• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

78

A. Prinsip Ekonomi Syariah dalam Fatwa DSN MUI Tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah

Berdasarkan observasi peneliti, terdapat prinsip muamalah yang harus dipenuhi dalam mempertimbangkan Fatwa DSN MUI tentang pedoman bisnis penjualan langsung berjenjang syariah, yaitu sebagai berikut:

1. Pertimbangan Dewan Syariah Nasional

Dalam Fatwa DSN MUI tentang pedoman Penjualan Langsung Berjenjang Syariah menyatakan bahwa ada beberapa pertimbangan yang dilakukan Dewan Syariah Nasional dalam memutuskan Fatwa Tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah, yaitu :

a. Bahwa metode Penjualan barang dan produk jasa dengan menggunakan jejaring pemasaran atau pola penjualan berjenjang termasuk di dalamnya Multi Level Marketing (MLM) telah dipraktikkan oleh masyarakat.

b. Bahwa praktik penjualan barang dan produk jasa seperti tersebut pada butir (a) telah berkembang sedemikian rupa dengan inovasi dan pola yang beragam, namun belum dapat dipastikan kesesuaiannya dengan prinsip syariah.

c.

Bahwa praktik penjualan barang dan produk jasa seperti ter sebut pada butir (a) dapat berpotensi merugikan masyarakat dan mengandung hal-hal yang diharamkan.

d. Bahwa agar mendapatkan pedoman syariah yang jelas mengenai praktik penjualan langsung berjenjang syariah (PLBS), DSN-MUI perlu menetapkan Fatwa tentang Pedoman PLBS.58

58 Hasil observasi online, https://www.slideshare.net/nrachmanbiz/fatwa-dewan-syariah- nasional-mui, pada 1 maret 2017 pukul 16.03

(2)

Dari hasil pertimbangan Dewan Syariah Nasional di atas dapat disimpulkan bahwa praktik MLM yang berkembang di masyarakat memiliki pola yang beragam namun belum diketahui kesesuaiannya dengan prinsip syariah serta berpotensi merugikan masyarakat yang ikut bergabung di dalamnya. Dalam hal ini Dewan Syariah Nasional perlu untuk membuat pedoman syariah yang jelas terkait praktik MLM yang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu diperlukan tinjauan dari Alqur’an, Hadits, dan juga kaidah Fiqh, yaitu sebagai berikut:

2. Ditinjau dari Nash Al-Qur’an

Pertimbangan Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang pedoman praktik MLM harus ada tinjauan dari nash Alqur’an. Berikut beberapa nash Alqur’an yang dijadikan rujukan dari DSN MUI, yaitu:

a. Surat An-Nisa (4): 29:

















































Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

b. Surat Al-Maidah (5): 1:

















































Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu)

(3)

dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.

Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki- Nya.

3. Ditinjau Dari Hadits

Untuk memperkuat Fatwa Dewan Syariah Nasional dalam membuat pedoman dalam praktik MLM dibutuhkan tinjauan dari al-bayan atau Hadits Rasulullah diantaranya adalah:

a. Hadits Rasulullah Saw

يرذخلا ذٍعس ًبأ هع امىزٍغً ًنطقراذلاً وجام هبا هاًر( َرا َز ِض َلا ًَ َر َزَض َلا )

"Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain. "(HR. Ibnu Majah, Daraquthni, dan yang lain dari Abu Sa'id al-Khudri)

b. Hadits Qudsi

)ة َزٌْ َزُى ًِبَأ ْهَع ملسم هَاًر( اَّنِم َسٍَْلَف اَنَّشَغ ْهَم

"Barang siapa menipu kami, maka ia tidak termasuk golongan kami." (Hadis Nabi riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah)

c. Hadis Rasulullah Saw

)ىذمزتلاً ذمحأ هاًر( ًِشَت ْزُمْلا ًَ ًِشَا ّزلا ُالله َهَعَل

"Allah melaknat pemberi dan penerima risywah." (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi)

4. Ditinjau Dari Kaidah Fiqih

Setelah dilakukan tinjauan dari nash Alqur’an dan hadits diperlukan tinjauan dari kaidah Fiqih yaitu sebagai berikut:

a. Kaidah Fikih:

اَيِمٌْ ِزْحَت ىَلَع ٌلٍِْلَد َّلُذٌَ ْنَأ َّلاِإ ُةَحاَبِلإْا ِتَلاَماَعُمْلا ًِف ُلْصَلأا.

"Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya."

(4)

b. Kaidah Fiqh:

ِةَّقَشَمْلا ِرذَق َىلَع ُزْجلأا.

