• Tidak ada hasil yang ditemukan

Training of Trainer S E A S O N S # 5 D A S A R P E N G U A S A A N B A H A S A A R A B 2 I Q B A L S H A L A H U D D I N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Training of Trainer S E A S O N S # 5 D A S A R P E N G U A S A A N B A H A S A A R A B 2 I Q B A L S H A L A H U D D I N"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Training of Trainer

S E A S O N S # 5 – D A S A R

P E N G U A S A A N B A H A S A A R A B 2

I Q B A L S H A L A H U D D I N

(2)

Apakah tujuan utama Anda mempelajari bahasa arab?

Benarkah bahasa Arab lebih susah dibandingkan bahasa Indonesia

Memahami sastra ≠ Memahami pemikiran ≠ Memahami hukum ≠ Memahami politik

(3)

Memahami teks sastra : aspek ucapan atau kata (lafadz atau kalimah) dan frase atau susunan kata (tarakib) selanjutnya membentuk makna kalimat (kalam)

Memahami teks pemikiran : pembentukan makna kalimat (kalam) secara rasional, selanjutnya aspek ucapan atau kata (lafadz atau kalimah), dan frase atau susunan kata (tarakib).

Memahami teks hukum : pembentukan makna kalimat (kalam) secara rasional, selanjutnya aspek ucapan atau kata (lafadz atau kalimah), dan frase atau susunan kata (tarakib). Dihubungkan dengan informasi

sebelumnya sebagai sumber hukum.

Memahami teks politik : pembentukan makna kalimat (kalam) secara rasional, selanjutnya aspek ucapan atau kata (lafadz atau kalimah) , dan frase atau susunan kata (tarakib). Dihubungkan dengan informasi

sebelumnya sebagai sumber hukum dengan mengaitkan setiap peristiwa untuk memberikan solusi dalam mengurus umat.

Memahami ucapan atau kata (lafadz atau kalimah) dan frase atau susunan kata (tarakib) berarti

memahami ilmu bahasa yang baik

ةءارقلا

(4)

مْح هرلٱ ِ هللَّٱ ِمْسِب ِن

ِمي ِح هرلٱ

ْلٱ ِ ب ر ِ ه ِللَّ ُدْم حْلٱ نيِم َ عَ

ِمي ِح هرلٱ ِن مْح هرلٱ ِنيِ دلٱ ِم ْو ي ِكَِ م هيِإ و ُدُبْعَ ن كاهيِإ ُنيِعَ تْس ن كا

ْسُمْلٱ ط ر ِ صلٱ ا نِدْهٱ ميِِ ت

ِرْي غ ْمِهْي َ ع تْم عَْن أ نيِذهلٱ ط ر ِص و ْمِهْي َ ع ِبوُضْغ مْلٱ لَ

يِ لٓاهضلٱ ن

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Yang menguasai di Hari Pembalasan.

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah

Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Fahamilah kalimat berikut dalam

konteks “sastra” dan “pemikiran”

(5)

“Kata” dalam Bahasa

Indonesia

(6)

Kata dan ragam kata dalam bahasa Indonesia

kata

1

/ka·ta/ n 1 unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa; 2 ujar; bicara; 3 Ling a morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas; b satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misalnya batu, rumah, datang) atau gabungan morfem

(misalnya pejuang, pancasila, mahakuasa)

Ragam bahasa Ling variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-

beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,

kawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium

pembicaraan;

(7)

Ragam kata bahasa (1)

1) Nomina (Kata Benda)

Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda (konkret maupun abstrak). Contoh kata benda konkret seperti meja, gawai, mobil. Sedangkan contoh kata abstrak seperti kekuatan, cinta, dan kemunduran. Kata benda biasanya berasal dari kata sifat atau kata dasar yang mendapat imbuhan –an, ke- dan –an, pe- dan –an.

2) Verba (Kata Kerja)

Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan melakukan perbuatan atau tindakan. Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.

