• Tidak ada hasil yang ditemukan

Plagiarism Checker X - Report

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Plagiarism Checker X - Report"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Plagiarism Checker X - Report

Originality Assessment

Overall Similarity: 21%

Date: Jan 19, 2021

Statistics: 1970 words Plagiarized / 9527 Total words

Remarks: Moderate similarity detected, you better improve the document (if required).

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri pertambangan terdapat tahapan kegiatan pertambangan, yaitu: penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, penambangan, pengolahan, pengangkutan dan pemasaran. Kegiatan penambangan dilakukan untuk mendapatkan suatu bahan galian yang ekonomis, salah contohnya adalah batubara (coal). Sebelum dapat melakukan kegiatan penambangan maka terlebih dahulu dicari lokasi keterdapatan suatu endapan. Hal tersebut didapatkan dengan cara melakukan kegiatan eksplorasi. Setelah didapatkan lokasi endapannya, tahap selanjutnya adalah dilakukan berbagai kegiatan seperti pemetaan lokasi, pembuatan peta kontur, pemodelan keterdapatan endapan dan sebagainya. Kemudian bagian yang paling menentukan akan dilakukannya kegiatan penambangan atau tidaknya adalah pada kegiatan studi kelayakan terhadap cadangan yang tersedia. Untuk dapat melakukan kegiatan tersebut maka

diperlukan kuantitas dan kualitas dari cadangan yang mana cadangan tersebut dapat diperoleh setelah dilakukan kegiatan perhitungan sumberdayanya. Oleh karena itu maka kegiatan perhitungan sumberdaya sangatlah penting terhadap dilakukan atau tidaknya suatu kegiatan penambangan. PT. Duta Alam Sumatera merupakan perusahaan tambang batubara yang melakukan kegiatan Operasi Produksi penambangan di Desa Payo

Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan, bahwasanya telah melakukan kegiatan penambangan dengan metode open pit dan sebagian wilayahnya masih dalam tahap eksplorasi. Dalam wilayah IUP PT. Duta Alam Sumatera area blok Penambangan, berdasarkan observasi lapangan pada blok PT Duta Alam Sumatera saat ini belum melakukan perhitungan sumberdaya mengunakan Software Rockworks16 dan Surpac6.3, sedang melakukan kegiatan drilling untuk pengambilan sampel ketebalan batubara dan overburden. Beberapa metode yang digunakan untuk perhitungan sumberdaya dan cadangan seperti: metode Circular USGS, metode Polygon (Area

influence), metode Mean Area, metode penampang (Cros Section), metode kontur (isoline) dan metode kriging. Adapun macam-macam software yang dapat digunakan untuk

perhitungan sumberdaya dan cadangan seperti: Software Surpac 6.3, Sofware Rockworks dan lain-lain. Metode Circular United States Geological Survey (USGS) merupakan

(3)

pengembangan dari sistem blok dan perhitungan volume biasa.Sistem USGS ini dianggap sesuai untuk diterapkan dalam perhitungan sumberdaya batubara, karena sistem ini ditujukan pada pengukuran bahan galian yang berbentuk perlapisan(tabular)yang memiliki ketebalan dan kemiringan lapisan yang relatif konsistenmetode ini digunakan untuk menghtung sumberdaya batubara pada tambang terbuka. Metode polygon

merupakan metode umum diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homogen, kadar pada suatu luasan didalam poligsonditaksir dengan nilai conto yang berada di tengah- tengah poligon sehingga metode ini sering disebut dengan metode poligon24daerah pengaruh (area of influence). Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara dua titikcontoh dengan satu garis sumbu. Pada studi kasus kali ini penulis melakukan kegiatan perhitungan sumberdaya batubara menggunakan software Rockworks16 dan Surpac6.3. Data yang akan diolah penulis merupakan data yang diperoleh dari Mineral &

Coal Studio untuk kajian perhitungan sumberdaya batubara milik PT Duta Alam Sumatera.

Maka dari itu dalam laporan akhir ini penulis mengambil studi kasus yang berjudul

“Estimasi Cadangan Batubara Menggunakan Metode Cross Station, Metode Cilcular, Metode Polygon di PT. Duta Alam Sumatera (DAS) Merapi Barat Sumatera Selatan” 1.2 Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Belum adanya perhitungan sumberdaya mengunakan metode Cross Station di PT Duta Alam Sumatera. 2. Belum adanya perhitungan sumberdaya mengunakan metode Cilcular di PT Duta Alam Sumatera. 3. Belum adanya perhitungan sumberdaya mengunakan metode Polygon di PT Duta Alam Sumatera. 1.3 Batasan Masalah Berdasakan identifikasi masalah yang ada maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Jumlah sumberdaya batubara dengan metode Cross Station. 2. Jumlah sumberdaya batubara dengan metode circular. 3. Jumlah sumberdaya batubara dengan metode Polygon. 1.4 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Berapa jumlah cadangan batubara dengan metode Cross Section? 2. Berapa jumlah cadangan batubara dengan metode Cilcular? 3. Berapa jumlah cadangan batubara dengan metode Poligon ? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menentukan jumlah cadangan

(4)

batubara dengan metode Cross Section. 2. Menentukan jumlah cadangan batubara dengan metode Cilcular. 3. Menentukan jumlah cadangan batubara dengan metode Poligon. 1.6 Manfaat Penelitian Setelah penelitian dilakukan, penulis berharap hasil penelitian dapat memberi manfaat: 1. Bagi penulis Sebagai landasan untuk menambah ilmu dan wawasan tentang perhitungan sumberdaya batubara danagar dapat menjadi bekal untuk

diaplikasikan nantinya didunia kerja. 2 Bagi perusahaan Dapat menjadi bahan acuan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam perencanaan penambangan. 3 Bagi STTIND Padang Sebagai bahan masukan bagi Mahasiswa Pertambangan, dan sebagai bahan referensi STTIND Padang dalam pembaharuan informasi yang ada. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dalam dunia pertambangan, dikenal tahap yang disebut dengan Tahapan Eksplorasi. Eksplorasi merupakan bagian dari kegiatan pertambangan, dimana kegiatan dimulai dari : Survey tinjau, Prospeksi, Eksplorasi pendahuluan, Eksplorasi rincian.

Berdasarkan UU No 4 Tahun 2009, Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha

pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumberdaya dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup. 2.2 Tahapan Eksplorasi Urutan penyelidikan geologi yang umumnya dilaksanakan melalui dua tahap utama, yaitu : Penyelidikan umum dan eksplorasi. Menurut18Standar Nasional Indonesia (SNI

13-6606-2001) tata cara umum penyusunan laporan eksplorasi bahan galian.Penyelidikan umum terdiri dari surveytinjau dan prospeksi, sedangkan eksplorasi terdiri dariekplorasi umum dan eksplorasi rinci. 1. Survei Tinjau (Reconnaissance) Tahap penyelidikan umum

25untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi keterdapatanbahan galian pada skala regional, terutama berdasarkan hasil studiregional diantaranya pemetaan geologi regional, pemotretan udara dan23metoda tidak langsung lainnya, dan peninjauan lapangan pendahuluan yang penarikan kesimpulannya berdasarkan ekstrapolasi dari data yang ada.2.21Prospeksi (Prospecting) Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk membatasi daerah sebaran endapan batubara yang akan menjadi sasaran eksplorasi selanjutnya.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini diantaranya, pemetaan geologi dengan skala

(5)

minimal 1:50.000, pengukuran penampang stratigrafi, pembuatan paritan. 3. Eksplorasi Umum( General Exploration) Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran awal bentuk tiga dimensi endapan batubara yang meliputi ketebalan lapisan, bentuk, korelasi, sebaran, struktur, kuantitas dan kualitas.Kegiatan yang dilakukan antara lain, pemetaan geologi dengan skala minimal 1:10.000, pemetaan topografi, pemboran dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya, penampangan (logging) geofisika, pembuatan sumuran/paritan uji, dan pencontohan yang andal. Pengkajian awal geoteknik dan geohidrologi dimulai dapat dilakukan pembuatan sumuran, pemboran uji (scout drilling), pencontohan, dan analisis. Metode eksplorasi tidak langsung, seperti penyelidikan geofisika, dapat dilaksanakan apabila dianggap perlu.4.Eksplorasi Rincian (Detailed

exploration) Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas serta modeltiga dimensi endapan batubara secara lebih rinci.Kegiatan yang harus dilakukan adalah pemetaan geologi dan topografi dengan skala minimal 1:2.000, pemboran dan pencontohan yang dilakukan dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya, penampangan (logging) geofisika, serta pengkajian geohidrologi dan geoteknik. Pada tahap ini perlu dilakukan penyelidikan pendahuluan pada batu bara, batuan, air dan lainnya yang dipandang perlu sebagai bahan pengkajian lingkungan yang berkaitan dengan rencana kegiatan penambangan yang diajukan.2.3 Tipe Endapan Batubara dan Kondisi geologi 2.3.1 Tipe Endapan Batubara Secara umum endapan batubarautama di indonesia terdapat dalam tipe endapanbatubara ombilin, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Bengkulu. tipe endapan batubaratersebut masing-masing memiliki karakteristik tersendiri yang mencerminkan sejarah sedimentasinya. Selain itu, proses pasca pengendapan seperti tektonik, metamorfosis, vulkanik dan proses

sedimentasi lainnya turut mempengaruhi kondisi geologi atau tingkat kompleksitas pada saat pembentukanbatubara. 2.3.2 Kondisi Geologi atauKompleksitas Berdasarkan proses sedimentasi dan pengaruh tektonik, karakteristik geologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama : Kelompok geologi sederhana, kelompok geologi moderat, dan kelompok geologikompleks. Ketiga tingkat kompleksitas geologi ini dapat terjadi

(6)

didaerah tertentu (RikiYulloh, dkk, 2017). Uraian tentang batasan umum untuk masing- masing kondisi geologi tersebut beserta tipe lokalitasnya adalah sebagai berikut, sedangkan ringkasannya diperhatikan pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Aspek Tektonik Dan

Sedimentasi Sebagai Parameter Dalam Pengelompokkan Kondisi Geologi Parameter/Aspek geologi Sederhana Moderat Komplek I. Aspek Sedimentasi 1. Variasi Ketebalan 2.

Kesinambungan 3. Percabangan Sedikit bervariasi Ribuan meter19Hampir tidak ada Bervariasi Ratusan meter beberapa Sangat bervariasi Puluhan meter banyakII.Aspek Tektonik 1. Sesar 2. Lipatan 3.Intrusi 4. Kemiringan Hampir tidak ada Hampir tidak berlipat Tidak berpengaruh Landai Jarang Terlipat Berpengaruh Sedang Rapat Terlipat kuat Sangat berpengaruh Terjal III. Variasi Kualitas Sedikit bervariasi Bervariasi Sangat bervariasi

(Sumber : Pedoman pelaporan sumberdaya mineral dan cadangan SNI 5015:2011) 1.

Kondisi geologi sederhana Endapan batubara1dalam kelompok ini umumnya tidak dipengaruhi oleh aktivitas tektonik, seperti sesar, lipatan, dan intrusi.Lapisan batubara pada umumnya landai, menerus secara lateral sampai ribuan meter, dan hampir tidak mempunyai percabangan. Ketebalan lapisanbatubarasecara lateral dan kualitasnya tidak memperlihatkan variasi yang berarti.Contoh jenis kelompok ini antaralain, di lapangan Bangko Selatan dan Muara Tiga Besar (Sumatera Selatan), Senakin Barat (Kalimantan Selatan), dan Cerenti (Riau).2. Kondisi geologi moderat Batubaradalam kelompok ini diendapkan dalam kondisi sedimentasi yang lebih bervariasi dan sampai tingkat tertentu telah mengalami perubahan pasca pengendapan dan tektonik. Sesar dan lipatan tidak banyak, begitu pula pergeseran dan perlipatan yang diakibatkannya relatif sedang.

Kelompok ini dicirikan pula oleh kemiringan lapisan dan variasi ketebalan lateral yang sedang serta berkembangnya percabangan lapisanbatubara,namun sebarannya masih dapat diikuti sampai ratusan meter.Kualitas batubarasecara langsung berkaitan dengan tingkat perubahan yang terjadi baik pada saat proses sedimentasi berlangsung maupun pada pasca pengendapan. Pada beberapa tempat intrusi batuan beku mempengaruhi struktur lapisan dan kualitasbatubaranya. Endapan batubarakelompok ini terdapat antara lain di daerah Senakin, Formasi Tanjung (Kalimantan Selatan), Loa Janan-Loa Kulu,

(7)

Petanggis (Kalimantan Timur), Suban dan Air Laya (Sumatera Selatan),serta Gunung Batu Besar (Kalimantan Selatan). 3. Kondisi geologi komplek Batubara pada kelompok ini umumnya diendapkan dalam sistem sedimentasi yang komplek atau telah mengalami deformasi tektonik yang ekstensif yang mengakibatkan terbentuknya lapisan batubara dengan ketebalan yang beragam. Kualitas batubaranyabanyak dipengaruhi oleh

perubahan-perubahan yang terjadi pada saat proses sedimentasi berlangsung atau pada pasca pengendapan seperti pembelahan atau kerusakan lapisan (wash out). Pergeseran, perlipatan dan pembalikan (overturned) yang ditimbulkan oleh aktivitas tektonik, umum dijumpai dan sifatnya rapat sehingga menjadikan lapisan batu bara sukar dikorelasikan.

Perlipatan yang kuat juga mengakibatkan kemiringan lapisan yang terjal. Secara lateral, sebaran lapisan batu baranya terbatas dan hanya dapat diikuti sampai puluhan meter.

Endapan batubara dari kelompok ini antara lain, ditemukan di Ambakiang, Formasi warukin, Ninian, Belahing dan Upau (Kalimantan selatan), Sawahluhung (Sawahlunto, SumateraBarat), daerah Air Kotok (Bengkulu), Bojongmanik (Jawa Barat), serta daerah batubara yang mengalami ubahan intrusi batuan beku di Bunian Utara(Sumatera selatan).

Tabel 2.2 Persyaratan jarak titik informasi untuk setiap kondisi geologi dan kelas

sumberdaya Kondisi Geologi Kriteria Hipotetik Tereka Terunjuk Terukur Sederhana Jarak Titik Informasi (m) Tidak Terbatas 100026struktur geologi, ketebalan tanah penutup, kualitas dan kuantitas batubara sesuai dengan tingkat penyelidikan. Penentuan sebaran dan jumlah sumberdaya ini penting sebagai data yang akan diperlukan pada tahap awal terhadap pekerjaan lainya seperti penentuan prospeksi atau penghitungan potensi

cadangan batubara di daerah penelitian (Asmoro Widagdo, Adi Candra, 2013) Sumberdaya batubara (Coal resources) merupakan bagian dari endapan batubara dalam bentuk dan kualitas tertentu serta mempunyai prospek beralasan yang memungkinkan untuk ditambang secara Ekonomis, Lokasi, kualitas, kuantitas, karakteristik geologidan kemenerusan dari lapisan batubara yang telah diketahui, diperkirakan atau

diinterpretasikan dari bukti geologi tertentu. Sumberdaya batubara dibagi sesuai dengan tingkat kepercayaan geologi ke dalam kategori tereka,terunjuk dan terukur.14Sumberdaya

(8)

batubara (Coal Resources) adalah bagian dari endapan batubara yang diharapkan dapat dimanfaatkan(Mahrunzen, dkk, 2015). Cadangan batubara (Coal reserves) merupakan bagian dari sumberdaya batubara terunjuk dan terukur yang dapat ditambang secara ekonomis. Estimasi cadangan harus memasukkan perhitungan dilution dan losses yang muncul pada saat batubara ditambang. Penentuan cadangan secara tepat telah

dilaksanakan yang mungkin termasuk studi kelayakan. Penentuan tersebut harus telah mempertimbangkan semua faktor-faktor yang berkaitan seperti metode penambangan, ekonomi, pemasaran, legal, lingkungan, sosial dan peraturan penerintah.4Penentuan ini harus dapat memperlihatkan bahwa pada saat laporan dibuat, penambangan ekonomis dapat ditentukan secara memungkinkan.Cadangan batubara dibagi sesuai dengan tingkat kepercayaannya ke dalam cadangan batubara terkira dan cadangan batubara terbukti.

Menurut4Standar Nasional Indonesia (SNI 5015:2011) pedoman pelaporan sumberdaya dan cadangan batubaramenurut Badan Standarisasi Nasional (BSN) adalah : 1.

Sumberdaya Batubara Tereka (Inferred Coal Resource) Bagian dari total estimasi

sumberdaya batubara yang kualitas dan kuantitasnya hanya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang rendah. Titik informasi yang mungkin didukung oleh data pendukung tidak cukup untuk membuktikan kemenerusan lapisan batubara dan/atau kualitasnya. Estimasi dari kategori kepercayaan ini dapat berubah secara berarti dengan eksplorasi lanjut.2. Sumberdaya Batubara Terunjuk (Indicated Coal Resources)Bagian dari total sumberdaya batubara yang kualitas dan kuantitasnya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang masuk akal, didasarkan pada informasi yang didapatkan dari titik-titik pengamatan yang mungkin didukung oleh data pendukung. Titik informasi yang ada cukup untuk menginterpretasikan kemenerusan lapisan batubara, tetapi tidak cukup untuk membuktikan kemenerusan lapisan batubara dan/atau kualitasnya.23. Sumberdaya Batubara Terukur (Measured Coal Resource) Bagian dari total sumberdaya batubara yang kualitas dan kuantitasnya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan tinggi,

didasarkan pada informasi yang didapat dari titik-titik pengamatan yang diperkuat dengan data-data pendukung. Titik-titik pengamatan jaraknya cukupberdekatan untuk

(9)

membuktikan kemenerusan lapisan batubara dan/atau kualitasnya.4. Cadangan Batubara Terkira (Probable Coal Reserve) Bagian dari sumberdaya batubaraterunjukyang dapat ditambang secara ekonomis setelah faktor-faktorpenyesuaiterkait diterapkan, dapat juga sebagai bagian dari sumberdaya batubara terukur yang dapat ditambang secara ekonomis, tetapi ada ketidakpastian pada salah satu atau semua faktorpenyesuai yang terkait

diterapkan.5. Cadangan Batubara Terbukti (Proved Coal Reserve)Bagian yang dapat ditambangsecara ekonomis dari sumberdaya batubara terukur setelah faktor-faktor penyesuai yang terkait diterapkan.2.4.1 Dasar Klasifikasi Klasifikasi sumberdaya28dan cadangan batubara didasarkan pada tingkat keyakinan geologi dan kajian kelayakan.

1Pengelompokan tersebut mengandung dua aspek, yaitu aspek geologi dan aspek

ekonomi,kajian kelayakannya dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Klasifikasi sumberdaya dan cadangan batubara Tahapeksplorasi Status hasil kajian Survey Tinjau (reconnaissance) Prospeksi (prospecting) Eksplorasi Pendahuluan (preliminary Exploration) Eksplorasi rinci (detail ekploration) Belum layak Sumberdaya Hipotetik (Hypothical Resouces) Sumberdaya Tereka(inferred Resources) Sumberdaya Tertunjuk(Indicated Resources) Sumberdaya terukur (Measures resources) Layak Cadangan terkira reserves) (probable (Sumber : Badan Standarisasi Nasional, 1997) 1.2Aspek Geologi, Berdasarkan tingkat keyakinan geologi, sumberdaya terukur harus mempunyai tingkat keyakinan yang lebih besar dibandingkan dengan sumberdaya tertunjuk, begitu pula sumberdayatertunjukharus mempunyai tingkat keyakinan yang lebih tinggidibandingkan dengan sumberdaya tereka. Sumberdaya

1terukur dan tertunjuk dapat ditingkatkan menjadi cadangan terkira dan terbukti apabila telah memenuhi kriteria layak. Tingkat keyakinan geologi tersebut secara kuantitatif dicerminkan oleh jarak titik informasi (singkapan, lubang bor).2. Aspek2Ekonomi, Ketebalan minimal lapisan batubara yang dapat ditambang dan ketebalan maksimal lapisan pengotor atau“dirt parting”yang tidak dapat dipisahkan pada saat ditambang, yang menyebabkan kualitas batubaranya menurun karena kandungan abunya meningkat, merupakan beberapa unsur yang terkait dengan aspek ekonomi dan perlu diperhatikan dalam menggolongkan sumberdaya batubara.12Dalam menaksir suatu sumberdaya

(10)

mineral, diperlukan suatu persyaratan penaksiran data lapangan melihat pentingnya bahwa semua keputusan teknis sangat tergantung pada data lapangan.Hal di atas merupakan salah satu tugas penting dan meuatannya cukup berat dalam evaluasi sumberdaya (resources).Model data yang kita buat adalah pendekatan dari realitas, berdasarkan data/informasi yang kita dapatkan di lapangan.2.4.2 Perhitungan Sumberdaya Setelah dilakukan kegiatan eksplorasi pada tahap-tahap kegiatan pertambangan kemudian melakukan analisa dan perhitungan sumberdaya. Adapun tujuan dari perhitungan

sumberdaya yaitu agar dapat menentukan jumlah dan mutu kualitas bahan galian. Kagiatan lapangan untuk memperoleh data guna perhitungan sumberdaya adalah sebagai berikut:

1. Observasi Lapangan8Observasi lapangan merupakan gambaran praktis kondisi dan keadaanlapangan meliputi pengambilan data geografi dan demografi. 2. Pemetaan Pemetaan tidak mutlak dilaksanakan untuk pengambilan topografi, bentang alam dan lereng awal jika peta telah tersedia maka hanya dilakukan ploting.3. Pengambilan conto Pengambilan contodapat berupa air, tanah, endapan, singkapan sesuai dengan

metodenya.4. Pengambilan data geologiPengambilan data geologi dapat dilakukan dengan studi literatur dan pengecekkan langsungdi lapangan. 5. Pengolahan data Pengolahan data dilakukan di lapangan (pengecekkan mudah) atau dikirim ke kantor termasuk pekerjaan studio, ujilaboratotium dan analisa. Untuk estimasi sumberdayatidak lepas dari metode yang akan digunakan, adapun metode perhitungansumberdaya dapat dikategorikan menjadi : a. Metode konvensional 1) Tertua dan paling umum digunakan 2) Mudah diterapkan, dikomunikasikan dan dipahami 3) Mudah diadaptasi dengan semua endapan mineral 4)29Kelemahannya sering menghasilkan perkiraan salah, karena

cenderung menilai kadar tinggisaja 5)5Kadar suatu luasan diasumsikan konstan sehingga tidak optimal secara matematika6)Untuk endapan yang terpencar dapat terjadi penafsiran yang salahb. Metode non konvensional 1) Pengembangan teori matematik dan statistic 2) Secara teoritis akan lebih optimal 3) Kelemahannya rumit dan data terbatas tidak optimal.

2.4.3 Metode Perhitungan Sumberdaya Pemilihan metoda perhitungan cadangan didasari oleh faktor geologi endapan, metoda2eksplorasi, data yang dimiliki, tujuan perhitungan,

(11)

dan tingkat kepercayaan yang diinginkan.2.4.4 Metode Cross Section (penampang) 1.

Metode Penampang (Cross Section) Metode penampang masih sering digunakan pada tahap paling awal perhitungan cadangan. Hasil perhitungan secara manual5ini dapat dipakai sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil perhitungan yang lebih canggih menggunakan komputer. Dalam perhitungan menggunakan metode penampang tegak, rumus yang biasa digunakan adalah rumus luas rata-rata (mean area). 2. Metode

CircularUnited Geological Survey (USGS) Metode Circular United States Geological

Survey(USGS) merupakan pengembangan dari sistem blok dan perhitungan volume biasa.

Sistem usgsini dianggap sesuai untuk diterapkan dalam perhitungan sumberdaya batubara, karena sistem ini ditujukan pada pengukuran bahan galian yang berbentuk perlapisan (tabular) yang memeiliki ketebalan dan kemiringan lapisan yang relatif konsisten,

20prosedur atau teknik perhitungan dalam sistem usgs adalah dengan membuat lingkaran- lingkaran (setengah lingkaran) pada setiap titik informasi endapan batubara.3. Metode polygon (area of influence) Metode poligon ini merupakan metode perhitungan yang

5konvensional. Metode ini umum diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homogen dan mempunyai geometri yangsederhana.15Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan nilai conto yang berada di tengah-tengahpolygonsehingga metode ini sering disebut dengan metodepolygon daerah pengaruh (area of influence).5Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara dua titik contodengan satu garis sumbu. 2.4.5 Rumus luas rata-rata untuk endapan sumberdaya Metode Penampang (Cross Section). V= d...(1) Keterangan: A1,A2 = Luas penampang sumberdaya (m2). d = Jarak antar penampang (m). V = Volume (m3) Sedangkan untuk menghitung tonase digunakan rumus: Keterangan: T= Tonase ρ= Massa Jenis (ton/m3). SR = Keterangan: SR = stripping ratio Sketsa perhitungan volume endapan sumberdaya16dengan rumus mean area dapat dilihat pada gambar2.1: Gambar 2.1 Sketsa Perhitungan Volume Endapan Sumberdaya Dengan Rumus Mean Area (Metode Penampang). 2.4.6 rumus luas rata-rata untuk endapan sumberdaya Metode Circular. dalam perhitungan sumberdaya

menggunakan metode Ciricular Usgs rumus yang digunakan adalah: (T) = (L/cos α) x t x D,

(12)

………(2) Keterangan: T = Tonase Batubara (ton) t = Tebal batubara (m) D = Berat batubara pervolume (density) L = Luas area batubara (m2) Α = Dip lapisan batubara(°)

3Kemiringan lapisan batubara juga memberikan pengaruh dalam perhitungan sumber daya batubara. Bila lapisan batubara memiliki kemiringan yang berbeda-beda, maka perhitungan dilakukan secara terpisah.a) Kemiringan 0° – 10° Perhitungan Tonase dilakukan langsung dengan menggunakan rumus Tonnaseyaituketebalan batubara x berat jenis batubara x area batubara.b) Kemiringan 10° – 30° Untuk kemiringan 10° – 30°,13tonase batubara harus dibagi dengan nilai cosinus kemiringan lapisan batubara.c) Kemiringan > 30° Untuk kemiringan > 30°,tonase batubara dikali dengan nilai cosinus kemiringan lapisan batubara.

(Sumber:Jhemmy Cristian 2011) Gambar 2.2 AturanPerhitungan Sumberdaya Batubara metode circular usgs. 2.4.7 Rumus luas rata-rata dipakai untuk endapan sumberdaya metode metode polygon. Rumus perhitungan tanah penutup : Vob = t × A Rumus Perhitungan cadangan : V = t × A Rumus Tonase : T = V × ...(3) Keterangan : Vob = Volume Overburden V = Volume Ore t = Ketebalan A = Luas T = Tonase = Density Gambaran metode poligon dapat dilihat pada gambar 2.2: Gambar 2.3. Metode Poligon (Area Of Influence) Peneliti tertarik memilih metode penampang (cross section) dan metode poligon (area of influence) dikarenakan dua metode ini lebih banyak digunakan dilapangan dan lebih cepat dipahami dan gampang dikerjakan, kekurangan dari dua metode ini adalah tingkat keakuratan yang rendah apabila terjadi kesalahan saat menginput data. 2.510Kategori Batubara Daerah Penelitian Menentukan jenis klasifikasi batubara di daerah penelitian adalah dengan cara memperhatikan tahapan eksplorasi dan kajian apa saja yang telah dipertimbangkan serta yang telah terpenuhi dari suatu

perusahaan.7Dilihat dari klasifikasi Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) Amandemen 1- SNI 13-5014-1998 maka sumberdaya batubara diklasifikasikan berdasarkan dari semua aspek dari studi kelayakan dan tahapan eksplorasi, apabila perusahaan telah melakukan semua tahapan eksplorasi lalu melakukan studi kelayakan dan dianggap layak maka endapan batubara tersebut dapat disebut cadangan batubara endapan batubara yang sudah dilakukan tahapan eksplorasi tetapi belum dilakukannya studi kelayakan atau sudah

(13)

dilakukan tetapi hasilnya belum layak maka endapan batubara itu masih disebutsumber daya batubara. Batubara di lokasi penelitian telah ditetapkan batasan-batasan dari estimasi sumberdaya batubara tersebut. Batasan-batasantersebut berupa ketebalan, kedalaman, kemiringan, jurus dan kualitas dari endapan batubara tersebut.Pada lokasi penelitian telah dilakukan eksplorasi detail dengan data eksplorasi berupa singkapan, sumur uji, paritan, pengeboran dengan jarak antar lubang bor 100 m dan telah melakukan studi kelayakan maka batubara di daerah penelitian diklasifikasi sebagai sumberdaya terukur (Resource).

2.6 Lokasi Daerah Penelitian IUP pertambangan PT. Duta Alam Sumatera secara

administrasi termasuk ke dalam wilayah Desa Payo Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan. Untuk mencapai lokasi penyelidikan dari Jakarta diperlukan transportasi sebagai berikut : Dari bandara Soekarno – Hatta, Jakarta menuju bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Sumatera Selatan dengan menggunakan pesawat udara ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam.Dari kota Palembang ke kota Lahat dapat ditempuh melalui jalur darat denganmenggunakan kendaraan roda empat selama ± 5 jam.

Dari kota lahat menuju Desa Payo Kec. Merapi Barat dapat ditempuh dengan

menggunakan roda empat selama ± 20 menit. Dari desa Payo menuju ke lokasi IUP dapat ditempuh dengan berjalan kaki maupun menggunakan roda empat menyusuri jalan setapak bekas jalan rintisan. 2.7 Izin Usaha Pertambangan Izin usaha pertambangan PT Duta Alam Sumatera secara administrasi termasuk ke dalam wilayah Desa Payo7Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatandengan luas area izin usaha pertambangan seluas 357 Ha (KW.05.3.LHT.2008) dengan batas koordinat seperti yang tercantum pada Tabel 2.4. 2.7.1 Lokasi dan Topografi Secara umum, disekitar lokasi tambang mempunyai topografi berupa daerah perbukitan dan relatif landai. Elevasi terendahnya ±44 meter dari permukaan air laut di bagian timur sedangkan elevasi tertingginya ±113 meter dari permukaan laut disebelah barat. Secara geografis lokasi tambang dibatasi dengan koordinat sebagai berikut : Tabel 2.4 Koordinat WIUP PT Duta Alam Sumatera Daftar Koordinat Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT Duta Alam Sumatera seluas 357 Ha No Bujur Timur Lintang Selatan Konversi ° ´ ´´ ° ´ ´´ BT LS 1 103 36

(14)

25 -3 45 48 103.6069 -3.76333 2 103 37 5 -3 45 48 103.6181 -3.76333 3 103 37 5 -3 45 59 103.6181 -3.76639 4 103 37 47 -3 45 59 103.6297 -3.76639 5 103 37 47 -3 46 7 103.6297 -3.76861 6 103 38 20 -3 46 7 103.6389 -3.76861 7 103 38 20 -3 46 30 103.6389 -3.775 8 103 36 25 -3 46 30 103.6069 -3.775 Sumber : Keputusan Bupati Lahat No.

