• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN (IUPHHK-HT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN (IUPHHK-HT)"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAGA PENILAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (LPPHPL) Jl. Ciremai Raya Blok BC No. 231 Kota Bekasi - 17144 Telp. +6221-8844934 email: intimultimasertifikasi@gmail.com website: www.intimultimasertifikasi.com

PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN (IUPHHK-HT)

Keputusan Menteri Kehutanan nomor SK. 663/Menhut-II/2011

tanggal 24 November 2011 Luas: ± 97.831,38 Ha

KABUPATEN KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Bekasi, Mei 2021

(2)

PENILAIAN KINERJA

PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU

PADA HUTAN TANAMAN (IUPHHK-HT)

LEMBAGA PENILAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (LPPHPL) Jl. Ciremai Raya Blok BC No. 231 Kota Bekasi - 17144 Telp. +6221-8844934 email: intimultimasertifikasi@gmail.com website: www.intimultimasertifikasi.com

Keputusan Menteri Kehutanan nomor SK. 663/Menhut-II/2011

tanggal 24 November 2011 Luas: ± 97.831,38 Ha

KABUPATEN KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Bekasi, Mei 2021

(3)

PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI mendapatkan kepercayaan dari IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI (Selanjutnya disebut PT HKI) untuk melaksanakan Resertifikasi Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) PT HKI di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.

Pelaksanaan kegiatan ini dimulai pada tanggal 19 s/d 26 April 2021 secara remote (jarak jauh).

Kegiatan penilikan kinerja PHPL ini meliputi penilikan Kriteria Prasyarat, Produksi, Ekologi dan Sosial serta Verifikasi Legalitas Kayu (VLK).

Penilaian kinerja PHPL terhadap PT HKI secara keseluruhan mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. P.21/Menlhk/Setjen/ Kum.1/10/2020, tanggal 2 November 2020 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang Izin, Hak Pengelolaan, Hutan Hak atau Pemegang Legalitas Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu. Sedangkan pedoman pelaksanaan mengacu pada SK Dirjen PHPL No. SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 tanggal 2 Desember 2020 tentang pedoman, standar dan/atau tata cara penilaian kinerja PHPL, VLK, Uji Kelayakan dan Penerbitan Deklarasi Kesesuain Pemasok, serta Penerbitan Dokumen V-Legal/Lisensi FLEGT.

Dengan telah terselesaikannya kegiatan Resertifikasi Penilaian Kinerja PHPL ini, ucapan terima kasih disampaikan kepada Manajemen PT HKI atas kepercayaan yang telah diberikan serta kerjasama dan dukungannya dalam kegiatan ini secara keseluruhan.

PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI terbuka dalam menerima masukan dan saran guna peningkatan mutu layanan dan profesionalisme dalam pelaksanaan pekerjaan maupun penyusunan laporan hasil penilikan kinerja PHPL. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan.

Bekasi, Mei 2021

LP PHPL PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

Ir. Dwi Harsono Direktur

(4)

KATA PENGANTAR ... I DAFTAR ISI ... II DAFTAR TABEL ... VI DAFTAR GAMBAR ... X I. PENDAHULUAN ... I-1

1.1.LATAR BELAKANG ... I-1 1.2.MAKSUD,TUJUAN DAN SASARAN PENILAIAN ... I-1

1.2.1. MAKSUD I-1 1.2.2. TUJUAN I-1

1.2.3. SASARAN PENILAIAN ...I-2 II. IDENTITAS PEMEGANG IZIN/HAK PENGELOLAAN DAN LPPHPL ... II-1

2.1.IDENTITAS PEMEGANG IZIN/HAK PENGELOLAAN ... II-1

2.1.1. DATA POKOK PEMEGANG IZIN/HAK PENGELOLAAN ...II-1 2.1.2. KEPEMILIKAN SAHAM ...II-1 2.1.3. SUSUNAN KOMISARIS DAN DIREKSI ...II-2

2.2.IDENTITAS LEMBAGA PENILAI PHPL ... II-2

2.2.1. DATA POKOK LP-PHPL ...II-2 2.2.2. SUSUNAN PENGURUS LP-PHPL ...II-2 2.2.1. SUSUNAN TIM AUDITOR ...II-2 III. SITUASI UMUM ... III-1

3.1.SITUASI KAWASAN ... III-1

3.1.1. LETAK AREAL ... III-1 3.1.2. BATAS AREAL ... III-1 3.1.3. SITUASI PENGGUNAAN DAN PENGUASAAN LAHAN... III-2 3.1.4. SITUASI RENCANA TATA RUANG WILAYAH ... III-2 3.1.5. ISU TENURIAL ... III-5

3.2.AKSESIBILITAS DAN SITUASI PEMBUKAAN WILAYAH... III-5

3.2.1. AKSESIBILITAS ... III-5 3.2.2. RENCANA PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN ... III-5

3.3.KONDISI BIOFISIK ... III-6

(5)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| Daftar Isi iii

3.3.1. IKLIM III-6

3.3.2. TOPOGRAFI ... III-6 3.3.3. GEOLOGI DAN TANAH ... III-7 3.3.4. HIDROLOGI ... III-7 3.3.5. PENUTUPAN LAHAN DAN FUNGSI HUTAN ... III-8 3.3.6. RAGAM TIPE HUTAN DAN POTENSI TEGAKAN ... III-8 3.3.7. KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN DAN SATWA LIAR ... III-12 3.3.8. POTENSI BAHAN TAMBANG ... III-15

3.4.KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN KEPEMERINTAHAN ... III-16

3.4.1. SITUASI DEMOGRAFI PENDUDUK ... III-16 3.4.2. SITUASI AGRO-EKONOMI ... III-17 3.4.3. SITUASI SOSIAL BUDAYA ... III-18 3.4.4. RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH ... III-19 3.4.5. SITUASI KEPEMERINTAHAN LOKAL ... III-20 3.4.6. SITUASI PENEGAKAN HUKUM ... III-20

3.5.SITUASI PENGELOLAAN HUTAN ... III-20

3.5.1. STATISTIK PRODUKSI ... III-20 3.5.3. SITUASI KEUANGAN PERUSAHAAN ... III-21 3.5.4. SITUASI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA ... III-22 3.5.5. SITUASI PEMASARAN KAYU ... III-23 IV. METODOLOGI PENILAIAN ... IV-1

4.1.TAHAPAN PENILAIAN ... IV-1 4.2.PENETAPAN VERIFIER ... IV-4 4.3.TEKNIK VERIFIKASI ... IV-4

4.3.1. TELAAH DOKUMEN ... IV-4 4.3.2. WAWANCARA ... IV-4 4.3.3. VERIFIKASI TERHADAP BUKTI IMPLEMENTASI KEGIATAN DI LAPANGAN ... IV-5

4.4.PENETAPAN INSTRUMEN VERIFIKASI ... IV-5 4.5.MATRIKS METODE VERIFIKASI UNTUK SETIAP INDIKATOR ... IV-5

V. HASIL PENILAIAN PENILIKAN ... V-1

5.1.MASUKAN DAN SARAN DARI KONSULTASI PUBLIK ... V-1 5.2.ANALISA KETERKAITAN DAN TINDAK LANJUT DARI MASUKAN DAN SARAN ... V-2 5.3.HASIL PENILAIAN INDIKATOR PADA KRITERIA PRASYARAT ... V-4

INDIKATOR 1.1. KEPASTIAN KAWASAN PEMEGANG IUPHHK-HTI ... V-4

(6)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| Daftar Isi iv

INDIKATOR 1.2 KOMITMEN PEMEGANG IUPHHK-HTI... V-7 INDIKATOR 1.3 KAPASITAS DAN MEKANISME UNTUK PERENCANAAN PELAKSANAAN

PEMANTAUAN, PELAPORAN PERIODIC, EVALUASI DAN PENYAJIAN UMPAN BALIK MENGENAI KEMAJUAN PENCAPAIAN (KEGIATAN)

