• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOTULEN RAPAT KERJA DAN PENYUSUNAN KURIKULUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "NOTULEN RAPAT KERJA DAN PENYUSUNAN KURIKULUM"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

NOTULEN RAPAT KERJA DAN PENYUSUNAN

KURIKULUM

▸ Baca selengkapnya: notulen rapat hasil belajar siswa

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayatNya, SD Swasta Islam Terpadu Siti Hajar Medan telah menyusun Dokumen Kurikulum 2013, Penyusunan Kurikulum ini merupakan salah satu upaya mengimplementasi Permen Diknas No. 22 tentang Standar Isi dan Permen Diknas no. 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2019 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah sehingga menjadi kegiatan pembelajaran yang operasional siap dilaksanakan oleh sekolah, sesuai dengan karakteristik daerah, dan berorintasi pada kebutuhan peserta didik.

Kurikulum 2013 ini dibuat sebagai bahan acuan bagi para guru yang hendak melaksanakan proses pembelajaran yang isinya antara lain menguraikan struktur kurikulum SD Swasta Islam Terpadu Siti Hajar Medan yang meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai kelas VI. Namun demikian, kami menyadari bahwa Penyusunan Kurikulum ini masih belum sempurna.

Penyempurnaa secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring dengan terbitnya standar- standar lainya, seperti standar proses, standar pendidik, dan standar kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan yang merupakan sumber acuan lainnya dalam penyusunan kurikulum. Kurikulum ini mulai dilaksanakan pada kelas I, II, III, IV, V, dan VI pada T.P. 2021/2022.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi – tingginya kepada para guru, staf sekolah, komite sekolah, pengawas, dan Dinas Pendidikan Kota Medan, serta pihak- pihak lainnya yang telah meluangkan waktu dan tenaga serta memberikan masukan, pemikiran untuk menyusun kurikulum ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Medan, Juli 2021

Kepala SDS IT Siti Hajar Medan

Rahmad Martuah,S.Sn, M.Pd

(3)

Latar Belakang

Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang ditetapkan sejak 2006 lalu.

Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.

Di dalam penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bagian Umum dijelaskan bahwa pembaruan pendidikan memerlukan strategi tertentu, dan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional ini adalah pengembangan dan pelaksanaa kurikulum berbasis kompetensi.

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian Kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi

(4)

muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yng diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagaipewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.

Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologi serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi social di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu (essentialism). Fisosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap social, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan fisosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah social di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, kurikulum 2013 menggunaka filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat bangsa dan umat manusia.

(5)

Pendidikan rasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat mengembangkan segenap potensi peserta didik“

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab“ (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang.

Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri. Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki peserta didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan, ketrampilan social memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan dirinya secara individu, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia.

Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan segala aspek kehidupan yang mencerminkan karakter bangsa masa kini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu, konten pendidikan yang dikembangkan tidak berupa prestasi besar bangsa di masa lalu semata tetapi juga hal- hal yang berkembang pada saat kini dan akan berkelanjutan di masa mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, social, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan umat manusia dikemas sebagai konten pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini memberi landasan bagi pendidik untuk selalu terkait dengan kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan , kemampuan mengolah lingkungan social, budaya, dan alam. Lagipula, konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini akan memberi makna yang lebih berarti bagi keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan dan dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini.

Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan yang dikembangkan dari warisan budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk memberi kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi

(6)

kehidupan masa depan terutama masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya.

Dengan demikian sikap, keterampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua decade dari sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan dalam standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warganegara yang produktif serta bertanggungjawab di masa mendatang.

Secara singkat Kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan prestasi bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa, masa lalu, masa sekarang, masa yang akan datang, menjadi landasan filosofi pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan prestasi bangsa di masa lampau memberi dasar bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan berkelanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di masa mendatang.

Dengan tiga dimensi tersebut peserta didik sebagai warganegara tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.

Adapun landasan filosofi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut

1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional.

2. PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. PP No 23 tahun 2014 tentang Perubahan Standar Nasional Pendidikan.

4. Permendikbud No 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

5. Permendikbud No 64 tahun 2013 tentang Standar Isi.

6. Permendikbud No 65 tahun 2013 tentang Standar Proses.

7. Permendikbud No 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian.

8. Permendikbud No 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Kurikulum Kompetensi SD.

9. Permendikbud No 71 tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran Layak.

10. Surat Edaran Mendikbud RI Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

11. Permendikbud RI Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar Kurikulum dan Struktur Kurikulum SD/MI.

12. Undang-undang No. 18 tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah.

(7)

13. Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ( PPLH ).