"Ujrah/ kompensasi sesuai dengan tingkat kesulitan (kerja)"

B. Pedoman Penjualan Langsung Berjenjang Syariah

Berdasarkan penjelasan prinsip-prinsip ekonomi syariah di atas, Dewan Syariah Nasional membuat pedoman Penjualan Langsung Berjenjang Syariah yang telah dipertimbangkan melalui ijtihad Majelis Ulama Indonesia sehingga menghasilkan 12 butir pedoman untuk menjalankan bisnis penjualan langsung yang berlandaskan pada ketentuan syariah. Berikut 12 butir yang dijadikan pedoman syariah dalam bisnis penjualan berjenjang 59:

1. Ada obyek transaksi riil yang diperjualbelikan berupa barang atau produk jasa 2. Barang atau produk jasa yang diperdagangkan bukan sesuatu yang

diharamkan dan atau yang dipergunakan untuk sesuatu yang haram

3. Transaksi dalam perdagangan tersebut tidak mengandung unsur gharar, maysir, riba, dharar, dzulm, maksiat

4. Tidak ada harga/biaya yang berlebihan (excessive mark-up), sehingga merugikan konsumen karena tidak sepadan dengan kualitas/ manfaat yang diperoleh

5. Komisi yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota baik besaran maupun bentuknya harus berdasarkan pada prestasi kerja nyata yang terkait langsung dengan volume atau nilai hasil penjualan barang atau produk jasa, dan harus menjadi pendapatan utama mitra usaha dalam PLBS

59 Hasil observasi peneliti Fatwa DSN MUI tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah, pada 28 Februari 2017.

(5)

6. Bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha) harus jelas jumlahnya ketika dilakukan transaksi (akad) sesuai dengan target penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan oleh perusahaan 7. Tidak boleh ada komisi atau bonus secara pasif yang diperoleh secara reguler

tanpa melakukan pembinaan dan atau penjualan barang dan atau jasa

8. Pemberian komisi atau bonus oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha) tidak menimbulkan ighra'

9. Tidak ada eksploitasi dan ketidakadilan dalam pembagian bonus antara anggota pertama dengan anggota berikutnya

10. Sistem perekrutan keanggotaan, bentuk penghargaan dan acara seremonial yang dilakukan tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan aqidah, syariah dan akhlak mulia, seperti syirik, kultus, maksiat dan lain-lain

11. Setiap mitra usaha yang melakukan perekrutan keanggotaan berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan kepada anggota yang direkrutnya tersebut

12. Tidak melakukan kegiatan money game

C. Implementasi SOP Marketing Plan Tiens Distributor Kota Cirebon

Standar operasional prosedur yang dijalankan distributor Tiens Kota Cirebon merupakan bagian dari dari Marketing Plan yang harus di implementasikan secara nyata guna tercapainya tujuan dari sebuah perusahaan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, ada beberapa SOP yang dilaksanakan para distributor Tiens Kota Cirebon downline, yaitu60:

1. Bergabung menjadi anggota Tiens

berdasarkan observasi peniliti, untuk dapat bergabung menjadi member Tiens adalah dengan mendaftar dan membayar biaya Rp. 99.000 ditambah membeli satu produk Tiens apa saja di stokis-stokis terdekat. Setelah

60 Hasil wawancara dan observasi dengan distributor Tiens Kota Cirebon pada 11 Desember 2016 dan 18 Desember 2016

(6)

terdaftar menjadi menjadi member Tiens bintang 1, peringkat akan meningkat seiring dengan perkembangan jaringan dan omset penjualan disibutor.

2. Menghadiri Pelatihan

Dalam menjalani bisnsisnya, distributor yang telah terdaftar harus mengikuti pelatihan-pelatihan yang dibuat oleh One Vision selaku organisasi pendukung dari perusahaan Tiens yang dibentuk untuk membantu perkembangan proses pembentukan jaringan distribusi yang kuat seperti, Opportunity Preview, Grand Opportunity Preview, Network Development Training, dan Vision Seminar.

3. Menjual produk

Tugas pokok dari bisnis MLM adalah menjual produk yang dihasilkan perusahaan, hal ini merupakan cara agar para distributor tetap mendapatkan bonus dari hasil penjualan produk.

Mereka menegaskan bahwa mustahil mendapatkan bonus apabila sebuah perusahaan MLM tidak menjual produknya, tetapi jika dalam praktiknya terdapat perusahaan MLM yang tidak menekankan pada penjualan produk, bisa disimpulkan bahwa MLM tersebut money game. Oleh karena itu berdasarkan observasi peneliti, ditributor Tiens Kota Cirebon melakukan penjualan produk sesuai dengan SOP perusahaan.

