• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga pada saat ini tidak hanya diartikan sebagai suatu permainan atau suatu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Olahraga pada saat ini tidak hanya diartikan sebagai suatu permainan atau suatu"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Olahraga pada saat ini tidak hanya diartikan sebagai suatu permainan atau suatu pertandingan saja, namun juga menjadi salah satu aspek penting dalam hubungan internasional. Olahraga bahkan menjadi fenomena yang memiliki arti yang lebih luas seperti demokrasi, pasar bebas, maupun isu-isu kontemporer lainnya. Oleh karena itu, banyak Negara yang mendaftarkan diri untuk menjadi anggota organisasi olahraga internasional salah satunya yaitu FIBA (Federation of International Basketball Assosiation). Olahraga menjadi alat bagi negara untuk menunjukkan eksistensinya dan sebagai alat untuk mendapatkan pengakuan internasional.

Dalam konteks Hubungan Internasional, olahraga ternyata memiliki fungsi sebagai sarana diplomasi. Diplomasi olahraga beberapa kali terbukti mampu meredam konflik atau minimal mencairkan ketegangan antar negara yang tengah bertikai. Sifat dan karaktristik utama olahraga yang menjunjung tinggi sportivitas menjadikan olahraga sebagai salah satu sarana diplomasi yang penting. Diplomasi olahraga memiliki empat tujuan utama antara lain yaitu meredam konflik, mencairkan ketegangan, meningkatkan hubungan antar negara, dan memperkenalkan budaya.1 Oleh karena itu, diplomasi olahraga dalam beragam bentuknya (diplomasi basket, diplomasi tenis meja, diplomasi badminton,

1Taufik Resamaili,“Peredaan Ketegangan Dalam Perspektif Konstruktivis:Studi Kasus Korea Utara- Korea Selatan (2000-2002)”, (Jakarta: Universitas Indonesia),h. 48-58.

(2)

2

diplomasi sepak bola, dll) akhirnya banyak dipilih sebagai sarana diplomasi untuk mempererat dan meningkatkan hubungan antar negara.

Ada fenomena yang terkait antara pendekatan soft power dengan olahraga.

Memang beberapa negara mengirimkan atlet terbaiknya untuk memenangkan sebuah event olahraga internasional yang pada akhirnya menjadi idola olahraga di seluruh dunia. Namun disisi lain pengiriman atlet-atlet terbaik mereka merupakan sebuah misi diplomasi untuk menegaskan keberadaan mereka sebagai pencitraan positif di tingkat internasional. Amerika Serikat merupakan Negara yang paling aktif dengan strategi diplomasi olahraga seperti ini. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mempertimbangkan olahraga adalah sarana diplomasi yang efisien, karena olahraga disukai di seluruh dunia dan mudah untuk dipahami.

Sejarah olahraga bola basket dimulai sejak tahun 1891 dengan cara yang sebenarnya tidak disengaja oleh Dr. James Naismith, seorang guru olahraga asal Kanada.2 Bermula dari kebutuhan untuk mengisi waktu para siswa di musim liburan dengan sebuah permainan di ruangan tertutup, Naismith pun terinspirasi dengan permainan masa kecilnya saat berada di Ontario. Hingga akhirnya guru di

YMCA, Springfield, Massachusetts ini berhasil menciptakan permainan yang kemudian dikenal dengan bola basket pada tanggal 15 Desember 1891.Istilah basket sendiri muncul dari salah satu muridnya hingga dikenal dan populer di seluruh penjuru Amerika Serikat. Olahraga bola basket mulai berkembang dengan diselenggarakannya pertandingan resmi pada tanggal 20 Januari 1892. Selanjutnya

2 “Sejarah bola basket”, diakses melalui https://andalasjersey.com/2016/11/04/sejarah-olahraga- bola-basket-dan-perkembangannya-di-indonesia/, (08/06/2017. 04.21 WIB)

(3)

3

olahraga ini semakin berkembang dengan sejumlah pertandingan di seluruh kota yang berada di negara bagian AS.

Basket merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat Amerika Serikat karena basket memiliki sejarah yang sangat panjang serta disinilah lahir pemain-pemain basket yang menjadi pemain bintang kelas dunia. Bahkan, liga pertandingan basket paling bergengsi terdapat di Amerika Serikat yang di kenal sebagai National Basketball Association/NBA. Para atlit basket professional tergabung dalam NBA. Calon pemain basket dapat bergabung dengan NBA melalui berbagai jalur. Namun, jalur yang tercepat, terbesar, dan terpopuler di kalangan para atlit adalah dengan menjadi pemain di NCAA terlebih dulu. NCAA (National Collegiate Athletic Association) sendiri merupakan wadah bagi mahasiswa- mahasiswa dari universitas-universitas di Amerika Serikat yang ingin tampil di arena olahraga melalui kompetisi bergengsi.3Terdapat 24 cabang olahraga yang dinaungi oleh NCAA, antara lain yaitu sepak bola, tenis lapangan, gulat, basket, dan masih banyak lagi.

Kompetisi NCAA sangat penting bagi para atlit yang ingin bergabung dengan NBA maupun liga olahraga bergengsi lainnya karena para pencari bakat dari klub- klub olahraga profesional kerap hadir menonton. Dengan demikian, mahasiswa memiliki kesempatan besar untuk ikut dalam draft atau daftar pemainuntuk musim kompetisi selanjutnya termasuk dalam cabang olahraga basket. NCAA basket terbagi menjadi tiga divisi. Divisi 1, 2, dan 3 baik untuk kategori pria maupun

3 Derrick Adeboi, “Satukan Akademik dan Olahraga”, diakses melalui http://mainbasket.com/2017/03/satukan-akademik-dan-olahraga-mengenal-ncaa-basketball-dan- march-madness/, (08/06/2017. 04.32 WIB)

(4)

4

wanita. Untuk kategori pria, divisi 1 diikuti 68 tim, divisi 2 64 tim, dan divisi 3 62 tim. Sedangkan untuk kategori wanita, masing-masing divisi diikuti 64 tim. Dari tiga level divisi tersebut, yang paling menarik perhatian tentunya NCAA Divisi 1.

Turnamen ini digelar dengan sistem gugur setiap musim semi di Amerika Serikat yang dikenal dengan nama March Madness karena sebagian besar laga dimainkan selama bulan Maret. Sebanyak 68 tim basket perguruan tinggi memperebutkan gelar juara nasional melalui turnamen ini. Turnamen March Madness saat ini telah berkembang menjadi salah satu olahraga tahunan paling terkenal di Amerika Serikat.4

NCAA merupakan pintu gerbang menuju NBA karena pemain-pemain berbakat yang akan mengikuti NBA Draft kebanyakan direkrut melalui turnamen ini. NCAA bahkan diakui sebagai liga pembinaan pemain muda paling bergengsidi Amerika meskipun terdapat pula pemain asing dari luar Amerika yang dapat bergabung dalam draft NBA. Nama-nama besar dan legendaris NBA yang dikenal selama 20 tahun terakhir ini umumnya berasal dari NCAA, antara lain seperti Michael Jordan (University of North Carolina), Shaquille O’Neal (Louisiana Tech University) dan Allen Iverson (Georgetown University).