IUPHHK-HTI ... V-10

INDIKATOR 1.4 PERSETUJUAN ATAS DASAR INFORMASI AWAL TANPA PAKSAAN

(PADIATAPA) ... V-12

5.4.HASIL PENILAIAN INDIKATOR PADA KRITERIA PRODUKSI ... V-14

INDIKATOR 2.1. PENATAAN AREAL KERJA JANGKA PANJANG DALAM PENGELOLAAN

HUTAN LESTARI ... V-14 INDIKATOR 2.2. TINGKAT PEMANENAN LESTARI UNTUK SETIAP JENIS HASIL HUTAN

KAYU UTAMA DAN NIR KAYU PADA SETIAP TIPE EKOSISTEM ... V-15 INDIKATOR 2.3. PELAKSANAAN PENERAPAN TAHAPAN SISTEM SILVIKULTUR UNTUK

MENJAMIN REGENERASI HUTAN. ... V-17 INDIKATOR 2.4. KETERSEDIAAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN

UNTUK PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU. ... V-19 INDIKATOR 2.5. REALISASI PENEBANGAN SESUAI DENGAN RENCANA KERJA

PENEBANGAN/ PEMANENAN/PEMANFAATAN PADA AREAL KERJANYA. . V-20 INDIKATOR 2.6. KESEHATAN FINANSIAL PERUSAHAAN DAN TINGKAT INVESTASI DAN

REINVESTASI YANG MEMADAI DAN MEMENUHI KEBUTUHAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN, ADMINISTRASI, PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN, SERTA PENING-KATAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA. ... V-23

5.5.HASIL PENILAIAN INDIKATOR PADA KRITERIA EKOLOGI... V-26

INDIKATOR 3.1 KEBERADAAN, KEMANTAPAN DAN KONDISI KAWASAN DILINDUNGI

PADA SETIAP TIPE HUTAN... V-26 INDIKATOR 3.2. PERLINDUNGAN DAN PENGAMANAN HUTAN ... V-30 INDIKATOR 3.3.PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK TERHADAP TANAH DAN

AIR AKIBAT PEMANFAATAN HUTAN ... V-33 INDIKATOR 3.4.IDENTIFIKASI SPESIES FLORA DAN FAUNA YANG DILINDUNGI DAN/

ATAU LANGKA (ENDANGERED), JARANG (RARE), TERANCAM PUNAH (THREATENED) DAN ENDEMIK ... V-37 INDIKATOR 3.5. PENGELOLAAN FLORA UNTUK : LUASAN TERTENTU DARI HUTAN

PRODUKSI YANG TIDAK TERGANGGU, DAN BAGIAN YANG TIDAK RUSAK.

PERLINDUNGAN TERADAP SPECIES FLORA DILINDUNGI DAN/ ATAU

JARANG, LANGKA DAN TERANCAM PUNAH DAN ENDEMIK ... V-38 INDIKATOR 3.6.PENGELOLAAN FAUNA UNTUK: LUASAN TERTENTU DARI HUTAN

PRODUKSI YANG TIDAK TERGANGGU, DAN BAGIAN YANG TIDAK RUSAK.

PERLINDUNGAN TERHADAP SPECIES FAUNA DILIDUNGI DAN/ ATAU

JARANG, LANGKA, TERANCAM PUNAH DAN ENDEMIK ... V-40

5.6.HASIL PENILAIAN INDIKATOR PADA KRITERIA SOSIAL ... V-43

(7)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| Daftar Isi v

INDIKATOR 4.1. KEJELASAN DELINIASI KAWASAN OPERASIONAL PERUSAHAAN/

PEMEGANG IZIN DENGAN KAWASAN MASYARAKAT HUKUM ADAT

DAN/ATAU MASYARAKAT SETEMPAT ... V-43 INDIKATOR 4.2. IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN SESUAI

DENGAN PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU ... V-46

INDIKATOR 4.3. KETERSEDIAAN MEKANISME DAN IMPLEMENTASI DISTRIBUSI MANFAAT YANG ADIL ANTAR PARA PIHAK ... V-49 INDIKATOR 4.4. KEBERADAAN MEKANISME RESOLUSI KONFLIK YANG HANDAL ... V-52 INDIKATOR 4.5. PERLINDUNGAN, PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN

KESEJAHTERAAN ... V-54

5.7.HASIL PENILAIAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU ... V-57

PRINSIP 1. KEPASTIAN AREAL IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, IUPHHK-RE, DAN HAK

PENGELOLAAN ... V-57 PRINSIP 2. MEMENUHI SISTEM DAN PROSEDUR PENEBANGAN YANG SAH ... V-58 PRINSIP 3. KEABSAHAN PERDAGANGAN ATAU PEMINDAHTANGANAN KAYU BULAT ... V-61 PRINSIP 4. PEMENUHAN ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL YANG TERKAIT DENGAN

PENEBANGAN ... V-65 PRINSIP 5. PEMENUHAN TERHADAP PERATURAN KETENAGAKERJAAN ... V-67

5.8.PENGAMBILAN KEPUTUSAN ... V-69

5.8.1. NILAI AKHIR GABUNGAN ... V-69 5.8.2. KEPUTUSAN PENILAIAN ... V-70

5.9.LEMBAR VERIFIKASI/AUDIT PENILAIAN KINERJA PHPL ... V-70

VI. KESIMPULAN ... VI-1

6.1.KESIMPULAN ... VI-1 6.2.CORRECTIVE ACTION REQUEST (CARS) ... VI-1

(8)

Tabel II-1 Daftar Tim Auditor ...II-3 Tabel III-1. Letak dan Luas Areal Kerja PT. HKI ... III-1 Tabel III-2. Batas Areal Kerja PT. HKI ... III-1 Tabel III-3 Rata-Rata Curah Hujan dan Hari Hujan di sekitar area kerja PT HKI tahun 2015 - 2020

... III-6 Tabel III-4 Kondisi Topografi Areal Kerja Di PT. HKI ... III-6 Tabel III-5 Luas area kerja PT HKI berdasar Jenis Batuan ... III-7 Tabel III-6 Luas Areal Kerja PT HKI Berdasar Jenis Tanah ... III-7 Tabel III-7 DAS di Areal IUPHHK-HTI PT. HKI ... III-8 Tabel III-8 Keadaan Penutupan Lahan DI Areal Kerja PT. HKI ... III-8 Tabel III-9 Potensi Hasil Inventarisasi Tegakan Tegakan Acacia mangium (tanaman eks PT KBR)

di Estate 9 ... III-9 Tabel III-10 Potensi Hasil Inventarisasi Tegakan Tegakan Acacia mangium (tanaman eks PT KBR)

di Estate 6 ... III-9 Tabel III-11 Rekapitulasi Potensi Tegakan Pada Blok RKT 2020 Berdasarkan Hasil Inventarisasi .... III-11 Tabel III-12 Kondisi Penutupan Lahan Penafsiran Citra Landsat Tahun 2019 Overlay RKT 2020 ... III-11 Tabel III-13 Jumlah Tanaman Karet Pada Blok RKT 2012 s/d 2020 Dirinci per Blok/Petak ... III-12 Tabel III-14 Inventarisasi dan Identifikasi Tumbuhan Dilindungi Di areal PT HKI Tahun 2016-2020.

