• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARANSEMEN MEDLEY 6 LAGU DAERAH UNTUK ORKESTRA. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik. Oleh: Juvent Sagala NIM Semester Gasal 2016/ 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ARANSEMEN MEDLEY 6 LAGU DAERAH UNTUK ORKESTRA. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik. Oleh: Juvent Sagala NIM Semester Gasal 2016/ 2017"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

ARANSEMEN MEDLEY 6 LAGU DAERAH UNTUK ORKESTRA

TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik

Oleh:

Juvent Sagala NIM. 1111711013

Semester Gasal 2016/ 2017

JURUSAN MUSIK

FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2017

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(2)

ii

ARANSEMEN MEDLEY 6 LAGU DAERAH UNTUK ORKESTRA

Oleh:

Juvent Sagala NIM. 1111711013

Karya Tulis ini disusun sebagai persyaratan untuk mengakhiri jenjang pendidikan Sarjana pada Program Studi S1 Seni Musik

dengan Minat Utama: Pop Jazz

Diajukan kepada

JURUSAN MUSIK

FAKULTAS SENI PERTUJUKAN

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA Semester Gasal, 2016/2017

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(3)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini dipersembahkan kepada : 1. Tuhan Yesus Kristus

2. Kedua orang tua tercinta, Bapak Adun Sagala dan Ibu Mirnawati Purba, 3. Abang Mario Hokasi Sagala

4. Keluarga besar Sagala dan Purba 5. Putri Wunge

6. Drs. Josias T. Adrian, M.Hum, Drs.I.G.N.Wiryawan Budhiana, M.Hum, Joko Suprayito, S.Sn, M.Sn

7. Keluarga besar Jurusan Musik ISI Yogyakarta 8. Almamater ISI Yogyakarta

9. Semua musisi dan pencinta musik

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(5)

v MOTTO

“BUKANKAH TELAH KU PERINTAHKAN

KEPADAMU : KUATKAN DAN TEGUHKANLAH

HATIMU? JANGANLAH KECUT DAN TAWAR HATI, SEBAB TUHAN, ALLAHMU, MENYERTAI ENGKAU, KEMANA PUN ENGKAU PERGI.”

Yosua 1:9

“Have I not commanded you? Be strong and courageous. Don’t be

terrified; don’t be discouraged, for the LORD your God will be with you

wherever you go”

Joshua 1:9

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji Tuhan dan syukur atas segala karunia-Nya penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus karena atas segala berkat dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aransemen Medley 6 Lagu Daerah untuk Orkestra”, sebagai syarat penyelesaian studi S-1 Jurusan Musik Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.

Banyak hal yang dihadapi dalam proses penyusunan skripsi ini, namun Puji Tuhan, dengan keinginan, semangat, serta dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, segala yang dihadapi tersebut dapat dilalui dengan penuh ucapan syukur hingga selesai. Terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus, karena tanpa berkat, karunia, kasih, firman, anugerah dan jalan dari Tuhan Yesus, penulis tidak dapat menjalani dan berdiri seperti ini saat ini.

2. Dr. Andre Indrawan, M.Hum, M.Mus.St selaku Ketua Program Studi.

3. Drs. Josias T. Adrian, M.Hum, selaku Dosen Wali yang telah membimbing dari awal perkuliahaan hingga saat ini telah mencapai sarjana.

4. Drs. I. G. N. Wiryawan Budhiana, M. Hum, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan memberikan ilmunya demi mendukung, membimbing, memberi saran dan arahan selama proses penulisan dan konser berlangsung.

5. Joko Suprayito, S. Sn, M. Sn, selaku pembimbing II, yang memberikan waktu dan ilmunya demi mendukung penulis menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Musik Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

7. Kedua orang tua yang sangat dicintai, Bapak Adun Sagala dan Ibu Mirnawati Purba, yang selalu mendukung dan mendoakan di manapun mereka berada. Terima kasih atas cinta dan kasih yang hangat selalu dilontarkan, serta segala pengorbanan dan senyuman yang diberikan hingga saat ini.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(7)

vii

8. Abang Mario Sagala yang dicintai, selalu mendukung dan mendoakan penulis.

9. Jonathan dan Nathanael, yang sudah sangat baik bersedia meluangkan waktu dan memberikan ilmunya untuk bertukar pikiran.

10. Putri Wunge, selalu mendukung dan mendoakan upen.

11. Teman-teman keluarga besar dari semua Jurusan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

12. Keluarga besar Jurusan Musik Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

13. Seluruh pihak yang telah banyak mendukung baik secara langsung dan tidak langsung, yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih untuk segalanya. “Tuhan Yesus memberkati.”