503/415/KEP/PERTAMBEN/2008 Untuk mencapai lokasi penyelidikan dari Jakarta

diperlukan transportasi sebagai berikut. 1. Dari bandara Soekarno – Hatta, Jakarta menuju bandara Sultan Mahmud Badarudin9II, Sumatera Selatan dengan menggunakan pesawat udara ditempuh dalam waktukurang lebih 1 jam.2. Dari kota Palembang ke kota Lahat dapat ditempuh melalui jalur darat denganmenggunakan kendaraan roda empat selama

±5jam. 3. Dari kota lahat menuju DesaPayo dapat ditempuh dengan menggunakan roda empat selama ±20 menit. 4. Dari desa Payo menuju ke lokasi izin usaha pertambangan dapat ditempuh dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapakbekas jalan rintisan. Peta kesampaian untuk menuju lokasi penyelidikan dapat dilihat pada Gambar Sumber:

Department Engineering PT Duta Alam Sumatera (DAS) Gambar 2.4 Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah. 2.8 Penelitian yang Relevan 1. Riswan, 2016,16Permodelan dan Perhitungan Cadangan Batubara Pada Pit 2 Blok 31 PT. PQRS SumberSuplasi Batubara PLTU Asam-Asam Kalimantan Selatan. Energi listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menggunakan bahan bahan bakar Batubara, tetapi Cadangan batubara setiap hari semakin berkurang, sementara kebutuhan batubara pada PLTU semakin

meningkat. Untuk mengantisipasi permasalah tersebut diperlukan suatu inovasi

menentukan sumber cadangan batubara yang baru yaitu dengan melakukan eksplorasi dan memodelkan endapan batubara untuk menghitung sumberdaya dan cadangan batubara.

Perhitungan cadangan menggunakan kombinasi metode polygon dan Circular sesuai ketentuan SNI nomor 5015 tahun 2011. Pada lokasi penelitian terdapat 2 Seam yaitu Seam A dengan ketebalan 1,2 m-1,4 m dan Seam B dengan ketebalan 2,2 m-2,7 m. Perhitungan sumberdaya dengan kondisi geologi moderat dengan luas total daerah pengaruh sebaran batubara 130,53 Ha dengan elevasi-140 dpl didapatkan Sumberdaya terukur 1972771,9 ton, Sumberdaya terunjuk : 1339625,0 ton, Sumberdaya terukur : 1241905,5 ton dan

(15)

Cadangan batubara tertambang sebesar 291.963,3 ton dan volume Overburden sebesar 3.439.629,01 BCM. 2. Calvin Maharza, 2018, Estimasi Sumberdaya Batubara dengan

Menggunakan Metode Cross Section di Pit 2 PT. Tambang Bukit tambi. Site Padang Kelapo.

Kec. Muaro Sebo Ulu. Kab. Batanghari, Provinsi Jambi,Untuk mempertahankan eksistensi di dunia pertambangan. setiap perusahaan tambang batubara harus selalu melakukan

peningkatan produksi batubara agar tetap eksis di pasar global maupun mancanegara.

Salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan produksinya ialah dengan melakukan perluasan area penambangan. PT. Tambang6Bukit Tambi menerapkan sistem tambang terbuka dan saat ini sedang melakukan kegiatan penambangan daneksplorasi untuk melakukan perluasan daerah penambangan.Wilayah yang sedang dilakukan kegiatan eksplorasi untuk dilakukannya penambangan selanjutnya disebut pit 2. Perusahaan telah menyelesaikan pengeboran di area pit 2 yaitu dengan kedalaman maksimal lobang bor 30m dan jarak antar lobang bor 100m serta ketebalan rata-rata 4m dengan menggunakan pemboran coring. Dengan adanya data eksplorasi yang dilakukan olehperusahaan maka akan memudahkan dalam melakukan kegiatan perhitungan sumberdaya batubara. Dalam pengolahan data menggunakan metode penampang (Cross Section). Terdapat 22 garis sayatandengan jarak antara garis sayatan adalah 50 meter.Setelah dilakukan perhitungan sumberdaya batubara didapatkan tonase batubara Seam A sebesar 2.255.500 ton/m3 dan Seam B sebesar 3.373.500 ton/m3. 3. Riki Yulloh, 2017,27Estimasi Sumberdaya Batubara Blok D dan Blok E di Wilayah Konsesi Iup PT.30Andhika Yoga Pratama, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi,Untuk Perhitungan batubara menggunakan metode daerah pengaruh atau USGS 1983 sedangkan volume overburden menggunakan metode penampang. Penelitian dilakukan di dua Blok yaitu blok D dan Blok E. Di lokasi penelitian terdapat empat lapisan batubara yaitu Seam A, Seam B, Seam C, dan Seam D. Dengan metode daerah pengaruh didapat volume dan tonase batubara untuk sumberdaya terukur yaitu sebesar 46.193.503,28 m3 (60.513.489,30 ton), dan sumberdaya tertunjuk sebesar 13.897.634,14 m3 (18.205.90,72 ton). 4. AsmoroWidagdo, Adi Candra 2013 Potensi Sumberdaya Batubara di Daerah PetakMalai, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan

(16)

Tengah. Terdapat 10 singkapan batubara yang dijumpai didaerah Penelitian. Ketebalan lapisanbatubara bervariasi antara 0,13 hingga lebih dari 0,7meter. Kemiringan lapisan batubara bervariasi mulai dari20 hingga 80 derajat. Pada daerah penelitian terdapat 3 seam batubara yaitu seam A, seam B,dan seam C, Singkapan batubaradijumpai pada posisi pertama (Seam A) dibagian utara tengah daerah penelitian didapatkan 5 singkapan dengan ketebalan rata-rata 0,358 meter, posisi kedua (Seam B) terdapat pada bagian utara dan tengah daerah penelitian terdapat 2 singkapan dengan ketebalan rata-rata 0,52 meter, dan pada posisi ketiga (Seam C) singkapan batubara berada pada posisi bagian tengah timur daerah penelitian terdapat 3 singkapan batubara dengan ketebalan rata-rata 0,38 meter.

Pada pengukuran sumberdaya batubara menggunakan metode circular USGS1891 menyatakan perhitungan sumberdaya terukur dilakukan pada radius 400 meter dari

singkapan batubara ke arah dip atau kemiringan barubara dan sumberdaya terunjuk diukur pada radius 400 hingga 1200 meter dari singkapan barubara ke arah dip batubara. 5.

Mahrunzen, dkk 2015 Estimasi Sumberdaya Batubara untuk Rencana Kegiatan

Penambangan Batubara di PT. MEGA SURYA JAYA KecamatanAngsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan Estimasi sumberdaya batubara di daerah penelitian menggunakan daerah pengaruh yang mempunyai 10 titik pemboran dan terdapat 10 lapisanbatubara. Pada lapisan batubara adanya pecabangan yang terdapatpada seam C (seam C1 dan seam C2), G (seam G1 dan Seam G2) dan H (seam H1 dan seam H2), sehingga dilihat dari aspek sedimentasi dapat disimpulkan bahwa kondisi geologi masuk kedalam kondisi geologi moderat.14Estimasi sumberdaya batubara menggunakan metode daerah pengaruh. Hasil interpretasi data yang ditampilkan dalam bentuk modeling

melaluisoftware Autocad Land Desktop. Hasilinterpretasi data yang

ditampilkandalambentuk modeling melaluisoftware Autocad Land Desktop, didapat

Volume total batubara sumberdaya terukur sebesar 5.527.219,26 ton, sumberdaya terunjuk sebesar 13.009.315,04 ton dan sumberdaya tereka sebesar 8.836.891,16 ton. 2.9 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual pada penelitian ini adalah : Input Proses Ouput Gambar 2.5 Kerangka Konseptual Berdasarkan kerangka konseptual diatas, Selanjutnya dijelaskan :

(17)

1. Input Input terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat langsung di lapangan yaitu di lokasi penambangan batubara PT. Duta Alam Sumatera. Data primer meliputi Data Litologi batubara dan Data Koordinat Titik Lubang Bor. Sedangkan data sekunder diperoleh dari sumber-sumber buku atau studi kepustakaan dari perusahaan serta beberapa literatur untuk menunjang penelitian ini. Berupa dokumen perusahaan. 2. Proses Menentukan sumberdaya terukur batubara dan jumlah volume dengan menggunakan metode Penampang (Cross Section, Cilcular dan Polygon) menggunakan software Rockware 16 dan Surpac 6.3. 3. Output Output yang dihasilkan berdasarkan input dan proses yaitu jumlah hasil perhitungan sumberdaya dengan metode Penampang (Cross Sectio Cilcular dan Polygon n) menggunakan software Rockware 16 dan Surpac 6.3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis penelitian terapan (applied research),17penelitian terapan adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis (Sugiyono, 2009). dalam penelitian terapan ini kondisi yang ada dimanipulasi kedalam software tambang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dengan menciptakan sebuah kondisi pada yang ditelitinya. Penelitian terapan termasuk kedalam klasifikasi penelitian berdasarkan teknik pengumpulan data dalam kelompok kuantitatif. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian PT. Duta Alam Sumatera berada di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Merapi Barat Provinsi Sumatera Selatan. Jika dilihat dari google maps, Dari Kota Padang Sumatera Barat menuju lokasi berjarak 547 km Mengunakan bis. Rute perjalanan dari Kota Padang – Kota Solok – Sijunjung – Darmasraya – Muaro Bungo – Bangko - Sarolangun – Lubuk Linggau – Empat Lawang – Lahat. Setelah sampai di pusat kota Lahat penulis tinggal dikontrakan. Untuk sampai kelokasi tambang di Desa Tanjung baru penulis naik kendaraan roda dua dengan jarak 15 km 3.2.2 Waktu Penelitian Waktu Pelaksanaan pada penelitian ini dari Januari 2020 - Februari 2020 3.3 Variabel Penelitian Variabel

penelitian merupakan31suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti yangmempunyai variasi satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut. Sesuai dengan permasalahan yang

(18)

diteliti maka variabel bebas dari penelitian adalah Estimasi Sumberdaya Batubara, dan Variabel terikatnya adalah Metode Penampang (Cross Section, Cilcular dan Polygon) dengan Software rockware. 3.4 Data dan Sumber Data 3.4.1 Data Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Data Primer a. Data lithologi batubara b. Data Koordinat titik pemboran 2. Data Sekunder a. Peta topografi PT. Duta Alam Sumatera. b. Peta Geologi Regional PT. Duta Alam Sumatera. c. Data Koordinat IUP PT. Duta Alam Sumatera. 3.4.2 Sumber Data Sumber data berasal dari hasil pengamatan langsung di lapangan, studi kepustakaan/literatur, arsip-arsip perusahaaan dan

dokumentasi lapangan PT. Duta Alam Sumatera. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : 1. Pengambilan data lithologi lubang bor berguna untuk menghitung tonnase batubara 2. Koordinat titik pengeboran berguna untuk mengetahui posisi titik penngeboran agar bisa dipetakan. Koordinat dalam titik

pengeboran ini meliputi Easting, Northing dan Elevation. 3.6 Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan32data yang digunakan dalam penelitian ini adalahpengambilan data primer dan data sekunder, data primer berupa data litologi batubara dengan mengikuti langsung proses pemboran dan data koordinat titik pengeboran dengan menggunakan GPS (Global Positioning System) dan data sekunder dapat berupa peta topografi, peta geologi daerah penelitian dan peta kesampaian daerah. 3.7 Perhitungan Sumberdaya Batubara dengan Metode (Cross Section, Cilcular dan Polygon) Penerapan perhitungan tonase sumberdaya batubara dengan2Metode Cross Section dengan Pedoman Rule of Gradual Changes sangat tergantung pada data pemboran dan data singkapan endapan.

Pada prinsipnya ada beberapa langkah dalam perhitungan, yaitu membagi lapisan

batubara menjadi beberapablok-blokpenampang dengan selang jarak tertentu. Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Menghitung luas sayatan 2. Menghitung jarak tiap sayatan 3. Menghitung tonase batubara Dengan menggunakan metode ini maka

perhitungan luas masing-masing elemen dapat dilakukan pada masing-masing

penampang. Volume dihitung dengan menggunakan rumus mean area, yaitu : 1. Metode Penampang (Cross Section) Metode penampang masih sering digunakan pada tahap

(19)

paling awal perhitungan cadangan. Hasil perhitungan secara manual5ini dapat dipakai sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil perhitungan yang lebih canggih

menggunakan komputer. Dalam perhitungan menggunakan metode penampang tegak, rumus yang biasa7digunakan adalah rumus luas rata-rata (mean area), rumus luas rata-rata dipakai untuk endapan sumberdaya yang mempunyai penampang yang uniform. V=

d...(1) Keterangan: A1,A2 = Luas penampang sumberdaya (m2). d = Jarak antar penampang (m). V = Volume (m3)3Sedangkan untuk menghitung tonase digunakan rumus: …Keterangan: T= Tonase ρ= Massa Jenis (ton/m3). SR = Keterangan: SR = stripping ratio Sketsa perhitungan volume endapan sumberdaya dengan rumus mean area 2.

Metode CircularUnited Geological Survey (USGS) Metode Circular United States Geological Survey(USGS)3merupakan pengembangan dari sistem blok dan perhitungan volume biasa.

Sistem usgsinidianggap sesuai untuk diterapkan dalam perhitungan sumberdaya batubara, karena sistem ini ditujukan pada pengukuran bahan galian yang berbentuk perlapisan (tabular) yang memeilikiketebalan dan kemiringan lapisan yang relatif konsisten, prosedur atau teknik perhitungan dalam sistem usgs adalah dengan membuat lingkaran-lingkaran (setengah lingkaran) pada setiap titik informasi endapan batubara dalam perhitungan sumberdaya menggunakan metode Ciricular Usgs rumus yang digunakan adalah:11(T) = (L/cos α) x t x D,………..(2)Keterangan: T = Tonase Batubara (ton) t = Tebal batubara (m) D = Berat batubarapervolume(density) L = Luas area batubara (m2) Α = Dip lapisan batubara(°) Kemiringan lapisan batubara juga memberikan pengaruh3dalam perhitungan sumber daya batubara. Bila lapisan batubara memiliki kemiringan yang berbeda-beda, maka perhitungan dilakukan secara terpisah.a) Kemiringan 0 – 10Perhitungan Tonase dilakukan langsung dengan menggunakan rumus Tonnaseyaituketebalan batubara x berat jenis batubara x area batubara.b) Kemiringan 10 – 30 Untuk kemiringan 10 – 30,13tonase batubara harus dibagi dengan nilai cosinus kemiringan lapisan batubara.c) Kemiringan >

30 Untuk kemiringan > 30,tonase batubara dikali dengan nilai cosinus kemiringan lapisan batubara.3. Metode polygon (area of influence) Metode poligon ini merupakan metode perhitungan yang5konvensional. Metode ini umum diterapkan pada endapan-endapan

(20)

yang relatif homogen dan mempunyai geometri yangsederhana. Kadarpada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan nilaicontoyang berada di tengah-tengah poligon sehingga metode ini sering disebut dengan metode poligon daerah pengaruh(area of influence).3Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara dua titik conto dengan satu garis sumbu.Rumus perhitungan tanah penutup : Vob = t × A Rumus

Perhitungan cadangan : V = t × A Rumus Tonase : T = V × ...(3) Keterangan : Vob

= Volume Overburden V = Volume Ore t = Ketebalan A = Luas T = Tonase = Density Peneliti tertarik memilih metode penampang (cross section) dan metode poligon (area of influence) dikarenakan dua metode ini lebih banyak digunakan dilapangan dan lebih cepat dipahami dan gampang dikerjakan, kekurangan dari dua metode ini adalah tingkat

keakuratan yang rendah apabila terjadi kesalahan saat menginput data. 3.8 Analisis Data Model dari endapan batubara dibuat dari data-data yang telah didapatkan, teknis analisis data yang dilakukan adalah pemecahan masalah dengan studi kasus yang dianalisa yaitu estimasi sumberdaya batubara dengan metode Cross Section, Cilcular dan Polygon yang dimulai dari melakukan pembuatan peta kontur topografi, kontur struktur dan Cropline penyebaran batubara, serta persebaran lubang bor dengan menggunakan program Software Rockware 16 setelah didapatkan estimasi sumberdaya maka hasil tersebut dikalikan dengan densitas sehingga didapatkan tonnase untuk sumberdaya batubara. 3.9 Diagram Alir Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian: Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1

Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Data yang didapatkan peneliti dilapangan adalah sebagai berikut 4.1.1 Data Primer Data Primer dalam Penelitian ini meliputi: 1. Koordinat Titik Pengeboran Pengambilan data koordinat titik pengeboran pada PT. Duta Alam Sumatera menggunakan GPS Garmin. Koordinat titik pengeboran berguna untuk mengetahui posisi titik pengeboran agar bisa dipetakan. Koordinat dalam titik pengeboran ini meliputi Easting, Northing dan Elevation. Gambar 4.1 Pemboran Untuk Pengambilan sampel Batubara 2. Lithologi Lubang Bor Data lithologi batuan meliputi data Total Dept, Top

(21)

Depth, Base Depth, ketebalan batubara 4.1.2 Data Sekunder 1. Peta Geologi PT. Duta Alam Sumatera Peta Geologi adalah gambaran tentang keadaan geologi suatu wilayah yang meliputi susunan batuan yang ada dan bentuk-bentuk struktur dari masing-masing batuan.

2. Peta Topografi PT. Duta Alam Sumatera Peta Topografi adalah peta kontur yang menggambarkan ketinggian atau elevasi dari permukaan bumi. 3. Data Koordinat IUP PT.

Duta Alam Sumatera 4. Data Koordinat IUP adalah Data yang menggambarkan batas-batas Izin Usaha Penambangan Atau Lokasi Penelitian Pada PT. Duta Alam Sumatera. 4.2

Pengolahan Data Perhitungan Volume Batubara dengan metode Penampang (Cross Section,Cilcular dan Polygon). Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Software Rockwareks16. Dari data Koordinat Titik Pemboran didapatkan 16 titik,

Pengimputan data Koordinat titik bor meliputi pengimputan koordinat Easting (x),

Northing (y), Elevation (z) dari hasil pengimputan data menggunakan Software Rockware16 dapat dilihat pada gambar 4.3 Gambar 4.2 Tampilan pada software Rockwareks 16 4.2.1 Perhitungan Sumberdaya Batubara dengan metode penampang (Cross Section) dengan software Rockwareks 16 Pada metode ini pembuatan penampang dilakukan dengan cara memasukan data bor dan lithologi, kemudian didapatkan gambar dari sayatan tersebut berupa model endapan sumberdaya batubara. Luas dari endapan sumberdaya dari tiap penampang di hitung3dan akhirnya dapat didapatkan volume dengan mengalikan jarak antar sayatantersebut. Dalam pembuatan penampang ini di tarik garis lurus mengenai titik batas yang telah di tentukan dan mengikuti arah sebaran sumberdaya batubara tersebut.

Pada prinsipnya Jarak antar penampang dapat sama atau berbeda-beda tiap bloknya tergantung pada kondisinya3dan dibuat beberapa penampang dari titik batas yang sudah di tentukan sampai daerah berpotensi dengan mengikuti arah sebaran endapan

sumberdaya batubara. Setelah pembuatan penampang selesai dilakukan makadapat dilakukan perhitungan besarnya luas penampang untuk mengetahui besarnya volume dan tonase endapan sumberdaya batubara dengan menggunakan perangkat lunak

pertambangan. Adapun langkah-langkah pengolahan data dari metode Penampang

dengan software Rockwareks 16 adalah sebagai berikut : 1. Menyimpan data koordinat bor

(22)

dengan bantuan Microsoft Excel disimpan pada project yang akan kita buat Gambar 4.3 Pengimputan data Koordinat titik bor meliputi pengimputan koordinat Easting (x), Northing (y), Elevation (z) di Excel Menyimpan data litologi lubang bor simpan dengan format yang sama seperti menyimpan titik koordinat lubang bor Gambar 4.4 Pengimputan data Koordinat titik bor meliputi pengimputan koordinat Easting (x), Northing (y), Elevation (z) dan data litologi di Excel 2. Buka Software Rockwareks 16 sesuai dengan project yang telah di buat 3. Import data Koordinat titik bor dan litologi lubang bor seperti gambar berikut Gambar 4.5 Import data Koordinat titik bor Gambar 4.6 Import litologi lubang bor 4. klik scan boreholes untuk mengakses data Koordinat titik bor dan litologi lubang bor yang sudah di masukan ke Sofware rockwareks 16 Gambar 4.7 scan boreholes 5. Kelik map – boreholes locatians untuk menampakan gambar kontur Gambar 4.8 map Gambar 4.9 kontur 6. Keclik lithology – section - process untuk mengeluarkan titik bor dan

menampilkan section pada aplikasi rockwareks 16 Gambar 4.10 lithology – section Gambar 4.11 process mengeluarkan data titik bor 7. menampilkan section pada aplikasi rockworks 16 mengklik titik bor satu persatu (membuat sayatan) - process seperti pada Gambar 12 Gambar 4.12 membuat garis sayatan 8. Membuat Section 2d Gambar 4.13 Hasil Section 2d 9. Untuk mengetahui luas sayatan Batubara klik area – klik sudut pada gambar yang

berwarna hitam maka akan muncul keterangan luas sayatan. Gambar 4.14 Hasil Section 10.

Begitu juga untuk mengetahui luas sayatan yang lainnya Hasil sayatan penampang dengan Softwarre Rockworks 16 dapat dilihat pada Lampiran III. Perhitungan sumberdaya batubara terukur menggunakan metode cross section, dengan 7 section dan jarak antar section adalah 100 meter mengunkan rumus persamaan (1). Hasil perhitungan volume sumberdaya batubara dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Volume Sumberdaya Batubara Dengan Softwarre Rockworks 16 No Sayatan Luas Endapan Batubara (m2) Jarak Sayatan (m) Density (ton/m3) Volume Batubara m3 Tonase 1 A-A’ B-B’ 7.953.2 100 1.3 795.320 103.3916 2 B-B’ C-C’ 7.649.75 100 1.3 764.975 994.467.5 3 C-C’ D-D’ 7.488.6 100 1.3 748.860 973.518 4 D-D’ E-E’ 6.024.1 100 1.3 602.410 783.133 5 E-E’ F-F’ 6.099.5 100 1.3 609.950 792.935 6 F-F’ G-G’ 9.060.25 100 1.3 906.025 117.7832.5 Total 44.275.4 57.558.02

(23)

4.2.2 Perhitungan sumberdaya batubara metode Circular software surpac 6.3 Metode Circular usgs adalah metode yang dilakukan dengan cara membuat lingkaran-lingkaran (setengah lingkaran) pada setiap titik informasi endapan batubara, Pembuatan Circle pada metode circular dengan cara mengklik satu persatu lubang bor dan memasukkan data sesuai kondisi geologi pada PT. Duta Alam Sumatera, Dilihat dari Peta geologi kondisi geologi pada PT. Duta Alam Sumatera berada pada kondisi geologi moderat dimana kondisi geologi moderat ini menurut SNI 5015:2011 pedoman pelaporan sumberdaya mineral dan cadangan jarak titik informasi sumberdaya tereka 500-1000 m, sumberdaya terunjuk 250-500 m dan sumberdaya terukur 0-250m, dari data tersebut peneliti dapat menghitung jumlah volume batubara. Adapun langkah-langkah pengolahan data dari metode circular dengan bantuan software surpac 6.5.1 adalah sebagai berikut: 1) Menyimpan data koordinat bor dalam format CSV (Comma Delimited) dengan Bantuan Microsoft excel. Gambar 4.15 format CSV pada excel 2) Buka software surpac dan cari file yang sudah disimpan dalam format csv (Comma Delimited). 3) Klik kanan pada tempat folder penyimpanan file tersebut dan set as work Directory. 4) Untuk memunculkan lubang bor klik file excel yang sudah dalam format csv pada menu surpac klik import klik data from many files (string). Gambar 4.16 import data csv kedalam format str 5) Pada location isi data tersebut dengan data koordinat csv klik open pada location ke 2 copy paste

location pertama apply. 6) Pada pengisian string urutkan data tersebut sesuai dengan data koordinat x,y,z yang kita input apply. Gambar 4.17 pengisian string 7) Klik file lubang bor yang sudah jadi dalam formatstrlalu tarik ke layar. Gambar 4.18 tampilan lubang bor 8) Setelah lubang bor ditampilkan dilayar surpac klik create pada menu klikcircle by selection.

Gambar 4.19 proses membuat circle 9) Klik satu titik lubang bor dan isi jarak radius sesuai dengan kondisi geologi di perusahaan dapat dilihat pada peta geologi tersebut klik apply lakukan ke semua titik lubang bor. Gambar 4.20 memasukkan data jarak radius Kondisi geologi adalah gejala-gejala geologi yang ada pada peta geologi sepeti lipatan, patahan, sesar, intrusi dan kemiringan 10) Setelah circle semua jadi lalu potong bagian circle terluar yang bersinggungan dengancara ketik CBT (Clip by Temp Segment) pada bagian bawah

(24)

layar lalu entersetelah itu klik clip segment inside the boundry Gambar 4.21 clips segment 11) Klik circle yang bersinggungan dengan 3 kali klik membentuk segitigasetelah itu redolakukan pada semua circle yang bersinggungan. 12) Setelah semua circle

bersinggungan dipotong klik tool delete segmentyang ada pada menu surpachapus circle bagian terdalam. 13) Untuk menghubungkan titik yang sudah dipotong klik tool join the end of onesegment pada penghubungan titik terakhir klik tool close segment setelah semua terhubung simpan file tersebut. 14) tarik file croplinecircular yang sudah jadi ke layar untuk mengetahui luas area klik inquire pada menu kliksegment propertiesklik pada bagian tengah croplinecircular maka pada bagian bawah layar keluarlah hasil horizontal luas areanya. Gambar 4.22 permodelan circular 15) Untuk menghitung tonase batubara pada metode circular menggunakan rumus Cropline Sumberdaya terukur dengan jarak titik informasi 50 m didapatkan luas sumberdaya batubara adalah sebesar 6.7510.989.0 m2.

Adapun perhitungan sumberdaya batubara menggunakan metode circular dengan bantuan software surpac 6.3 adalah sebagai berikut: · Perhitungan tonnase Sumberdaya terukur mengunakan rumus persamaan (2). Diketahui: L =6.7510.989.0 m2 t =2,4 m dipp = cos 24 = 0,94 V = = 7.184.967,02m2 = 7.184.967.02 m2x 2,4 m = 17.239.120,85 m3 ρ = 1,3ton/ m3 Maka perhitungannya: T =17.239.120m3 x 1,3ton/ m3 = 22.410.85 ton 4.2.3 Perhitungan sumberdaya terukur batubara metode polygon ( area of influence)

MetodePoligon (Area of Influence) adalahmetode perhitungan yang dilakukan dengan cara membuat circle pada titik bor dan memotong circle yang bersinggungan5Metode ini umum diterapkan pada endapan-endapan yang relatifhomogen dan mempunyai geometri yang sederhana, Langkah - langkah yang dilakukan dalam pengolahan data sebagi berikut : 1. Menyimpan Data koordinat lubang bor dalam format CSV (Comma Delimited) dengan Bantuan Microsoft excel. 2. Buka software surpac dan cari file yang sudah disimpan dalam format csv (Comma Delimited). 3. Klik kanan pada tempat folder penyimpanan file tersebut dan set as work Directory. 4. Untuk memunculkan lubang bor Klik file pada menu

surpacimportdata from many files (string). 5. Pada location isi data tersebut dengan data koordinat csv open pada location ke 2 copy paste location pertama apply. 6. Pada

(25)

pengisian string urutkan data tersebut sesuai dengan data koordinat x,y,z yang kita input apply. 7. Klik file lubang bor yang sudah jadi file str tarik ke layar. 8. Setelah lubang bor ditampilkan dilayar surpac klik create pada menucircle by selection. 9. klik satu titik lubang bor dan isi jarak radius sesuai dengan kondisi geologi yg ada di peta geologi tersebut apply lakukan ke semua titik lubang bor. 10. Setelah circle semua jadi lalu buat garis dengan cara klik tool snap mode lalu klik point kemudian klik tool create new points using the mouse. 11. Setelah mengklik tool create new points using the mouse buatlah garis pada circle yang bersinggungan. 12. Sebelum memotong circle diubah dulu tool point menjadi plane. Gambar 4.23 plane 13. Setelah membuat semua garis pada circle yang bersinggungan lalu potong circle dengan cara mengklik CBT lalu enter jika keluar bacaan clip segments pada layer pilih inside the boundry applylalu klik 3 kali pada garis dan circle yang dipotongmembentuk segitiga lalu redodapat dilihat pada gambar lakukan pada semua circle yang sudah dibuat garis. Gambar 4.24 proses pemotongan circle 14.

Hubungkan garis yang salingbersinggungandengan tool point , hingga membentuk 1 poligon pada satu titik lubang bor. 15. Untuk menghitung luas area poligon tersebut kliktool inquarelalu segment propertieslalu klik pada tengah 1 poligon lalu keluar lah hasil horizontal area lakukan pada semua poligon yang ada titik bor Gambar 4.25 proses luas area polygon Dari hasil cropline sumberdaya terukur diatas menggunakan metode poligon pada software surpac 6.3 dengan 13 Blok. Table 4.2 Hasil Perhitungan Metode Polygon DIMENSI BLOK LUAS BLOK POLIGON (M2) TEBAL BATUBARA (M) VOLUME BATUBARA(m3) BH 01 4.841,06 13.83 66.951,85 BH 02 3.763,39 13.63 51.295,00 BH 03 4.636,66 36.1

167.384,42 BH 04 5.918,63 33.3 197.090,38 BH 05 6.282,58 16 100.521,28 BH 06 5.776,92 33 190.638,36 BH 07 4.265,71 17.05 72.730,35 BH 08 5.227,74 24.37 127.400,02 BH 09 7.628,81 18.52 141.285,56 BH 10 4.579,23 14.6 66.812,95 BH 11 5.322, 63 13.3 70.790,98 BH 12 5.836,96 12.1 70.627,21 BH 13 6.110,79 19.75 120.688,10 TOTAL VOLUME 14.442.16 m3 TONOSE BATUBARA (ρ = 1,3 ton/ m3) 18.774.81 ton BAB V ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Metode Penampang (Cross Section) dengan Software Rockware 16 Dari hasil analisa menggunakan metode Penampang (Cross Section)

(26)

dengan bantuan Software Rockware 16 pada daerah IUP Penelitian, maka didapatkan hasil sumberdaya terukur batubara sebesar 57.558.02Ton. Pada Software Rockware 16 terdapat 7 sayatan dengan jarak antar sayatan 100 m. Dalam menghitung tonnase sumberdaya terukur batubara mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, adapun kekurangannya adalah tidak bisa mengetahui secara langsung luas seperti luas batubara, dengan cara membuat polygon pada daerah untuk mengetahui luasnya, sedangkan kelebihan dari metode ini adalah10karena metode ini sederhana, aplikasi perhitungannya mudah dan cepat, mudah digambar, dimengerti dan dikoreksi.5.2 Analisa Hasil Pengolahan Data Metode Circular dengan bantuan software surpac 6.3 Dari hasil analisa menggunakan metode Circular dengan bantuan Software surpac 6.3 pada daerah IUP Penelitian, maka didapatkan hasil sumberdaya terukur batubara sebesar 22.410.85 Ton. Metode Circular usgs yang dilakukan dengan cara membuat lingkaran-lingkaran (setengah lingkaran) pada setiap titik informasi endapan batubara, Pembuatan Circle pada metode circular dengan cara mengklik satu persatu lubang bor. Pada Software Surpac 6.3 ini dapat meng

kombinasikan data hasil analisa pemboran (kadar), posisi (hasil survey) dan data topografi sehingga menjadi data sumberdaya yang terukur dengan metoda matematika tertentu. 5.3 Analisa Hasil Pengolahan Data Metode Polygon ( area of influence) Dari hasil analisa menggunakan metode polygon ( area of influence) dengan bantuan Software surpac 6.3 pada daerah IUP Penelitian, maka didapatkan hasil sumberdaya terukur batubara sebesar 18.774.81 Ton. Pada Software Surpac 6.3 ini dapat meng kombinasikan data hasil analisa pemboran (kadar), posisi (hasil survey) dan data topografi sehingga menjadi data

sumberdaya yang terukur dengan metoda matematika tertentu. 5.4 Perbandingan Hasil Perhitungan Metode (Cross Section, Circular dan polygon ) dengan Bantuan Software Rockware16 dan Surpac6.3 Berdasarkan hasil perhitungan sumberdaya batubara dengan Metode Penampang (Cross Section, Circular dan Polygon) dengan bantuan Software Rockware16 dan Surpac6.3 terdapat selisih perhitungan, selisih perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1 Tabel 5.1 Perbandingan Hasil Perhitungan Metode (Cross Section, Cilcular dan polygon) dengan Software Rockware16 dan Surpac6.3 No Software

(27)

Rockware16 Surpac6.3 Surpac6.3 1 Cross Section Circular polygon 2 57.558.02Ton.

22.410.85 Ton. 18.774.81 Ton. terjadinya selisih perhitungan dari Metode Penampang (Cross Section) Software Rockware16 dengan Metode Circular Software Surpac6.3. sebesar 35.147,17 Ton sedenagakan metode circular dengan metode polygon dengan software yang sama selisih sebesar 3.636,04 Ton. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya selisih perhitungan dari Metode Penampang (Cross Section) dengan bantuan Software Software Rockware16 dan Surpac6.3. yaitu : 1. Pada perhitungan dengan bantuan Software Rockware16 menghitung luas 6 sayatan dengan jarak antar sayatan 100 m. Perhitungan secara Software Surpac6.3 dengan metode Circular menghitung luas 16 titik bordengan radius sebsar 250 menghubungkan circle bagian luar. Sedangakan metode Polygon

dengan Software dan radius yang sama menghubungkan circle bagian dalam. 2. Dari ketiga metode perhitungan sumberdaya tersebut penulis mengajukan Metode Cross Section dengan Rockware16 sebagai bahan evaluasi perhitungan sumberdaya oleh pihak PT. Duta Alam Sumatera. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan

pembahasan dari analisa perhitungan sumberdaya batubara dengan Metode (Cross Section, Cilcular dan Polygon) menggunakan bantuan Software Rockware 16 dan Surpac 6.3 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perhitungan sumberdaya terukur batubara menggunakan Metode Penampang (Cross Section) dengan bantuan Software Rockware 16 dalam wilayah IUP PT. Duta Alam Sumatera didapatkan hasil perhitungan Tonnase

Batubara sebesar 57.558.02Ton. 2. Perhitungan sumberdaya terukur batubara

menggunakan Metode Circular dengan bantuan Software surpac 6.3 pada daerah IUP Penelitian, maka didapatkan hasil sumberdaya terukur batubara sebesar 22.410.85 Ton. 3.

Perhitungan sumberdaya terukur batubara menggunakan Metode Polygon dengan bantuan Software surpac 6.3 pada daerah IUP Penelitian, maka didapatkan hasil

sumberdaya terukur batubara sebesar 18.774.81Ton. 6.2 Saran Saran dari peneliti setelah melakukan kegiatan penelitian ini adalah : 1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti dalam perhitungan sumberdaya dengan menggunakan metode Cross section, Cilcular dan Polygon sebaiknya dibuat jarak antar sayatan yang lebih rapat sehingga perhitungan dapat

(28)

menjadi lebih teliti. 2. Hasil estimasi yang didapatkan peneliti diharapkan dapat menjadi acuan kepada perusahaan agar melakukan perhitungan yang lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Asmoro Widagdo, Adi Candra Potensi Sumberdaya Batubara di Daerah Petak Malai, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah 2013. Aharza, Calvin, and Adree Octova.6Estimasi Sumberdaya Batubara dengan Menggunakan Metode Cross Section di Pit 2 PT. Tambang Bukittambi.Site Padang Kelapo.Kec. Muaro Sebo Ulu. Kab.Batanghari.

Provinsi Jambi.Bina Tambang 3.4,2018 Ervil, Riko, Yaumal Arbi, Murad, Tri Ernita, Veni Wedyawati and Riam Marlina, Buku Panduan Penulisan dan Ujian Skrisi STTIND Padang, Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang, 2019 Indonesia. Undang Undang Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. UU No 4 Tahun 2009. Jhemmy Cristian

AturanPerhitungan Sumberdaya Batubara metode circular usgs. 2011. Mahrunzen, Mahrunzen. Estimasi Sumberdaya Batubara Untuk Rencana Kegiatan Penambangan Batubara PT. Mega Surya Jaya Di Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan.Prosiding Teknik Pertambangan,2015. Sugiyono.(2009). Metode

Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. SNI 5015:2011,Pedoman pelaporan sumberdaya mineral dan cadangan. 2011. SNI No.

13-6011-1999, Standar Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan, Badan Standarisasi Nasional. 1999. Widagdo, Asmoro, and Adi Candra, Potensi Sumberdaya Batubara di Daerah Petak Malai, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah.Jurnal Ilmiah

Dinamika Rekayasa 9.2, 2013. Yulloh, Riki, Yunus Ashari, and Dudi Nasrudin Usman, Estimasi Sumberdaya Batubara Blok D dan Blok E di Wilayah Konsesi Iup PT. Andhika Yoga Pratama, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, 2019. Lampiran I Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah PT. Duta Alam Sumatera Lampiran II Data Koordinat IUP No Bujur Timur Lintang Selatan Konversi ° ´ ´´ ° ´ ´´ BT LS 1 103 36 25 -3 45 48 103.6069 -3.76333 2 103 37 5 -3 45 48 103.6181 -3.76333 3 103 37 5 -3 45 59 103.6181 -3.76639 4 103 37 47 -3 45 59 103.6297 -3.76639 5 103 37 47 -3 46 7 103.6297 -3.76861 6 103 38 20 -3 46 7

103.6389 -3.76861 7 103 38 20 -3 46 30 103.6389 -3.775 8 103 36 25 -3 46 30 103.6069 -3.775 Lampiran III Data Koordinat lubang bor e n z d 345342 9583521 88 DH-01 345364

(29)

9583698 89 DH-02 345410 9583682 78 DH-03 345346 9583520 75 DH-04 345681 9583378 73 DH-05 345653 9583264 75 DH-06 346125 9583395 122 DH-07 346097 9583347 130 DH-08 346062 9583236 75 DH-09 346453 9583153 98 DH-10 346456 9583070 76 DH-11 346456 9583070 77 DH-12 347177 9582717 85 DH-13 346465 9583198 102 DH-14 346923 9582737 92 DH-15 346672 9582801 84 DH-16 Lampiran IV Data lithologi PT Duta Alam Sumatera data koordinat lokasi lubang bor dan kedalaman batubara PT duta alam

sumatera data bor daerah PT Duta Alam Sumatera overburden coal seam hole ID koordinat Kedalaman Lubang (m) (m) x y z top bottom DH-01 347,524,598 9,582,655,865 88,762 110.3 96.3 co 0 14 150.1 110.3 w 39.8 0 169.5 150.1 co 0 19.4 200.9 169.5 w 31.4 0 209 200.9 co 0 8.1 DH-02 345,364,426 9,583,698,663 89,878 53.2 39.5 co 0 13.7 93.3 53.2 w 40.1 0 113.5 93.3 co 0 20.2 145.4 113.5 w 31.9 0 152.4 145.4 co 0 7 DH-03 345,410,259

9,583,682,078 78,390 83.7 47.6 co 0 36.1 85 83.7 w 1.3 0 DH-04 345,342,455 9,583,521,789 75,078 102 68.7 co 0 33.3 105 102 w 3 0 DH-05 345,346,644 9,583,520,110 75,252 94.5 78.5 co 0 16 100 94.5 w 5.5 0 DH-06 345,653,326 9,583,264,535 75,110 36 3 co 0 33 50 36 w 14 0 DH-07 346,125,910 9,583,395,857 122,509 152.8 138.8 co 0 14 181.3 152.8 w 28.5 0 201.4 181.3 co 0 20.1 205 201.4 w 3.6 0 DH-08 346,097,956 9,583,347,519 130,201 51.3 10.8 co 0 40.5 105.7 51.3 w 54.4 0 113.95 105.7 co 0 8.25 115 113.95 w 1.05 0 DH-09 346,062,932 9,583,236,682 75,906 23.45 8.85 co 0 14.6 84 23.45 w 60.55 0 106.45 84 co 0 22.45 110 106.45 w 3.55 0 DH-10 346,453,777 9,583,153,621 97,795 23.45 8.85 co 0 14.6 27.5 23.45 w 4.05 0 DH-11 346,456,208 9,583,070,062 76,451 71.9 1.9 w 70 0 85.2 71.9 co 0 13.3 115 85.2 w 29.8 0 DH-12 346,456,323 9,583,070,978 77,123 104.8 92.7 co 0 12.1 112 104.8 w 7.2 0 DH-13 347,177,395 9,582,717,228 85,752 34.6 14.6 co 0 20 81.4 34.6 w 46.8 0 101.15 81.4 co 0 19.75 120 101.15 w 18.85 0 DH-14 346,465,789 9,583,198,591 102,768 95.8 82.6 co 0 13.2 110 95.8 w 14.2 0 DH-15 346,923,881 9,582,737,345 92,389 57.4 37.05 co 0 20.35 90 57.4 w 32.6 0 97.15 90 co 0 7.15 120 97.15 w 22.85 0 DH-16 346,672,619 9,582,801,911 84,258 78.75 66.15 co 0 12.6 114 78.75 w 35.25 0 125 114 co 0 11 Lampiran V Hasil