4. Sponsorship

SOP ini merupakan tahapan dalam pengembangan jaringan distribusi, artinya setiap distributor yang menjalankan bisnis MLM Tiens pasti akan melakukan sponsorship atau perekrutan anggota. Cara mensponsori seseorang untuk bergabung dalam bisnis Tiens yaitu dengan membuat janji temu dan mempresentasikan marketing plan Tiens. Sponsorship merupakan SOP yang dilaksanakan oleh distributor Tiens Kota Cirebon dan dalam praktiknya sponsorship adalah cara yang cepat untuk bisa memperluas jaringan distribusi.

(7)

5. Komisi atau bonus

Komisi atau bonus diberikan kepada distributor Tiens Kota Cirebon setelah melakukan rangkaian standar operasional prosedur perusahaan.

Distributor mendapatkan komisi sesuai dengan peringkat yang dihasilkan dari kerja keras menjual produk dan juga sponsorship member.

Komisi atau bonus juga bisa di ambil di stokis mereka mendaftar atau dapat melalui transfer melalui rekening yang sudah terdaftar sebelumnya. Berdasarkan observasi peneliti dan wawancara dengan responden menyatakan bahwa pembagian komisi atau bonus sudah sesuai dengan prosentase peringkat dan juga hasil keras dari penjualan produk dan juga sponsorship member.

D. Implementasi SOP Marketing Plan Tiens Perspektif DSN MUI No. 75 Tahun 2009 Tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah

MUI pernah mengeluarkan fatwa tentang bisnis Direct Selling dan MLM pada tahun 2009. MUI mengeluarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No: 75/DSN MUI/VII/2009 tentang Pedoman Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS). Fatwa ini ditandatangani tanggal 25 Juli 2009. Menurut Fatwa DSN MUI terdapat 12 poin persyaratan agar MLM dikategorikan sebagai bisnis yang halal.

12 poin persyaratan yang harus dipenuhi sehingga system MLM tersebut bisa dikatakan halal yaitu:

1. Adanya obyek transaksi riil yang diperjualbelikan berupa barang atau produk jasa.61

Adanya objek yang diperjualbelikan baik barang maupun jasa merupakan syarat utama yang harus dipenuhi oleh semua akad didalam hukum muamalah dan setiap akad harus memenuhi rukun-rukunya. Akad yang dilakukan member Tiens dalam transaksinya sudah memenuhi rukun akad yang

61 Hasil wawancara dengan Pak Norman, Peringkat Bronze Lion, Gedung KFC Kartini Jl.

Kartini Kota Cirebon pada minggu, 14 agustus 2016

(8)

telah ditentukan dalam hukum muamalah, jika suatu akad tidak memenuhi rukun- rukun tersebut, maka akadnya menjadi batal. yaitu seperti dibawah ini:

a. ada para pihak yang berakad, yaitu akad yang dilakukan antara calon member dan member Tiens.

b. ada sighot akad (ijab dan qabul), yaitu calon member harus membayar uang pendaftaran sebesar Rp. 99,000 + membeli satu produk Tiens.

c. ada objek akad, yaitu member baru membayar uang pendaftaran dan mendapatkan starter kit bisnis Tiens.

berdasarkan hasil wawancara dengan responden Vian Arif selaku distributor Tiens mengatakan bahwa ada beberapa standar prosedur dalam praktek penjualan produk yang ada pada perusahaan Tiens yaitu62 :

a. Distributor Tiens dapat membeli produk di stokis dan sub stokis yang telah tersedia.

b. Pada saat pembelian produk, distributor Tiens harus memperlihatkan nomor keanggotaan Tiens untuk mendapatkan harga distributor.

c. Tidak ada kewajiban untuk membeli produk dengan kelipatan tertentu.

d. Stokis dapat melakukan pengiriman paket produk melalui jasa pengiriman ke kota/daerah tujuan dan membayar biaya paket ditambah administrasi.

e. Distributor dapat mengambil bonus di stokis terdekat atau melalui transfer bank.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti bahwa transaksi atau akad yang dilakukan distributor Tiens Kota Cirebon sudah dilakukan sesuai dengan Fatwa DSN MUI menurut pedoman Penjualan Langsung Berjenjang Syariah yakni terdapat objek transaksi riil dalam transaksi jual belinya.

62 Wawancara dengan bapak Vian Arief, distributor aktif Tiens Kota Cirebon, pada tanggal 9 januari 2017 di IAIN Syekh Nurjati Cirebon pukul 14.00

(9)

2. Barang atau produk jasa yang diperdagangkan bukan sesuatu yang diharamkan dan atau yang dipergunakan untuk sesuatu yang haram

Sebagai perusahaan Multi Nasional, Tiens harus memahami pentingnya kualitas produk dalam memenuhi standarisasi internasional dan memahami pula kepentingan masyarakat konsumen khususnya masyarakat muslim.