Yogyakarta, 20 Januari 2017

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(8)

viii ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang penggarapan aransemen sebagai buah karya yang diteliti untuk melakukan variasi dan menghasilkan penemuan baru dalam hal kreatifitas dan imajinasi dalam bermusik. Serta turut ambil dalam pelestarian lagu-lagu dan budaya asli Indonesia agar tidak hilang di tengah globalisasi. Adapun studi kasus adalah Aransemen Medley 6 Lagu Daerah untuk Orkestra, yaitu lagu Manasai, Bolelebo, Lir-Ilir, Jangi Janger, Rame-Rame, dan Sinanggar Tulo, dengan menggunakan instrumentasi yang ansambel Vokal, Wood Wind, Brass Section, Percussion Section, Piano, String, dan Bass Elektrik. Proses aransemen ini menggunakan software yaitu Sibelius 7.5, Studio One 3, Wavelab 6, dan Izotope 5. Diharapkan penelitian berbasis karya ini dapat menjadi stimulus dalam memunculkan penemuan dan ide-ide baru dalam bidang aransemen maupun komposisi musik selanjutnya, menambah apresiasi musik dalam hal kreatifitas aransemen khususnya jurusan musik, serta menumbuhkan niat generasi penerus dalam melestarikan budaya Indonesia.

Kata Kunci : Aransemen, Medley 6 Lagu Daerah, Orkestra, Software Musik

ABSTRACK

This research discusses the arrangement process as a masterpiece researched to produce new inventions and to make variations in music creativity and imagination. This research contributes to conserve the original songs and culture of Indonesia in order to protect its existence in globalization era. This case study research medleys 6 folk songs for orchestra which are Manasai, Bolelebo, Lir-Ilir, Jangi Janger, Rame-Rame, and Sinanggar Tulo, using ensemble instrumentation such as vocal, Wood Wind, Brass Section, Percussion Section, Piano, String, dan Electric Bass. The arrangement process uses Sibelius 7.5, Studio One 3, Wavelab 6, and Izotope 5 software. This masterpiece-based research is expected to become stimulus to creat new inventions and ideas in arrangement or music composition in the future, increase music appreciation in arrangemet creativity especially music majors, and increase next generation intention in continuing the culture of Indonesia.

Key words: Arrangement, Medley 6 Folk Song, Orchestra, Music Software

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(9)

ix DAFTAR ISI

JUDUL... i

HALAMAN PENGAJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

MOTTO... v

KATA PENGANTAR... vi

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR NOTASI……… xiv

DAFTAR TABEL... xxiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 7

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 8

E. Tinjauan Pustaka... 9

F. Metode Penelitian... 9

G. Sistematika Penulisan... 11

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(10)

x BAB II LANDASAN TEORI

A. Latar Belakang Lagu yang Diaransemen... 13

1. Lagu Manasai... 13

2. Lagu Bolelebo... 16

3. Lagu Ilir-Ilir... 18

4. Lagu Jangi Janger... 22

5. Lagu Rame-Rame... 23

6. Lagu Sinanggar Tullo... 24

B. Sejarah Perkembangan Orkestra... 26

C. Sejarah Perkembangan Alat Musik Band... 32

1. Drume... 32

2. Bass... 35

D. Pengertian Aransemen... 38

E. Orkestrasi dan Instrumentasi... 40

1. Orkestra... 40

2. Band... 40

F. Bentuk Musik…………...……… 41

1. Kalimat... 41

2. Motif... 42

3. Bentuk Lagu... 42

G. Pergerakan Akor... 43

H. Warna Suara... 44

I. Penunjang dalam Proses Aransemen... 45

1. Komputer dan Elemennya... 45

2. Perangkat Keras... 47

3. Perangkat Lunak dan Plug-In... 53

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(11)

xi BAB III ANALISIS

A. Konsep Aransemen... 58

B. Konsep Orkestrasi... 59

C. Tahap Proses Aransemen... 60

D. Proses Aransemen Medley 6 Lagu Daerah untuk Orkestra... 66

E. Struktur Aransemen dan Analisa Medley 6 Lagu Daerah untuk Orkestra 85 F. Hasil Wawancara dan Pembahasan... 152

1. Hasil Wawancara... 153

2. Pembahasan... 155

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 157

B. Saran... 158

DAFTAR PUSTAKA... xxv

DAFTAR LAMAN... xxvii

LAMPIRAN... xxix

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Komputer dan elemennya... 46

