ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terbesar terjadinya stroke iskemik. Tujuan terapi pengobatan dengan antihipertensi untuk pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi diperlukan agar tidak terjadi kekambuhan stroke. tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan tingkat pencapaian tekanan darah antara lisinopril dan valsartan pada pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional yang bersifat analitik dengan melakukan pengumpulan data secara retrospektif kohort di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Data dianalisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-square apabila data yang diperoleh memenuhi syarat atau uji
Fisher apabila data yang diperoleh tidak memenuhi syarat. Data 108 pasien hipertensi
pasca stroke iskemik terdiri dari kelompok yang diresepkan valsartan 81 pasien (75%) dan lisinopril 27 pasien (25%). Target tekanan darah yang tercapai pada kelompok yang mendapatkan valsartan adalah sebanyak 40 orang (49,4%) dan lisinopril 15 orang (50,9%). Pasien yang tidak mencapai target pada kelompok valsartan adalah 41 orang (50,6%) dan lisinopril 12 orang (49,1%). Hasil perbandingan pencapaian target tekanan darah antara kelompok valsartan dengan kelompok lisinopril tidak berbeda bermakna yaitu dengan nilai p value >0,05. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan dalam mencapai target tekanan darah antara lisinopril dan valsartan pada pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
ABSTRACT
Hypertension is one of the biggest risk factors for ischemic stroke. The goal of therapy with antihypertensive treatment for ischemic stroke patients with risk factors hypertension is necessary in order to avoid recurrence of stroke. The research purpose ia to comparing the rate of achievement blood pressure target between lisinopril and valsartan in ischemic stroke parients with risk factors hypertension at outpatient installation Bethesda Hospital in Yogyakarta. Type of research is analytic observational research by collecting retrospective cohort at Bethesda Hospital in Yogyakarta. Data analysis were univariate and bivariate with Chi-square test if the data obtained qualified or Fisher's exact test if the data obtained are not eligible. Among 108 patients with hypertension post ischemic stroke, 81 patients (75%) prescribed valsartan and 27 patients (25%) prescribed lisinopril. The target blood pressure was achieved in the group receiving valsartan is 40 people (49,4%) and lisinopril is 15 people (50,9%). Patients does not achieve the target in the valsartan group is 41 people (50,6%) and lisinopril group is 12 people (49,1%). The result of comparison the achievement blood pressure target between valsartan group with lisinopril group was not significantly different that the p value> 0.05. The results showed no difference in reaching the target blood pressure between lisinopril and valsartan in ischemic stroke patients with risk factors hypertension at outpatient installation Bethesda Hospital in Yogyakarta.
PERBANDINGAN TINGKAT PENCAPAIAN TARGET TEKANAN DARAH ANTARA LISINOPRIL DAN VALSARTAN PADA PASIEN STROKE ISKEMIK
DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI
SKRIPSI
Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Susi Susanti
NIM : 138114025
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii
PERBANDINGAN TINGKAT PENCAPAIAN TARGET TEKANAN DARAH ANTARA LISINOPRIL DAN VALSARTAN PADA PASIEN STROKE ISKEMIK
DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI
SKRIPSI
Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Susi Susanti
NIM : 138114025
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
GOD LOVES US
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :
Tuhan Yesus, Bunda Maria, dan semua orang kudus.
Keluarga tercinta, papa, mama, abang, dan kakak yang selalu memberikan
dukungan.
Almamaterku, sahabat tercinta, dan semua orang yang mendapatkan manfaar
viii PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa penulis panjatkan atas segala berkat,
rahmat, dan limpahan kasih-Nya yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan
naskah skripsi yang berjudul “Perbandingan Tingkat Pencapaian Target Tekanan Darah
Antara Lisinopril dan Valsartan pada Pasien Stroke Iskemik dengan Faktor Risiko Hipertensi”
sebagai syarat memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Keberhasilan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Maka dengan penuh
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma dan selaku Dosen Pembimbing akademik
2. Dr. dr. Rizaldy Taslim Pinzon, Sp.S, M.Kes, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak membantu dalam berbagai ilmu, pengetahuan, dan wawasan, serta bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk berdiskusi dan mengarahkann penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt dan Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt., selaku dosen
penguji atas semua saran, dan dukungan yang membangun.
4. Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang memberikan ijin kepada peneliti untuk
mengadakan penelitian dan pengambilan data.
5. Pak Yuson, pak Iyas, suster Mulat, suster Tanti, dan suster lain di poli saraf Bethesda
yang telah banyak membantu selama proses pengambilan data.
6. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Duta Wacana, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
7. Bu Dewi yang telah banyak membantu selama proses pengolahan data.
8. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama proses perkuliahan.
9. Papa, mama, koko, cece, dan seluruh keluarga tercinta, sumber semangat, yang selalu
berdoa, memberikan kasih sayang dan cinta, dukungan, perhatian, serta kesabaran dalam
membimbing penulis hingga saat ini.
10. Teman-teman seperjuangan skripsi, Era, Ocha, Tiara, Atika, Reni, Lia, Cahyo, Rendra,
ix
11. Sahabat-sahabat “SHC”, “SS”, Herlince Apu, Florentina Kassandra, Agnes Scherine
Karlinda, Dea Puput Arisanti, Herawati Claudia, Marihot Tua Sitohang, Ryan Wilson,
atas semua bantuan, dukungan dan doanya.
12. Sahabat – sahabat “MASAKETSU”, Marni Dalimunthe, Catherine Halim, dan Sumina
yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
13. Sahabat-sahabat serta kakak-kakak tercinta Jacky Kanata, Kevin Wijaya, Monalisa
Lestari, Handoko, ce Vanny, ce Jivanna, Asti Indayati, Sri wahyuni Towty, Francisca
Risti Aprillia, Kenny Kowira, Dewita Cici Ernia, atas segala bantuan, doa, dukungan,
semangat, dan nasehat kepada penulis.
14. Teman-teman FKK A 2013, FSM A 2013, semua angkatan 2013, dan teman-teman
dancer DNA yang telah bersama-sama berproses dan berbagi suka duka di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma.
15. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan serta masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii
PRAKATA ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
ABSTRAK ... xiii
ABSTRACT ... xiv
PENDAHULUAN ... 1
METODE PENELITIAN ... ... 3
A. Rancangan Penelitian dan Variabel Penelitian ... 3
B. Teknik Sampling, Lokasi, Waktu dan Sampel Penelitian ... 3
C. Instrumen Penelitian ... 4
D. Pengambilan dan Analisis Data ... 4
HASIL DAN PEMBAHASAN ... ... 5
A. Karakteristik Subyek Penelitian ... 5
B. Hubungan antara Jumlah Obat, Faktor Risiko Lain, dan Obat Lain Terhadap Pencapaian Target Tekanan Darah ... 8
C. Perbandingan Tingkat Pencapaian Target Tekanan Darah ... 10
KESIMPULAN ... ... 12
SARAN ... 12
DAFTAR PUSTAKA ... ... 13
LAMPIRAN ... ... 16
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Karakteristik Subyek Penelitian Pasien Stroke Iskemik dengan Faktor Risiko
Hipertensi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ... ... 5
Tabel II. Perbandingan Karakteristik Subyek Penelitian antara Kelompok Valsartan dan
Kelompok Lisinopril ... ... 7
Tabel III. Pengaruh Jumlah Obat, Faktor Risiko Lain dan Obat Lain Terhadap Pencapaian
Target Tekanan Darah ... ... 8
Tabel IV. Hasil analisis generalized linear model (GLM) perbedaan rerata tingkat
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian... ... 16
Lampiran 2. Ethical Clearance ... ... 17
Lampiran 3. Sertifikat CE&BU... ... 18
Lampiran 4. Perhitungan Sampel Penelitian... ... 19
Lampiran 5. Instrumen Penelitian... ... 20
Lampiran 6. Data Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok Obat Valsartan ... 22
Lampiran 7. Data Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok Obat Lisinopril ... 25
Lampiran 8. Data Tekanan Darah Kelompok Valsartan... ... 26
Lampiran 9. Data Tekanan Darah Kelompok Lisinopril... ... 28
Lampiran 10.Uji Statistik Karakteristik Subyek Penelitian antara Kelompok Valsartan dengan Kelompok Lisinopril... ... 29
Lampiran 11.Uji Statistik Faktor Jumlah Obat, Faktor Risiko Lain dan Obat Lain Terhadap Pencapaian Target Tekanan Darah... ... 43
xiii ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terbesar terjadinya stroke iskemik. Tujuan terapi pengobatan dengan antihipertensi untuk pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi diperlukan agar tidak terjadi kekambuhan stroke. tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan tingkat pencapaian tekanan darah antara lisinopril dan valsartan pada pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional yang bersifat analitik dengan melakukan pengumpulan data secara retrospektif kohort di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Data dianalisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-square apabila data yang diperoleh memenuhi syarat atau uji
Fisher apabila data yang diperoleh tidak memenuhi syarat. Data 108 pasien hipertensi
pasca stroke iskemik terdiri dari kelompok yang diresepkan valsartan 81 pasien (75%) dan lisinopril 27 pasien (25%). Target tekanan darah yang tercapai pada kelompok yang mendapatkan valsartan adalah sebanyak 40 orang (49,4%) dan lisinopril 15 orang (50,9%). Pasien yang tidak mencapai target pada kelompok valsartan adalah 41 orang (50,6%) dan lisinopril 12 orang (49,1%). Hasil perbandingan pencapaian target tekanan darah antara kelompok valsartan dengan kelompok lisinopril tidak berbeda bermakna yaitu dengan nilai p value >0,05. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan dalam mencapai target tekanan darah antara lisinopril dan valsartan pada pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
xiv ABSTRACT
Hypertension is one of the biggest risk factors for ischemic stroke. The goal of therapy with antihypertensive treatment for ischemic stroke patients with risk factors hypertension is necessary in order to avoid recurrence of stroke. The research purpose ia to comparing the rate of achievement blood pressure target between lisinopril and valsartan in ischemic stroke parients with risk factors hypertension at outpatient installation Bethesda Hospital in Yogyakarta. Type of research is analytic observational research by collecting retrospective cohort at Bethesda Hospital in Yogyakarta. Data analysis were univariate and bivariate with Chi-square test if the data obtained qualified or Fisher's exact test if the data obtained are not eligible. Among 108 patients with hypertension post ischemic stroke, 81 patients (75%) prescribed valsartan and 27 patients (25%) prescribed lisinopril. The target blood pressure was achieved in the group receiving valsartan is 40 people (49,4%) and lisinopril is 15 people (50,9%). Patients does not achieve the target in the valsartan group is 41 people (50,6%) and lisinopril group is 12 people (49,1%). The result of comparison the achievement blood pressure target between valsartan group with lisinopril group was not significantly different that the p value> 0.05. The results showed no difference in reaching the target blood pressure between lisinopril and valsartan in ischemic stroke patients with risk factors hypertension at outpatient installation Bethesda Hospital in Yogyakarta.
1 PENDAHULUAN
Menurut World Health Organization (2006), stroke merupakan gejala klinis yang
berkembang cepat akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian akibat gangguan
aliran darah di otak. Stroke merupakan salah satu penyebab kecacatan nomor satu di dunia
dan penyebab kamatian nomor tiga di USA setelah kardiovaskuler dan kanker. Sekitar
duapertiga stroke terjadi di negara-negara berkembang dengan insiden stroke akan meningkat
seiring bertambahnya usia (Sutrisno, 2007).
Menurut World Health Organization (2015) stroke menyebabkan hampir sekitar
setengah dari semua kasus kematian dengan 9,4 juta kematian di seluruh dunia setiap
tahunnya. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di
Asia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi stroke di
Indonesia 12,1 per mil dan angka tersebut naik dibandingkan Riskesdas 2007 sebesar 8,3 per
mil. Yogyakarta merupakan salah satu dari empat provinsi yang prevalensi penderita
strokenya tinggi yaitu sebesar 10,3 per mil (Kemenkes RI, 2013). Stroke merupakan salah
satu penyebab kematian dan kecacatan tertinggi di hampir seluruh rumah sakit di Indonesia.
Data dari Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (2013) menunjukkan penyebab
kematian akibat stroke di rumah sakit adalah sebesar 11,29%.
Stroke iskemik merupakan kejadian stroke yang paling banyak dialami dibandingkan
stroke hemoragik. Stroke iskemik (stroke non pendaharan) terjadi sekitar 80% dan 20% orang
mengalami stroke hemoragik (stroke pendaharan) dari total seluruh kejadian stroke di dunia
(Sari et al., 2016). Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan stroke yaitu hipertensi
(70%), merokok (35%), penyakit jantung (28%), diabetes melitus (28%),
hiperlipoproteinemia (26%), atrial fibrilasi (18,5%), konsumsi alkohol (17%) (Duri ̌i ́ et al., 2015).
