• Tidak ada hasil yang ditemukan

: 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan ": 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

KEPUTUSAN PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS

NOMOR 172/04/2018 TENTANG

PENYEMPURNAAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2018 BERDASARKAN HASIL EVALUASI GUBERNUR JAWA TENGAH

PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS,

Menimbang : a. bahwa Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Kudus tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2018 telah dievaluasi oleh Gubernur Jawa Tengah sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Jawa Tengah tanggal 12 Oktober 2018 Nomor 910/158/2018 tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Kudus tentang Perubahan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2018 dan Rancangan Peraturan Bupati Kudus tentang Penjabaran Perubahan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2018;

b. bahwa sesuai dengan Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan

Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman

Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Provinsi, Kabupaten, dan Kota, serta Pasal 118 ayat (6)

dan ayat (7) Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Kudus Nomor 1 Tahun 2010 tentang Tata Tertib

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

Kudus Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan atas

Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

Kudus Nomor 1 Tahun 2010 tentang Tata Tertib Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus, atas hasil

evaluasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Bupati dan

Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah melakukan

penyempurnaan yang hasilnya ditetapkan dengan Keputusan

Pimpinan dan dilaporkan pada Rapat Paripurna berikutnya;

(2)

2

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus tentang Penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Kudus tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2018 Berdasarkan Hasil Evaluasi Gubernur Jawa Tengah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5601);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 22, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 6197);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

7. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 3 Tahun 2007

tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2007 Nomor 3,

Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kudus Nomor 99);

(3)

3

8. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus Nomor 1 Tahun 2010 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus sebagaimana telah diubah beberapa kali terkahir dengan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus Nomor 1 Tahun 2010 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus (Berita Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2016 Nomor 26);

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KESATU : Penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Kudus tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2018 Berdasarkan Hasil Evaluasi Gubernur Jawa Tengah sebagaimana terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KEDUA : Menyampaikan Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ini kepada Bupati Kudus sebagai dasar penetapan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Kudus tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2018 menjadi Peraturan Daerah.

KETIGA : Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Kudus

pada tanggal 16 Oktober 2018 PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN KUDUS Ketua,

ACHMAD YUSUF RONI

Wakil Ketua, Wakil Ketua, Wakil Ketua,

ILWANI AGUS WARIONO DEDHY PRAYOGO

(4)

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS

Tanggal : 16 Oktober 2018 Nomor : 172/04/2018

PENYEMPURNAAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2018 BERDASARKAN HASIL EVALUASI GUBERNUR JAWA TENGAH

Menindaklanjuti Keputusan Gubernur Jawa Tengah Tanggal 12 Oktober 2018 Nomor 910/158/2018 tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Kudus tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2018 dan Rancangan Peraturan Bupati Kudus tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2018, Bupati bersama DPRD Kabupaten Kudus telah melakukan penyempurnaan dan penyesuaian atas Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Kudus tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2018 dan Rancangan Peraturan Bupati Kudus tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2018 berdasarkan hasil evaluasi Gubernur Jawa Tengah, sebagai berikut :

I. KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN

1. Pemerintah Kabupaten Kudus agar terus berupaya konsisten pada setiap tahapan perencanaan anggaran sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Perubahan, Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPAS Perubahan) dengan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2018 sesuai amanat Pasal 310 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), serta Pasal 316 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 16 ayat (2), Pasal 34 ayat (1), dan Pasal 35 ayat (1) serta Pasal 81 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pasal 23 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Pasal 9 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018.

2. Pemerintah Kabupaten Kudus dalam penempatan prioritas pembangunan daerah agar senantiasa konsisten mendukung 10 (sepuluh) Bidang Pembangunan yang dijabarkan kedalam Isu-Isu Strategis Pembangunan Nasional Tahun 2018 sesuai dengan potensi dan kondisi daerah sebagaimana yang tertuang dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2018.

