• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BEBAN KERJA DAN PENEMPATAN TERHADAP KEPUASAN KERJA APARATUR SIPIL NEGARA PADA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH BEBAN KERJA DAN PENEMPATAN TERHADAP KEPUASAN KERJA APARATUR SIPIL NEGARA PADA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Since September 2017

1

PENGARUH BEBAN KERJA DAN PENEMPATAN TERHADAP KEPUASAN KERJA APARATUR SIPIL NEGARA PADA KANTOR

WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Akhmad Ramadhan

STIA Bina Banua Banjarmasin

rama_june13@yahoo.com Irawanto

STIA Bina Banua Banjarmasin

irawanto@stiabinabanuabjm.ac.id Singgih Priono

STIA Bina Banua Banjarmasin

singgih.priono@stiabinabanuabjm.ac.id

Abstract: This study aims to determine the effect of workload and placement on the job satisfaction of employees of the Regional Office of the Ministry of Religion of South Kalimantan. This study uses explanatory research with multiple linear regression analysis techniques. The study population was 133 civil servants from the Regional Office of the Ministry of Religion of the Province of South Kalimantan with a total sample of 100 people. The results of the study show that the picture of the Employee workload is good even though it is not fully evenly distributed, the placement of employees is good even though there are some who are not in accordance with the educational background and job satisfaction of employees included in the good classification. The effect that occurs on workload on job satisfaction is based on the value of t count for workload of 5.491> Value of t table is 1.988 with a probability of 0.000 lower than α = 0.05 or smaller than the real level of 5%. This shows that there is a significant effect of workload (X1) on employee job satisfaction (Y) in the Regional Office of the Ministry of Religion of South Kalimantan Province. While the effect that occurs on the placement of job satisfaction is based on the value of t count for placement of 2,440>

The value of t table is 1,988 with a probability of 0,017 which is lower than α = 0,05 or smaller than the real level of 5%. This shows that there is a significant effect of placement (X2) on employee job satisfaction (Y). The most dominant factor influencing employee job satisfaction is workload, expressed with a significance level greater than other variables which is seen from the magnitude of β = 0.636.

Keyword: Workload, Placement, Job Satisfaction

Abstraksi: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan penempatan terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat eksplanatory dengan teknik analisis regresi linier berganda. Populasi penelitian adalah ASN Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 133 orang dengan jumlah sample sebanyak 100 orang. Hasil penelitian menunjukan gambaran terhadap adanya beban kerja Pegawai adalah baik walaupun belum sepenuhnya merata, penempatan pegawai adalah baik walaupun ada beberapa yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan kepuasan kerja pegawai masuk dalam klasifikasi baik.

Adapun Pengaruh yang terjadi pada beban kerja terhadap kepuasan kerja berdasarkan pada nilai t

(2)

2

hitung untuk beban kerja sebesar 5,491 > Nilai t tabel sebesar 1,988 dengan probabilitas sebesar 0,000 yang lebih rendah dari α = 0,05 atau lebih kecil dari taraf nyata 5 %. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari beban kerja (X1) terhadap kepuasan kerja pegawai (Y) pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan. Sedangkan Pengaruh yang terjadi pada penempatan terhadap kepuasan kerja berdasarkan pada nilai t hitung untuk penempatan sebesar 2,440 > Nilai t tabel sebesar 1,988 dengan probabilitas sebesar 0,017 yang lebih rendah dari α = 0,05 atau lebih kecil dari taraf nyata 5 %. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari penempatan (X2) terhadap kepuasan kerja pegawai (Y). Faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja pegawai adalah beban kerja, dinyatakan dengan taraf signifikansi yang lebih besar daripada variabel lain yaitu dilihat dari besarnya β = 0,636.

Kata Kunci: Beban Kerja, Penempatan, Kepuasan Kerja

PENDAHULUAN

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor terpenting dalam suatu organisasi atau perusahaan dan merupakan salah satu faktor yang dapat menjadi sumber keunggulan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan usahanya. Betapapun majunya teknologi, perkembangan informasi, tersedianya modal jika tanpa manusia sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuannya (Sutrisno, 2014:102). SDM sebagai sumber daya organisasi yang unggul, harus diperhatikan kepuasan kerjanya. Kepuasan kerja menjadi masalah yang cukup menarik dan penting, karena terbukti besar manfaatnya baik bagi kepentingan individu, industri dan masyarakat (Sutrisno, 2014:73). Penataan dan Pengelolaan SDM, Pengembangan Organisasi dan Optimalisasi Kualitas Pelayanan menjadi unsur yang harus diperhatikan sebagai pilar reformasi dan revitalisasi, seiring dengan perkembangan waktu kebutuhan penyediaan ASN menjadi prioritas utama di Kemenag Dikutip dari https://jateng2.kemenag.go.id/berita/471392/kepala-biro - kepegawaian-2017-tahun-terobosan-penataan-dan-pengelolaan-sdm-kementerian- agama yang diakses 13 Agustus 2018, Kepala Biro Kepegawaian Kementerian

(3)

3

Agama Republik Indonesia mengatakan bahwa Revitalisasi yang diupayakan Kementerian Agama saat ini masih terkendala pada redistribusi ASN yang belum merata dan jumlahnya yang terus berkurang karena memasuki masa purna tugas.