Oleh karena itu, perlu diketahui salah satu bahan baku serta proses pembuatan yang terdapat pada produk Tiens, contohnya adalah produk Nutrient High Calcium Powder.

Gambar 4.1

Nutrient High Calcium Powder

Merupakan kalsium yang terbuat dari bahan alami dan organik dengan bahan utama sum sum tulang sapi yang diekstrak dengan bioteknologi modern.

Nutrient High Calcium Powder memiliki kadar kalsium 4000 mg/ 100 gr atau sama dengan 40 x lipat dari kandungan kalsium susu sapi. Hal ini dikarenakan kalsium diekstrak dari tulang sapi yang merupakan sumber dari kalsium. Daya serap kalsium ini mencapai 95 % sehingga tidak membahayakan hati dan ginjal atau mengakibatkan pengapuran. Sebagian besar kalsium yang beredar dipasaran daya serapnya hanya mencapai 10-30 % artinya apabila mengkonsumsi kalisum tersebut, hanya 10-30% yang diserap oleh tubuh, sedangkan sisanya terbuang melalui urin bahkan lebih buruk lagi. Apabila sisa kalsium mengendap di tulang

(10)

dan menyebabkan pengapuran atau mengendap di hati dan ginjal sehingga mengakibatkan batu ginjal.63

Untuk itu Tiens perlu mengikuti standar aturan produk yang di pasarkan di Indonesia dimana penduduknya mayoritas adalah muslim. Sehingga barang yang dijualbelikan tidak termasuk kedalam barang haram ataupun digunakan untuk sesuatu yang haram. Oleh sebab itu, Tiens bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) melakukan riset uji pangan produknya melalui LPPOM-MUI untuk mendapatkan sertifikat halal. Setelah melakukan pengujian yang melewati proses ketat dan panjang, MUI menerima kelayakan produk Tiens dengan memberikan sertifikat halal pada produknya seperti gambar dibawah ini.

Sumber : www.tiens.co.id Gambar 4.2

Sertifikat Halal Produk Tiens

Berdasarkan hasil observasi diatas menyatakan bahwa produk dari Perusahaan Tiens sudah sesuai dengan pedoman Penjualan Langsung Berjenjang Syariah yakni Barang atau produk jasa yang diperdagangkan bukan sesuatu yang diharamkan dan atau yang dipergunakan untuk sesuatu yang haram.

63 Hasil observasi produk melalui tabloid Spesifikasi Plus Proposal Bisnis Tahun 2015. Hal.15

(11)

3. Transaksi dalam perdagangan tersebut tidak mengandung unsur fiktif (gharar), perjudian (maysir), riba, exploitasi (dharar), menganiaya/ merugikan (dzulm), dan ada unsur-unsur perbuatan dosa (maksiat)

Dalam industry MLM kemungkinan adanya unsur riba dan maysir terletak pada system marketingplan, hal ini tidak mudah bagi masyarakat untuk mengetahui apakah marketingplan MLM tersebut mengandung unsur riba dan maysir atau tidak.

Sedangkan unsur gharar (ketidak jelasan atau penipuan) bisa terdapat dalam produk maupun marketingplan. Sedangkan unsur eksploitasi/ dharar dan unsur dzulm terdapat pada apa yang dirasakan oleh member yang berada di posisi downline, apakah distributor lini utama ini merasakan adanya tekanan yang mengarah pada unsur-unsur yang dilarang dalam fatwa. Kemudian analisis unsur dzulm dan dharar yang ada di dalam fatwa ini menjelaskan tentang adanya unsur ekploitasi dan penganiayaan terhadap distributor Tiens, khususnya downline yang berada di level bawah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden Agus nurohman siddik sebagai distributor/ downline bintang 4 Tiens yang non aktif mengatakan bahwa ketika menjalankan bisnis Tiens pada awalnya di kenalkan oleh temannya yang bernama Ahmad Firdaus dan kemudian sekarang menjadi upline.

Sejak awal menjalani bisnis Tiens, Agus merasa belum mengetahui lebih jauh tentang marketing plan Tiens. Selama beberapa waktu dia mengikuti SOP, training dan arahan dari para upline. Sampai akhirnya Agus sudah pada peringkat bintang 5, dimana peringkat ini mempunyai potensi bonus 2-3 juta dalam sebulan.

Setelah sekian lama menjalani bisnis Tiens, Agus akhirnya berhenti menjalankan bisnis Tiens, disebabkan karena beliau ingin melanjutkan usahanya yang sudah lama dirintis.

