• Tidak ada hasil yang ditemukan

VARIASI SPATIAL UNSUR HARA N, P, DAN K PADA LAHAN PADI SAWAH (STUDI KASUS DI KABUPATEN KLUNGKUNG).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "VARIASI SPATIAL UNSUR HARA N, P, DAN K PADA LAHAN PADI SAWAH (STUDI KASUS DI KABUPATEN KLUNGKUNG)."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

PERTETA 2012

PERAN KETEKNIKAN PERTANIAN DALAM

PEMBANGUNAN INDUSTRI PERTANIAN BERKELANJUTAN

BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Diselenggarakan oleh:

PERTETA Cabang Bali dan

Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana

Tanggal 13-14 Juli 2012

Diterbitkan oleh:

Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana

Kampus Unud Bukit Jimbaran, Badung, Bali

(3)

ĞŶƉĂƐĂƌ͕ϭϯͲϭϰ:ƵůŝϮϬϭϮ ΀WZK^//E'^D/EZE^/KE>WZddϮϬϭϮ΁

ŝŝ

TIM PENYUNTING

Prof. Ir. I Made Supartha Utama, MS., Ph.D. Dr. Ir. Ida Bagus Putu Gunadnya, MS.

Dr. Ir. I Wayan Widia, MSIE. Dr. Ir. P.K. Diah Kencana, MS.

Ir. I Made Anom S. Wijaya, M.App.Sc., Ph.D. Dr. Ir. Yohanes Setiyo, MP.

Dr. Sumiyati, S.TP., MP. Ir. I Wayan Tika, MP. Ir. I Made Nada, M.Erg. Ir. I G.N. Apriadi Aviantara, MT.

(4)

ĞŶƉĂƐĂƌ͕ϭϯͲϭϰ:ƵůŝϮϬϭϮ ΀WZK^//E'^D/EZE^/KE>WZddϮϬϭϮ΁

ŝŝŝ

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuniaNyalah sehingga Buku Prosiding Seminar Nasional Perteta 2012 ini dapat kami selesaikan dengan baik.

Buku Prosiding ini berisi kumpulan makalah keynote speaker dan abstrak beserta makalah lengkap para pemakalah Seminar Nasional Perteta 2012 yang diselenggarakan oleh Perteta Cabang Bali bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis ke 50 Universitas Udayana, Hari Ulang Tahun (HUT) ke 28 dan Badan Kekeluargaan (BK) ke 18 Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, dan dilaksanakan pada Tanggal 13-14 Juli 2012, bertempat di Kampus Universitas Udayana, Jl. P.B. Sudirman, Denpasar, Bali. Abstrak dan makalah pada Prosiding Seminar Nasional Perteta 2012 yang bertemakan “Peran Keteknikan Pertanian dalam Pembangunan Industri Pertanian Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal” ini dikelompokkan ke dalam lima bidang, yaitu: 1) bidang Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen (TPP), 2) bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), 3) bidang Sistem dan Manajemen Teknik Pertanian (SMP), 4) bidang Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian (RAM), dan 5) bidang Emerging Technology (ET).

Pada kesempatan ini, panitia Seminar Nasional Perteta 2012 mengucapkan terimakasih kepada Rektor Universitas Udayana, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Ketua Program Studi Teknik Pertanian FTP-Unud, Ketua Perteta Cabang Bali, dan Ketua Perteta Pusat atas dukungan moril dan materiil sehingga terwujudnya prosiding ini. Terimakasih juga kami sampaikan kepada para sponsor (PT Cakrawala Angkasa, PT Wisu Varia Analitika, PT Ditek Jaya, dan PT Almega Sejahtera), keynote speaker, para pemakalah dan peserta yang berpartisipasi secara aktif pada seminar nasional ini. Tak lupa terimakasih juga disampaikan kepada para panitia dan mahasiswa yang telah bekerja keras mempersiapkan segala sesuatunya sehingga prosiding ini dapat diselesaikan dengan baik.