Dari pernyataan tersebut karena redistribusi ASN belum merata dapat berakibat pada beban kerja yang diemban oleh setiap ASN menjadi tidak merata. Salah satu indikator kepuasan kerja menurut Celluci, Anthony J dan David L. De Vries (1978) (dalam Mas,ud 2004:185)) adalah kepuasan terhadap supervisi yang dalam hal ini adalah atasan langsung. Berdasarkan pengamatan peneliti, dalam lingkungan kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, kepuasan kerja kurang begitu diperhatikan ini terlihat dari adanya pegawai yang mengeluh terhadap atasannya terkait permasalahan beban kerja dan penempatan pegawai. Ada pegawai yang yang mendapat beban kerja sedikit di sisi lain ada beban kerja pegawai lain yang berlebihan. Begitu juga dengan penempatan, ada yang ditempatkan di satker yang banyak memiliki anggaran kegiatan dan ada yang ditempatkan pada satker yang sedikit memiliki kegiatan sehingga berpengaruh terdapat tambahan pendapatan pegawai tersebut sehingga secara tidak langsung mempengaruhi kepuasan kerja pegawai.

Yulizar (2014:98) menyatakan bahwa jika seseorang karyawan ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai dengan keahliannya maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerjanya, sebaliknya jika ditempatkan pada posisi yang kurang tepat maka kepuasan kerjanya akan menurun. Kebiasaan yang terjadi biasanya penempatan yang terjadi masih ada sebagian karyawan bekerja tidak sesuai latar belakang pendidikannya dan pengalaman yang kurang. Salah satu unsur dalam manajemen SDM adalah pendayagunaan yaitu menempatkan orang sesuai dengan

(4)

4

kompetensinya sehingga bisa bekerja dengan optimal. Istilah lain yang sering digunakan adalah the right man in the right place. Dalam hal ini para atasan harus bisa melihat kemampuan atau kompetensi pegawainya sehingga bisa menempatkan dalam posisi yang pas. Karena hal ini akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerjanya. Adapun permasalahan yang dapat disimpulkan untuk menjadi latar belakang penelitian ini adalah pertama SDM sebagai sumber daya organisasi yang unggul, harus diperhatikan kepuasan kerjanya. Kedua, pentingnya kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi dapat dilihat dari karyawan yang merasa puas dalam pekerjaannya cenderung memberikan respon positif terhadap organisasi, begitu pada sebaliknya karyawan yang tidak puas dalam pekerjaannya akan cenderung memberikan respon yang tidak baik terhadap pekerjaannya. Ketiga, kepuasan kerja pada Kanwil Kemenag Provinsi Kalsel kurang begitu diperhatikan ini terlihat dari adanya pegawai yang mengeluh terhadap atasannya terkait permasalahan beban kerja dan penempatan pegawai. Keempat, beban kerja antara pegawai tidak merata, ada yang overload ada juga beban kerja yang sedikit karena ketidakmauan/ ketidakmampuan pegawai tersebut atau bisa juga karena di suatu sub bagian/ bidang tersebut terlalu banyak atau terlalu sedikit jumlah pegawainya sehingga mempengaruhi beban kerjanya setiap pegawainya dan yang kelima, penempatan pegawai tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan sehingga mempengaruhi pekerjaan dan perkembangan karir ke depannya.

Adapun gap riset pada penelitian ini adalah:

Gap riset terkait pengaruh beban kerja terhadap kepuasan kerja yaitu:

(5)

5

1. Altaf dan Mohamad Atif (2011) menemukan bahwa beban kerja yang tinggi memiliki pengaruh yang negatif terhadap kepuasan kerja.

2. Dhania (2010) yang menyatakan beban kerja memiliki pengaruh negatif terhadap kepuasan kerja karyawan

3. Hasil berbeda ditemukan oleh Rehman, et al. (2012) bahwa terdapat hubungan positif antara beban kerja dan kepuasan karyawan dan ada hubungan positif antara lingkungan fisik dan kepuasan karyawan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Yo dan Surya (2015), Mahendrawan (2015) yang hasil penelitiannya menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, sedangkan Himawati (2016) meneliti bahwa beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.

5. Pada Jurnal Internasional yaitu Sobia Ali and Yasir Aftab Farooqi (Pakistan 2014). Effect of Work Overload on Job Satisfaction, Effect of Job Satisfaction on Employee Performance and Employee Engagement (A Case of Public Sector University of Gujranwala Division) menyatakan hasil analisis “From the analysis, shows that work overload has significant negative relationship with an job satisfaction. Job satisfaction have highly significant positive relationship with employee performance. Job satisfaction also have highly significant positive relationship with employee engagement. Therefore, it could be concluded that the higher the job satisfaction higher the employee performance and higher the employee engagement.

(6)

6

Terdapat Gap riset terkait pengaruh penempatan terhadap kepuasan kerja yaitu:

1. Jurnal Lisnawati, Said Musnadi, T. Roli Ilhamsyah Putra (2017) dengan judul : ”Pengaruh Kompensasi Dan Penempatan Terhadap kepuasan Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Organisasi Pada Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan (BKPP) Aceh”. Dalam jurnal tersebut dinyatakan Kompensasi dan penempatan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Aceh dapat meningkatkan kepuasan kerja melalui pemberian kompensasi dan penempatan pegawai yang tepat.