(12)

Menurutnya marketing plan Tiens sudah sesuai dengan syariah karena didalamnya tidak ada unsur gharar ataupun maysir. Responden merasa bahwa transaksi bisnis yang dilakukannya selama itu sudah diatur oleh SOP yang jelas.

Sehingga selama menjalankan bisnis Tiens, responden tidak merasa ditipu ataupun menipu. Kemudian selama bergabung dalam bisnis Tiens, responden mengatakan bahwa tidak pernah ditekan atau di eksploitasi oleh upline nya. dia merasa bahwa melakukan bisnis Tiens hanya didasari oleh kerja keras serta kemauan yang besar untuk sukses.64

Berdasarkan hasil wawancara diatas menyatakan bahwa di dalam marketing plan Tiens tidak mengandung unsur gharar, maysir, dzulm, dharar, dan maksiat

4. Tidak ada kenaikan harga/ biaya yang berlebihan (excessive mark up), sehingga merugikan konsumen karena tidak sepadan dengan kualitas/ manfaat yang diperoleh

Berdasarkan hasil wawancara dengan distributor sekaligus konsumen Tiens yang bernama Agus Nurohman siddik juga mengatakan bahwa dulu sebelum mengenal tentang obat Tiens, dia pernah mengalami sakit yang menyiksa dan belum megetahuinya. Dia selalu merasakan sakit di daerah pinggang. Jika rasa sakit itu muncul, dia biasa pergi ke tukang urut untuk mengurangi rasa sakitnya.

Setelah dirasa penyakitnya semakin lama semakin parah akhirnya dia berobat kedokter dan hasilnya mengatakan bahwa ginjalnya mengalami masalah.

Akhirnya setelah mengetahui bahwa sakitnya serius, dia harus menjaga makanan dan minuman demi kesehatannya. Setelah itu ada teman yang menawarkan obat Tiens kepada Agus, karena pada saat itu Agus menceritakan

64 Hasil wawancara dengan Agus Nurohman Siddik, pada tanggal 13 Desember 2016, Jl perjuangan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Pukul 14.00

(13)

tentang penyakit yang di deritanya. Secara refleks teman Agus yang bernama Ahmad Firdaus memberikan saran untuk mencoba produk obat herbal dari Tiens yaitu muncord.

Agus konsumsi muncord dengan dosis 2 kapsul 3 kali sehari. Setelah konsumsi produk selama beberapa hari, Agus merasakan ada perubahan. Namun sempat pada awal pengobatan, Agus merasakan rasa sakit di pinggang dan sempat untuk berhenti konsumsi. Tetapi atas saran Firdaus, Agus memutuskan untuk melanjutkan konsumsi. Setelah beberapa hari barulah Agus merasakan perubahan, dia tidak lagi merasakan sakit di bagian pinggang sampai sekarang.65

Berdasarkan kesaksian konsumen diatas bahwa melalui produk Tiens muncord, penyakit batu ginjal yang diderita Agus dapat disembuhkan tanpa melalui operasi atau perawatan dokter. Karena harga yang dihabiskan untuk mengobati penyakit batu ginjal dapat membutuhkan biaya yang mahal.66

5. Komisi yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota baik besaran maupun bentuknya harus berdasarkan pada prestasi kerja nyata yang terkait nilai hasil penjualan barang atau produk jasa, dan harus menjadi pendapatan utama mitra usaha dalam PLBS.

Berdasarkan hasil penelitian tentang komisi yang diberikan kepada para distributor, penulis menemukan bahwa untuk membangun aset dalam bisnis Tiens dibutuhkan kerja keras dan mengikuti sekolah bisnis yang telah disediakan.

Dalam hal ini Tiens bekerja sama dengan One Vision, yaitu Sebuah organisasi pendukung yang akan membantu membangun dan mengembangkan aset. Metode dan program-program One Vision telah terbukti membantu banyak orang

65 Hasil wawancara dengan Agus Nurohman Siddik, pada tanggal 13 Desember 2016, Jl perjuangan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Pukul 14.00

66 Spesifikasi Plus Proposal Bisnis, Tahun 2015. Hal. 12

(14)

menjadi pengusaha profesional yang memiliki jaringan bisnis yang besar diseluruh Indonesia, bahkan berkembang ke mancanegara.

One Vision disusun secara terpadu berdasarkan pengalaman dari orang- orang yang telah berhasil dalam membangun aset yang sehat. Program One Vision akan memberikan pendidikan dan penelitian dan pelatihan yang sistematis untuk mencapai kesuksesan pada lima aspek kehidupan, yaitu : kesehatan, kesejahteraan, spiritual, keluarga, dan sosial.67

Semua distributor Tiens memiliki hak untuk memperoleh laba retail dari penjualan produk Tiens, merekomendasikan orang lain untuk bergabung dengan bisnis Tiens, serta berhak untuk mendapatkan keuntungan sesuai dengan kondisi sales jaringannya.