Lain halnya dengan Amerika Serikat, basket di Korea Utara tidak seberapa terkenal. Namun timnas basket mereka tetap aktif mengikuti kompetisi internasional untuk mewakili negaranya. Hal itu bisa terjadi karena pemimpin tertinggi di Korea Utara (Kim Jong Un) menggemari olahraga basket. Ia adalah

4Ibid., hal.4

(5)

5

fans berat Michael Jordan dan Kobe Bryant.5 Dan ia juga sering mengundang mantan pemain basket NBA Dennis Rodman ke Korea Utara. Mantan pemain basket NBA tersebut mengunjungi Korea Utara selama lima hari untuk melatih tim nasional bola basket Negara itu.6

Dennis Rodman ingin membantu Kim Jong Un membuat tim basket Korea Utara. Rodman berharap pertandingan ini bisa mendamaikan negara-negara di dunia. Karena menurut dia, olahraga sangat penting bagi warna dunia. Dan dia juga menyebut langkah ini sebagai misi diplomasi basket.7 Kunjungan tersebut meliputi penyelenggaran pelatihan bola basket bagi anak-anak Korea Utara, dan bermain bola basket dengan tim nasional Korea Utara untuk mendorong keterbukaan dan hubungan yang lebih baik dengan dunia luar. Rodman mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un adalah temannya. Dennis Rodman merupakan eks pemain basket yang memiliki banyak prestasi di NBA, menggaet lima cincin juara, dan namanya tercatat di Naismith Memorial Basketball Hall of Fame, Massachusetts, AS. Memang pantas apabila Rodman menjadi duta untuk diplomasi olahraga, khususnya basket, meengingat ketegangan Korea Utara dengan Amerika Serikat akibat uji coba nuklir.

Basket ternyata mendapat tempat tersendiri dan sangat istimewa di Korea Utara. Sebelumnya pada tahun 2000 sebelum Dennis Rodman berinteraksi dengan

5 “Kim Jong Un-13 fakta mengejutkan dari penguasa Korea Utara”,diakses melalui http://style.tribunnews.com/2016/09/15/kim-jong-un-13-fakta-mengejutkan-dari-penguasa-korea- utara-nomor-2-bikin-kaget?page=all, (10/06/2017. 05.12 WIB)

6 “Rodman latih tim basket Korea Utara”, diakses melalui https://news.detik.com/bbc-world/d- 2446575/rodman-latih-tim-basket-korea-utara, (10/06/2017. 05.25 WIB)

7 “Diplomasi Bola Basket Dennis Rodman”, diakses melalui https://www.voaindonesia.com/a/1749586.html, (11/09/2019. 07.53 WIB)

(6)

6

pemimpin tertinggi Korea Utara ini, US Secretary of State Madeleine Albright ternyata pernah menghadiahkan bola basket yang ditandatangani oleh Michael Jordan kepada ayah Kim Jong Un, yaitu Kim Jong Il. Pada saat pemakaman Kim Jong Il di berbagai berita dan TV, tampak menampilkan sosok pria berperawakan tinggi. Ternyata orang tersebut adalah mantan pemain basket Korea Utara yang bernama Myung-hun atau yang dikenal juga dengan Michael Ri yang sekaligus menjalani profesinya sebagai tentara. Kepala kepolisian Korea Utara juga tercatat sebagai pelatih basket.8

Di samping itu media Korea Utara mengumumkan bola basket sebagai olahraga nasional dan bagian dari ideologi negara.9 Pengumuman ini bertujuan untuk memajukan olahraga bola basket agar Korea Utara bisa diperhitungkan di ranah global dan mengimbau para tentara dan pekerja ikut turut serta dalam kegiatan tersebut. Pengumuman ini disampaikan karena pasalnya Kim Jong Un menyukai bola basket. Kim Jong Un tertarik terhadap olahraga bola basket selama bersekolah di Swiss dan Kim Jong Un juga dikenal berteman dengan mantan pemain basket Nba Dennis Rodman. Ketika Dennis Rodman bersama tim basketnya the Harlem Globetrotters untuk pertama kalinya menginjakkan kakinya di bumi Korea Utara memang menjadi pemberitaan besar tidak saja di Korea Utara tapi juga di dunia.

8 “Diplomasi Basket ala Dennis Rodman yang mendunia”, diakses melalui https://www.kompasiana.com/rrnoor/5b189ea5ab12ae4a8d2d8214/diplomasi-basket-dennis- rodman-yang-mendunia?page=all, (06/09/2019. 08.12)

9 “Korea Utara Mau Jadikan Bola Basket Sebagai Olahraga Utama”, diakses melalui https://dunia.tempo.co/read/1157980/korea-utara-mau-jadikan-bola-basket-sebagai-olahraga- utama, (05/09/2019. 08.19 WIB)

(7)

7

Keakraban Dennis Rodman dan Kim Jong Un mencerminkan keberhasilan diplomasi basket ini sehingga tidak terlihat pembatasan apapun yang menghalangi kedua tokoh ini berinteraksi. Ketika itu media mencatat peristiwa yang sangat langka ketika banyak sekali elit politik Korea Utara generasi muda usia 20 sampai 30 yang ikut menghadiri pertandingan basket ini. Rodman berharap pertandingan ini bisa mendamaikan hubungan kedua negara yang sedang bersitegang tersebut.

Dan Rodman juga berharap langkah ini bisa membuat warga Amerika merasa dekat dengan Korea Utara. Pasca kunjungannya ke Pyongyang beberapa waktu lalu, Dennis Rodman menggelar konferensi pers tentang kegiatan diplomasi lewat olahraga bola basket, yang diyakininya mampu menjembatani ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara.10

Kim Jong Un termasuk pecinta basket. Dan olahraga tersebut ternyata memiliki kemampuan untuk mencairkan ketegangan di antara kedua negara. Dan seperti yang kita ketahui Amerika Serikat dan Korea Utara telah lama bersitegang.

Kim Jong Un sebelumnya sempat mengancam akan mengirim rudal balistik ke Amerika Serikat. Namun, basket adalah salah satu olahraga yang di miliki oleh Amerika Serikat. Kedua negara memiliki kemampuan untuk bermain basket yang cukup baik hingga masyarakat di kedua negara pun sangat menyukai olahraga tersebut. Hal ini tentu membuka peluang untuk berdiplomasi bagi kedua negara yang telah cukup lama bersitegang.

10 “Diplomasi ‘Bola Basket’ Dennis Rodman”, diakses melalui https://www.voaindonesia.com/a/1749586.html, (06/09/2019. 07.59 WIB)

(8)

8

Sering kali dalam situasi diplomasi yang rumit, negara-negara akan mencari Godwill Ambassador (orang yang punya reputasi) dan Dennis Rodman adalah orangnya.11 Tak bisa dipungkiri, bahwa Dennis Rodman memainkan peran penting dalam negoisasi negaranya dengan Korea Utara. Posisinya yang unik sebagai satu- satunya atlet yang pernah bertemu Donald Trump dan Kim Jong Un, membuat Rodman bisa menjadi mediator yang tak disangka-sangka. Hingga akhirnya kedua pemimpin tersebut bertemu. Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un ini akhirnya benar-benar terwujud di Singapura. Momen pertemuan perdana antara kedua pemimpin terjadi di lobi hotel. Dua pemimpin menggelar pertemuan tertutup, hanya ditemani penerjemah masing-masing. Sesudah menggelar pertemuan tertutup, Trump dan Kim Jong Un memberi sambutan singkat kepada para awak media massa yang dilaporkan lebih dari 3.000 jurnalis dari seluruh dunia datang ke Singapura untuk meliput pertemuan ini. Dalam momen sambutan tersebut, baik Trump maupun Kim Jong Un mengutarakan optimisme, bahwa akan dicapai kesepatakan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.12

Pada dasarnya, negara-negara di dunia ini saling membutuhkan satu sama lain untuk dapat tetap bertahan di tengah pengaruh modernisasi dunia. Sebagai salah satu actor penting dalam hubungan internasional, negara-negara akan saling bekerja sama baik yang sifatnya bilateral, multilateral, regional, bahkansecara global. Hubungan bilateral secara umum diasumsikan sebagai hubungan antara dua

11 “Ada Dennis Rodman di Tengah Pertemuan Kim Jong Un dan Trump”, diakses melalui https://kumparan.com/@kumparannews/ada-dennis-rodman-di-tengah-pertemuan-kim-jong- un-dan-trump, (11/09/2019. 10.07 WIB)

12“Pertemuan Trump dan Kim Jong Un, Peran Dennis Rodman, serta Lelucon agar Perang Nuklir Batal”, diakses melalui https://www.vice.com/id_id/article/pavxng/pertemuan-trump-dan-kim- jong-un-peran-dennis-rodman-serta-lelucon-agar-perang-nuklir-batal, (11/09/2019. 10.10 WIB)

(9)

9

negara yang dapat berupa hubungan dalam bidang ekonomi, politik, hukum, pertahanan, keamanan dan olahraga seperti yang telah saya bahas.

