• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Latar Penelitian

Gambar 2. Gedung SMA N I Karangdowo, Klaten

Penelitian ini diadakan di SMA Negeri 1 Karangdowo tahun pelajaran 2013/2014 yang beralamatkan di Jalan Sentono-Karangdowo. Sekolah ini merupakan salah satu SMA Negeri di Klaten yang berada di Klaten bagian timur dan bisa dikatakan mendekati daerah perbatasan kabupaten Sukoharjo. Sekolah ini berjarak kurang lebih 13 kilometer dari pusat kabupaten Klaten. Secara khusus penelitian ini dilakukan di kelas X-E. Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah sebagai berikut: 1) peneliti sudah mempunyai hubungan yang cukup baik dengan guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah tersebut; 2) sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian yang sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang; 3) kurangnya inovasi dalam

69

(2)

commit to user

pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas; dan 4) karena peneliti merupakan alumni dari sekolah tersebut, sehingga terbuka dalam menerima berbagai bentuk penelitian, dan pihak pengelola sekolah tersebut berharap berbagai penelitian yang dilaksanakan di sekolah tersebut dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama lima bulan yang dimulai dengan tahap persiapan hingga pelaporan hasil penelitian, yaitu dimulai pada bulan Agustus 2013 sampai bulan Agustus 2014. Adapun rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian No Waktu

Jenis Kegiatan

Agsts. 13 Sep. 13 Okt. 13 Nov. 13 Des. 13 Agsts. 14 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Survai sekolah x

2. Pengajuan proposal

x x

3. Persiapan

instrumen dan alat

x x x

4. Pengumpulan data

Survai awal Siklus I Siklus II Siklus III

x x x

x x x x x x

5. Analisis data

6. Penyusunan laporan penelitian

x x x x x x x x x x x x 7. Seminar tesis

penelitian

x x 8. Penyempurnaan

laporan

x x x

(3)

commit to user

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pada hakikatnya PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempat mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Sukarno (2009: 3) menyatakan bahwa dasar pelaksanaan PTK adalah 1) masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata dalam pembelajaran yang dihadapi oleh dosen pengampu mata kuliah atau guru di sekolah atau madrasah; 2) kolaborasi antara dosen dengan dosen, atau dosen dengan guru, atau guru dengan guru di sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran yang inovatif; 3) motivasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tumbuh dari dalam diri dosen atau guru; dan 4) kerangka teori harus kuat untuk menunjang pemecahan masalah dan pelaksanaan tindakan.

PTK dilaksanakan dengan strategi siklus yang berangkat dari identifikasi masalah yang dihadapi oleh guru, penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi. Rangkaian kegiatan berurutan mulai dari rencana tindakan sampai dengan refleksi disebut satu siklus penelitian. Jika dalam setiap refleksi ditemukan masalah yang dihadapi oleh guru, baiknya masalah baru maupun masalah lama yang dianggap mengganggu tercapainya PTK, maka guru dapat mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan masalah tersebut. Selanjutnya, guru dapat melakukan penelitian lebih lanjut pada siklus berikutnya, yang dimulai dari penyusunan rencana tindakan sampai dengan refleksi. Namun, jika dalam refleksi pada siklus tertentu tidak terjadi kendala dan

(4)

commit to user

tujuan PTK telah tercapai, maka penelitian dihentikan, dan tidak perlu dilanjutkan.

Hal penting dalam PTK adalah tindakan nyata yang dilakukan oleh guru (dan bersama pihak lain) untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Tindakan itu harus direncanakan dengan baik dan dapat diukur tingkat keberhasilannya dalam pemecahan masalah tersebut. Jika ternyata program tersebut belum dapat memecahkan masalah yang ada, maka perlu dilakukan penelitian siklus berikutnya (siklus kedua) untuk mencoba tindakan lain (alternatif penecahan lain sampai permasalahan dapat diatasi).

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia dan siswa kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo tahun pelajaran 2013/2014. Jumlah siswa kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo adalah 26 siswa dengan rincian 8 siswa putra dan 18 siswa putri. Sementara itu, guru bahasa Indonesia yang dijadikan subjek penelitian ini adalah Drs. Suryoko, M.Pd.