Semoga prosiding ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Denpasar, 31 Oktober 2012 Ketua Panitia

(5)

ĞŶƉĂƐĂƌ͕ϭϯͲϭϰ:ƵůŝϮϬϭϮ ΀WZK^//E'^D/EZE^/KE>WZddϮϬϭϮ΁

ŝǀ

SAMBUTAN KETUA UMUM PENGURUS PUSAT

PERHIMPUNAN TEKNIK PERTANIAN INDONESIA

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012

DENPASAR 12-14 JULI 2012

Pertama-tama marilah kita sampaikan puji dan syukur atas rahmat dan karuniaNya, sehingga Seminar Nasional PERTETA 2012 telah berlangsung dengan baik dan sukses. Hal ini tidak lain karena kesiapan teman-teman PERTETA Cabang Bali dan teman-teman di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana serta partisipasi dari teman-teman PERTETA dari seluruh Indonesia. Untuk itu saya menyampaikan terima kasih atas segala kerja keras dari teman-teman panitia di Denpasar dan juga para peserta dari seluruh penjuru tanah air.

Sebagai pertanggungjawaban dan akuntabilitas dari suatu kegiatan seminar adalah laporan tertulis dalam bentuk Prosiding. Prosiding ini dibuat setelah seminar berlangsung, melalui serangkaian presentasi dan penyesuaian penulisan makalah sesuai dengan format yang telah diatur oleh panitia. Secara umum seluruh makalah telah berusaha untuk menyesuaikan dengan tema yang diambil dalam seminar ini, yaitu “Peran Keteknikan Pertanian dalam membangun Industri Pertanian Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal”.

Semoga Prosiding ini dapat berguna untuk kita semua, seluruh anggota dan masyarakat umum dalam memahami lebih jauh tentang Keteknikan Pertanian di Indonesia. Selain itu media ini juga diharapkan menjadi acuan bagi pengembangan Ilmu Keteknikan Pertanian kedepan.

Terakhir, saya ingin menyampaikan sekali lagi terima kasih, kepada seluruh panitia seminar, khususnya Tim Prosiding, yang telah dengan baik menuntaskan kerja akhir dari Prosiding Seminar PERTETA 2012 ini.

Salam,

Dr. Sam Herodian

(6)

ĞŶƉĂƐĂƌ͕ϭϯͲϭϰ:ƵůŝϮϬϭϮ ΀WZK^//E'^D/EZE^/KE>WZddϮϬϭϮ΁

ǀ SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL

PERAN KETEKNIKAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Pelindung : Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. G.P. Ganda Putra, MP.

Steering Committee:

1. Dr. Sam Herodian (Ketua Umum Perteta) 2. Dr. Desrial (IPB)

3. Dr. Lilik Soetiarso (UGM) 4. Dr. Bambang Susilo (UB)

5. Dr. Ida Bagus Putu Gunadnya (UNUD) Organizing Committee:

1. Ketua : Ir. I Made Anom S. Wijaya, M.App.Sc., Ph.D. 2. Wakil Ketua : I Wayan Tika, MP.

3. Bendahara : Ni Luh Yulianti, S.TP. M.Si. 4. Seksi Kesekretariatan dan Makalah

a. Prof. Dr. Ir. I Made Supartha Utama, MS. b. Dr. Ir. P.K. Diah Kencana, MS

c. Dr. Sumiyati, S.TP., MP.

d. Ni Nyoman Sulastri, S.TP., M.Agr. 5. Seksi Acara

a. Dr. Ir. Yohanes Setiyo, MP. b. Dr. Ir. Wayan Widia, MSIE. c. Gede Arda, S.TP., M.Sc. d. Ir. I Putu Sarjana, M.Erg. 6. Seksi Konsumsi

a. I.A. Rina Pratiwi P., S.TP., MP. b. I Putu Surya Wirawan, S.TP., M.Si.

7. Seksi Transportasi, Perlengkapan, dan Dokumentasi a. Ir. I G.N. Apriadi Aviantara, MT

b. Ir. I Made Nada, M.Erg.

