tV
ABSTRAK
EFEK RIPNOTIX JAHE (Zingiba officinaJe ROfJ~.)P ADA MENCIT GALUR BALB/C
M. Gan-Gan Sena A, 2004, PEmbimbing I : Sugiarto Puradisastra, dr
Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt
Latar Belakang: Gangguan tidur yang sering ditcmukan di masyarakat adalah insomnia. Untuk mengatasi gangguan terse but dapat diusahakan dengan eara-eara non-fannakologi atau fannakologi dengan menggunakcw ooat-obat golongan hipnotix sedatif. Penggunaan obat-obat golongan hipnotik sedatif yang berlebihan dapat menimbulkan cfek samping yang merugikan. Oleh karena itu diupayakan suatu obat altematif, melalui proses penelitian obat tradisional, seperti jahe yang seeara empiris dipereaya dapat mengatasi gangguan tidur.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jahe (Zingiber officinale Rose.) berefek hipnotik.
Metode: Penelitian ini menggunakan 30 meneit yang dibagi dalam 6 kelompok pcrlakuan. Untuk kontrol negatif digunakan aquadest. Untuk kontrol positif digunakan diazepam dan untuk bahan uji adalah ekstrak jahe dengan dosis 0,8 %, 1,6 %, 3,2 %, dan 6,4 % yang diberikan peroral (T=O), dilanjutkan dengan induksi fenobarbital secara intn~peritoneal pada menit ke-45 (T=45). Data yang diukur adalah lama tidur meneit <1:uammenit yang dilanjutkan dengan analisis statistik ANA VA satu arah dengan uji beda rata-rata Tukey HSD dengan a=0,05 ml:makai program SPSS Versi 11.0.
Hasil: penelitian menunjukan bahwa lama tidur mcneit dalam menit yang diberi ekstrak jahe dosis 1,6 %, 3,2 %, dan 6,4 % lebih panjang dibandingkan pemberian aquad?st.
v
ABSTRACT
THE HIPNOTIC EFFECJ' OF GINGER (ZingiberoffteinaJe Rosc.) ON MICE STRAIN
BALBIC
M. Gan-Gan Sena A, 2004, Tutor I Tutor II
: Sugiarto PuradisasL1l, dr
: Rosnaeni, dr-a. ,Apt
Backgrounds. The sle.:p-upset disorder that often founded in community is insomnia To prevent
those disorder carl be made an effort with non-pharmacology or pharma£:ology method<; by using the
hypnotic sedalif group of mulicines. The hipnotic sedatij drug Therefore, it is made an effort the
other alternative medicine through the research process of traditional medicine that expected can
become tI!e alternative medicine of sleep-upset with the minimize side effect, that will iJt! tested on
ginger research
Objectives. This research ha<;pt:rpose to find out whether ginger (Zingiber officinale Rose.) 00<;
hypnotic effel~t.
Methods. This research uses 30 mt-ncit, which divided bl10 6 groups of treatment. The used method is inducti01l method with fembarnital a<;sleep induction For negalive control ,/Sed CMC
2 %. For positive control used diazepam and for test material is ginger extract with the dose 0,8 %,
1,6 'Yo, 3,2 %, and 6,4 % that given peroral (F=O), continued wIth fenobarbital induction a<;
intraperitoneal in the forty fifth minutes (J =45). Mem'ured data i<;the sleep period of meneit in
minute continued with statistic analysis one
W0' of ANA VA with llVerage different test ofTulk-y HSD with a = 0,05 using SPSS program Ve."sivn 11. O.
Results. The research result show ihat the sleep period of mendt in minute which given the ginger extract is longer than the giving of aquade3t.
Vll\
DAFTAR
{S[
JUDUL
i
LEMBAR PERSETUJUAN
~...ii
SURAT PERNYATAAN
iii
ABSTRAK..
...iv
ABSTR,Ac' , v
KATA PENGANT AR
...
vi
DAFTAR ISf
viii
DAFTAF',GRAFIK
.xi
DAFTAR lABEL
..xii
DAFTAR GAMBAR
... .xiii
DAFT.AR LAMPIRAl'f
..xiv
BABf
PENDAHULUAN
1.1 Latat Belakang
1
1.2 Identifikasi Masalah
... .. ... .. .. .. .. ... ... .... .. ... .2
1.3 Maksud dan Tujuan
2
1.4 Kegunaan Penelitian
...2
1.4.1 Akademis...
...
...
2
1.4.2 Praktis...
3
1.5 Kerangka Pemikiratl.. . . .. . . .. . . .. . ...3
1.6 Metooe Penelitian...
...
