• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER DENGAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X SMK MARISI MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER DENGAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X SMK MARISI MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER DENGAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASILBELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X SMK MARISI MEDAN

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

NOVALYA SIMANJUNTAK NIM. 708114215

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

yang telah melimpahkan berkat dan kasih karunia-Nya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan Judul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Numbered Head Together dengan Talking Stick untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Marisi Medan Tahun Ajaran 2011/2012”.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan di program studi pendidikan Tata Niaga

jurusan Pendidikan Ekonomi FE UNIMED. Penulis menyadari banyak

pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh

hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor UNIMED beserta stafnya.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi beserta

Stafnya.

3. Bapak Dr. Arwansyah. M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi.

4. Bapak M. Fitri Rahmadana,SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Tataniaga.

5. Ibu Dra. Hj. Asnawiyah selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang

banyak memberi bimbingan sejak awal penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Thamrin, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik selama

perkuliahan.

(5)

iv

8. Ibu R. Pakpahan, S.Pd, Kepala Sekolah SMK Marisi Medan, Ibu Wakil

Kepala Sekolah Bagian Edukatif yang telah memberikan dukungan dan

motivasi selama peneliti melakukan penelitian dan Bapak M. Hutagaol, S.Pd,

yang telah memberikan arahan yang baik bagi penulis sebagai bekal nantinya

menjadi seorang guru.

9. Kepada seluruh siswa kelas X-Akuntansi I SMK Swasta Marisi Medan.

10. Teristimewa untuk orangtuaku tercinta T. Simanjuntak dan R.Tampubolon

serta abang Helman Simanjuntak dan adik tercinta (Hasni Simanjuntak,

Nenny Simanjuntak, dan Chrystina Simanjuntak) terimakasih segala kasih

sayang yang diberikan, doa, didikan, nasehat, materi dan motivasi yang telah

diberikan kepada penulis dalam mendukung penyelesaian skripsi ini, serta

keluarga yang sudah mendukung selama ini.

11. Saudaraku Bang Martua Tampubolon, Bang Juara, K’Santy Malau, Vina

Upin, K’Dewi Sitorus, Vitra, Nella dan K’Naomi terimakasih atas semangat,

perhatian dan dukungan doanya.

12. Teman-teman terkasih seluruh Pendidikan Tata Niaga 2008, teman-teman

kost Sukaria 138 (Eda sekaligus satu perjuanganku dalam suka dan duka

Ernita Mariana Sihotang , Dwika Liana Munthe, Ida dan Dani, Itoku Radja,

Rio Jail, Aditya Sanjesch, Endang, Junior Lidia, Meli, Tina, Radesh dan

kedua saudaranya, Bang asry, Bang Situmorang, Naldi, dan Toni),

teman seperjuangan di PPLT SMK N 1 Tebing Tinggi 2011 terkhusus

(6)

v

Blevothan, Pinkan, Mayanti dan Ota) dan siswa-siswaku (Sandi Sandoro,

kelas X PM1 dan XI PM3).

13. Sahabat-sahabatku di UKMKP UP-FE di KK “Ruth” yang terkasih PKKku

K’Lelasita Saragih, KTBku Magda, Nurganda dan Ester yang sudah

mendukung lewat doa, motivasi dan semangat selama ini dan sahabatku yang

selalu ada dalam suka dan duka Duel Sitorus (Dewi dan Hernatojoid), terima

kasih untuk doa, motivasi, bimbingan dan semangat.

14. Teman-temanku yang sudah mendukung selama ini tidak bisa kusebutkan

satu persatu.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Juli 2012

(7)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Rumusan Masalah ... 5

1.4. Pemecahan Masalah ... 5

1.5. Tujuan Penelitian ... 8

1.6. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1. Kerangka Teoritis ... 9

2.1 1. Model pembelajaran Numbered Head Together ... 9

2.1.2. Model pembelajaran Talking Stick ... 14

2.1.3. Kolaborasi Model Pembelajaran Numbered Head Together dengan Talking Stick ... 19

2.1.4. Hakikat Aktivitas Belajar ... 22

2.1.5. Hasil Belajar Kewirausahaan ... 25

2.2. Penelitian Yang Relevan... 28

2.3. Kerangka Berpikir ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian... 34

(8)

ix

3.3. Objek Penelitian... 34

3.4. Defenisi Operasional ... 34

3.5. Prosedur Penelitian ... 35

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.7. Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 44

