• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRAINSTORMING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRAINSTORMING"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRAINSTORMING

Dairi Sapta Rindu Simanjuntak1), Zia Hisni Mubarak2)

1Sastra Inggris, Universitas Putera Batam, Kepulauan Riau

1saptadairi@gmail.com

2Sastra Inggris, Universitas Putera Batam, Kepualaun Riau

2mubarakzia@gmail.com Abstract

Lecturers who have teaching competencies must have the ability to make a unified work step that is developed based on rational considerations to achieve certain teaching goals efficiently. Teaching Indonesian language so far seems very monotonous or flate. The innovation and creativity of lecturers in choosing teaching methods is still very low, especially in teaching the skills of writing paragraphs of argumentation in Indonesian language courses. This study tried to provide a teaching method in writing paragraphs of argumentation, namely brainstorming methods. The focus of this research is to see how the ability to write paragraphs of students arguments at the University of Putera Batam, by using brainstorming methods. This study uses experimental methods with one group posttest design.

The number of samples of this study were 42 second semester students at the Putera Batam University. This research data in the form of the value of the test skills to write paragraph arguments after being treated with brainstorming methods. The data is then analyzed by calculating the average value, determining the percentage, and calculating the standard deviation of the test value. From the calculation results obtained an average value of 75.88, a standard deviation of 6.38. The skill to write paragraphs of student arguments using the brainstorming method is included in three categories: very good category (85-100) as many as 8 people or 19.05%, good category (75-84) as many as 21 people or 50%, and enough categories (65 -74) as many as 13 people or 30.9%.

Keywords: Writing Ability, Argumentation Paragraph, Brainstorming Method

Abstrak

Dosen yang memiliki kompetensi mengajar harus memiliki kemampuan membuat suatu kesatuan langkah kerja yang dikembangkan berdasarkan pertimbangan rasional untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu secara efisien. Pengajaran bahasa Indonesia selama ini memang terkesan sangat monoton. Inovasi dan kreativitas dosen dalam memilih metode mengajar masih sangat rendah khususnya dalam pengajaran keterampilan menulis paragraf argumentasi pada mata kuliah bahasa Indonesia. Penelitian ini mencoba memberikan sebuah metode mangajar dalam menulis paragraf argumentasi yaitu metode brainstorming. fokus penelitian ini adalah melihat bagaimana kemampuan menulis paragraf argumentasi mahasiswa di Universitas Putera Batam dengan menggunakan metode brainstorming.

Penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan desain one group postest design.

Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 42 orang mahasiswa semester dua di Universitas Putera Batam. Data penelitian ini berupa nilai test keterampilan menulis paragraf argumentasi setelah diberi perlakuan dengan metode brainstorming. Data kemudian dianalisis dengan menghitung nilai rata-rata, menentukan persentase, dan menghitung standar deviasi nilai test.

(2)

Dari hasil penghitungan diperoleh nilai rata-rata sebesar 75,88, standar deviasi 6,38.

Keterampilan menulis paragraf argumentasi mahasiswa dengan menggunakan metode brainstorming termasuk dalam tiga kategori yaitu kategori sangat baik (85-100) sebanyak 8 orang atau 19,05 %, kategori baik (75-84) sebanyak 21 orang atau 50 %, dan kategori cukup (65-74) sebanyak 13 orang atau 30,9 %.

