• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU SAMPIRAN DAN ISI (KASAMSI) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA KELAS V SDN 57 BANDA ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU SAMPIRAN DAN ISI (KASAMSI) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA KELAS V SDN 57 BANDA ACEH"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU SAMPIRAN DAN ISI (KASAMSI) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA

KELAS V SDN 57 BANDA ACEH

Skripsi

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Arfi Wanda 1511080002

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BINA BANGSA GETSEMPENA

BANDA ACEH

2019

(2)
(3)

v DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

1.7 Definisi Operasional... 7

1.8 Hipotesis Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1. Deskripsi Teori ... 9

2.2.Penelitian yang Relevan ... 30

2.3.Kerangka Berpikir ... 31

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 33

3.1.Pendekatan dan Jenis Penelitian... 33

3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

3.4.Teknik Pengumpulan Data... 35

3.5.Instrumen Penelitian ... 35

3.6.Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 43

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 43

4.2.Uji Normalitas Data Test Awal dan Test Akhir ... 48

4.3.Pengujian Hipotesis ... 53

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

(4)

vi

BAB V PENUTUP ... 59 5.1 Simpulan ... 59 5.2 Saran ... 59 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Keempat keterampilan tersebut mempunyai keterkaitan dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut mempunyai keterkaitan dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.

Kemampuan menulis merupakan salah satu keterampilan penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Melalui keterampilan menulis, siswa dapat menuangkan ide, gagasan dan perasaan-nya dalam bentuk tulisan.

Pengungkapan ide-ide tersebut dapat disampaikan melalui puisi, cerpen, pantun, maupun bentuk karangan lainnya.

Menulis merupakan kegiatan untuk menyatakan pikiran, perasaan dan pendapat dalam bahasa tulis sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Untuk dapat menulis dengan baik dibutuhkan keterampilan menulis. Keterampilan ini tidak dapat dikuasai hanya melalui pemaparan teori. Seseorang bisa terampil menulis jika sejak kecil dibiasakan berlatih dan praktek dengan sunguh- sungguh. Berkaitan dengan pantun, seseorang akan terampil menulis pantun jika terbiasa praktek dan berlatih sejak kecil.

(6)

2 Pantun merupakan salah satu karya sastra klasik yang berkembang sebelum masuknya pengaruh bangsa barat ke Indonesia. Pantun oleh masyarakat Indonesia dipergunakan untuk menyatakan perasaan cinta atau kebencian, nasehat atau pendidikan, dakwah agama, bisnis atau perdagangan, hiburan, propaganda dan lain-lain (Supriyadi, 2006: 47).

Santoso (2013:11) mengemukakan bahwa pantun sudah dimiliki oleh nenek moyang bangsa Indonesia jauh sebelum datangnya kebudayaan Hindu dan Arab. Pantun terdapat hampir merata di seluruh nusantara walaupun diucapkan dalam bahasa daerah. Pantun dikenal dengan nama ende- ende di daerah Tapanuli. Untuk bahasa Sunda, pantun disebut paparikan sedangkan dalam bahasa Jawa disebut parikan. Pantun di daerah Banyuwangi dinamai gandrung dan di sekitar Surabaya dikenal dengan nama ludruk.

Hasil observasi yang telah dilakukan pada siswa kelas V di SDN 57 Banda Aceh diperoleh fakta bahwa kemampuan siswa dalam keterampilan menulis pantun di kelas V masih rendah dapat dilihat dari 34 siswa terdapat 25 siswa (73,52%) belum dapat mencapai KKM mata pelajaran yang telah ditetapkan, yaitu 75, sedangkan terdapat 9 siswa (26,48%) lainnya telah berhasil mencapai KKM mata pelajaran yang ditetapkan. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa siswa belum mampu menuangkan ide–ide yang akan ditulis ke dalam bentuk tulisan, belum mampu menulis pantun sesuai dengan ciri-ciri pantun diantaranya beberapa siswa belum dapat membedakan sampiran dan isi, penyusunan suku kata 8-12, dan berrima a-b-a-b.

