• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penerjemahan

2.1.1 Pengertian Penerjemahan

Banyak definisi penerjemahan yang telah dikemukakan oleh para pakar. Dengan banyaknya pakar ini pasti memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap penerjemahan. Definisi yang diusulkan bisa saja lemah, kuat, atau saling melengkapi (Nababan, 2003). Supaya lebih jelas, berikut penjelasan mengenai penerjemahan yang disampaikan oleh para pakar:

Nida dan Taber (1982) mendefinisikan bahwa pengalihbahasaan adalah kegiatan menyampaikan kembali pesan atau makna dari bahasa sumber dengan kesepadanan yang alami terdekat bahasa tujuan, pertama adalah dari segi maknanya dan yang kedua adalah segi gaya bahasa.

Menurut Catford dalam (张语墨, 2021) 翻译是将一种语言(源 语)的篇章材料替 换为另一种语言目的语)的篇章材料的过程。

(Zhāng Yǔ Mò, 2021) fānyì shì jiāng yī zhǒng yǔyán (yuán yǔ) de piānzhāng cáiliào tìhuàn wèi lìng yī zhǒng yǔyán mùdì yǔ) de piānzhāng cáiliào de guòchéng. (Penerjemahan adalah proses penggantian bahan teks dalam satu bahasa (BSu) dengan bahan teks dalam bahasa lain (BSa)). Selain Catford, Newmark (1988)

(2)

menyampaikan penjelasan yang sama, namun lebih jelas yaitu mengalihbahasakan makna/pesan dari suatu teks ke dalam bahasa yang lain dan sesuai dengan apa yang dimaksudkan penulis.

Dalam jurnal CNKI yang ditulis oleh 李雷(2020), 许渊冲说 :―在 不歪曲作者意思的情况下,翻译一定要把一个民族文化的味道、

精髓、灵魂体现出来。‖ Lǐ Léi (2020), Xǔ Yuān Chōng shuō:“Zài bù wāiqū zuòzhě yìsi de qíngkuàng xià, fānyì yīdìng yào bǎ yīgè mínzú wénhuà de wèidào, jīngsuǐ, línghún tǐxiàn chūlái.” (Xu Yuan Chong berkata ―tanpa memutarbalikkan maksud penulis, penerjemahan harus mewujudkan rasa, esensi dan jiwa budaya bangsa‖).

Seperti yang disebutkan sebelumnya, para pakar memiliki sudut pandang dan cara mereka sendiri dalam mendefinisikan penerjemahan. Dari pendapat-pendapat tersebut, bisa disimpulkan bahwa pengalihbahasaan merupakan kegiatan mengalihbahasakan makna dari bahasa satu ke dalam bahasa yang lain dengan padanan bahasa yang pantas.

2.1.2 Jenis Penerjemahan

Penerjemahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penerjemahan lisan dan penerjemahan tulisan/tertulis. Penerjemahan lisan digunakan apabila terdapat dua orang atau lebih yang berkomunikasi dan memiliki kendala perbedaan bahasa yang mereka gunakan.

(3)

Penerjemahan tertulis bertujuan untuk mengalihbahasakan suatu teks maupun dokumen dari BSu ke dalam BSa. Di sini penulis akan membahas mengenai penerjemahan tertulis.

Penerjemahan Tertulis

Penerjemah tulis menyampaikan makna/pesan dari BSu ke dalam BSa dengan baik merupakan suatu keharusan.

Pengalihbahasaan ini memiliki rentang waktu yang cukup panjang untuk membaca dan memahami teks bahasa sumber terlebih dahulu.

Dalam pengalihbahasaan tertulis bisa memperbaiki kembali hasil terjemahannya setelah semua teks selesai diterjemahkan.

Penerjemahan tertulis dapat disebut translator atau seorang penerjemah. Proses penerjemahannya bisa disebut translation.