(7)

Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]

vi

DAFTAR ISI

Deskripsi Hal

Halaman Judul ………... i

Tim Penyunting ………. ii

Kata Pengantar ……….……… iii

Sambutan Ketua PERTETA Pusat ... iv

Susunan Panitia ……….... v

Daftar Isi ... vi

Daftar Makalah ... vii

Keynote Speaker 1 : Bambang Palgoenadi 1

Keynote Speaker 2: Wayan Windia 14

Keynote Speaker 3: Made Merta 20

Bidang 1. Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen (TPP) 25 Bidang 2. Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) 197 Bidang 3. Sistem dan Manajemen Teknik Pertanian (SMP) 377 Bidang 4. Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian (RAM) 463

Bidang 5. Emerging Technology (ET) 613

(8)

Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]

xiii Makalah Poster

No Nama Pemakalah Judul Artikel Halaman

1 I Made Anom S. Wijaya

Variasi Spatial Unsur Hara N, P, Dan K Pada Lahan Padi Sawah (Studi Kasus Di Kabupaten Klungkung)

747

2 Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja

Pengaruh Teknik Pre-Cooling Terhadap Warna Bunga Melati Selama Penyimpanan

756

3 Ida Ayu Mahatma Tuningrat

Pemilihan Prioritas Pengembangan Buah Unggulan Yang Dihasilkan Di Bali

764

4 K. A. Nocianitri Pengaruh Suhu Dan Waktu Ekstraksi Terhadap Rendemen Dan Karakteristik Pektin Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.)

777

5 Lilik Pujantoro Kajian Pengaruh Fisis Teknik Pengemasan Selama Transportasi Terhadap Mutu Eksternal Dan Internal Telur Ayam Buras

783

6 Ni Wayan Wisaniyasa The Utilization Of Local Tubers As An Alternative Food Substitute Rice

797

7 Sumiyati Pengembangan Model Agroekowisata Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan Subak

803

8 Ni Luh Yulianti Kajian Lama Perendaman Dan Tingkat Konsentrasi Larutan Cacl2 Terhadap Tekstur

Dan Kecerahan Rebung Tabah (Gigantochloa

Nigrociliata(Buse)Kurz) Fresh-Cut Pada

Kemasan Vakum Suhu Dingin

813

9 I Putu Surya Wirawan The Effect Of The Mowing Height On Mowing Torque And Quality Of Turfgrass Tiff Way 146

821

10 S.A. Lindawati Evaluasi Subyektifitas dan Obyektifitas Produk Olahan Daging Itik Afkir

(9)

ĞŶƉĂƐĂƌ͕ϭϯͲϭϰ:ƵůŝϮϬϭϮ ΀WZK^//E'^D/EZE^/KE>WZddϮϬϭϮ΁

VARIASI SPATIAL UNSUR HARA N, P, DAN K PADA

LAHAN PADI SAWAH

(STUDI KASUS DI KABUPATEN KLUNGKUNG)

I Made Anom S. Wijaya, I Putu Gde Ary Subagiana, dan I Wayan Tika Program Studi Teknik Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana Kampus Unud Bukit Jimbaran, Badung, Bali

E-mail: anomsw@ftp.unud.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi spasial beberapa unsur hara makro tanah seperti nitrogen, fosfor dan kalium pada lahan padi sawah sebelum tanam dan setelah panen. Penelitian dilakukan dengan cara mengambil sampel tanah di 15 titik yang berbeda pada lahan padi sawah seluas 40 are. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu sebelum masa tanam pertama, setelah masa panen pertama sebelum masa tanam kedua, dan setelah panen kedua sebelum masa tanam ketiga. Sampel tanah kemudian dianalisis di laboratorium. Hasil analisis laboratorium kemudian diolah dengan menggunakan software

ArcView untuk menyajikan data penelitian dalam bentuk peta pola sebaran unsur hara. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pada analisis spasial terjadi perubahan variasi pola sebaran nitrogen dari 0.37 menjadi 0.60 sebelum tanam pertama dan menjadi 1.33 setelah panen kedua, fosfor dari 24.62 menjadi 10.41 sebelum tanam pertama dan menjadi 21.98 setelah panen kedua, kalium dari 4,56.66 menjadi 33,267.47 sebelum tanam pertama dan menjadi 8,963.62 setelah panen kedua.

