yang Diharapkan Dari Penelitian Ini Adalah :

a. Bagi Perusahaan

Hasil Dari Penelitian Ini Diharapkan Dapat Digunakan Untuk Melihat Praktik

(18)

Bab I. Pendahuluan 9

karyawan sehingga dapat melakukan perbaikan dan peningkatan atas kinerja

karyawan pada masa yang akan datang.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan

pengetahuan bagi peneliti mengenai bentuk praktik Total Quality

Management (TQM) dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.

c. Bagi Masyarakat Ilmiah

Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan

ilmu pengetahuan khususnya mengenai pengaruh Total Quality Management

(19)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan dengan judul “Pengaruh Total

Quality Management (TQM) terhadap kinerja karyawan pada PT.Kereta Api (

Persero) Bandung” maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. PT.Kereta Api (Persero) Bandung melakukan pengendalian mutu produk

melalui pengendalian mutu yang tidak sesuai, melakukan tindakan korektif

dan tindakan pencegahan serta melakukan perbaikan berkesinambungan. Hal

ini dilakukan untuk dapat mempertahankan keunggulan mutu yang dimiliki

perusahaan dan untuk mempertahankan keunggulan daya saing perusahaan.

2. Penerapan Total Quality Management (TQM) pada PT.Kereta Api (Persero)

Bandung cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari :

 Badan pengendali mutu yang berfungsi untuk mengendalikan mutu

dengan membentuk gerakan yang disebut dengan Gerakan Kendali

mutu yang beranggotakan setiap unit dalam perusahaan.

 Gerakan Kendali mutu menjadi wadah untuk bekerja sama bagi

anggotanya untuk meningkatkan kualitas perusahaan dengan

menemukan pokok permasalahan kualitas yang ada di Daerah

Operasi, kemudian membedah masalah tersebut dalam sebuah rapat

kendali mutu untuk menemukan solusi yang terbaik bagi

(20)

Bab V. Simpulan dan Saran 127

 Pada setiap Daerah Operasi yang berjumlah tiga belas, akan diadakan

sebuah kompetisi untuk menemukan solusi terbaik bagi setiap

permasalahan yang terjadi pada masing- masing Daerah Operasi. Bagi

Daerah Operasi yang dinilai memberikan solusi yang terbaik bagi

pemasalahan yang terjadi akan diberikan sebuah penghargaan yang

biasanya berupa bonus.

 Bonus yang diberikan akan memicu peningkatan kinerja karyawan

pada setiap Daerah operasi untuk memberikan kinerja yang terbaik.

3. Variabel Total Quality Management (TQM) berpengaruh terhadap kinerja

karyawan dapat dilihat dari nilai sig.nya sebesar 0.000. Besarnya pengaruh

kinerja karyawan sebesar 60,2% dan sisanya 39,8% dipengaruhi oleh faktor

lainnya.

5.2 Saran dan keterbatasan

Dalam menyusun skripsi ini, ada beberapa keterbatasan penyusunan yang dialami

oleh penulis. Keterbatsan tersebut menyangkut masalah waktu dan data yang

diperoleh penulis, keterbatasan sampel penelitian, dan juga keterbatasan hanya pada

satu perusahaan saja yang dijadikan objek penelitian. Oleh karena itu, penulis

mencoba untuk memberikan saran untuk menjadi masukan yang berguna bagi pihak

– pihak yang berkepentingam yaitu :

1. Bagi pihak perusahaan

 Penulis menyarankan agar perusahaan melakukan evaluasi dan

perbaikan sistem secara berkala sehingga apabila ada sistem yang

(21)

Bab V. Simpulan dan Saran 128

 Perusahaan sebaiknya selalu peka menanggapi masalah yang sedang

terjadi, dan dengan cepat menemukan solusi yang terbaik agar

perusahaan tetap dapat mempertahankan kualitasnya.

 Perusahaan sebaiknya lebih memotivasi para karyawannya untuk tetap

menunjung tinggi kebijakan mutu yang telah ditetapkan. dengan

demikian penerapan Total Quality Management (TQM) dapat terus

berlangsung demi menghasilkan perbaikan secara terus menerus.

 Untuk keputusan – keputusan tertentu, perusahaan sebaiknya ikut

melibatkan karyawan di dalam pengambilan keputusan. Partisipasi

karyawan dalam pengambilan keputusan dapat memotivasi karyawan

dalam pekerjaannya karena karyawan akan merasa turut

bertanggungjawab dalam keputusan yang telah dibuat bersama

tersebut.

2. Bagi peneliti selanjutnya

 Memperluas dan menambah jumlah sampel atau responden yang akan

diteliti dan melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi mengenai

Total Quality Management (TQM)

 Melakukan penelitian dengan perbandingan penerapan Total Quality

Management (TQM) dan Kinerja karyawan pada beberapa

perusahaan.