Ciri kata kerja:

◦ Dapat diberi keterangan waktu, seperti akan, sedang, dan telah Contoh: akan bermain, akan minum, sedang mandi, telah pergi

◦ Dapat diingkari dengan kata tidak Contoh: tidak mandi, tidak minum

◦ Dapat diikuti oleh gabungan kata dengan + kata benda atau kata sifat Contoh: pergi dengan ayah, membaca dengan cepat.

(8)

Ragam kata bahasa (2)

3) Kata Sifat (Adjektiva)

Kata sifat merupakan kata yang menjelaskan sifat, keadaan, karakter, perilaku seseorang.

Jenis-jenis kata adjektiva:

a. Adjektiva dasar, seperti rajin, pelit, arogan, buruk b. Adjektiva turunan terdiri atas:

Adjektiva berafiks (berimbuhan) contoh: terburuk, termuda

adjektiva berafiks –i, -wi, -iah

contoh: insani, surgawi, rohaniah, abadi, duniawi, abadi, duniawi, ilmiah, rohaniah, surgawi.

c. adjektiva bereduplikasi contoh: tua-tua

4) Pronomina (Kata Ganti)

Pronomina terdiri dari 3 jenis kata, yaitu:

a. Pronomina penunjuk seperti ini, itu, begitu, begini

b. Pronomina persona kata ganti orang, misalkan saya, aku, dia, kamu, engkau, mereka.

c. Pronomina penanya seperti apa, dimana, mengapa, bagaimana, apa, dan kapan.

(9)

Ragam kata bahasa (3)

5) Adverbia (Kata Keterangan)

Kata keterangan terdiri dari beberapa jenis kata, seperti:

Kata keterangan dasar, seperti paling, amat, sangat, alangkah.

Kata keterangan turunan, seperti lebih-lebih, secepat-cepatnya, semau-maunya, belum pernah.

6) Numeralia (Kata Bilangan)

Kata bilangan atau numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang, binatang, benda, dan sebuah urutan proses atau peristiwa. Contoh: sejuta, pertama-tama, kedua, dan sepertiga.

7) Konjungsi (Kata Sambung)

Kata hubung atau konjungsi adalah kata yang berfungsi menghubungkan dua kata atau dua kalimat.

Macam-macam konjungsi:

Konjungsi perluasan, misalnya: yang.

Konjungsi pengantar objek, misalnya: bahwa.

Konjungsi penegasan, misalnya: malahan dan bahkan.

Konjungsi penambahan, misalnya: dan, dan lagi, tambahan lagi, lagi pula.

Konjungsi urutan, misalnya: lalu, setelah itu.

Konjungsi pilihan, misalnya: atau.

Konjungsi menyatakan waktu, misalnya: saat, ketika, sejak.

Konjungsi sebab-akibat, misalnya: sebab, karena, karena itu, akibatnya.

Konjungsi persyaratan, misalnya: asalkan, jikalau, kalau.

Konjungsi pengandaian, misalnya: andaikata, andaikan, seandainya, seumpamanya.

Konjungsi harapan/tujuan, misalnya: agar, supaya, hingga.

Konjungsi pengantar wacana, misalnya: adapun, maka, jadi.

Konjungsi perlawanan, misalnya: tetapi, sedangkan, namun, sebaliknya, padahal.

(10)

Ragam kata bahasa (4)

8) Partikel (Kata Sandang)

Kata sandang adalah kategori kata yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi. Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, perintah dan pernyataan (berita).

Jenis-jenis kata partikel:

kah, misalnya: Apakah Ibu Murini sudah pulang?

kan, misalnya: Tadi kan sudah diberi tahu!

deh, misalnya: Pulang deh, jangan terlalu lama di sini.

lah, misalnya: Pergilah, aku merelakanmu.

dong, misalnya: Sini dong, duduk dekat denganku saja.

kek, misalnya: mulai kek, lama sekali.

pun, misalnya: Berjalan pun ia tak sanggup.

toh, misalnya: Ia toh bukan seorang yang bisa diandalkan.

9) Kata Depan (Preposisi)

Jenis kata ini selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan (frasa preposisional). Contoh katanya adalah di, ke, dari, atas, terhadap, kepada, oleh.