2. Sedangkan di jurnal yang lain ada yang menyatakan tidak ada pengaruh penempatan terhadap kepuasan pegawai yaitu dari jurnal Aprilia Christy Mawei, Olivia Nelwan, Yantje Uhing (2014) dengan Judul

“Kepemimpinan, Penempatan Kerja Dan Kompensasi Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Pada PT. Bank BNI (Persero), Tbk. KCU Manado”

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap kepuasan kerja dan pengaruh penempatan terhadap kepuasan kerja serta untuk mengetahui faktor antara beban kerja dan penempatan yang

(7)

7

memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan kerja Aparatur Sipil Negara pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan.

KAJIAN PUSTAKA Pengertian Kepuasan Kerja

“Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana lingkungan kerja yang baik”.

Hasibuan (2007:202). “Perasaan yang menyokong atau tidak menyokong diri karyawan yang berhubungan dengan pekerjaannnya maupun dengan kondisi dirinya. Perasaan yang behubungan dengan pekerjaan yang melibatkan aspek-aspek seperti: gaji/upah yang diterima, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan karyawan lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi perusahaan, mutu pengawasan. Sedangkan perasaan yang berhubungan dengan dirinya, antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan”. A. A Anwar Prabu Mangkunegara (2007:117).

Indikator Kepuasan Kerja

Indikator kepuasan kerja yang dipakai peneliti adalah indikator-indikator yang dikembangkan oleh Celluci, Anthony J dan David L. De Vries (1978) (dalam Mas,ud 2004:185) yang meliputi antara lain:

1. Kepuasan terhadap gaji.

2. Kepuasan dengan promosi.

(8)

8 3. Kepuasan terhadap rekan kerja.

4. Kepuasan terhadap supervisor.

5. Kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri.

Sedangkan indikator kepuasan kerja yang juga dipakai peneliti adalah menurut Luthans (2011:243) bahwa indikator-indikator yang mempengaruhi kepuasan kerja berkaitan dengan beberapa aspek, yaitu:

1. Pekerjaan itu sendiri.

2. Gaji.

3. Promosi.

4. Pengawasan.

5. Kelompok kerja.

6. Kondisi Kerja.

Pengertian Beban Kerja

Beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan.

Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik maupun psikologis pekerja yang menerima beban kerja tersebut. Beban kerja dapat berupa beban kerja fisik dan beban kerja psikologis. Beban kerja fisik dapat berupa beratnya pekerjaan seperti mengangkat, merawat, mendorong. Sedangkan beban kerja psikologis dapat berupa sejauh mana tingkat keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki individu dengan individu lainnya.Manuaba ( 2000:174).

Indikator-Indikator Beban Kerja

Adapun indikator beban kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

(9)

9

1. Tugas-tugas yang bersifat fisik (sikap kerja)

2. Tugas-tugas yang bersifat mental (tanggung jawab, kompleksitas pekerjaan, dan emosi pekerja)

3. Waktu kerja dan waktu istirahat 4. Kerja secara bergilir

5. Pelimpahan tugas dan wewenang 6. Faktor somatis (kondisi kesehatan)

7. Faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, dan keinginan) (Arika, 2011:85)

Pengertian Penempatan

Penempatan tenaga kerja adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang telah lulus seleksi untuk melaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan serta mampu mempertanggung jawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta tanggung jawabnya. Sastrohadiwiryo (2003:89). Khan (2014:54) menyatakan bahwa penempatan yang baik bagi karyawan akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan tersebut sehingga kinerjanya akan semakin meningkat.

Oleh karena itu penempatan karyawan yang tepat akan sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi.

Indikator – indikator dalam Penempatan Karyawan

Menurut Gauzali Saydam (2000:155) dalam Subekhi dan Jauhar (2012:39) beberapa indikator yang harus dipertimbangkan dalam penempatan pegawai adalah prestasi akademis, pengalaman, kesehatan fisik dan mental, usia dan perkawinan.

Kerangka Pikir Penelitian

(10)

10

Kerangka Pikir dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Sumber: Diolah Peneliti, 2018 Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini yaitu:

H1 : Bahwa beban kerja mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan.

H2 : Bahwa penempatan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yakni metode penelitian yang menggali hubungan secara luas mengenai sebab akibat atau hal – hal yang memengaruhi antar variabel melalui pengujian hipotesis yang akan dirumuskan. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Populasi dan Sample BEBAN KERJA (X1)

PENEMPATAN (X2)

KEPUASAN KERJA (Y)

H1

H2

(11)

11

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yaitu jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga, yaitu terdiri dari Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan yang berjumlah 133 Orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simple random sampling dan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh nilai sample sebanyak 100 orang.

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Metode penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh peneliti dengan cara penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden.

Metode Analisis

1. Uji Instrumen.

a. Uji Validitas.

b. Uji Reliabilitas.