(5)

2

II. PENDAPATAN DAERAH

1. Pemerintah Kabupaten Kudus dalam menetapkan target pendapatan daerah pada Perubahan APBD tahun anggaran 2018 agar melakukan prognosis target pendapatan secara akurat sesuai dengan potensi nyata sumber pendapatan di Kabupaten Kudus berdasarkan peraturan perundang-undangan serta memperhatikan perkembangan berbagai indikator perekonomian nasional dan daerah yang dapat mempengaruhi realisasi pendapatan daerah.

2. Penganggaran Pajak dan Retribusi Daerah agar disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang melandasinya serta memperhatikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 yang berpotensi terhadap target pendapatan pajak dan retribusi daerah dan realisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah tahun sebelumnya sebagaimana ditegaskan dalam butir III.l.a.1).a) dan butir III.1.a.1).b) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 134 Tahun 2017 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

a. Penggunaan pendapatan yang bersumber dari pajak dan retribusi daerah agar disesuaikan dengan peraturan perundangan yang melandasinya.

Retribusi pelayanan kesehatan yang bersumber dari hasil klaim kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) agar disesuaikan dengan peraturan yang melandasinya.

b. Pemerintah Kabupaten Kudus agar senantiasa berkomitmen untuk tidak melakukan pungutan atau dengan sebutan lain di luar yang diatur dalam Undang-undang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 286 ayat (2) Undang- undang Nomor 23 Tahun 2014.

c. Penganggaran Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan agar memperhatikan tingkat rasionalitas nilai kekayaan daerah yang dipisahkan dan memperhatikan perolehan manfaat ekonomi, sosial dan/atau manfaat lainnya dalam jangka waktu tertentu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Daerah.

d. Penganggaran Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah agar mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara dan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah.

3. Penganggaran Pendapatan yang bersumber dari Jasa Giro agar mempedomani Pasal 20 ayat (1) dan Pasal 26 ayat (4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan butir III.1 Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017.

4. Penganggaran Pendapatan Daerah yang bersumber dari Bunga Deposito hanya dalam rangka efektifitas manajemen kas serta beresiko rendah dan dimiliki selama kurang dari 12 (dua belas) bulan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

(6)

3

5. Penyediaan anggaran Pendapatan BLUD agar mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah serta butir V.17 Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

6. Penganggaran Pendapatan yang bersumber dari Dana Perimbangan agar mempedomani dan disesuaikan dengan jumlah yang tercantum dalam masing- masing peraturan perundang-undangan yang melandasinya sesuai ketentuan dalam butir III.l.b.1), butir III.1.b.2), butir III.1.b.3) butir III.1.c.10) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018 dan agar dicantumkan dalam kolom Dasar Hukum pada Lampiran III Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Kudus tentang Perubahan APBD Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2018 dan Lampiran II Rancangan Peraturan Bupati Kudus tentang Penjabaran Perubahan APBD Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2018.

7. Penganggaran Pendapatan Daerah yang bersumber dari Pendapatan Hibah agar disesuaikan dengan butir III.l.c.13) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018. Penganggaran Pendapatan Daerah yang bersumber dari Hibah Dana BOS agar disesuaikan dengan Keputusan Gubernur tentang Daftar Penerima dan Jumlah Dana BOS Tahun Anggaran 2018 yang diperuntukkan untuk Kabupaten Kudus.

8. Penetapan target pendapatan daerah dari Dana Bagi Hasil Pajak Rokok agar memperhatikan besaran yang tercantum dalam Lampiran Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 971.1/056/2018 tentang Alokasi Bagi Hasil Penerimaan Pajak Daerah Provinsi Jawa Tengah Kepada Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2018. Selanjutnya, penggunaan obyek pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi agar berpedoman pada Pasal 8 ayat (5) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 dan ditegaskan dalam butir III.1.a.1).d) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017, Pasal 31 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, dan Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2016 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah serta Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 40 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Pajak Rokok Untuk Pendanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