Kemampuan membaca dan menulis yang baik harus dimiliki oleh seorang penerjemah yang menerjemahkan teks tertulis, hal ini agar pembaca dapat memahami dengan mudah teks yang telah diterjemahkan. Dalam 曹明伦(2020) 郑振铎说―辈译家曾强调过 两 个必须: 第一件最必须的事,就是译者 必须对于原本所用的文 字有完全的知识,其次就是他必须对于原文中所论的或所描写 的 那 种 事 物 , 有 充 分 的 研 究 。‖Cáo Míng Lún (2020) Zhèng Zhènduó shuō “bèi yì jiā céng qiángdiàoguò liǎng gè bìxū: Dì yī jiàn zuì bìxū de shì, jiùshì yì zhě bìxū duìyú yuánběn suǒyòng de wénzì yǒu wánquán de zhīshì, qícì jiùshì tā bìxū duìyú yuánwén zhōng suǒ lùn de huò suǒ miáoxiě dì nà zhǒng shìwù, yǒu chōngfèn de yánjiū.‖

(4)

(Penerjemahan menekankan dua kebutuhan: ―yang pertama hal yang paling diperlukan, penerjemah harus memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai teks aslinya, yang kedua penulis sudah mempelajari hal-hal yang dibahas atau dijelaskan dalam teks aslinya‖). Selain itu Widyasari (2010) juga berpendapat bahwa seorang penerjemah tertulis memiliki beberapa faktor yang penting yang harus diperhatikan, antara lain:

1. Faktor teks/bacaan : sebelum melakukan proses pengalihbahasaan, seorang pengalih bahasa harus memperhatikan dan memahami teks.

2. Faktor pembaca : pembaca sasaran harus dipertimbangkan oleh penerjemah sesuai dengan yang diinginkan dalam terjemahannya.

3. Faktor budaya : dengan menguasai budaya BSu dan BSa, pengalih bahasa dapat memilih kata dengan tepat agar pembaca bisa memahami dengan mudah hasil terjemahan tersebut.

4. Faktor ekonomi : diperlukan agenda yang terperinci untuk terhindar dari kecacatan yang memiliki dampak kerugian. Oleh karena itu, agar hasil terjemahannya bisa laku di masyarakat, perlu dilakukan penelitian untuk memahami selera masyarakat.

(5)

2.1.3 Metode Penerjemahan

Dalam menerjemahkan suatu teks, terdapat beberapa metode penerjemahan yang dapat digunakan. Dalam jurnal CNKI yang berjudul 《翻译对等理论的发展及应用研究》yang ditulis oleh 黎 佳林 & 李志成(2020) dikatakan bahwa ―在翻译过程中达到对等不 是一件容易的事情,对于这个问题,我们应该开始从小的方面 着手,运用合适的翻译 方法,逐步建立目的语文本和原文本之 间的对等关系。‖ Zài fānyì guòchéng zhōng dádào duì děng bùshì yī jiàn róngyì de shìqíng, duìyú zhège wèntí, wǒmen yīnggāi kāishǐ cóngxiǎo de fāngmiàn zhuóshǒu, yùnyòng héshì de fānyì fāngfǎ, zhúbù jiànlì mùdì yǔwén běn hé yuánwén běn zhī jiān de duì děng guānxì. Yang artinya ialah, tidak mudah untuk mencapai kesepadanan dalam proses penerjemahan, maka dari itu harus mulai dari aspek kecil, menggunakan metode alih bahasa yang tepat, dan secara bertahap membangun kesepadanan antara bahasa sasaran dan teks aslinya. Saat menerjemahkan panduan penggunaan alat digital lux meter ini, penulis metode penerjemahan komunikatif.

1. Metode penerjemahan komunikatif

Menurut Newmark (1988) dalam Hartono (2017), pengalihbahasaan komunikatif berupaya untuk mengalihbahasakan makna kontekstual dalam BSu, baik dari segi kebahasaan maupun segi isinya, agar mudah diterima dan dimengerti oleh pembaca Bsa. Selain itu, Newmark juga

(6)

mengatakan tujuan dari pengalihbahasaan komunikatif adalah untuk membuat dampak terjemahan pada pembaca sasaran sedekat mungkin dengan dampak teks asli pada pembaca asli (Fan Ting Ting, 2021).