4
I.7 Lokasi datI Waktu
.. .. ..4
BAB II TfNJAUAN PlS1AKA
2.1 Kesadaran
5
2.2 Tidur . .. . . 5
2.2.1 Fisiologi Tidur
~
...6
2.2.2 Tipe Tidur
6
2.2.2.1 TidurNon-REM atau Tidur Tenang
6
IX
2.2.3 Teori Tent..ng Tidur
8
2.2.4 Peran Pusat Neuron dan Hormonal. Terhadap Tidllr
8
2.3 Insomnia
9
2.4 Hipnotik Sedatif
l 0
2.5 Jahe (Zingiber officinale Rose.)
..11
2.5.1 Taksonomi
11
2.5.2 Khasiat Jahe
12
2.5.3 Kandungan Kimia Jahe
12
2.5.3.1 Minyak atsiri Mengandcng Terpenoid
.12
2.5.3.2 Mekanisme Kerja Minyak Atsiri atau Terpenoid
13
2.6 Obat Golongan Barbiturat
..13
2.6.1 Struktur Kimia Barbiturat
... .14
2.6.2 Mekanisme Kerja Barbitumt..
...
14
2.6.3 Farmakokinetik Barbiturat
14
2.6.4 Farmakodinamik Barbiturat
...16
2.6.4.1 Terhadap SSP
.,.
...
J6
2.6.4.2 Terhadap Pemafasan
.16
2.6.4.3 Terhadap Pencemaan
6
2.6.4.4 Terhadap Sistem Kardiovaskuler...
.17
2.6.5 Efek Samping Barbiturat
..17
2.7 Gokngan Benzodiazepin
...
18
2.7.1 Struktur Kirnia Benzodiazepin
..18
2.7.2 Mekanisme Kerja Benzodiazepin
18
2.7.3 FarmakokinetikBenzodiazepin
.,.
...
...19
2.7.4 Farmakodinarnik Benzodiazepin
...19
2.7.4.1 Terhadap SSP
...19
2.7.4.2 Terhadap PernalllsaIL
..20
2.7.4.3 Terhadap Pencemaan
'"
.20
2.7.4.4 Tel'hadap Sistem Kardiovaskuler
~...20
x
BAD III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan. .. .. . ....
...22
3.2 J-Iewan Coba...
'" '" ... '" 22
3.3 Per.1buatan Ekstrak Jahe .23
3.4 Metode Penelitian
...23
3.4.1 Oesain Penditian..
23
3.4.2 Variabel Penelitian . . . .. . . .. .23
3.4.3 Metode Penarikan Sampel
24
3.4.4 Prosedur Ketja
24
3.4.5 Metode analisis
.25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HasH dan Pembahasan...
... ...
26
o
4.2 Uji hipotesis
...29
BAB v
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
30
5.2 Saran
..
..30
OAF"'"AR PUSTAKA
31
LAAJPlRAN. .. .. . . .. .. . . .. . . .. . .. . . .. . . ... ..33
Xl
DAFTAR GRAFII\:
Grafik 2.3 Grafik Tidur Fase Tidur REM dan Non-REM
7
Grafik 4.1 Grafik Perbandingan Efektivitas Hipnotik Tiap Kelompok Berdasarkan
Xli
DAFTAR T ABEL
Tabel 11..1Tabel Hasil Pengamatan Lama Tidur Oalam Berbag:li Kelompok Perlakuan..26
Tabel :1.2Tabel Hasil ANAVA Pada Berbagai Kelompok Perlakuan
27
XlIl
DAFT AR GAMBAR
Gambar 2. t Perubahan Gelombang EEG dad Mengantuk sampai ke Fase Tidur Dalam... 7
Gambar 2.2 Perubahan Gelombang EEG pada Fase-fase Tidur.,Non-REM sampai Tidur
RE\1...
...
'"
7
Gambar 2.3 Jahe (Zingiber officinale Rose.)
t t
XIV
DAFTAR LAMPWAN
Lampinn 1 Perhitungan dosis Gbat dan Ekstrak lahe
..33
L8r.lpil'an2 Hasil Per'liturgan Statistik Secara ANAVA Satu Arah
:
..34
Lampiran 3 Hasil Perhilung<1alUji f'cda Ilata-rata Cam TUKEY HSD Memakai Program
SPSS Versi 11.0
35
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Jl..,atar Belakang
Tidur merupakan suatu keadaan yang mana setiap orang membutuhkannya untuk memulihkan kondisi tubuh, sebab pada keadaan tidur itulah terjadi proses
metabolisme
yangberlangsung dengan teratur dan juga untuk mengembalikan
keseimbangan diantara pusat-pusat n{'uron. (Guyton & flail, 1997)
Kebutuhan tidur setiar orang berbeda, pada bayi sekurang-kurangnya membutuhkan tidur 16 jam schari, pada orang Jewasa kurang lebih 7-8 jam sehari, sedangkan pada orang tua membutuhkan tidur cukup beberapa jam saja. (Beny Atmadja W, 2002).
