• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kopi Terhadap Kewaspadaan Pada Pria Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kopi Terhadap Kewaspadaan Pada Pria Dewasa."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH KOPI TERHADAP KEWASPADAAN PADA PRIA DEWASA

Jansen Laory., 2009, Pembimbing Utama : Pinandojo Djojosoewarno, dr.,Drs.,AIF Kewaspadaan dibutuhkan hampir dalam semua aktivitas sehari-hari kita, baik belajar, bermain, maupun bekerja, terutama pada pekerjaan yang menuntut kewaspadaan tinggi, seperti pengendara kendaraan bermotor. Dengan konsentrasi optimal, kewaspadaan dapat ditingkatkan.

Kopi merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat di dunia, bahkan melebihi minuman soda. Para pelajar dan pekerja meminum kopi untuk membantu meningkatkan kewaspadaan, sebab kopi dapat meningkatkan konsentrasi. Penelitian di Universitas Alberta, USA membuktikan bahwa kopi meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan.

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kopi terhadap kewaspadaan pada pria dewasa.

Penelitian dilakukan terhadap 30 orang subjek penelitian berusia 18-25 tahun. Kewaspadaan dites menggunakan Jhonson Pascal Test, dengan mencocokkan huruf-huruf dalam dua tabel. Data yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencocokkan huruf-huruf dalam dua tabel tersebut ditambah tiga kali banyaknya kesalahan. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.

Hasil penelitian, rata-rata waktu yang dibutuhkan setelah minum kopi 107,7667 detik, hasil ini lebih singkat dibandingkan rata-rata waktu yang dibutuhkan sebelum minum kopi yaitu 131,1 detik, yang perbedaannya sangat signifikan (p = 0,000). Kopi dapat meningkatkan kewaspadaan pada pria dewasa.

(2)

v ABSTRACT

EFFECT OF COFFEE ON ALERTNESS IN ADULT MALE

Jansen Laory., 2009, Tutor : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF

Alertness is required in almost all daily activities, such as studying, playing, or working, especially on work that requires high alertness, such as car or motorcycle driver. With the optimal concentration, alertness can be improved. Coffee is one of the most widely drink consumed by almost all people in the world, even more than sodas. The students and workers often drink coffee to help raise awareness, because coffee can increase the concentration. Research at the University of Alberta, USA proves that coffee could increase the concentration and alertness. The research objective to determine the effect of coffee on alertness in adult men. This research involved 30 males aged 18-25 years. Alertness tested using Jhonson-Pascal Test, with matching letters in the two tables. The measured data in this test is the time that required to match the letters in the two tables plus three times the number of errors. Data analysis using the paired "t" test with α = 0.05. Results of research, the average time needed to finish the test after drink coffee is 107.7667 seconds, this result is shorter than the average time needed before drinking the coffee which is 131.1 seconds, the difference is highly significant (p = 0.000). Coffee can increase alertness in adult men.

Keywords : Coffee, Alertness

(3)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segenap

rahmat, kasih, dan berkat-Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan oleh penulis.

Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, yaitu :

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha,

Surya Tanuraharja, dr., MPH.DTMH., Sp.AK dan Tim Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Pinandojo Djojosoewarno,dr.,Drs.,AIF, selaku dosen pembimbing utama yang telah bersedia memberikan waktu dan tenaga untuk membantu serta membimbing penulis dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Djusena, dr., AIF dan Winny Suwendere, drg., M.S., yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan kritik dan saran yang membangun untuk penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Teman-teman yang telah bersedia menjadi subjek penelitian. 5. Teman-teman yang telah membantu selama penelitian :

(4)

vii

6. Karyawan Pondok Livia, Mas Heri, Mas Seto, Pak Okem. Terima kasih atas bantuannya.

7. Keluarga terkasih, Jemmy Laory, Elsa Laory, Imelda Laory, Djuanda Laory, Irwanda Laory, Gunawan Laory. Terima kasih atas doa, semangat, perhatian dan cintanya.

8. Keluarga Van De Kuilen, Indah Septiane, Ibu Fanny Heryanny, Pak Ronald Van De Kuilen, Carmen Natalie. Terima kasih atas doa, perhatian dan segenap bantuannya.

9. Kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan karya tulis ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas setiap kebaikan yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima dan mengucapkan terima kasih atas kritik dan saran yang telah diberikan.

Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Bandung, November 2009

(5)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN………. ii

SURAT PERNYATAAN……….. iii

ABSTRAK………. iv

ABSTRACT……… v

KATA PENGANTAR……….. vi

DAFTAR ISI……….. viii

DAFTAR TABEL………. xii

DAFTAR BAGAN... xiii

DAFTAR GAMBAR………. xiv

DAFTAR LAMPIRAN……….. xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……… 1

1.2 Identifikasi Masalah……… 1

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……… 2

1.3.1 Maksud Penelitian……… 2

1.3.2 Tujuan Penelitian………... 2

1.4 Kegunaan Penelitian……… 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian……… 2

1.5.1 Kerangka Pemikiran……… 2

1.5.2 Hipotesis Penelitian……… 3

(6)

ix

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian………. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewaspadaan……….... 5

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kewaspadaan……… 5

2.3 Tes Kewaspadaan………... 7

2.4 Formatio Reticularis………. 7

2.5 Reticular Activating System (RAS)……… 9

2.6 Kopi………... 10

2.6.1 Sejarah Kopi……… 10

2.6.2 Jenis Kopi……… 11

2.6.3 Kandungan Kopi………. 12

2.6.4 Manfaat Kopi……….. 13

2.6.5 Kerugian dan Efek Samping Kopi……….. 14

2.7 Kafein……… 15

2.7.1 Sejarah dan Kimia……… 15

2.7.2 Farmakokinetik……… 17

2.7.3 Farmakodinamik……….. 19

2.7.3.1 Efek terhadap Susunan Saraf Pusat……….. 19

2.7.3.2 Efek terhadap Kardiovaskuler……….. 20

2.7.3.3 Efek terhadap Pembuluh Darah……… 20

2.7.3.4 Efek terhadap Sistem Pencernaan………. 21

2.7.3.5 Efek terhadap Otot Rangka……… 21

2.7.3.6 Efek terhadap Otot Polos……… 21

2.7.3.7 Efek terhadap Ginjal……… 22

2.7.4 Mekanisme Kerja………. 22

(7)

x

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1Bahan/Subjek Penelitian……… 27

3.1.1 Bahan Penelitian………. 27

3.1.2 Subjek Penelitian……… 27

3.2Metode Penelitian……… 28

3.2.1 Desain Penelitian……… 28

3.2.2 Variabel penelitian………. 28

3.2.2.1 Variabel Perlakuan………. 28

3.2.2.2Variabel Respon……….… 28

3.2.3 Besar Sampel Penelitian………. 29

3.2.4 Prosedur Kerja……… 29

3.2.5 Cara Pemeriksaan……… 30

3.2.5.1 Prosedur Tes Kewaspadaan……… 30

3.2.5.2 Data yang Diukur………... 30

3.2.6 Metode Analisis………. 30

3.2.6.1 Hipotesis Statistik……….. 31

3.2.6.2 Kriteria Uji………. 31

3.3 Aspek Etik Penelitian……….. 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Penelitian……… 32

4.2 Hasil dan Pembahasan Tes Kewaspadaan……… 32

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian……….. 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……… 36

(8)

xi

(9)

xii

DAFTAR TABEL

(10)

xiii

DAFTAR BAGAN

(11)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Formatio Reticularis……….. 8

Gambar 2.2 Minuman Kopi……….. 10

Gambar 2.3 Biji Kopi……… 12

Gambar 2.4 Struktur Kimia Kafein……….. 15

Gambar 2.5 Metabolisme Kafein………. 18

Gambar 2.6 Struktur Kafein dan Adenosin………. 22

Gambar 2.7 Mekanisme Kerja Kafein Tingkat Seluler……….…… 24

(12)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Jhonson Pascal Test……… 40

Lampiran 2. Lembar Hasil Uji Perhitungan Statistik……….. 41

Lampiran 3. Lembar Persetujuan Subjek Penelitian……… 42

Lampiran 4. Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian………... 43

(13)
(14)

41 Lampiran 2. Lembar Hasil Uji Perhitungan Statistik

T-Test Sebelum dan Sesudah Minum Kopi

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 PreTes

t

131.100

0 30 30.36371 5.54363 PostTe

st

107.766

7 30 22.48169 4.10458

Paired Samples Correlations

N

Correlatio

n Sig.

Pair 1 PreTest &

PostTest 30 .904 .000

Paired Samples Test

Paired Differences t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 PreTest - PostTest

23.333

33 13.87713

2.5336 1

18.151 53

28.515

(15)

42

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul:

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

(16)

43

(17)

44 Lampiran 5. Rumus Perhitungan Sampel

Besar sampel ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95 % dan power test (kekuatan uji) 80

% menggunakan rumus besar sampel untuk menguji perbedaan rata-rata data berpasangan (Colton T., 1984).