Seseorang yang menderita hipertensi, tekanan darahnya akan naik dan menyebabkan
kerusakan arteri karena adanya kekuatan berlebih yang dihasilkan dari darah terhadap dinding
arteri. Kondisi arteri yang terlalu sempit akan menyebabkan sel darah dapat berkumpul dan
membentuk bekuan darah yang memblokir arteri dan membentuk suatu gumpalan darah pada
lapisan pembuluh darah sehingga membuat darah tidak bisa mengalir ke otak dan pasokan
oksigen ke dalam otak akan terhenti. Kondisi tersebut dapat menyebabkan stroke iskemik
2
Hipertensi disebabkan karena volume darah yang banyak karena kecepatan
pemompaan darah oleh jantung tinggi sedangkan ruangan yang tersedia di pembuluh darah
kecil sehingga dapat mengakibatkan tekanan darah naik (Sherwood, 2011). Hipertensi
merupakan salah satu penyakit utama yang telah mengenai hampir 1 miliar orang di seluruh
Indonesia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi hipertensi
orang Indonesia yang berusia lebih dari 18 tahun adalah sebesar 25,8% (Kemenkes RI, 2013)
Strategi untuk mencegah dan mengurangi risiko kambuhnya stroke iskemik adalah
dengan penanganan tekanan darah. Penelitian meta analisis mengenai pengobatan
antihipertensi melaporkan penggunaan obat antihipertensi mempercepat penurunan tekanan
darah dan mengurangi risiko terjadinya stroke dibandingkan dengan yang tidak diberi obat
antihipertensi atau hanya diberi plasebo saja ( Meschia et al., 2014). Obat-obat antihipertensi
dari beberapa golongan seperti diuretik, Angiotensin Converting Enzyme Inhibitors (ACEI),
Angiotensin II Receptor Blocker (ARB), Beta Blocker (BB), dan Calcium Channel Blocker
(CCB) dapat menurunkan tekanan darah (Goldstein et al., 2011).
Mekanisme kerja lisinopril adalah menghambat konversi angiotensin I yang non aktif
menjadi angiotensin II yang aktif. Angiotensin II merupakan pengatur fungsi kardiovaskular
dan vasokonstriktor kuat yang dapat merangsang sekresi aldosteron. Lisinopril dapat
menghilangkan respon terhadap angiotensin I tapi tidak pada angiotensin II. Lisinopril juga
memblok degradasi bradikinin dan merangsang sintesa zat-zat yang menyebabkan
vasodilatasi, termasuk prostaglandin E2 dan prostasiklin. Mekanisme kerja valsartan adalah
menghambat secara langsung reseptor angiotensinogen II tipe 1 (AT1) yang dapat memediasi
efek angiotensin II yang sudah diketahui pada manusia yaitu vasokontriksi dan pelepasan
aldosteron. Valsartan tidak memblok reseptor angiotensinogen tipe 2 (AT2) (Depkes RI,
2006).
Penggunaan obat antihipertensi pada pasien stroke iskemik dengan faktor risiko
hipertensi sangat diperlukan mengingat hasil utama terapi hipertensi pada pasien stroke
iskemik adalah mencegah terjadinya stroke ulang dan mencapai target tekanan darah menurut
AHA/ASA Guideline yaitu <130/80 mmHg (Kernan et al., 2014; Adie, 2012). Berdasarkan
observasi dilapangan diketahui bahwa banyak rumah sakit yang lebih memilih menggunakan
ARB seperti valsartan dari pada ACEI seperli lisinopril walaupun efek yang dimiliki sama,
sedangkan jika dilihat dari aspek farmakoekonomi obat golongan ARB lebih mahal
dibandingkan obat golongan ACEI. Hasil penelitian Alfiana (2013) menunjukkan valsartan
3
dikombinasikan dengan amlodipin akan tetapi untuk efektifitas lisinopril kombinasi lebih besar
(60%) dibandingkan valsartan kombinasi (56%). Hasil yang berbeda-beda inilah yang
melatarbelakangi penelitian mengenai perbandingan lisinopril dan valsartan dengan tujuan
untuk mengukur perbedaan dalam mencapai target tekanan darah antara lisinopril dan
valsartan pada pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi sehingga diharapkan
dapat membantu dalam memilihkan terapi pengobatan yang tepat.
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian dan Variabel Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional yang bersifat analitik dengan
melakukan pengumpulan data secara retrospektif kohort. Variabel dalam penelitian ini
terbagi menjadi tiga variabel, yaitu variabel bebas, tergantung dan pengacau. Variabel bebas
adalah obat antihipertensi yaitu lisinopril dan valsartan. Variabel tergantung adalah
pencapaian target tekanan darah yang dikategorikan menjadi dua kategori yaitu tekanan
darah yang ≤ 130/80 dan tekanan darah yang >130/80 mmHg. Variabel pengacau ada dua
yaitu variabel pengacau terkendali dan variabel pengacau tidak terkendali. Variabel pengacau
terkendali terdiri dari penyakit penyerta, konsumsi obat lain yang dapat meningkatkan
tekanan darah. Variabel pengacau tak terkendali terdiri dari gaya hidup dan kepatuhan pasien
dalam mengkonsumsi obat antihipertensi.
B. Teknik Sampling, Lokasi, Waktu dan Sampel Penelitian
Subyek penelitiannya adalah pasien laki – laki atau perempuan yang terdiagnosis
stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi dan berusia ≥ 18 tahun yang menjalani pengobatan di instalasi rawat jalan poli saraf Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Subyek
memenuhi kriteria inklusi mendapatkan terapi antihipertensi lisinopril tunggal atau lisinopril
kombinasi atau valsartan tunggal atau valsartan kombinasi, pasien rutin yang minimal 3 kali
datang mengecek tekanan darah di rumah sakit, pasien yang pada rekam medis terdapat data
tekanan darah, dan pasien BPJS. Kriteria eksklusi adalah pasien dengan data rekam medis
yang tidak lengkap dan pasien yang setelah dua bulan diresepkan valsartan atau lisinopril
kemudian beralih ke antihipertensi lain.
Pengambilan data dilakukan dari bulan oktober sampai desember 2016. Teknik
pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling yaitu pemilihan sampel
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Perhitungan besar sampel minimal dengan
4
kelompok. Subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi adalah 108 pasien. kelompok
valsartan 81 pasien dan kelompok lisinopril 27 pasien.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah alat tulis dan lembar pengumpulan data
dari rekam medis yang memuat tanggal, nomor rekam medis , nama pasien, umur, jenis
kelamin, faktor risiko lain seperti dislipidemia, diabetes melitus, gagal jantung, atrial fibrilasi,
ischemic heart disease (IHD), tekanan darah, jenis obat, jumlah obat, aturan pemakaian, dosis
obat, dan obat-obat lain yang dapar mempengaruhi tekanan darah. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah data rekam medis pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi di
Instalasi Rawat jalan poli saraf Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
D. Pengambilan dan Analisis Data
Pengambilan data dilakukan di poli saraf Rumah Sakit Bethesda dengan menggunakan
sistem komputerisasi yaitu data pasien dicari melalui komputer. Responden yang diambil
adalah responden yang masuk dalam kriteria inklusi yang telah ditentukan. Data yang didapat
ditulis dalam instrumen penelitian dan kemudian dilakukan pengolahan serta analisis data
menggunakan software SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 22.