Kata kunci :nitrogen, fosfor, kalium, analisis spasial, ArcView

PENDAHULUAN

Tanaman padi merupakan tanaman semusim dan pada umumnya hanya satu kali berproduksi. Tanaman ini termasuk famili Graminae dengan jumlah spesies kurang lebih 25 buah, salah satunya adalah spesies Oriza Sativa L. Berdasarkan tempat hidupnya tanaman padi menghendaki lahan sawah basah. Penanaman padi di lahan kering biasanya dilakukan petani pada di areal-areal tanah hujan dimana tidak terdapat air irigasi sehingga waktu penanamannya menyesuaikan dengan turunnya hujan (Anon, 2009)b.

Menurut Anond (1988), agar tanaman bisa tumbuh dengan baik, maka kondisi lahan haruslah ideal sesuai dengan syarat yang dibutuhkan tanaman. Lahan yang kaya akan unsur hara dan memiliki kandungan organik yang cukup, sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman agar tumbuh secara optimal. Namun demikian, tidak mudah untuk menciptakan kondisi ideal suatu lahan bagi tanaman. Beberapa unsur hara yang dibutuhkan tanaman, antara lain Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl).

(10)

ĞŶƉĂƐĂƌ͕ϭϯͲϭϰ:ƵůŝϮϬϭϮ ΀WZK^//E'^D/EZE^/KE>WZddϮϬϭϮ΁ diperlukan tanaman dalam jumlah yang besar, tetapi unsur hara mikro diperlukan tanaman dalam jumlah yang kecil (Anon, 2009)a.

Penggunaan tanah yang terus menerus tanpa istirahat disertai dengan aplikasi pupuk yang tidak tepat akan merusak struktur dan komposisi tanah. Akibatnya, tanah yang semula subur akan menurun kualitasnya, dengan implikasi penggunaan pupuk dengan dosis semula tidak lagi efektif untuk meningkatkan produktivitas. Artinya, dosis pupuk yang dulu tidak bisa lagi dijadikan tolak ukur untuk aplikasi saat ini. Selain penggunaan lahan yang terus menerus, adanya perubahan iklim, pencemaran, penggunaan bahan kimia yang berlebihan juga sedikit banyak merubah variabel yang mempengaruhi kesuburan tanah seperti pH tanah, kandungan unsur hara makro maupun mikro, KTK (kapasitas tukar kation), kelembaban, kelarutan dan lain-lain (Anon, 2009)d.

Agar tanaman bisa tumbuh dengan baik, maka kondisi tanah harus ideal sesuai dengan syarat yang dibutuhkan tanaman. Tanah yang kaya akan unsur hara dan memiliki kandungan organik yang cukup, sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman agar tumbuh secara optimal. Namun demikian, tidak mudah untuk menciptakan kondisi ideal suatu tanah bagi tanaman.

Untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan tanah sesuai tanamannya perlu dilakukan pengujian. Hasil pengujian tanah sangat berguna untuk pertanian karena akan memberikan informasi yang lengkap mengenai kondisi lahan saat ini. Dari hasil pengujian itu diperkirakan jenis dan jumlah unsur hara yang harus ditambahkan (Anon, 2009)c. Pengujian kesuburan tanah dilakukan untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah yang berbeda-beda yang kemungkinan besar akan berpengaruh pada hasil tanaman yang bervariasi. Sehingga dengan adanya kesuburan tanah yang bervariasi maka lokasi pemupukan yang diperlukan oleh tanaman akan berbeda pula.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai analisis spasial unsur hara tanah pada tanaman padi. Analisis spasial merupakan suatu konsep perhitungan sederhana, klasifikasi, penataan, tumpangsusun geometris, permodelan kartografis dan prosedur kuantitatif yang dilakukan pada analisis lokasi (Otheringham. Stewart. A., 2005).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan variasi spasial beberapa unsur hara makro tanah (N, P, dan K) sebelum tanam dan setelah panen pada tanaman padi. Dari hasil penelitian ini diharapkan dengan diketahuinya variasi unsur hara tanah sebelum tanam dan setelah panen, para petani dapat mengetahui lokasi kekurangan pemupukan pada lahan yang dikelola.

METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Tempat

Pengambilan sampel variasi tanah dilaksanakan pada persawahan padi Dusun Penasan, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, dengan luas sawah 40 are. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

1.2 Bahan dan Alat

(11)

ĞŶƉĂƐĂƌ͕ϭϯͲϭϰ:ƵůŝϮϬϭϮ dilakukan sebelum masa tana kedua dilakukan setelah masa tanggal 4 Juni 2009 dan taha ketiga yaitu diambil pada tan sebanyak 15 sampel seperti pa diambil sampel sebanyak 800 Selanjutnya dilakukan analisis Metode Bray No. 1. Perubaha menggunakan software arcview

variasi hasil analisis spasial un dipanen. Hasil akhir yang dipe

΀WZK^//E'^D/EZE^/KE>WZdd

pekat, air destilata, asam borat 1%, H2SO

warna P-B, dan larutan pereduksi P-C.

yang digunakan adalah alat pengambilan sam perti beaker glass, botol, ayakan, labu takar, labu Erlenmeyer, neraca, labu khjeldahl, a i, mesin pengocok, fotonyala, thermometer, tab

ian

an dalam 3 tahap yaitu tahap pertama pengam nam pertama yaitu diambil pada tanggal 8 Fe sa panen pertama, sebelum masa tanam kedua hap ketiga dilakukan setelah panen kedua, seb tanggal 5 November 2009. Pengambilan sam pada Gambar 1. Dari masing-masing lokasi pe 00-900 gram dalam keadaan tidak utuh, pada sis unsur hara N, P, dan K, di laboratorium. n yang dilakukan oleh petani pada lahan pe

nakan pupuk sebanyak 50 kg urea, dimana pe rumur 3 minggu setelah tanam dan pemupukan a tanam pada daerah subak tersebut adalah sam data hasil analisis di laboratorium kemudian spatial dengan menggunakan software arc Vie

terangan : : Titik pengambilan sampel

ar. 1 Lokasi Pengambilan Sampel Tanah

ati

i pada penelitian ini adalah N-total menggunaka etode Bray No. 1, dan K-tersedia yang jug han variasi spatial unsur hara tanah tersebut k

iew. Perubahan variasi spatial dilakukan denga unsur hara tanah sebelum padi ditanam dan se iperoleh berupa peta variasi spatial.

ϮϬϭϮ΁

an dilakukan analisis

(12)

ĞŶƉĂƐĂƌ͕ϭϯͲϭϰ:ƵůŝϮϬϭϮ ΀WZK^//E'^D/EZE^/KE>WZddϮϬϭϮ΁

Berdasarkan analisis laboratorium, kandungan unsur hara Nitrogen, P- tersedia, K-tersedia, dan pH dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Tabel Hasil Analisis Kandungan Unsur Hara N, P, K, dan pH

Petak Sampel N total (%) P tersedia (ppm) K tersedia (ppm) PH

Tabel 1. menunjukkan bahwa variasi kandungan N total berkisar antara 0,08% - 0,25% dengan nilai varian masing-masing 0,37; 0,60; 1,33. Kandungan P tersedia memiliki range

nilai yang cukup luas yakni 2,20 ppm - 22,33 ppm dengan nilai varian rata-rata setiap tahap masing-masing 24,62; 10,41; dan 21,98. K tersedia berkisar antara 125,68 ppm - 374,95 ppm merupakan variabel dengan range terbesar. Derajat keasaman tanah secara keseluruhan adalah 6,00 - 7,12 dengan rata-rata pH adalah 6,5. Rata-rata nilai varian juga menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu besar yaitu 0,029.

1.5 Perubahan Variasi Kandungan N-total

(13)

ĞŶƉĂƐĂƌ͕ϭϯͲϭϰ:ƵůŝϮϬϭϮ ΀WZK^//E'^D/EZE^/KE>WZddϮϬϭϮ΁

W

Ž

Ɛ

ƚ

Ğ

ƌ

ϳϱϭ

Gambar 2. Peta Spasial Kandungan Nitrogen

Selanjutnya pada Gambar 2b memberikan indikasi bahwa kandungan unsur hara Nitrogen masih bisa dikatakan rendah, perubahan tersebut terjadi karena pada saat pengambilan sampel pada tanggal 4 Juni 2009 terjadinya musim hujan, hal tersebut akan menyebabkan terjadinya proses leacing (pencucian), begitu pula pada Gambar 2c pada saat pengambilan sampel tanggal 5 November 2009 terjadinya musim hujan pula, hal tersebut menyebabkan proses leacing (pencucian) pada tanah dan walaupun di beberapa titik terjadi perubahan warna indikator, namun tidak mengubah interpretasi atau keterangan secara menyeluruh yang dihasilkan yakni masih dalam batas rendah. Selain memang karena faktor kesuburan tanah, pemupukan yang tidak seimbang bisa menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kandungan unsur hara Nitrogen pada tanah.

Faktor cuaca seperti hujan juga dapat memberikan pengaruh terhadap variasi pada masing-masing pola sebaran spasial baik pada Gambar 2a, 2b maupun 2c ataupun terjadinya perubahan kandungan unsur hara Nitrogen dari Gambar 2a yang sebelum panen menunjukkan bahwa gambar 2a,memiliki pola penyebaran kandungan unsur hara Nitrogen sangat rendah menjadi Gambar 2b yang sesudah panen yang memiliki pola penyebaran unsur hara Nitrogennya rendah selanjutnya begitu pula pada gambar 2c menunjukkan pola penyebaran unsur hara Nitrogennya sedang.

(14)

ĞŶƉĂƐĂƌ͕ϭϯͲϭϰ:ƵůŝϮϬϭϮ ΀WZK^//E'^D/EZE^/KE>WZddϮϬϭϮ΁

W

Ž

Ɛ

ƚ

Ğ

ƌ

ϳϱϮ 1989). Selanjutnya Buckman dan Brady (1982) menambahkan bahwa unsur N merupakan unsur pembatas yang sangat berpengaruh dalam keadaan kekurangan dibandingkan dengan unsur hara yang lainnya dan pengaruhnya sangat mencolok dan cepat bila ditambahkan pada tanaman dan N-tersedia antara lain NO2- , NO3-, dan NH4+.

Pada umumnya nitrogen sangat diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar (Sarief, 1989). Nitrogen juga berperan sebagai penyusun semua protein, khlorofil dan asam-asam nukleat, serta berperan penting dalam pembentukan koenzim (Hanafiah, 2005).

3.2

Perubahan Variasi Kadar Unsur P-tersedia

Mengamati kenampakan Peta Inverse Distance weighted (IDW) pada Gambar 3a terlihat didominasi oleh warna cokelat muda yang menandakan bahwa kandungan unsur hara Fosfor di dalam tanah sangat rendah walapun pada beberapa titik memiliki kandungan Fosfor yang tinggi karena pada saat itu adalah musim kemarau. Ketidakmerataan tersebut disebabkan oleh sedikitnya kandungan unsur hara Fosfor yang terkandung di dalam tanah atau dapat juga disebabkan oleh sistem pengairan yang kurang baik sehingga terjadi ketimpangan kandungan Fosfor.

Gambar 3. Peta Spasial Kandungan Fosfor

(15)

ĞŶƉĂƐĂƌ͕ϭϯͲϭϰ:ƵůŝϮϬϭϮ ΀WZK^//E'^D/EZE^/KE>WZddϮϬϭϮ΁ terdapat indikasi tingginya unsur hara Fosfor karena terjadi musim hujun pula.

Faktor cuaca seperti hujan juga dapat memberikan pengaruh terhadap variasi atau tidak meratanya unsur hara Fosfor pada masing-masing pola sebaran spasial baik pada gambar 3a, 3b maupun 3c. Hal lain yang mungkin menyebabkan terjadinya variasi unsur hara Fosfor ini adalah perbedaan kecepatan siklus alami dari pada unsur Fosfor tersebut pada masing-masing pola sebaran spasial. Gambar 1 menegaskan secara kuantitatif yang didasarkan pada nilai varian dari ketiga tahap analisis sampel yang dilakukan, yang menunjukkan variasi kandungan unsur hara Fosfor pada pola sebaran spasial.