... III-12 Tabel III-15 Inventarisasi dan Identifikasi Mamalia Dilindungi Di areal PT HKI Tahun 2016-2020 . III-13 Tabel III-16 Inventarisasi dan Identifikasi Amphibia, Aves dan Reptilia Di areal PT HKI Tahun

2016-2020 ... III-14 Tabel III-17 Jumlah Penduduk Desa Sekitar Areal Kerja PT. HKI Blok Kendawangan ... III-16 Tabel III-18 Jumlah penduduk desa sekitar areal kerja PT HKI Blok Air Hitam ... III-16 Tabel III-19 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin ... III-17 Tabel III-20 Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Kendawangan ... III-18 Tabel III-21 Jumlah Tenaga Kesehatan di Kecamatan Kendawangan 2012 ... III-19 Tabel III-22 Sarana Kesehatan di Kecamatan Kendawangan 2012 ... III-19 Tabel III-23 Statistik Produksi PT. HKI periode tahun 2012 s/d 2015 ... III-21 Tabel III-24 Statistik Kegiatan Penanaman PT. HKI s/d tahun 2018 ... III-21 Tabel III-25 Kondisi Keuangan PT. HKI Tahun 2018 dan 2019 ... III-21 Tabel III-26 Tenaga Kerja PT HKI ... III-22 Tabel III-27 Tenaga Kerja PT HKI Berlatar Belakang Ilmu Kehutanan ... III-22 Tabel III-28 Rekapitulasi GANIS PHPL PT HKI Maret 2021 ... III-23 Tabel IV-1 Matrik Metode Verifikasi Kriteria Prasyarat ... IV-5 Tabel IV-2 Matrik Metode Verifikasi Kriteria Produksi ... IV-13 Tabel IV-3 Matriks Metode Verifikasi Kriteria Ekologi ... IV-18 Tabel IV-4 Matrik Metode Verifikasi Kriteria Sosial ... IV-27 Tabel IV-5 Matrik Metode Verifikasi Legalitas Kayu ... IV-34

(9)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| Daftar Tabel vii

Tabel V-1 Nilai Akhir Penilikan Kinerja PHPL ... V-70 Tabel VI-1 Matriks Nilai Kinerja PHPL PT HKI ... VI-1 Tabel VI-2. Observasi ... VI-5

(10)

Gambar IV-1 Koordinasi dengan pejabat yang berwenang pada Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat dan BPHP Wilayah VIII Pontianak serta KLHK RI ... IV-2 Gambar IV-2 Konsultasi Publik Resertifikasi PHPL PT HKI ... IV-3 Gambar IV-3 Pertemuan Pembukaan ... IV-3 Gambar IV-4 Pertemuan Penutupan ... IV-4

(11)

1.1. Latar Belakang

Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI tahun 2020 menerbitkan pembaharuan kebijakan terkait tata cara penilaian kinerja PHPL yaitu P.21/Menlhk/Setjen/

Kum.1/10/2020, tanggal 2 November 2020 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang Izin, Hak Pengelolaan, Hutan Hak atau Pemegang Legalitas Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu. Sedangkan pedoman pelaksanaan mengacu pada SK Dirjen PHPL No. SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 tanggal 2 Desember 2020 tentang pedoman, standar dan/atau tata cara penilaian kinerja PHPL, VLK, Uji Kelayakan dan Penerbitan Deklarasi Kesesuain Pemasok, serta Penerbitan Dokumen V-Legal/Lisensi FLEGT.

Implementasi dari rangkaian peraturan tersebut telah diterapkan pada Penilaian kinerja PHPL pada pemegang ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu baik hutan alam maupun hutan tanaman sejak tahun 2021 oleh PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI yang merupakan salah satu badan hukum yang telah terakreditasi oleh KAN sebagai Lembaga Penilai PHPL untuk melakukan penilaian kinerja PHPL dengan Akreditasi LPPHPL-015-IDN.

IUPHHK HTI PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI (selanjutnya disebut PT HKI) telah memiliki sertifikat PHPL dengan yang akan berakhir pada tanggal 13 Mei 2021. Sertifikat PT HKI diterbitkan oleh LP &

VI PT Inti Multima Sertifikasi dengan No. IMS-PHPL-013. Sesuai ketentuan, terhadap pemegang Sertifikat PHPL wajib dilakukan penilikan oleh LPPHPL. Oleh karena itu, pada tahun 2021 terhadap PT HKI dilakukan Resertifikasi, dalam rangka menilai kinerja PHPL untuk pemeliharaan status Sertifikat PHPL yang telah diperoleh.

1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran Penilaian

1.2.1. Maksud

Maksud kegiatan Resertifikasi Penilaian Kinerja PHPL adalah mendapatkan gambaran yang jelas tentang kinerja pengusahaan hutan oleh PT HKI dalam Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) yang telah dilakukan selama mendapatkan Sertifikat PHPL (S-PHPL) yaitu periode 2016 s.d 2021.

1.2.2. Tujuan

Tujuan Resertifikasi Penilaian Kinerja PHPL adalah untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan PT HKI sebagai pemegang IUPHHK-HT dalam pemanfaatan hasil hutan kayu di areal kerjanya pada semua tahapan kegiatan.

Diharapkan LPPHPL akan mendapatkan gambaran tentang kinerja pengelolaan hutan yang telah dilakukan oleh PT HKI, yang meliputi :

✓ Konsistensi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di dalam areal kerja pemegang SK IUPHHK HTI terhadap peraturan-peraturan yang berlaku.

✓ Penilaian adanya indikasi kegiatan pengusahaan hutan oleh pemegang SK IUPHHK HTI yang dapat membahayakan daya dukung areal hutan produksi.

(12)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| PENDAHULUAN I-2

✓ Memastikan bahwa standar pengelolaan hutan (produksi/ekonomi), lingkungan dan praktek-praktek penanganan aspek sosial yang dilakukan oleh pemegang SK IUPHHK HTI konsisten dan sesuai dengan kaidah pengelolaan hutan produksi lestari serta prinsip verifikasi legalitas kayu.

1.2.3. Sasaran Penilaian

a. Sasaran Lokasi

Sasaran kegiatan penilaian adalah untuk menilai kinerja PHPL pada areal kerja pengelolaan PT HKI sebagai pemegang izin Keputusan Menteri Kehutanan No. SK. 59/Menhut-II/2007 tanggal 22 Februari 2007, Jo. Keputusan Menteri Kehutanan No. SK. 663/Menhut-II/2011 tanggal 24 November 2011 di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat dengan lokasi sebagai berikut:

- Blok Kendawangan (Blok I) dengan Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 1/1/IUPHHK-HTI/PMA/2017 Tentang Penetapan Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri Blok I Seluas 60.554,38 H - Blok Air Hitam (blok II) dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.793/Menhut-

II/2014 tanggal 23 September 2014 tentang Penetapan Batas Areal kerja IUPHHKHTI-HT PT. HTI Seluas 37.337,00 Ha.

b. Sasaran Teknis

Sasaran teknis penilaian kinerja IUPHHK Hutan Tanaman ialah kegiatan pengelolaan hutan tanaman yang dilakukan oleh Pemegang Izin pada semua tahapan kegiatan perusahaan dalam hal pemanfaatan hasil hutan kayu yang terkait Kriteria dan Indikator Pengelolaan Hutan Produksi Lestari yang secara ringkas disajikan dalam : (1) Pemenuhan terhadap Aspek Prasyarat (Legal & Prakondisi), (2) Kelola Produksi, (3) Kelola Ekologi dan (4) Kelola Sosial serta (5) Verifikasi Legalitas Kayu.

(13)

2.1. Identitas Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

2.1.1. Data Pokok Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

a. Nama Perusahaan : PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI b. Pendirian Perusahaan :

▪ Akta Pendirian : Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 37 tanggal 3 Maret 2011 Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn, yang telah disahkan berdasarkan Keputusan Menkumham RI No. AHU-19501.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 19 April 2011 Tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan.

▪ Akta Perubahan Terakhir : Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT HKI No 6 tanggal 4 Maret 2021 dihadapan Notaris Liestiani Wang, SH,M.Kn Akta tersebut telah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM RI No AHU-0048868.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 16 Maret 2021.

c. SK IUPHHK-HT : Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.