Z1-α dan Z1-β diperoleh dari tabel distribusi normal standar, untuk taraf kepercayaan 95 %, Z1-α = 1,96 ; dan untuk power test 80 %, Z1-β = 0,84.

X1-X2 : Besarnya perbedaan rata-rata antara sebelum perlakuan dan setelah perlakuan.

Dengan menetapkan besarnya perbedaan rata-rata kewaspadaan pengaruh kopi sebesar 17 detik dan besarnya standar deviasi tekanan darah 32 detik.

Dari rumus besar sampel di bawah ini didapat

n = (322) (1,96+0,84)2) / (X1-X2)2 = 1024 (7,84)/ 172

= 8028,16 / 289

(18)

45

RIWAYAT HIDUP

Nama : Jansen Laory

NRP : 0610162

Tempat dan tanggal lahir : Sorong, 20 Januari 1989 Alamat : Jl. Cibogo No. 50, Bandung

Alamat libur : Jl. Jend A. Yani No. 15 Komp. Pertokoan Yohan, Sorong – Papua

Riwayat Pendidikan :

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kewaspadaan diperlukan hampir dalam semua aktivitas sehari – hari, baik dalam belajar, bermain, maupun bekerja, terutama dalam melakukan pekerjaan yang menuntut kewaspadaan tinggi, seperti pengendara kendaraan bermotor. Dengan konsentrasi yang optimal, maka kita dapat meningkatkan kewaspadaan.

Kafein, teofilin, dan teobromin mempunyai efek menstimulasi otak dengan cara meningkatkan eksitabilitas neuron. Kafein dapat ditemukan pada minuman kopi, teh, dan coklat. (Guyton & Hall. 1997)

Kopi merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat di dunia, bahkan melebihi minuman soda. Para pelajar dan pekerja meminum kopi untuk membantu meningkatkan kewaspadaan, sebab kopi dapat meningkatkan konsentrasi. Selain itu kopi juga dapat digunakan untuk menjaga stamina selama melakukan aktivitas fisik yang melelahkan, membantu membuat kita tetap terjaga, dan tidak mudah merasa lelah. (www.wikipedia.org/wiki/caffeine,2008)

Berdasarkan hal – hal diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh kopi terhadap kewaspadaan pada pria dewasa.

1.2Identifikasi Masalah

(20)

2

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kopi terhadap peningkatan kinerja sistem saraf pusat.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kopi terhadap peningkatan kewaspadaan.

1.4Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas bahwa kopi bermanfaat untuk meningkatkan kewaspadaan, sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja masyarakat.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Telah diketahui bahwa ada banyak obat yang dapat meningkatkan eksitabilitas neuron, sehingga kewaspadaan dan ketelitian juga dapat meningkat. Selain itu diketahui juga ada obat-obatan lain yang dapat menurunkan eksitabilitas neuron.

(21)

3

dan bagian descenden berfungsi menghantarkan impuls ke lower motor neuron. (Guyton & Hall. 1997; Ganong 2003)

Contoh obat yang dapat digunakan untuk meningkatkan eksitabilitas neuron adalah kafein. Kafein diduga dapat meningkatkan eksitabilitas neuron dengan cara menurunkan nilai ambang neuron. (Guyton & Hall. 1997)

Mekanisme kerja utama kafein adalah sebagai suatu antagonist reseptor adenosine didalam otak. Molekul kafein strukturnya serupa dengan adenosine, dan terikat pada reseptor adenosine pada permukaan sel tanpa mengaktifkan sel tersebut. Penurunan aktivitas adenosine mengakibatkan meningkatnya aktivitas neurotransmitter dopamine.

Kafein terdapat pada banyak minuman yang dikonsumsi masyarakat luas pada saat ini, seperti kopi, teh, dan coklat. Kopi merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat di dunia. Para pelajar dan pekerja meminum kopi untuk membantu meningkatkan meningkatkan konsentrasi. Selain itu kopi juga digunakan untuk menjaga stamina selama melakukan aktivitas fisik yang melelahkan, membuat kita tetap terjaga, dan tidak mudah lelah. (www.wikipedia.org/wiki/caffeine,2008)

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Kopi meningkatkan kewaspadaan pada pria dewasa

1.6Metode Penelitian

(22)

4

Kewaspadaan dites dengan menggunakan Jhonson Pascal Test, yaitu dengan mencocokkan huruf-huruf dalam dua tabel pada lembar Jhonson Pascal Test. Data yang diukur adalah waktu (detik) yang dibutuhkan untuk mencocokkan huruf-huruf dalam dua tabel tersebut.

Analisis data dengan menggunakan uji “t” berpasangan α = 0,05.

