• Tidak ada hasil yang ditemukan

44 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "44 Universitas Kristen Petra"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

5.1. Analisa Kursi Roda yang ada di Pasar Dengan Kursi Roda yang Dibuat

Pada tabel 4.1. yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya terdapat kriteria-kriteria kursi roda listrik yang ada di pasar. Dari beberapa kriteria tersebut dilakukan analisa sebagai berikut:

• Dimensi

Umumnya kursi roda listrik yang ada di pasar berasal dari negara Amerika sehingga kursi roda tersebut disesuaikan dengan pengguna yang berada pada negara tersebut. Ukuran tubuh populasi yang berada di Amerika umumnya lebih besar daripada populasi di Asia. Oleh karena itu kursi roda listrik yang ada di pasar masih kurang sesuai dengan ukuran dimensi tubuh orang Asia terutama Indonesia .

• Sandaran kepala

Kursi roda listrik yang ada di pasar tidak memiliki sandaran kepala.

Berdasarkan wawancara awal yang dilakukan sebelum produk dibuat diperoleh hasil bahwa subyek perlu adanya tambahan pada sandaran kepala.

Alasannya adalah pada bagian leher dan kepala subyek tidak terlalu cepat lelah. Pada sandaran kepala diberi tambahan spon yang bertujuan agar empuk dan nyaman pada saat digunakan.

• Sandaran punggung

Sandaran punggung pada kursi roda listrik yang ada di pasar tidak dapat diatur sudut kemiringannya. Dari hasil wawancara awal yang dilakukan sebelum produk dibuat diperoleh bahwa perlu adanya sandaran punggung yang dapat diatur kemiringannya. Dengan sandaran punggung yang dibuat maka subyek dapat mengatur berapa besar sudut kemiringan yang diinginkan pada saat bersandar pada kursi.

• Sandaran tangan

Sandaran tangan pada kursi roda listrik yang ada di pasar tidak dibuat adjustable sehingga tidak dapat diatur dan disesuaikan dengan penggunanya.

(2)

Subyek merasa kurang nyaman dengan sandaran tangan pada kursi roda listrik yang ada di pasar karena sandaran tangannya kurang lebar sehingga mudah terselip. Tinggi siku pada sandaran juga tidak dapat diatur ketinggiannya padahal tinggi siku untuk setiap orang berbeda-beda. Jika terlalu pendek menyebabkan siku menjadi cepat lelah sedangkan jika terlalu panjang menyebabkan tangan tidak dapat bersandar sepenuhnya. Panjang sandaran tangan pada kursi roda yang ada di pasar juga tidak dapat diatur panjang pendeknya. Jika sandaran tangan terlalu panjang maka subyek akan sulit untuk menjangkau tombol penggerak pada kursi roda yang dibuat. Akan tetapi jika sandaran tangan terlalu pendek maka ada sebagian anggota tangan yang tidak bersandar sepenuhnya.

• Alas tempat duduk

Alas tempat duduk harus empuk sehingga subyek yang menggunakannya merasa nyaman. Agar lebih empuk dan nyaman maka diberi tambahan spon pada kursi roda. Selain itu alas tempat duduk harus didesain mudah dipasang dan dilepas karena ada beberapa subyek memiliki kebiasaan seperti mengompol sehingga mudah untuk dibersihkan.

• Rem

Kursi roda listrik yang ada di pasar tidak memiliki tambahan rem. Tambahan rem pada kursi roda bertujuan agar kursi tidak bergeser dari tempatnya pada saat manula duduk maupun berdiri dari kursi roda dan berhenti dari pergerakannya.

• Bahan pembungkus

Bahan pembungkus pada kursi roda menggunakan bahan semi kulit (oscar) karena oscar memiliki sifat empuk, tidak panas dan mudah dibersihkan.

Dengan sifat bahan oscar yang empuk dan tidak panas tersebut diharapkan manula dapat menggunakannya dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa mengurangi kenyamanannya. Juga mudah dibersihkan dengan dilap menggunakan kain basah.

(3)

5.2. Analisa Hasil Wawancara yang Dilakukan Sebelum Produk Dibuat

Dari wawancara yang dilakukan sebelum produk dibuat diperoleh hasil jawaban untuk pertanyaan nomer 1-5 bahwa adanya tambahan-tambahan sebagai berikut:

• Adanya sandaran kepala dengan diberi bantalan

Dengan adanya sandaran kepala maka bagian leher dan kepala dapat bersandar sepenuhnya sehingga tidak terlalu cepat lelah. Bantalan pada sandaran kepala menggunakan spon. Tambahan spon ini bertujuan agar subyek merasa empuk dan nyaman pada saat menggunakannya.

• Sandaran yang dapat diatur kemiringannya

Sandaran punggung dapat diatur kemiringannya agar dapat disesuaikan dengan subyek yang menggunakannya.

• Bantalan pada sandaran punggung dan alas tempat duduk

Bantalan pada sandaran punggung dan alas tempat duduk menggunakan tambahan spon yang bertujuan agar subyek merasa empuk dan nyaman pada saat menggunakannya. Dengan pemberian spon maka tulang punggung dan bagian pantat dapat disanggah sehingga subyek dapat menggunakannya dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa mengurangi kenyamanannya. Alas tempat duduk yang diberi tambahan spon juga memiliki pondasi yang cukup kuat dan pada saat diduduki tidak menyebabkan melengkung ke dalam.

Untuk pertanyaan nomer 6, ada beberapa subyek yang merasa kurang nyaman dengan bagian dari kursi roda manual yang selama ini digunakan oleh mereka. Bagian-bagian tersebut adalah:

• Tinggi punggung (31%)

Subyek merasa kurang nyaman dengan tinggi punggung pada kursi roda manual karena ada bagian tubuh subyek yang tidak bersandar sepenuhnya pada kursi roda.

• Lebar tempat duduk (25%)

Lebar tempat duduk pada kursi roda manual kurang lebar sehingga subyek yang memiliki ukuran panggul besar tidak leluasa untuk bergerak pada saat berada di kursi roda. Sedangkan untuk subyek yang memiliki ukuran panggul kecil cukup nyaman pada saat berada di kursi tersebut.

(4)

• Lebar sandaran tangan (19%)

Sandaran tangan pada kursi roda manual kurang lebar sehingga bagian tangan subyek tidak dapat bersandar sepenuhnya dan mudah terselip pada saat digunakan.

• Tinggi tempat duduk (16%)

Tinggi tempat duduk berhubungan dengan tinggi lutut. Subyek merasa kurang nyaman karena ukuran lutut tiap orang berbeda-beda. Subyek yang memiliki lutut terlalu panjang menyebabkan lutut terlalu ditekuk pada saat duduk. Hal ini menyebabkan lutut menjadi cepat lelah. Sedangkan subyek yang memiliki tinggi lutut yang pendek akan sulit menyandarkan kakinya pada alas kaki pada kursi roda.

• Kedalaman tempat duduk (9%)

Kedalaman tempat duduk pada kursi roda berhubungan dengan panjang alas tempat duduk. Subyek merasa kedalaman tempat duduk terlalu panjang sehingga pada saat subyek berada di kursi roda sulit menyandarkan punggungnya pada kursi karena terhalang oleh kedalaman kursi.

Untuk pertanyaan nomer 7, jawaban subyek yang paling banyak adalah menginginkan peletakan tombol pada bagian ujung depan sandaran tangan karena subyek merasa mudah untuk menggerakkannya dengan menggunakan ujung jarinya.

5.3. Analisa Data Antropometri

Dari pengumpulan data yang terdapat pada lampiran 5 dan 6 maka dilakukan pengujian statistik untuk mendapatkan ukuran-ukuran yang ergonomis dalam pembuatan kursi roda. Setelah pengujian statistik dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:

Variabel yang didesain adjustable

Nilai minimum = P5 wanita dan nilai maksimum = P95 pria - Tinggi lutut digunakan sebagai tinggi kaki pada kursi roda

- Tinggi siku digunakan sebagai tinggi sandaran tangan pada kusri roda - Panjang dari siku ke genggaman jari digunakan sebagai panjang sandaran

tangan pada kursi roda

(5)

Variabel yang didesain tidak adjustable

Pemilihan persentilnya berbeda-beda tergantung dari variabel apa yang akan dibuat. Alasan pemilihan persentil untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 4.8.