59/Menhut-II/2007 tanggal 22 Februari 2007, Jo.

Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.

663/Menhut-II/2011 tanggal 24 November 2011 d. Kantor : Sampoerna Strategic Square North Tower 28th

Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 45 Jakarta Selatan 12930, Telp. 0215771711; Fax. 021-577171

2.1.2. Kepemilikan Saham

Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 37 tanggal 3 Maret 2011 Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn, yang telah disahkan berdasarkan Keputusan Menkumham RI No. AHU-19501.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 19 April 2011 Tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan.

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT HKI No 6 tanggal 4 Maret 2021 dihadapan Notaris Liestiani Wang, SH,M.Kn Akta tersebut telah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM RI No AHU-0048868.AH.01.11.Tahun 2021 tanggal 16 Maret 2021.

Berdasarkan akta perubahan terakhir tersebut kepemilikan PT HKI adalah sebagai berikut :

▪ PT. Sungai Menang : 285.758 saham dengan nilai Rp 285.758.000.000,-

▪ PT. Aquarius Plantations PTE. LTD. : 81.622 saham dengan nili Rp 81.622.000.000,-

Sehingga keseluruhan saham berjumlah 67.380 atau Rp 367.380.000.000,- telah ditempatkan dan disetor penuh ke dalam perseroan dengan masing-masing saham bernilai Rp 1.000.000,- (satu juta

(14)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| IDENTITAS PEMEGANG IZIN/HAK PENGELOLAAN DAN LPPHPL

II-2

rupiah)

2.1.3. Susunan Komisaris dan Direksi

Susunan komisaris dan direksi sebagai berikut :

▪ Komisaris utama : Eka Dharmajanto Kasih

▪ Komisaris : Dr. Ir. H. Dwi Asmono MS

▪ Komisaris : Geoffrey Mathew Kin Ying Seeto

▪ Komisaris : Paul Ralph Speed

▪ Komisaris : Heri Harjanto

▪ Direktur Utama : Samuel Tirta Saputra

▪ Direktur : Arief

▪ Direktur : Katia Regina Silva

2.2. Identitas Lembaga Penilai PHPL

2.2.1. Data Pokok LP-PHPL

Nama Lembaga Sertifikasi : PT Inti Multia Sertifikasi No. Akreditasi KAN : LPPHPL – 015 - IDN

Alamat : Jl. Ceremai Raya Blok BC No. 231, Kayuringin Jaya, Kota Bekasi 17144

Website : http://www.intimultimasertifikasi.com e-mail : ims@intimultimasertifikasi.com

Akta Pendirian : Akta Notaris Kristono, S.H., M.Kn No. 05 tanggal 15 Maret 2013 dan Pengesahan Menteri Hukum dan Ham : AHU- 27784.AH.01.01 Tahun 2013 tanggal 23 Mei 2013

Akta Perubahan Terakhir : Akta Notaris Kristono, S.H, M.Kn Nomor : 06 tanggal 18 Desember 2020. Surat Pengesahan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU- AH.01.03-0422372 tanggal 22 Desember 2020

2.2.2. Susunan Pengurus LP-PHPL

Komisaris : Yekti Lestari Direktur : Ir. Dwi Harsono

2.2.1. Susunan Tim Auditor

Dalam melaksanakan Resertifikasi Penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) terhadap PT HKI, LP-PHPL PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI menugaskan tim Auditor sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

(15)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| IDENTITAS PEMEGANG IZIN/HAK PENGELOLAAN DAN LPPHPL

II-3

Tabel II-1 Daftar Tim Auditor

No Nama Posisi dan Keahlian Pendidikan Pengalaman

1 Dra. Eko Nugrahaeni, MSi Lead

Auditor Sosial

S 2 FISIP UI S 1 FIB UGM

Melakukan Penilaian Kinerja PHPL lebih dari 20 kali

2 M Ichsan Setyowibowo, S Hut, M Si

Auditor Prasyarat S2 Geografi UGM S1 Kehutanan UGM

Melakukan Penilaian Kinerja PHPL lebih dari 10 kali

3 Ir. Enjang Gangga Permana Auditor Produksi S1 Kehutanan IPB Melakukan Penilaian Kinerja PHPL lebih dari 20 kali

4 Ir. Stepanus Sudarkoco Auditor Ekologi S1 Kehutanan UGM

Melakukan Penilaian Kinerja PHPL lebih dari 20 kali

5 Satriandika Rangga Aviala, S Hut

Auditor VLK S1 Kehutanan UGM

Melakukan VKL Hutan lebih dari 5 kali

(16)

3.1. Situasi Kawasan

3.1.1. Letak Areal

Berdasarkan SK. Menhut No. SK.59/Menhut-II/2007 Jo SK. 663/Menhut/Menhut-II/2011 luas areal PT. HKI (selanjutnya disebut PT. HKI) adalah ± 100.150 Ha yang terdiri dari 2 (dua) blok. Blok I di kelompok hutan Kendawangan seluas 62.170 Ha dan blok II di kelompok hutan Air Hitam seluas 37.980 Ha. Untuk lebih jelasnya, letak dan luas areal kerja PT. HKI disajikan pada tabel berikut.

Tabel III-1. Letak dan Luas Areal Kerja PT. HKI

No Uraian Keterangan

1. Letak Geografis - Blok Kendawangan : 2˚33’ – 2˚47’ LS & 110˚32’ – 110˚49’ BT - Blok Air Hitam : 2˚01’ – 2˚25’ LS & 110˚13’ – 110˚32’ BT

2. Luas Areal ± 97.891 Ha

3. Kelompok Hutan S. Kendawangan, S. Naning dan S. Air Hitam

4. Administrasi Pemerintahan Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat

5. Administrasi Kehutanan : a. RPH

b. BKPH c. KPH

d. Dinas Kehutanan

Kendawangan Kendawangan Ketapang

Kabupaten Ketapang

Sumber : Dokumen RKUPHHK PT HKI 2017 - 2026

3.1.2. Batas Areal

Batas-batas areal kerja PT. HKI disajikan pada tabel berikut.

Tabel III-2. Batas Areal Kerja PT. HKI

No Blok Batas Ketarangan

I Blok Kendawangan Sebelah Utara Sungai Lembawang (APL) Sebelah Timur Desa Kedondong (APL)

Sebelah Selatan Sungai Kendawangan (APL) dan (HL) Sebelah Barat Jalan Provinsi, APL dan HL

2 Blok Air Hitam Sebelah Utara Dusun Pantai Ketikal (APL) Sebelah Timur Desa Air Hitam Besar (APL) Sebelah Selatan Sungai Bengkais dan HL Sebelah Barat Cagar Alam Kendawangan Sumber : Dokumen RKUPHHK-HT PT. HKI periode 2017-2026

(17)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| SITUASI UMUM III-2

3.1.3. Situasi Penggunaan dan Penguasaan Lahan

Pola penggunaan dan pengusaan lahan masyarakat sekitar areal IUPHHK PT. HKI umumnya berupa pola usaha tani karena masyarakat sekitar umumnya bekerja di sektor pertanian. Penguasaan lahan di dalam areal kerja PT.HKI sudah berlangsung sebelum PT. HKI beroperasi. Pola usaha tani yang dikembangkan masih bertumpu pada usaha tani padi, palawija, sayuran, kebun karet dan kelapa sawit. Kegiatan penanaman padi ladang bersamaan dengan penanaman palawija dan sayuran. Jenis tanaman yang sering ditanam antara lain padi sawah dan padi ladang, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, bayam, sawi, kacang panjang, terong, dan labu.

