• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pendidikan Pemakai pada Perpustakaan SLB-C Santa Lusia Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pendidikan Pemakai pada Perpustakaan SLB-C Santa Lusia Medan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN I

PEDOMAN WAWANCARA

Informan 1 dan Informan 2 (I1 dan I2)

1. Metode apa yang digunakan dalam pendidikan pemakai?

2. Apa materi pendidikan pemakai untuk orientasi perpustakaan yang dilakukan dalam pelaksanaan pendidikan pemakai?

3. Apa materi pendidikan pemakai untuk tutorial perpustakaan yang dilakukan dalam pelaksanaan pendidikan pemakai?

(2)

LAMPIRAN II

1. HASIL TRANSKRIP WAWANCARA PEGAWAI PERPUSTAKAAN

1.1Hasil Transkrip Wawancara Informan I

Wawancara ini dilakukan pada tanggal 12 Maret 2016, pukul 11.00 WIB. Bertempat di Perpustakaan SLB-C Santa Lusia Medan. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang ditanyakan kepada informan adalah mengenai pendidikan pemakai pada Perpustakaan SLB-C Santa Lusia Medan. Berikut adalah hasil wawancarapenulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I1.

P: “Selamat siang bu”

I1: “Siang juga dik, silahkan masuk, dan silahkan duduk dik”

P: “Terimakasih bu”

I1: “Adik ini siapa dan ada perlu apa ya?”

P: “Nama saya Rutshel bu, saya mahasiswi dari USU, saya sedang

mengadakan penelitian skripsi saya yang berjudul “Analisis Pendidikan Pemakai pada Perpustakaan SLB-C Santa Lusia Medan” saya mau bertanya sekitar penelitian saya, boleh bu?”

I1: ”Ok, boleh dik. Mau Tanya apa?”

P: “Terima kasih bu. Saya mau Tanya bu, Apa tujuan diadakannya pendidikan pemakai di perpustakaan?”

I1: “Tujuan diadakannya pendidikan pemakai perpustakaan adalah untuk

membimbing siswa-siswi yang berkebutuhan khusus ini menjadi lebih mandiri dalam menggunakan saran perpustakaan serta menumbuhkan minat baca siswa”

P: “Oh. Lalu menurut ibu sendiri apakah tujuan pendidikan pemakai tersebut sudah tercapai?”

I1: “Sebagian sudah dik, namun ada yang belum tercapai”

(3)

I1: “Yang sudah tercapai yaitu siwa-siswi ini mulai tertarik datang ke

perpustakaan dan membaca disini. Namun yang belum tercapai yaitu para siswa belum bisa dibebaskan untuk mengambil buku yang mereka ingini dari rak”

P: “Trus metode apa yang ibu gunakan dalam pendidikan pemakai?”

I1: “Dalam membimbing siswa mengenai perpustakaan, kami menggunakan

metode ceramah di aula sekolah lalu mengajak para siswa melihat-lihat perpustakaan”

P: “Ohhh. Lalu dalam penyampaian pendidikan pemakai kepada siswa. Apa

materi pendidikan pemakai untuk orientasi perpustakaan dalam pelaksanaan pendidikan pemakai bu?”

I1: “Isi materi yang disampaikan yaitu tentang fungsi dan jenis perpustakaan,

lokasi perpustakaan, tata tertib perpustakaan dan pengenalan diri kami sebagai pegawai perpustakaan”

P: “Lalu apa materi pendidikan pemakai untuk tutorial perpustakaan dalam pelaksanaan pendidikan pemakai bu?”

I1: “Apa itu tutorial perpustakaan?”

P: “Tutorial perpustakaan dalam hal pendidikan pemakai perpustakaan yaitu mendidik pengguna agar dapat menggunakan sumber informasi yang tersedia di perpustakaan, termasuk keterampilan dalam memanfaatkan berbagai media informasi sesuai dengan perkembangan teknologi”

I1: “ Ohhh.. berarti dalam hal ini materi yang kami sediakan yaitu mengenai

macam bahan perpustakaan yang ada di perpustakaan ini serta teknik membaca yang baik”

P: “Kapan pendidikan pemakai dilaksanakan bu?”

I1: “Pendidikan pemakai kami laksanakan sejak perpustakaan ini dibuka

sekitar tahun 2012. Pendidikan pemakai kami laksanakan setiap satu kali setahun, pada saat penerimaan siswi baru”

P:“Dimana pendidikan pemakai dilaksanakan bu?”