9. Penganggaran pendapatan daerah dari Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya agar mempedomani butir III.1.c.11 Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 dan Peraturan Gubernur terkait Tata Cara Pemberian dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya, apabila dalam Perubahan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2018 Pemerintah Kabupaten Kudus mendapatkan tambahan alokasi dana Bantuan Keuangan, agar disesuaikan dengan melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD dengan pemberitahuan kepada pimpinan DPRD untuk bantuan yang bersifat khusus, dan persetujuan DPRD untuk bantuan keuangan yang bersifat umum untuk selanjutnya ditampung dalam LRA Pemerintah Kabupaten Kudus. Hal ini agar kegiatan tersebut dapat segera dilaksanakan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat dengan tetap mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(7)

4

III. BELANJA DAERAH

1. Pemerintah Kabupaten Kudus agar senantiasa konsisten dan berkesinambungan untuk mengalokasikan anggaran fungsi pendidikan sekurang-kurangnya 20%

(dua puluh per seratus) dari belanja daerah, sesuai amanat peraturan perundang-undangan, dan agar memperhitungkan alokasi Belanja Bantuan Sosial dan Belanja Bantuan Keuangan yang ditujukan antara lain untuk pendidikan, sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, serta agar mengupayakan untuk adanya peningkatan alokasi anggaran dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

2. Pemerintah Kabupaten Kudus agar konsisten dan berkesinambungan mengalokasikan anggaran kesehatan sekurang-kurangnya 10% (sepuluh per seratus) dari belanja daerah di luar gaji, sesuai amanat Pasal 171 ayat (2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Dalam penganggaran Belanja Modal, Pemerintah Kabupaten Kudus agar senantiasa berusaha memprioritaskan alokasi belanja modal untuk pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana yang terkait dengan peningkatan pelayanan dasar kepada masyarakat, dan terus mengupayakan peningkatan prosentase alokasi belanja modal dari Total Belanja Daerah, sesuai dengan butir III.2.b.4)a) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

4. Penganggaran Belanja Gaji dan Tunjangan pada Belanja Tidak Langsung agar mempedomani butir III.2.a.1).a), butir III.2.a.1).b) dan butir III.2.a.1).c) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

5. Penyediaan anggaran Tunjangan Jabatan, Tunjangan Perumahan, Tunjangan Transportasi, Tunjangan Reses dan Tunjangan Komunikasi Intensif Pimpinan dan Anggota DPRD telah memperhatikan aspek efektifitas, efisiensi dan kewajaran, kepatutan, penghematan, kemampuan keuangan daerah dan rasionalitas besaran serta standar harga setempat yang berlaku sebagaimana dimaksud Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD.

6. Penyediaan anggaran Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dalam pelaksanaannya agar mempedomani Pasal 72 ayat (1) huruf c dan ayat (3) Undang–Undang Nomor 6 Tahun 2014 serta butir III.2.a.5).c) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017.

7. Penyediaan anggaran Iuran Jaminan Kesehatan dalam pelaksanaannya agar mempedomani Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud butir III.2.a.1).d) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

8. Penyediaan anggaran Iuran Jaminan Ketenagakerjaan agar mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara serta butir III.2.a.1).e) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

(8)

5

9. Penganggaran Tambahan Penghasilan PNSD agar mempertimbangkan aspek efektifitas, efisiensi, kepatutan dan kewajaran penggunaan, dan kriterianya ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2016 tentang Kriteria Pemberian Tambahan Penghasilan kepada Aparatur Sipil Negara dan Calon Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus dan telah mempedomani Pasal 63 ayat (2) Peratuan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 serta Pasal 39 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

10. Penyediaan anggaran Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat hanya untuk pemberian hadiah pada kegiatan yang bersifat perlombaan atas penghargaaan atas suatu prestasi, sebagaimana dimaksud pada butir III.2.b.3).c) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017.

11. Penyediaan anggaran Biaya Penunjang Operasional KDH/ WKDH penentuan besaran dan penggunaannya agar mempedomani Pasal 9 ayat (1) huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, dan Pasal 8 huruf h Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000.