10) Kata Interjeksi (Kata Seru)

Kata seru digunakan untuk membatu mengekspresikan emosi (kesalan, marah, kagum) seseorang seperti kata:

ih (jijik)

Contoh: Ih, kamu jorok sekali!

wow (kagum)

Contoh: Wow, bagus sekali lukisannya!

sialan (kesal)

(11)

“Kata” dalam Bahasa Arab

(12)

Kaidah Ilmu Bahasa Arab Dasar

Nahwu adalah ilmu untuk mengetahui hukum akhir dari suatu kata.

Contoh:

لُج َرِب ُت ْر َرَم ـ ًلاُج َر ُتْيَأ َر ـ ٌلُج َر َءاَج Shorof adalah ilmu tentang perubahan suatu kata.

Contoh:

ٌر ْوُصْنَم ـ ٌر ِصاَن ـ َرَصَن

(13)

Kalimat (a) dalam Bahasa Arab

A. Isim

Kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut tidak terikat dengan waktu.

Contoh:

ٌة َرَجَش ـ ٌذاَتْسأ ـ ٌباَب ـ ٌنْيِد ـ ٌتْيَب ـ ٌباَتِك B. Fi’il

Kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut terikat dengan waktu.

Contoh:

َلَكَأ ـ َلَتَق ـ َسَلَج ـ َب َرَض ـ َبَتَك ـ َرَصَن C. Huruf

Kata yang tidak mempunyai makna yang sempurna kecuali setelah bersambung dengan kata yang lain.

Huruf yang dikategorikan sebagai al-kalimah (kata) adalah huruf-huruf ma’any.

Kalimat (a) = kata (i)

Kalimat (a) ≠ kalimat (i)

(14)

Huruf (a) dalam Bahasa Arab

Huruf (a) = kata (i) Huruf (a) = huruf (i)

A. Huruf Mabany (Huruf Hijaiyah)

Huruf yang digunakan untuk menyusun suatu kata. Huruf mabany terbagi menjadi 2:

1. Huruf ‘Illah

Ada 3 huruf yaitu: ي و ا 2. Huruf Shohih

Seluruh huruf hijaiyah selain ي و ا

(15)

Huruf (a) dalam Bahasa Arab

Huruf (a) = kata (i) Huruf (a) = huruf (i)

B. Huruf Ma’any

Huruf-huruf yang mempunyai makna (kata) Huruf ma’any terbagi menjagi beberapa macam, diantaranya:

1. Huruf Jar

Huruf yang membuat kata setelahnya secara umum berharokat akhir kasroh.

Diantara huruf-huruf jer adalah:

ْن ِم َىلِإ , ْنَع , َىلَع , ىِف , َّب ُر , ِب , , َك ِل , 2. Huruf Athof

Huruf yang digunakan untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata yang lain.

Diantara huruf-huruf athof adalah:

َو َّمُث , ْوَأ ,

(16)

Ciri-ciri Isim

1) Berakhiran tanwin. Contoh: ٌتْيَب , ٌد ِجْسَم

2) Terdapat لا (alif lam) pada awal kata. Contoh: رمقلا , دجسملا , صيمقلا , بتكملا 3) Menunjukkan nama orang atau kata benda. Contoh: , ٌلُج َر , ٌدَل َو , ٌصْيِمَق

ٌبِلاَط ٌرَقَب ,

4) Terletak setelah huruf jar. Contoh : ِالل ِت ْوُيُب ْنِم تْيَب يِف

5) Idhofah (penyandaran)=Mudhof mudhof 'ilaih : Jika terdapat dua kata yang bergandengan, dengan kata yang kedua mempunyai akhiran kasroh, maka kedua kata tersebut kemungkinan besar adalah isim.