2. Uji Asumsi Klasik.

a. Uji Normalitas.

b. Uji Multikolinieritas.

c. Uji Autokorelasi.

d. Uji Heterokedastisitas.

3. Uji Analisis Data.

a. Analisis Regresi Linier Berganda.

b. Uji t.

(12)

12

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Kualitas Data (Uji Instrumen)

1. Uji Validitas

a. Uji Validitas Beban Kerja (X1)

Tabel 1. Hasil Perhitungan Validitas Variabel Beban Kerja

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan uji coba kuesioner untuk beban kerja secara keseluruhan valid karena r hitung lebih dari r tabel sebesar 0,344 (33 responden) dengan tingkat signifikasi sebesar 5 %

a. Uji Validitas Penempatan (X2)

Tabel 2. Hasil Perhitungan Validitas Variabel Penempatan Item

Pernyataan

r hitung r tabel Kesimpulan

P1 0,857 0,344 Valid

P2 0,854 0,344 Valid

P3 0,854 0,344 Valid

P4 0,627 0,344 Valid

P5 0,708 0,344 Valid

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan uji coba kuesioner untuk penempatan secara keseluruhan valid karena r hitung lebih dari r tabel sebesar 0,344 (33 responden) dengan tingkat signifikasi sebesar 5 %.

Item Pernyataan

r hitung r tabel Kesimpulan

B1 0,882 0,344 Valid

B2 0,842 0,344 Valid

B3 0,773 0,344 Valid

B4 0,856 0,344 Valid

B5 0,749 0,344 Valid

B6 0,845 0,344 Valid

B7 0,745 0,344 Valid

(13)

13 b. Uji Validitas Kepuasan Kerja (Y)

Tabel 3. Hasil Perhitungan Validitas Variabel Kepuasan Kerja Item Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan

K1 0,887 0,344 Valid

K2 0,958 0,344 Valid

K3 0,875 0,344 Valid

K4 0,925 0,344 Valid

K5 0,815 0,344 Valid

K6 0,916 0,344 Valid

K7 0,753 0,344 Valid

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan uji coba kuesioner untuk kepuasan kerja secara keseluruhan valid karena r hitung lebih dari r tabel sebesar 0,344 (33 responden) dengan tingkat signifikasi sebesar 5 %.

2. Uji Reliabilitas

a. Uji Reliabilitas Beban Kerja (X1)

Berdasarkan hasil koefisien Cronbach Alpha dengan program SPSS 21 untuk beban kerja dinyatakan reliabel karena Cronbach Alpha sebesar 0,914

> 0.60

Tabel 4. Uji Reliabilitas Beban Kerja (X1) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,914 7

Sumber: Diolah Peneliti, 2018 b. Uji Reliabilitas Penempatan (X2)

Berdasarkan hasil koefisien Cronbach Alpha dengan program SPSS 21 untuk penempatan dinyatakan reliabel karena Cronbach Alpha sebesar 0,838> 0.60

Tabel 5. Uji Reliabilitas Penempatan (X2) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,838 5

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

(14)

14

c. Uji Reliabilitas Kepuasan Kerja (Y)

Berdasarkan hasil koefisien Cronbach Alpha dengan program SPSS 21 untuk kepuasan kerja dinyatakan reliabel karena Cronbach Alpha sebesar 0,950> 0.60

Tabel 6. Uji Reliabilitas Kepuasan Kerja (Y) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,950 7

Sumber: Diolah Peneliti, 2018 Uji Persyaratan

a. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini akan digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.

Tabel 7 . Uji Normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 3,67709486 Most Extreme Differences

Absolute ,114

Positive ,114

Negative -,081

Kolmogorov-Smirnov Z 1,137

Asymp. Sig. (2-tailed) ,150

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

Dari tabel diatas, uji asumsi klasik dengan menggunakan uji normalitas didapatkan signifikasi sebesar 0.150 >0,05 berarti data terdistribusi normal dan didapat histogram sebagai berikut:

Gambar 2. Uji Normalitas dengan Histogram

(15)

15

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

Gambar 3. Uji Normalitas dengan P-PLOT

Sumber: Diolah Peneliti, 2018 b. Uji Multikolinieritas

Tabel 8 . Uji Multikolinieritas

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 1,715 1,588 1,080 ,283

BEBAN_KERJA ,636 ,116 ,577 5,491 ,000 ,336 2,976

PENEMPATAN ,400 ,164 ,256 2,440 ,017 ,336 2,976

a. Dependent Variable: KEPUASAN_KERJA

(16)

16

Dari tabel diatas didapat hasil Tolerance dan VIF variabel Beban Kerja dan Penempatan sebagai berikut: TOLERANCE 3,36 > 0.10 (Tidak terjadi Multikolinieritas) dan VIF 2,976 < 10.00 (Tidak terjadi Multikolinieritas) c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t -1).

