IV
ABSTRAK
EFEK HIPNOTIK BIJI SELEDRI (Apium Graveolens Linn.) TERHADAP
MENCIT JANTAN GALUR DDY
Anthony Heryanto
Pembimbing: Prof. Dr. HR. Muchtan Sujatno, dr., SpFK
Latar Belakang: Salah satu penyakit yang paling banyak diderita masyarakat
akhir-akhir ini adalah insomnia, yang dikarenakan adanya peningkatan stress di
masyarakat. Untuk mengobati penyakit tersebut umumnya digunakan obat-obat
golongan hipnotik sedatif. Seperti kita ketahui obat-obatan tersebut memiliki efek
samping yang tentunya
merugikan
pengguna obat tersebut.
Oleh karena itu
diupayakan suatu alternatif lain melalui penelitian obat tradisional seperti yang akan
diuji pada penelitian biji seledri dengan harapan didapatkan efek samping yang lebih
nngan.
Tujuan:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah biji seledri (Apium
graveolens Linn.) berefek hipnotik.
Metode:
Penelitian
ini menggunakan
30 mencit, yang dibagi menjadi
5
kelompok. Metode yang digunakan adalah metode induksi dengan fenobarbital
sebagai penginduksi tidur. Sebagai kontrol negatif digunakan aquadest. Untuk kontrol
positif digunakan diazepam dan bahan yang diuji adalah ekstrak biji seledri dengan
dosis 10M, 2 OM, dan 4 OM yang diberikan peroral (T=O), dilanjutkan fenobarbital
yang diberikan intra peritoneal pada menit ke 45 (T=45). Data yang diukur adalah
mula dan lama tidur mencit dalam menit yang dianalisis secara statistik ANAVA satu
arah dengan uji beda rata-rata Student-Newman-Keuls.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa mula tidur mencit yang diberi ekstrak
biji seledri lebih singkat dibandingkan dengan pemberian aquadest. Lama tidur
mencit dalam menit yang diberi ekstrak biji seledri lebih panjang dibandingkan
dengan pemberian aquadest.
Kesimpulan: Ekstrak biji seledri 10M, 2 OM, 4 OM berefek hipnotik
Saran:
Penelitian mengenai ekstrak biji seledri yang berefek hipnotik perlu
dilanjutkan dengan uji toksisitas dan uji efektifitas.
v
ABSTRACT
THE HYPN~TIK EFFECT OF CELERY SEEDS (Apium graveolens Linn.) TOWARD
MALE DDY STRAIN MICE
Anthony Heryanto
Tutor: Prof Dr. HR. Muchtan Sujatno, dr., SpFK
Background: One of the most common sickneses at society this day is insomnia. It is because (~f the rise (~f the stress level in society. Generally, to relieve this sickness, hypnotic-sedative class drugs are used These drugs, has a side effects which can harm the users. Due to the harmful side effects, it is necessary to seek for better medication such as using traditional medicine. The present writer would like to focus on the celery seed5, which are considered less harmful.
Objective: The purpose of this research is to indicate that celery seed5 have a hypnotic effect.
Methods: This research uses 30 mice, which are divided into 5 groups. The method, which is used in this observation, is induction with Phenobarbital method as a sleep induction. Aquadest used as a negative control. Diazepam is used fiJr the positive control and the tested material5 are extract of celery seeds' of J human
dosage, 2 human dosage, and 4 human dosage given orally (T=O) and continued with Phenobarbital given inter peritoneal on 45 (Tc45). The data is analyzed with ANOVA method, proceeded with Student-Newman-Keuls Method
Result: The result of this research showed that onset of mice sleep in minute, which was given extract of celery seeds is shorter than aquadest given. The duration sleep of mice in minute, which is given extract of celery seed5, is longer than aquadest given.
Conclusions: Extract of celery seeds J human dosage, 2 human dosage, and 4 human dosage have a hypnotic effect.
Recommendation: The observation about the hypnotic effect of extract celery seeds' should be continued with toxicity test and effectivity test.
Vlll
DAFT AR ISf
JUDUL
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
SURAT PERNY ATAAN
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANT AR
vi
DAFTAR IS!