14. Permen LH No. 5 Tahun 2015 tentang Baku Mutu Air Limbah.

15. Permen No. 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata.

16. Permen No. 52 Tahun 2019 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah.

(8)

Tujuan

Mempersiapkan insan Indonesia untuk memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, lingkungan, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.

Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang diharapkan maka diperoleh 14 prinsip utama yang perlu guru terapkan. Adapun 14 prinsip itu adalah:

1. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran mendorong siswa menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran guru tidak berusaha untuk memberi tahu siswa tapi merumuskannya ketidaktahuannya dalam bentuk pertanyaan. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyampaian informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan ini dimulai dengan siswa mengamati fenomena atau fakta tertentu.

Oleh karena itu guru selalu memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan dengan alat bantu itu guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.

2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber; pembelajaran berbasis system lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran membuka peluang kepada siswa sumber belajar seperti informasi dari buku siswa, internet, koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat memanfaatkan sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu siswa dapat memanfaatkan sumber belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.

3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar siswa dan hasil belajar siswa hanya dalam bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind maping, gambar, diagram, table, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat dilihatdari lisannya, tulisannya, geraknya, atau karyanya.

4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktifitas dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan ketrampilan

(9)

5. Dari pembelajaran pasrial menuju pembelajaran terpadu; mata pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen system yang terpadu.

Semua materi pelajaran perlu diletakan dalam system yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama-sama, menentukan karya siswa bersama-sama, serta menentukan karya utama pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar beban belajar siswa dapat diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar berlatih yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.

6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; di sini siswa belajar menerima kebenaran tidak tunggal. Siswa melihat awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat yang berjauhan, mereka akan melukisnya berbeda-beda, semua benar tentang awan itu, benar menjadi beragam.

7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang siswa harus lihat faktanya, gambarnya, videonya, diagramnya, teksnya yang membuat siswa melihat, meraba, merasa dengan panca inderanya. Siswa belajar tidak hanya dengan mendengar, namun dengan menggunakan panca indera lainnya.

8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada rapot tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi menyangkut perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa keterampilan membaca, menulis, berbicara, mendengar yang mencerminkan keterampilan membaca, menulis, berbicara, mendengar, yang mencerminkan keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi yang santun, keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa sebagai pembelajaran sepanjang hayat; ini memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk melaksanakan norma yang baiksesuai dengan budaya masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan beradaptasi pada lingkungan glaobal. Kebiasaan membaca, menulis, menggunakan

(10)

teknologi, bicara yang santun merupakan aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam budaya local, namun bermanfaat untuk berkompetisi dalam ruang lingkup global.

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

di sini guru perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi teladan, memberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh menjalankan agama dan perilaku baik. Guru di depan jadi teladan, di tengah siswa menjadi teman, di belakang selalu mendorong semangat siswa tumbuh mengembangkan potensi dirinya secara optimal.

11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; karena itu pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang dan waktu secara integrative. Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan waktu dalam kelas.

12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan dimana saja adalah kelas. Prinsip ini menandakan bahwa ruang belajar siswa tidak hanya dibatasi dengan didnding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas besar untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi siswa.

Oleh karena itu pembelajaran hedaknya dapat mengembangkan system yang terbuka.

13. Pemanfaatan teknologi informal dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; di sini sekolah perlu meningkatkan daya guru dan siswa untuk memanfaatkan TIK. Jika guru belum memiliki kapasitas yang mumpuni siswa dapat belajar dari siapapun. Yang paling penting mereka harus dapat menguasai TIK sebab mendapatkan pelajaran dengan dukungan TIk atau tidak siswa tetap akan menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi siswa akan jomplang daripada siswa yang memperoleh pelajaran menggunakannya.

14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa; cita- cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan siswa berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran harus melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang potensial dan indah jika dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki unsur keragaman.

Hargai semua siswa, kembangkan kolaborasi, dan biarkan siswa tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam kolaborasi kelompoknya.

(11)

Nomor : 471 / SDS IT-SH/VI/2021 Medan, 2 Juli 2021 Lamp : Satu Berkas

Hal : UNDANGAN RAPAT

Kepada Yth.

Bapak dan Ibu Guru (Terlampir) SDS IT Siti Hajar Medan

Di Tempat

Assalmu’alaikum Wr. Wb

Semoga Bapak dan Ibu guru senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Serta selalu dalam limpahan Rahmat dan Karunia-Nya. Mudah-mudahan Bapak dan Ibu sukses selalu dalam aktivitas dan rutinitas sehari-hari. Aamin ya Rabbal ‘Alamiin.