Tabel 9. Dasar Uji Autokorelasi

DASAR

d < dl atau d> 4-dl

Terdapat Autokorelasi du < d < 4-du Tidak Terdapat Autokorelasi dl < d< du atau

4-du < d < 4-dl

Tidak Ada Kesimpulan

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

Tabel 10. Uji Autokorelasi Dengan Durbin Watson Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,800a ,640 ,632 3,71481 2,016

a. Predictors: (Constant), PENEMPATAN, BEBAN_KERJA b. Dependent Variable: KEPUASAN_KERJA

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

Dari tabel diatas didapat bahwa d = 2,016, sedangkan dl dan du didapat dari tabel Durbin Watson dengan α = 5% yaitu n atau jumlah sample=100 dan k adalah jumlah variabel bebas (X1 dan X2)=2 yaitu :

dl=1,634 ; du= 1,715 ; 4-dl=2,366 ; 4-du=2,285

Dari dasar autokorelasi diatas yang paling sesuai didapat kesimpulan yaitu du<d<4-du atau 1,715 <2,016 < 2,285 sehingga tidak terdapat autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 11. Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa

(17)

17

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) ,960 1,070 ,898 ,372

BEBAN_KERJA ,017 ,078 ,038 ,220 ,826

PENEMPATAN ,087 ,110 ,136 ,790 ,432

a. Dependent Variable: RES2

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

Pada program SPSS versi 21 yang digunakan peneliti diperoleh Signifikasi sebesar 0.826 untuk beban kerja sedangkan sebesar 0,432 untuk penempatan.

Sehingga dari hasil penelitian didapat Signifikasi beban kerja dan penempatan

> 0.05 sehingga tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Gambar 4. Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan 7 indikator pada variabel beban kerja (X1) tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 12. Rerata Variabel Beban kerja

NO INDIKATOR RERATA

1 Tugas-tugas yang bersifat fisik (sikap kerja) 3,82 2 Tugas-tugas yang bersifat mental (tanggung jawab,

kompleksitas pekerjaan, dan emosi pekerja)

3,7

3 Waktu kerja dan waktu istirahat 2,8

4 Kerja secara bergilir 2,49

5 Pelimpahan tugas dan wewenang 2,66

6 Faktor somatis (kondisi kesehatan) 3,46

7 Faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan dan keinginan) 3,25

Jumlah 22,18

Rerata (Jumlah : 7) 3,17

(18)

18

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

Sesuai dengan klasifikasi interpretasi, variabel beban kerja dengan rerata 3.17 maka besaran angka ini masuk dalam kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa Beban Kerja Pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan masuk dalam kategori baik namun mayoritas menyatakan tidak setuju hal ini dikarenakan pegawai terkadang tidak sepenuhnya melaksanakan uraian tugas atau Job descriptionnya karena ketidakmauan/ketidakmampuan atau alasan tertentu dari pegawai sehingga pembagian tugas tidak merata dan menimbulkan persepsi siapa yang rajin dialah yang mempunyai beban kerja lebih banyak.

Berdasarkan 5 indikator pada variabel penempatan (X2) tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 13. Rerata Variabel Penempatan

NO INDIKATOR RERATA

1 Prestasi Akademis 2,74

2 Pengalaman 2,76

3 Kesehatan fisik dan mental 3,64

4 Usia 3,11

5 Perkawinan 2,99

Jumlah 15,24

Rerata (Jumlah : 5) 3,05

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

Sesuai dengan klasifikasi interpretasi, variabel penempatan dengan rerata 3,05 maka besaran angka ini masuk dalam kategori Baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa Penempatan Pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan masuk dalam kategori baik hal ini menunjukkan bahwa penempatan yang baik bagi pegawai akan meningkatkan kepuasan kerja

(19)

19

karyawan tersebut sehingga kinerjanya akan semakin meningkat. Oleh karena itu penempatan pegawai yang tepat akan sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi namun di satu sisi masih ada beberapa penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan latar belakang yang dimiliki.

Berdasarkan 7 indikator pada variabel kepuasan kerja (Y) tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 14. Rerata Variabel Kepuasan kerja

NO INDIKATOR RERATA

1 Kepuasan terhadap Supervisi / Pengawasan 3,39 2 Kepuasan terhadap rekan kerja / kelompok kerja 3,33

3 Penempatan yang tepat 3,07

4 Kesempatan untuk maju / promosi 2,98

5 Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri / pekerjaan itu sendiri

2,92

6 Kondisi kerja 3,18

7 Gaji 3,05

Jumlah 21,92

Rerata (Jumlah : 7) 3,13

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

Sesuai dengan klasifikasi interpretasi, variabel kepuasan kerja dengan rata-rata 3,13 maka besaran angka ini masuk dalam kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kepuasan Kerja Pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan masuk dalam kategori baik, hal ini menunjukkan kepuasan kerja pegawai sudah cukup tercapai karena kepuasan kerja merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan, dan prestasi kerja pegawai dalam mendukung terwujudnya tujuan suatu instansi. Kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja dan kepuasan kerja pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan sudah cukup baik dan pegawai merasa senang bekerja.