Berikut adalah contoh perhitungan komisi yang terdapat dalam marketing plan Tiens:

2

Bonus Prestasi

2

8% X 500 PV : Rp. 40.000

Bonus prestasi diatas menjelaskan bintang 2 mensponsori 1 kaki bintang 2 ditambah penjualan pribadi (CPV) sebesar 500 PV X 8 % (prosentase bonus bintang 2) maka bintang 2 yang mensponsori mendapatkan komisi sebesar Rp.

40.000.

Berdsarkan observasi peneliti, bonus yang diberikan kepada distributor Tiens sudah sesuai dengan prestasi kerja yang sudah dilakasanakan distributor Tiens Kota Cirebon.

67 Spesifikasi Plus Proposal Bisnis, Tahun 2015. Hal 40

(15)

6. Bonus yang diberikan oleh oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha) harus jelas jumlahnya ketika dilakukan transaksi (akad) sesuai dengan target penjualan barang dan atau produk jasa yang di tetapkan oleh perusahaan.

Bonus adalah tambahan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada mitra usaha atas penjualan, karena berhasil melampaui target penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan perusahaan.

Semua Distributor Tiens memiliki hak untuk memperoleh laba retail dari penjualan produk Tiens, merekomendasikan orang lain untuk bergabung dengan bisnis Tiens, serta berhak untuk mendapatkan keuntungan sesuai dengan kondisi sales jaringannya.68

7. Tidak boleh ada komisi atau bonus secara pasif yang diperoleh secara reguler tanpa melakukan pembinaan dan atau penjualan barang dan atau jasa.

MLM syariah megharuskan setiap member/ pelaku untuk selalu bekerja secara kontinyu sampai kapanpun, pada peringkat tertinggi dalam keanggotannya sekalipun, meskipun jenis pekerjaan mungkin berbeda. Dalam MLM ada beberapa jenis pekerjaan seperti memprospek atau mencari calon anggota baru, presentasi kepada calon anggota baru, merekrut, memfollow up member baru, menjual produk, membimbing downline, memberikan training dan pelatihan, mengontrol jaringan, dan bisa jadi ada yang hanya berperan mirip sebagai konsultan.

Berdasarkan wawancara dengan responden Bpk Noorman Kartono Suhari sebagai salah satu Leader Tiens di Kota Cirebon menyatakan bahwa untuk mendapatkan prosentase bonus penuh, upline wajib melakukan pembinaan

68 Tianshi Grup Indonesia, https://tianshigroupindonesia.wordpress.com/bedah- marketingplan-tianshi-bag-iii/, diunduh pada 07 februari 2017 pukul 16:28

(16)

kepada downline melalui beberapa training seperti menghadiri pertemuan yang direkomendasikan One Vision, yaitu :

- OP (Opportunity Preview): presentasi terbuka untuk umum diadakan tiap minggu

- GOP (Grand Opportunity Preview): GOP dihadiri Leader tamu dari luar kota (biasanya peringkat *8 keatas)

- NDT (Network Development Training): Training dasar cara membangun aset, biasanya diadakan sebulan sekali

- VS (Vision Seminar) : Pertemuan besar untuk belajar dan melihat visi bisnis Tiens, dihadiri Leader minimal pernah mendapat reward mobil. Biasanya diadakan tiap 2 bulan dan diadakan di hotel dengan harga tiket 60 ribu.

Berdasarkan penjelasan diatas menyatakan bahwa bonus secara pasif yang diperoleh secara reguler oleh upline merupakan hasil dari perkembangan jaringan distribusi yang dibangun melalui proses yang panjang serta melalui pembinaan dan atau penjualan barang jasa.69

8. Pemberian komisi atau bonus oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha) tidak menimbulkan ighra’

Ighra’ adalah memberikan iming-iming atau janji-janji manis yang berlebih- lebihan. Ketentuan DSN MUI dalam fatwa ini, sebenarnya lebih merupakan panggilan atau control moral. Di dalam dunia tasawuf ada istilah hubbub dunya atau thuulul amal. (cinta dunia – banyak berangan-angan). Dua sifat ini merupakan ahlak yang tidak baik karena akan membuat seseorang terlena dengan kehidupan dunia dan lalai terhadap kehidupan akhiratnya.