Dalam penelitian terdahulu yang saya bahas, ada beberapa negara yang telah menggunakan olahraga sebagai alat untuk berdiplomasi. Memang olahraga tidak bisa diabaikan, karena telah berhasil menjadi alat diplomasi untuk mewujudkan perdamaian antar negara, karena telah berhasil membuka potensi-potensi seperti interaksi, kooperasi, komunikasi, rekonsiliasi, dan membangun kepercayaan.

Sehingga olahraga layak dijadikan sebagai alat diplomasi untuk perdamaian dalam negara berkonflik.

Hubungan bilateral tersebut dapat terwujud berkat adanya diplomasi intens, terus-menerus dan berkelanjutan yang dilakukan oleh para pihak yang terlibat dalam hubungan bilateral tersebut. Pendekatan diplomasi maupun jenis diplomasi yang digunakan pun bermacam-macam yang disesuaikan dengan kondisi bidang kerjasamanya, misalnya diplomasi resmi melalui pemerintah/Negara secara langsung (First Track Diplomacy), melalui actor non Negara (Second Track Diplomacy) atau pun gabungan dari keduanya (Multi Track Diplomacy).

1.2. Rumusan Masalah

Dari pemaparan diatas, penulis dapat mengambil rumusan masalah sebagai berikut yakni Bagaimana peran olahraga bola basket dalam hubungan Amerika Serikat dan Korea Utara?

(10)

10 1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan peran olahraga bola basket dalam hubungan Amerika Serikat dan Korea Utara.

1.4. Penelitian Terdahulu

Pada dasarnya penelitian ini mengacu pada beberapa jurnal dan skripsi yang pernah dibahas oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penelitian-penelitian sebelumnya memiliki persamaan dan perbedaan topik serupa dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis saat ini yaitu Peran Olahraga Bola Basket sebagai Instrumen Diplomasi Amerika Serikat terhadap Korea Utara.

Penelitian pertama yang digunakan penulis berjudul Peran Diplomasi Sepak Bola dalam Peningkatan Hubungan Bilateral Spanyol-Portugal. Alasan penulis memilih penelitian milik Arafat ini karena ada persamaan konsep yaitu konsep multi track diplomacy namun yang membedakan antara penelitian penulis dengan penelitian milik Arafat yaitu menggunakan metode eksplanatif dan lebih fokus membahas peran diplomasi sepak bola dalam peningkatan hubungan bilateral Spanyol-Portugal, sedangkan penulis meneliti tentang peran olahraga bola basket sebagai diplomasi Amerika Serikat-Korea Utara. Hasil penelitian yang pertama bahwa terdapat faktor pendorong dalam hubungan bilateral antara Spanyol dan Portugal yaitu faktor system kompetisi yang sudah maju dan berkembang di kedua Negara tersebut sehingga dapat meningkatkan hubungan bilateral diantara kedua Negara.

(11)

11

Penelitian kedua yang digunakan penulis berjudul Peran Sea Games 2007 dalam Diplomasi Kebudayaan (Studi Kasus : Konflik Thailand dengan Negara-Negara Asia Tenggara). Alasan penulis memilih penelitian milik Yulian Nirwansyah ini karena ada persamaan konsep diplomasi olahraga namun yang membedakan ialah diplomasi olahraga yang digunakan model grix yang menyimpulkan bahwa event olahraga berisi kepentingan-kepentingan politik terutama dalam hal diplomasi untuk memajukan perekonomian Negara dan membentuk citra yang baik baik Negara tersebut.13

Penelitian ketiga yang digunakan penulis berjudul Peranan peace building melalui olahraga di Korea Utara-Korea Selatan. Alasan penulis memilih penelitian milik Onriza Putra ini karena ada persamaan metode deskriptif, namun yang membedakan ialah konsep peace building yang merupakan serangkaian aktifitas yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mendukung berbagai strktur yang bertujuan untuk memperkuat dan mempersolid perdamaian sehingga dapat mencegah terulangnya kembali konflik. Olahraga dapat menjadi alat yang kuat dan potensial dalam membangun kembali kelompok atau individu setelah terjadinya konflik.

Penelitian keempat yang digunakan penulis berjudul Peran Diplomasi Kriket dalam membuka jalan perdamaian bagi Perseturuan India Pakistan. Alasan penulis memilih penelitian milik Lunda Ira Inayah karena ada persamaan konsep diplomasi olahraga, namun yang membedakan ialah peneliti tersebut menggunakan konsep

13Jonathan Grix, 2014, Leveranging Legacies From Sports Mega-Events: Concepts and Cases, New York: Palgrave Macmillan.

(12)

12

diplomasi budaya dan juga diplomasi olahraga model Grix (seperti penelitian kedua). India dan Pakistan yang dilanda konflik agama dan masalah nuklir berdamai karena event pertandingan semifinal Piala Dunia Kriket

2011 di India. Ditandai dengan Pakistan yang membebaskan mata-mata India yang telah 27 tahun dipenjara di Pakistan, sedangkan India yang memberikan lima ribu visa bagi penggemar kriket dari Pakistan untuk menonton pertandingan Kriket tersebut.

Penelitian kelima yang digunakan penulis berjudul Peran Publik dalam Diplomasi : penggunaan diplomasi basket dalam hubungan Amerika Serikat-China.

Alasan penulis memilih penelitian milik Triawan Lukman Pambudi karena ada persamaan diplomasi basket, namun yang membedakan ialah peneliti tersebut membahas diplomasi basket Amerika Serikat-Cina. Lantas, keberhasilan Diplomasi Basket yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan China dapat dilihat dari antusiasme masyarakat China yang tinggi terhadap implementasi Diplomasi Basket Amerika Serikat setelah masuknya pasar NBA ke China.

Penelitian keenam yang digunakan penulis berjudul Peran Sepak Bola sebagai Instrumen Diplomasi Inggris terhadap Tiongkok. Alasan penulis memilih penelitian milik Karim Bakri karena persamaan penggunaan olahraga sebagai sarana diplomasi kedua negara dan penggunaan konsep multi track diplomacy, namun yang membedakan ialah peneliti tersebut menggunakan olahraga sepak bola sebagai sarana diplomasi kedua negara. Lantas, hasil dari penilitian tersebut adalah meningkatnya kerjasama ekonomi Inggris dan Tiongkok karena dampak dari sepak bola sebagai diplomasi olahraga.