- Tinggi badan digunakan sebagai tinggi sandaran kepala pada kursi roda - Tinggi bahu digunakan sebagai tinggi sandaran punggung pada kusri roda - Lebar bahu jari digunakan sebagai lebar sandaran punggung pada kursi roda - Lebar panggul digunakan sebagai lebar alas tempat duduk pada kursi roda - Jarak dari pantat ke lutut digunakan sebagai panjang alas tempat duduk pada

kursi roda

- Lebar pergelangan tangan digunakan sebagai lebar sandaran tangan pada kursi roda

- Lebar kepala digunakan sebagai lebar sandaran kepala pada kursi roda - Panjang telapak kaki digunakan sebagai panjang sandaran kaki pada kursi

roda

- Lebar kaki digunakan sebagai lebar sandaran kaki pada kursi roda

5.4. Analisa Pemilihan Material

5.4.1. Bahan Kerangka

Bahan kerangka yang digunakan dalam kursi roda ini mempertimbangkan faktor ekonomis dan kenyamanannya. Alternatif pemilihan material kerangka kursi roda dapat dilihat pada tabel 4.9. Dari hasil perbandingan material pada tabel tersebut maka diperoleh hasil bahan kerangka yang ideal untuk pembuatan kursi roda adalah material plastik. Material besi, aluminium, stainless steel dan plastik memang cukup banyak tersedia di pasar, dapat diproduksi secara massal dan cukup kuat namun dari faktor ekonomis dan kenyamanan lainnya maka material yang lebih banyak memenuhi aspek tersebut adalah material plastik. Bahan kerangka kursi roda yang terbuat dari material plastik lebih ringan dan tahan korosi. Prototype kursi roda yang dibuat menggunakan material besi karena mempertimbangkan faktor biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk tersebut.

(6)

5.4.2. Bahan Pembungkus dan Spon

Bahan pembungkus yang digunakan dalam kursi roda ini berdasarkan kenyamanan penggunanya. Alternatif pemilihan bahan pembungkus pada kursi roda dapat dilihat pada tabel 4.10. Kriteria utama pemilihan bahan pembungkus adalah tidak panas, tidak membuat kesulitan untuk bergerak dan mudah dibersihkan. Dari hasil perbandingan bahan pembungkus pada tabel tersebut maka diperoleh hasil bahan pembungkus yang ideal dalam pembuatan kursi roda adalah bahan semi kulit. Bahan semi kulit memiliki kelebihan-kelebihan yaitu tidak meresap keringat pada saat digunakan, tidak mudah robek, tidak panas pada saat diduduki, mudah dan leluasa bagi manula untuk bergerak, mudah dibersihkan jika terkena sesuatu dan tidak mudah kotor (misalnya jika terkena debu).

Penggunaan spon berasal dari hasil wawancara awal sebelum pembuatan produk yang telah dilakukan dengan manula. Hasil wawancara tersebut berupa adanya bantalan pada sandaran kepala, punggung dan alas tempat duduk. Bantalan tersebut menggunakan spon yang bertujuan agar empuk dan nyaman pada saat digunakan.

5.4.3. Analisa Biaya

Dari hasil perhitungan biaya pada sub bab 4.2.2.3. diketahui estimasi rimcian biaya produksi pembuatan kursi roda material aluminium, stainless steel dan plastik. Dari hasil perbandingan material tersebut maka diperoleh hasil bahwa material plastik memiliki harga yang lebih murah. Namun dalam pembuatan prototype menggunakan material besi karena material plastik tidak dapat diproduksi dalam jumah sedikit. Material plastik tersebut berupa biji plastik yang harus dilebur terlebih dahulu. Mesin yang digunakan tidak tersedia dalam bengkel pembuatan sehingga material yang digunakan adalah material besi.

5.5. Analisa Berdasarkan Display

• Pemilihan tombol diletakkan pada sandaran tangan karena batasan masalah dalam pembuatan produk ini adalah untuk manula yang memiliki keterbatasan fisik pada tubuh bagian bawah.