Kegiatan pertanian yang dilakukan penduduk setempat masih sebagian masih dengan cara tradisional bergantung pada musim/cuaca dan apa adanya seperti yang telah disediakan oleh alam.

Lahan yang digarap biasanya di sekitar pemukiman atau sepanjang sempadan sungai. Rata-rata luasan lahan yang dibuka berkisar antara 2 ha sampai 3 ha tergantung kemampuan masing-masing keluarga. Kegiatan pemanfaatan dan pengelolaan ladang umumnya dilakukan dua sampai tiga kali musim tanam, setelah itu mereka tinggalkan dengan ditanamai karet, rambutan, pisang dan tanaman keras lainnya. Selain menggarap lahan, masyarakat juga masih menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam di sekitarnya yaitu ketergantungan terhadap alam (hutan).

Namun bagi penduduk pendatang, kegiatan pertanian sudah bersifat komersial. Jenis tanaman yang dibudidayakan berupa tanaman kelapa sawit dalam luasan lebih dari 5 Ha. Bahkan ada pula yang mengembangkan kebun kelapa sawit hingga puluhan hektar. Biasanya penduduk pendatang mengaku membeli lahan dari penduduk setempat yang telah mengklaim lahan lahan dalam hutan sebagai lahan miliknya.

Saat ini pola kepemilikan dan penguasaan lahan yang berlaku di masyarakat adalah kepemilikan perorangan secara turun temurun maupun komunal berdasarkan hak adat. Dalam hal ini adalah hak masyarakat Adat desa setempat.

3.1.4. Situasi Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Ketapang merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Barat yang merupakan kabupaten yang masih dalam tahap berkembang. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sangau, Kabupaten Kayong Utara, laut Jawa, laut Natuna, serta juga berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Tengah. Wilayah ini memiliki sektor strategis yaitu sektor perkebunan, industri (agroindustri) dan pertambangan (BPS Kalbar, 2013).

Ferry Juniardi dan Heri Azwansyah (2014), memberikan paparan bahwa berdasarkan Raperda RTRW Kabupaten Ketapang, 2013-2033, rencana pemanfaatan ruang pada dasarnya berfungsi memberi pedoman penetapan lokasi kegiatan yang sesuai dengan fungsi dominan kawasankawasan di dalam wilayah perencanaan.

a. Rencana Pemantapan Kawasan Lindung

Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan. Kawasan lindung yang direkomendasikan untuk ditetapkan di Kabupaten Ketapang dibagi menjadi 3 (tiga) kawasan, sebagai berikut :

▪ Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, meliputi kawasan hutan lindung seluas 4.954,11 km2, dan kawasan bergambut seluas 658,56 km2.

▪ Kawasan perlindungan setempat, meliputi kawasan sempadan pantai seluas 46,6 km2, dan

(18)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| SITUASI UMUM III-3

kawasan sekitar danau seluas 7,17 km2.

▪ Kawasan suaka alam dan cagar budaya, yaitu :

✓ Kawasan Taman Nasional Gunung Palung yang termasuk di dalam Kecamatan Sungai Laur, Nanga Tayap, dan Matan Hilir Utara dengan luas 1.072,35 km2.

✓ Kawasan Cagar Alam Muara Kendawangan yang termasuk dalam Kecamatan Kendawangan dengan luas 1.659,09 km2.

b. Rencana Pengelolaan Kawasan Budidaya

Kawasan Budidaya merupakan kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan bagi kepentingan produksi daerah. Kawasan yang akan diarahkan pengembangannya di Kabupaten Ketapang terdiri dari 10 (sepuluh) kawasan budidaya yang dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok yaitu :

▪ Kawasan budidaya yang terikat dengan lokasi sumber daya yaitu kawasan pertambangan dan pariwisata.

▪ Kawasan budidaya yang tidak terikat dengan lokasi sumber daya yaitu kawasan yang mempunyai alternatif untuk dipindahkan yaitu kawasan perikanan, pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, perkebunan, peternakan, dan kehutanan.

▪ Kawasan budidaya yang mempunyai ketergantungan terhadap potensi sumber daya, lokasi pemasaran, pola pusat pelayanan serta jalur dan simpul transportasi orang dan barang yaitu kawasan pemukiman dan industri.

c. Rencana Pengembangan Sistem Pembangunan dan Sistem Pemukiman Perkotaan Pedesaan Berdasarkan hasil kajian analisis dan pertimbangan lainnya maka di Kabupaten Ketapang terbagi menjadi 3 (tiga) wilayah pembangunan sebagai berikut :

▪ Sub Wilayah Pembangunan I (SWP I), meliputi Kecamatan Kendawangan, Matan Hilir Selatan, Matan Hilir Utara, dengan pusat pengembangan di Kota Ketapang.

▪ Sub Wilayah Pembangunan II (SWP II), meliputi Kecamatan Simpang Hulu, Sungai Laur, dan Sandai, dengan pusat pengembangan di Kota Sandai.

▪ Sub Wilayah Pembangunan III (SWP III), meliputi Kecamatan Nanga Tayap, Tumbang Titi, Marau, Jelai Hulu, dan Manis Mata, dengan pusat pengembangan di Kota Tumbang Titi.

Ditinjau dari fungsinya dalam lingkup wilayah, secara umum pengembangan kota diarahkan sebagai pusat-pusat pelayanan regional, diantaranya yaitu :

▪ Pusat pemukiman penduduk

▪ Pusat pelayanan sosial dan administrasi wilayah belakangnya

▪ Pusat komunikasi antar wilayah

▪ Pusat kegiatan manufaktur

Kelengkapan fungsi-fungsi utama kota pada dasarnya tergantung dari hirarki kota yang bersangkutan. Berdasarkan hasil analisis sistem kota-kota yang ada di Kabupaten Ketapang diperoleh 3 hirarki/orde kota yang berperan sebagai pusat pelayanan pertumbuhan kota-kota yang mengganti pusat pelayanan adalah :

a. Kota orde I merupakan kota dengan skala pelayanan regional, yang memiliki jangkauan

(19)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| SITUASI UMUM III-4

pelayanan mencakup seluruh wilayah kabupaten adalah Kota Ketapang.

b. Kota orde II merupakan kota dengan skala pelayanan subregional, dimana jangkauan pelayanannya mencakup beberapa kecamatan yaitu Sandai dan Tumbang Titi.

c. Kota Orde III merupakan kota dengan skala pelayanan lokal, dimana kota ini hanya melayani wilayah belakang dalam satu wilayah kecamatan yaitu Kendawangan, Pesaguan, Kuala Tolak, Manis Mata, Marau, Nanga Tayap, Balai Berkuak.

d. Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Wilayah

Sistem pengembangan prasarana wilayah merupakan penunjang dalam pengembangan kawasan budidaya dan sistem pemukiman di wilayah Kabupaten Ketapang. Prasarana penunjang tersebut terdiri dari :

▪ Sistem pelayanan transportasi

▪ Sistem pelayanan listrik

▪ Sistem pelayanan pos dan telekomunikasi

▪ Sistem pelayanan air bersih

▪ Sistem pelayanan pengairan / irigasi

e. Rencana Pengembangan Kawasan Prioritas

Wilayah-wilayah prioritas yang terdapat di Kabupaten Ketapang adalah :

▪ Wilayah prioritas A. Pengembangan wilayah ini ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan kawasan terbelakang disekitarnya dan memantapkan aksesibilitas untuk menunjang perkembangan kawasan DAS Lawang Darah.

▪ Wilayah prioritas B. Pengembangan wilayah ini ditujukan untuk memacu pertumbuhan kawasan terisolir di sekitarnya dan menunjang perkembangan Kawasan ekowisata Gunung Palung yang berada di Kecamatan Simpang Hulu.