(13)

13

Penelitian ketujuh yang digunakan penulis berjudul “The Origin of Ping- Pong Diplomacy: The Forgotten Architect of Sino-U.S. Rapprochement”. Alasan penulis memilih penelitian milik Mayumi Itoh karena persamaan penggunaan olahraga sebagai sarana diplomasi kedua negara, namun yang membedakan ialah peneliti tersebut menggunakan olahraga ping-pong sebagai sarana diplomasi kedua negara. Lantas, hasil dari penelitian tersebut adalah normalisasi renggangnya hubungan Tiongkok dan Amerika.

Penelitian kedelapan yang digunakan penulis berjudul Peran Olahraga sebagai Alat Diplomasi Penyelesaian Konflik di Semenanjung Korea pada Tahun 2018. Alasan penulis memilih penelitian milik Abi Ichsan dan Ali Noorzaman karena persamaan menggunakan diplomasi olahraga sebagai penyelesaian konflik, namun yang membedakan ialah negara dan keterlibatan kedua negara dalam acara olimpiade olahraga. Lantas, hasil dari penelitian tersebut adalah terbukanya komunikasi antara Korea Selatan dengan Korea Utara karena bergabungnya Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018.

(14)

14

1.8

Tabel Penelitian Terdahulu

No. JUDUL DAN NAMA PENELITI

METODOLOGI DAN PENDEKATAN

HASIL

1. Peran Diplomasi Sepak Bola Dalam peningkatan hubungan bilateral Spanyol-Portugal.

Oleh : Arafat

Hubungan Bilateral, Diplomasi Sepak Bola, Eksplantif

Terdapat factor pendorong dalam hubungan bilateral antara Spanyol dan Portugal yaitu, faktor system kompetisi yang sudah majudan berkembang di kedua Negara tersebut sehingga dapat meningkatkan hubungan bilateral diantara kedua Negara.

2. Peran Sea Games 2007 dalam Diplomasi Kebudayaan (Studi Kasus : Konflik Thailand dengan Negara-Negara Asia Tenggara)

Oleh : Yulian Nirwansyah

Diplomasi Budaya, Diplomasi Olaharaga model grix (event)

Thailand yang sedang dilanda konflik ingin memperbaiki citra Negaranya dari pandangan Negara-Negara

Asia Tenggara dengan cara menjadi tuan rumah dalam event Sea Games dan mempertunjukkan keunikan

budayanya, ciri khas, dan keunggulan negaranya dalam pembukaan acara tersebut.

(15)

15 3. Peranan peace building

melalui olahraga di Korea Utara-Korea Selatan

Oleh : Onriza Putra

Peace building dan Deskriptif

Peace building merupakan serangkaian aktifitas yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mendukung berbagai struktur yang bertujuan untuk memperkuat dan mempersolid

perdamaian sehingga dapat mencegah terulangnya kembali konflik.

Olahraga dapat menjadi alat yang kuat dan potensial dalam membangun kembali kelompok atau individu setelah terjadinya konflik.

4. Peran Diplomasi Kriket Dalam Membuka Jalan Perdamaian Bagi

Perseturuan India Pakistan (Cricket Diplomacy to open the peaceon India Pakistani conflicts)

Oleh : Lunda Ira Innayah

Diplomasi Budaya, Diplomasi Olahraga model Grix (event)

India dan Pakistan yang dilanda konflik agama dan masalah nuklir berdamai karena event pertandingan

semifinal Piala Dunia Kriket 2011 di India. Ditandai dengan Pakistan yang membebaskan mata-mata India yang telah 27 tahun dipenjara di Pakistan, sedangkan India yang memberikan lima ribu visa bagi penggemar kriket dari Pakistan untuk menonton

pertandingan Kriket tersebut.

(16)

16 5. Peran Publik dalam

Diplomasi : Penggunaan Diplomasi Basket dalam Hubungan Amerika

Serikat-China.

Oleh : Triawan Lukman Pambudi

Diplomasi Basket, dan Mutual Understanding.

Diplomasi basket juga terimplementasi dalam hubungan Amerika Serikat dan China. Lantas, keberhasilan Diplomasi Basket yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan China dapat dilihat dari antusiasme masyarakat China yang tinggi terhadap implementasi Diplomasi Basket Amerika Serikat setelah masuknya

pasar NBA ke China.

6. Peran Sepak Bola sebagai Instrumen Diplomasi Inggris Terhadap Tiongkok.

Oleh : Karim Bakri

Multi-Track Diplomasi. Hubungan kedua negara tersebut telah melewati banyak dinamika, sempat merenggang pada tahun 2008 namun pada tahun 2013 melakukan kerjasama.

Bentuk kerjasama yang dilakukan ialah Inggris memberikan pelatihan dan edukasi terhadap official sepak bola seperti pelatihan wasit dan pelatih serta pelatihan sepak bola pada generasi muda.

7. The Origin of Ping-Pong Diplomacy: The Forgotten

Diplomasi Ping-Pong, Diplomasi Olahraga model grix (event)

Ping-Pong menjadi olahraga yang mampu membantu normalisasi renggangnya hubungan antara Amerika

(17)

17 Architect of Sino-U.S.

Rapprochement.

Oleh: Mayumi Itoh

Serikat dengan Tiongkok akibat dari komunisme di Tiongkok. Hubungan baik kedua negara bermula ketika atlit dari Tiongkok dan Amerika Serikat bertemu dalam pertandingan Ping-Pong di Jepang. Hubungan baik tersebut direspon baik oleh Mao Zedong dengan mengundang para atlit Ping-Pong Amerika Serikat berkunjung ke Tiongkok.

8. Peran Olahraga sebagai Alat Diplomasi Penyelesaian di Semenanjung Korea pada tahun 2018.

Oleh: Abi Ichsan dan Ali Noorzaman.

Diplomasi Olahraga. Korea Utara dan Korea Selatan telah terlibat konflik selama beberapa tahun.

Berbagai kerugian telah dialami akibat perang tersebut seperti terpisah dari keluarga, hancurnya perekonomian dll.

Kedua negara telah melakukan berbagai upaya untuk menciptakan perdamaian seperti upaya politik, negoisasi dll.

Selain itu, Korea juga menggunakan olahraga sebagai wadah untuk menciptakan perdamaian. Dan hasilnya adalah terbukanya komunikasi antara Korea Selatan dengan Korea Utara

(18)

18

karena bergabungnya Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018.

1.5. Kerangka Konseptual

1.5.1

Konsep Multi Track Diplomacy

Konsep Multi Track Diplomacy adalah sebuah konsep yang berkembang dari perdebatan tentang diplomasi sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah saja atau diplomasi sebagai kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat ke masyarakat (citizen diplomacy). Ini menciptakan kemungkinan bahwa perang dapat dihindari jika terdapat hubungan persahabatan dan pemahaman yang baik antar masyarakat dan kerukunan dapat dilakukan jika pihak-pihak yang terlibat dalam potensi dan konflik berusaha untuk saling memahami posisi yang diambil oleh pihak lawan. Teknik tawar-menawar dan negoisasi yang umumnya dilihat sebagai bagian dari kontak politik antar pemerintah dapat dialihkan dan di sesuaikan untuk mengatur keterlibatan antar warga negara dari negara yang saling berkonflik tersebut.

Multi Track Diplomacy pada dasarnya adalah sistem konseptual dalam memandang proses perwujudan perdamaian internasional yang tercakup dalam sebuah model jaring-jaring yang saling terkait antara kegiatan, individual, institusi dan komunitas yang bekerjasama untuk satu tujuan, yaitu perdamaian dunia.