Analis Regresi Linier Berganda

(20)

20 a. Uji t

1. Jika nilai sig< 0,05 atau t hitung > t tabel maka terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y

2. Jika nilai sig> 0,05 atau t hitung < t tabel maka tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y

t tabel= t(α/2;n-k-1)

t tabel = t( (0,05/2);(100-2-1)) t tabel = t(0,025;(100-2-1)) t tabel = t(0,025;97)

t tabel = 1,988

dengan nilai n, α dan k sebagai berikut:

n = Jumlah Sample=100 α = 0,05

k = Jumlah variabel independen= 2 yaitu variabel X1 dan X2

Berdasarkan hasil penelitian yang diproses melalui SPSS versi 21 didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 15. Hasil Uji t Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 1,715 1,588 1,080 ,283

BEBAN_KERJA ,636 ,116 ,577 5,491 ,000

PENEMPATAN ,400 ,164 ,256 2,440 ,017

a. Dependent Variable: KEPUASAN_KERJA

Sumber: Diolah Peneliti, 2018 b. Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh X1 terhadap Y adalah sebesar 0,00 < 0.05 dan nilai t hitung 5,491> t tabel 1,988, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima berati ada pengaruh Beban Kerja terhadap Kepuasan kerja

c. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Diketahui nilai Sig. Untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0,017 <0.05 dan nilai t hitung 2,440 > t tabel 1,988, sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima berarti ada pengaruh Penempatan terhadap Kepuasan kerja

(21)

21 Persamaan Regresi Linier Berganda Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+…+bnXn Keterangan :

Y : variabel terikat (dependent) X(1,2,3,…) : variabel bebas (independent) a : nilai konstanta

b (1,2,3,…) : nilai koefisien regresi

Sehingga dari hasil SPSS versi 21 didapat persamaan regresi linier sebagai berikut:

Y = 1,715 + 0,636 X1 + 0,400 X2

Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa arah hubungan antar variabel bernilai positif hal itu dapat dilihat dari tanda koefisien masing-masing variabel.

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan

Pengaruh variabel Beban Kerja (X1) terhadap variabel Kepuasan Kerja (Y) Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan dapat dijelaskan melalui pengujian hipotesis. Untuk menguji pengaruh variabel bebas yakni Beban Kerja (X1) terhadap variabel terikat (Y) dengan menggunakan Uji Parsial (Uji t), langkah awal yang harus dilakukan adalah membandingkan antara nilai t hitung (th) dengan t tabel (tt) pada taraf nyata (5%).

Hasil Perhitungan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 16. Perbandingan Antara Nilai t hitung dengan Nilai t tabel Variabel Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pada Taraf Nyata (5%)

No Variabel Bebas

Nilai t hitung

Nilai t tabel

r2 Probabilitas Keterangan

1. X1 5,491 1,988 0,636 0,000 Diterima

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan tabel dapat dijelaskan bahwa variabel beban kerja mempunyai nilai t hitung > t tabel yaitu nilai t hitung untuk Beban Kerja sebesar 5,491 > Nilai t tabel sebesar 1,988. Hal ini berarti membuktikan bahwa beban kerja memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja Aparatur Sipil Negara Kantor

(22)

22

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan. Sedangkan untuk mengetahui taraf signifikansi pengaruh beban kerja terhadap kepuasan kerja dapat dilihat dari angka probabilitas sebesar 0,000 yang lebih rendah dari α = 0,05 atau lebih kecil dari taraf nyata 5 %. Hal ini menunjukkan bahwa Pengaruh Beban Kerja (X1) terhadap Kepuasan Kerja Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan adalah signifikan. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh dari Beban Kerja terhadap Kepuasan Kerja Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan dapat diterima (terbukti).

Koefisien korelasi Beban Kerja (X1) adalah sebesar 0,636, hal ini menunjukkan pengaruh positif atau searah dengan Kepuasan Kerja (Y) Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan artinya bahwa adanya Beban Kerja (X1) yang terdiri dari Tugas-tugas yang bersifat fisik (sikap kerja), Tugas-tugas yang bersifat mental (tanggung jawab, kompleksitas pekerjaan, dan emosi pekerja), Waktu kerja dan waktu istirahat, Kerja secara bergilir, Pelimpahan tugas dan wewenang, Faktor somatis (kondisi kesehatan), dan Faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, dan keinginan) jika dapat dilaksanakan dengan baik maka Kepuasan Kerja (Y) Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan akan meningkat pula. Angka r2 untuk faktor nilai adalah 0,636 artinya bahwa Beban Kerja terhadap Kepuasan Kerja Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebesar 63,6 % dengan catatan faktor lain adalah konstan. Dengan demikian adanya beban kerja mempunyai pengaruh yang

(23)

23

signifikan terhadap Kepuasan Kerja Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muttie ur Rehman, Rabbia Irum, Namra Tahir, Zara Ijaz, Uzma Noor and Ume Salma, University of Sargodha Pakistan (Pakistan, 2012) yang menyatakan bahwa beban kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nining Ratna Himawati (2016) yang menyatakan bahwa beban kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Dan hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwi Suswanto, Thatok Asmony, Lalu Suparman (2017) yang menyatakan bahwa beban kerja memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai dan penelitian yang dilakukan oleh Sobia Ali and Yasir Aftab Farooqi (Pakistan 2014) yang menyatakan bahwa beban kerja memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai.