12. Alokasi anggaran Penyediaan Jasa Jaminan Kesehatan agar dianggarkan dalam Ranperda tentang Perubahan APBD Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2018 dengan mempedomani Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud butir III.2.b.3).b) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

13. Penyediaan Anggaran Insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah agar memperhatikan aspek efektifitas, efisiensi, kewajaran, kepatutan, dan rasionalitas serta mempedomani Pasal 6 ayat (1) huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana diamanatkan butir III.2.a.1).j) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

14. Alokasi Belanja Barang untuk diserahkan kepada pihak ketiga/ masyarakat, Belanja Hibah, serta Belanja Bantuan Sosial agar disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Kudus agar senantiasa berkomitmen dalam penambahan alokasi belanja modal untuk pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana terkait pelayanan dasar kepada masyarakat dengan dengan tetap memperhatikan aspek efektifitas, efisiensi, kepatutan dan kewajaran penggunaan serta mempedomani peraturan perundang-undangan yang berlaku.

15. Alokasi anggaran Belanja Bantuan Keuangan Partai Politik dalam pelaksanaannya agar mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penghitungan, Penganggaran Dalam APBD dan Tertib Administrasi Pengajuan, Penyaluran dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik.

(9)

6

16. Penganggaran Belanja Tidak Terduga agar dianggarkan dengan mempedomani butir III.2.a.7) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

17. Penganggaran Honorarium baik PNSD maupun Honorarium Non PNSD agar dilaksanakan selektif sesuai dengan kebutuhan dan waktu pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan asas kepatutan, kewajaran dan rasional serta keberadaan PNS dan Non PNS benar-benar memiliki peranan dan kontribusi nyata terhadap efektifitas pelaksanaan program dan kegiatan serta memperhatikan pemberian Tambahan Penghasilan bagi PNSD dan pemberian Insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah sesuai maksud butir III.2.b.2).a) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018. Terkait dengan pemberian uang lembur PNS agar dijadikan sebagai salah satu tambahan indikator dalam perhitungan pemberian Tambahan Penghasilan bagi PNSD kedepan, agar dikaji lebih lanjut.

18. Alokasi Anggaran Belanja Alat Tulis Kantor agar disesuaikan dengan kebutuhan nyata yang didasarkan atas pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD, jumlah pegawai dan volume pekerjaan serta memperhitungkan estimasi sisa persediaan barang Tahun Anggaran 2017 sesuai dengan amanat butir III.2.b.3).d) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

19. Penyediaan Alokasi anggaran untuk Belanja Bahan Pakai Habis, Belanja Bahan/

Material, Belanja Jasa Kantor, Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor, Belanja Cetak dan Penggandaan, dan Belanja Makanan dan Minuman, Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya, Belanja Pakaian Kerja, serta Belanja Pakaian Khusus dan Hari hari tertentu, agar rasional sesuai dengan kebutuhan nyata dan dalam pelaksanaannya memperhatikan aspek efektifitas, efisiensi, kewajaran dan kepatutan serta penghematan sebagaimana dimaksud Pasal 4 dan Pasal 122 ayat (10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

20. Belanja Sewa Rumah/ Gedung/ Gudang/ Parkir, dan Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor agar dilakukan secara selektif dengan memprioritaskan penggunaan fasilitas asset daerah sebagaimana ditegaskan dalam butir III.2.b.3).n) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

21. Penganggaran Belanja Perjalanan Dinas telah memperhatikan aspek efektifitas, efisiensi, kepatutan, kewajaran dan penghematan serta agar sesuai dengan kebutuhan nyata pada masing-masing kegiatan sesuai maksud Pasal 4 dan Pasal 122 ayat (10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, dan akan dilaksanakan secara selektif dan dibatasi baik frekuensi, jumlah hari dan pesertanya serta memperhatikan target kinerja dari perjalanan dinas dimaksud dan relevan dengan substansi kebijakan pemerintah daerah dan hasilnya dilaporkan secara transparan dan akuntabel sebagaimana dimaksud butir III.2.b.3).j) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