Konsep ini merupakan pengembangan dari Track One (Government) dan Track

(19)

19

Two (Non-Government) yang telah membentuk kajian bidang ini dalam beberapa dekade terakhir. Dalam perkembangan sejarahnya, konsep mengenai kedua jalur ini berawal dari sebuah kesadaran bahwa tidak selamanya sebuah interaksi formal, resmi antar-pemerintah melalui perwakilan yang ditugaskan oleh negara berdaulat masing-masing merupakan metode yang efektif dalam mencapai kerjasama internasional yang mutualistik ataupun menyelesaikan sebuah konflik/perbedaan.

Warga negara biasa dari berbagai macam latar belakang dan keahlian juga dapat berkontribusi dan dapat membuat suatu bentuk perubahan.14

Pada awalnya multi track diplomacy terdiri dari 5 jalur yang kemudian berkembang menjadi 9 jalur utama dalam sebuah kerangka kerja konseptual dan praktikal yang digunakan untuk memahami kompleksnya sistem dari kegiatan diplomasi. Salah satu jalur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jalur Informal yang bersifat Non-Pemerintah, dimana yang menjadi aktor adalah aktor non-negara yang bersifat professional (track 2) yang berusaha untuk menganalisa, mencegah, menyelesaikan dan mengakomodasi konflik internasional.

Penerapan konsep Multi Track Diplomacy pada penelitian penulis dapat dilihat dari kunjungan Dennis Rodman ke Korea Utara. Rodman berkunjung ke Korea Utara untuk melakukan diplomasi basket. Rodman hanya ingin melatih timnas basket Korea Utara dan melakukan pertandingan persahabatan, hal ini

14Daniel, Wehrenfennig. (2008), “Multi-Track Diplomacy and Human Security”, diakses melalui file:///C:/Users/USER/Downloads/Wehrenfennig-HSJissue7article.pdf, (09/04/2019, 08.00 WIB)

(20)

20

menunjukkan bahwa apa yang dilakukan Rodman ini termasuk dalam jalur informal yang bersifat Non-Pemerintah.

Adapula beberapa berita yang menyebutkan bahwa kunjungan Rodman ke Korea Utara bertujuan untuk meredakan ketegangan di antara kedua negara tersebut. Kim Jong Un sebelumnya sempat mengancam akan mengirimkan rudal balistik berdaya jelajah antar benua ke Amerika Serikat. Korut juga menahan empat warga Paman Sam tersebut karena dicurigai sebagai mata-mata.15

Diplomasi Olahraga

Nelson Mandela, Franklin D. Roosevelt, dan Mao Zedong, adalah sejumlah nama tokoh dunia yang menggunakan olahraga sebagai alat diplomasi.

Hal ini menunjukkan bahwakegiatan olahraga dapat berdampingan dengan aktivitas politik. Diplomasi olahraga sudah terjadi sejak perang dunia kedua (1939-1945) ketika Presiden Amerika Serikat ke-32, Franklin D. Roosevelt, menggunakan olahraga tinju sebagai alat diplomasi. Demi membakar semangat tentara AS menghadapi Nazi, Roosevelt menggunakan figur juara dunia tinju kelas berat, Joe Louis. Ketika itu, Roosevelt mengundang Louis ke Gedung Putih jelang

15 “ ‘Diplomasi Basket’ Dennis Rodman ke Korut Berlanjut”, diakses dalam https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20170613072847-178-221283/diplomasi-basket-dennis- rodman-ke-korut-berlanjut, (09/04/2019 . 07:52 WIB)

(21)

21

pertarungan melawan petinju Jerman, Max Schmeling, pada Juni 1938. Louis menang KO atas Schmeling di ronde pertama, dan kemenangan itu membangkitkan jiwa nasionalisme para tentara AS. Momen tersebut kemudian digunakan Roosevelt untuk merekrut Louis sebagai tentara pada Maret 1942. Kehadiran Louis di pusat komando tentara AS, Long Island, New York, benar-benar memberi suntikan motivasi bagi tentara AS. Ribuan pamflet bertuliskan 'Kita akan menang, karena Tuhan bersama kita', dengan foto Louis membawa senjata disebarkan luaskan.

Meski tidak pernah turun ke perang sesungguhnya, Louis dianggap sebagai salah satu kunci sukses AS dalam memenangi perang dunia kedua. Louis dibebas tugaskan sebagai tentara pada Oktober 1945.16

Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, juga pernah menggunakan olahraga sebagai diplomasi publik. Usai terpilih sebagai Presiden Afrika Selatan pada 1994, Mandela memiliki tugas berat menyatukan masyarakat kulit hitam dengan kulit putih usai era Apartheid. Mandela kemudian memanfaatkan momentum Piala Dunia Rugbi 1995 di Afrika Selatan untuk melakukan rekonsiliasi nasional. Upayanya ini menimbulkan hasil yang sangat positif yang dibuktikan dengan banyak masyarakat kulit hitam yang memberikan dukungan bagi timnas rugbi Afrika Selatan (Springboks), yang mayoritas dikuasai pemain kulit putih.

Usai Afrika Selatan mengalahkan Selandia Baru di babak final, Mandela kemudian memberi trofi kejuaraan kepada kapten Springboks, Francois Pienaar, yang merupakan pemain kulit putih. Mandela menyerahkan trofi sambil mengenakan

16“Ketika Olahraga jadi Alat Diplomasi”, diakses melalui

https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20141013140258-168-6180/ketika-olahraga-jadi-alat- diplomasi, (11/11/2018, 11:26 WIB).

(22)

22

kostum nomor punggung 6 milik Pienaar. Dengan menggunakan kostum Pienaar, Mandela ingin memberi contoh bahwa kaum kulit hitam dan kulit putih bisa bersatu. "Ketika peluit panjang di akhir pertandingan babak final berbunyi, negara ini berubah. Afrika Selatan sangat beruntung memiliki pemimpin seperti Mandela,"

ujar Pienaar seperti dilansir The Guardian.17

Tenis meja juga pernah digunakan untuk menyatukan dua negara. Guna meredakan tensi hubungan dengan AS, mantan pemimpin Tiongkok, Mao Zedong, mengundang tim tenis meja AS menggelar pertandingan persahabatan di Beijingpada bulan April tahun 1971.Ini adalah kali pertama sejak 1949 delegasi asal AS menginjakkan kaki di Tiongkok. Sejak saat itu, hubungan AS dan Tiongkok yang memanas karena perang dingin kembali mencair. Beberapa bulan setelah kunjungan tim tenis meja AS ke Beijing, Presiden AS Richard Nixon berkunjung ke Tiongkok pada Februari 1972. Dua bulan usai kunjungan Nixon ke Beijing, Tiongkok melakukan kunjungan balasan yang dipimpin oleh kapten Zhuang Zedong dan selanjutnya tim tenis meja Tiongkok melakukan pertandingan persahabatan di Washington.18

Penyelenggaran acara olahraga selain olimpiade dalam skala internasional juga memberikan dampak yang signifikan dalam hubungan internasional, terlebih lagi dengan perkembangan dan keberadaan media dan teknologi yang memungkinkan orang-orang dari seluruh dunia memiliki akses yang sama untuk menonton pertandingan olahraga secara bersamaan. Sehingga, agenda-agenda

17Ibid., hal. 14

18Ibid., hal. 14

(23)

23

olahraga dapat dijadikan sebagai media untuk mempromosikan perdamaian, membentuk mutual understanding antar negara hingga menjadi salah satu alternatif instrumen diplomasi. Salah satu contohnya yaitu pada upaya normalisasi ketegangan yang terjadi antara Pakistan dan India yang sempat memuncak ketika terjadi krisis Kashmir pada tahun 2002. Upaya diplomatis pun dilakukan antara pemerintah Pakistan dan India dengan menggelar beberapa pertandingan Kriket pada tahun 2004 yang bertujuan untuk meredakan tensi antar kedua negara danmencoba melakukan normalisasi hubungan hingga membangun komunikasi yang stabil.19