Target tekanan darah pasien yang tercapai dan tidak tercapai dilihat dari tekanan darah
pasien datang kontrol dengan tekanan darah ≤ 130/80 mmHg selama 3 bulan berturut-turut. Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat digunakan untuk
menggambarkan karakteristik subyek penelitian yng terdiri dari: obat hipertensi yang
diresepkan, pencapaian target tekanan darah, usia, jenis kelamin, tekanan darah sistolik awal,
tekanan darah diastolik awal, faktor risiko lain, dan obat lain yang mempengaruhi tekanan
darah.
Uji hipotesis untuk analisis bivariat adalah uji komparatif kategorik tidak berpasangan
dan uji komparatif numerik tidak berpasangan. Uji komparatif kategorik digunakan untuk
membandingkan perbedaan karakteristik responden penelitian , yaitu: jenis kelamin,
pencapaian target tekanan darah, tekanan darah awal responden, faktor risiko lain, dan obat
lain yang mempengaruhi tekanan darah serta digunakan untuk membandingkan pemberian
jumlah obat, adanya faktor risiko lain, dan pemberian obat lain terhadap pencapaian target
tekanan darah dengan uji Chi-square apabila data yang diperoleh memenuhi syarat atau uji
Fisher apabila data yang diperoleh tidak memenuhi syarat. Syarat uji Chi-Square adalah bila
5
Uji komparatif numerik tidak berpasangan menggunakan dua uji yaitu uji t tidak
berpasangan dan uji general linear model (GLM). Uji t tidak berpasangan digunakan untuk
membandingkan rata – rata usia pada kelompok valsartan dan lisinopril dengan syarat data
terdistribusi normal. Uji general linear model (GLM) digunakan untuk membandingkan rata –
rata tekanan darah antarkelompok pada tekanan darah sebelum terapi , bulan pertama, kedua,
dan ketiga setelah terapi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Subyek Penelitian
Karakteristik subyek penelitian dikelompokkan berdasarkan obat antihipertensi yang
diresepkan, usia, jenis kelamin, tekanan darah sistolik awal, tekanan darah diastolik awal,
faktor risiko lain, dan obat lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Keberhasilan
mencapai target tekanan darah dilihat melalui tekanan darah yaitu ≤130/80 mmHg selama
kontrol 3 bulan berturut-turut dan tidak terjadi serangan stroke ulang. Tekanan sistolik dan
diastolik awal didapatkan dari pengukuran tekanan darah yang dilakukan pertama kali
sebelum pasien mendapatkan terapi antihipertensi valsartan atau lisinopril. Usia, jenis
kelamin, faktor risiko lain, dan obat lain yang digunakan didapat dari rekam medis pasien.
Pada penelitian ini diperoleh pasien sebanyak 108 pasien dengan jumlah masing-masing
untuk kelompok yang diresepkan valsartan 81 pasien dan untuk kelompok yang diresepkan
lisinopril sebanyak 27 pasien.
Tabel I. Karakteristik Subyek Penelitian Pasien Stroke Iskemik dengan Faktor Risiko
Hipertensi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Karakteristik Jumlah (n) Persentase (%)
n = 108
Obat hipertensi Valsartan
Lisinopril
6
Tekanan Darah
Sistolik Awal
(mmHg)
Tekanan Darah
Diastolik Awal
(mmHg)
faktor risiko Dislipidemia
Diabetes Mellitus
Data pada Tabel I menunjukkan karakteristik pasien stroke iskemik dengan faktor
risiko hipertensi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Pasien yang mendapatkan terapi
valsartan sebanyak 81 orang (75%) dan yang mendapatkan terapi lisinopril sebanyak 27 orang
(25%). Pasien yang tekanan darahnya mencapai target sebanyak 55 orang (50,9%) dan yang
tidak mencapai target sebanyak 53 orang (49,1%). Karakteristik rata-rata usia subyek stroke
iskemik dengan faktor risiko hipertensi adalah 66,39 ± 9,357 tahun. Hasil dari penelitian yang
dilakukan oleh Kabi dkk. (2015) mengenai gambaran faktor risiko pada penderita stroke
iskemik yang dirawat inap neurologi RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado periode juli 2012
– juni 2013 adalah pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi paling banyak terjadi pada usia 51 – 65 tahun. Penelitian lain juga menunjukkan distribusi pasien stroke iskemik
dengan faktor risiko hipertensi paling banyak terjadi paja usia 40 – 60 tahun (Usrin dkk,
2011).
Hasil karakteristik subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa
pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi paling banyak terjadi pada laki – laki
dibandingkan perempuan yaitu sebesar 67 orang (62%). Hasil penelitian Usrin dkk. (2011)
7
lebih banyak terjadi pada jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 61,2% dan perempuan sebesar
57,6%.
Karakteristik subyek penelitian pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi
yang mendapatkan terapi valsartan ataupun lisinopril berdasarkan tekanan darah sistolik dan
diastolik awal menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik awal paling banyak antara 140 –
159 mmHg dan tekanan darah diastolik awal antara 90 – 99 mmHg. Hasil karakteristik
tersebut menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik awal dan diastolik awal pada kedua
kelompok terapi paling banyak masuk dalam kategori hipertensi kelas 1 (Mancia et al., 2013).
Karakteristik pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi berdasarkan faktor
risiko lain yang paling tinggi adalah diabetes mellitus sebanyak 31 orang (28,7%). Hasil
penelitian Duri ̌i ́ et al. (2015) menunjukkan diabetes mellitus (28%) merupakan faktor ketiga
terbesar terjadinya stroke setelah hipertensi (70%) dan merokok (35%). Hasil penelitian
Ramadany dkk. (2013) juga menunjukkan seseorang dengan riwayat diabetes mellitus dapat
meningkatkan serangan ulang stroke dan memperparah proses arterosklerosis di otak. Hasil
ini juga sesuai dengan penelitian Fitrianto dkk. (2014), dimana ditribusi faktor risiko yang
menyertai hipertensi paling banyak adalah diabetes mellitus sebesar 61,2%.
Karakteristik pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi berdasarkan
penggunaan obat lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah paling tinggi adalah pada
penggunaan obat golongan Nonsteroidal Anti—Inflammatory Drug (NSAID) sebanyak 63
orang (58,3%). Hasil penelitian Gualtierotti et al. (2013) menunjukkan obat golongan NSAID
seperti naproxen dan parasetamol dapat meningkatkan tekanan darah sehingga pemberian
NSAID pada seseorang yang mengalami hipertensi perlu dipantau tekanan darahnya.