Contoh : دَّمَحُم ُباَتِك ِمَلاْسِلإا ُنْيِد

(17)

Ciri-ciri Fi’il

1)

Didahului huruf ْد ق. Huruf ْد ق artinya adalah “sungguh”. Contohnya: ح َْف أ ْد ق نوُن ِم ْؤُمْلا

2)

Didahului huruf س. Huruf س artinya adalah “akan”. Contohnya: ُءا ه فُّسلا ُلوُِ ي س ِساهنلا نِم

3)

Didahului huruf ف ْو س. Huruf ف ْو س artinya juga “Akan”. Bedanya dengan س kata ف ْو س digunakan untuk waktu yang lebih lama daripada س Contohnya:

نوُم َْعَ ت ف ْو س لا ك

4)

Diakhiri Ta Ta’nits ْت. Ta ta’nits tidak memiliki arti khusus, hanya huruf tambahan saja. Ta ta’nits ini merupakan ciri fi’il madhi dhamir يِه

Contohnya: ْمُك نِكا س م اوَُُخْدا ُلْمهنلا ا هُّي أ ا ي ٌة َْم ن ْت لا ق

(18)

Perbedaan isim, fi’il, dan huruf

1) Huruf tidak ada ciri khusus. Untuk mengetahuinya harus dihafal.

2) Suatu kata sudah cukup dikatakan sebagai isim atau fi’il apabila telah menerima salah satu dari tanda di atas.

3) Pada ciri isim, antara tanda “tanwin” dan “alif lam” tidak akan pernah bertemu.

4) Untuk fi’il, seringkali ciri-cirinya tidak disebutkan. Cara

praktis untuk mengetahuinya adalah dengan menghafal

ciri isim dan menghafal macam-macam huruf. Apabila

tidak termasuk isim maupun huruf berarti dia termasuk

fi’il.

(19)

Kalam adalah ucapan (lafdzun) yang tersusun (murokkab) sehingga pendengar memahami (mufid) maksudnya (wadh’u)

(20)

Latihan – identifikasi termasuk jenis kalimat (a) mana?

ِب ِمْس ِ هللَّٱ

ِن مْح هرلٱ ِمي ِح هرلٱ

ُدْم حْلٱ ِ ه ِللَّ

ِ ب ر نيِم َ عَْلٱ

ِن مْح هرلٱ ِمي ِح هرلٱ

ِكَِ م ِم ْو ي

ِنيِ دلٱ

ِإ كاهي ُدُبْعَ ن

كاهيِإ و ُنيِعَ تْس ن

ا نِدْهٱ ط ر ِ صلٱ

ميِِ تْسُمْلٱ

ط ر ِص نيِذهلٱ

تْم عَْن أ ْمِهْي َ ع

ِرْي غ ِبوُضْغ م ْلٱ

ْمِهْي َ ع لَ و

هضلٱ نيِ لٓا

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Yang menguasai di Hari Pembalasan.

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

Tunjukilah kami jalan yang lurus,

(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

(21)

ْح َر َو ْمُكْيَلَع ُمَلاَّسلا َو ُُاَك َرَب َو ِالل َُُم

ُه

Referensi

Dokumen terkait

Penyelesaian persamaan Schrödinger untuk potensial tertentu dapat ditemukan dengan cara mengubahnya menjadi persamaan diferensial tipe hipergeometri dengan melalui

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pressure (tekanan), opportunity (kesempatan), rasionalization (rasionalisasi), capability

Melalui penerapan sistem data warehouse dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, diantaranya proses analisis ataupun pengelolaan informasi berdasarkan data

Melalui temuan dan analisis data di atas dapat dilihat bahwa adanya pembongkaran representasi kulit hitam dalam aspek kepemimpinan dan heroisme. Namun pembongkaran itu

Ketuban pecah dini dapat menyebabkan PMH dikarenakan ketuban pecah dini menyebabkan infeksi ibu-janin. Infeksi dalam uterus dan korioamnionitis.. menyebabkan secara langsung

Merendam sampel ayam broiler dengan berbagai konsentrasi ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) varietas putih yang telah diencerkan dengan aquades selama 30 menit..

Sasaran tersebut yaitu mencari calon Brigadir Polri yang terbaik dan dengan prinsip penerimaan Brigadir Polri di Polda Bali ini yaitu berprinsip BTAH (Bersih,