Mengingat kita sudah berada di penghujung semester Genap T.A 20121/2022 maka kami mengundang Bapak dan Ibu untuk berhadir pada,

Hari/Tanggal : Senin, 5 Juli 2021 Waktu : 09.00 s/d selesai

Kegiatan : Rapat Penyusunan Kurikulum T.A 2021/2022

Demikian surat ini kami sampaikan untuk dapat dipatuhi dan dilaksankan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

Billahitaufik wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Hormat saya,

Kepala SDS IT Siti Hajar

Rahmad Martuah, S.Sn., M.Pd.

(12)

SUSUNAN TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SDS IT SITI HAJAR MEDAN

No Nama Jabatan

1 Rahmad Martuah,S.Sn,M.Pd Kepala Sekolah 2 Sulistiowaty,SS,S.Pd Wakasek Bidang Kurikulum

3 Lestari Dewi,SP Wakasek Bidang Kesiswaan

4 Nuraini Dasril Azwar,S.Si Bendahara BOS SD

5 Jumanah,SE Kepala Bidang Agama SD

6 Sri Pintana,SS,S.Pd Kepala Bidang Bahasa Inggris SD

7 Elva Citra Sari Ketua Komite

8 Juwita Sekretaris Komite

9 Mai Sarah,S.Si Koordinator Level Kelas 1

10 Harrini Mailani M. Lubis,S.Pd Guru Kelas 1 11 Ridha Putri Cintami, S.Pd Guru Kelas 1 12 Muhammad Amin Munthe, S.Sn Guru Kelas 1

13 Chatimah, S.Sos.I Guru Kelas 1

14 Ida Rosyida,S.Pd Koordinator Level Kelas 2 15 Amelia Arif Harahap, S.Pd Guru Kelas 2

16 Davin Rizki, S.Pd Guru Kelas 2

17 Malsina. S.Pd Guru Kelas 2

18 Nina Karina Tarigan, S.S Koordinator Level Kelas 3 19 Latifah Nursyah Lubis, S.Psi Guru Kelas 3 20 Ilham Taris Pasaribu, S.Si Guru Kelas 3

21 Fitri Agustina, S.Pd Guru Kelas 3

22 Siti Fatimah Hanim, SE Koordinator Level Kelas 4 23 Romaito Junita Siregar, M.Pd Guru Kelas 4

24 Raihana, S.Sos. Guru Kelas 4

25 Rosyadi Izuddin Nur, S.Pd Guru Kelas 4

26 Ade Putra, S.Pd Guru Kelas 4

27 Aminah Ari Fadhila, S.Pd.,M.Hum Koordinator Kelas 5

28 Dimas Ridho, M.Pd Guru Kelas 5

29 Desy Syafriani,SE.I Guru Kelas 5

30 Anim Qoriah Damanik,SS Koordinator Kelas 6 31 Dianty V W Saragih,S.Pd Guru Kelas 6 32 Eva Suryanti,S.Farm,Apt Guru Kelas 6

33 Andi Pranata,S.Pd Guru Kelas 6

34 Dila Erwinda Lubis, S.Pd Guru Kelas 6

35 Andi Safutra,SH.I Guru Agama

36 M.Ramadhan,S.Pd.I Guru Agama

(13)

No Nama Jabatan

37 M. Al Syarif,SH.I Guru Agama

38 Taufik Hidayat,Lc Guru Agama

39 Laila Masitah,SS Guru Bahasa Inggris

40 Dian Sasmi,S.Pd Gr Guru Bahasa Inggris

41 Nina Karina,SS,S.Pd Guru Bahasa Inggris

42 Erwin Suhaili,ST Guru TIK

43 Hamli Nawawi,S.Pd Guru TIK

44 Novi Yanti,S.Pd Guru PJOK

45 Putra Arima, M.Pd Guru PJOK

46 Azhar Afif, S.Pd Guru PJOK

47 Mufida Aulia, S.Pd Guru PJOK

48 Ust. M.Rizal Hasibuan,MTH Guru Greeting

49 Ust. M.Syafi’i Guru Greeting

50 Ust. Abdul Aziz Guru Greeting

51 Ust. As’ad Guru Greeting

52 Usth. Evi Susanti,S.Pd.I Guru Greeting 53 Usth.Yeni Polinda,S.Pd.I Guru Greeting

Kepala SDS IT Siti Hajar Medan

RAHMAD MARTUAH, S.Sn, M.Pd

(14)