Pengaruh Penempatan Terhadap Kepuasan Kerja Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan

Pengaruh variabel Penempatan (X2) terhadap variabel Kepuasan Kerja (Y) Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan dapat dijelaskan dengan pengujian hipotesis. Untuk menguji pengaruh variabel bebas yakni Penempatan (X2) terhadap Kepuasan Kerja sebagai variabel terikat (Y) dengan menggunakan uji parsial (Uji t). Langkah awal yang harus dilakukan adalah membandingkan antara nilai t hitung (th) dengan t tabel (tt) pada taraf nyata (5%). Hasil Perhitungan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 17. Perbandingan Antara Nilai t hitung dengan Nilai t tabel Variabel Penempatan Terhadap Kepuasan Kerja Pada Taraf Nyata (5%)

(24)

24

No Variabel Bebas

Nilai t hitung

Nilai t tabel

r2 Probabilitas Keterangan

1. X2 2,440 1,988 0,400 0,017 Diterima

Sumber: Diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan tabel, dapat dijelaskan bahwa variabel Penempatan mempunyai nilai t hitung > t tabel yaitu nilai t hitung untuk Penempatan sebesar 2,440 > Nilai t tabel sebesar 1,988. Hal ini berarti membuktikan bahwa penempatan memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan. Sedangkan untuk mengetahui taraf signifikansi pengaruh beban kerja terhadap kepuasan kerja dapat dilihat dari angka probabilitas sebesar 0,017 yang lebih rendah dari α = 0,05 atau lebih kecil dari taraf nyata 5 %. Hal ini menunjukkan bahwa Pengaruh Penempatan (X2) terhadap Kepuasan Kerja Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan adalah signifikan. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh dari Penempatan terhadap Kepuasan Kerja Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan dapat diterima (terbukti). Koefisien korelasi Penempatan (X2) adalah sebesar 0,400, hal ini menunjukkan pengaruh positif atau searah dengan Kepuasan Kerja (Y) Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan artinya bahwa adanya Penempatan (X2) yang terdiri dari Prestasi akademis, Pengalaman, Kesehatan fisik dan mental, Usia dan Perkawinan jika dapat dilaksanakan dengan baik maka Kepuasan Kerja (Y) Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan akan meningkat pula. Angka r2 untuk faktor nilai adalah 0,400 artinya bahwa Penempatan terhadap Kepuasan Kerja Aparatur Sipil

(25)

25

Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebesar 40 % dengan catatan faktor lain adalah konstan. Dengan demikian adanya Penempatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Kerja Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putu Satria Wira Kusuma dan Komang Ardana (2014) dan penelitian oleh Lisnawati, Said Musnadi, T. Roli Ilhamsyah Putra (2017) yang menyatakan bahwa penempatan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Dan hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aprilia Christy Mawei, Olivia Nelwan, dan Yantje Uhing (2014) yang menyatakan bahwa penempatan tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai.

Faktor Dominan Yang Berpengaruh

Data yang diperoleh menunjukkan bahwa pengaruh dominan terbesar terhadap variabel kepuasan kerja Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan adalah beban kerja yaitu dilihat dari besarnya β = 0,636. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi variabel dari beban kerja yang memiliki nilai terbesar dibandingkan variabel lainnya pada taraf nyata α = 0,05 mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel Kepuasan Kerja Aparatur Sipil Negara Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan.

KESIMPULAN

(26)

26

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Beban Kerja dan Penempatan terhadap Kepuasan Kerja Aparatur Sipil Negara Pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran terhadap adanya beban kerja Pegawai di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan adalah baik walaupun belum sepenuhnya merata, penempatan pegawai di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan adalah baik walaupun ada beberapa yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan kepuasan kerja pegawai di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan masuk dalam klasifikasi baik.

2. Pengaruh yang terjadi pada beban kerja terhadap kepuasan kerja Pegawai di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari beban kerja terhadap kepuasan kerja pegawai yang berarti dengan memperhatikan uraian tugas yang ada dan semakin baik kesesuaian beban kerja yang diberikan dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan maka semakin puas pegawai dalam bekerja. Pengaruh Beban Kerja pegawai pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan adalah semakin tinggi beban kerja maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja.

3. Pengaruh yang terjadi pada penempatan terhadap kepuasan kerja Pegawai di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari penempatan terhadap kepuasan kerja

(27)

27

pegawai yang berarti semakin baik penempatan yang dilakukan maka semakin puas pegawai dalam bekerja. Pengaruh Penempatan pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan adalah semakin baik penempatan maka semakin baik tingkat kepuasan kerja.

4. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja pegawai di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan adalah beban kerja, dinyatakan dengan taraf signifikansi yang lebih besar daripada variabel lain dalam hal ini variabel penempatan. Ini berarti pengaruh beban kerja terhadap kepuasan kerja adalah lebih besar daripada pengaruh penempatan terhadap kepuasan kerja pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan.

Saran

Memperhatikan kesimpulan penelitian ini, maka penulis memberikan yang mungkin dapat digunakan sebagai masukan bagi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan dalam mengatasi kekurangan yang ada, yaitu:

1. Perlu dievaluasi kembali mengenai beban kerja bagi pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan sehingga diharapkan kepuasan kerja meningkatkan yang pada akhirnya kinerja dan produktivitas pegawai dapat berkembang ke arah yang lebih baik.

2. Perlu ditinjau kembali penempatan pegawai di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan dengan memperhatikan kesesuaian latar belakang pendidikan, rumpun jabatan serta uraian tugas yang dimiliki atau dikerjakan.