4.2 Analisis Data ... 46

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 33

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ... 36

Gambar 4.1 Diagram Hasil Observasi Aktivitas pada Siklus I ... 51

Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siklus I dan II ... 54

Gambar 4.3 Diagram Hasil Observasi Aktivitas pada Siklus II ... 55

(10)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kisi-kisi Penilaian Aktivitas ... 25

Tabel 3.1 Kegiatan Tindakan Siklus I ... 38

Tabel 3.2 Kegiatan Tindakan Siklus II ... 39

Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 40

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas pada Siklus I ... 51

Tabel 4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siklus I dan II ... 54

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas pada Siklus II ... 55

Tabel 4.4 Peningkatan Hasil Observasi Aktivitas Siklus I dan II ... 54

(11)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 3 Materi Pembelajaran

Lampiran 4 Soal Test Hasil Belajar Siswa Siklus I

Lampiran 5 Soal Test Hasil Belajar Siswa Siklus II

Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa Siklus I

Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa Siklus II

Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Lampiran 10 Daftar Nilai Pretest

Lampiran 11 Daftar Nilai Posttest Siklus I

Lampiran 12 Daftar Nilai Posttest Siklus II

(12)

vi ABSTRAK

Novalya Simanjuntak, NIM. 708114215, Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Numbered Head Together dengan Talking Stick untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Marisi Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi Program Studi Pendidikan Tata Niaga, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar kewirausahaan siswa kelas X AK-1 SMK Marisi Medan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kewirausahaan siswa dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together dengan Talking Stick pada materi menerapkan jiwa kepemimpinan di kelas AK-1 SMK Marisi Medan.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Marisi Medan Tahun Ajaran 2011/2012 semester genap. Subjek penelitian ini adalah kelas X AK-1 yang berjumlah 40 orang dan objeknya adalah penerapan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together dengan Talking Stick untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kewirausahaan siswa. Teknik yang digunakan adalah tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa.

Dari hasil penelitian diperoleh hasil observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II. Dari siklus I siswa yang memiliki kriteria aktivitas hanya ada 40% yang aktif, 35% cukup aktif dan siswa yang kurang aktif 25%. Pada siklus II mengalami peningkatan siswa yang sangat aktif 22,5%, 55% aktif, 22,5% cukup aktif dan tidak ada lagi siswa yang didapati kurang aktif. Selanjutnya hasil belajar siswa dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together dengan Talking Stick dalam belajar kewirausahaan diperoleh hasil yang baik dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa yaitu pretes dengan nilai rata-rata 55 dengan jumlah yang tuntas sebesar 30% sedangkan pada postes siklus I nilai rata-rata mengalami peningkatan menjadi 68,25 dengan jumlah siswa yang tuntas belajar sebesar 50% dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 80,5 dengan jumlah siswa yang tuntas sebesar 87,5%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada siklus II telah diperoleh ketuntasan aktivitas dan hasil belajar kewirausahaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together dengan Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kewirausahaan siswa kelas X AK-1 SMK Marisi Medan Tahun Ajaran 2011/2012.

(13)

vii ABSTRACT

Novalya Simanjuntak, NIM. 708114215. Implementation colaboration of Numbered Head Together Learning Model with Talking Stick to Increase Activity and Entrepreneurial Students Learning Result Class X at SMK Marisi Medan Academic Year of 2011/2012. Thesis Program of Marketing Education, Majoring Economy Education, Ekonomy Faculty, State University of Medan 2012.

The problem in this research is the low activity and studying result of students entrepreneurial in grade X AK-1 SMK Marisi Medan. The purpose of this research is to increase both activity and result of entrepreneurial students by implementation colaboration of Numbered Head Together Learning Model with Talking Stick in material which implement leadership in class X AK-1 SMK Marisi Medan.

This research was conducted in SMK Marisi Medan Academic Year 2011/2012 second semester. Research subjects were students of class X AK-1 consist of 40 students and the object is the implementation of colaboration Numbered Head Together Learning Model with Talking Stick. The technique used is the test result of learning and observation sheet of students’ activity.

From the applied research found that the observation of students’ activity indicate an improvement from cycle I to cycle II. From cycle I students have 40% active, 35% less active, 25% inactive. In the second cycle increase, the students have very active 22,5%, 55% active, 22,5% less active and the students have no criteria were inactive. And then the result of students learning with the implementation colaboration of Numbered Head Together Learning Model with Talking Stick on studied entrepreneurial have good result which improve the result of students learning that is in pretest while average 55 and the complete students were 30% while in postes cycle I indicate an increase average to be 68,25 with complete students 50% and in cycle II average increase again tobe 80,5 with complte students were 87,5%.