Fosfor diserap tanaman dalam bentuk H2PO4- dan HPO42-. Ketersediaan Fosfor di

dalam tanah ditentukan oleh banyak faktor, tetapi yang paling penting adalah pH tanah. Hanafiah (2005), menyatakan bahwa proporsi penyerapan dipengaruhi pH perakaran. Fosfor sebagian besar berasal dari pelapukan batuan mineral alami, sisanya berasal dari pelapukan bahan organik. Walaupun sumber Fosfor didalam tanah mineral tersedia cukup banyak, tanaman masih bisa mengalami kekurangan Fosfor. Pasalnya, sebagian besar fosfor terikat secara kimia oleh unsur lain sehingga menjadi senyawa yang sulit larut dalam air (Novizan, 2002). Fungsi unsur Fosfor pada tanaman padi menurut De Datta (1981) adalah untuk merangsang perkembangan akar, mempercepat perkembangan dan pemasakan biji, meningkatkan anakan, meningkatkan kemampuan tanaman tumbuh lebih cepat dan lebih lengkap, merangsang perkembangan biji yang baik dan memberikan nilai nutrisi tinggi pada tanaman padi.

Jika fosfor dalam keadaan kurang, pembelahan sel dalam tanaman tertunda dan pertumbuhan dihalangi. Warna hijau gelap berkaitan dengan satu perubahan warna keungu-unguan pada stadia perkecambahan merupakan satu gejala defisiensi fosfor, kemudian tanaman menjadi kuning dan kekurangan fosfor dapat pula mengakibatkan terhambatnya penggunaan nitrogen oleh tanaman. Tidak tersedianya fosfor dalam jumlah yang cukup juga mengakibatkan kematangan tanaman dan pembentukan biji selalu tertunda. Ciri gejala defisiensi fosfor diantara tanaman adalah pertumbuhan kerdil (Foth, 1998).

3.3 Perubahan Variasi Kadar Unsur K-tersedia

Mengamati kenampakan Peta Inverse Distance weighted (IDW) , pada Gambar 4a terlihat didominasi oleh warna hijau yang hampir merata pada gambar, yang menandakan bahwa kandungan unsur hara Kalium di dalam tanah tinggi walapun pada beberapa bagian memiliki kandungan Kalium yang sedang. Hasil yang ditunjukkan dari Gambar 4a ini merupakan kondisi ideal untuk dijadikan lahan penanaman padi, karena kandungan atau kuantitas unsur hara Kalium yang dikandung sesuai kebutuhan dan memiliki tingkat keseragaman yang cukup tinggi pada titik-titk sebaran.

Gambar 4b hampir mirip dengan Gambar 4a dimana kondisi ideal masih terlihat juga pemerataan pada pola spasial sebaran, hampir seluruh lahan terlihat didominasi warna hijau. Pada Gambar 4c lebih didominasi dengan warna hijau muda, berbeda dengan dua gambar sebelumnya, yang berarti terjadi penurunan kadar unsur hara Kalium. Hal tersebut mungkin terjadi karena peningkatan aktivitas fisiologis tumbuhan serta terjadinya peningkatan suhu tanah sehingga daya serap tanaman terhadap unsur K menjadi lebih tinggi. Perubahan yang terjadi dari gambar a,b,dan c terjadi karena faktor cuaca seperti hujan dapat memberikan pengaruh terhadap variasi maupun pengurangan kandungan unsur K di dalam tanah karena terjadinya suatu proses leacing (pencucian).

(16)

ĞŶƉĂƐĂƌ͕ϭϯͲϭϰ:ƵůŝϮϬϭϮ

sebagian bentuk ini akan hilan laut (Suwastika, 2001). Foth sebagai penyeimbang keadaa sintesis dan translikasi karb kekuatan batang. Kekukarang informasi yang dihasilkan leb dapat digunakan sebagai dasa

fertilizer), terutama untuk unsu

΀WZK^//E'^D/EZE^/KE>WZdd

lang akibat leacing (pencucian) yang akhirnya a oth (1994), menyatakan bahwa kalium mem

aan bila tanaman kelebihan nitrogen. Unsur rbohidrat, sehingga meningkatkan ketebalan ngan kalium kadang-kadang juga ditandai o

Gambar 4. Peta Spasial Kandungan Kalium

n (1988), menyebutkan bahwa unsur kalium intesis, memacu pertumbuhan tanaman pada t atang sehingga mengurangi resiko mudah r il selama pengangkutan dan penyimpanan, men

hama dan penyakit.

KESIMPULAN DAN SARAN

asial menunjukkan terjadinya perubahan variasi

alam tanah sebelum dan sesudah panen menunjuk

lum dan sesudah panen.

(17)

ĞŶƉĂƐĂƌ͕ϭϯͲϭϰ:ƵůŝϮϬϭϮ ΀WZK^//E'^D/EZE^/KE>WZddϮϬϭϮ΁

W

Ž

Ɛ

ƚ

Ğ

ƌ

ϳϱϱ

DAFTAR PUSTAKA

Anonimusa. 2009. Manfaat Pemupukan Berimbang http://www.niaga.pusri.co.id/Berimbang/

Pemupukan_berimbang.htm. Akses tanggal 21 April 2009

Anonimusb. 2009. Manfaat Pemupukan Berimbang http://www.niaga.pusri.co.id/Berimbang/

Pemupukan_berimbang.htm.Akses tanggal 23 April 2009

Anonimusc. 2209. Pemupukan Padi Sawah Berdasarkan Traget Hasil Panen.

http://www.pustakadeptan.go.id/rkb/knowledgebank/regionalSites/Indonesia/docs/IndosensiaPe mupukanPadi%20Sawah.doc. Akses tanggal 23 April 2009

Anonimusd. 2009/ Aplikasi Teknis Pemupukan Berimbang. http://www.pupul.cvmgm.com/prod/ap11/

unggul.html. Akses tanggal 25 April 2009

Buckman, H. O dan Nyle C. Brady. 1982. Ilmu Tanah. PT Bharatara Karya Aksara. Jakarta.

De Dattta, S. K. 1981. Priciple and Practices of Rice Production A Wiley Interscience Publications, John Wiley and Sons. New York 616. P.

Departemen Pertanian. 1988. Pedoman bercocok Tanam Padi Palawija Sayur-Sayuran. Badan Pengendali Bimas. Jakarta.

Foth, Henry D. 1998. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Edisi Ketujuh. Gajahmada University Press. Yogyakarta.

Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Perkasa. Jakarta. Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Sarief, E. S. 1989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Cetakan Keempat. Penerbit Pustaka Buana. Bandung.

Gambar

Tabel 1. Tabel Hasil Analisis Kandungan Unsur Hara N, P, K, dan pH
Gambar 2. Peta Spasial Kandungan Nitrogen
Gambar 3. Peta Spasial Kandungan Fosfor

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan surat perintah tersebut Kelurahan Pulau Karam Kecamatan Sukajadi melaksanakan tugas inventarisasi aset tanah milik pemerintah Kota Pekanbaru dengan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone 49 Sedangkam dampak kualitas gabah yaitu tergantung dari cara pemeliharaan dalam hal pemberian pupuk, racun dan pemberian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung ulat sagu pada pakan buatan terhadap pertumbuhan dan

Dengan sumber daya hutan bakau yang membentang luas di seluruh kawasan pantai nusantara, maka tidak heran jika indonesia dikenal sebagai pengeskpor kepiting yang cukup besar

Riset yang bersifat action oriented yang berusaha Percaya bahwa kausalitas tidak dapat dipelajari sebab memfasilitasi perubahan pada individu maupun kehidupan sangat kompleks

Hasil Pengolahan Data dan Analisis Harapan dan Kepuasan Pelanggan terhadap Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum dan Daerah Palembang Bari Dimensi Tangibles ...36 4.3.

Melalui hasil analisis pembiayaan yang dilakukan oleh pihak BMT, maka dapat diketahui apakah usaha dari calon anggota tersebut layak ( feasible ) atau tidak. Layak di

Sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan yang mempunyai kepemilikan saham publik tinggi akan mengalami tekanan lebih besar dari investor publik untuk melakukan