2.1.4 Teknik Penerjemahan

Menurut Molina & Albir (2002) teknik penerjemahan merupakan cara untuk mengkaji dan mengklasifikasi suatu pengalihbahasaan yang sepadan dengan Bsu. Teknik pengalihbahasaan memiliki 5 karakter:

1. Mempengaruhi hasil pengalihbahasaan.

2. Dikelompokan dengan perbandingan BSu.

3. Berada pada tingkatan mikro.

4. Tidak saling berhubungan tetapi sesuai konteks tertentu.

5. Bersifat fungsiona.l

Saat menerjemahkan panduan penggunaan alat digital lux meter ini, penulis menggunakan teknik penerjemahan harfiah dan teknik peminjaman. Teknik penerjemahan harfiah adalah mengalihkan kata demi kata tetapi gramatikalnya sesuai dalam Bsa, dan teknik peminjaman adalah mengambil kata dari BSu. Teknik peminjaman ini dibagi menjadi dua, yaitu murni dan naturalisasi (Rachmawati, 2017).

(7)

2.1.5 Proses Penerjemahan

Dalam Suryawinata & Hariyanto (2016) menurut Nida dan Taber (1969) proses penerjemahan ada tiga tahapan, meliputi tahap analisis, tahap transfer, dan tahap restrukturisasi.

a. Tahap analisis : kalimat-kalimat yang sudah ada dianalisis sesuai gramatikalnya, gabungan kata atau makna, makna kontekstual dan bahkan tekstual.

b. Tahap transfer : bahan materi yang telah dianalisis dan paham maknanya diproses pengalih bahasa dan ditransfer ke dalam BSa.

Belum menghasilkan susunan kata pada tahap ini.

c. Restrukturisasi : pengalih bahasa menemukan padanan kata, susunan kalimat yang pas, dan ungkapan dalam BSa, sehingga makna/informasi dalam teks BSu dapat tersampaikan secara utuh dalam BSa.

Setelah hasil terjemahan didapatkan di BSa, hasilnya dikoreksi kembali. Jika terdapat kekurangan, maka dilakukanlah peninjauan.

(8)

Selain itu, Larson (1984: 3-4) memiliki susunan proses penerjemahan yang pada intinya sama, tetapi terlihat lebih mudah.

Gambar 2.1 Proses pengalihbahasaan Nida dan Taber (1969)

Gambar 2.2Proses Pengalihbahasaan Larson (1984)

(9)

Larson (1984) berpendapat bahwa proses penerjemahan itu menganalisis kata-kata, struktur gramatikal, keadaan komunikasi dan konteks budaya BSu untuk memahami pesan yang hendak diungkapkan oleh teks BSu. Kemudian setelah dapat dipahami, makna pesan disampaikan lagi dengan menggunakan susunan gramatikal dan kata BSa yang tepat dengan kebudayaan BSa.

Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa seorang penerjemah perlu memahami proses penerjemahan dengan baik supaya menghasilkan penerjemahan yang berkualitas baik pula. Mulai dari menganalisis teks, penerjemah harus benar-benar memahami apa maksud dan tujuan yang ingin disampaikan dari teks bahasa sumber, kemudian mengalihkan maksud dan tujuan tersebut ke dalam bahasa sasaran, dan yang terakhir mencari kesepadanan kata yang sesuai dengan bahasa sasaran agar pembaca mudah memahaminya.

2.2 Panduan Penggunaan Digital Lux Meter 2.2.1 Pengertian Panduan Penggunaan

Panduan penggunaan biasanya dapat berbentuk seperti buku ataupun brosur. Banyak orang menyebut panduan sebagai buku pegangan (handbook) atau buku petunjuk (manual book). Handbook berisi informasi-informasi yang disusun secara penuh dan siap untuk dipakai. Sementara manual book berisi panduan atau prosedur, petunjuk untuk mengerjakan sesuatu secara bertahap (Abdul Hakim,

(10)

2006:44). Dari pendapat tersebut, panduan penggunaan yang dimaksudkan penulis adalah manual book atau biasa disebut sebagai buku petunjuk penggunaan.