Based on the above description, it can be concluded that Implementation colaboration of Numbered Head Together Learning Model with Talking Stick can increase the activity and entrepreneurial Students Learning Result Class X at SMK Marisi Medan Academic Year of 2011/2012.

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam membina kehidupan

bermasyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena,

pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu

baik secara langsung maupun tidak langsung. Pembelajaran pada dasarnya

merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar

sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang

diharapkan dengan memperhatikan kondisi peserta didik.

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Guru harus

berupaya membangkitkan minat belajar siswa terhadap materi pelajaran.

Seringkali siswa tidak tertarik mengikuti pelajaran salah satu penyebabnya adalah

karena model pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak dapat membuat siswa

aktif atau sering disebut metode konvensional (ceramah,tanyajawab,latihan/tugas)

sehingga menimbulkan rasa bosan bahkan ada siswa yang mengantuk ketika

kegiatan belajar berlangsung. Hal ini mengakibatkan aktivitas dan hasil belajar

siswa menurun.

Pada dasarnya ada dua faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar

siswa, diantaranya adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang disebut

(15)

2

eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

kemampuan, kesiapan, sikap, minat dan intelegensi. Sedangkan faktor eksternal

salah satunya adalah faktor sekolah yang meliputi metode mengajar guru,

kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah

dan kelengkapan fasilitas sekolah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis di

SMK Swasta Marisi Medan diperoleh keterangan bahwa aktivitas belajar

kewirausahaan siswa di kelas tersebut masih tergolong rendah atau dapat

dikatakan kurang aktif. Dimana aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran, siswa

kurang memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat, takut untuk bertanya

jika mereka kurang mengerti penjelasan guru berkaitan dengan materi pelajaran,

kurang memiliki kemampuan merumuskan pemikiran sendiri dan siswa cenderung

hanya menerima materi pelajaran dari guru saja sehingga menimbulkan proses

belajar mengajar yang vakum atau tidak ada interaksi, membosankan dan kurang

menarik yang dapat mengakibatkan siswa menjadi mengantuk, melamun, dan

membuat keributan di dalam kelas.

Selain rendahnya aktivitas belajar siswa, di sisi lain lain terdapat

kecenderungan bahwa hasil belajar siswa yang juga tergolong rendah. Hal

tersebut dapat dilihat dari rata-rata ulangan harian siswa yang berjumlah 40 orang.

Rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa 67,1 pada ulangan harian yang

pertama dan 64,2 ulangan harian yang kedua. Kemudian pada ulangan harian yang

pertama, siswa yang tuntas dalam belajarnya atau yang memenuhi Kriteria

(16)

3

(55%) siswa yang tidak tuntas. Pada ulangan harian kedua, siswa yang tuntas

dalam belajarnya adalah 16 orang (40%) dan yang tidak tuntas 24 orang (60%).

Dimana Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran kewirausahaan di

sekolah tersebut adalah nilai 70.

Rendahnya aktivitas dan hasil belajar kewirausahaan siswa di sekolah

tersebut disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan tidak bervariasi

atau kurang membuat siswa aktif selama pembelajaran. Sering sekali hanya

berfokus pada model pembelajaran konvensional (ceramah,tanyajawab,

latihan/tugas) atau model pembelajaran yang berpusat pada guru. Selain itu,

rendahnya hasil belajar kewirausahaan siswa juga disebabkan karena kurangnya

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal

itulah yang menyebabkan aktivitas dan hasil belajar kewirausahaan siswa rendah.

Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar salah satu upaya yang dapat

dilakukan guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi.

Seorang guru harus dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dalam proses

pembelajaran yang tergantung pada kebutuhan dan situasi yang dihadapi,

sehingga siswa merasa tertarik dengan mata pelajaran kewirausahaan dalam

situasi yang menyenangkan. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis tertarik

menerapkan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

dengan Talking Stick. Kolaborasi kedua model ini diharapkan siswa dapat aktif

selama pembelajaran dan hasil belajar kewirausahaan siswa dapat meningkat.

Model pembelajaran Numbered Head Together adalah suatu model

(17)

4

tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman siswa tentang isi

pelajaran. Dalam pembelajaran ini kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok

belajar dan masing-masing siswa diberikan nomor sesuai dengan jumlah anggota

dalam setiap kelompok yang terdiri dari siswa yang bekerja sama untuk saling

membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dalam

suatu perencanaan kegiatan yang disampaikan oleh guru.