D. Data dan Sumber Data Penelitian

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang proses menulis pembelajaran menulis eksposisi, keterampilan siswa dalam menulis eksposisi, serta kemampuan guru melaksanakan pembelajaran menulis eksposisi di kelas. Ada tiga sumber data penting yang dijadikan sebagai sasaran penggalian dan pengumpulan data serta informasi dalam penelitian ini. Sumber data tersebut meliputi:

(5)

commit to user

1. Tempat dan peristiwa, yakni berbagai kegiatan pembelajaran menulis eksposisi yang berlangsung di kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo yang dialami oleh siswa dengan menggunakan pendekatan SAVI.

2. Informan, dalam penelitian ini adalah wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru bahasa Indonesia kelas X-E dan siswa kelas X-E SMA Negeri 1 Karangdowo.

3. Dokumen, meliputi foto kegiatan pembelajaran menulis eksposisi yang terjadi, hasil tes siswa, buku pelajaran bahasa Indonesia, silabus yang ditentukan oleh pihak sekolah, serta hasil wawancara yang dilakukan kepada siswa maupun guru bahasa Indonesia.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan tujuan, metode, dan jenis sumber data yang digunakan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi:

1. Observasi

Teknik ini digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas, baik kegiatan pembelajaran yang dilakukan seperti biasa (tradisional) maupun kegiatan yang menggunakan pendekatan SAVI. Tujuan dari observasi, yaitu untuk mengamati perkembangan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di kelas.

Observasi atau pengamatan ini dilakukan dengan cara peneliti bertindak sebagai partisipan pasif yang dipimpin oleh guru. Peneliti tidak melakukan kegiatan yang dapat mempengaruhi peristiwa dalam proses pembelajaran. Peneliti mengambil posisi di tempat duduk paling belakang,

(6)

commit to user

mengamati jalannya proses pembelajaran sambil mencatat segala sesuatu yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan berada di tempat duduk paling belakang, peneliti memiliki kesempatan untuk mengamati seluruh peristiwa yang terjadi di dalam kelas dengan leluasa.

Observasi pada guru difokuskan pada kemampuan guru dalam mengelola kelas serta dalam memancing keaktifan siswa dalam pembelajaran yang sedang berlangsung. Sementara itu, hasil observasi siswa difokuskan pada keaktifan siswa dalam pembelajaran serta minat siswa terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung terutama menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI.

2. Wawancara Mendalam

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dari informan tentang pelaksanaan pembelajaran menulis eksposisi di dalam kelas.

Berbagai informasi mengenai kesulitan yang dialami guru dalam pembelajaran menulis eksposisi serta faktor-faktor penyebabnya. Selain itu, melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui metode pembelajaran menulis eksposisi yang diterapkan guru dalam pembelajaran dan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap cara mengajar yang digunakan oleh guru tersebut serta untuk mengetahui tingkat keterampilan menulis eksposisi.

3. Tes atau Pemberian Tugas

Usaha yang dilakukan guru dalam rangka mengetahui hasil kegiatan pembelajaran siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan penelitian.

(7)

commit to user

Dalam penelitian ini, guru melakukan dua kali tes, yakni pretes digunakan untuk mengetahui keterampilan awal siswa dalam menulis eksposisi dan postes untuk mengetahui keterampilan siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis eksposisi dengan pendekatan SAVI.

4. Analisis Dokumen

Teknik ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil dokumen yang ada, yaitu hasil kerja siswa dan guru dalam kegiatan menulis eksposisi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), lembar hasil observasi, dan daftar nilai serta hasil wawancara.

F. Teknik Uji Validitas Data

Untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi.

Adapun teknik tersebut sebagai berikut.: triangulasi metode dan triangulasi sumber data.

1. Triangulasi metode, teknik ini digunakan untuk membandingkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi dengan data yang diperoleh dari kenyataan di lapangan maupun wawancara. Dalam hal ini peneliti membandingkan hasil observasi dengan data yang berasal dari siswa yang diperoleh melalui observasi dan wawancara terstruktur. Data yang berasal dari guru diperoleh melalui wawancara mendalam, yakni mengenai segala hal yang terjadi dan berhubungan dengan kegiatan pembelajaran menulis eksposisi di kelas tersebut.

2. Triangulasi sumber data, teknik ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data wajib menggunakan beragam sumber data yang

(8)

commit to user

tersedia. Sumber data dalam penelitian ini berupa hasil wawancara, nilai hasil pekerjaan menulis eksposisi siswa, dan katercapaian indikator penelitian tiap siklus.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan antara kian menggunakan teknik deskriptif komparatif (statistik deskriptif komparatif) dan teknik analisis kritis (Suwandi, 2011a: 66). Teknik statistik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antarsiklus. Teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar-mengajar yang diturunkan berdasarkan kriteria normatif yang diturunkan dari kajian teoretis maupun ketentuan yang sudah ada. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahapan berikutnya sesuai dengan siklus yang ada.