▪ Wilayah prioritas C. Pengembangan wilayah ini dimaksudkan untuk mengembalikan kelestarian alam di wilayah ini yang sebagian besar telah mengalami kerusakan. Wilayah ini berada di Kecamatan Kendawangan.

▪ Wilayah prioritas D. Pengembangan wilayah ini dimaksudkan untuk memacu perkembangan daerah subpusat pengembangan utama SWP II.

▪ Wilayah prioritas E. Pengembangan wilayah ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan untuk kegiatan produksi dan pemasaran,mengingat wilayah ini berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah.

▪ Wilayah prioritas F. Pengembangan wilayah ini ditujukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat karena wilayah ini memiliki potensi pada lahan pertanian basah/kering, peternakan, perikanan, dan perkebunan.

▪ Wilayah prioritas G. Pengembangan wilayah ini dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan keseluruhan wilayah Kabupaten Ketapang. Wilayah ini memiliki potensi di sektor industri, perdagangan, jasa dan keuangan serta perbankan.

▪ Wilayah prioritas H. Pengembangan wilayah ini dimaksudkan untuk membentuk kota baru

(20)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| SITUASI UMUM III-5

untuk menjadi ibukota kecamatan. Wilayah ini berada di Kecamatan Matan Hilir Utara dan Kecamatan Simpang Dua.

3.1.5. Isu tenurial

Hak tenurial terhadap sumber daya alam merujuk pada hubungan sosial dan lembaga yang mengatur akses dan tata guna lahan dan sumber daya (von Benda Beckman dkk 2006). Oleh karena itu, tenurial lahan hutan berkenaan dengan siapa yang memiliki lahan hutan, dan siapa yang memanfaatkan, mengelola, dan memutuskan perihal sumber daya hutan. Tenurial lahan hutan menentukan siapa yang diizinkan untuk menggunakan sumber daya apa, dengan cara bagaimana, selama berapa lama, dan dengan syarat apa, serta siapa yang berhak mengalihkan hak kepada pihak lain dan bagaimana caranya. Hak-hak yang berbeda dapat saja dimiliki bersama atau dibagi berdasarkan beberapa cara dan di antara para pemangku kepentingan, sebagai kewajiban dan tanggung jawab yang terkait dengan hak

Isu tenurial yang terjadi di areal sekitar IUPHHK PT. HKI berupa klaim lahan atas nama masyarakat adat atau klaim hak ulayat. Bahkan hampir seluruhnya telah diklaim masyarakat sehingga saat pembebasan lahan untuk pembukaan RKT, harus melakukan ganti rugi tanam tumbuh kepada penggarap lahan. Hal ini terjadi karena memang beberapa desa telah terbentuk sebelum datangnya perusahaan

3.2. Aksesibilitas dan Situasi Pembukaan Wilayah

3.2.1. Aksesibilitas

Secara administrative areal kerja IUPHHK HTI PT. HKI termasuk di dalam wilayah Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Akses transportasi menuju lokasi dapat ditempuh melalui jalan darat yaitu jalan Ketapang – Kendawangan dengan waktu tempuh 2 jam dari Bandara Ketapang. Untuk menuju Ketapang saat ini jarak tempuh terpendek adalah dengan pesawat terbang dari Pontianak. Sedangkan jika menggunakan kendaraan air akan menempuh waktu tempuh 8 jam.

Ibukota Kendawangan berjarak 80 km dari Ibukota Kabupaten Ketapang, dan dapat dijangkau dengan dengan kendaraan bermotor roda dua maupun empat, dengan waktu tempuh sekitar 2-3 jam. Fasilitas publik yang ada di Kendawangan sudah cukup memadai, seperti sarana transportasi salah satunya pelabuhan domestic. Jarak dari Kantor Kec Kendawangan ke masing-masing desa yang berbatasan dengan areal IUPHHK HTI PT. HKI pada blok Kendawangan sangat bervariasi, dimana jarak terjauh adalah ke Desa Sungai Jelayan dengan jarak tempuh 23,40 km, sedangkan ke desa terdekat adalah ke Desa Mekar Utama, dengan jarak tempuh 12 km. Sedangkan blok Air Hitam jarak terjauh ke Dusun Dahas Pengunyitan, Desa Air Hitam Besar dengan jarak tempuh 79,60 km.

pencapaian lokasi dari Ketapang ke lokasi areal konsesi PT. HKI dapat ditempuh dengan beberapa alternatif.

3.2.2. Rencana Pembukaan Wilayah Hutan

Dari RKUPHHK HTI PT HKI tahun 2017-2026 disebutkan rencana pembukaan wilayah hutan untuk jangka waktu 10 tahun adalah sebagai berikut:

(21)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| SITUASI UMUM III-6

Kelas jalan angkutan dibedakan dalam 3(tiga) kelas, yaitu jalan Utama, jalan cabang dan ranting.

Jalan Utama yang dibuat adalah jalan dengan pengerasan (kerapatan kurang lebih 8 m/ha) dan jalan cabang (kerappatan kurang lebih 17 m/ha) sehingga kerapatannya kurang lebih 25 m/ha.

Sedangkan jalan ranting dan jalan sub ranting dibuat tanpa pengerasan.

Rencana pembangunan jalan Utama pada areal kerja PT HKI untuk periode tahun 2017-2026 adalah seluas kurang lebih 493 km sedangkan jalan cabang akan dibantun sepanjang kurang lebih 1.047 km.

3.3. Kondisi Biofisik

3.3.1. Iklim

Berdasarkan peta agroklimat Pulau Kalimantan skala 1 : 3.000.000 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (LPT, 1979), tipe iklim di areal kerja PT HKI menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson, termasuk tipe iklim B dengan nilai antara 14,3% - 33,3%, perhitungan ini berdasarkan perbandingan antara rasio bulan kering dan bulan basah.

Tabel III-3 Rata-Rata Curah Hujan dan Hari Hujan di sekitar area kerja PT HKI tahun 2015 - 2020

Tahun

Bulan

Jumlah

Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

2015 CH 152 106 117 112 117 120 49 12 0 125 329 281 1,518

HH 17 14 15 20 12 12 11 2 0 10 29 28 170

2016 CH 288 334 368 371 263 157 100 63 212 313 365 447 3,281

HH 29 27 26 29 29 21 20 16 25 15 17 18 272

2017 CH 205 311 85 299 218 185 189 174 129 232 304 191 2,521

HH 15 16 8 13 12 10 11 9 8 13 17 11 141

2018 CH 191 113 210 340 338 152 52 91 209 294 310 361 2,661

HH 11 7 13 16 17 9 5 3 8 15 17 20 139

2019 CH 247 414 163 318 147 98 19 57 13 149 184 163 1,971

HH 22 21 18 19 7 7 2 3 1 8 10 10 128

2020 CH 262 228 280 217 248 306 348 140 355 392 506 352 3,632

HH 12 10 15 15 15 13 15 8 17 15 21 16 172

Sumber : Data Curah Hujan PT HKI tahun 2015-2020

3.3.2. Topografi

Kondisi kelerengan areal IUPHHK-HTI PT. HKI disajikan pada tabel berikut : Tabel III-4 Kondisi Topografi Areal Kerja Di PT. HKI

No Kelas Lereng Blok I

Kendawangan

Blok II Air Hitam

Jumlah

Luas (Ha) %

1 Datar (0-8%) 52.018,61 36.973,68 92.789,58 92,65

2 Landai (9-15%) 5.047,89 363,32 5.758,58 5,75

3 Bergelombang (16-25%) 1.453,19 1.228,82 1,23

(22)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| SITUASI UMUM III-7

No Kelas Lereng Blok I

Kendawangan

Blok II Air Hitam

Jumlah

Luas (Ha) %

4 Agak Curam (26-40%) 2.034,69 - -

5 Curam (>40%) - 373,02 0,37

Jumlah 60.554,38 37.337,00 97.891,38 100,00

Sumber : Dokumen RKUPHHK-HT PT. HKI periode 2017-2026

3.3.3. Geologi dan Tanah

Luas areal IUPHHK-HTI PT. HKI berdasarkan formasi geologi disajikan pada tabel berikut : Tabel III-5 Luas area kerja PT HKI berdasar Jenis Batuan