(7)

• Rem bertujuan agar kursi tidak bergeser pada saat manula akan duduk maupun berdiri dari kursi tersebut dan untuk berhenti dari pergerakannya. Rem juga diletakkan pada anggota tubuh bagian tangan. Alasan peletakannya sama dengan pemilihan tombol di atas.

• Warna pada bahan kerangka dan pembungkus kursi roda

Bahan kerangka dan pembungkus pada kursi roda dicat dengan warna krem

Accu basah

Accu diletakkan pada bagian bawah kursi karena terdapar ruang kosong pada bagian bawah alas tempat duduk kursi roda.

Charger

Charger diletakkan pada sebelah accu karena terdapat kabel yang menghubungkan accu dengan charger. Charger pada kursi roda dihubungkan melalui kabel dan dapat langsung dihubungkan ke stop kontak. Kabel pada stop kontak dapat diatur panjang pendeknya sehingga jika kabel kurang panjang maka bisa ditarik dan dimasukkan kembali.

• Papan di bagian bawah pada ke empat sisi kursi roda

Papan yang terdapat pada sekeliling bagian bawah alas tempat duduk digunakan agar kursi roda tampak lebih rapi. Juga untuk menghindari bahaya terjadinya arus pendek pada saat kerangka besi bersentuhan dengan kutub positif dari accu.

5.6. Analisa Berdasarkan Lingkungan

Kursi roda yang dibuat cocok digunakan pada ruangan tertutup ataupun tempat lainnya yang jalannya rata (misalnya: mall) karena ban pada kursi tersebut yang digunakan tidak kuat untuk digunakan pada jalan yang tidak rata. Kursi roda yang dibuat juga tidak tahan korosi sehingga sebaiknya menghindari tempat- tempat yang bersentuhan langsung dengan sinar matahari untuk mencegah terkelupasnya lapisan cat lebih cepat. Kursi roda digerakkan hrs dlm keadaan accu penuh. Accu dicharge selama 4 jam dan kursi roda dapat digunakan selama 10 jam pemakaian non stop.

(8)

5.7. Analisa Hasil Wawancara Setelah Produk Selesai Dibuat

Produk yang telah selesai dibuat kemudian akan dilakukan kembali wawancara kepada para subyek yang telah diukur dimensi tubuhnya untuk mengetahui apakah kursi tersebut sudah dirasa nyaman dan sesuai dengan yang diharapkan oleh subyek. Pertanyaan wawancara yang telah dilakukan setelah pembuatan produk dengan para subyek dapat dilihat pada lampiran 6. Jawaban untuk setiap subyek dengan menggunakan skala 1-10 secara keseluruhan di mana semakin tinggi nilai skalanya maka subyek merasa makin nyaman dalam penggunaan kursi roda.

Jawaban pertanyaan dari hasil wawancara setiap subyek untuk nomor 1-10 dicari rata-ratanya. Apabila nilai rata-ratanya lebih dari 5 berarti kursi tersebut sudah dirasa nyaman oleh pengguna sedangkan jika nilainya kurang dari 5 berarti kursi tersebut tidak dirasa nyaman.

Hasil wawancara yang telah dilakukan pada setiap subyek dapat dilihat pada tabel 5.1. Dari hasil wawancara tersebut maka dapat dikatakan bahwa kursi tersebut sudah nyaman karena sudah sesuai dengan yang diharapkan dan cukup nyaman pada saat digunakan.

Tabel 5.1. Hasil Wawancara Setelah Pembuatan Produk Subyek

ke-

Jenis

Kelamin Jawaban Pertanyaan

(L/P) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 L 9 8 8 8 8 7 7 8 9 8

2 L 8 9 9 8 8 8 7 7 7 9

3 L 8 8 7 9 7 9 8 9 8 8

4 L 7 7 9 8 6 9 8 8 9 7

5 L 9 7 8 7 8 8 7 8 8 7

6 L 8 9 9 8 9 7 9 8 8 8

7 L 8 8 7 9 8 8 7 9 9 8

8 L 9 7 8 8 9 9 8 9 8 7

9 L 8 9 7 8 6 7 8 7 8 8

10 L 8 8 8 7 8 8 9 8 7 7

11 L 9 8 8 8 9 8 7 8 9 8

12 L 7 9 9 9 8 9 8 8 8 8

13 L 8 8 7 8 7 7 9 9 9 9

14 L 7 7 8 8 8 8 9 8 7 7

15 L 7 9 8 7 9 8 8 8 8 8

16 L 8 8 7 7 8 7 7 9 8 9

(9)

Tabel 5.1. Hasil Wawancara Setelah Pembuatan Produk (Sambungan) Subyek

ke-

Jenis

Kelamin Jawaban Pertanyaan

(L/P) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

17 P 8 8 9 9 7 8 7 9 8 7

18 P 7 9 8 9 9 9 8 7 9 9

19 P 8 7 7 9 8 7 8 8 8 8

20 P 9 8 9 8 6 7 8 9 9 9

21 P 7 8 9 7 7 8 7 8 8 8

22 P 9 7 8 8 7 7 8 8 7 7

23 P 9 8 8 9 9 9 8 8 9 7

24 P 8 7 9 8 8 7 9 7 9 8

25 P 8 9 8 8 8 7 9 8 8 9

26 P 7 7 8 8 8 8 8 9 8 8

27 P 8 8 9 9 6 9 7 7 7 7

28 P 8 7 7 9 7 8 9 9 8 7

29 P 7 7 8 8 8 7 8 8 9 8

30 P 9 7 7 8 8 8 9 8 8 7

31 P 8 8 8 8 7 9 9 7 7 8

32 P 9 8 9 9 9 9 9 8 9 7

x 8,03 7,88 8,06 8,16 7,75 7,94 8,03 8,09 8,16 7,8

Jawaban hasil wawancara yang telah dilakukan untuk setiap nomer pertanyaan dapat dilihat pada chart di bawah ini:

Keterangan pada pie chart:

A: skala 6 B: skala 7 C: skala 8 D: skala 9

• Jawaban nomer 1 (panjang sandaran kepala)

Panjang Sandaran Kepala

25%

47%

28%

B C D

Gambar 5.1. Pie Chart Jawaban Pertanyaan Panjang Sandaran Kepala

(10)

Dari pie chart di atas diperoleh hasil bahwa persentase subyek yang menjawab dengan skala 7 sebesar 25%, skala 8 sebesar 47% dan skala 9 sebesar 28% dari keseluruhan subyek.

• Jawaban nomer 2 (lebar sandaran kepala)

Lebar sandaran Kepala

34%

44%

22%

B C D

Gambar 5.2. Pie Chart Jawaban Pertanyaan Lebar Sandaran Kepala

Dari pie chart di atas diperoleh hasil bahwa persentase subyek yang menjawab dengan skala 7 sebesar 34%, skala 8 sebesar 44% dan skala 9 sebesar 22% dari keseluruhan subyek.

• Jawaban nomer 3 (panjang sandaran punggung)

Panjang Sandaran Punggung

25%

44%

31%

B C D

Gambar 5.3. Pie Chart Jawaban Pertanyaan Panjang Sandaran Punggung

Dari pie chart di atas diperoleh hasil bahwa persentase subyek yang menjawab dengan skala 7 sebesar 25%, skala 8 sebesar 44% dan skala 9 sebesar 31% dari keseluruhan subyek.

(11)

• Jawaban nomer 4 (lebar sandaran punggung)

Lebar Sandaran Punggung

16%

53%

31%

B C D

Gambar 5.4. Pie Chart Jawaban Pertanyaan Lebar Sandaran Punggung

Dari pie chart di atas diperoleh hasil bahwa persentase subyek yang menjawab dengan skala 7 sebesar 16%, skala 8 sebesar 53% dan skala 9 sebesar 31% dari keseluruhan subyek.

• Jawaban nomer 5 (kedalaman tempat duduk)

Kedalaman Tem pat Duduk

13%

22%

43%

22%

A B C D

Gambar 5.5. Pie Chart Jawaban Pertanyaan Kedalaman Tempat Duduk

Dari pie chart di atas diperoleh hasil bahwa persentase subyek yang menjawab dengan skala 6 sebesar 13%, skala 7 sebesar 22%, skala 8 sebesar 43%

dan skala 9 sebesar 22% dari keseluruhan subyek.

(12)

• Jawaban nomer 6 (lebar tempat duduk)

Lebar Te m pat Duduk

34%

38%

28%

B C D

Gambar 5.6. Pie Chart Jawaban Pertanyaan Lebar Tempat Duduk

Dari pie chart di atas diperoleh hasil bahwa persentase subyek yang menjawab dengan skala 7 sebesar 34%, skala 8 sebesar 38% dan skala 9 sebesar 28% dari keseluruhan subyek.

• Jawaban nomer 7 (lebar sandaran tangan)

Lebar Sandaran Tangan

28%

41%

31%

B C D

Gambar 5.7. Pie Chart Jawaban Pertanyaan Lebar Sandaran Tangan

Dari pie chart di atas diperoleh hasil bahwa persentase subyek yang menjawab dengan skala 7 sebesar 28%, skala 8 sebesar 41% dan skala 9 sebesar 31% dari keseluruhan subyek.

• Jawaban nomer 8 (panjang sandaran kaki)

(13)

Panjang Sandaran Kaki

19%

53%

28%

B C D

Gambar 5.8. Pie Chart Jawaban Pertanyaan Panjang Sandaran Kaki

Dari pie chart di atas diperoleh hasil bahwa persentase subyek yang menjawab dengan skala 7 sebesar 19%, skala 8 sebesar 53% dan skala 9 sebesar 28% dari keseluruhan subyek.

• Jawaban nomer 9 (lebar sandaran kaki)

Lebar Sandaran Kaki

19%

47%

34% B

C D

Gambar 5.9. Pie Chart Jawaban Pertanyaan Lebar Sandaran Kaki

Dari pie chart di atas diperoleh hasil bahwa persentase subyek yang menjawab dengan skala 7 sebesar 19%, skala 8 sebesar 47% dan skala 9 sebesar 34% dari keseluruhan subyek.

(14)

• Jawaban nomer 10 (penempatan tombol bergerak)

Penem patan Tom bol Bergerak

38%

43%

19%

B C D

Gambar 5.10. Pie Chart Jawaban Pertanyaan Penempatan Tombol Bergerak

Dari pie chart di atas diperoleh hasil bahwa persentase subyek yang menjawab dengan skala 7 sebesar 38%, skala 8 sebesar 43% dan skala 9 sebesar 19% dari keseluruhan subyek.

Pada wawancara awal sebelum dilakukan perancangan, subyek diberi beberapa pertanyaan (lampiran 4) untuk mengetahui apakah tambahan-tambahan pada kursi roda tersebut penting atau tidak dalam perancangan. Dari hasil jawaban nomer 1-5 pada tabel 4.2 diperoleh bahwa manula merasa penting untuk menambahkan bantalan pada alas tempat duduk, spon pada sandaran kepala dan punggung serta sandaran punggung yang dapat diatur sudut kemiringannya. Pada pertanyaan nomer 6 (lampiran 4) subyek merasa ada bagian yang kurang nyaman pada kursi roda manual. Ada subyek yang merasa kurang nyaman dengan tinggi sandaran punggung, lebar tempat duduk, kedalaman tempat duduk, lebar sandaran tangan dan tinggi tempat duduk. Setelah produk selesai dibuat maka dilakukan uji coba kepada setiap subyek untuk mengetahui apakah produk yang telah selesai dibuat ini jika dibandingkan dengan kursi roda manual sudah cukup nyaman atau tidak. Kemudian setiap subyek diwawancarai dengan menggunakan skala seperti jawaban pertanyaan nomer 3,5,6,7 pada tabel 5.1. di atas sekaligus memberikan alasan mengapa subyek sudah merasa nyaman dengan kursi tersebut.

Setelah melakukan uji coba maka subyek yang merasa kurang nyaman dengan tinggi sandaran punggung pada awalnya mengatakan bahwa sandaran punggung untuk kursi roda yang dibuat tersebut sudah cukup nyaman. Nilai rata-

(15)

ratanya (jawaban nomer 3) diperoleh sebesar 8,06. Dengan kursi roda yang telah dibuat maka sandaran punggungnya sudah cukup panjang sehingga bagian tubuh subyek dapat bersandar sepenuhnya pada kursi tersebut. Selain itu dengan adanya tambahan spon pada sandaran punggung menjadikan sandaran lebih empuk dan nyaman pada saat digunakan. Pada awalnya beberapa subyek ada juga yang merasa kurang nyaman dengan kedalaman tempat duduk. Hal ini dikarenakan alas tempat duduk kurang panjang sehingga sebagian dari paha terlalu maju ke depan.

Dari hasil wawancara pada tabel 5.1. (jawaban nomer 5) diperoleh nilai rata-rata sebesar 7,75. Dengan adanya tambahan spon yang menjadikan kursi menjadi lebih empuk, nyaman serta cukup kokoh maka diperoleh hasil bahwa alas tempat duduk tersebut sudah cukup nyaman. Pada awalnya beberapa subyek merasa kurang nyaman dengan lebar tempat duduk karena alas tempat duduknya terlalu sempit bagi mereka yang memiliki panggul besar. Hal ini menyebabkan subyek yang menggunakannya tidak leluasa untuk bergerak. Setelah dilakukan uji coba dan ditanyakan kembali pada saat melakukan wawancara diperoleh nilai rata-rata (jawaban nomer 6) sebesar 7,94. Setelah dilakukan uji coba maka subyek yang merasa kurang nyaman dengan lebar sandaran tangan pada awalnya mengatakan bahwa sandaran tangan pada kursi roda manual kurang lebar sehingga kurang nyaman pada saat bersandar. Dari hasil wawancara pada tabel 5.1. (jawaban nomer 7) nilai rata-ratanya diperoleh sebesar 8,03. Subyek yang pada awalnya merasa kurang nyaman dengan tinggi tempat duduk mengatakan bahwa saat di kursi roda, subyek yang memiliki tinggi lutut yang panjang terlalu ditekuk pada saat duduk. Ini menyebabkan pada saat subyek duduk lutut menjadi cepat lelah dan kurang nyaman. Pada perancangan kursi roda ini tinggi lutut dibuat adjustable sehingga dapat dinaik-turunkan dan disesuaikan dengan ukuran penggunanya.

Pertanyaan untuk variabel tinggi lutut tidak tertera pada tabel 5.1. karena pertanyaan wawancara setelah produk selesai dirancang hanya untuk variabel yang tidak dibuat adjustable dalam perancangannya.

Dari pertanyaan nomer 7 hasil wawancara awal yang berhubungan dengan penempatan tombol kemudi diperoleh hasil sebagian besar subyek menginginkan tombol tersebut terletak di ujung bagian depan sandaran tangan. Hal ini juga

(16)

ditanyakan kembali kepada para subyek pada saat produk selesai dibuat (jawaban nomer 10 pada tabel 5.1.) dan diperoleh nilai rata-rata sebesar 7,8.

Untuk jawaban pertanyaan nomer 1,2,4,8,9 pada tabel 5.1. nilai rata- ratanya lebih besar dari 5. Misalnya untuk subyek 1 diperoleh hasil setiap nomer pertanyaan yang lebih besar dari 5. Subyek 1 mengatakan bahwa panjang sandaran kepala (jawaban nomer 1) cukup nyaman karena tinggi sandaran tidak melebihi kepala subyek pada saat bersandar sepenuhnya. Lebar sandaran kepala (jawaban nomer 2) juga dirasa cukup nyaman karena tidak terlalu sempit bagi subyek. Lebar sandaran punggung (jawaban nomer 4) juga sudah cukup pas lebarnya bagi subyek. Panjang dan lebar kaki (jawaban nomer 8 dan 9) juga dirasa cukup nyaman karena ukurannya besar sehingga kaki dapat berpijak dengan baik.

