• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah (Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 dan Peraturan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah (Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 dan Peraturan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Guru dan Dosen, 2012:1). Ada banyak sekali tugas dari seorang guru, di antaranya yaitu, menanamkan pengetahuan, nilai, dan keterampilan kepada peserta didik melalui kegiatan belajar untuk membantu peserta didik dalam menjawab tantangan hidupnya secara efektif dan efisien. Tugas utama dari seorang guru adalah mendidik peserta didik. Pada hakikatnya guru dan peserta didik itu bersatu.

Mereka satu dalam jiwa, terpisah dalam raga (Djamarah, 2000: 2).

Guru sebagai seorang pendidik bertugas mengajar dan menanamkan nilai-nilai dan sikap kepada siswanya. Untuk melaksanakan tugasnya tersebut, diperlukan berbagai kemampuan serta kepribadian. Oleh karena itu, guru juga dianggap sebagai contoh oleh siswa sehingga guru harus memiliki kepribadian yang baik sebagai seorang guru. Seorang guru juga dituntut untuk menguasai berbagai kompetensi dalam melaksanakan profesi keguruannya agar dapat menciptakan lingkungan belajar yang baik bagi peserta didik, sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan optimal karena betapa pentingnya peran seorang guru dalam menentukan keberhasilan belajar mengajar.

(2)

Mengajar adalah sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada peserta didik. Tujuan seorang seorang guru mengajar adalah untuk menanamkan pengetahuan, nilai, dan keterampilan kepada peserta didik melalui kegiatan belajar untuk membantu peserta didik dalam menjawab tantangan hidupnya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu mengajar bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan (Wiyani, 2013: 28). Hal ini disebabkan karena beberapa hal yang harus diketahui terlebih dahulu oleh seorang guru sebelum mengajar.

Terlebih lagi bagi seorang guru yang mengajar peserta didik di sekolah.

Hal-hal yang harus diketahui oleh guru sebelum mengajar yaitu prinsip- prinsip mengajar, ragam gaya mengajar, dan keterampilan dasar mengajar. Dari beberapa hal tersebut, keterampilan mengajar merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui guru dalam melaksanakan kegiatan mengajar di sekolah.

Seorang guru tidak hanya menggunakan satu gaya saja saat mengajar meskipun guru sudah mantap dengan satu gaya mengajar tersebut. Hal itu disebabkan setiap tujuan belajar, materi belajar, waktu belajar, dan juga tempat belajar serta karakter peserta didik berbeda-beda. Maka dalam sebuah kegiatan pengajaran, guru dapat menggunakan gaya belajar lebih dari satu. Ada beberapa keterampilan dasar yang harus diketahui dan dikuasai oleh guru dalam mengajar, diantaranya yaitu, keterampilan guru dalam bertanya kepada peserta didik, keterampilan guru dalam memberi penguatan, keterampilan guru dalam mengadakan variasi, keterampilan guru dalam menjelaskan materi pada waktu pembelajaran dikelas, keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran di kelas, dan keterampilan guru dalam membimbing diskusi pada waktu pembelajaran di kelas (Wiyani, 2013:33).

(3)

Keterampilan mengajar sangat penting dilakukan guru pada saat mengajar.

Karena dengan menerapkan semua keterampilan dasar mengajar, pembelajaran akan sangat berjalan dengan lancar. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif diperlukan berbagai keterampilan yaitu keterampilan mengajar dalam hal ini membelajarkan. Keterampilan mengajar atau membelajarkan merupakan kompetensi pedagogik yang cukup kompleks karena merupakan integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”, sedangkan mengajar adalah

“melatih”. Berdasarkan pengertian tersebut keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan atau kecakapan guru dalam mengajar atau mendidik peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Keterampilan dasar mengajar yang jumlahnya banyak tersebut, tidak bisa jika hanya salah satu saja yang digunakan atau yang dilakukan dalam mengajar.