I1: “Pendidikan pemakai dilaksanakan di aula sekolah, karena mengingat

(4)

P: “Memangnya siapa saja bu yang mengikuti pendidikan pemakai?”

I1: “Yang mengikuti pendidikan pemakai yaitu seluruh siswa mulai dari TK,

SD, SMP, dan SMA”

P: “Apa saja kendala yang didapat dalam melaksanakan pendidikan pemakai bu?”

I1:“Kendala yang kami dapat yaitu ketidakseriusan para siswa dalam

mengikuti ceramah yang diadakan di aula sekolah” P: “Lalu bagaiman ibu mengatasi kendala tersebut?”

I1: “Kami tidak bisa melakukan apa-apa lagi, hanya terus memberikan

bimbingan tersebut. Karena dalam hati kami, kami mengetahui kelemahan siswa kami yang memiliki retardasi mental ini sehingga pada saat mereka datang ke perpustakaan, kami selalu membimbing mereka dengan sepenuh hati”

P: “Oh begitu ya bu. Kalau begitu saya ucapkan terima kasih ya bu atas waktu dan informasi yang telah ibu berikan pada saya”

(5)

1.2Hasil Transkrip Wawancara Informan II

Wawancara ini dilakukan pada tanggal 12 Maret 2016, pukul 11.30 WIB. Bertempat di Perpustakaan SLB-C Santa Lusia Medan. Kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang ditanyakan kepada informan adalah mengenai pendidikan pemakai pada Perpustakaan SLB-C Santa Lusia Medan. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I2.

P: “Selamat siang bu”

P: “Nama saya Rutshel bu, saya mahasiswi dari USU, saya sedang

mengadakan penelitian skripsi saya yang berjudul “Analisis Pendidikan Pemakai pada Perpustakaan SLB-C Santa Lusia Medan” saya mau bertanya sekitar penelitian saya, boleh bu?”

I2: ”Ok, boleh dik. Mau Tanya apa? Tapi jangan panggil ibu ya. Panggil

kakak saja”

P: “Iya kak, Terima kasih. Saya mau Tanya kak, Apa tujuan diadakannya pendidikan pemakai di perpustakaan?”

I2: “Tujuan diadakannya pendidikan pemakai perpustakaan adalah untuk

membimbing siswa-siswi disini menjadi lebih mandiri dalam menggunakan sarana perpustakaan serta mengembangkan pengetahuan para siswa”

P: “Oh. Lalu menurut kakak sendiri apakah tujuan pendidikan pemakai tersebut sudah tercapai?”

I2: “Sebagian sudah dik, namun ada yang belum tercapai”

(6)

I2: “Yang sudah tercapai yaitu siwa-siswi ini sudah mengetahui keberadaan

perpustakaan sehingga mereka mulai tertarik datang keperpustakaan dan membaca disini. Namun yang belum tercapai yaitu tingkat kemandirian siswa dalam hal mengambil buku dari rak. Para siswa belum bisa dibebaskan untuk mengambil buku yang mereka ingini dari rak karena rak itu selalu diberantakin”

P: “Oh. berarti para siswa sudah pernah diberi kebebasan untuk mengambil sendiri buku yang mereka ingini kak?”

I2: “Iya dik, tapi itu sudah lama sewaktu perpustakaan ini baru dibuka”

P: “Trus metode apa yang kakak gunakan dalam pendidikan pemakai?”

I2: “Dalam membimbing siswa mengenai perpustakaan, kami menggunakan

metode ceramah di aula sekolah lalu mengajak para siswa melihat-lihat perpustakaan. Dan saat di perpustakaan kami juga sering memberikan permainan atau tugas mandiri bagi siswa yang dating ke perpustakaan ” P: “Permainan atau tugas mandiri yang bagaimana maksud kakak?”

I2: “Permainannya yaitu permainan seperti lomba mewarnai dengan teman-

temannya. Tugasmandirinya meminjamkan komik untuk dibacakan lalu setelah dibaca kami Tanya isi buku itu”

P: “Ohhh. Lalu dalam penyampaian pendidikan pemakai kepada siswa. Apa materi pendidikan pemakai untuk orientasi perpustakaan dalam pelaksanaan pendidikan pemakai kak?”