No Kode

Formasi Geologi

Blok I Kendawangan (Ha)

Blok II Air Hitam (Ha)

Total (Ha)

Persentase (%)

1 JKke Kompleks Ketapang 6.378,23 6.378,23 6,52

2 Kuk Batuan Gunungapi Kerabai

14.233,45 14.233,45 14,54

3 Kus Granit Sukadana 249,01 249,01 0,25

4 PzTRp Batuan Malihan Pinoh 1,36 1,36 0,00

5 Qa Aluvium 39.692,33 37.337,00

77.029,33 78,69

Jumlah 60.554,38 37.337,00 97.891,38 100,00

Sumber : Dokumen RKUPHHK-HTI PT HKI Periode Tahun 2017 - 2026

Jenis tanah di areal IUPHHK-HTI PT. HKI terdiri dari 8 jenis tanah yang disajikan pada tabel berikut :

Tabel III-6 Luas Areal Kerja PT HKI Berdasar Jenis Tanah

No Jenis tanah Blok I Kendawangan (Ha)

Blok II Air Hitam

(Ha) Total (Ha) Persentase (%)

1 Haplohemists, Haplofibrists 287,37 2.097,04 2.384,41 2,43

2 Haplohemists, Sulfihemists 3.635,92 279,76 3.915,68 3,99

3 Hydraquents, Sulfaquents 5.109,85 5.109,85 5,20

4 Endoaquepts, Dystrudepts 18.471,81 2.363,62 20.835,43 21,22

5 Qurtzipsemments, Durorthods 20.200,41 32.596,58 52.796,99 53,78

6 Haplorthods, Palehumults 2.013,36 2.013,36 2,05

7 Hapludox, Kandiudults 271,88 271,88 0,28

8 Hapludox, Palehumults 10.563,78 10.563,78 10,76

Jumlah 60.554,38 37.337,00 97.891,38 100,00

Sumber : Dokumen RKUPHHK-HTI PT HKI Periode Tahun 2017 - 2026

3.3.4. Hidrologi

Secara hidrologi, PT. HKI terletak pada DAS Kendawangan, DAS Tengar, DAS Air Hitam Besar, dan DAS Naning. Gambaran kondisi morfometri DAS di sekitar areal IUPHHK-HTI PT. HKI disajikan pada

(23)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| SITUASI UMUM III-8

tabel berikut :

Tabel III-7 DAS di Areal IUPHHK-HTI PT. HKI

No DAS Blok I

Kendawangan (Ha)

Blok II Air

Hitam (Ha) Total (Ha) Persentase (%)

1 Kendawangan 58.471,65 58.471,65 59,73

2 Tengar 2.082,73 2.082,73 2,13

3 Air Hitam Besar 26.384,95 26.384,95 26,95

4 Naning 10.952,05 10.952,05 11,19

Jumlah 60.554,38 37.337,00 97.891,38 100,00

Sumber : Dokumen RKUPHHK-HTI PT HKI Periode Tahun 2017 - 2026

3.3.5. Penutupan Lahan dan Fungsi Hutan

Keadaan penutupan lahan areal kerja PT. HKI di Blok Air Hitam dan Kendawangan berdasarkan dokumen Dokumen Revisi Untuk Jangka Waktu 10 Tahun atas nama PT. HKI adalah sebagai berikut.

Tabel III-8 Keadaan Penutupan Lahan DI Areal Kerja PT. HKI

No Penutupan Lahan Fungsi Hutan

Jumlah (Ha) Persen (%)

HP HPT

Blok Kendawangan (Blok I)

1 Belukar Tua 2.764 0 2.764 2,7

2 Belukar Muda & Semak 32.631 14.629 47.260 47,2

3 Belukar Muda & Semak Rawa 9.722 52 9.774 9,8

4 Tanah Terbuka 1.460 28 1.488 1,5

5 Tertutup Awan 325 559 884 0,9

Jumlah I 46.902 15.268 62.170 62,1

Blok Air Hitam (Blok II)

1 Belukar Tua Rawa 16.237 0 16.237 16,2

2 Belukar Muda Semak Rawa 13.526 0 13.526 13,5

3 Tanah Terbuka 7.474 0 7.474 7,5

4 Tertutup Awan 743 0 743 0,7

Jumlah Blok II 37.980 0 37.980 37,9

Blok I + II

1 Belukar Tua 2.764 0 2.764 2,7

2 Belukar Tua Rawa 16.237 0 16.237 16,2

3 Belukar Muda & Semak 32.631 14.629 47.260 47,2

4 Belukar Muda & Semak Rawa 23.248 52 23.300 23,3

5 Tanah Terbuka 8.934 28 8.962 9,0

6 Tertutup Awan 1.068 559 1.627 1,6

Jumlah (I+II) 84.882 15.268 100.150 100,0

Sumber : Dokumen Revisi RKUPHHK-HT PT. HKI periode 2008-2017

3.3.6. Ragam Tipe Hutan dan Potensi Tegakan

Berdasarkan kondisi edafisnya, areal kerja PT HKI dapat digolongkan kedalam 2 (dua) tipe ekosistem, yakni ekosistem hutan tanah kering dan ekosistem hutan tanah rawa/gambut. Secara rinci PT HKI telah membagi kedua ekosistem tersebut menjadi 5 (lima) tipe ekosistem yang didasarkan pada kondisi edafis dan berdasarkan pembagian zona Kawasan lindung yang akan dikelolanya, yakni eksosistem riparian, ekosistem rawa terbuka, ekosistem gambut, ekosistem hutan kerangas, dan ekosistem dipterocarpaceae.

(24)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| SITUASI UMUM III-9

Sampai dengan tahun 2019 PT HKI tidak melakukan kegiatan IHMB, walaupun berdasarkan peta hasil penafsiran citra landsat tahun 8 OLI Band 653 Fuse Band 8 Skala 1 : 100.000 path 120 row 62 liputan tanggal 16 Juni 2016, areal kerja PT HKI terdapat areal Hutan Lahan Kering Sekunder (LOA) seluas 1.546,12 Ha, namun areal tersebut dalam perencanaan RKUPHHK-HTI periode 2008 – 2017 maupun 2017 – 2026 dialokasikan sebagai kawasan lindung.

Pada awal peralihan manajemen pengelolaan HTI dari PT Kertas Basuki Rahmat (PT KBR) kepada PT HKI, di dalam areal kerja PT HKI terdapat areal tanaman pokok yang merupakan realisasi tanaman PT KBR yang ditanam pada tahun 1997/1998 dengan jenis tanaman Acasia mangium yakni seluas 1.274,11 Ha yang terbagi dalam 3 estate, yakni di estate 1 seluas 18,32 Ha, estate 6 seluas 572,89 Ha, dan estate 9 seluas 682,90 Ha. Atas areal hutan tanaman acasia tersebut, PT HKI telah melakukan kegiatan inventarisasi tegakan yang dilaksanakan pada tahun 2016 dengan hasil sbb : Tabel III-9 Potensi Hasil Inventarisasi Tegakan Tegakan Acacia mangium (tanaman eks PT

KBR) di Estate 9

No. Petak Luas (Ha)

Tahun

Tanam Jenis Tanaman Potensi (m³/Ha)

Total Potensi

(m³)