Menurut Pawit (2009) buku petunjuk sering disamakan dengan hal-hal untuk melakukan sesuatu untuk melakukan suatu pekerjaan ringan ataupun pekerjaan berat seperti otomotif mobil.

Dari pendapat di atas dapat diketahui, buku panduan penggunaan dapat berisi panduan pelaksanaan pelayanan yang mengacu pada hal- hal teknis untuk melakukan sesuatu.

2.2.2 Pengertian Perawatan Alat

Perawatan atau pemeliharaan dalam bahasa Yunani yaitu terein mempunyai arti merawat, menjaga, dan memelihara. Perawatan dapat bertujuan untuk memperbaiki atau menjaga suatu komponen alat atau sistem agar dapat berfungsi seperti spesifikasi yang diinginkan dalam kondisi dan waktu tertentu (Kurniawan, 2013).

Budi (2013) berpendapat pemeliharaan merupakan kegiatan yang melindungi prasarana peralatan agar dalam kondisi siap pakai.

Dengan kondisi siap pakai tersebut dapat menjaga fasilitas agar tidak mengalami kerusakan dan dapat bekerja secara optimal saat digunakan.

Manzini (2010) juga berpendapat perawatan/pemeliharaan merupakan fungsi yang memelihara fasilitas pabrik, kerja, dan

(11)

peralatan dengan mengorganisir, menangani, dan inspeksi aktivitas untuk memastikan semua fungsi selama operasi dan meminimalisasi kerusakan atau perbaikan.

Berbagai pendapat di atas mempunyai tujuan yang sama, yaitu dengan adanya perawatan pada alat dapat menjaga alat dari kerusakan yang dapat menghambat kinerja suatu alat saat digunakan.

2.2.3 Jenis Perawatan Alat

Prawirosentono (2009) membagi perawatan menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:

1. Perawatan yang terencana (planned maintenance)

Perawatan ini dilaksanakan sesuai dengan rencana sebelumnya.

Perawatan ini mengacu pada proses produksi. Perawatan terencana meliputi:

a. Perawatan pencegahan (preventive maintenance)

Perawatan pencegahan dilakukan dalam jangka waktu tertentu atau dilakukan sesuai dengan standar tertentu pada berbagai tahapan proses produksi. Tujuan dari perawatan ini menghasilkan produk yang sesuai dengan agenda dari segi kualitas, anggaran, dan akurasi waktu.

b. Perawatan penangkal (corrective maintenance)

(12)

Perawatan ini dilakukan karena adanya hasil produksi yang tidak sesuai dengan yang diagendakan dari segi kualitas, anggaran, dan akurasi waktu.

2. Perawatan tidak terencana (unplanned maintenance)

Perawatan tidak terencana merupakan perawatan yang dilaksanakan karena terdapat tanda-tanda bahwa hasil dari kegiatan produksi tiba-tiba tidak memadai. Maka dari itu perlu dilakukan kegiatan perawatan atas mesin atau alat secara tidak terencana.

Perawatan tidak terencana terdiri dari:

a. Perawatan darurat (emergency maintenance)

Aktivitas perawatan alat atau mesin yang membutuhkan penyelesaian bersifat darurat supaya dampak yang lebih besar tidak terjadi.

b. Perawatan kerusakan (breakdown maintenance)

Perawatan yang memperbaiki peralatan ketika dialami kegagalan dan dituntut untuk perbaikan darurat atau berdasarkan kepentingan.