Hasil wawancara pada tabel 5.1. secara keseluruhan diperoleh hasil nilai rata-rata untuk panjang sandaran kepala 8,03; lebar sandaran kepala 7,88; lebar sandaran punggung 8,16; panjang sandaran kaki 8,09 dan lebar sandaran kaki 8,16.

5.8. Kelebihan dan Kelemahan Produk

Dalam membuat sebuah produk tentu saja ada kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh produk tersebut. Berikut adalah kelebihan dan kelemahan dari produk kursi roda yang dibuat:

Tabel 5.2. Kelebihan dan Kelemahan Kursi Roda yang Dibuat

Kelebihan Kelemahan

• Sesuai untuk ukuran dimensi tubuh orang Asia

• Beberapa bagian dibuat adjustable (tinggi lutut, sandaran tangan, tinggi siku)

• Adanya tambahan spon pada sandaran kepala, punggung, tangan dan alas tempat duduk

• Jika dinamo rusak maka kursi digerakkan secara manual

• Tidak bisa dilipat

• Rotasi perputaran kursi roda terlalu besar

• Tombol penggerak digerakkan dengan menggunakan dua tangan

(17)

Tabel 5.2. Kelebihan dan Kelemahan Kursi Roda yang Dibuat (Sambungan)

Kelebihan Kelemahan

• Sandaran kepala bisa dilepas dan dinaik-turunkan

• Sandaran punggung dapat diatur kemiringannya

• Alas tempat duduk bisa dilepas

• Mudah dibersihkan

• Pergerakan kursi roda tidak dapat mundur ke belakang

• Untuk mengatur ketinggian sandaran kepala membutuhkan bantuan orang lain

• Adanya tambahan rem yang bertujuan agar kursi tidak bergeser dari tempatnya

Adanya charger yang dapat langsung mengisi accu melalui kabel menuju stop kontak

Dari tabel 5.2. di atas terdapat kelebihan dan kelemahan pada kursi roda di mana manula yang menggunakan kursi roda dalam prakteknya tidak dapat mandiri sepenuhnya dan bergantung pada orang lain. Misalnya pada saat manula akan duduk ke kursi roda dibantu dengan memegang tangannya supaya dapat duduk dengan benar. Namun dengan kursi roda mekanis yang dibuat diharapkan manula dapat lebih mandiri pada saat mengoperasikan kursi roda tersebut.

Gambar

Tabel 5.1. Hasil Wawancara Setelah Pembuatan Produk Subyek
Tabel 5.1. Hasil Wawancara Setelah Pembuatan Produk (Sambungan) Subyek
Gambar 5.2. Pie Chart Jawaban Pertanyaan Lebar Sandaran Kepala
Gambar 5.4. Pie Chart Jawaban Pertanyaan Lebar Sandaran Punggung
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 5 menunjukkan terdapat penurunan rerata episode mual muntah 1,64 pada kelompok intervensi sebelum dan setelah dilakukan akupresur, secara statistik terdapat perbedaan

Ileus paralitik ini bukan suatu penyakit primer usus melainkan akibat dari Ileus paralitik ini bukan suatu penyakit primer usus melainkan akibat dari berbagai

Teta,i ti!ak  munkin ah/a ini meru,akan =aktor etioloi utama !alam (eaian esar kasus. Kartilao artikular !a,at rusak oleh trauma atau anuan

Kenapa seorang fisikawan bisa menghasilkan konsep-konsep yang sekarang dipakai dalam matematika, hal ini dikarenakan fenomena-fenomena alam yang ada di fisika

Maka dari itu, pada penelitian ini akan dilakukan sejumlah simulasi numeris dengan bantuan software metode elemen hingga yang mana mekanisme penelitian pada pengaruh

Hubungan karakteristik demografi balita dan riwayat infeksi malaria terhadap status gizi balita stunting di Provinsi NTT perlu diketahui guna mengetahui intervensi yang efektif

dianggap di bawah mutu yang layak. Peningkatan demokratisasi politik dan partisipasi politik warga masyarakat bertumpu pada kemahiran orang mengungkapkan isi hatinya lewat bahasa

Public Relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good wiil, kepercayaan, saling pengertian, dan citra baik dari masyarakat dan dapat membina