Data yang telah terkumpul, dideskripsikan kemudian dianalisis dan dilanjutkan dengan membandingkan hasil akhir tiap siklus dengan indikator keberhasilan. Hasil analisis kritis menunjukkan kelebihan dan kekurangan kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran menulis ekposisi dengan pendekatan SAVI.

(9)

commit to user H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Melakukan survai terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas. Teknik yang dapat diterapkan berupa pengamatan (observasi) dan wawancara.

2. Mengidentifikasi berbagai masalah dari hasil observasi dan wawancara untuk segera dipecahkan.

3. Merumuskan secara rinci dan jelas masalah-masalah yang telah terindikasi.

4. Melakukan pengkajian teoretis tentang pendekatan SAVI dalam pembelajaran keterampilan menulis eksposisi.

5. Menyusun atau merumuskan metode penelitian tindakan kelas.

6. Penerapan tindakan melalui langkah-langkah yang telah disusun.

7. Mengamati hasil tindakan secara menyeluruh yang didahului oleh evaluasi yang juga secara menyeluruh.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan melalui empat tahap, yakni : (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan;

(3) observasi; dan (4) analisis dan refleksi. Secara jelas langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

(10)

commit to user

Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, dkk, 2007: 74)

Penjelasan secara garis besar mengenai masing-masing langkah tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada tahap persiapan ini peneliti meminta izin untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Karangdowo. Peneliti mengajukan surat izin penelitian yang dikeluarkan oleh pihak pascasarjana disertai proposal penelitian. Setelah peneliti mendapatkan izin dari kepala sekolah, peneliti menemui guru pengampu mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (Drs.

Suryoko, M.Pd.) untuk mempersiapkan kegiataan survai awal. Pada kegiatan ini, peneliti dan guru mendiskusikan kelas yang akan digunakan untuk penelitian.

Permasalahan Perencanaan

Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

Pengamatan/

Pengumpulan Data I Refleksi I

Permasalahan baru hasil refleksi

Perencanaan Tindakan II

Pelaksanaan Tindakan II

Pengamatan/

Pengumpulan Data II Refleksi II

Apabila permasalahan belum terselesaikan

Dilanjutkan ke siklus berikutnya

SIKLUS I

SIKLUS II

(11)

commit to user b. Survai Awal

Untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran menulis eksposisi, peneliti melakukan survai awal di kelas yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu kelas X-E pada tahap ini, peneliti berusaha mengenali kemampuan siswa dalam menulis eksposisi serta situasi dan kondisi pembelajaran menulis eksposisi. Pengenalan tersebut dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran menulis eksposisi, memeriksa hasil pekerjaan siswa berupa eksposisi. Pada tahap ini, peneliti juga melakukan wawancara pada guru pengampu dan siswa mengenai pembelajaran menulis eksposisi.

c. Pelaksanaan Siklus

Siklus yang direncanakan adalah dengan empat tahap pada tiap siklusnya karena waktu yang diberikan oleh sekolah tidaklah lama.

Adapun beberapa tahap dalam siklus, di antaranya:

1) Perencanaan tindakan

Berdasar pada hasil identifikasi serta penetapan masalah dari kegiatan observasi awal, wawancara, peneliti mengajukan alternatif pemecahan masalah dengan menerapkan pendekatan SAVI dalam pembelajaran menulis eksposisi. Pada tahap ini, peneliti beserta guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan SAVI. Di samping itu, peneliti menyiapkan perangkat yang diperlukan selama pembelajaran seperti kertas HVS, dan perangkat yang diperlukan untuk observasi seperti lembar observasi dan dokumentasi.

(12)

commit to user 2) Pelaksanaan tindakan

Tindakan yang telah direncanakan serta disepakati oleh peneliti dan guru diterapkan oleh guru dalam pembelajaran menulis eksposisi yang menerapkan pendekatan SAVI. Pelaksanaan tindakan diwujudkan dalam langkah-langkah pembelajaran yang sistematis. Secara garis besar, sebelum siswa praktik menulis eksposisi, guru tetap memberi materi.