(28)

28

3. Karena keterbatasan penulis perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang pengaruh Beban Kerja dan Penempatan terhadap Kepuasan Kerja terutama di instansi pemerintah sehingga dapat menjadi bahan masukan bagi penyusunan kebijakan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Altaf, A., dan Awan, M. 2011. Moderating Affect of Workplace Spirituality on the Relationship of the Job Overload and Job Satisfaction. Journal of Business Ethics, 104(1), 93-94.

Arika. 2011. Jurnal Artikel Analisis Beban Kerja Ditinjau dari Faktor Usia Dengan Pendekatan Recommended Weight Limit.

B. Siswanto Sastrohadiwiryo.2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta:

PT. Bumi Aksara.

Dhania, Dhini Rama. 2010. Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja ( Studi pada Medical Representatif di Kota Kudus). Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus, Vol 1, No 1.

Hasibuan, M. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Hasibuan, M. 2014. Manajemen Sumber Daya manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Himawati, N. R. 2016. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Stres Kerja, Beban Kerja terhadap Kepuasan Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan pada Universitas Jember. Jurnal Relasi Stie Mandala Jember 12 (1).

Khan, Alamdar Hussain, Nawaz, Muhammad Musarrat, Aleem Muhammad, and Hamed Wasim. 2014. Impact of job satisfaction on employee performance:

(29)

29

An empirical study of autonomous Medical Institutions of Pakistan. African Journal of Business Management 6 (7): pp : 2697-2705.

Kusuma, Putu Satria Wira dan Komang Ardana.2014. Pengaruh Penempatan Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali

Lisnawati, Said Musnadi, T. Roli Ilhamsyah Putra.2017. Pengaruh Kompensasi Dan Penempatan Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Organisasi Pada Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan (BKPP) Aceh. Jurnal Perspektif Manajemen dan Perbankan Vol. 8, No. 3, November 2017: 1-18

Luthans, Fred.2011, Organization Behavior (Prilaku Organisasi), Yogyakarta:

ANDI.

Mahendrawan dan Indrawati.2015. Pengaruh Beban Kerja dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja PT. Panca Dewata Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud 4, 1-23

Mangkunegara, Anwar Prabu.2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Manuaba. 2000. Hubungan Beban Kerja Dan Kapasitas Kerja. Jakarta: Rinek Cipta.

Mas’ud, F. 2004. Survai Diagnosis Organisasional. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mawei, Aprilia Christy, Olivia Nelwan, Yantje Uhing.2014. Kepemimpinan, Penempatan Kerja Dan Kompensasi Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Pada PT. Bank BNI (Persero), Tbk. KCU Manado. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado

(30)

30

Rehman, M., Irum, R., Tahir, N., Ijaz, Z., Noor, U., & Salma, U. 2012. The Impact of Job Stress on Employee Job Satisfaction: A Study on Private Colleges of Pakistan. Journal of Business Studies Quarterly. 3, 3. 50-56.

Subekhi, A. dan Jauhar, M. 2012. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia.

Surabaya: Prestasi Pustaka.

Sutrisno, Edy. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:Kencana

Sobia Ali and Yasir Aftab Farooqi (Pakistan 2014). Effect of Work Overload on Job Satisfaction, Effect of Job Satisfaction on Employee Performance and Employee Engagement (A Case of Public Sector University of Gujranwala Division). international journal of multidisciplinary sciences and engineering, vol. 5, No. 8

Suswanto, Dwi, Thatok Asmony, Lalu Suparman.2017. Pengaruh Budaya Kerja, Beban Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Kontrak Di Lingkungan Universitas Mataram. Jurnal Magister Manajemen.

Universitas Mataram

Yo, Putu Melati Purbaningrat dan Ida Bagus Ketut Surya.2015. Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dengan Stres Kerja Sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 5, 2015 : 1149-1165

Yulizar, Benny. 2014. Hubungan Penempatan dengan Kepuasan Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Sosial Propinsi Sumatera Barat. Jurnal Administrasi Pendidikan FIPUNP, 2(1), h: 92-99.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara Disiplin Kerja Dan Kompensasi terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Pada Kantor Badan

Terkait dengan sumber daya manusia dan penempatan ASN pada posisi jabatan tertentu ini, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh kualifikasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap terhadap rencana tanggap darurat bencana banjir pada ibu rumah tangga di Kelurahan Sragen Tengah, Kecamatn

Selain itu Pemerintah Indonesia bekerja pada kadaster nasional dan terus melakukan delineasi dan demarkasi lahan yang akan ditetapkan sebagai kawasan hutan negara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) secara parsial variabel kompetensi mempengaruhi kinerja Aparatur Sipil Negara pada Pengelola Keuangan Pemerintah Kabupaten Deli

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul : Pengaruh Remunerasi dan

Pada Bab 4 (empat) ini akan membahas mengenai konsep perancangan stasiun MRT, meliputi konsep tata ruang, sirkulasi ruang dalam bangunan, fungsi bangunan, pasif desain

KABUPATEN / KOTA ALKON JML KEGAGALAN TEMPAT PELAYANAN.