2.2.4 Pengertian Digital Lux Meter

Dalam jurnal milik Benedetti (2017) dikatakan “In modern society, people spend around 90% of their time in an indoor environment, thus indoor lighting condition plays an important role in determining inhabitants’ mood and health, as well as visual comfort” yang dapat

(13)

diartikan masyarakat modern menghabiskan waktunya 90% berada dalam ruangan, sehingga kondisi pencahayaan dalam ruangan memainkan peran penting dalam menentukan suasana hati dan kesehatan, serta kenyamanan visual masyarakat. Sedangkan dalam jurnal CNKI yang ditulis oleh 红雨 & 九生 (2020) dengan judul

《基于单片机控制的家居照明控制》dikatakan bahwa―大多人依 然认为灯光只是单纯的用来照明,但没有考虑它的可操作性是 否便捷。‖ Dàduō rén yīrán rènwéi dēngguāng zhǐshì dānchún de yòng lái zhàomíng, dàn méiyǒu kǎolǜ tā de kě cāozuò xìng shìfǒu biànjié. Yang dapat diartikan, banyak orang masih berpikir bahwa cahaya hanya digunakan untuk penerangan saja, tetapi mereka tidak mempertimbangkan apakah pengoperasiannya nyaman atau tidak.

Suma‘mur (2009) berpendapat bahwa keperluan intensitas cahaya bergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan. Bila intensitas cahaya di tempat kerja kurang memadai, maka pekerjaan akan terhambat dan pekerja akan mengalami kesulitan. Di Indonesia sendiri, mempunyai standar tingkat pencahayaan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1405/MENKES/SK/XI/2002 mengenai Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri dan Perkantoran, sebagai berikut:

(14)

Tabel 2.1 Standar Tingkat Pencahayaan

Jenis Pekerjaan

Standar Minimal Pencahayaan

(Lux)

Keterangan

Aktivitas yang keras dan dilakukan tidak berkepanjangan.

100 Lux

Kawasan penyimpanan dan peralatan atau perangkat yang utuh pekerjaan

berkepanjangan.

Aktivitas yang keras dan dilakukan berkepanjangan.

200 Lux

Menggunakan alat/mesin dan perakitan.

Aktivitas yang rutin dilakukan

300 Lux

Ruang kendali,

administrasi, pekerjaan alat/mesin dan

penyusunan.

Aktivitas agak ringan

500 Lux

Menggambar atau aktivitas menggunakan mesin, kantor,

inspektur.

Aktivitas ringan 1000 Lux

Pemrosesan tekstil, memilih warna,

(15)

perakitan halus dan aktivitas mesin ringan

Aktivitas amat ringan

1500 Lux Tidak memicu bayang-bayang

3000 Lux

Mengukir menggunakan tangan, pemeriksaan aktivitas mesin dan perakitan yang sangat ringan.

Aktivitas terinci

Tidak menimbulkan bayang-bayang

Perakitan yang sangat halus, pemeriksaan pekerjaan.

Dengan adanya keputusan tersebut, dibutuhkanlah alat yang dapat mengukur intensitas pencahayaan, karena besarnya intensitas cahaya setiap ruang memiliki ukuran penerangan yang berbeda-beda sesuai dengan faktor kebutuhan. Besarnya intensitas cahaya dapat diketahui bila terdapat sebuah sensor yang cukup peka terhadap cahaya.

Maka alat yang tepat untuk mengukur intensitas pencahayaan adalah lux meter. Jadi dapat disimpulkan, bahwa lux meter adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur tingkat intensitas cahaya pada suatu ruang. Digital lux meter memiliki berbagai macam, yang penulis gunakan merupakan seri GM1010, ukurannya adalah 52.5mm*35.5mm*166mm, mempunyai sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Alat digital lux meter ini cukup praktis untuk

(16)

dipegang dan dibawa kemana-mana. Hasil dari Lux meter diperlihatkan menggunakan format angka digital.

2.2.5 Manfaat Digital Lux Meter

Penggunaan lux meter biasanya sangat dibutuhkan baik dalam dunia industri maupun bisnis, akan tetapi bukan berarti dalam kehidupan sehari-hari menggunakan lux meter tidak penting (Achmadi, 2021).