I2: “Isi materi yang disampaikan yaitu tentang fungsi dan jenis perpustakaan,

lokasi perpustakaan, tata tertib perpustakaan, fasilitas perpustakaan, jenis buku yang disediakan dan pengenalan diri kami sebagai pegawai perpustakaan”

P: “Lalu apa materi pendidikan pemakai untuk tutorial perpustakaan dalam pelaksanaan pendidikan pemakai kak?”

I2: “Apa itu tutorial perpustakaan?”

(7)

mendidik pengguna agar dapat menggunakan sumber informasi yang tersedia di perpustakaan, termasuk keterampilan dalam memanfaatkan berbagai media informasi sesuai dengan perkembangan teknologi”

I2: “ Ohhh.. berarti dalam hal ini materi yang kami sediakan yaitu mengenai

macam bahan perpustakaan yang ada di perpustakaan ini dan penggunaannya serta strategi dalam mencari informasi”

P: “Oh mungkin maksud kakak strategi penelusurannya?”

I2: “Iya dik begitulah, maklum kami tidak mengetahui lebih jelas mengenai

bahasa-bahasa perpustakaan.”

P: “Kapan pendidikan pemakai dilaksanakan kak?”

I2: “Pendidikan pemakai kami laksanakan sejak perpustakaan ini dibuka

sekitar tahun 2012. Pendidikan pemakai kami laksanakan setiap satu kali setahun, pada saat penerimaan siswi baru”

P: “Dimana pendidikan pemakai dilaksanakan kak?”

I2: “Pendidikan pemakai dilaksanakan di aula sekolah, karena mengingat

jumlah siswa yang tidak sedikit yaitu siswa dari TK,SD, SMP, dan SMA”

P: “Apa saja kendala yang didapat dalam melaksanakan pendidikan pemakai kak?”

I2: “Kendala yang kami dapat yaitu para siswa kurang cepat menanggapi

informasi yang diberikan”

P: “Lalu bagaiman kakak mengatasi kendala tersebut?”

I2: “Kami tidak bisa melakukan apa-apa lagi, hanya terus memberikan

bimbingan tersebut. Karena dalam hati kami, kami mengetahui kelemahan siswa kami yang memiliki retardasi mental ini sehingga pada saat mereka datang ke perpustakaan, kami selalu membimbing mereka dengan sepenuh hati”

P: “Oh begitu ya kak. Kalau begitu saya ucapkan terima kasih ya kak atas waktu dan informasi yang telah kakak berikan pada saya”

(8)

LAMPIRAN III

DOKUMENTASI – HASIL OBSERVASI

(9)
(10)

Gambar 3. Salah seorang siswi SD sedang membaca buku di perpustakaan

(11)

Gambar

Gambar 1. Fasilitas yang ada di Perpustakaan SLB-C Santa Lusia Medan
Gambar 2. Kondisi siswa-siswi SLB-C saat akan mengikuti pendidikan
Gambar 3. Salah seorang siswi SD sedang membaca buku di perpustakaan
Gambar 5. Tampilan Penulis sedang mewawancarai Informan II

Referensi

Dokumen terkait

Dari jumlah penyedia barang / jasa yang memasukkan (upload) Dokumen Penawaran dan Tabel Kualifikasi melalui Aplikasi SPSE di atas, Panitia Pengadaan Barang / Jasa

Dari jumlah penyedia barang / jasa yang memasukkan (upload) Dokumen Penawaran dan Tabel Kualifikasi melalui Aplikasi SPSE di atas, Panitia Pengadaan Barang / Jasa

pada pendapat pihak berkuasa veterinar, dijangkiti dengan apa-apa penyakit atau kemungkinan telah terdedah dengan apa-apa jangkitan atau haiwan atau karkas yang

Pendidikan merupakan salah satu sarana yang dapat dijadikan pengembangan modal sosial ( social capital ). Proses pendidikan harus dapat menyiapkan anak didik yang dapat

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengetahuan tentang kegawatdaruratan trauma pada anggota Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga), mengidentifikasi sikap anggota

saya, dengan cara menjawab dengan jujur apa yang saya tanya kepada

Dapat kita pahami bahwa membentuk bangsa yang unggul merupakan usaha sadar dan terencana bagi seorang pendidik, peranan orang tua sebagai pendidikan dan model penerapan

Mutiara Agam Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam Tahun 2017...36 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Masa Kerja Pekerja Harian Lepas (PHL). Berdasarkan Perasaan Lelah di