Gambar 2. Sound card... 47

Gambar 3. Speaker... 48

Gambar 4. Controler Behringer... 48

Gambar 5. Keyboard Yamaha Motif XF6... 49

Gambar 6. Keyboard Yamaha DGX 640... 50

Gambar 7. Microphone... 50

Gambar 8. Preamp Presonus Tube V2... 51

Gambar 9. Bass Elektrik... 51

Gambar 10. Headphone ISK AT 300... 52

Gambar 11. Headphone ISK HP 680... 53

Gambar 12. Sound Flat DS Akustik 5 inch... 53

Gambar 13. Studio One 3... 54

Gambar 14. Wavelab 6... 55

Gambar 15. Kontakt... 55

Gambar 16. Tampilan Plug-in EZ Keys……….… 56

Gambar 17. Sibelius 7.5... 56

Gambar 18. Tampilan AD Drume 2... 57

Gambar 19. Izotope Ozone 5... 57

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(13)

xiii

Gambar 20. Eksport Midi File dari Sibelius………... 62

Gambar 21. Menambahkan Midi File hasil eksport dari Sibelius 7.5 ke Studio One 3………...………... 63

Gambar 22. Proses Mixing Studio One 3 serta penambahan efek-efek per track Instrumennya……….... 64

Gambar 23. Proses eksport Mixdown……….. 65

Gambar 24. Tampilan Preset Effect Isotope Ozone 5……….. 65

Gambar 25. Tampilan proses Mastering dan Rendering……….. 66

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(14)

xiv

DAFTAR NOTASI

Notasi 1. Birama 9 ketukan 4 notasi choir pada bagian reff………. 71

Notasi 2. Birama 18 ketukan 4 notasi choir pada bagian bait lagu……… 71

Notasi 3. Birama 37 ketukan 4 notasi choir pada bagian bait reff……… 72

Notasi 4. Birama 54 ketukan 1 notasi choir pada bagian bait………….. 72

Notasi 5. Birama 64 ketukan 1 notasi choir pada bagian reff dengan tanda kunci 2#=D……… 73

Notasi 6.Birama 81 ketukan 1 notasi choir pada bagian bait yang telah divariasikan dengan tanda kunci #=G………... 73

Notasi 7. Birama 90 ketukan 4 notasi bait dengan variasi choir dengan tanda kunci 1#=G………... 74

Notasi 8. Birama 99 ketukan 1 notasi reff dengan variasi choir dengan tanda kunci 1#=G………. 74

Notasi 9. Birama 103 ketukan 1 notasi reff dengan variasi choir dengan tanda kunci 1#=G……… 75

Notasi 10.Birama 108 ketukan 3 up notasi bagian bait dengan tanda kunci 3#=A………... 75

Notasi 11. Birama 113 ketukan 1 up notasi choir bagian reff dengan tanda kunci 3#=A……….. 76

Notasi 12. Birama 125 ketukan 2 notasi choir bagian bait yang telah divariasikan dengan tanda kunci 3#=A……….. 76

Notasi 13. Birama 113 ketukan 2 notasi choir bagian bait yang telah divariasikan dengan tanda kunci 3#=A………... 77

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(15)

xv

Notasi 14. Birama 141 ketukan 1 notasi choir bagian reff yang telah divariasikan

dengan tanda kunci 1#=G………. 77

Notasi 15. Birama 156 ketukan 2 notasi choir yang telah modulasi ke 4#=E…. 78 Notasi 16.Birama 172 ketukan 2 notasi choir yang telah divariasikan dengan tanda kunci 4#=E………... 78

Notasi 17. Birama 183 ketukan 3 up notasi choir pada reff dengan tanda kunci 1#=G……….. 79

Notasi 18. Birama 194 ketukan 2 up notasi choir pada reff yang telah divariasikan ritme melodi dengan tanda kunci 1#=G……… 79

Notasi 19. Birama 210 ketukan 3 up notasi choir pada reff dengan variasi dengan tanda kunci 1#=G………... 80

Notasi 20. Birama 239 ketukan 1 notasi choir pada reff dengan variasi ritme melodi dengan tanda kunci 1#=G………. 80