Dari beberapa fakta diatas, maka dapat dilihat bahwa keterkaitan antara olahraga dan politik dapat dipahami sebagai suatu simbiosis yang mengalami perkembangan hingga saat ini, dimana beberapa aspeknya dapat dijadikan sebagai salah satu taktik dalam hubungan internasional. Salah satunya yaitu sebagai instrumen diplomasi. Ada beberapa alasan yang menunjukkan bahwa olahraga dapat menjadi salah satu instrumen diplomasi yang baik, diantaranya adalah pengaruh yang diberikan olahraga semakin besar.20 Pengaruh yang besar tersebut turut disebabkan revolusi dalam bidang industri media, teknologi, dan komunikasi yang menyebabkan semakin terbukanya akses masyarakat akan berita-berita olahraga dalam berbagai media massa. Istilah diplomasi olahraga secara sederhana

19Murray, Stuart & Geofrrey Allen Pigman. 2014. “Mapping the Relationship between International Sport and Diplomacy”, dalam Sport in Society 17, no. 9, hal. 1-21.

20Anon. 2013. “Sports Plays a Significant Role in International Relations” [online], dalam http://www.ukessays.com/essays/international-relations/sports-plays-a-significant-rolein-

international-relations.php, (11/11/2018. 12.35 WIB)

(24)

24

dapat diartikan sebagai sebuah upaya diplomasi yang menggunakan instrumen olahraga dalam praktiknya. Lebih lanjut, Steve Jones mengungkapkan bahwa diplomasi olahraga dapat diartikan sebagai upaya yang bertujuan untuk menjembatani jarak antar negara melalui media olahraga. Dalam praktiknya, olahraga merupakan sebuah sarana yang baik yang memiliki peran vital dalam hubungan internasional serta memiliki sisi positif yang dapat dimanfaatkan seperti yang tampak pada beberapa contoh sebelunnya. Maka dari itu, negara dapatmempertimbangkan untuk menggunakan olahraga sebagai instrumen diplomasinya karena diplomasi olahraga tidak hanya dapat dilakukan oleh aktor negara saja, melainkan juga adanya keterlibatan publik, seperti para atlit untuk dikirim ke negara lain dengan membawa pesan diplomatik atau negara juga dapat menggunakan acara-acara olahraga sebagai saran untuk membangun relasi dan interaksi yang baik dengan negara-negara lain.21

Secara spesifik, diplomasi olahraga meliputi representasi dan aktivitas diplomatik yang dilakukan oleh sports people atau orang-orang yang terlibat dalam kegiatan olahraga yang didukung oleh pemerintah. Aktivitas tersebut didukung oleh pemerintah secara langsung ataupun tidak langsung, karena dalam dinamika lingkungan diplomatik pada era globalisasi seperti saat ini, keberadaan diplomasi olahraga menawarkan kesempatan pada negara dan publiknya untuk menunjukkan sisi lain keunggulannya dengan menggunakan cara lain selain melalui sisi hard politiknya, mulai dari mengadakan kerjasama dalam bidang olahraga, mengadakan

21Murray, Stuart. 2013. “Moving Beyond the Ping-Pong Table: Sports Diplomacy in the Modern Diplomatic Environment”, dalam Public Diplomacy Magazine, hal. 1-6.

(25)

25

sports exchange, memberikan fasilitas pada aktor-aktor lain untuk terlibat dalam proses diplomasi olahraga hingga menggelar suatu acara olahraga tigkat internasional sebagai wadah untuk membangun relasi dan interaksi dengan negara lain.22

Peran olahraga internasional baru-baru ini menjadi lebih kompleks karena mencakup ranah bisnis global. Melalui sponsor, pemerintah, kontrak pribadi, dan pariwisata, acara olahraga internasi dapat menghasilkan banyak uang untuk pemerintah dan bisnis swasta. Menurut Judit Trunkos dan Bob Heere, diplomasi olahraga mencakup 7 strategi yang menggambarkan bagaimana para aktor dan tempat diplomatik yang baru dapat memainkan peran penting dalam melakukan diplomasi.23

Strategi dan Hasil Diplomasi Olahraga :

1. Olahraga basket sebagai sarana diplomasi antara Amerika Serikat dan Korea Utara.

Kontribusi diplomatik pada acara olahraga internasional bisa bermacam- macam. Dilomasi dalam acara olahraga internasional dapat berfungsi untuk menjangkau masyarakat umum internasional atau memperkuat hubungan antara kedua negara tertentu, salah satunya yaitu negara tuan rumah.

Menggunakan popularitas olahraga dan atletik dapat menjadi salah satu sarana

22Murray, Stuart. 2013. “Moving Beyond the Ping-Pong Table: Sports Diplomacy in the Modern Diplomatic Environment”, dalam Public Diplomacy Magazine, hal. 1-6.

23Judit Trunkos and Bob Heere. 2017. Sport Diplomacy : A Review of How Sports Can be Used to Improve International Relations, Morgantown, hal. 7-10.

(26)

26

pertemuan tidak resmi bagi para pemimpi dalam suatu acara olahraga yang dapat memungkinkan terjadinya diplomasi skala besar dimana banyak pemimpin politik bisa bertemu. Sambil menikmati pertunjukan dari para atlet, termasuk dari negara mereka sendiri, banyak kepala negara yang menggunakan kesempatan itu untuk melibatkan pihak lain dalam diskusi tidak resmi tentang isu-isu politik dan isu lainnya.

Namun, meskipun berbagai acara olahraga mengakomodasi tempat yang baik untuk pertamuan multilateral antar negara, terkadang sebuah acara secara khusus dirancang untuk menyelesaikan masalah di antara dua negara.

Diplomasi ping-pong adalah sebuah contoh dari penggunaan sebuah acara olahraga untuk memulai dialog politik antara dua negara di pihak yang berlainan selama perang dingin, seperti yang Nixon lakukan dengan mengunjungi Cina pada tahun 1972. Menghadiri acara olahraga bilateral membantu dua wakil negara mengatasi masalah mereka sambil menikmati pertandingan.

2. Olahraga basket sebagai sarana branding negara tuan rumah.

Banyak orang, bukan hanya kepala negara, ingin menikmati acara olahraga yang besar yang dengan bangga menjamu mereka. Sejak tahun 1936, sewaktu pertandingan musim panas pertama kali disiarkan ke 41 negara, menjadi tuan rumah adalah hal yang sangat membanggakan. Para negara yang terpilih untuk menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional akan memperindah negara mereka untuk memberikan kesan positif kepada negara

(27)

27

lain yang menjadi peserta dalam acara olahraga internasional tersebut. Terlebih lagi, dengan adanya perkembangan teknologi miliaran orang dapat menonton acara olahraga di televisi atau menggunakan berbagai perangkat. Oleh karena itu, negara tuan rumah kompetisi ini juga akan menyediakan informasi tentang profil negaranya, seperti infrastruktur, objek wisata, dan budaya.

Meskipun kegiatan olahraga dapat menjadi sarana untuk mempromosikan dan membentuk citra positif negara tuan rumah kepada orang-orang di seluruh dunia, namun hal ini juga dapat membentuk citra yang negatif, sebagaimana negara-negara yang jarang dapat sepenuhnya mengendalikan pemberitaan media mengenai suatu peristiwat. Kelompok opisis telah memahami kekuatan acara ini untuk menyampaikan berita mereka kepada media, dan banyak yang telah mengalihkan perhatian media terhadap aspek-aspek negatif dari negara tuan rumah, misalnya isu-isu lingkungan (kabut asap), isu-isu hak asasi manusia, standart kesehatan, dan tingkat penularan virus HIV yang tinggi.