viii
DAFT AR TABEL
xi
DAFT AR GRAFIK
xii
DAFT AR GAMBAR
xiii
DAFTAR DIAGRAM
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Indentifikasi Masalah 2
1.3. Maksud dan Tujuan 2
1.4. Kegunaan Penelitian 2 1.4. 1. Akedemis 2 1.4.2. Praktis 3 1.5. Kerangka Pemikiran 3 1.6. Premis-premis 4 1.7. Metode Penelitian 5
1.8. Lokasi dan Waktu 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Tidur 6
2.1.1. Perunahan Fisiologi Selama Tidur 6
2.1.2. Tipe Tidur 7
2.1.2.1. Tidur Non REM atau Slow Wave Sleep (SWS) 7 2.1.2.2. Tidur REM (Rapid Eye Movement) atau Tidur
Paradoksal
.:7
2.1.3. Teori Dasar Tidur 10
2.1.4. Pusat-pusat Neuron, Substansi Neurohormonal,
dan Mekanisme yang Dapat Menyebabkan Tidur 10
2.2. Gangguan Tidur II
2.2.1. Insomnia 12
2.3. Hipnotik Sedatif ... 12
IX
2.5. Seledri (Apium graveo/ens Linn.) 12 2.5.1. Taksonomi Seledri (Apium graveo/ens Linn.) 14 2.5.2. Khasiat Seledri (Apium graveo/ens Linn.) 14 2.5.3. Zat Aktifyang terkandung dalam Seledri
(Apium graveo/ens Linn.) 14
2.5.3.1. Terpenoid 15
2.5.3.2. Phthalide 15
2.5.4. Mekanisme ketja Terpenoid dan Pthalide 15
2.6 Kontrol Pembanding 16
2.6.1. Struktur Kimia Kontrol Pembanding 16
2.6.2. Mekanisme Kerja dan Tempat Kerja
PadaSusunan Saraf Pusat 17
2.6.3. Farmakokinetik Benzodiazepin 18 2.6.4. Farmakodinamik Benzodiazepin 18 2.6.4.1. SSP 19 2.6.4.2. Sistim Kardiovaskular 19 2.6.4.3. Sistim Pernafasan 20 2.6.4.4. Saluran Cerna 20
2.6.5. Efek sam ping Benzodiazepin 20
2.7. Barbiturat 21
2.7.1. Struktur Kimia Barbiturat 21 2.7.2. Klasifikasi Barbiturat 22 2.7.3. Farmakokinetik Barbiturat 22
2.7.4. Farmakodinamik Barbiturat
.23
2.7.4.1. SSP 23 2.7.4.2. Susunan SarafPerifer 24 2.7.4.3. Pernafasan 24 2.7.4.4. Kardiovaskular 24 2.7.4.5. Saluran Cerna 25 2.7.4.6. Hati 25 2.7.4.7. Ginjal 252.7.5. Efek Samping Barbiturat 26 BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1. Alat dan Bahan 27
3.2. Pembuatan Ekstrak biji Seledri 27
3.3. Hewan Percobaan 28
3.4. Metode Penelitian .. ...28
3.4.1. Desain Penelitian 28
3.4.2. Variabel Penelitian 29
3.4.3. Metode Penarikan Sampel 29
3.4.4. Prosedur Kerja 30
x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasi1dan Pembahasan
32
4.2. Uji Hipotesis
36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan . 38
5.2. Saran 38
DAFT AR PIJST AKA 39
LAMPIRAN 41
Xl
DAFT AR TABEL
TabeI 4. I. Mula tidur mencit (OOA) yang diamati dari 5 kelompok perlakuan 32 TabeI 4.2. Lama tidur mencit (OOA) yang diamati dari 5 kelompok perlakuan 34
XII
DAFTAR GRAFIK
Xlll
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Pembagian Gelombang EEG berdasarkan Rentang Frekuensi 9 Gambar 2.2. Rekaman Seseorang Saat Sadar sampai Fasa 4 Tidur Non REM 9
dan Saat Tidur REM
Gambar 2.3. Seledri 13
Gambar 2.4. Biji Seledri 13
Gambar 2.5. Struktur Umum Benzodiazepin 16
Gambar 2.6. Diazepam 17
Gambar 2.7. Mekanisme Kerja Benzodiazepin 18 Gambar 2.8. Proses Sintesis Asam Barbiturat 21
XIV
DAFTAR DIAGRAM
Diagram
4.}. Perbandingan Mula Tidur (OOA) pada 5 Kelompok PerJ~~(Uan 33 DiagraI114.2. Perbandingan Lama Tidur (POA) pada 5 Kelompok Pedakuan 35xv
DAFT AR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Dosis Dbat 41
Lampiran 2. Hasil Perhitungan Statistik Mula Tidur Mencit dengan AND VA
Dan Studi Lanjut Student-Neuman Keuls 42 Lampiran 3. Hasil Perhitungan Statistik Lama Tidur Mencit dengan AND VA
dan Studi Lanjut Student- Neuman Keuls 43 Lampiran 4. Hasil Percobaan dengan Aquadest (T=O) dan Fenobarbital
pada menit ke-45 (T=45) 44
Lampiran 5. Hasil Percobaan dengan Diazepam (T=O) dan Fenobarbita1
pada menit ke-45 (T=45) 45
Lampiran 6. Hasil Percobaan dengan Ekstrak Biji Seledri I OM (T=O) dan Fenobarbital
pada menit ke-45 (T=45) 46
Lampiran 7. Hasil Percobaan dengan Ekstrak Biji Seledri 2 OM (T=O) dan Fenobarbital
pada menit ke-45 (T=45) 47
Lampiran 8. Hasil Percobaan dengan Ekstrak Biji Seledri 4 OM (T=O) dan Fenobarbital