Tabel II. Perbandingan Karakteristik Subyek Penelitian antara Kelompok Valsartan dan
Kelompok Lisinopril
Karakteristik Kelompok
Valsartan
Tekanan Darah Sistolik Awal (mmHg)
< 120 1 1,2 0 0
0,724*
120 – 129 2 2,5 1 3,7
8
Obat lain yang mempengaruhi TD
Data Tabel II menunjukkan perbedaan proporsi karakteristik subyek penelitian antara
kelompok valsartan dengan kelompok lisinopril yang dianalisis menggunakan uji chi square
bila data memenuhi syarat dan uji fisher bila data tidak memenuhi syarat serta uji t tidak
berpasangan untuk mengukur rata-rata usia antarkelompok. Usia, jenis kelamin, pencapaian
target tekanan darah, tekanan darah sistolik dan diastolik awal pada kelompok valsartan dan
kelompok lisinopril tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Karakteristik subyek kedua
kelompok berdasarkan faktor risiko lain yang berbeda hanya IHD (p = 0,038). Karakteristik
subyek kedua kelompok berdasarkan obat lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah dan
memiliki nilai p < 0,05 adalah antidepresan.
B. Hubungan antara Jumlah Obat, Faktor Risiko Lain, dan Obat Lain Terhadap Pencapaian Target Tekanan Darah
Tabel III. Pengaruh Penyakit Jumlah Obat, Penyerta dan Obat Lain Terhadap Pencapaian
Target Tekanan Darah
Faktor
Pencapaian target tekanan darah
9
Faktor risiko
6 40 9 60 0,526 0,76
Dislipidemia Ya
Tidak 49 52,7 44 47,3
Tujuan pembuatan Tabel III adalah untuk melihat adakah pengaruh dari jumlah obat,
faktor risiko lain dan obat lain terhadap pencapaian target tekanan darah. Data Tabel III
menunjukkan hasil bahwa tekanan darah mencapai target dengan pemberian monoterapi
antihipertensi sebesar 52,7% dan yang tidak mencapai target sebesar 47,3%. Pada pemberian
kombinasi antihipertensi didapatkan yang mencapai target sebesar 47,1% dan yang tidak
mencapai target sebesar 52,9%. Berdasarkan hasil analisis data hubungan antara jumlah
pemberian obat antihipertensi dengan pencapaian target tekanan darah didapatkan nilai p =
0,736 (> 0,05), hasil tersebut menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara kedua
variabel. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ratnasari dan
Nugroho (2013) yaitu adanya hubungan yang bermakna antara jumlah pemberian obat
antihipertensi dengan tekanan darah yang terkendali, dimana dengan pengobatan kombinasi,
hipertensi tidak terkendali dapat mengalami penurunan sebesar 24%.
Data tabel III Hasil analisis pengaruh faktor risiko lain terhadap pencapaian target
tekanan darah menghasilkan nilai p >0,05 untuk dislipidemia, diabetes mellitus, heart failure,
atrial fibrilasi, dan IHD yang menunjukkan tidak ada hubungan antara faktor risiko lain yang
diderita pasien dengan pencapaian target tekanan darah. Menurut penelitian Schmieder dan
Ruilope (2008), faktor risiko lain seperti obesitas, hiperlipidemia, dan diabetes dapat
mempengaruhi tercapainya target tekanan darah sehingga meningkatkan risiko keterulangan
10
tambahan akan lebih sulit untuk mencapai target sehingga diperlukan terapi antihipertensi
kombinasi. Hasil penelitian Suhadi dkk. (2013) mengenai hubungan faktor komorbiditas,
intensifikasi terapi, dan pengendalian tekanan darah menunjukkan bahwa subyek dengan
komorbid lebih memerlukan intensifikasi terapi karena subyek dengan komorbid mempunyai
pengendalian tekanan darah yang lebih buruk dibandingkan tanpa komorbid.
Hasil analisis pengaruh obat lain yang digunakan terhadapat pencapaian target tekanan
darah meghasilkan nilai p >0,05 untuk penggunaan NSAID, kortikosteroid, antidepresan, dan
dekongestan. Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh dari obat-obatan tersebut terhadap
pencapaian target tekanan darah. Hasil ini tidak sesuai dengan pernyataan Lumbantobing
(2013) dimana obat-obat golongan NSAID, kosrtikosteroid, antidepresan dapat meningkatkan
tekanan darah dengan menghilangkan efek dari antihipertensi. NSAID menyebabkan
kenaikan tekanan darah melalui peningkatan volume dan vasokonstriksi serta menghalangi
sintesis prostaglandin vasodilator. Antidepresan dapat meningkatkan tekanan darah dan
denyut jantung melalui peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik oleh
serotonin-norepinephire reuptake inhibitor. Obat-obatan golongan steroid juga dapat mengganggu kerja
dari obat antihipertensi, dimana adanya hormon steroid memproduksi hipertensi melalui
tindakan reseptor mineralokortikoid tipe 1 untuk menghasilkan garam dan retensi air (Sager et
al., 2013). Dekongestan merupakan stimulan reseptor alpha-1 adrenergik. Mekanisme kerja
dekongestan yaitu melalui vasokontriksi pembuluh darah hidung sehingga mengurangi sekresi
dan pembengkakan membran mukosa saluran hidung. Dekongestan juga dapat menyebabkan
vasokontriksi di tempat lain sehingga kontraindikasi terhadap penderita hipertensi (Biaggioni
and Robertson, 2012).
C. Perbandingan Tingkat Pencapaian Target Tekanan Darah
Tabel IV. Hasil analisis generalized linear model (GLM) perbedaan rerata tingkat pencapaian
tekanan darah antara kelompok valsartan dan lisinopril
Tekanan darah Valsartan (n=81)
11
Data Tabel IV menunjukkan perbedaan rerata pencapaian target tekanan darah antara
kelompok valsartan dengan kelompok lisinopril. Hasil perbandingan tingkat pencapaian target
tekanan darah antara valsartan dan lisinopril menggunakan uji general linear model (GLM)
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna tekanan darah antara kelompok valsartan
dengan kelompok lisinopril pada sebelum terapi, bulan pertama, bulan kedua, dan bulan
ketiga. Hasil penelitian uji klinis yang dilakukan oleh Malacco et al. (2004) mengenai
efektivitas lisinopril dan valsartan pada pasien dengan kisaran umur 28 – 78 tahun,
menunjukkan hasil bahwa lisinopril dan valsartan memiliki efektivitas yang sama dalam
menurunkan tekanan darah dengan pengurangan tekanan darah sistolik/diastolik rata-rata
yaitu untuk lisinopril 31,4/15,9 mmHg dan valsartan 31,2/15,9 mmHg.
Hasil penelitian Helmidanaro (2015) menunjukkan tidak ada perbedaan yang
bermakna antara monoterapi ARB dan ACEI dalam pencapaian target tekanan darah pada
pasien DM tipe 2 dengan hipertensi. Menurut penelitian terdahulu yaitu penelitian Black et al.
(1997), hasil uji klinis mengenai efektivitas antara valsartan dan lisinopril menunjukkan
valsartan merupakan obat antihipertensi baru yang lebih efektif dalam menurunkan tekanan
darah dan memiliki insidensi terjadinya efek samping batuk yang lebih kecil dibandingkan
lisinopril.
Obat-obat golongan ACEI seperti lisinopril efektif untuk semua komplikasi terkait
kardiovaskular, namun hasil penelitian menunjukkan peresepan relatif sedikit dibandingkan
valsartan golongan ARB yang pertama kali masuk dalam Daftar dan Plafon Harga Obat Askes
(Suhadi dkk, 2013). Hasil dari beberapa penelitian terbaru mengenai perbandingan efektivitas
antara valsartan dan lisinopril menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara kedua
obat, sehingga baik valsartan maupun lisinopril baik digunakan dalam mengendalikan tekanan
darah. Dilihat dari aspek farmakoekonomi obat golongan ARB lebih mahal dibandingkan obat
golongan ACEI.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah jumlah sampel yang masih kurang, data
tekanan darah yang didapatkan masih bias karena menggunakan metode retrospektif kohort
dan peneliti tidak melakukan wawancara secara langsung kepada pasien hipertensi pasca
stroke iskemik yang melakukan kontrol rutin untuk mendapatkan informasi mengenai
faktor-faktor lain seperti gaya hidup (merokok) dan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat
12 KESIMPULAN
Tidak ada perbedaan dalam mencapai target tekanan darah antara lisinopril dan valsartan pada
pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi di instalasi rawat jalan Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar, dengan waktu
yang lebih lama, dan secara prospektif untuk mengukur faktor – faktor lain yang dapat
mempengaruhi tercapainya target tekanan darah serta untuk mengukur pengaruh kepatuhan
pasien dalam mengkonsumsi obat antihipertensi sehingga diharapkan data yang didapatkan
13 DAFTAR PUSTAKA
Adie, K., 2012. Clinical Guideline for Secondary Prevention Management in Stroke. Royal
Cornwall Hospital.
Alfiana, Y., 2013. Analisis Cost-Effectiveness Kombinasi Valsartan-Amlodipin Dibandingkan
Lisinopril-Amlodipin pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan di RSUP Dr, Soeradji
Tirtonegoro Klaten, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Biaggioni, I., Robertson, D., 2012. Chapter 9 : Adrenoceptor Agonists and Sympathomimetic
Drugs. Basic and Clinical Pharmacology (online),
http://accesspharmacy.mhmedical.com/content.aspx?bookid=388§ionid=45764228,
diakses pada tanggal 9 Januari 2017.
Black, H.R., Graff, A., Stoltz, R., Shute, D., Ruff, D., Levine, J., et al., 1997. Valsartan, a
New Angiotensin II Antagonist for the Treatment of Essential Hypertension: Efficacy,
Tolerability and Safety Compared to an Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor,
Lisinopril. Journal of Human Hypertension, 11(8).
Dahlan, M, S., 2014. Statistik: Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi ke-6. Epidemiologi
Indonesia. Jakarta.
Departemen Kesehatan, 2006. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi. Bakti Husada,
Jakarta.
Dinas Kesehatan DIY, 2013. Profil Kesehatan Daerah Istimewa
Yogyakarta,http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVIN
SI_2012/14_Profil_Kes.Prov.DIYogyakarta_2012.pdf, diakses pada tanggal 30 Januari
2017.
Duri ̌i ́, S., Tamara, R., Milorad, Z., 2015. Risk Factors of the First Stroke, Med Pregl;
LXVII, (1-2), 17 - 21.
Fitrianto, H., Azmi, S., Kadri, H., 2014. Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien
Hipertensi Esensial di Poliklinik Ginjal Hipertensi RSUP Dr.M.Djamil Tahun 2011.
Jurnal Kesehatan Andalas, 3 (1), 45 – 48.
Goldstein, L.B., Bushnell, C.D., Adams, R.J., Appel, L.J., Braun, L.T., Chaturvedi, S., et al.,
2011. Guidelines for the Primary Prevention of Stroke: A Guideline for Healthcare
Professionals From the American Heart Association/American Stroke Association.
14
Gualtierotti, R., Zoppi, A., Mugellini, A., Derosa, G., D’Angelo, A., Fogari, R., 2013. Effect of Naproxen and Acetaminophen on Blood Pressure Lowering by Ramipril, Valsartan
and Aliskiren in Hypertensive Patients. Journal Expert Opinion on Pharmacotherapy, 14
(14).
Helmidanaro, R., 2015. Perbandingan Pencapaian Target Tekanan Darah dan Renopretektif
pada Monoterapi Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor dan Angiotensin II Receptor
Blockers di RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda, Tesis, MSc, Fakultas Farmasi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Kabi, G.Y.C.R., Tumewah, R., Kembuan, M.A.H.N., 2015. Gambaran Faktor Risiko pada
Penderita Stroke Iskemik yang Dirawat Inap Neurologi RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou
Manado Periode Juli 2012 – Juni 2013. Jurnal e-Clinic, 3 (1), 457 – 462.
Kementerian Kesehatan RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar, Bakti Husada, Jakarta.
Kernan, W.N., Ovbiagele, B., Black, H.R., et al., 2014. Guideline for the Prevention of Stroke
in Patients with Stroke and Transient Ischemic Attack: A Guideline for Healthcare
Professionals From the American Heart Association/American Stroke Association.
Stroke, 45, 2160 – 2236.
Lumbantobing, S.M., 2013. Stroke : Bencana Peredaran di Otak. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta, hal. 13.
Malacco, E., Santonastaso, M., Vari, N.A., Gargiulo, A., Spagnuolo, V., Bertocchi, F., et al.,
2004. Comparison of Valsartan 160 mg with Lisinopril 20 mg, Given as Monotherapy or
in Combination with a Diuretic, for the Treatment of Hypertension: The Blood Pressure
Reduction and Tolerability of Valsartan in Comparison with Lisinopril (PREVAIL)
Study. Clinical Therapeutics, USA, 26(6), 855 – 865.
Mancia, G., Fagard, R., Narkiewickz, K., Redon, J., Zanchetti, A., Bohm, M., et al., 2013.
The Task Force for The Management of Arterial Hypertensionof the European Society of
Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC), J Hypertens. 31,
1281-1357.