Maka dari itu, negara-negara perlu memikirkan dengan cermat bagaimana mereka menampilkan diri melalui media internasional dan memahami bahwa peristiwa-peristiwa ini menjadi sorotan negara lain dan dapat menjadi contoh yang negatif dan positif.

3. Olahraga basket untuk menjembatani budaya dan bahasa antara Amerika Serikat dan Korea Utara.

(28)

28

Acara olahraga memiliki fungsi khusus lainnya. Dikarenakan kebanyakan orang yang menyaksikan kompetisi sudah tahu aturan, peristiwa itu terjadi di antara negara yang menjadi tuan rumah dan para penonton. Tidak masalah jika negara tuan rumah seperti Rusia, Cina, atau Brazil dan jutaan penggemar olahraga bersorak untuk atlet favorit mereka meskipun bahasa yang digunakan dalam siaran. Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk menghubungkan acara olahraga, dan mereka dapat digunakan dalam skala yang lebih kecil untuk keperluan diplomatik. Tim olahraga, serta masing- masing atlet dapat digunakan untuk mendidik masyarakat tentang kebudayaan negara lain dan juga meningkatkan pemahaman bersama akan budaya yang berbeda.

4. Atlet basket sebagai aktor non politik dalam mendukung upaya diplomasi olahraga Amerika Serikat dan Korea Utara.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, tim olahraga, acara olahraga dan bahkan atlet individu dapat menjadi duta olahraga dan dapat berperan sebagai representasi dari sebuah negara. Manfaat dari kegiatan olahraga dan individu atlet sebagi alat negoisasi diplomatik adalah kegiatan negosiasi dapat menjadi lebih bebas dan spontan. Dalam lingkungan internasional, ketika pemerintah menghadapi terlalu banyak kritikan, maka bentuk diplomasi yang tidak formal seperti yang melalui acara olahraga internasional dengan atlit individu sebagai aktor dapat lebih di sambut. Selain itu, orang-orang yang menjadi duta dan tidak berafiliasi dengan pemerintah dapat berbicara melalui prestasi atletik dan mereka juga dapat mendatangkan awal yang baru bagi suatu hubungan antar

(29)

29

bangsa yang sebelumnya rumit karena masalah ketidakpercayaan. Hal ini karena meskipun beberapa orang tidak percaya langsung kepada politisi, para atlet umumnya disukai dan dikagumi, sehingga dapat memberikan empati budaya ke masyarakat. Mereka memberikan citra yang ramah dan positif sebuah bangsa. Menyaksikan pertunjukan atlet kelas dunia adalah salah satu kegiatan favorit para pemimpin politik dan juga orang-orang biasa.

5. Olahraga basket sebagai sarana untuk merumuskan regulasi dan perjanjian perdagangan baru.

Acara olahraga juga memberikan gambaran yang baik tentang peran olahraga, yaitu dapat menjadi sarana untuk merumuskanl perjanjian undang- undang atau perdagangan. Federasi olahraga internasional, terutama FIFA dan IOC, memiliki jaminan tertentu yang terkait dengan penyelenggaraan acara mereka dan memerlukan persetujuan pemerintah. Jaminan yang paling berpengaruh terkait dengan diplomasi adalah persyaratan visa bahwa organisasi ini memaksakan tuan rumah mereka. Dalam rangka mencegah tuan rumah dari bangsa-bangsa tertentu dari acara mereka (China dan Taiwan, Amerika Serikat dan Iran, dll.), negara tuan rumah tidak diperbolehkan untuk menahan visa dari siapapun yang terkait dengan acara tersebut.

Acara olahraga juga dikaitkan dengan meningkatnya perjanjian perdagangan antara tuan rumah dengan negara-negara lain di dunia. Rose dan Spiegel memperdebatkan bahwa mengadakan acara olahraga ini seperti mengirimkan sinyal olimpiade ke seluruh dunia bahwa bangsa itu “terbuka untuk bisnis,” dan terdapat laporan yang menunjukkan bahwa ekspor dan

(30)

30

impor meningkat kepada negara-negra yang menjadi tuan rumah pertandingan internasional. Hal ini sering kali berkaitan dengan perjanjian dagang yang dapat dilakukan negara-negara yang terlibat sebelum, selama dan setelah acara tersebut.

6. Olahraga basket sebagai sarana untuk meningkatkan citra kedua negara di dunia internasional.

Menciptakan sebuah warisan adalah salah satu alasan yang paling umum digunakan untuk mengadakan acara olahraga yang besar. Bagi negara- negara yang berupaya meningkatkan citra mereka di luar negeri, mengorganisasi acara olahraga yang sukses merupakan kesempatan besar untuk tidak hanya mempertunjukkan keefektifan lembaga dalam bidang pemerintahan dan pengorganisasian negara, tetapi juga untuk memungkinkan para pengunjung dan penonton menyaksikan keindahan budaya dan geografis negara tuan rumah. Demikian pula acara olahraga seperti olimpiade dan piala dunia FIFA yang sering kali digunakan untuk menunjukkan kemajuan negara berkembang dan dapat mengubah pandangan kuno orang-orang negara maju kepada negara berkembang.

Olimpiade musim panas tahun 1964 di Tokyo mungkin merupakan contoh pertama dari tradisi ini, tetapi olimpiade lain, seperti Mexico City (olimpiade musim panas 1968 dan FIFA world series), Seoul (olimpiade musim panas 1988), Barcelona (olimpiade musim panas 1992), Beijing (olimpiade musim panas 2008), dan Afrika Selatan (piala dunia 2010) semua digunakan untuk menunjukkan kota atau negara mereka sebagai negara yang

(31)

31

maju dan modern, selayaknya negara-negara maju di Barat dengan nilai-nilai yang dapat diterima secara universal.

Acara-acara yang bergengsi ini juga dipandang sebagai cara bagi suatu bangsa untuk memperlihatkan hard power mereka, yang mungkin tidak untuk memperbaiki citra bangsa itu di seluruh dunia tetapi sekadar memperlihatkan bahwa mereka adalah suatu bangsa yang patut diperhitungkan. Hal ini mengungkapkan bahwa menggunakan acara olahraga untuk menunjukkan kekuatan suatu bangsa telah menjadi tradisi lama, mungkin dimulai sejak tahun 1934 ketika Mussolini menggunakan piala dunia FIFA untuk menunjukkan keunggulan Italia.

Strategi ini terulang dua tahun kemudian oleh Hitler di olimpiade musim panas 1936. Sejak saat itu, bangsa-bangsa seperti United Kingdom (piala musim panas 1948), Argentina (piala dunia FIFA 1978), Cina (olimpiade musim panas 2008), Amerika Serikat (olimpiade musim panas 1984, olimpiade musim dingin tahun 1980 dan 2002), dan Rusia (olimpiade musim panas 1980 dan musim dingin 2014) telah menggunakan semua acara ini untuk menunjukkan kekuatan mereka kepada seluruh dunia.

7. Olahraga basket sebagai media untuk memberikan legitimasi kepada Korea Utara.

Seperti yang telah ditulis di bagian awal, acara-acara olahraga internasional menarik perhatian jutaan orang, termasuk penggemar olahraga dan pemimpin politik. Tahap global ini dapat digunakan untuk mencapai hasil yang disebutkan sebelumnya, tetapi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk sebuah pertarungan simbolis kemerdekaan politik suatu negara. Sebagai contoh, federasi olahraga

(32)

32

internasional seringkali menawarkan kesempatan untuk wilayah yang memiliki ambisi untuk menjadi negara-bangsa yang merdeka dan bersaing di bawah bendera yang mungkin tidak mewakili negara berdaulat saat ini.