 Melengkapi dan menyempurnakan hasil penelitian yang telah

(22)

130

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Dorothea Wahyu. 1995. Manajemen Kualitas. Yogyakarta: Univeristas Admajaya

Cartado, James W. 1995. Total Quality Management : Terapan Dalam Management Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Chase, Richard B., Nicholas J. Aquilano., Dan F.Robert Jacobs. Operations Management For Compeitive Advantage. Ninth Edition.

Christy, Yunita. 2009. Pengaruh Implementasi Total Quality Management Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Sistem Penghargaan Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating ( Studi Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Indonesian Capital Market,Directory 2007). Tesis Magister Sains, Program Pascarsarjana Universitas Padjajaran, Bandung.

Dessler, Gary. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesembilan. Jilid 1. PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Dessler, Gary. 2005. Human Resource Management. Tenth Edition. Pearson Prentice Hall.

Fryman, Mark A. 2002. Quality And Process Improvement. Delmar Thomson Learning.

Ghozali,H.Iman, Prof.Dr.M.Com.,Ak. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

H.M, Jogiyanto, Prof.Dr.M.B.A.,Akt. 2004. Metode Peneliitian. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE.

Harryadithasya, Sasha. 2009. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Implementasi Total Quality Manajemen Dalam Kaitannya Dengan Kinerja Karyawan Pada PT.Sucorindo ( Persero) Jakarta. Tesis Magister Manajement, Program Pascarsarjana Universitas Padjajaran, Bandung.

Hilton, Ronald W. 2005. Managerial Accounting. International Edition. Sixth Edition.Mc Graw Hill

Keputusan Direksi PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Nomor : Kep.U/Ot.003/14/KA.2011 Tanggal 11 Januari 2011. Perubahan Dan

Tambahan Kesepuluh Atas Keputusan Direksi

No.Kep.U/OT.003/111/6//KA.2009 Tanggal 31 Maret 2009

(23)

Munizu, Musran. 2010. Praktik Total Quality Management Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan. Jurusan Manajemen Universitas Hasanussin, Makasar.

Nasution. 2001. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Nomenulaotor Dan Titelatur Jabatan Di Lingkungan Kantor Pusat Pt.Kereta Api Indonesia (Persero) No.Kep U/OIT.103/111/22/2011/Tanggal 17 Maret 2011

Siagian, Sondang P.Prof. Dr.M.Pa. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Sk.Tupoksi Dan Struktur Organisasi Managing Director Of Operation No.Kep U/Ot.003/111/6/Ka.2009 Tanggal 31 Maret 2009 Dan No Kep U/003/T2009 Tanggal 27 April 2009.

Soedarmo, Soewarso Hardjo. 1996. Total Quality Management. Edisi Bacaan Terpilih. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Sulistiyanto,S.E.,M.Si. 2005. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Tim Telaga Bakti Nusantara : Sejarah Perkeretaapian Indonesia. Jilid 1. Jakarta : Bumi Aksara

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2001. Total Quality Management. Edisi revisi. Yogyakarta : Penerbit Andi

Wahyuningsih, Tri.,Yuli Liestyana., Lenny Fitriana Dewi. 2010. Analisa Pengaruh Praktek Total Quality Management(TQM), Terhadap Kinerja Bisnis Dan Kepuasan Konsumen ( Studi Pada Sentra Industri Gerabah Kasongan Kabupaten Bantul, Yogyakarta). Universitas Pembangunan Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Hariati Susanti Pane (2010) dengan judul “Pengaruh Penerapan Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen” menunjukkan bahwa TQM

Untuk menganalisis hasil dari penerapan Total Quality Management (TQM) pada PT Sipatex Putri Lestari yang mulai diterapkan pada tahun 2008, sehingga pada tahun

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode SEM-PLS yang berfungsi untuk dapat mengetahui nilai pengaruh Total Quality Management (TQM)

Hal tersebut dinilai berdasarkan indeks kesesuaian Total Quality Management (TQM) dari empat aspek yaitu: (a) fokus pada pelanggan dengan indeks kesesuaian 86,67%, (b)

Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui Total Quality Management (TQM) dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di PT. Perkebunan Nusantara X

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil pengertian pokok bahwa yang dimaksud TQM adalah merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang berupaya memaksimumkan daya

Sehubungan dengan hal tersebut bahwa Total Quality Management TQM berhubungan dengan kinerja karyawan perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Total Quality

Konsep Total Quality Management (TQM) yang dikembangkan oleh Dr. W. Edwards Deming untuk meningkatkan mutu produk dan pelayanan industri Amerika Serikat pada tahun