Notasi 21. Notasi Timpani sebagai introduksi/pembuka... 85

Notasi 22. Notasi SATB sebagai introduksi/pembuka... 86

Notasi 23. Notasi SATB sebagai introduksi/pembuka…... 86

Notasi 24. Notasi TB sebagai introduksi/pembuka……... 87

Notasi 25. Notasi Brass Section sebagai introduksi/pembuka…... 87

Notasi 26. Notasi Woodwind sebagai efek pemanis dalam introduksi/pembuka.. 88

Notasi 27. Notasi Piano sebagai tambahan pemanis dan memberi kesan lantang dalam introduksi/pembuka…………... 88

Notasi 28. Notasi keseluruhan sebagai introduksi/pembuka……… 89

Notasi 29. Notasi keseluruhan sebagai bagian masuk dari reff lagu Manasai.... 90

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(16)

xvi

Notasi 30. Notasi choir yaitu Sopran dan disahut oleh Tenor sebagai bagian masuk

dari bait pada lagu Manasai……... 91

Notasi 31. Notasi String dengan teknik pizzicato dengan cara dipetik dan teknik arco dengan cara digesek pada bait pada lagu Manasai…... 92

Notasi 32. Notasi Woodwind dimana terlihat adanya teknik tremolo dan tanda dinamika crescendo pada bait lagu Manasai…………... 92

Notasi 33. Notasi Piano dimana terdapat tanda expression dolce dan arpeggio up (teknik permainan suatu rangkaian nada/akor terurai secara berurutan)... 93

Notasi 34. Notasi triangle………... 93

Notasi 35. Notasi Woodwind dengan tanda dinamika crescendo…...….. 93

Notasi 36. Notasi Woodwind dengan adanya teknik trill dan tanda dinamika crescendo…... 94

Notasi 37. Notasi String pada Letter D………... 94

Notasi 38. Notasi choir yaitu ATB dengan variasi tema reff pada lagu Manasai... 94

Notasi 39. Notasi Woodwind, Brass Section, Timpani, Cymbal, String, Piano dan Bass Elektrik ………...…...…. 95

Notasi 40. Notasi choir SATB………...… 96

Notasi 41. Notasi String... 96

Notasi 42. Notasi Woodwind dan Brass Section... 97

Notasi 43. Notasi Piano dan Bass Elektrik... 97 Notasi 44. Notasi keseluruhan instrumen pada Letter G dimana terlihat adanya tema

baru dan adanya tanda rit dengan perubahan tempo menjadi = 60 dan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(17)

xvii

menuju transisi modulasi menjadi 2#=D pada Letter

H... 98

Notasi 45. Notasi Woodwind dan Brass Section... 99

Notasi 46. Notasi String... 99

Notasi 47. Notasi instrumen Timpani, Cymbal, Grancassa, Piano dan Bass Elektrik pada birama 49... 100

Notasi 48. Notasi instrumen String... 101

Notasi 49. Notasi choir yaitu bagian Sopran………... 101

Notasi 50. Notasi instrumen String... 102

Notasi 51. Notasi instrumen Woodwind... 102

Notasi 52. Notasi instrumen Timpani dan Cymbanl pada Letter J... 103

Notasi 53. Notasi choir SATB pada Letter J……...…. 103

Notasi 54. Notasi instrumen Brass Section dan Woodwind………. 104

Notasi 55. Notasi instrumen Timpani, Percussion, Piano dan Bass Elektrik pada Letter J…... 105

Notasi 56. Notasi instrument String (Violin I & II) transisi ke Letter K….. 105

Notasi 57. Notasi instrumen Woodwind dan Brass Section pada Letter K... 106

Notasi 58. Notasi instrumen String (Violin I & II) menuju Letter L... 107

Notasi 59. Notasi instrumen Brass Section pada Letter L…...… 107

Notasi 60. Notasi instrumen Piano dan Bass Elektrik pada Letter L…... 108

Notasi 61. Notasi instrumen String pada Letter L……...… 108

Notasi 62. Notasi instrumen Woodwind…...…..… 109

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(18)

xviii

Notasi 63. Notasi instrumen Timpani, Grandcassa dan Cymbal perpindahan

menuju ke Letter M pada birama 81………...… 109

Notasi 64. Notasi choir, yaitu Sopran dan Alto pada Letter M birama 81.. 110

Notasi 65. Notasi instrumen Brass Section pada Letter M birama 81.... 110

Notasi 66. Notasi instrumen Piano dan Bass Elektrik pada Letter M birama 81... 110

Notasi 67. Notasi instrument String pada Letter M birama 81………... 111

Notasi 68. Notasi instrumen Timpani dan Percussion pada Letter M birama 81... 111

Notasi 69. Notasi instrumen Woodwind menuju Letter N……...… 112

Notasi 70. Notasi instrumen Piano dan Bass Elektrik pada birama 85 menuju Letter N…...…... 112