Kata kunci: Kemampuan Menulis, Paragraf Argumentasi, Metode Brainstorming

PENDAHULUAN

Tujuan pembelajaran, relevansi dengan bahan ajar, relevansi dengan situasi dan kemampuan mengajar merupakan aspek-aspek yang harus dipertimbangkan oleh seorang dosen dalam memilih metode mengajar. Kompetensi yang harus dimiliki oleh dosen dalam menyusun suatu kesatuan langkah kerja harus dikembangkan berdasarkan pertimbangan rasional demi mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, keterampilan menulis argumentasi dalam mata kuliah bahasa Indonesia menunjukkan hasil yang jauh dari yang diharapkan mengingat keterampilan menulisan argumentasi sudah dipelajari pada tingkat satuan pendidikan yang lebih rendah yaitu pada tingkat menangah pertama dan menengah atas. Berkaca dari hasil observasi, dilakukan penyelidikan lanjutan untuk mencari tahu penyebab rendahnya keterampilan menulis paragraf argumentasi mahasiswa tersebut. Dari hasil investigasi diperoleh beberapa alasan yaitu, pertama penggunaan metode belajar yang tidak tepat karena materi bahasa Indonesia selama ini cenderung dijelaskan menggunakan metode ceramah, kedua mahasiswa kurang tertarik menulis karena mereka merasa kegiatan menulis sangat sulit dan membosankan, ketiga argumentasi harus didukung fakta sementara mahasiswa kurang mengikuti fenomena yang sedang berkembang.

Kondisi di atas dapat diterima mengingat latar belakang mahasiswa yang mayoritas berstatus sebagai buruh di perusahaan. Kondisi tersebut tentu memengaruhi kesiapan belajar mereka. Kondisi fisik yang tidak optimal karena bekerja sepanjang hari tentu sangat berpengaruh terhadap motivasi dan gairah belajar. Kondisi fisik yang lelah tentu memengaruhi kondisi psikis pula. Akibatnya gairah dan daya tangkap mereka menjadi lemah.

Dengan melihat latar belakang mahasiswa tersebut maka dosen harus memilih metode mengajar yang tepat.

Dari beberapa faktor yang telah diuraikan di atas, muncul ketertarikan untuk melihat salah satu faktor yaitu faktor metode mengajar. Masalah metode mengajar dipilih mengingat metode mengajar memiliki pengaruh yang sangat besar dan menentukan keberhasilan tujuan pembelajaran. Setiap metode mengajar yang dipilih tentu memengaruhi sikap mahasiswa untuk mempelajari materi yang dipelajari tersebut. Pemilihan metode yang tepat dan inovatif, akan menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan, tidak membosankan, sehingga meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dalam mengikuti proses belajar di kelas.

Pengajaran bahasa Indonesia selama ini memang terkesan sangat monoton. Inovasi dan kreativitas dosen dalam memilih metode mengajar masih sangat rendah. Setiap materi pelajaran diajarkan dengan menggunakan metode yang sama yaitu metode ceramah. Metode ini jelas tidak efektif mengingat ranah dan tujuan pembelajaran setiap materi juga berbeda.

Dosen harus jeli melihat hal itu agar semua tujuan dapat tercapai sesuai dengan yang direncanakan. Capaian pembelajaran yang terukur dengan metode mengajar yang tepat adalah solusi untuk menciptakan suasana kelas yang hidup dan menyenangkan. Hidup dan

(3)

menyenangkan dalam artian bahwa selama proses belajar di kelas akan tercipta interaksi yang baik antara mahasiswa dengan dosen dan juga antara mahasaswa dengan mahasiswa.

Pemilihan metode mengajar yang tepat yang dapat merangsang pikiran serta mengasah kemampaun untuk mengungkapkan berbagai ide menjadi syarat mutlak yang harus dipertimbangkan oleh dosen dalam pengajaran keterampilan menulis terlebih dalam menulis argumentasi. Keretampilan menulis jelas memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dibandingkan dengan tiga keterampilan berbahasa lainnya. Menulis merupakan suatu kepandaian dalam mengungkapkan gagasan dan kemudian gagasan itu dibaca oleh orang lain (Gie, 2002). Agar suatu tulisan dapat diterima dan dipahami oleh para pembaca tentu keterampilan menulis harus didukung dengan penguasaan kosa kata yang baik mengingat bahasa adalah media utama untuk mengungkapkan gagasan atau ide menjadi sesuatu yang menarik.