22. Penyediaan Anggaran Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS serta Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD dalam pelaksanaannya akan dilaksanakan dengan selektif dan mempertimbangkan aspek-aspek urgensi dan kompetensi serta manfaat yang akan diperoleh dari kehadiran dalam pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis atau sejenisnya

(10)

7

guna pencapaian penggunaan anggaran daerah serta mempedomani peraturan perundang-undangan yang melandasinya sebagaimana diamanatkan butir III.2.b.3).l) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

Penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis, sosialisasi, workshop, lokakarya atau sejenis lainnya agar mempedomani Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor. Penyediaan anggaran untuk orientasi dan pendalaman tugas Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten/Kabupaten, dalam pelaksanaannya tetap berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota.

23. Penganggaran pemeliharaan barang milik daerah yang berada dalam penguasaan pengelola barang, pengguna barang atau kuasa pengguna barang agar berpedoman pada daftar kebutuhan pemeliharaan barang, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah, sebagaimana ditegaskan dalam butir III.2.b.3)n.) lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017. Dalam pelaksanaannya agar memperhatikan sisa waktu dan tahapan pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018.

24. Penyediaan anggaran Belanja Jasa Konsultansi agar memperhatikan aspek urgensi dan efektifitas hasil jasa konsultansi dimaksud dan disesuaikan dengan kriteria jenis belanja barang dan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. Selain itu agar memperhatikan substansi kebijakan akuntansi terkait dengan pengakuan, pengukuran dan penyajian serta pengungkapan aset tetap daerah dalam laporan keuangan berdasarkan peristiwa yang terjadi dalam rangka penambahan nilai aset tetap sesuai maksud Pasal 53 dan pasal 239 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, dan memperhatikan sisa waktu dan tahapan pelaksanaan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018 dalam rangka menghindari pelaksanaan kegiatan tersebut tidak dapat diselesaikan sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2018 sesuai maksud butir IV.13 Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017.

25. Penyediaan anggaran Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan dan Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Komputer Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang agar disesuaikan dengan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/ pengadaan aset tetap dan aset lainnya (aset tak berwujud), mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, dan digunakan dalam kegiatan pemerintahan dan memenuhi nilai batas minimal kapitalisasi aset (capitalization threshold), serta dianggarkan dalam belanja modal sebesar seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan. Hal ini sesuai maksud Pasal 27 ayat (7) huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, Pasal 53 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

(11)

8

Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan Lampiran I Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) 01 dan PSAP 07, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan serta Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 17 tentang Akuntansi Aset Tak Berwujud Berbasis Akrual.

26. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan Jaringannya pada Dinas Kesehatan merupakan Belanja Premi Asuransi Kesehatan yang diperuntukkan bagi fakir miskin dan orang tidak mampu yang tidak menjadi cakupan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional melalui BPJS Kesehatan yang pendanaannya bersumber dari APBN sesuai dengan butir III.2.b.3).b) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017.

27. Kegiatan Pembangunan Jalan (DAK) di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, yang antara lain diuraikan ke dalam obyek belanja “Belanja Modal Peralatan dan Mesin-Pengadaan Komputer, Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi yang diuraikan ke dalam obyek belanja “Belanja Modal Peralatan dan Mesin-Pengadaan Alat Kantor”, Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan (DAK) yang diuraikan ke dalam obyek belanja “Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Komputer, merupakan kegiatan yang sumber Dananya dari Dana Alokasi Khusus dan telah sesuai dengan petunjuk teknis penggunaan dana dimaksud. Sedangkan kegiatan Fasilitasi Kegiatan Keagamaan di Sekretariat Daerah, yang diuraikan ke dalam obyek belanja

“Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Komputer”, merupakan kegiatan yang membutuhkan peralatan kantor berikut aplikasinya. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan yang diuraikan ke dalam obyek belanja

“Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Komputer” merupakan kegiatan penyusunan system kompetensi manajerial yang membutuhkan peralatan kantor berikut aplikasinya.

28. Penganggaran Belanja Modal Pengadaan Tanah dalam pelaksanaannya agar mempedomani Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Yang Bersumber Dari APBD.