Sebenarnya Ighra’ dalam batas tertentu bisa jadi merupakan hal yang positif, karena dengan adanya ighro, iming-iming atau insentif yang dijanjikan,

69 Hasil wawancara dengan Leader Tiens Bpk Noorman Kartono Suhari, pada tanggal 20 November 2016 di Gedung KFC, Jl Kartini Kota Cirebon Pukul 17:00

(17)

seseorang akan termotifasi untuk melakukan suatu pekerjaan atau untuk bekerja lebih keras. Tanpa ada motifasi maka manusia akan cenderung bermalas- malasan, hanya saja motifasi itu tidak boleh berlebihan.

Berdasarkan observasi lapangan dan juga wawancara dengan Bpk Ahmad Firdaus, salah satu Distributor Tiens bintang 7 mengatakan bahwa ighra’ atau motivasi yang diberikan kepada downline lebih cenderung kepada motivasi untuk menambah semangat para downline dalam membangun jaringan distribusinya.

Karena menurut dia, membangun sebuah aset itu tidak mudah dan membutuhkan impian, kerja keras serta sikap positif yang harus selalu dipacu. Dalam hal ini sudah menjadi tugas dari seorang upline untuk memberikan motivasi.

Berdasarkan penjelasan wawancara diatas bahwa ighra yang dimaksud adalah tentang sebuah motivasi atau dorongan kepada downline untuk membangun distribusi jaringan yang lebih kuat.70

9. Tidak ada eksploitasi dan ketidakadilan dalam pembagian bonus antara anggota pertama dengan anggota berikutnya

Mengukur ada atau tidaknya potensi eksploitasi dalam pembagian bonus MLM merupakan hal yang tidak mudah, karena standarnya belum ada, namun hal ini bisa dipahami dengan mudah, secara umum ada atau tidaknya eksploitasi dapat diketahui dari marketingplannya. Sebagai salah satu tolak ukurnya adalah, jika marketingplannya memberikan peluang kepada setiap member yang mendaftar lebih dalu pasti mendapatkan bonus yang lebih besar, maka bisa dikatakan ini adalah salah satu bentuk eksploitasi yang dilarang, kemungkinan besar MLM tersebut tidak dapat memenuhi fatwa ini, sehingga belum dapat dikategorikan sebagai jenis MLM Syariah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden distributor Tiens, selama menjalankan bisnis, pembagian bonus yang dilakukan kepada anggota sudah

70 Hasil Wawancara dengan Distributor Tiens Peringkat bintang 7 Bpk Ahmad Firdaus, pada tanggal 20 Desember 2016 di Jl. Perjuangan, Majasem Kota Cirebon pukul 19:30

(18)

sesuai dengan hasil kerja keras dari pada distributor Tiens Kota Cirebon.

Sehingga dalam praktiknya tidak ada eksploitasi atau ketidakadilan dalam pembagian bonus.

10. Sistem perekrutan keanggotaan, bentuk penghargaan dan acara seremonial yang dilakukan tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan aqidah, syariah dan akhlak mulia, seperti syirik, kultus, maksiat dan lain-lain

Berdasarkan observasi tentang kegiatan distributor Tiens di Kota Cirebon, ada beberapa agenda rutin yang dilakukan para member diantaranya adalah pertemuan. Untuk memperluas pengetahuan tentang bisnis Tiens, distributor harus mengikuti pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh One Vision seperti Opportunity Preview (OP), Network Development Training (NDT), Vision Seminar, dan pertemuan pertemuan lainnya yang membahas tentang perkembangan jaringan.

Tiens memberikan bonus berupa penghargaan kepada membernya yang berhasil melewati kualifikasi reward. Adapun reward yang diberikan adalah succes trip, Sepeda Motor, Glory Trip, mobil keluarga, mobil mewah, kapal pesiar, pesawat pribadi, dan villa.

Tiens setiap Tahun mengadakan perayaan ulang tahun di negara negara yang berbeda. Pada Tahun 2015 Tiens menggelar perhelatan akbar carnaval yang diadakan di Grand Sudirman, Bandung. Mengangkat tema “because of you : Greatful, Persistence, Succes Tiens”. Tiens bersyukur dengan dukungan semua distributor, Tiens bisa berkembang sampai sekarang ini menjadi perusahaan besar untuk semua orang.

Pada gelaran akbar carnaval di bandung, Tiens membagikan reward 2014 yakni 600 orang sukses trip, 285 orang glory trip, 30 mobil niaga, 417 motor, 15 luxury car, 13 kapal pesiar, 3 pesawat pribadi, dan 2 villa.

(19)

Menurut pak Noorman selaku member yang pernah mendapatkan reward mobil niaga mengatakan bahwa acara seremonial yang diadakan Tiens sangat meriah dan juga perayaan anniversary juga diadakan di hotel berbintang, semua makanan dan minuman tersedia bahkan anggur pun disediakan. Hal ini dikarenakan distributor yang datang baerasal dari negara yang berbeda beda.