Salah satu materi menulis yang diajarkan dalam mata kuliah bahasa Indonesia adalah menulis armuentasi. Argumentasi merupakan suatu bentuk wacana yang tujuannya untuk menyampaikan pendapat atau gagasan disertai dengan fakta atau bukti rasional yang berguna untuk mendukung setiap pendapat yang disampaikan sehingga keragu-raguan pembaca terhadap suatu isu atau hal dapat teratasi. Dengan demikian, suatu argumentasi yang kuat dan didukung fakta akan memunculkan sebuah sikap atau tindakan tertentu pada seorang pembaca (Vivian dalam Achmadi, 1998).

Bedasarkan uraian di atas, penelitian ini mencoba menerapkan sebuah metode mengajar yang sangat jarang digunakan oleh dosen dalam mengajarkan materi tentang keterampilan menulis. Matode yang dimaksud adalah metode brainstorming. Metode ini merupakan metode yang dalam praktiknya bertujuan untuk menampung banyak gagasan dari seluruh peserta didik. Penerapan metode ini akan menghadirkan banyak gagasan atau ide dari setiap mahasiswa dan setiap gagasan itu tidak dapat dikritik atau ditolak. Mahasiswa bebas dalam mengungkapkan setiap gagasan tanpa harus malu jika gagasan atau pendapatnya dirasa kurang baik. Semua gagasan atau ide tidak perlu dirumuskan atau dievaluasi. Metode ini bertujuan untuk melatih mereka untuk memberikan banyak gagasan dalam waktu yang singkat dan merumuskannya dalam kalimat yang baik. Selain melatih kemampuan berpikir, metode brainstorming memiliki keunggulan lain yaitu mahasiswa merasa bebas dan bergembira, meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam menerima pelajaran, dan dapat menimbulkan suasana yang demokratis dan disiplin. Namun demikian, brainstorming juga memiliki kelemahan yaitu mahasiswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu benar atau salah karena dosen hanya memandu dan mengumpulkan pendapat, bukan merumuskan pendapat.

Penelitian terdahulu tentang menulis argumentasi misalnya“Teaching Strategies Used by Thai EFL Lecturers to Teach Argumentative Writing” yang dilakukan oleh Ka-Kan-Dee dan Sarjit Kaur (2015) yang bertujuan untuk melihat bagaimana kemampuan menulis argumentasi mahasiswa. Fakta yang paling konsisten yang diperoleh menunjukkan bahwa mahasiswa tidak mampu menghasilkan pernyataan yang jelas. Selain itu, mereka mengalami kesulitan untuk menyusun gagagsan yang terorganisir dan menghasilkan bukti yang kuat untuk mendukung argumentasinya. Masalah berikutnya adalah mahasiswa kurang berpengalaman dalam menulis argumentasi karena genre ini tidak pernah diajarkan kepada mereka saat di sekolah. Implikasi dari temuan tersebut menunjukkan bahwa dosen perlu merancang strategi pengajaran untuk mengajarkan penulisan argumentasi secara efektif. Hal itulah yang mendasari peneliti memilih metode brainstorming untuk melihat sejauhmana keterampilan menulis argumentasi mahasiswa di Universitas Putera Batam. Penelitian tersebut digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini.

(4)

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimen. Metode eksperimen ini digunakan karena dalam penelitian ini diujicobakan sebuah metode mengajar untuk melihat bagaimana keterampilan menulis paragraf argumentasi mahasiswa yaitu menggunakan metode brainstorming. Adapun desain penelitian eksperimen ini adalah one group postest design. Pelaksaan desain penelitian ini adalah dengan memberikan perlakuan berupa metode brainstorming kemudian diukur dengan melakukan pretes. Lokasi penelitian ini bertempet di Universitas putera Batam dengan sampel mahasiswa semester 2 (dua).