Gangguan tidur atau disebut insomnia adalah suatu kondisi tidur yang kurang memua~kan secara kualit&s dan atau kuantitas. Keluhan utama dari gangguan tidur adalah usaha untuk memulai tidur, mempenahankan tidur, dan bangun terlalu awal. (PPOGl III, 1993).
Penyebab dari insomnia secam pasti masih velum jelas, namun diperkirakan dapat disebabkan oleh hal-hal yang umum seperti gangguan emosional, stress, terlalu banyak minum kopi, dan banyak lag~ faktor-faktor lainnya. (Handoko, 2002).
Usaha-usaha untuk mengatasi ganggt:ar tidur, secara non farmakologi dengan membiasakan tidur tepat waktu, olahraga dengan teratur, mempertahankan kcbiasaan-kcbiasaan yang ~cring dilakukan scscorang untuk mcmulai fidur, seperti minum segelas susu hangat sebelum tidur, atau membacu bacaan-bacaan ringan. Bila usaha-usaha tadi dirasakan gagal, barulah digunakan obat-ooat pe,'angsang tidur seperti diaz~pam, goiongan barbiturat d~ngan efek samping ringan (http://www.infokes.com/toda).artikelview.html.. 2000).
2
sedatif adalah obat yang dapat menyebalJkan depr~si SSP secara
umum
(Handoko, 2002). Efck samri.1g obat hipnotik .;l:datif antara lain toleransi, penyalahgunaan obat, ketergantungan 0bat, geji4la vutllS obat (Katzung, 2002).Penelitian tentang khasiat tanama!1 untt:k pengobatan banyak dilakukan untuk mencmukan tumbuhan obat yang antara lain berkhasiat sebagai hipnotik sedatif dengan dek samping ringaJl.
Jahe (Zingiber officinale Rose.) adalah tumbuhan obat asli Ir:donesia yang mempunyai kandunga;1 minyak at~iri seperti limonene, selinene, p-cymcne, ~-pinene yang memiliki khasiat hipn.)tik s~datif (Tung & Eisenbrand, ]992).
Penelitian tentang umbi Jate ini dilaksanakan lIntuk menguji bahwa Jahe
(Zingiber officinale Rose.) mempunyai efek hi::motik.
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah Jahe (ZinKiher (?[ficinale Rose.) bcrcfck rlipnotik ?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penel'tian ini untuk mengetahui bahwa Jahe
(Zingiber officinale Rose.) berefek hipr.otik.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Akademis
3
1.4.2 Kegunaan Praktis
Jahe (Zingiber officinale Rose.) dapat menjadi obat alternatifuntuk mengatasi gangguan tidur.
1.5 Kerangka Pemikiran
Tidur didetinisikan scba(Jai suatu keadaan dimana scscorang bcrada pada alam bawah saJar yang dapat dibangunkan dengan rangs~ng scnsorik yang adekuat (Guyton & Hall, 1997).
Teori tidur dikenal 2 macam yaitu teori pasif dan teori aktif. Teori pasif menyatakan bahwa terjadi kclelahan pada area eksitatori di batang otak yaitu sistem aktifasi tetikularis akibat aktifitas seharian. Teori aktif menyatakan bahwa krdapat pusat-pusat di bawah midpontil batang otak yang menghambat pusat lain sehingga menyebabkan tidur. Dari teori-teori diatas yang sekarang dipakai adalah teori aktif(Guyton & Hall, 1997).
Mekanisme keIja obat hipnotik sedatif adalah dengan cara berikatan pada resepto,' GABA. Pengikatan tersebut menyebabkan saluran klorida terbuka, klorida masuk ke daiam sel, terjadi hiperpolarisasi dan menyebabkan sel sukar tereksitasi (Jacob, 1996).