Penjelasan diatas menyatakan bahwa acara seremonial atau perayaan anniversary Tiens dikemas dengan mewah dan berkelas. Tetapi sangat disayangkan bahwa acara tersebut kurang memperhatikan norma agama karena sudah pasti hidangan acara tersebut juga menyediakan anggur/ wine dimana minuman tersebut dilarang dikonsumsi bagi muslim.

11. Setiap Mitra usaha yang melakukan perekrutan keanggotaan berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan kepada anggota yang direkrutnya tersebut.

Setiap ada member yang bergabung, akan diberi pelatihan oleh member yang telah mensponsori member baru dengan cara mengikuti pertemuan-pertemuan secara rutin dan melakukan langkah langkah sukses yang telah dijelaskan oleh Upline nya.

Berdasarkan observasi, peneliti menemukan data adanya beberapa Leader yang telah berperingkat internasional diantaranya Pak Norman (bintang 8), Pak Benno (silver lion), Pak Untung Sujadi (Gold Lion), dan Pak jaka Umbara (silver lion) dan tentunya masih banyak memebr lain yang sedang mengejar peringkat internasional.

Masing-masing Leader memiliki Grup atau Downline yang berbeda. Pada saat itu salah satu Leader yaitu Pak Norman pernah mengatakan bahwa tugas Upline adalah membentuk jaringan dapat bekerja dengan baik, oleh sebab itu Upline harus pandai mengatur strategi perkembangan jaringan dengan cara melakukan pembinaan baik personal maupun grup.

(20)

Perlu diketahui bahwa tidak semua member yang bergabung di bisnis MLM khususnya Tiens bisa mendapatkan kesuksesan dengan waktu yang singkat seperti yang dijanjikan MLM pada umumnya. Namun disini penulis menganggap bahwa kerja keras, fokus terhadap impian, strategi yang terarah, implementasi yang baik, serta doa yang istiqomah mampu mengantarkan manusia kepada kesuksesan.

Tanpa adanya kemauan untuk berkembang maka tidak ada sesuatu yang terjadi dalam hidupnya. Menurut penulis tidak hanya di bisnis MLM namun dalam bisnis manapun kerja keras disertai doa adalah bentuk implemntasi nyata menuju sebuah kesuksesan dari setiap orang. Maka dari itu Upline sering berkata pada tim nya untuk terus berusaha dan berjuang untuk dapat sukses dalam bisnis ini dengan melakukan SOP marketplan yang telah ditentukan oleh perusahaan tanpa menghalalkan segala cara.

12. Tidak Melakukan Kegiatan Money Game

Berdasarkan observasi tentang marketplan Tiens, diketahui bahwa distributor yang bergabung biasanya memiliki latar belakang yang berbeda, mulai dari guru, PNS, karyawan swasta, pedagang, tukang sate, bahkan ibu rumah tangga.

Dalam marketplan Tiens dijelaskan bahwa hal yang paling diutamakan dalam bisnis ini adalah penjualan produk. Praktik money game dalam bisnis MLM lebih ditekankan pada proses rekrutmen, karena untuk mendapatkan bonus besar harus mendapatkan downline sebanyak banyaknya. Hal ini disebabkan karena money game hanya membutuhkan uang pendaftaran semata.

Sehingga dapat diketahui bahwa didalam praktik yang dilakukan distributor Tiens Kota Cirebon tidak terdapat money game di dalamnya.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Penyelenggaraan Perizinan Penanaman Modal Di Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Gorontalo dan

Jika digabungkan dengan hasil uji statistika paired-t untuk utilitas maka diperoleh kesimpulan bahwa sistem alternatif kedua yang terbaik dikarenakan sistem alternatif pertama

Nasabah dengan ini menyatakan tunduk dan terikat pada Syarat dan Ketentuan Danamon Online Banking dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia

Dengan demikian adanya pemahaman karakteristik, identifikasi kebutuhan dan pelanggan Perguruan Tinggi memberikan harapan bahwa pelayanan yang diberikan akan mampu memberikan

jaringan pemasaran berjenjang yang dikembangkan oleh penjual langsung yang bekerja atas dasar komisi dan/atau bonus berdasarkan hasil penjualan barang kepada konsumen. O Barang

Komisi adalah imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada mitra usaha atas penjualan, yang besaran maupun bentuknya diperhitungkan berdasarkan prestasi kerja

Padahal di DKI Jakarta Sendiri, terdapat 3(tiga) Instansi Badan Narkotika Nasional yaitu Badan Narkotika Nasional Pusat, Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta,

Bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau