• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PENDAHULUAN. Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1. PENDAHULUAN. Universitas Kristen Petra"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kecantikan wanita adalah sebuah anugerah. Setiap wanita dilahirkan dengan memiliki anugerah sebagai pribadi yang cantik, meskipun pada kenyataannya ada sebagian yang merawat kecantikan tersebut, atau bahkan tidak begitu merawat secara khusus untuk perawatan kecantikan. Bertolak dari nature wanita yang memiliki kecantikan, kecantikan tidak hanya didasarkan pada bentuk fisik saja, akan tetapi juga pada sikap alamiah nya sebagai seorang wanita, yakni wanita itu lembut, memiliki jiwa untuk berdandan, dan halus. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa wanita ingin mempercantik diri. Mempercantik diri dilakukan oleh hampir setiap wanita, bukan hanya untuk dilihat oleh sekelilingya, akan tetapi juga karena wanita memiliki sisi feminism yang tidak dimiliki oleh pria. Dengan adanya peluang tersebut, produsen menciptakan berbagai macam kosmetik yang sesuai dengan konsumennya. Pentingnya merawat diri dengan produk kecantikan dan perawatan tubuh sangat sangat diperhatikan oleh wanita, karena tidak hanya memperhatikan dari bagian wajah saja, tapi seluruh bagian tubuh. Produk yang banyak ditawarkan sangat beragam dan juga memiliki fungsi yang berbeda beda. Inovasi yang terus berkembang menyebabkan produk kecantikan tidak hanya digunakan untuk berdandan dan memperindah bentuk fisik, jauh daripada itu produk kosmetik juga memiliki manfaat untuk membuat tubuh menjadi sehat. Sehingga image dari produk kecantikan selain untuk terlihat lebih menarik, membuat percaya diri dan memberi rasa aman terhadap pemakaian produk. Contohnya saja banyak produk kecantikan yang ditawarkan seperti Perkembangan produk perawatan tubuh dan kecantikan membuat produk tersebut menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap wanita.

(2)

Gambar 1.1 Data Penjualan Produk Kecantikan & Perawatan Tubuh

Data penjualan kosmetik dan perawatan tubuh di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) pada tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 14%, dan pada tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 15%. Kondisi ini dimanfaatkan oleh produsen kosmetik untuk terus meningkatkan penjualan dan target pasarnya. Alasan lain mengapa produk kecantikan dan perawatan tubuh sangat diminati, yakni sudah menjadi tuntutan untuk orang-orang yang bekerja khususnya yang dituntut untuk selalu terlihat rapi dan menarik. Konsumen sepertinya tidak memiliki banyak waktu untuk pergi ke salon, sehingga produsen dari produk kosmetik dan perawatan tubuh berani untuk menawarkan produk tersebut ke masyarakat. Begitu banyak merek produk kecantikan yang ditawarkan di masyarakat, seperti SK II, KOSE, Face Shop, CliniQue, dan Etude, membuat konsumen lebih berhati-hati dalam memilih produk yang akan dibeli. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut, yakni merek suatu produk. Korea merupakan salah satu negara yang mulai mengembangkan produknya di seluruh dunia, khususnya di Asia. Dimulai pada tahun 2000-an Korean Drama mulai masuk ke Indonesia dan langsung membuat banyak masyarakat Indonesia menyukai hal tersebut, khusunya kalangan remaja yang banyak meniru gaya busana, dandanan, perhiasan bahkan alat komunikasi dari K- Drama. Saat ini yang sangat menonjol di Korea adalah bidang perawatan dan

(3)

kecantikan, bahkan di Korea, hal ini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Korea. Sejauh ini, hal-hal yang berhubungan dengan Korea yang sudah masuk ke Indonesia antara lain yakni restoran seperti Bon Chon, Bibigo,dan café seperti Caffe Bene, ritel Korea yang sudah terkenal yakni Lotte Mart yang telah membuka lebih dari 30 gerai. Sedangkan untuk merek kosmetik sendiri yakni Etude, Face Shop, dan skin food. Korea menawarkan produk kecantikan yang ramah pada kulit, membuat konsumen lebih percaya diri karena akan terlihat fresh dan cantik alami, selain itu produk tersebut juga nyaman digunakan. Beberapa alasan tersebut disampaikan ke masyarakat untuk membangun image tentang merek yang ditawarkan. Untuk bisa menonjolkan image tersebut, Korea menggunakan artis-artis dari negara Korea sendiri untuk

menjadi brand ambassador produk agar konsumen lebih tertarik dan memberikan kesan jika menggunakan produk tersebut konsumen bisa menjadi cantik seperti artis korea yang menjadi brand ambassador dari produk yang ditawarkan. Bisnis yang sedang dikerjakan oleh Korea ini, beberapa faktor yang mendukungnya yakni melalui kekuatan merek yang ditawarkan dan juga strategi komunukasi yang ada. Selain faktor tersebut, ada faktor lain yang harus dikembangkan seperti produk yang terus dikembangkan dan juga konsistensi pelayanan, dan sistem yang terpadu. Inilah yang membuat bisnis tersebut dapat terus berjalan.

