PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI UNTUK MEMINIMALISIR KEBIASAAN REMAJAMENGAKSES
CYBERSEX DI SISWA SMA NEGERI I SELESAI T.A 2015/2016
SKRIPSI
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh : NURHASANAH NIM. 1113351025
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
i
ABSTRAK
Nurhasanah, NIM: 1113351025, Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Untuk Meminimalisir Kebiasaan Remaja Mengakses Cybersex di SMA Negeri 1 Selesai T.A 2015/2016. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2015.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi untuk meminimalisir kebiasaan remaja mengakses cybersex di SMA Negeri 1 Selesai T.A 2015/2016. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi untuk meminimalisir kebiasaan remaja mengakses cybersex di SMA Negeri 1 Selesai T.A 2015/2016.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS3 berjumlah resfonden 29 orang siswa/siswi diambil 10 orang siswa/siswi berdasarkan tujuan yang mengakses cybersex. Hal ini akan terlihat pada pre-test yang akan dilakukan terlebi dahulu. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data siswa yang mengakses cybersex serta diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reabilitas angket. Instrumen diberikan sebelum dan setelah pemberian bimbingan kelompok teknik diskusi. Teknik analisis data menggunakan uji t.
Uji validitas dalam instrumen angket yang dibagi kepada siswa dapat dinyatakan valid, terlihat dari skor rata-rata cybersex pada saat pre-test = 110,3 sedangkan setelah dilakukan bimbingan kelompok teknik diskusi post-test menurun menjadi 91,6. Maka hasil rhitung > rtabel. Hasil penelitian menunjukan bahwa bimbingan kelompok teknik diskusi untuk meminimalisir kebiasaan remaja mengakses cybersex. Hal ini terlihat jelas bahwa, uji t dengan rhitung > rtabel yaitu 4,93 > 1,833 terdapat pengaruh positif yang signifikan dalam pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi untuk meminimalisir kebiasaan remaja mengakses cybersex di SMA Negeri 1 Selesai, dapat diterima.
Kata kunci: Bimbingan Kelompok, Teknik Diskusi, Meminimalisir Kebiasaan Mengakses
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji hanya milik ALLAH SWT, Pencita
dan Pengendali alam semesta, atas segala nikmat dan hidayahnya yang tak terkira
sehinggaa penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Untuk Meminimalisir Kebiasaan Remaja Mengakses Cybersex di SMA NEGERI 1 T.A. 2015/2016”. Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat
serta seluruh generasi setelahnya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidah terlepas dari hambatan-
hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha
dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak akhirnya skripsi ini
dapat terselesaikan juga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini,
antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan FIP, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS
selaku Wakil Dekan 1,Bapak Drs. Aman Simare-mare, MS selaku Wakil
dekan II, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil dekan III
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
3. Almh Ibu Dra .Kemali Syarif, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris
iii
4. Nani Barorah Nst, S.Psi, MA, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dosen – dosen Penguji yang telah memberikan masukan yang sangat
membangun dalam skripsi ini yaitu Bapak Drs Edidon Hutasuhut, M.Pd,
M.Pd, Bapak Dr. Nasrun, MS dan Ibu Dra. Zulhaini S.
6. Ibu Dra Zulhaini S, selaku Dosen Pmbimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang
telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi
kepada penulis selama berada didalam maupun di luar perkuliahan.
8. Seluruh Staff dan pegawai fakultas Ilmu Pendidikan, pegawai
perpustakaan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan
kepada penulis terutama dalam usaha surat-menyurat.
9. Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Selesai
10.Bapak Ilyas, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Selesai beserta
wakil Bapak Marianto, S.Pd, guru- guru di SMA Negeri 1 Selesai
khususnya koodinator BK. Beserta para guru BK serta pegawai SMA
Negeri 1 Selesai yang telah banyak membantu penulis.
11.Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayah ku tercinta
Saharuddin, Ibunda ku Tercinta Rumiah yang telah mencucurkan segala
keringat dan tidak pernah lelah berdoa demi selesainya studi penulis. Ayah
dan Ibu adalah inspirasi dan penopang semangat saya dalam mengarungi
iv
Sarah, Siti Hadizah adiku Halimatussakdiah terima kasih atas doa dan
dukungannya selama ini.
12.Kepada keluarga besar ku tercinta yang selalu memberikan semangat dan
doa kepada penulis.
13.Kepada Keluarga Bapak Norman Alex dan Ibu Siti Khadijah Nst, yang
juga selalu memberi semangat kepada penulis.
14.Sahabatku Putri Kharisma Syumanja S.Pd, Sri Melati Harahap S.Pd,
Latiifah Hanum S.Pd, yang telah memberikan dukungan kepada penulis
serta buat Aulia Ramadani S.Pd yang telah membantu penulis dalam
mengerjakan skripsi.
15.Sahabat-sahabat Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan 2008
khusunya Kelas Ekstensi B, Ekstensi A dan Reguler yang tidak dapat
penulis sebutkan namanya satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata
bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.
Medan, November 2015
Penulis
Nurhasanah
v DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II : KAJIAN TEORI ... 7
A. Kerangka Teori ... 7
1.Ruang Lingkup kejahatan siber ... 7
2.Pengertian cybersex ... 8
3.Bentuk-Bentuk Perilaku cybersex ... 9
4.Penyebab Individu Melakukan Aktivitas Cybersex ... 10
5.Kecanduan Seks Akibat Cybersex... ... 11
B.Bimbingan Kelompok... ... 12
a.Pengertian Bimbingan Kelompok... ... 12
vi
c.Asas-Asas dalam Bimbingan Kelompok ... 16
d.Tahap-Tahap dalam Bimbingan Kelompok ... 18
e.Teknik-Teknik dalam Bimbingan Kelompok... 20
C.Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi ... 23
a.Defenisi Teknik Diskusi ... 23
b.Syarat Diskusi Kelompok ... 24
c.Langkah-Langka diskusi Kelompok ...25
d.Kerangka Konseptual... 28
e.Hipotesis...31
BAB III: METODE PENELITIAN ... .32
1.Jenis Penelitian ... .32
2.Desain Penelitian...32
3.Langkah-Langka Penelitian ...33
4.Subjek Penelitian ...33
5.Operasional Variabel Penelitian ... .33
6.Teknik Pengumpulan Data ...34
7.Teknik Analisis Data ...36
8. Lokasi dan Waktu Penelitian ... .38
BAB IV : HASIL PENELITIAN ... .39
A.Gambar Umum Lokasi Penelitian ... .39
a.Deskripsi Keadaan SMA Negeri 1 Selesai ...39
B.Deskripsi Subjek ...39
C.Pengujian Persyaratan Analisis ...40
vii
E.Uji Reliabilitas ...42
F.Analisis Data Hasil Penelitian...43
G.Uji Hipotesis...45
G.Pembahasan Penelitian...45
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...48
B. Saran...48
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 1 Kerangka Konseptual ... 30
TABEL 2 Pemberian Skor Angket ... 35
TABEL 3 Kisi-Kisi Angket Cybersex ... 35
TABEL 4 Kisi-Kisi Angket Setelah Validitas ... 41
TABEL 5 Kisi-Kisi Angket Setelah Diperbaharui... 42
TABEL 6 Hasil Pre-test ... 43
TABEL 7 Hasil Post-test ... 44
TABEL 8 Hasil perbandingan Angket Cybersex ... 44
TABEL 9 Varians Butir Item Angket Cybersex ... 57
TABEL 10 Varians Butir Item Angket Cybersex ...60
TABEL 11 Tabulasi Data Penelitian ...65
TABEL 12 Perhitungan Pre-test ...69
TABEL 13 Perhitungan Post-test ...73
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Angket Cybersex ... 52
Lampiran 2 Uji Validitas Angket Cybersex ... 56
Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket Cybersex... 56
Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas Angket Cybersex ... 59
Lampiran 5 Angket Cybersex ... 62
Lampiran 6 Skor data Pre-test Cybersex ... 65
Lampiran 7 Perhitungan Pre-test ... 65
Lampiran 8 Perhitungan Pre-test Harga Rata-Rata (M), Varians (S2), dan Standart Deviasi (SD) ... 67
Lampiran 9 Skor Data Post-test ... 69
Lampiran 10 Perhitungan Post-test ...69
Lampiran 11 Perhitungan Post-Test Harga Rata-Rata (M), Varians (S2), dan Standart Deviasi (SD) ... 71
Lampiran 12 Tabulasi Data Penelitian ... 73
Lampiran 13 Pengujian Hipotesis ... 74
Lampiran 14 Perhitungan Meminimalisir Cybersex ... 76
Lampiran 15 Jadwal Pelaksanaan Bimbingan kelompok... 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia
dalam melakukan aktivitas sehari-hari, terutama yang dibatasi oleh jarak, ruang,
dan waktu. Salah satu produknya adalah internet. Dunia didalam internet biasa
disebut dengan dunia maya. Internet digunakan sebagai media bagi semua orang
dari berbagai belahan penjuru dunia untuk memperoleh atau mengakses informasi
apa pun dengan mudah dan cepat.
Menurut Pribadi & Putri (2009:121) memaparkan tidak dapat dipungkiri bahwa internet telah mengubah tatanan kehidupan sosial budaya, bahkan lebih mampu mengubah pola perilaku seksual para penggunanya karena adanya situs-situs internet yang memuat materi pornografi. Situs ini memudahkan pengguna internet mencari informasi hanya dari sekedar cerita-cerita erotis, gambar-gambar vulgar, video hingga pasangan kencan.
Menurut Hurlock (2003:226) kebanyakan remaja selalu mencari informasi mengenai seks. Hanya sedikit remaja yang berharap bahwa seluk-beluk tentang seks dapat dipelajari dari orang tua. Oleh karena itu, remaja mencari berbagai sumber informasi yang mungkin dapat diperoleh, misalnya membahas dengan teman-teman tentang seks, buku-buku tentang seks, atau bercumbu.
“Berdasarkan kutipan diatas perkembangaan teknologi yang sangat pesat dan
semakin memudahkan manusia melakukan aktifitas sehari-hari, namun banyak manusia terutama para remaja banyak terpengaruh dan mengubah tatanan kehidupan sosial budaya. Karena kebanyakan remaja mencaari informasi mengenai seks”.
2
seks diantaranya mengakses cybersex. Cybersex adalah bukan lagi sebuah seni bercinta akan tetapi dengan melihat, mendengar, dan merasakan tanpa harus berhubungan badan atau terjadi hubungan kontak fisik. Pada intinya hanya menggunakan imajinasi dalam meraih kepuasan seksual.
Menurut Sari & Purba (2012: 63) cybersex yaitu terjadi ketika seseorang menggunakan komputer yang berisi tentang seks, suara dan gambar yang didapat dari software atau internet untuk stimulus seksual dan secara khusus mencakup dua atau lebih orang berinteraksi di internet yang membangkitkan gairah seksual satu dengan yang lain.
“Berasarkan kutipan diatas cybersex adalah berinteraksi di internet dengan
melihat, mendengar, dan merasakan tanpa harus berhubungan badan sehingga
membangkitkan gairah sesksual yang dilakukan oleh dua orang atau lebih”.
Menurut Sari & Purba (2012: 69) di Indonesia, Khususnya di kota Medan penelitian tentang sumber darimanakah responden mendapatkan materi seksual offlline
atau multimedia software yang bernuansa seksual (seperti DVD atau VCD erotis), dari 83 responden penelitian diperoleh jumlah keseluruhan respon sebanyak 105 respon. Adapun sumber-sumber tersebut adalah meminjam multimedia software dari teman atau saudara secara gratis (59 respon, 56%), membeli (22 respon, 21%), menyewa (20 respon, 19%), mengunduh untuk kemudian diakses secara offline (4 respon, 4%) Sari & Purba (2012: 69).
3
diakibatkan oleh tindak pidana pornografi atau tindak pidana pornoaksi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bimbingan Konseling di SMA
Negeri 1 Selesai diketahui banyak siswa yang melakukan pengaksesan sex didunia
maya seperti mengakses pornografi, gambar-gambar sex dan game online yang
berhubungan dengan sex.
Pengaruh sekolah sangatlah penting agar siswa tidak melakukan melawati
batas yang seharusnya yang dilakukaan siswa terhadap teknologi seperti internet.
Pengaruh keluarga sangatlah penting, bagaimana cara orang tua mngontrol anak
mereka tidak salah menggunakan teknolgi yang sangat maju di dunia. Maka dari
itu sekolah sangat berperan penting terhadap siswa agar pada batas yang
dilakukan siswa dalam pengaksesan internet. Guna mengatasi masalah tersebut
salah satu teknik bimbingan konseling untuk memberikan bantuan kepada siswa
yang dilakukan oleh seorang pembimbing/konselor melalui kegiatan kelompok
dapat berguna untuk meminimalisir berkembangnya masalah-masalah yang
dihadapi siswa .
Gadza dalam Prayitno (2008:309) mengatakan bahwa “bimbingan
kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa
untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat.” Gadza
juga menyebutkan bahwa bimbingan kelompok diselenggarakan untuk
memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional, dan sosial.
Dalam upaya meminimalisir kebiasaan cybersex ini salah satu layanan
yang dapat diberikan adalah bimbingan kelompok merupakan bentuk layanan
yang melibatkan sejumlah siswa, yang akan diberikan informasi kelompok
4
Tohirin (2013:273) beberapa jenis teknik bimbingan kelompok yang bisa
diterapkan dalam pelayanan bimbingan kelompok adalah program home room,
karyawisata, diskusi kelompok, kegiatan kelompok, organisasi siswa, sosiodrama,
psikodrama, dan pengajaran remedial.
Layanan bimbingan kelompok dapat diberikan dengan beragam teknik
untuk meminimalisir kebiasaan remaja mengakses cybersex salah satu teknik yang
dapat dilakukan adalah melalui teknik diskusi.
Tohirin (2013:275) diskusi kelompok merupakan suatu cara di mana siswa
memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama.
Setiap siswa memperoleh kesempatan untuk mengemukakan suatu masalah
tentang cybersex. Sehingga membantu para siswa untuk lebih memahami tentang
cybersex dan untuk meminimalisir kebiasaan mengakses cybersex. Dalam
melakukan diskusi siswa diberi peran-peran tertentu seperti pemimpin diskusi dan
notulis dan siswa lain menjadi peserta atau anggota. Dengan demikian akan
timbul rasa tanggung jawab dan harga diri.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis menganggap
penting untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Bimbingan Kelompok
Teknik Diskusi Untuk Meminimalisir Kebisaan Remaja Mengakses Cybersex di
SMA Negeri I selesai Tahun Ajaran 2015/2016”.
5
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis
mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Siswa yang mengakses cybersex.
2. Adanya siswa yang memainkan game seksi diinternet.
3. Siswa yang membuka video porno.
4. Siswa yang mengobrol dengan lawan jenis melalui kamera web dengan
topik pembicaraan tentang sex.
C.Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan untuk mencegah luasnya
permasalahan, maka penulis hanya membatasi pokok permasalahan tentang
pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi kebiasaan remaja mengakses
cybersex di SMA Negeri 1 Selesai Tahun Ajaran 2015/2016.
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah
yang akan di teliti agar penelitian yang dilakukan mengarah pada tujuan yang
dicapai, yaitu : “meminimalisir kebiasaan remaja mengakses cybersex melalui
bimbingan kelompok teknik diskusi di SMA Negeri 1 Selesai”.
E.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian “untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok
teknik diskusi untuk meminimalisir kebiasaan remaja mengakses cybersex di
SMA Negeri I Selesai Tahun Ajaran 2015/2016”.
F.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
6
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan
keilmuan bimbingan dan konseling serta dapat dijadikan sebagai bahan masukan
dan informasi yang berguna dalam kebiasaan remaja mengakses cybersex dengan
menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan siswa dapat meminimalisir kebiasaan remaja
mengakses cybersex melalui bimbingan kelompok teknik diskusi.
b. Bagi Konselor
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pikiran tentang bentuk-bentuk
cybersex dan cara untuk menanggulangi siswa yang cenderung aktif mengakses
konten cybersex
c. Bagi Sekolah
Diharapkan agar dijadikan masukan bagi lembaga pendidikan atau sekolah
untuk memakai layanan bimbingan kelompok dan menyediakan fasilitas yang
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh bimbingan kelompok
melalui teknik diskusi untuk meminimalisir kebiasaan remaja mengakses cybersex di SMA
Negeri 1 Selesai Tahun Ajaran 2015/2016, hal ini diketahui dari hasil perhitungan diperoleh
harga thitung > ttabel = 4,93 > 1.833. Maka hipotesa yang menyatakan bahwa adanya pengaruh
yang signifikan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok teknik diskusi untuk meminimalisir
kebiasaan remaja mengakses cybersex di SMA Negeri 1 Selesai Tahun Ajaran 2015/2016,
dapat diterima.
B. Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mengajukan beberapa saran yaitu:
1. Diharapkan pada pihak sekolah untuk menyediakan ruang khusus BK agar mempermuda
siswa menjalankan Konseling Individual, Konseling Kelompok khususnya Bimbingan
kelompok.
2. Diharapkan kepada Kepala Sekolah mendukung kegiatan yang dilakukan oleh guru BK.
3. Diharapkan guru BK lebih peduli dalam meminimalisir kebiasaan remaja mengakses
cybersex melalui bimbingan kelompok dengan teknik diskusi.
49
5. Diharapkan ada pertemuan layanan bimbingan kelompok agar dapat meminimalisir
kebiasan remaja mengakses cybersex maka selayaknya layanan bimbingan kelompok
50
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta. Rineka Cipta
Andini, s. ( 2006 ). Perbedaan sikap TerhadapCcybersex Berdasarkan Jenis
Kelamin Pada Dewasa Awal. Skripsi yang tidak dipublikasikan.
Univesitas Gunadarma.
Bakar, Abu & M. Ludin.2010. Dasar-dasar Konseling Tinjauan Teori dan
Praktek.Bandung:Citapustaka Media Perintis.
Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Pendidikan Bimbingan dan Konseling.
Yogyakarta: Araska.
Eriansyah Agus. 2008. Cybersex dalam Perspektif Hukum Positif dan Hukum
Islam.
Hurlock, B Elisabeth. 2003. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentan Kehidupan.Jakarta:Erlangga.
Hartinah, Sitti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Reflika
Aditama.
Hartono dan Boy Soedarmadji. 2012. Psikologi Konseling. Jakarta.:Kencana.
Icl.googleusercontent.com/?lite_url=http://anticybersex.blogspot.com/2011/09/pe
ngertian-cybersex.html
Id.wikipedia.org/wiki/Metode Diskusi
Maskun, S.H., Llm. 2013. Kejahatan Siber Cyber Crime. Jakarta: Kencana
Prayitno dan Erman Amti. 2008. Dasar – dasar bimbingan dan Konseling.
51
Prayitno. 1991. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok (Dasar Dan
Profil). Jakarta. Ghalia Indonesia.
Pribadi, Ajie, Satria & Putri, Eka, Dona. 2009. Perbedaan Sikap Terhadap Seks
Didunia Maya Pada Mahasiswa Ditinjau Dari Jenis Kelamin.
Sari, Novika, Noni dan Purba, Ridhoi, Meilona. 2012. Gambaran Perilaku
Cybersex di Kota Medan.Psikologia – online.
Softwatunida.tumblr.com/Post/12694151800/cybersex
Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sukardi, Dewa ketut. 2010. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka.
Tohirin. 2013. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Winkel, W.S. 2005. Bimbingan dan Konseling di Istitusi Pendidikan Edisi Revisi.
Jakarta: Gramedia
WWW.Slideshare.net/RaniAyuFdiasih/Topik-Kebiasaan-Remaja diakses pada