Keterangan

1 3696 41,91 1998 Acacia mangium 16,73 701,31 Sebagian semak belukar

2 3697 50,00 1998 Acacia mangium 48,10 2.405,80

3 3698 24,72 1998 Acacia mangium 30,54 754,84 Sebagian semak belukar

4 3699 0,02 1998 Acacia mangium - - Semak belukar

5 3796 38,43 1998 Acacia mangium 18,38 706,20 Sebagian semak belukar

6 3797 50,00 1998 Acacia mangium 16,91 845,43

7 3798 32,20 1998 Acacia mangium 8,43 271,49 Sebagian semak belukar 8 3896 32,30 1998 Acacia mangium 12,19 393,80 Sebagian semak belukar

9 3897 50,00 1998 Acacia mangium 11,71 585,28

10 3898 31,87 1998 Acacia mangium 19,40 618,27 Sebagian semak belukar

11 3996 23,70 1998 Acacia mangium - - Semak belukar

12 3997 50,00 1998 Acacia mangium 15,58 779,09

13 3998 28,55 1998 Acacia mangium 20,00 571,04 Sebagian semak belukar

14 4096 0,03 1998 Acacia mangium - - Semak belukar

15 4097 5,58 1998 Acacia mangium 22,25 124,15 Sebagian semak belukar 16 4098 5,39 1998 Acacia mangium 18,46 99,50 Sebagian semak belukar

Jumlah 464,70 8.856,20

Rata-rata 19,06

Sumber : Laporan Inventarisasi Tegakan PT HKI Tahun 2016

Tabel III-10 Potensi Hasil Inventarisasi Tegakan Tegakan Acacia mangium (tanaman eks PT KBR) di Estate 6

No. Petak Luas (Ha) Tahun

Tanam Jenis Tanaman Potensi (m3/Ha)

Total Potensi

(m3)

Keterangan

1 5592 19,66 1998 Acacia mangium 28,19 554,30 Sebagian semak belukar

2 5593 39,92 1998 Acacia mangium - Semak belukar

3 5594 12,93 1998 Acacia mangium - Sudah LC

4 5692 42,55 1998 Acacia mangium - Semak belukar

5 5693 46,93 1998 Acacia mangium - Semak belukar

6 5694 9,40 1998 Acacia mangium - Sudah LC

7 5791 32,24 1998 Acacia mangium 11,15 359,54 Sebagian semak belukar

8 5792 42,19 1998 Acacia mangium - Semak belukar

9 5793 2,23 1998 Acacia mangium - Sudah LC

(25)

[LAPORAN RESERTIFIKASI PHPL IUPHHK-HT PT HUTAN KETAPANG INDUSTRI]| SITUASI UMUM III-10 No. Petak Luas (Ha) Tahun

Tanam Jenis Tanaman Potensi (m3/Ha)

Total Potensi

(m3)

Keterangan

10 5794 22,44 1998 Acacia mangium - Sudah LC

11 5891 43,29 1998 Acacia mangium 11,54 499,44 Sebagian semak belukar

12 5892 15,48 1998 Acacia mangium - Semak belukar

13 5893 0,91 1998 Acacia mangium - Sudah LC

14 5894 18,16 1998 Acacia mangium - Sudah LC

15 5990 17,13 1998 Acacia mangium - Semak belukar

16 5991 29,84 1998 Acacia mangium 35,68 1.064,69 Sebagian semak belukar

17 5993 28,46 1998 Acacia mangium - Sudah LC

18 5994 26,61 1998 Acacia mangium - Semak belukar

19 6090 28,33 1998 Acacia mangium - Tanaman liar

20 6091 14,45 1998 Acacia mangium 22,59 326,48 Sebagian semak belukar

21 6093 11,69 1998 Acacia mangium - Sudah LC

22 6094 4,49 1998 Acacia mangium - Sudah LC

23 6190 38,20 1998 Acacia mangium - Semak belukar

24 6191 15,50 1998 Acacia mangium - Tanaman liar & semak

25 6290 5,74 1998 Acacia mangium 35,31 202,67 Sebagian semak belukar

26 6291 4,08 1998 Acacia mangium - Semak belukar

Jumlah 572,85 3.007,12

Rata-rata 5,25

Sumber : Laporan Inventarisasi Tegakan PT HKI Tahun 2016

Berdasarkan data hasil inventarisasi tegakan tersebut, rata-rata potensi tegakan hutan tanaman jenis Acacia mangium (tanaman eks PT KBR) di Estate 9 adalah sebesar 19,06 m3/Ha. Sedangkan di Estate 6 sebesar 5,25 m3/Ha.

Laporan hasil cruising tersebut merupakan bagian dari rencana penebangan pada kegiatan penyiapan lahan untuk RKT 2017. Namun tidak terealisasi pada tahun 2017 maka diluncurkan pada RKT tahun 2018.

Selain tegakan acacia yang merupakan sisa tanaman dari PT KBR tersebut, di dalam areal kerja PT HKI juga terdapat tegakan acacia yang tumbuh alami dan berada pada lokasi areal yang dialokasikan sebagai areal efektif tanaman pokok. Atas dasar hal tersebut, PT HKI telah melakukan kegiatan inventarisasi tegakan pada rencana blok RKT 2019 dan blok RKT 2020 dengan hasil sbb : a. Hasil inventarisasi tegakan pada blok RKT 2019

Berdasarkan Berita Acara Pelaksanaan Inventarisasi Hutan Blok RKT 2019 yang dibuat pada tanggal 17 Oktober 2018, menyatakan bahwa :

• PT HKI telah melaksanakan inventarisasi tegakan dengan intensitas sampling sebesar 5%

pada areal kegiatan penyiapan lahan seluas 6.817,04 Ha kegiatan tahun 2019.

• Areal inventarisasi terdiri dari tanah kosong dan LOA yang hampir keseluruhannya merupakan lahan kosong / semak belukar.

• Dari hasil inventarisasi pada areal sampling, diketahui potensi tegakan sangat rendah bahkan cenderung tidak ada.

• Dari areal seluas 6.817,04 Ha yang dilakukan inventarisasi, dimana volume produksi pada areal dimaksud Nihil.

b. Hasil inventarisasi tegakan pada blok RKT 2020

Gambar

Tabel II-1  Daftar Tim Auditor
Tabel III-1.  Letak dan Luas Areal Kerja PT. HKI
Tabel III-3  Rata-Rata Curah Hujan dan Hari Hujan di sekitar area kerja PT HKI tahun 2015 -  2020
Tabel III-6  Luas Areal Kerja PT HKI  Berdasar Jenis Tanah
+7

Referensi

Dokumen terkait

(5) Jumlah angka kredit yang memenuhi persyaratan untuk pengangkatan ke dalam jabatan Lektor bagi dosen PNS berpendidikan S3/Sp.II yang kurang dari jumlah angka

Bahasa arab di kelas tersebut hanya dilakukan sebatas pengenalan bagi siswa anak berkebutuhan khusus. Hal tersebut disesuaikan dengan kemampuan mereka sebagaimana

Dalam menafsirkan surat al-A’raf ayat 206 ini, Al-Qurtu{bi> tidak menggunakan asba>b al-nuzu>l, yaitu menghubungkan sebab yang terjadi dengan ayat-ayat

Adopsi teknologi perangkap kuning (Yellow Trap) baik di Kabupaten sambas mupun di kabupaten Ponorogo masih sangat rendah. Menurut keterangan petani responden,

Teknik analisis data yang digunakan yaitu anilisis yaitu analisi deskriftif dengan pendekatan analisis conten yang suatu kegiatan menganalisis data,

setelah melakukan kritik terhadap sanad dan juga matan hadis tentang orang bermuka dua, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas hadis tersebut adalah

Promosi penjualan adalah suatu aktivitas dan atau materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual atau produsen, yang dapat

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja adalah ganjaran yang pantas (imbalan finansial dan promosi), kondisi kerja yang mendukung (lingkungan kerja