Produk kecantikan dan perawatan tubuh yang awalnya didominasi oleh wanita. Sekarang produsen mulai melihat peluang untuk mengembangkan produk tersebut untuk kalangan pria. Realita yang ada di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, membuktikan bahwa pria sudah mulai menjaga diri dan memperhatikan penampilan agar terlihat rapi, bersih, dan menarik. Terbukti dari fakta yang ditulis oleh website belanja “HauteLook” yang mengungkapkan bahwa jumlah pria yang membeli kosmetik, perawatan kulit tubuh dan perawatan rambut meningkat 76 persen. Produk yang paling sering dibeli pria adalah pembersih wajah, pelembab, dan krim mata. Di Korea, pria menggunakan kosmetik dan menjaga tubuhnya dengan menggunakan produk perawatan tubuh bukanlah hal aneh, ini sudah umum dilakukan para pria di sana. Tidak jarang produsen produk kecantikan dan perawatan tubuh menggunakan artis-artis pria untuk menjadi brand ambassador, agar konsumen pria tertarik untuk menggunakan produk tersebut. Indonesia

(4)

merupakan salah satu negara yang jumlah pengguna produk kosmetik dan perawatan tubuh baik wanita maupun pria terus mengalami peningkatan tiap tahun. Hal inilah yang menyebabkan banyak produsen dari Korea berani untuk masuk ke pasar di Indonesia. Terbukti banyaknya konsumen yang memilih produk ETUDE, karena berdasarkan survei yang sudah penulis lakukan sebelum penelitian ini dilakukan pada 30 responden yang menggunakan produk kosmetik Korea, konsumen cenderung memilih ETUDE sebagai produk kosmetik Korea yang terpercaya. Selain itu ETUDE juga mengadakan event demo pengenalan produk ETUDE kepada masyarakat dan menjelaskan kegunaan dari produk itu sendiri, sehingga menimbulkan rasa aman untuk menggunakan produk tersebut.

Gambar 1.2 Data Pra Survey Pengguna Kosmetik Korea

Kesuksesan suatu usaha tidak terlepas dari konsumennya. Begitu pula suatu usaha bisnis tanpa adanya konsumen, keberlangsungan usaha bisnis tergantung dari konsumen yang ada. Usaha bisnis di bidang kecantikan dan perawatan tubuh berkembang semakin pesat, sehingga persaingan bagi yang menjalankan bisnis ini menjadi semakin ketat. Dick & Basu (1994) menyatakan bahwa retailer tidak hanya menawarkan produk yang dijual, akan tetapi dituntut untuk berusaha keras membuat konsumen puas dengan produk yang ditawarkan, dan mempercayakan bahwa produk yang dijual memberikan hasil yang

(5)

memuaskan dan memberikan kepercayaan bahwa produk tersebut merupakan produk yang terbaik dibandingkan dengan produk yang lain, sehingga konsumen bersedia untuk membeli secara berulang dan menjadi loyal customer untuk produk tersebut. Inilah strategi yang dipakai retailer agar dapat meningkatkan pangsa pasar dan meningkatkan penjualan.

Singh & Satendra Thakur (2012) menyatakan bahwa Loyal customer merupakan suatu sikap dan perilaku konsumen yang sudah merasakan kepuasan pada suatu produk/jasa dan bersedia untuk melakukan pembelian secara intensif dan berkelanjutan pada produk/jasa yang sama. Meskipun fakta berkata bahwa customer satisfaction dan customer loyalty mempunyai dua perbedaan kontruksi,

tetapi keduanya tetap saling berhubungan satu sama lain. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara kepuasan dan loyalitas. Fornel mempelajari 27 cara bisnis dan mengobservasi adanya korelasi yang tinggi antara kepuasan dan kepercayaan di sebuah pusat perbelanjaan.

Chaudhuri & Holbrook ( 2001) menyatakan bahwa hubungan antara kepuasan dan loyalitas tergantung dari merek (brand), kualitas produk, dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Ketika merek yang tidak begitu dikenal berada di pasaran, konsumen lebih memilih untuk percaya terhadap merek yang sudah diketahui oleh hampir sebagian besar masyarakat. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Keller (2003) merek yang sudah dikenal oleh konsumen, akan membentuk suatu image dan akan terpasang secara otomatis di pikiran konsumen. Merek juga merupakan salah satu faktor penting untuk menarik konsumen, melakukan pembelian dan akhirnya melakukan pembelian lagi.

Menurut Ebrahim & Mohsen (2013) suatu merek dapat menciptakan kondisi emosional dan koneksi personal, yang mana dapat membedakan untuk masing- masing merek.

Kualitas produk merupakan faktor yang juga terlibat dalam menciptakan kepuasan untuk pelanggan. Kualitas produk bisa diukur dan dilihat dari beberapa elemen yang dikemukakan oleh Irawan (2008), mengadaptasi dari SERVQUAL method yang dimana pengukuran didasarkan pada bentuk fisik produk yang ditawarkan, manfaat setelah pemakaian dalam periode tertentu, karakteristik produk yang ditambahkan untuk menyempurnakan fungsi produk, dan desain

(6)

produk. Pengetahuan konsumen (product knowledge) tentang barang yang akan dibeli sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen akan kualitas produk yang ditawarkan. Menurut Fornell & Lehmann (1994) ketika konsumen memilih produk yang hendak dibeli, mereka biasanya menggunakan informasi yang dimiliki setelah membeli produk, efek yang dirasakan dari penggunaan produk, dan juga informasi dari orang lain yang sudah pernah menggunakan produk yang bersangkutan.