NOTULEN RAPAT

Acara : Rapat Penyusunan dan Review kurikulum SD Swasta Islam Terpadu Siti Hajar

Hari/Tanggal : Senin, 5 Juli 2021

1. Acara di buka oleh Kepala Sekolah 2. Sambutan Koordinator Kegiatan

Sulistiowaty,SS,S.Pd

• Penjelasan tentang rencana kerja sekolah SD Swasta Islam Terpadu Siti Hajar Medan

• Penjelasan mengenai gambaran umum penyusunan Kurikulum 2013 SD Swasta Islam Terpadu Siti Hajar Medan TP 2021/2022

3. Pemimpin Rapat Rencana Kerja Sekolah Rahmad Martuah S.Sn.,M.Pd

• Penjelasan tentang rencana kerja sekolah selama satu tahun menyesuaikan dengan Kalender Pendidikan Dinas Pendidikan Kota Medan dan Kalender Sekolah

• Pembagian tugas penyusunan Kurikulum 13 SD Swasta Islam Terpadu Siti Hajar Medan T.P 2021/2022

4. Kesimpulan

• Penetapan rencana kerja sekolah menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah

• Pelaksanaan kegiatan termasuk hari efektif pembelajaran menyesuaikan dengan kalender Pendidikan dan kalender Sekolah

5. Penutup/Doa

Jumanah Nasution, SE

Medan, 5 Juli 2021 Notulen,

Nura’ini Dasril Azwar

(15)

BERITA ACARA PENYUSUNAN DAN REVIEW KURIKULUM SD SWASTA ISLAM TERPADU SITI HAJAR MEDAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Pada hari ini Rabu s/d Kamis tanggal Tujuh belas s/d Delapan Belas bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Puluh pukul 09.00 WIB bertempat di Ruang terbuka SD Swasta Islam Terpadu Siti Hajar Medan tahun pelajaran 2021/2022 oleh Tim Pengembang Kurikulum SD Swasta Islam Terpadu Siti Hajar Medan mengenai Evaluasi dan Program Kerja TIM Agama terdiri dari:

1. Evaluasi dan Program Kerja TIM Agama 2. Evaluasi dan Program Kerja TIM Kurikulum 3. Evaluasi dan Program Kerja TIM Bahasa Inggris 4. Evaluasi dan Program kerja TIM Kesiswaan

Mengenai risalah pembahasan Penyusunan dan Review kurikulum SD Swasta Islam Terpadu Siti Hajar Medan sebagaimana terdapat pada Notulen. Keputusan hasil Penyusunan dan Review Kurikulum SD Swasta Islam Terpadu Siti Hajar Medan tahun pelajaran selanjutnya ditetapkan oleh Kepala Sekolah dengan Surat Keputusan.

Demikian berita acara dibuat dengan sebenar-sebenarnya.

Mengetahui, Yang membuat berita acara

Kepala SDS IT Siti Hajar Rapat

Rahmad Martuah, S.Sn.,M.Pd. Nur Aini Dazril Azwar

(16)

DAFTAR HADIR

RAPAT PENYUSUNAN KURIKULUM 2013 SDS IT SITI HAJAR MEDAN

TP 2019-2020

(17)
(18)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,

Kurikulum 2013 sebagai penyempurnaan kurikulum sebelumnya, berfokus pada proses pendidikan yang memberi kesempatan lebih pada peserta didik untuk mengembangkan

Sehubungan dengan akan dilaksanakan pembagian tugas SMP Negeri 2 Meulaboh, dengan ini saya mengundang Dewan Guru dan Staf TU untuk dapat hadir pada:3. Hari / Tanggal : Rabu/ 14

(a) Keimanan, memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan pemahaman adanya Tuhan sebagai sumber kehidupan makhluk sejagat ini; (b) Pengamalan, memberikan

Peminatan peserta didik dalam Kurikulum 2013 mengandung makna: (1) suatu pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan belajar yang ada dalam

Menurut Ibnu (2013: 43) karakteristik kurikulum 2013 adalah sebagai berikut : a) berpusat pada peserta didik, b) memberikan pengalaman langsung, c) tidak terjadi

Kesimpulan Kurikulum perlu berubah untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan jaman Kurikulum yang berubah harus fleksibel, berpusat pada peserta didik dan relevan dengan

Peran orang tua, masyarakat, dan sekolah dalam menyokong kebutuhan, memberikan pendapat, pengalaman belajar bermakna, dan hasil belajar peserta didik sebagai pengembangan kurikulum