Penampang Cross Section dengan Software Rocksware 16. 1. Sayatan A-A’ 2. Sayatan B-B’

3. Sayatan C-C’ 4. Sayatan D-D’ 5. Sayatan E-E’ 6. Sayatan F-F’ 7. Sayatan G-G’ Lampiran VI

(30)

Tabel hasil Sayatan No Sayatan Luas Endapan Batubara (m2) Jarak Sayatan (m) Density (ton/m3) Volume Batubara m3 Tonase 1 A-A’ B-B’ 7.953.2 100 1.3 795.320 103.3916 2 B-B’

C-C’ 7.649.75 100 1.3 764.975 994.467.5 3 C-C’ D-D’ 7.488.6 100 1.3 748.860 973.518 4 D-D’

E-E’ 6.024.1 100 1.3 602.410 783.133 5 E-E’ F-F’ 6.099.5 100 1.3 609.950 792.935 6 F-F’ G-G’

9.060.25 100 1.3 906.025 117.7832.5 Total 44.275.4 57.558.02 Lampiran VII Gambar Hasil Metode Circular dengan software Surpac6.3 Lampiran VIII Gambar Hasil Metode Polygon dengan software Surpac6.3 Lampiran IX Tabel Volume Batubara Perdimensi Blok Pada Metode Polygon DIMENSI BLOK LUAS BLOK POLIGON (M2) TEBAL BATUBARA (M) VOLUME BATUBARA(m3) BH 01 4.841,06 13.83 66.951,85 BH 02 3.763,39 13.63 51.295,00 BH 03 4.636,66 36.1 167.384,42 BH 04 5.918,63 33.3 197.090,38 BH 05 6.282,58 16

100.521,28 BH 06 5.776,92 33 190.638,36 BH 07 4.265,71 17.05 72.730,35 BH 08 5.227,74 24.37 127.400,02 BH 09 7.628,81 18.52 141.285,56 BH 10 4.579,23 14.6 66.812,95 BH 11 5.322, 63 13.3 70.790,98 BH 12 5.836,96 12.1 70.627,21 BH 13 6.110,79 19.75 120.688,10 TOTAL VOLUME 14.442.16 m3 TONOSE BATUBARA (ρ = 1,3 ton/ m3) 18.774.81 ton Lampiran X Dokumentasi Lapangan Singkapan Batubara Pengalian Lubang Untuk

Mengetahui Arah Sebaran Batubara Pengalian Sebaran Batuabara SURAT PERYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Aris Saputra NPM : 1710024427006 Program Studi : Teknik Pertambangan Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun sengan judul : “Estimasi Cadangan Batuabara Menggunakan Metode Cross Station, Metode Cilcular, Metode Polygon di PT. Duta Alam Sumatera (DAS) Merapi Barat Sumatera Sealatan.”

Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat skripsi orang lain. Apabila kemudian dari22pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan gelar kesarjanaannya).

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat digunakan

sebagaimana mestinya. Padang, Desember 2020 Pembuat Pernyataan (Aris Saputra) SURAT SELESAI PENELITIAN BIODATA WISUDAWAN No Urut : Nama : Aris Saputra Jenis Kelamin : Laki-Laki Tempat/Tgl Lahir : Curup 30 Oktober 1995 NPM : 1710024427006 Program Studi : Teknik Pertambangan Tanggal Lulus : IPK : Predikat Lulus : Judul Skripsi : Estimasi Cadangan

(31)

Batuabara Menggunakan Metode Cross Station, Metode Cilcular, Metode Polygon di PT.

Duta Alam Sumatera (DAS) Merapi Barat Sumatera Sealatan Dosen Pembimbing : 1. Refki Adi Nata, ST., MT 2. Afni Nelvi S.Si, M.Si Asal SLTA : PDD-FT Diploma 2 Teknik

Pertambangan Universitas Negeri Padang Nama Orang Tua Ayah : Harun Sohari Ibu : Karni Alamat : Sirah Pulau Kecamatan Kikim Selatan Kab, Lahat Sumatera Selatan No HP/WA : 082311911204 Email : [email protected] Struktur Organisasi PT Duta Alam Sumatera Sumber: Department Engineering PT Duta Alam Sumatera 1 5 6 17 32 33 40 46 60 62 63 64 65 83 67

(32)

Sources

1

https://michaelflgaol.blogspot.com/2016/08/tugas-teknik-eksplorasi-batubara.html INTERNET

5%

2

https://www.scribd.com/document/367691829/BAB-3 INTERNET

3%

3

https://www.scribd.com/document/391289644/Mpc-Gabungan-Kel-2 INTERNET

2%

4

https://perhapi.or.id/doc/sni-5015.pdf INTERNET

1%

5

https://www.scribd.com/document/360242179/Proposal-Yang-Ini-Su INTERNET

1%

6

https://www.scribd.com/document/399260418/Laporan-Akhir-Estimasi-Sumber-Daya INTERNET

1%

7

https://id.scribd.com/doc/97565501/RENAKSIRAN-CADANGAN INTERNET

1%

8

https://id.scribd.com/doc/305635695/Pengertian-Dan-Metode-Perhitungan-Cadangan INTERNET

1%

9

https://id.scribd.com/doc/94097797/Bab-2-Dasar-Teori-Vv INTERNET

1%

10

https://www.academia.edu/6836328/FAKULTAS_TEKNOLOGI_MINERAL_UNIVERSITAS_PEMBANGUNAN_NASIONAL_VETE RAN_

INTERNET

<1%

11

http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=657724&val=10440&title=ESTIMASI%20SUMBERDAYA%20B ATUBARA%20DENGAN%20METODE%20CIRCULAR%20USGS%20PADA%20PT%20TUAH%20GLOBE%20MINING%20KALI MANTAN%20TENGAH

INTERNET

<1%

12

https://www.scribd.com/document/170463471/Estimasi-Sumberdaya-Batubara-Dengan-Menggunakan-Metoda INTERNET

<1%

13

https://fendydjael.blogspot.com/2013/09/sumber-daya-batubara.html INTERNET

<1%

14

http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/download/1650/pdf INTERNET

<1%

(33)

15

http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/TM/article/download/2954/pdf INTERNET

<1%

16

https://123dok.com/document/ozlvkvry-perhitungan-sumberdaya-batubara-berdasarkan-logging-pemboran- kecamatan-sumatera.html

INTERNET

<1%

17

https://www.rijal09.com/2016/03/jenis-jenis-penelitian.html INTERNET

<1%

18

http://psdg.bgl.esdm.go.id/regulasi/sni/SNI_13_6606_2001.pdf INTERNET

<1%

19

https://idoc.pub/documents/skripsi-geologi-dan-persebaran-tebal-batubara-di-daerah-gunung-payung-dan-sekitarnya- ketahun-bengkulu-utara-vnd5d8qpvrlx

INTERNET

<1%

20

https://www.academia.edu/28611888/METODE_PERHITUNGAN_CADANGAN_TE_3231_Edisi_1 INTERNET

<1%

21

http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/2913/07bab3_Mahrunzen_10070101003_skr_2015.pdf?seque nce=7&isAllowed=y

INTERNET

<1%

22

http://eprints.undip.ac.id/75307/1/1._Cover.pdf INTERNET

<1%

23

https://romd0n1.files.wordpress.com/2011/01/penyelidikan-eksplorasi-bahan-galian.pdf INTERNET

<1%

24

https://ichsanmuhammad.files.wordpress.com/2014/10/metode-perhitungan-cadangan.pdf INTERNET

<1%

25

https://www.perhapi.or.id/doc/sni-4726.pdf INTERNET

<1%

26

http://kcmi.or.id/pdf/XeU6e9eoBtzO131ZSt6H9Alfcw82Uznh2KvMjMxc.pdf INTERNET

<1%

27

http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/view/6225 INTERNET

<1%

28

https://ivanmiftahulfikri92.blogspot.com/2013/10/klasifikasi-cadangan-batubara-menurut.html INTERNET

<1%

29

https://id.scribd.com/presentation/359118631/Ppt-Krigging-Cadangan-Ptba INTERNET

<1%

(34)

30

http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pertambangan/article/download/6225/pdf INTERNET

<1%

31

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52564/Chapter%20II.pdf;sequence=4 INTERNET

<1%

32

http://www.repository.trisakti.ac.id/webopac_usaktiana/index.php/home/browse?what=tahun&filter=2017&kd_jns_buku

=SKR&keyword=&jumlah=1643&

INTERNET

<1%

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan ( research and development ), Menurut Sugiyono (2015:407) menyatakan, metode penelitian penelitian dan

Dick dan Carey mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktifitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik

pada Pinggul, Lutut dan Bahu agar dapat menTARGETkan serta meng-ARAHkan pelatihan pada OTOT2 utama yang berperan pada susunan Tulang Belakang yg cedera. c) Pelatihan

Jenis penelitian yang dilaksanakan pe-nulis adalah: (1) penelitian tentang model evaluasi sistem informasi akademik pada STMIK El Rahma Yogyakarta bersifat penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bertanya siswa SMP Negeri 1 Ajibarang kelas VII melalui pembelajaran Auditory Intellectually.. Repetition

Hal ini diasumsikan bahwa media massa memberi kontribusi dalam kehidupan politik warga negara, menghiasi mereka dengan cara mewakili diri mereka sendiri dan

Ketersediaan sumber daya air merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi khususnya di daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi seperti daerah perkotaan,

Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa mekanisme pengeluaran abu secara kontinyu dapat meningkatkan efektifitas proses gasifikasi biomassa khususnya pada