Adapun jumlah sampel sebanyak 42 orang yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Data penelitian ini adalah nilai test menulis argumentasi yang diperoleh setelah mahasiswa diberikan perlakuan metode brainstorming. Data nilai test kemampuan menulis argumentasi tersebut dianalisis dengan menghitung nilai rata-rata, menentukan persentase, dan menghitung standar deviasi nilai test.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data test keterampilan menulis argumentasi mahasiswa setelah diberikan perlakuan berupa metode brainstorming disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Data Hasil Pretes dan Postes

No Nomor Sampel Postes

1 1 75

2 2 87

3 3 87

4 4 76

5 5 78

6 6 75

7 7 65

8 8 76

9 9 76

10 10 65

11 11 76

12 12 75

13 13 74

14 14 86

15 15 77

16 16 86

17 17 75

18 18 78

19 19 75

20 20 76

21 21 77

22 22 74

23 23 75

24 24 85

25 25 85

(5)

26 26 65

27 27 75

28 28 73

29 29 87

30 30 65

31 31 65

32 32 77

33 33 70

34 34 78

35 35 77

36 36 76

37 37 88

38 38 76

39 39 65

40 40 76

41 41 74

42 42 72

Jumlah 3187

Data hasil test keterampilan menulis argumentasi dengan menggunakan metode brainstorming di atas disajikan dalam tabel deskripsi data test berikut ini:

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Postes

Y F FY Y - (Y - )2 F(Y - )2

65 6 390 10,88 118,37 710,22

70 1 70 5,88 34,57 34,57

71 1 71 4,88 23,81 23,81

72 1 72 3,88 15,05 15,05

73 1 73 2,88 8,29 8,29

74 3 222 1,88 3,53 10,59

75 7 525 0,88 0,77 5,39

76 8 608 -0,12 0,01 0,08

77 3 231 -1,12 1,25 3,75

78 3 234 -2,12 4,49 13,47

85 2 170 -9,12 83,17 166,34

86 2 172 -10,12 102,41 204,82

87 3 261 -11,12 123,65 370,95

88 1 88 -12,12 146,89 146,89

N = 42 ∑FY = 3187 ∑F(Y - )2 =

1714,22

Berdasarkan data distribusi hasil test keteramoilan menulis argumentasi mahasiswa setelah diberikan perlakuan metode brainstorming di atas, maka dapat diketahu nilai rata-rata dan standar deviasi sebagai berikut:

a. Rata-rata

(6)

Diketahui: N = 42

∑FX = 3187 MY =

MY =

MY = 75,88 b. Standar Deviasi

Diketahui: ∑F(Y- 2 = 1714,22

SD =

SD =

SD =

SD = 6,38

Dari hasil perhitungan rata-rata dan standar deviasi di atas, maka data tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori seperti pada atabel berikut ini:

Tabel 3. Identifikasi Kecenderungan Hasil Postes

Rentang F. Absolut F. Relatif Kategori 85 – 100

75 – 84 65 – 74 55 – 64

≤ 54

8 21 13 0 0

19,05 % 50 % 30,95 %

0 % 0 %

Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

42 100 %

Berdasarkan data tabel identifikasi kecenderungan hasil postes di atas, maka dapat diketahui bahwa kemapuan menulis paragraf argumentasi mahasiswa setelah diberikan perlakuan menggunakan metode brainstorming termasuk dalam tiga kategori. Ketigaa kategori tersebut adalah, kategori sangat baik sebanyak 8 orang (19,05 %), kategori baik sebanyak 21 orang (50 %), dan kategori cukup sebanyak 13 orang (30,95 %). Data frekuensi nilai postes dalam tabel di atas dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:

(7)

0 5 10 15 20 25

≤ 54 55 - 64 65 - 74 75 - 84 85 - 100

Kategori

Gambar 1. Diagram Frekuensi Hasil Test

SIMPULAN

Berdasarkan hasil peneltian yang dilakukan diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Penerapan metode mengajar yang harus dipertimbangkan oleh seorang dosen mencakup aspek tujuan pembelajaran, relevansi dengan bahan ajar, relevansi dengan situasi dan kemampuan mengajar.

2. Penetapan metode mengajar harus disesuaikan dengan latar belakang peserta didik agar suasana belajar menjadi aktif dan menyenangkan.

3. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan menulis paragraf argumentasi mahasiswa setelah diberi perlakuan menggunakan metode brainstorming kepada 42 orang sampel diperoleh nilai rata-rata sebesar 75,88 dan ada pada kategori yaitu kategori sangat baik 19,05 %, kategori baik 50 %, dan kategori cukup 30,9.