Keterampilan dasar mengajar mempunyai cakupan aspek yang saling berhubungan satu sama lain. Penguasaan terhadap pengetahuan teori tentang belajar dan ketermpilan mengajar merupakan modal awal yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai manajer kelas, sehingga apabila ada salah satu saja yang kurang atau bahkan tidak dilakukan guru sama sekali dalam mengajar. Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar akan kurang maksimal. Terlebih lagi jika guru mengajarkan materi yang terlihat mudah, namun pada kenyataan sebenarnya materi itu banyak cakupan dan akan susah dipahami oleh siswa ketika guru tidak mengajarkan secara maksimal. Berdasarkan observasi awal di SDN Petungsewu

(4)

02 Malang, karena komponen keterampilan mengajar sangat penting dan berkaitan dan jika ada salah satu komponen keterampilan guru mengajar ini tidak dilakukan oleh guru maka pembelajaran dikelas akan terasa kurang lengkap dan belum cukup untuk memenuhi dari tujuan pembelajaran dikelas. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan keterampilan mengajar guru sudah dilakukan pada waktu pembelajaran dikelas IV. Peneliti melakukan penelitian pada kelas IV karena di SDN Petungsewu 02 Malang masih menggunakan kurikulum KTSP yang cocok untuk penelitian ini, di harapkan siswa mampu menguasai pembelajaran yang diberikan guru melalui serangkaian kegiatan yang dikemas dalam kurikukulum KTSP.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan revisi dan pengembangan dari kurikulum berbasis kompetensi atau ada yang menyebut kurikum 2004. KTSP lahir karena dianggap KBK masih sarat dengan beban belajar dan pemerintah pusat dalam hal ini depdiknas masih dipandang terlalu intervensi dalam pengembangan kurikulum. Oleh karena itu, dalam KTSP beban belajar siswa sedikit berkurang dan tingkat satuan pendidikan (sekolah, guru, dan komite, sekolah) diberikan wewenang untuk mengembangkan kurikulum, seperti membuat indicator, silabus, dan beberapa komponen kurikulum lainnya (Kunandar, 2010: 112). Menurut Indra Djati Sidi (2003) dalam Kunandar 2010, mantan direktur jenderal pendidikan dasar dan menengah depdiknas berpendapat bahwa salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan adalah dengan pembenahan kurikulum yang dapat memberikan kemampuan dan keterampilan dasar minimal (minimum basic skill), menerapkan konsep belajar tuntas (mastery learning), dan membangkitkan sikap kreatif, inovatif, demokratis, dan mandiri bagi peserta

(5)

didik. Oleh karena itu penting dilakukan penelitian mengenai keterampilan dasar mengajar guru pada kelas IV, agar guru kelas dapat mengetahui pentingnya keterampilan dasar mengajar. Selain itu, guru juga bisa bekerjasama dengan guru lainnya untuk bertukar informasi, saling mengoreksi mengenai keterampilan mengajar satu sama lain guna membekali pengetahuan tentang pentingnya keterampilan dasar mengajar yang harus diketahui dan dilakukan oleh guru pada waktu mengajar di kelas.

Oleh karena permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Analisis Keterampilan Mengajar guru pada Siswa Kelas IV SDN Petungsewu 02 Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana keterampilan guru dalam bertanya pada siswa kelas IV SDN Petungsewu 02?

b. Bagaimana keterampilan guru dalam memberi penguatan pada siswa kelas IV SDN Petungsewu 02?

c. Bagaimana keterampilan guru dalam mengadakan variasi siswa kelas IV SDN Petungsewu 02?

d. Bagaimana keterampilan guru dalam menjelaskan siswa kelas IV SDN Petungsewu 02?

e. Bagaimana keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran pada siswa kelas IV SDN Petungsewu 02?