29. Anggaran Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang diantaranya adalah belanja alat untuk perencanaan peta informasi geopasial Tematik, dan telah sesuai apabila ditinjau dari aspek indikator, tolak ukur dan target kinerja kegiatan, sebagaimana diamanatkan Pasal 20 ayat (1), Pasal 95 ayat (3) dan Pasal 96 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan butir III.2.b.2) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017.

30. Penganggaran belanja modal agar disesuaikan dengan maksud Pasal 27 ayat (7) huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, Pasal 53 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan Lampiran I Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) 01 dan PSAP 07, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan serta Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 17 tentang Akuntansi Aset Tak Berwujud Berbasis Akrual.

(12)

9

Penganggaran pembangunan gedung dan bangunan milik daerah agar mempedomani Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Pembangunan gedung kantor baru milik Pemerintah Daerah terkait langsung dengan upaya peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan publik, dan memperhatikan sisa waktu dan tahapan pelaksanaan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018 dalam rangka menghindari pelaksanaan kegiatan tersebut tidak dapat diselesaikan sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2018 sebagaimana dimaksud dalam butir III.2.b.4).b) dan butir IV.13 lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017.

31. Alokasi Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa dalam penganggaran dan pelaksanaannya agar mempedomani Pasal 72 ayat (1) huruf b dan ayat (2), ayat (4) serta ayat (6) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, serta butir III.2.a.6).a) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 serta Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa. Alokasi Belanja Bantuan Keuangan penggunaannya ditujukan sebagai stimulus fiskal dalam hal adanya disparitas antar desa serta menunjang pertumbuhan ekonomi desa dengan memperhatikan prinsip keadilan sesuai dengan butir III.2.a.6).a) dan butir III.2.a.6).c) serta butir IV.14 Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

32. Penganggaran Belanja Modal Peralatan dan Mesin agar disesuaikan dengan rencana kebutuhan barang milik daerah yang berpedoman kepada standar kebutuhan barang milik daerah sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara dan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah, dan memenuhi standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintah daerah sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah, sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2007, sebagaimana dimaksud butir III.2.b.4).b) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017, dan mempedomani Pasal 87 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, serta telah memperhatikan sisa waktu dan tahapan pelaksanaan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018.

33. Penganggaran Belanja Modal Peralatan dan Mesin-Pengadaan Alat Kedokteran, Alat Kesehatan dan Unit-unit Laboratorium dalam pengadaannya agar memperhatikan kualitas dan manfaat alat-alat kedokteran dengan harga yang kompetitif dan layanan purna jual dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta memperhatikan sisa waktu dan tahapan pelaksanaan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018 sesuai maksud butir IV.13 Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 dengan tetap memperhatikan aspek kewenangan Pemerintah Kabupaten Kudus sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015.

34. Penyediaan Anggaran Dana BOS agar mempedomani Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 971 – 7791 Tahun 2018 tanggal 28 September 2018 tentang Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan Serta Pertanggungjawaban Dana Bantuan Operasional Sekolah Satuan Pendidikan Negeri Yang Diselenggarakan Oleh Kabupaten/ Kota Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

(13)

10

35. Penyediaan anggaran BLUD agar mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah serta butir V.17 Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

36. Belanja Sewa Sarana Mobilitas agar dilakukan secara selektif dengan memprioritaskan penggunaan fasilitas asset daerah sesuai Pasal 79 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 bahwa seluruh pengeluaran pemerintah daerah baik dalam bentuk uang, barang dan/jasa pada APBD/ Perubahan harus memiliki dasar hukum penganggaran.

37. Berkaitan dengan percepatan implementasi transaksi non tunai pada Pemerintah Daerah sesuai Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Kudus telah menetapkan Peraturan Bupati Kudus Nomor 28 Tahun 2017 tanggal 27 September 2017 tentang Transaksi Non Tunai Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kudus.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kudus telah melaksanakan Sosialisasi pelaksanaan Transaksi Non Tunai dengan melibatkan SKPD/ OPD terkait bekerjasama dengan PT.Bank Jateng.

38. Keterangan lokasi kegiatan agar dicantumkan dalam kolom penjelasan pada Lampiran II Rancangan Peraturan Bupati Kudus tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2018 sebagaimana dimaksud Pasal 102 ayat (2) huruf b Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan butir IV.8 Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017.

39. Terkait bantuan keuangan kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah yang dibebankan pada APBD, bahwa Pemerintah Kabupaten Kudus akan memberikan bantuan keuangan dimaksud melalui Perubahan APBD dengan menggeser dari belanja tak terduga ke belanja bantuan keuangan kepada pemerintah daerah lainnya. Selain itu Pemerintah Kabupaten Kudus telah mengirimkan bantuan berupa barang maupun uang dari masyarakat Kudus dan juga relawan ke Nusa Tenggara Barat maupun Sulawesi Tengah.

IV. PEMBIAYAAN

1. Pemerintah Kabupaten Kudus dalam penetapan anggaran penerimaan pembiayaan dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) agar dilakukan dengan cermat dan rasional dengan mempertimbangkan realisasi anggaran Tahun 2017 dan dalam teknis penganggarannya diuraikan pada Obyek dan Rincian obyek sumber SiLPA tersebut dengan berpedoman pada Lampiran A.IX.a Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan butir III.3.a).1) Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017,

(14)

11

2. Penganggaran Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah agar memperhatikan efektivitas pengelolaan serta akuntabilitas, akan digunakan sesuai dengan tujuan terbentuknya badan usaha dimaksud dengan performance based yang baik, serta memberikan kontribusi laba yang signifikan kepada

Pemerintah Kabupaten Kudus dan sesuai dengan Perda Penyertaan Modal sebagaimana diatur dalam Pasal 75 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Pemerintah Daerah, serta dicantumkan dalam kolom penjelasan pada Lampiran II Rancangan Peraturan Bupati Kudus tentang Penjabaran Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018.

PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS

Ketua,

ACHMAD YUSUF RONI

Wakil Ketua, Wakil Ketua, Wakil Ketua,

ILWANI AGUS WARIONO DEDHY PRAYOGO

(15)

Lampiran II :

NO URAIAN

PERUBAHAN APBD 2018 SETELAH PEMBAHASAN

BERTAMBAH/

(BERKURANG)

PERUBAHAN APBD 2018 SETELAH

EVALUASI

1 PENDAPATAN 2.011.106.097.000,00 0,00 2.011.106.097.000,00

0,00

1 . 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 310.288.695.000,00 0,00 310.288.695.000,00

1 . 1 . 1 Pendapatan Pajak Daerah 102.160.000.000,00 0,00 102.160.000.000,00

1 . 1 . 2 Hasil Retribusi Daerah 26.302.115.000,00 0,00 26.302.115.000,00

1 . 1 . 3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

7.118.227.000,00 0,00 7.118.227.000,00

1 . 1 . 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 174.708.353.000,00 0,00 174.708.353.000,00

1 . 2 DANA PERIMBANGAN 1.330.333.676.000,00 0,00 1.330.333.676.000,00

1 . 2 . 1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 278.590.893.000,00 0,00 278.590.893.000,00

1 . 2 . 2 Dana Alokasi Umum 807.711.173.000,00 0,00 807.711.173.000,00

2 . 2 . 3 Dana Alokasi Khusus 244.031.610.000,00 0,00 244.031.610.000,00

1 . 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 370.483.726.000,00 0,00 370.483.726.000,00

1 . 3 . 1 Pendapatan Hibah 67.623.439.000,00 0,00 67.623.439.000,00

1 . 3 . 2 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

145.253.247.000,00 0,00 145.253.247.000,00

1 . 3 . 3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 143.120.780.000,00 0,00 143.120.780.000,00

2 . 3 . 4 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

14.486.260.000,00 0,00 14.486.260.000,00

2 BELANJA 2.142.040.035.000,00 0,00 2.142.040.035.000,00

2 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.146.752.619.000,00 0,00 1.146.752.619.000,00

2 . 1 . 1 Belanja Pegawai 820.880.147.000,00 0,00 820.880.147.000,00

2 . 1 . 2 Belanja Hibah 62.330.097.000,00 0,00 62.330.097.000,00

2 . 1 . 3 Belanja Bantuan Sosial 7.549.780.000,00 0,00 7.549.780.000,00

2 . 1 . 4 Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

12.919.412.000,00 0,00 12.919.412.000,00

2 . 1 . 5 Belanja Bantuan Keuangan kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

241.073.183.000,00 500.000.000,00 241.573.183.000,00

2 . 1 . 6 Belanja Tidak Terduga 2.000.000.000,00 -500.000.000,00 1.500.000.000,00

2 . 2 BELANJA LANGSUNG 995.287.416.000,00 0,00 995.287.416.000,00

2 . 2 . 1 Belanja Pegawai 48.696.675.000,00 0,00 48.696.675.000,00

2 . 2 . 2 Belanja Barang dan Jasa 514.190.056.000,00 588.000.000,00 514.778.056.000,00

2 . 2 . 3 Belanja Modal 432.400.685.000,00 -588.000.000,00 431.812.685.000,00

SURPLUS / (DEFISIT) (130.933.938.000,00) 0,00 (130.933.938.000,00)

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS RINGKASAN RANCANGAN APBD

TAHUN ANGGARAN 2018

KEPUTUSAN PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS Tanggal : 16 Oktober 2018

Nomor : 172/04/2018

(16)

NO URAIAN

PERUBAHAN APBD 2018 SETELAH

PEMBAHASAN

BERTAMBAH/

(BERKURANG)

PERUBAHAN APBD 2018 SETELAH

EVALUASI

3 PEMBIAYAAN DAERAH

3 . 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 138.933.938.000,00 0,00 138.933.938.000,00 3 . 1 . 1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran

Sebelumnya

138.933.938.000,00 0,00 138.933.938.000,00

0,00

3 . 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 8.000.000.000,00 0,00 8.000.000.000,00 3 . 2 . 1 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 8.000.000.000,00 0,00 8.000.000.000,00

PEMBIAYAAN NETTO 130.933.938.000,00 0,00 130.933.938.000,00

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN

0,00 0,00 0,00

2

PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS

Ketua,

ACHMAD YUSUF RONI

Wakil Ketua,

ILWANI

Wakil Ketua,

AGUS WARIONO

Wakil Ketua,

DEDHY PRAYOGO

Referensi

Dokumen terkait

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

PEMBAHASAN: Definisi Keperawatan Komunita, Anak Usia Sekolah Definisi Keperawatan Komunita, Anak Usia Sekolah Sebagai Kelompok Berisiko, Framework/Model Yang Digunakan

Selain adanya faktor tersebut ada pula keterkaitan yang dapat mempengaruhi adanya peta evaluatif dari sebuah pembangunan kota antara lain keterkaitan kontras ,

Berdasarkan temuan masalah tersebut, timbul gagasan untuk menganalisis Proses Bisnis Reengineering untuk mengukur Kinerja Sistem Electronic Filing System (E-Filing)

Menurut Ramdhan (2016), ubi kayu tergolong polisakarida yang mengandung pati dengan kandungan amilopektin yang tinggi tetapi lebih rendah dari pada ketan yaitu mengandung

Garry Yukl (Abdurrahman Wahid, 2001) sebelum menyimpulkan definisi kepemimpinan mengumpulkan beberapa definisi kepemimpinan dari beberapa peneliti pendahulu , diantaranya

DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI GOLONGAN KARYA PROVINSI SULAWESI UTARA DAN PERPANJANGAN MASA BHAKTI KEPENGURUSAN DPD PARTAI GOLKAR PROVINSI SULAWESI UTARA.. Mengesahkan

Toyota Motor Manufacturing Indonesia dalam membantu mengevaluasi sejauhmana program yang telah dilaksanakan dapat berpengaruh pada masyarakat yang dibantu dan perusahaan