SARAN

Mengingat pentingnya penelitian mengenai metode mengajar terutama dalam belajar bahasa Indonesia yang selama ini dianggap monoton, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi para dosen dan guru untuk dapat menggunakan metode braisntorming sebagai salah satu meotde menagajar secara khusus dalam mengajarkan materi tentang keterampilan manulis argumentasi. Namun demikian, peneliti merasa bahwa masih terdapat kekurangan dalam penelitian ini sehingga perlu ditindaklanjuti. Misalnya dengan mengomparasikan efektivitas antarmetode, atau mengomparasikan hasil test sebelum maupun sesudah diberikan metode brainstorming.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya tim peneliti sampaikan kepada seluruh pihak yang telah memerikan dukungan hingga penelitian ini berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Secara khusus peneliti sampaikan ucapakan terima kasih kepada SIMLITABMAS RISTEK DIKTI yang telah mendanai seluruh rangkaian kegiatan penelitian ini, Universitas Putera Batam, dan secara umum kepada seluruh pihak yang memberikan dukungan serta bantuan selama proses penelitian ini berlangsung.

Frekuesni

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Muchsin. 1998. Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta:

Depdikbud.

Aiamy, Mandana dan Fariba Haghani. 2012. The Effect of Synectics & Brainstorming on 3rd Grade Students, Development of Creative Thinking on Sciense. Elsevier: Journal Procedia-Social and Behavioral Sciences, vol.47, hal.610-613 ISSN:1877-0428.

Gie, Tha Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Ka-Kan-Dee, Malerat dan Sarjit Kaur. 2015. Teaching Strategies Used by Thai EFL Lecturers to Teach Argumentative Writing. Elsevier: Journal Procedia-Social and Behavioral Sciences, vol.208, hal.143-156, ISSN: 1877-0428.

Nurani, Yuliani. 2003. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Parera, Jos Daniel dan Aning Retnaningsih. 1978. Belajar Mengutarakan Pendapat. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Rizi, Cobra Emami dkk. 2013. The Effect of The Using The Brainstorming Method on The Academic Achievement of Students in Grade Five in Tehran Elementary Schools.

Elsevier: Journal Procedia-Social and Behavioral Sciences, vol.83, hal 230-233, ISSN:1877-0428.

Roestyah dan Yumiati. 1985. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Slamet, Y. 2002. Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana, H. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.

Suryobroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Gambar

Tabel 1. Data Hasil Pretes dan Postes
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Postes
Tabel 3. Identifikasi Kecenderungan Hasil Postes
Gambar 1. Diagram Frekuensi Hasil Test

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Proses Rekrutmen tenaga kependidikan, masalah tenaga pendidikan, guru adalah bagian yang tidak terpisahkan dari profesinya untuk menjalankan fungsi pendidikan

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas air melalui biofilter dengan menggunakan kijing taiwan ( Anadonta woodiana , Lea) pada sistem pemeliharaan

operasi terhadap likuiditas adalah penelitian yang dilakukan oleh Suhermawan... (2005) dan menyatakan bahwa arus kas berpengaruh terhadap

“A wonderful retelling of the Pinocchio story…I simply couldn’t put this book down.”—Rysa Walker, bestselling author of TIMEBOUND Sometimes the strings that tie us down are the

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode lookup table atau tabel tengok, yaitu membandingkan kecepatan putar motor hasil pengukuran pengendali yang dibuat

Sebuah Disertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan (Dr.) pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Yaya Sukaya 2016 Universitas

Hal ini selaras dengan pendapat Oishi dalam Sudjianto (2007:190) yang menyatakan bahwa sonkeigo adalah “Ragam bahasa hormat untuk menyatakan rasa hormat terhadap orang

M.Hum Pihak Penjual dan Pembeli Tanah tidak pernah memberitahukan/ menunjukkan adanya Perjanjian yang melatarbelakangi Jual Beli tersebut, karena jual beli tersebut sebenarnya