Misalnya, ada ketegangan politik antara Republik Rakyat Cina dan Taiwan selama bertahun-tahun. Taiwan telah berjuang untuk kemerdekaan politiknya dari Cina. Sebagai hasil dari negoisasi politik dan keputusan IOC pada tahun 1980, tim atletik di Taiwan sekarang di izinkan untuk bersaing di bawah bendera Taipei, yang terpisah dari bendera Cina. Solusi ini telah diterima untuk berbagai acara olahraga internasional seperti pertandingan olimpiade, pertandingan bisbol internasional, dan piala dunia FIFA. Ini bukan hanya kemenangan politik bagi Taiwan, tetapi juga memungkinkan para atlet Taiwan mengungkapkan perasaan mereka tentang kemerdekaan dan memberikan kesempatan bagi para atlet untuk bersaing melawan Cina dalam permainan.

(33)

33 1.6. Metodologi Penelitian

1.6.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang bermaksud menjelaskan peran olahraga bola basket sebagai diplomasi Amerika Serikat-Korea Utara, kemudian penulis menjelaskan sejarah basket di Amerika Serikat dan Korea Utara.

1.6.2. Metode Analisa

Metode analisis data yang penulis gunakan adalah analisa kualitatif, yaitu analisis yang tidak menggunakan telaah statistik dan matematik tetapi menggambarkan permasalahan berdasarkan pada fakta-fakta yang ada dimana data yang diperoleh akan disusun dalam suatu tulisan. Angka-angka statistik hanya digunakan sebagai data penunjang dan pelengkap dati fakta-fakta yang akan dipaparkan dalam penelitian ini.

1.6.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah berupa telaah pustaka (Library Research) yaitu dengan cara mengumpulkan data-data dari literatur- literatur yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang di bahas berupa buku- buku, dokumen, jurnal, surat kabar atau majalah, dan artikel di situs-situs internet.

1.6.4. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian bertujuan untuk memberikan batasan pada permasalahan yakni batasan waktu dan juga batasan materi terhadap objek yang akan diteliti agar tidak terlalu luas. Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan waktu pada

(34)

34

tahun 2013-2018 dikarenakan pada tahun tersebut merupakan kunjungan Dennis Rodman ke Korea Utara dalam rangka “diplomasi basket”. Sedangkan batasan materi dari penelitian ini hanya berfokus pada apa alasan Dennis Rodman melakukan diplomasi basket ke Korea Utara dan bagaimana tanggapan Kim Jong Un terhadap kunjungan Rodman tersebut.

1.7. Argumen Dasar

Diplomasi olahraga dilakukan melalui 7 strategi. Yang pertama ialah, olahraga memberikan alasan resmi dan tempat bagi para pemimpin internasional untuk bertemu dan memulai dialog. Yang kedua ialah, olahraga memberikan pemahaman kepada negara tuan rumah dan mengajarkan orang lain tentang hal itu. Ketiga ialah, olahraga dapat digunakan untuk menjembatani perbedaan budaya dan bahasa di antara bangsa-bangsa melalui olahraga. Keempat ialah, olahraga dapat digunakan untuk menciptakan hubungan internasional melalui duta olahraga. Kemudian yang kelima ialah, olahraga dapat digunakan untuk menciptakan sebuah platform untuk perjanjian Undang-Undang atau perdagangan baru. Selanjutnya yang keenam ialah, acara olahraga dapat digunakan untuk menciptakan warisan bagi tuan rumah, meningkatkan citra di dunia. Dan yang terakhir ialah, olahraga dapat digunakan untuk memberikan legitimasi untuk negara baru.

(35)

35

1.9. Sistematika Penulisan

BAB 1 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Penelitian Terdahulu 1.5 Kerangka Konseptual

1.5.1 Konsep Multi Track Diplomacy 1.5.2 Diplomasi Olahraga

1.6 Strategi dan Hasil Diplomasi Olahraga 1.7.1 Jenis Penelitian

1.7.2 Metode Analisa

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data 1.7.4 Ruang Lingkup Penelitian 1.8 Argumen Dasar

1.9 Sistematika Penulisan

BAB 2 Bola Basket dan Hubungan Amerika Serikat-Korea Utara 2.1 Sejarah Olahraga Basket

2.1.1 Basket Menjadi Olahraga Internasional 2.1.2 Basket Menjadi Olahraga Resmi

2.1.3 Basket Mulai keluar dari Amerika Serikat dan Eropa 2.1.4 FIBA sebagai Organisasi Bola Basket Internasional 2.2 Hubungan Antara Amerika Serikat dan Korea Utara

(36)

36

2.2.1 Dinamika Hubungan Diplomatik Amerika Serikat dan Korea Utara 2.2.2 Ketegangan Amerika Serikat dan Korea Utara

2.2.3 Sejarah Amerika Serikat dan Korea Utara dalam Olahraga Bola Basket

BAB 3 PEMBAHASAN

Strategi dan Hasil Diplomasi Olahraga Bola Basket

3.1 Olahraga Basket sebagai Sarana Diplomasi antara Amerika Serikat dan Korea Utara

3.2 Olahraga Basket sebagai Sarana Branding Negara Tuan Rumah

3.3 Olahraga Basket untuk Menjembatani Budaya dan Bahasa antara Amerika Serikat dan Korea Utara

3.4 Atlet Basket sebagai Aktor Non Politik dalam Mendukung Upaya Diplomasi Olahraga Amerika Serikat dan Korea Utara

3.5 Olahraga Basket sebagai Sarana untuk Merumuskan Regulasi dan Perjanjian Perdagangan Baru

3.6 Olahraga Basket sebagai Sarana untuk Meningkatkan Citra Kedua Negara di Dunia Internasional

3.7 Olahraga Basket sebagai Media untuk Memberikan Legitimasi kepada Korea Utara

BAB 4 Penutup

4.1 Kesimpulan 4.2 Saran

Referensi

Dokumen terkait

Di samping sebagai bentuk penguatan profesionalisme profesi, juga digunakan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif baik dari sisi pengetahuan, keteguhan,

Dalam kerangka pemikiran ini dijelaskan tentang keterkaitan antara konsep maupun teori-teori yang dianggap relevan dalam menganalisis dan memecahkan masalah yang

Kemudian dalam putusan pengadilan disebutkan adanya obyek sengketa yang berupa sertipikat hak atas tanah diputus oleh majelis hakim menjadi tidak berkekuatan hukum,

Kemudian dengan mengambil model dari penelitian-penelitian tersebut, penelitian ini berupaya untuk menganalisis bagaimana persepsi pendeta GMIT, Kupang, NTT terhadap bagian

Kebijakan yang dibuat pada umumnya berupa susunan peraturan perundang-undangan ataupun dalam bentuk program kebijakan untuk mengatur suatu hal yang dianggap

Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan sains dalam berbagai disiplin ilmu pada masa dinasti Umayyah Andalusia menjadi salah satu pemantik kemajuan peradaban

Jaminan Pensiun (JP), merupakan program yang disiapkan berdasarkan sistem asuransi untuk menjamin kebutuhan hidup layak ketika menjalani pensiun dan diberikan kepada

Jawab : Saat ini sekolah SMA PGRI Cikampek sudah tersedia fasilitas internet melalui jaringan wifi yang di pasang di beberapa tempat di sekolah yaitu