(6)

f. Bagaimana keterampilan guru dalam membimbing diskusi pada siswa kelas IV SDN Petungsewu 02?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Mendeskripsikan keterampilan guru dalam bertanya pada siswa kelas IV SDN Petungsewu 02

b. Mendeskripsikan keterampilan guru dalam memberi penguatan pada siswa kelas IV SDN Petungsewu 02

c. Mendeskripsikan keterampilan guru dalam mengadakan variasi pada siswa kelas IV SDN Petungsewu 02

d. Mendeskripsikan keterampilan guru dalam menjelaskan pada siswa kelas IV SDN Petungsewu 02

e. Mendeskripsikan keterampilan guru dalam membuka dan menutup pelajaran pada siswa kelas IV SDN Petungsewu 02

f. Mendeskripsikan keterampilan guru dalam membimbing diskusi pada siswa kelas IV SDN Petungsewu 02

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah mengetahui tujuan dari penelitian ini, maka manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:

a. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pengembangan ilmu tentang keterampilan dasar mengajar guru, sehingga dapat digunakan sebagai

(7)

upaya meningkatkan mutu pembelajaran bagi peneliti, guru, sekolah dan pembaca serta sebagai sumbangan pemikiran bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.

b. Manfaat praktis

Sebagai bahan masukan serta sumbangan informasi positif terhadap kemajuan sekolah, tentang analisis keterampilan mengajar guru bagi siswa kelas IV SDN Petungsewu 02 Malang dalam mendeskripsikan keterampilan mengajar guru.

Serta sebagai bahan acuan sudah melaksanakan dan sudah tahu keterampilan guru dalam mengajar dikelas dan dapat di sharingkan dengan guru lain yang berbeda kelas tetapi masih satu sekolahan.

Diharapkan peserta didik dapat belajar lebih efektif dan efisien dan tidak merasa bosan dengan pelajaran yang disampaikan guru dengan keterampilan mengajar guru yang dilakukan di kelas. Memberikan masukan yang positif pada guru mengenai pentingnya keterampilan mengajar yang dilakukan dikelas pada setiap pembelajaran, sehingga guru dapat meningkatkan keterampilan dasar mengajar yang dimiliki guna pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal.

1.5 Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pemaknaan istilah dalam penelitian ini, maka ada istilah penting perlu di tegaskan yaitu sebagai berikut.

a. Keterampilan guru adalah pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Secara deskriptif,

(8)

mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada peserta didik, proses penyaimpaian tersebut sering juga dianggap sebagai proses menstransfer pengetahuan ( Wiyani, 2013: 27).

b. Mengajar adalah untuk menanamkan pengetahuan, nilai, dan keterampilan kepada peserta didik melalui kegiatan belajar untuk membantu peserta didik dalam menjawab tantangan hidupnya secara efektif dan efisien (Wiyani, 2013:28).

1.6 Pembatasan Malasah

Agar permasalahan yang ada dapat diatasi dengan sebenar-benarnya dan juga supaya pembahasan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada maka peneliti membatasi permasalahan penelitian ini pada keterampilan mengajar guru yang di jadikan penlitian oleh peneliti adalah keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, dan keterampilan membimbing diskusi.

Referensi

Dokumen terkait

Melihat dari perkembangan SLiMS (Senayan Library Management System) yang telah memiliki berbagai macam kelebihan dalam mengelola perpustakaan maka perpustakaan Fakultas

(bersara pada 1 November 2008) Objektif Jawatankuasa Pelaburan termasuk memberikan pendapat ke atas polisi pelaburan strategik jangka masa panjang termasuk hartanah, iaitu

Tamu hanya cukup melakukan reservasi di website yang telah di sediakan jika ingin menginap di Hotel Mandarin tersebut kemudian konvirmasi ulang dan membawa bukti registrasi

Pencabulan adalah segala macam wujud perbuatan baik yang dilakukan pada diri sendiri maupun dilakukan pada orang lain mengenai dan yang berhubungan dengan alat kelamin

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Setiani (2016) yang menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif dalam proses belajar

Menurut Siagian (2009 : 169) promosi jabatan adalah pemindahan pegawai atau karyawan, dari satu jabatan atau tempat kepada jabatan atau tempat yang lebih

Guru : lalu yang bagian bentuk lingkaran bagaimana?( Sambil menunjukkan bagian lingkaran dari setengah bola).. Siswa : iya

Memasuku bulan febuari pastinya semua remaja yang mempunyai pasangan akan mengingat bahwa pada bulan tersebut aka nada hari yang terdolong special yaitu hari kasih sayang atau