Sedangkan model pembelajaran Talking Stick adalah model pembelajaran

yang menggunakan tongkat estafet sebagai alat petunjuk giliran yang diiringi

dengan musik. Siswa yang memegang tongkat saat musik berhenti maka siswa

tersebut diberikan pertanyaan dan harus menjawabnya. Kemudian secara estafet

tongkat tersebut berpindah ke tangan siswa lainnya secara bergiliran disertai

dengan iringan musik, demikian seterusnya sampai siswa mendapat tongkat dan

pertanyaan. Model pembelajaran Talking Stick merupakan suatu model

pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran,

pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk

bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran, menguji kesiapan siswa serta mendorong peserta didik untuk berani

mengemukakan pendapatnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah tersebut menarik untuk diteliti

(18)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi

masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar kewirausahaan siswa kelas X

SMK Swasta Marisi Medan?

2. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar kewirausahaan siswa kelas X SMK

Swasta Marisi Medan?

3. Apakah melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head

Together dengan Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

kewirausahaan siswa kelas X SMK Swasta Marisi Medan?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head

Together dengan Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas belajar

kewirausahaan siswa kelas X SMK Swasta Marisi Medan?

2. Apakah melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head

Together dengan Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar kewirausahaan

siswa kelas X SMK Swasta Marisi Medan?

1.4 Pemecahan Masalah

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah bahwa

kenyataan aktivitas dan hasil belajar siswa belum mencapai target yang

(19)

6

mengajar perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, penulis perlu berkonsultasi dengan

guru mata pelajaran kewirausahaan untuk melakukan penelitian dalam proses

belajar mengajar dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Numbered

Head Together dengan Talking Stick untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar.

Kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together dengan Talking

Stick adalah penggabungan dua model pembelajaran yang menuntut adanya kerja

sama antar siswa dalam kelompok. Dengan penerapan kolaborasi model ini, siswa

akan saling berkomunikasi, bekerjasama, mendengarkan, berbagi, memberi, dan

menerima sehingga siswa lebih mudah untuk memahami, menganalisa,

memecahkan pertanyaan dan mengingat materi kewirausahaan yang dijelaskan

oleh guru. Karena dalam kelompok diperlukan kerja sama tim dengan adanya

pertukaran pikiran, berbagi informasi dan tanggung jawab pada kelompoknya.

Dengan demikian, jika ada siswa yang kurang memahami materi akan dibantu

oleh siswa yang paham sehingga setiap anggota kelompok harus memahami

materi yang diberikan oleh guru karena kemampuan individu dalam kelompok

menentukan nilai kelompok. Iringan musik saat menjalankan tongkat akan

menyegarkan kembali ingatan siswa dan mengantisipasi ketakutan siswa saat

mendapatkan tongkat penunjuk gilirannya untuk menjawab pertanyaan.

Kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together dengan Talking

Stick menjadikan siswa semangat dan selalu siap siaga dalam setiap kelompok

untuk mengikuti proses belajar mengajar karena dalam penerapan kolaborasi

(20)

7

mendiskusikan jawaban pertanyaan yang diberikan guru. Sebelumnya telah

diberikan nomor pada siswa agar saling berinteraksi dengan teman-temannya,

saling tahu informasi, dapat memecahkan masalah yang telah diberikan guru

terhadap siswa secara berkelompok. Saat terdengar iringan musik, guru

menjalankan tongkat sebagai penunjuk giliran yang akan menjawab pertanyaan.

Apabila musik berhenti dalam kelompok tertentu, maka siswa yang sedang

memegang tongkat tersebut harus menjawab pertanyaan yang telah didiskusikan

kemudian ditanggapi kelompok lain yang mempunyai nomor sama dengan

kelompok siswa yang mendapat tongkat. Sehingga setiap siswa harus siap siaga

dalam kelompok masing-masing untuk menyiapkan diri dalam mengemukakan

hasil diskusinya dan bertanggung jawab atas kelompoknya. Hal ini membuat

siswa menjadi lebih aktif dan hasil belajar siswa akan meningkat.

Model pembelajaran Numbered Head Together dengan Talking Stick

merupakan suatu kolaborasi model pembelajaran yang cocok diterapkan untuk

pembelajaran kewirausahaan. Hal ini didasarkan atas pengalaman siswa yang

mengalami kesulitan dan rasa jenuh dalam mata pelajaran kewirausahaan karena

perlu adanya daya pemahaman dalam mengingat konsep materi. Dengan

demikian, sangat dibutuhkan kerjasama dalam diskusi untuk membantu siswa

memahami, mengingat materi dan memecahkan masalah secara efektif yang

ditemukan dalam materi kewirausahaan. Kegiatan diskusi dalam kolaborasi model

tersebut akan menghilangkan rasa jenuh dan menguatkan ingatan siswa mengenai

(21)

8

siswa agar bisa berinteraksi dengan teman-temannya serta bertanggung jawab

pada kelompoknya.