(7)

3 Kesalahan yang sering dijumpai pada pantun yang dibuat siswa meliputi: ketidaksesuaian dengan syarat pantun dari segi bentuk, ketidaksesuaian pantun dengan syarat pantun dari segi isi dan kesalahan dalam penulisan ejaan dan tanda baca. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa mengenai syarat pantun yang baik masih kurang.

Dari observasi yang dilakukan peneliti, terlihat bahwa siswa kesulitan dalam memulai pembuatan pantun. Sebagian siswa menghabiskan waktu dengan membolak-balik buku paket atau mengingat-ingat contoh pantun yang diberikan guru sebelum akhirnya mulai menulis pantun. Ada yang mengawali dari sampiran, ada pula yang mengawali dari bagian isi pantun.

Motivasi yang dimiliki siswa untuk membuat pantun juga sangat rendah. Beberapa siswa terlihat putus asa kemudian menuliskan pantun yang ada di buku atau yang diingat dengan sedikit perubahan. Bahkan terdapat 10 siswa yang hanya menuliskan pantun yang ada di buku.

Pembelajaran menulis pantun disajikan dengan pola tradisional yang belum memberikan porsi lebih bagi siswa untuk aktif. Metode yang digunakan masih terbatas pada ceramah dan penugasan. Penjelasan pengetahuan tentang pantun, seperti pengertian pantun dan aturan-aturan pantun disampaikan dengan metode ceramah. Tugas yang diberikan adalah membaca pantun di buku paket kemudian membuat pantun bebas secara individu.

Pembelajaran menulis pantun yang dilakukan belum memanfaatkan media pembelajaran. Beberapa contoh pantun dari buku paket hanya dituliskan di papan tulis. Tidak adanya penggunaan media menjadi penyebab kegagalan

(8)

4 siswa dalam menulis pantun. Penyajian pantun dengan media pembelajaran yang jelas dan dekat dengan kehidupan siswa dapat memperjelas dan menarik siswa.

Permasalahan yang timbul dalam pembelajaran menulis pantun dapat disiasati dengan pembelajaran Bahasa Indonesia yang disajikan lebih menarik dengan menggunakan media pembelajaran berupa kartu sampiran dan isi. Media kartu sampiran dan isi yang digunakan dalam pembelajaran menulis pantun mampu membuat siswa lebih memusatkan perhatian dan tidak merasa jenuh selama pembelajaran berlangsung.

Kartu sampiran dan isi digunakan untuk mengembangkan ide dalam pembuatan pantun. kartu sampiran dan isi yang digunakan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan tema pantun yang akan dibuat yaitu kepatuhan dan sportivitas. Kartu ada yang dibuat dalam ukuran besar untuk pembelajaran secara klasikal. Ada pula gambar yang dibuat dengan ukuran kwarto untuk pembelajaran kelompok. Setelah mencermati kartu akan bermunculan berbagai tanggapan dari siswa yang bisa berupa pertanyaan maupun pernyataan. Siswa kemudian diberi kesempatan untuk menyampaikan kalimat yang menceritakan tentang kartu. Dengan bimbingan guru, kalimat- kalimat tersebut dipilih dan disusun sehingga membentuk bagian isi pantun. Siswa kemudian dibimbing untuk menemukan kalimat yang tepat untuk bagian sampiran dengan memperhatikan bunyi akhir pada bagian isi pantun.

Hamalik (2010) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang

(9)

5 baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun, guru harus pandai memilih media pembelajaran yang menarik. Bahan pelajaran yang dikemas dalam media pengajaran dapat membuat anak belajar sambil bermain dan belajar. Pemanfaatan media kartu sampiran dan isi diharapkan dapat membantu efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran menulis pantun.

Penggunaan media kartu sampiran dan isi dalam pembelajaran diharapkan membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran. Kartu sampiran dan isi membantu mereka mengembangkan kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan menggambar, serta membantu mereka menafsirkan dan mengingat- ingat isi materi bacaan dalam buku teks.

Berdasarkan permasalahan pembelajaran Bahasa Indonesia yang ada di kelas V SDN 57 Banda Aceh tersebut, peneliti merasa perlu untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Kartu Sampiran dan Isi (KASAMSI) dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Pantun pada Siswa Kelas V SDN 57 Banda Aceh”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut.

1. Keterampilan menulis pantun pada siswa kelas V SDN 57 Banda Aceh masih rendah.

(10)

6 2. Pembelajaran menulis pantun belum menggunakan media pembelajaran.

3. Minat siswa kelas V SDN 57 Banda Aceh dalam kegiatan menulis pantun masih rendah.

4. Pembelajaran menulis pantun masih menggunakan pola pembelajaran tradisional.

1.3 Pembatasan Masalah

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada Keterampilan menulis pantun menggunakan media kartu sampiran dan isi (Kasamsi) pada siswa kelas V SDN 57 Banda Aceh semester I tahun pelajaran 2019/2020.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat pengaruh penggunaan media kartu sampiran dan isi (Kasamsi) dalam meningkatkan Keterampilan menulis pantun siswa kelas V SDN 57 Banda Aceh?”

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kartu sampiran dan isi (Kasamsi) dalam meningkatkan Keterampilan menulis pantun siswa kelas V SDN 57 Banda Aceh.

(11)

7

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dukungan dan bukti bahwa penggunaan media kartu sampiran dan isi dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam hal menulis pantun.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Melatih siswa untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara terrtulis dengan rangsangan media kartu sampiran dan isi yang disediakan.

b. Bagi Guru

Menambah wawasan guru secara langsung tentang penggunaan media kartu sampiran dan isi dalam pembelajaran menulis pantun.

c. Bagi Peneliti

Sebagai bekal pengalaman untuk menerapkan media kartu gambar dalam pembelajaran di dalam kelas.

1.7 Definisi Operasional

1. Keterampilan menulis pantun

Keterampilan menulis pantun adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis dalam bentuk pantun, yaitu puisi lama yang terdiri atas empat baris dalam satu baitnya. Setiap baris pantun terdiri atas delapan sampai dua belas

(12)

8 suku kata. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempatnya adalah isi. Bunyi terakhir pada kalimat-kalimat dalam pantun berpola ab-ab.

2. Media Kartu sampiran dan isi

Media adalah pengantar pesan dari pengirim kepada penerima dalam hal ini pesan yang dimaksud adalah materi pembelajaran. Media kartu sampiran dan isi diartikan sebagai perantara pesan pembelajaran jenis visual dua dimensi yang berupa tiruan barang (orang, hewan, tumbuhan) yang dibuat pada lembaran kertas.

1.8 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diuraikan, maka hipotesis penelitian ini adalah: terdapat pengaruh penggunaan media kartu sampiran dan isi berpengaruh dalam meningkatkan Keterampilan menulis pantun pada siswa kelas V SDN 57 Banda Aceh.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Uji validitas dan reliabilitas pada indikator visibilitas status sistem (visibility of system status) pada aplikasi shopee dan tokopedia .... Visibilitas status sistem

Dengan membaca teks yang rumpang, siswa dapat menyunting teks pendek sesuai dengan kebenaran aturan penggunaan huruf kapital (nama orang) dengan benar.. Dengan penugasan, siswa

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat peneliti paparkan maksud dari Bapak B.H.R bahwa strategi pemasaran yang di lakukan oleh Bank Muamalat Indonesia KC

Tujuan penelitian adalah menganalisis dan merancang sistem basis data pemeliharaan mesin kapal berbasis web pada PT AEMKA PUTRA SATRIA untuk kegiatan pemeliharaan

Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa intensitas membaca Al- Qur‟an adalah keadaan tingk atan atau ukuran intensnya dalam kegiatan

Atas dasar itulah perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui : (1) sebaran pasak bumi berdasarkan berbagai ketinggian tempat, (2) potensi pasak bumi pada

Pengaruh penilaian rasio laba terhadap total asset dengan criteria sehat adalah BPR Shinta Daya telah memenuhi standar penilaian tingkat kesehatan bank dari Bank

Pelaksanaan kegiatan PPL di SD Negeri Minomartani 2 dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam pengembangan kompetensi di bidang pendidikan, memberikan