McPhee, S., J., 2007. Patofisiologi Penyakit : Pengantar Menuju Kedokteran Klinis, Edisi 5,
Buku Kedokteran EGC, Jakarta, p. 341.
Meschia, J.F., Bushnell, C., Albala, B.B., Braun, L.T., Bravata, D.M., Eckel, R.H., et al.,
2014. Guideline for the Primary Prevention of Stroke: A Statement for Healthcare
Professionals From the American Heart Association/American Stroke Association.
15
Ramadany, A.F., Pujarini, L.A., Candrasari, A., 2013. Hubungan Diabetes Melitus dengan
Kejadian Stroke Iskemik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Biomedika. 5 (2), 11 – 16.
Ratnasari, F., Nugroho, P., 2013. Hubungan Jumlah Kombinasi Obat Antihipertensi Terhadap
Kendali Tekanan Darah pada Pasien Poliklinik Ginjal dan Hipertensi IPD di RSCM.
Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Sager, P., Heilbraun, J., Turner, J.R., Gintant, G., Geiger, M.J., Kowey, P.R., et al. 2013.
Assessment of Drug-Induced Increases in Blood Pressure During Drug Development:
Report from the Cardiac Safety Research Consortium. American Heart Journal, 165(4),
477 – 488.
Sari, W., Indrawati, L., Dewi, C. S., 2016. Care Yourself Stroke, Penebar Plus. Jakarta, hal.
11-12.
Schmieder, R.E., Ruilope, L.M., 2008. Blood Pressure Control in Patients With
Comorbidities. The Journal of Clinical Hypertension, 10 (8), 624 – 631.
Sherwood, L., 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta, hal. 403.
Suhadi, R., Atthobari, J., Irawan, B., Dwiprahasto, I., 2013. Hubungan Faktor Komorbiditas,
Intensifikasi Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah. Jurnal Farmasi Sains dan
Komunitas, 10 (1), 1 – 8.
Sutrisno, A., 2007. Stroke? you must know before you get it. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, hal. 3, 8 – 10.
Usrin, I., Mutiara, E., Yusad, Y., 2011. Pengaruh Hipertensi Terhadap Kejadian Stroke
Iskemik dan Stroke Hemoragik di Ruang Neurologi di Rumah Sakit Stroke Nasional
(RSSN) Bukittinggi Tahun 2011. Jurnal Universitas Sumatera Utara.
World Health Organization , 2006. The WHO STEPwise Approach to Stroke Surveillance.
World Heath Organization, 2015, Q&As on Hypertension.
19 Lampiran 4. Perhiitungan Sampel Penelitian
Penjabaran perhitungan sample menggunakan Software Power and Sample Size Calculations: 1. Kesalahan tipe 1 ( ditetapkan sebesar 5% 0,005 (Dahlan, 2010).
2. Kesalahan tipe 2 ( ditetapkan sebesar 20% sehingga power 100 – 20% = 80% 0,8
(Dahlan, 2010)
3. Po 0,2 (peneliti mengasumsikan target tekanah darah tercapai hanya dengan lisinopril
adalah 0,2 , valsartan akan meningkatkan kemungkinan tercapainya tekanan darah
sebesar 2 kali lipat)
4. m 1 (peneliti menetapkan m = 1 karena jumlah kasus dengan jumlah kontrol
sebanding)
5. RR 2 (karena belum banyaknya penelitian mengenai kasus ini maka peneliti
22 Lampiran 6. Data Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok Obat Valsartan
No Nama
Faktor Risiko Lain Obat Lain
24
60. A L 62 160 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Ya Tidak
61. B L 70 160 30 tab 1 x 1 Ya Ya Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak
62. A L 47 160 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Ya
63. B L 62 80 30 tab 1 x 1 Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Ya Tidak
64. K P 65 160 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak
65. T P 76 160 30 tab 1 x 1 Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
66. S L 70 80 30 tab 1 x 1 Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak
67. S P 65 80 30 tab 1 x 1 Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Ya Tidak
68. N P 70 80 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak
69. S L 70 160 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Ya Tidak
70. T P 67 80 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya Ya Tidak
71. Z L 75 160 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
72. K L 71 80 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya Ya Tidak
73. S L 59 160 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Ya Tidak
74. U L 72 160 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
75. N P 55 80 30 tab 1 x 1 Tidak Ya Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Tidak
76. A P 64 80 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
77. J L 42 80 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Ya Tidak
78. S P 77 160 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya Tidak Ya Tidak
79. M P 79 80 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Ya Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
80. H L 66 160 30 tab 1 x 1 Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak
25 Lampiran 7. Data Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok Obat Lisinopril
No Nama
Faktor Risiko Lain Obat Lain
26
Lampiran 8. Data Tekanan Darah Kelompok Valsartan
28
Lampiran 9. Data Tekanan Darah Kelompok Lisinopril
29
Lampiran 10. Uji Statistik Karakteristik Subyek Penelitian antara Kelompok Valsartan
dengan Kelompok Lisinopril
JENIS KELAMIN
Uji chi square
Kelompak obat Total
Valsartan Lisinopril
jenis
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.25.
30 PENCAPAIAN TARGET TEKANAN DARAH
Uji chi square
pencapaian target tekanan darah * obat Crosstabulation
obat Total
valsartan lisinopril
pencapaian target tekanan
darah
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,25.
b. Computed only for a 2x2 table
31 TEKANAN DARAH SISTOLIK AWAL
Uji chi square
klasifikasi sistolik * obat Crosstabulation
obat Total
valsartan lisinopril
klasifikasi sistolik <120 Count 1 0 1
% within klasifikasi sistolik 100,0% 0,0% 100,0%
120 - 129 Count 2 1 3
% within klasifikasi sistolik 66,7% 33,3% 100,0%
130 - 139 Count 24 6 30
% within klasifikasi sistolik 80,0% 20,0% 100,0%
140 - 159 Count 37 16 53
% within klasifikasi sistolik 69,8% 30,2% 100,0%
160 - 179 Count 15 3 18
% within klasifikasi sistolik 83,3% 16,7% 100,0%
≥ 180 Count 2 1 3
% within klasifikasi sistolik 66,7% 33,3% 100,0%
Total Count 81 27 108
% within klasifikasi sistolik 75,0% 25,0% 100,0%
Chi-Square Tests
a. 7 cells (58,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,25.
32 TEKANAN DARAH DIASTOLIK AWAL
Uji chi square
kasifikasi diastolik * obat2 Crosstabulation
obat2 Total
valsartan lisinopril
kasifikasi diastolik <80 Count 5 1 6
% within kasifikasi diastolik 83,3% 16,7% 100,0%
80 - 84 Count 28 11 39
% within kasifikasi diastolik 71,8% 28,2% 100,0%
90 - 99 Count 30 11 41
% within kasifikasi diastolik 73,2% 26,8% 100,0%
100 - 109 Count 16 4 20
% within kasifikasi diastolik 80,0% 20,0% 100,0%
?110 Count 2 0 2
% within kasifikasi diastolik 100,0% 0,0% 100,0%
Total Count 81 27 108
% within kasifikasi diastolik 75,0% 25,0% 100,0%
Chi-Square Tests
a. 4 cells (40,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,50.