1.7Tempat dan Waktu penelitian

Tempat Penelitian :

 Laboratorium Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha  Pos Satpam Rumah Kost Pondok Livia

Waktu Penelitian :

(23)

36 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kopi meningkatkan kewaspadaan pada 30 orang pria subjek penelitian.

5.2 Saran

 Bagi mereka yang bekerja dan memerlukan kewaspadaan yang baik, maka dapat dicoba dengan minum kopi agar kewaspadaannya dapat meningkat.  Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai pengaruh kopi terhadap

kewaspadaan pada pria dewasa dan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut tersebut.

 Penelitian lanjut tersebut dapat berupa :

o Efek Kopi terhadap kewaspadaan pada pria dewasa dengan subjek penelitian yang lebih banyak.

o Efek Kopi terhadap kewaspadaan pada wanita dewasa o Efek Kopi Decaf terhadap kewaspadaan

(24)

37

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. 2009. Caffeine. http://www.wikipedia.org/wiki/caffeine. 9 Januari 2009

Anonim 2. 2009. Epinephrine. http://www.wikipedia.org/wiki/epinephrine. 20 Januari 2009

Anonim 3. 2009. Coffe. http://www.wikipedia.org/wiki/coffe. 5 Februari 2009

Anonim 4. 2008. http://www.counselling.com.ac.uk/concen.html 20 Desember 2008

Bruneton, J. 1999. Purine bases. In : Pharmacognosy phytochemystry medicinal plants. 2nd edition. Paris : Lavoisier. P. 1073-1074.

Crawford, H. 2001. Caffeine. http://www.chm.bris.ac.uk/webprojects2001/crawford/ caffeine.html, 15 Januari 2009

Chawla J., Suleman A. 2009. Neurologic Effects of Caffeine. http://www.emedicine.com. 20 Juli 2009

(25)

38

Duus P. 1996. Diagnosis Topik Neurologi, Edisi 2. Jakarta : EGC. Hal : 146 – 148; 310-313

Ganong, W.F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. Hal 186-187

Guyton A.C., Hall J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. hal. 207; 249-252; 261-262; 317-320; 877; 941; 999-1000

Herbs2000. 2009. Caffeine. http://www.herbs2000.com/menu/caffeine.htm 18 Juni 2009

Ikrawan, Y. 2009. Dampak Kafein untuk kesehatan.

http://www.pikiranrakyat.com/iptek/info/penelitian. 9 Juni 2009

Jouvet, M. 1969. Handbook of Clinical Neurology, Vol 3. Amsterdam : North Publishing Company

Kaplan, H. I., Saddock, B. J., Grebb, J. A. 1997. Sinopsis Psikiatri, Edisi 7, Jilid I. Jakarta : Binarupa Aksara. Hal : 589-591; 598-600

(26)

39

Medceu. 2009. Caffeine. http://www.medceu.com/course-no-test.cfm 5 Maret 2009

Onken, M. 2000. Re: How and why does caffeine effect the pulse rate of a person. http://www.medsci.org/posts/archives/feb2000.html, 18 Juni 2009

Suleman, A. 2008. Caffeine. http://www.emedicine.com.htm 2 Maret 2009

Sunaryo. 2004. Dalam Sulistia G. G., editor : Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : Gaya Baru. Hal 227-228

Referensi

Dokumen terkait

Dibandingkan dengan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT), KLT mempunyai beberapa keuntungan, yaitu (1) KLT Memberikan Fleksibelitas yang lebih besar, dalam hal memilih

Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh PDAM Kota Semarang sangat berguna bagi masyarakat setempat dan sangat memudahkan bagi

Kebiasaan makan seorang remaja yang seringkali tidak mementingkan kandungan gizi makanan, membuat seorang remaja lebih suka mengkonsumsi makanan cepat saji, sehingga

Banyak para peneliti melakukan kajian penelitian dalam deteksi citra pornografi dengan tujuan untuk melakukan filterisasi konten porno tersebut.. Akan tetapi, sebagian dari

The study is expected to enrich the related field as a reference, also as the data for the faculty, to improve their students teaching performance. Keywords: motivational

PERBEDAAN KETIDAKPUASAN TUBUH REMAJA PUTRI AKHIR DITINJAU DARI BERAT BADAN ( UNDERWEIGHT, OVERWEIGHT

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh aromaterapi jasmine (Jasminum officinale) terhadap pemendekan waktu reaksi sederhana pada laki – laki dewasa..

Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan metode yang digunakan antara lain OTP dengan Hash SHA memiliki hasil yang tidak mungkin sama sehingga sulit ditebak oleh