Selain kualitas produk, kualitas pelayanan juga diperhitungkan dalam menciptakan kepuasan bagi konsumen. Kemampuan seorang karyawan untuk memberikan kepercayaan kepada konsumen melalui pengetahuan tentang produk yang dijual dan juga kemampuan untuk memberikan pelayanan baik, seperti keramahan dan penyampaian dengan jelas dalam memberikan informasi sangat mempengaruhi minat konsumen terhadap kemajuan produk tersebut (Lovelock et al., 2005 & Tjiptono, 2006) . Minat konsumen yang cukup tinggi terhadap produk kecantikan dan perawatan tubuh, membuat produsen memfasilitasi untuk para konsumen agar lebih mudah mendapatkan produk tersebut dengan membuka toko di suatu mal/pusat perbelanjaan. Ini dikarenakan pergi ke mal/ pusat perbelanjaan merupakan suatu lifestyle bagi masyarakat perkotaan.

Untuk melihat hubungan antara faktor-faktor nama merek, kualitas produk, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen (customer satisfaction) dan loyalitas konsumen (customer loyalty) diperlukan penelitian lebih lanjut yang dikhususkan pada produk Etude yang berasal dari Korea.

1.2. Rumusan Permasalahan

a. Apakah kesadaran merek (brand awareness) mempengaruhi kepuasan konsumen (customer satisfaction) produk Etude?

b. Apakah kualitas produk (product quality) mempengaruhi kepuasan konsumen (customer satisfaction) produk Etude?

c. Apakah kualitas pelayanan (service qualiity) mempengaruhi kepuasan konsumen (customer satisfaction) produk Etude?

d. Apakah kepuasan konsumen (customer satisfaction) mempengaruhi loyalitas konsumen (customer loyalty) produk Etude?

(7)

1.3. Tujuan Penelitian

a. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari kesadaran merek (brand awareness), kualitas produk (product quality), dan kualitas pelayanan (service qualiity) terhadap kepuasan konsumen (customer satisfaction) produk kosmetik ETUDE.

b. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen (customer satisfaction) terhadap loyalitas konsumen (customer loyalty) produk kosmetik ETUDE.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah serta tujuan penelitian di atas maka dapat ditetapkan manfaat penelitian adalah sebagai berikut :

a. Bagi Retailer

Dengan adanya penelitian ini diharapkan para retailer khususnya yang ingin membuka suatu usaha baru di bidang retail, memiliki suatu gambaran bagaimana suatu merek, kualitas produk, dan kualitas pelayanan mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen.

b. Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan hasil kajian dapat sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin dan akan melakukan kajian yang sejenis dengan tujuan menambah atau memperluas wawasan serta mengembangkan bidang kajian yang sudah ada.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi masalah agar penelitian ini dapat terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka ruang lingkup atau batasan penelitian ini meliputi :

a. Objek dari penelitian ini adalah produk dari merek ETUDE, yaitu produk kecantikan yang berasal dari korea.

b. Penelitian ini ditujukan bagi para pelanggan dari pengguna merek ETUDE di Surabaya, khususnya di Tunjungan Plaza , Ciputra World, dan Grand City. Kuesioner juga ditujukan pada konsumen yang sudah menggunakan produk Etude minimal 6 bulan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat ini kondisi DAS di Indonesia terus mengalami kerusakan bahkan tidak sedikit yang sudah tergolong rusak berat. Terjadinya penggundulan hutan yang terus menerus

Tujuan penelitian ini ingin mengetahui efek dari Terapi Kognitif Perilaku untuk menurunkan reaksi emosi marah pada remaja dengan sindrom Asperger. Hipotesis penelitian

• Dengan semakin meningkatnya standar hidup masyarakat terutama di negara-negara maju di dunia barat, masalah Public Health yang klasik dan kuno, seperti penyakit wabah

Pengetahuan akuntansi dan pengalaman dalam informasi akuntansi merupakan faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri pengusaha mikro, kecil dan menengah yang

Berdasarkan faktor-faktor diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa stres dapat terjadi baik itu dari dalam pekerjaan maupun dari luar pekerjaan individu, Dan yang sering

Sehingga, makanan tersebut memiliki bentuk, tekstur, dan rasa yang bervariasi dan diberikan kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan makanan (diet) khusus

Pendidikan cer das dan pendidikan antr i, diper kir akan menjadi piliha bar u, kar ena mater i pendidikan di Sekolah hanya mer upaan bagian kecil dar i mater i

Unsharp masking adalah sebuah metode yang meningkatkan kualitas ketajaman garis (edge) dan elemen gambar dengan frekuensi tinggi lainnya melalui suatu prosedur yang