Umbi Jahe mengandung beberapa komponen minyak atsiri seperti limonene, p-pinene, selinene, p-cymene (Tang & Eisenbrand. 1992). Kandungan-kandungan tersebut memp()tensia3i re<;pon GABA, hal ini mungkin disebabkan terikatnya zat-zat tcrsebut pada sisi potensiasi GABA-A receptor dan mcningkatkan atinitas GABA pada reseptornya mcngakibatkan saluran klorida terbuka, klorida banyak masuk ke dal~m sel teIjadilah hipcrpolarisasi (Aoshima & Hamamot), 1999). Hal tersebul. a:can merangsang pusat inhibisi di formatio retikularis sehingga kesadaran akan menurun, menyebabkan rasa kantuk, dan akhirnya tertidur.
4
1.6 Mctodc Pcnclitian
Metode penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan secara '<omparatif memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan hewan coba rr.encit dewasa. Data yang diukur adalah lamanya tidur pada me-ncit dalam menit.
Analisis data dengan menggunakan metode statistik ANA VA satu arah, dilanjutkan dengan uji beda rata-rata cara Tukey den{!an a=0,05 menggunakan program SPSS versi 11.0. Kemaknaan ciitentukan berdasarkan nilai p < 0,05.
1.7 Lol.asi dan Waktu
30
BABV
KESIMPULAN
D,'..N SARAN
5.1 Kcsimpulan
Dari penelitian ekstrak jahe dosis 1,6 %, 3,2 %, dan 6,4 % berefek hipnotik dengan
eara memperpanjang lama tidur, yang efektivitasnya lebih kuat dan kontrol positif
(diazepam) dan kontrol negatif (aquadest) (p<0,05), sedangkar ekstrak jahe dosis 0,8 %
tidak befl~fekhipnotik dibandingkan dengan kontrol negatif (aquadcst) (p>0,05).
5..2 Saran
Penelitian mengenai efek hipnotik jahe (Zingiber officinale Rose.) pada mencit perlu
dilanjutkan dengan penelitian efek hipnotikjahc dengan do~is manusia, uji toksisitas, .tan
uji efektivitas. Mengenai penggunaan jahe sebagai
obataltematif untuk rrengatasi
gangguan tidur atau insomnia, pC!1clitimcnyarankan untuk dilakukan penelitian yang
lebih lanjut dalam hal dosis yang efektif dan pemakaian sediaan yang eoeok juga efek
31
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. http://www.woodstock.edu/myersbe/content/psychsim/4eeg/eegO.htm.2\J04.
Anonim. http://www.mhhe.comlsocsciencc/intro/ibank/ibank/0072 .ipg.2004.
Anonim. http://www.ietlog24x7.com/grafik/ sleepstag~s.gif.2004.
Anonim. http://www.infokes.com/today/artikelview.html.2000 .
Aoshima H., Hamamoto K. h!!p://www.sce.nii.ae.ip/isbbaie/e05/bbindexe.html.
Beny Atmadja. 2002. Fisiolo~i Tidur dalam: Jurnal Kedokleran Maranatha. Bandung
Fakultas Kedokteran Maranathe. 98-101.
Charney D.S., Mihic S.1., Haris R.A, 2001. The Farmacological Basic Of Theurapeutics.
10thedition. New York: Me Gnw-Hill. 399-429.
Departemen Kesehatan RI. 1993. Pedoman Penggolorzgan dan Diagnosis Gangguan
Jiwa (PPDGJ). Edisi 3. Jakarta. Dcpkcs RI. 235-238.
Ganong W.F. 1991. Fisiologi Kqdokteran. Edi~i 10. Jakarta: EGC. 156-166.
Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi~. ;akarta: EGC. 945-949.
Handoko T. 2002. Hipnotik-~cdatif Dan Alkoho! dalam Fl.rmako'ogi Dan Teruoi. Edisi
4. Jakarta: Bagian Farmako1ogi Fakultas Kedckteran Universitas IndonesiC!.124-147.
Jacob L.S. 1999. NMS for Independent Study. 4th Editic a. Philadelphia: A Waferly
Company. 50-53.
Martini F. 1992. Fundamental Of Anatomy And Physiology. 3d: 3i 2. Enkwood Cliffs
New Jersey: Prentice. Hall Inc. A Simon & Sclemster Company 490-492.
Mycek
M.J., Harvey R.A., Champe P.C., Fisher B.D. 2001. Farnakologi:
U/asan
32
Rusdi
Maslim,
1998.
Panduan
Praktis
Penggunaan
Klinis
( )bnt Psikolropik
(Psychotropic Medication). J;lkarta: Universitas Indonesia. 40-43.
Trevor A.J. 1995. Hipnotik Sedatif dalam: Farmakologi Dasar dan K!inik (Katzung eds).
Edisi 3. Jakarta. EGC. 287-300.