Materi yang diberikan tidak terbatas pada teori tentang menulis eksposisi akan tetapi langkah-langkah praktis menulis eksposisi juga diberikan sebagai bahan pembelajaran. Setelah itu, siswa ditugasi untuk membuat tulisan eksposisi dengan menggunakan pendekatan SAVI. Penerapan pendekatan SAVI secara garis besar sebagai berikut; 1) guru menyampaikan materi tulisan eksposisi, 2) guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, 3) guru meminta siswa untuk berdiskusi, 4) guru memutarkan gambar/visualisasi di depan kelas, dan 5) guru meminta siswa untuk membuat tulisan eksposisi.

3) Observasi

Observasi dilakukan peneliti saat pembelajaran menulis eksposisi berlangsung. Observasi berupa kegiatan pemantauan, pencatatan, serta pendokumentasian segala kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran. Data yang diperoleh dari kegiatan observasi kemudian diinterpretasi guna mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang dilakukan.

(13)

commit to user 4) Analisis dan refleksi

Pada tahap ini, peneliti menganalisis data yang telah terkumpul dari hasil observasi kemudian menyajikan pada guru pengampu. Dari hasil analisis kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran, peneliti dan guru berdiskusi menentukan langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. Dari tahap ini pula diketahui berhasil tidaknya tindakan yang telah diberikan.

I. Indikator Keberhasilan Tindakan

Berkenaan indikator keberhasilan pembelajaran, Mulyasa (2006: 209) mengungkapkan bahwa kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan hasil. Proses pembelajaran dikatakan berhasil bila setidaknya 75% peserta didik terlibat secara aktif, baik secara fisik, mental, ataupun sosial selama proses pembelajaran. Selain itu, siswa juga harus menunjukkan minat tinggi terhadap pembelajaran. Dari 75% siswa yang mengalami perubahan positif dan output yang bermutu tinggi.

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan kualitas proses dan peningkatan keterampilan menulis eksposisi siswa. Dalam penelitian ini, proses pembelajaran berhasil bila terdapat setidaknya 75% siswa fokus dan aktif dalam pembelajaran, sedangkan dari segi hasil setidaknya terdapat 75% siswa yang berhasil menulis eksposisi dengan baik. Siswa dikatakan berhasil menulis eksposisi jika memperoleh nilai minimal 75 sesuai dengan batas ketuntasan minimal yang telah ditentukan sekolah.

(14)

commit to user

Tabel 2. Indikator Keberhasilan Pembelajaran Menulis Eksposisi No Aspek

yang Diukur

Persentase Pencapaian pada Siklus Akhir

Cara Mengukur

1. Kinerja guru 75% Diamati saat guru dalam pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi oleh peneliti yang meliputi proses pembelajaran dari awal hingga akhir.

2. Kinerja siswa 75% Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi oleh peneliti yang meliputi keaktifan siswa, minat dan motivasi, perhatian dan konsentrasi.

3. Keterampilan siswa dalam menulis eksposisi

75% Dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai  75 dalam menulis eksposisi. Siswa yang mendapat nilai  75 dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar.

Gambar

Gambar 2. Gedung SMA N I Karangdowo, Klaten
Tabel 1.  Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian  No            Waktu
Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas  (Arikunto, dkk, 2007: 74)
Tabel 2. Indikator Keberhasilan Pembelajaran Menulis Eksposisi  No  Aspek  yang Diukur  Persentase  Pencapaian  pada Siklus  Akhir  Cara Mengukur

Referensi

Dokumen terkait

Khusus untuk pengguna paket Bisnis hosting yang terdapat fasilitas spam filter, sering kali kita mengalami kendala dalam melakukan proses pengiriman email yang di

Pertumbuhan bibit kakao hasil skrining terbaik dibawah tekanan allelopati ekstrak alang-alang diperoleh dari perlakuan perendaman selama 4 jam baik terhadap tinggi, jumlah

Elemen-elemen dari komunikasi pemasaran terpadu yang terdiri dari, iklan, penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung,

Model Solow dasar menunjukkan bahwa akumulasi modal, dengan sendirinya tidak bisa menjelaskan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, tingkat tabungan yang tinggi

Disintegrants for Pharmaceutical and Nutraceutical Orally Disintegrating Tablets.. Roquette Freres: Western

Pengembangan Model Pembelajaran Partisipatif Andragogis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Warga Belajar.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Sahabat MQ/ Pakar perundang-undangan dari Universitas Andalas Padang -Elfindri- mengatakan/ sebagai lembaga yang mempunyai kewenangan lebih/ KPK tidak perlu izin dalam

2) Pamong Saka Bakti Husada. 3) Instruktur Saka Bakti Husada... Dikwartir cabang, kwartir daerah dan kwartir Nasional dibentuk Pimpinan Saka Bakti Husadasebagai unsur