Dari uraian di atas maka pemecahan masalah dalam penelitian ini yaitu

dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Numbered Head Together

dengan Talking Stick diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

kewirausahaan siswa kelas X SMK Swasta Marisi Medan.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar kewirausahaan siswa

kelas X SMK Swasta Marisi Medan melalui kolaborasi model pembelajaran

Numbered Head Together dengan Talking Stick.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menambah wawasan bagi penulis mengenai model-model pembelajaran yang

dapat diterapkan di sekolah terutama model pembelajaran Numbered Head

Together dan Talking Stick.

2. Sebagai bahan referensi bagi guru bidang studi kewirausahaan dalam memilih

dan menerapkan model pembelajaran khususnya kolaborasi Numbered Head

Together dengan Talking Stick dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa.

3. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi civitas akademis fakultas ekonomi

(22)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan:

1. Aktivitas belajar siswa selama belajar menerapkan model pembelajaran

Numbered Head Together dikolaborasikan dengan Talking Stick pada siklus

I kurang sesuai dengan hasil yang diharapkan. Aktivitas siswa pada siklus I

terdapat 16 orang (40%) yang mendapat kriteria aktif, 14 orang (35%)

kriteria cukup aktif, dan 10 orang (25%) kategori kurang aktif sehingga

perlu dilakukan siklus lanjutan (siklus II). Di siklus ini aktivitas siswa

mengalami peningkatan menjadi 9 orang (22,5%) yang mendapat kriteria

sangat aktif, 22 orang (55%) kategori aktif dan 9 orang (22,5%) untuk

kategori cukup aktif.

2. Model pembelajaran Numbered Head Together dikolaborasikan dengan

Talking Stick efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I

hasil belajar yang diperoleh 50% (20 siswa), sedangkan pada siklus II

terdapat perbedaan yang cukup signifikan yaitu hasil belajar yang diperoleh

sebesar 87,5% (35 siswa). Jadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar

37,5%. Maka penggunaan model pembelajaran Numbered Head Together

dikolaborasikan dengan Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar

(23)

60

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disarankan beberapa hal sebagai

berikut :

1. Pada guru, khususnya guru kewirausahaan yang mengajar pada materi

menerapkan jiwa kepemimpinan sebaiknya menggunakan model

pembelajaran Numbered Head Together dengan Talking Stick agar dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kewirausahaan siswa.

2. Saat guru kewirausahaan SMK Swasta Marisi Medan ingin membentuk

kelompok diskusi di kelas hendaknya didasarkan pada tingkat kemampuan

siswa. Dimana dalam pembagian anggota kelompok dibagi secara heterogen

sehingga siswa yang berkemampuan tinggi dapat berbagi dan membantu

siswa yang berkemampuan rendah dalam rangka bertukar pikiran demi

mencapai keberhasilan belajar yang satu dengan yang lainnya.

3. Untuk penelitian lebih lanjut, peneliti lain dapat menggunakan judul yang

sama, namun untuk waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas,

agar dapat dijadikan sebagai suatu studi perbandingan bagi guru dalam

meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada bidang studi

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...........................................................................
Tabel 2.1 Kisi-kisi Penilaian Aktivitas .................................................................

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Bentuk tindak tutur ekspresif dalam wacana nonresmi di kalangan guru SD Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali meliputi 13 tuturan rasa tidak suka, 2 tuturan mengucapkan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN LEMBAR KERJA BERDASARKAN TEORI BRUNER PADA

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi luas lahan, benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja yang berpengaruh pada

MUHAMMAD SOWWAM. Perbedaan Pengaruh Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TTW dan Konvensional Terhadap Pemahaman Konsep dan Minat Belajar Mahasiswa. Pembimbing

Keuntungan enzim yang diimobilisasi dibandingkan dengan enzim bebas adalah dapat digunakan kembali, sesuai untuk aplikasi dalam operasi yang berkesinambungan, menghasilkan produk

The total allowance for possible losses on earning assets provided by Bank Mandiri compared to the minimum allowance for possible losses on earning assets under the

The study used purposive random sampling method by taking and observation of mangrove vegetation and density of molluscs and measurement of water quality parameters.. Data