Penciptaan alat ukur cahaya dilatarbelakangi atas dasar kebutuhan cahaya yang berbeda-beda di setiap tempat atau ruangan, seperti yang dikatakan oleh Dong Xiao Xiao (2017) dalam jurnalnya bahwa

―不同的建筑拥有着不同的功能,对于照明的要求也是不同的。‖

Bùtóng de jiànzhú yǒngyǒuzhe bùtóng de gōngnéng, duìyú zhàomíng de yāoqiú yěshì bùtóng de. (Bangunan yang berbeda memiliki fungsi yang berbeda dan persyaratan pencahayaan yang berbeda pula).

Gambar 2.3 Digital lux meter yang digunakan karyawan

(17)

Manfaat dari adanya alat ini adalah dapat mengetahui intensitas cahaya yang cukup untuk diterima oleh mata, sehingga mata tidak akan mengalami kelelahan dan tidak akan menghambat aktivitas kerja. Dalam Pamungkas (2015) terdapat beberapa penyelidikan mengenai hubungan pencahayaan dengan hasil produktivitas bahwa pencahayaan yang cukup sesuai dengan jenis pekerjaannya dapat menghasilkan produksi yang maksimal.

PT Sriwahana Adityakarta Tbk hanya memiliki satu digital lux meter saja. Penggunaan digital lux meter di perusahaan tersebut sangatlah penting, karena alat ini digunakan setiap bulannya untuk mengukur pencahayaan di semua ruangan yang ada di perusahaan tersebut, mulai dari ruang office sampai dengan ruang produksi.

Pencahayaan yang tepat pada ruang office sangatlah penting, dikarenakan semua karyawan yang ada di ruang office mengoperasikan komputer untuk bekerja. Jika pencahayaan ruangan lebih gelap dari cahaya yang dipancarkan oleh komputer, maka dapat berakibat kelelahan mata atau bahkan iritasi mata, sehingga dapat menurunkan kinerja karyawan yang ada di ruangan tersebut. Selain di ruang office, pencahayaan di ruang produksi juga sangatlah penting, dikarenakan di ruang produksi memiliki banyak mesin untuk dioperasikan untuk menunjang kegiatan produksi. Dengan adanya pencahayaan yang tepat, karyawan dapat lebih fokus dan lebih aman untuk mengoperasikan mesin dan terhindar dari

(18)

kelelahan mata akibat pencahayaan yang kurang atau berlebihan dari pencahayaan ruangan tersebut.

Gambar

Gambar 2.1 Proses pengalihbahasaan Nida dan Taber (1969)
Tabel 2.1 Standar Tingkat Pencahayaan  Jenis  Pekerjaan  Standar Minimal Pencahayaan  (Lux)  Keterangan  Aktivitas yang  keras dan  dilakukan tidak  berkepanjangan
Gambar 2.3 Digital lux meter yang digunakan karyawan

Referensi

Dokumen terkait

Personal Learning Environments merupakan sebuah pendekatan pembelajaran e-learning yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi web 2.0, sehingga sering disebut juga

Berdasar hasil yang ditunjukkan dalam tabel tersebut nampak bahwa sebagian besar variabel bebas menunjukkan nilai signifikan, karena CAR, LDR, dan NPL lebih dari

Seperti jumlah armada pengangkutan sampah yang masih kurang seimbang dengan volume sampah yang dihasilkan, cuaca yang seringkali tidak mendukung sehingga

Individu yang optimis terhadap kondisi penyakitnya, seperti dalam menghadapi berbagai macam persoalan yang baik maupun buruk individu dapat menghadapinya dengan pemikiran

Kedua kalimat di atas tidak berkaitan secara konvensional, namun pembicara kedua sudah mengetahui bahwa jawaban yang disampaikan sudah cukup untuk menjawab pertanyaan pembicara

Berdasarkan hasil temuan pada penelitian ini terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang belajar dengan metode bermain peran makro dan mikro, maka terdapat

perbandingan bobot biji jagung (utuh dan pecah) yang keluar dari lubang pengeluaran utama terhadap total bobot hasil pemipilan yang keluar dari lubang pengeluaran yang

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Setia Budi Medan merupakan lembaga perbankan yang termuka diIndonesia dan termasuk dalam perusahaan BUMN dari Bank