33
FAKTOR RISIKO LAIN Uji chi square
1. DISLIPIDEMIA
Crosstab
Kelompak obat Total
Valsartan Lisinopril
dislipidemia Ya Count 14 1 15
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.75.
34 2. DM
Crosstab
Kelompak obat Total
Valsartan Lisinopril
DM Ya Count 26 5 31
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.75.
35 3. Heart Failure
Crosstab
Kelompak obat Total
Valsartan Lisinopril
heart failure Ya Count 4 0 4
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.00.
36 4. Atrial Fibrilasi
Crosstab
Kelompak obat Total
Valsartan Lisinopril
atrial
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .75.
37 5. IHD
Crosstab
Kelompak obat Total
Valsartan Lisinopril
IHD 0 Count 18 1 19
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.75.
38
Valsartan Lisinopril
NSAID Ya Count 47 16 63
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.25.
39
2. KORTIKOSTEROID
Crosstab
Kelompak obat Total
Valsartan Lisinopril
kortikosteroid Ya Count 9 1 10
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.50.
40 3. ANTIDEPRESAN
Crosstab
Kelompak obat Total
Valsartan Lisinopril
antidepresan Ya Count 37 2 39
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.75.
41
4. DEKONGESTAN
Crosstab
Kelompak obat Total
Valsartan Lisinopril
decongestant Ya Count 2 1 3
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .75.
42 USIA
Uji normalitas
Descriptives
Statistic Std. Error
usia Mean 66,39 ,900
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 64,60 Upper Bound 68,17
5% Trimmed Mean 66,44
Median 67,00
Variance 87,548
Std. Deviation 9,357
Minimum 42
Maximum 88
Range 46
Interquartile Range 14
Skewness -,112 ,233
Kurtosis -,258 ,461
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
usia ,076 108 ,146 ,993 108 ,827
a. Lilliefors Significance Correction
43
Lampiran 11. Uji Statistik Faktor Jumlah Obat, Faktor Risiko Lain dan Obat Lain Terhadap
Pencapaian Target Tekanan Darah JUMLAH OBAT
Uji chi square
jumlah obat * klasifikasi tekanan Crosstabulation
klasifikasi tekanan Total
?130/8
Continuity Correctionb ,114 1 ,736
Likelihood Ratio ,297 1 ,586 ,680 ,368
Fisher's Exact Test ,680 ,368
Linear-by-Linear Association ,294c 1 ,588 ,680 ,368 ,142
N of Valid Cases 108
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16,69.
b. Computed only for a 2x2 table
44
FAKTOR RISIKO LAIN Uji chi square
1. Dislipidemia
Crosstab
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.36.
45
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.21.
46 3. Heart Failure
Crosstab
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.96.
47 4. Atrial Fibrilasi
Crosstab
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.47.
48
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.32.
49 OBAT LAIN
Uji chi square
1. NSAID
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22.08.
50
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.91.
51 3. Antidepresan
Crosstab
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19.14.
52 4. Dekongestan
Crosstab
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.47.
53
Lampiran 12. Uji Statistik Perbedaan Rata-rata Tekanan Darah Antarkelompok
1. Tekanan Darah Sistolik
Uji GLM
Descriptive Statistics
Kelompok obat Mean Std. Deviation N
Sistol_sebelum Kelompok valsartan 143.58 14.942 81
Kelompok lisinopril 142.96 13.816 27
Total 143.43 14.608 108
Sistol_1bl Kelompok valsartan 126.79 13.768 81
Kelompok lisinopril 128.52 10.991 27
Total 127.22 13.102 108
Sistol_2bl Kelompok valsartan 130.49 15.403 81
Kelompok lisinopril 127.78 12.195 27
Total 129.81 14.660 108
Sistol_3bl Kelompok valsartan 130.62 14.348 81
Kelompok lisinopril 127.04 14.362 27
Total 129.72 14.369 108
a. Design: Intercept + Kelompok Within Subjects Design: Sistol b. Exact statistic
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
F df1 df2 Sig.
Sistol_sebelum .809 1 106 .370
Sistol_1bl 2.360 1 106 .127
Sistol_2bl .295 1 106 .588
Sistol_3bl .048 1 106 .828
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.
54
2. Tekanan Darah Diastolik
Uji GLM
Descriptive Statistics
Kelompok obat Mean Std. Deviation N
Diastol_sebelum Kelompok valsartan 88.15 10.382 81
Kelompok lisinopril 86.67 7.845 27
Total 87.78 9.795 108
Distol_1bl Kelompok valsartan 80.99 7.843 81
Kelompok lisinopril 81.48 7.698 27
Total 81.11 7.774 108
Distol_2bl Kelompok valsartan 81.48 8.079 81
Kelompok lisinopril 81.11 8.473 27
Total 81.39 8.141 108
Diastol_3bl Kelompok valsartan 81.11 8.944 81
Kelompok lisinopril 82.22 7.511 27
Total 81.39 8.588 108
a. Design: Intercept + Kelompok Within Subjects Design: Diastol b. Exact statistic
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
F df1 df2 Sig.
Diastol_sebelum .782 1 106 .379
Distol_1bl .106 1 106 .745
Distol_2bl .131 1 106 .718
Diastol_3bl .417 1 106 .520
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.
55
BIOGRAFI PENULIS
Susi Susanti, lahir di Sintang, 13 Agustus 1995 merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara. Anak dari pasangan Lim Liat Fa dan Sung Tjoei Na. Penulis menempuh pendidikan di TK Santa Maria Sintang
pada tahun 2000 – 2001, SD Panca Setya Sintang pada tahun 2001 –
2007, SMP Panca Setya 2 Sintang pada tahun 2007 – 2010, SMA
Santo Paulus Pontianak pada tahun 2010 – 2013, dan pada tahun 2013
meneruskan pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama Menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi USD penulis pernah menjadi asisten Praktikum Komunikasi Farmasi (2016). Penulis juga aktif dalam beberapa kegiatan kemahasiswaan dan kepanitian seperti menjadi anggota divisi P3K pada acara Rektor Cup (2014), TITRASI (Tiga Hari Temu Akrab Farmasi) (2015) dan Sanata Dharma Championship (2015), sekretaris UKF (Unit Kegiatan Fakultas) tari (2014), dan peserta Se i ar Nasio al Kefar asia Revolusi Me tal Far asis di