Notasi 71. Notasi instrumen Woodwind dan Brass Section pada Letter N menuju Letter O …………...… 113

Notasi 72. Notasi instrumen Percussion, Piano, Bass Elektrik, choir dan String pada Letter N menuju Letter O …... 114

Notasi 73. Notasi choir SATB pada birama 90………... 115

Notasi 74. Notasi Woodwind pada birama 98 menuju Letter P……... 115

Notasi 75. Notasi String pada birama 98 menuju Letter P……... 116

Notasi 76. Notasi choir bagian Bass dan Tenor pada Letter P..…... 116

Notasi 77. Notasi Piano dan Bass Elektrik pada Letter P... 117

Notasi 78. Notasi Timpani, Cymbal dan Drume Set pada Letter P birama 99.. 117

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(19)

xix

Notasi 79. Notasi String pada Letter P birama 99………... 118

Notasi 80. Notasi Brass Section pada Letter P birama 99……...….. 118

Notasi 81. Notasi choir SATB pada birama 103…………... 119

Notasi 82. Notasi instrumen Woodwind dan Brass Section pada birama 103.. 119

Notasi 83. Notasi instrument String………... 120

Notasi 84. Notasi instrumen Timpani pada birama 107 transisi modulasi 1#=G menjadi 3#=A pada Letter Q ………... 120

Notasi 85. Notasi instrumen Woodwind dan Brass Section pada birama 107…………...… 121

Notasi 86. Notasi instrumen Piano dan Bass Elektrik pada birama 108... 121

Notasi 87. Notasi instrumen Woodwind dan Brass Section pada Letter Q… 122

Notasi 88. Notasi choir yaitu bagian Sopran dan Alto pada birama 108... 122

Notasi 89. Notasi Cymbal pada birama 108………... 122

Notasi 90. Notasi String pada Letter Q ………... 123

Notasi 91. Notasi timpani, cymbal, dan drume set pada birama 112 menuju Letter R…... 123

Notasi 92. Notasi instrumen String menuju Letter R………... 124

Notasi 93. Notasi choir, SATB pada birama 113 Letter R……… 125

Notasi 94. Notasi String pada birama 114………... 125

Notasi 95. Notasi Woodwind dan Brass Section pada birama 114…... 126

Notasi 96. Notasi Drume Set, Piano dan Bass Elektrik pada birama 113 Letter R...… 126

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(20)

xx

Notasi 97. Notasi Drume, Timpani dan Tamborine pada birama 121 Letter

S... 127

Notasi 98. Notasi Woodwind, Brass Section pada Letter S…...… 127

Notasi 99. Notasi String pada birama 121 Letter S……….. 128

Notasi 100. Notasi Percussion pada birama 124………... 128

Notasi 101. Notasi Piano dan Bass Elektrik pada birama 125 Letter T..… 129

Notasi 102. Notasi String pada Letter T…………... 129

Notasi 103. Notasi choir SATB pada birama 125………... 130

Notasi 104. Notasi Brass Section pada birama 127………... 130

Notasi 105. Notasi Timpani pada birama 127………...…. 130

Notasi 106. Notasi String, repeat pola ritme dan melodi pada birama 129- 140…... 131

Notasi 107. Notasi Brass Section pada birama 129-131………... 131

Notasi 108. Notasi choir, SATB menuju Letter U birama 141…………... 132

Notasi 109. Notasi Timpani, Cymbal, Drume dan Tamborine pada birama 141…………... 132

Notasi 110. Notasi Piano, Bass Elektrik, Choir, String pada birama 141.... 133

Notasi 111. Notasi Percussion, Piano, Bass Elektrik dan choir (SATB) dengan modulasi tanda kunci………...…. 134

Notasi 112. Notasi Brass Section transisi modulasi menjadi 4#=E pada birama 156 Letter V………...… 134

Notasi 113. Notasi choir dan String Letter V…………...… 135

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(21)

xxi

Notasi 114. Notasi Drume dan Tambourine pada birama 156…...….. 135

Notasi 115. Notasi String pada Letter V………... 136

Notasi 116. Notasi Brass Section………...… 136

Notasi 117. Tanda rit..accel..yaitu perubahan tempo dari 135 menjadi tempo 120…... 137

Notasi 118. Notasi Piano dan Bass Elektrik trasnsisi modulasi 4#=E menjadi 1#=G pada Letter X...……...…. 137

Notasi 119. Notasi String transisi modulasi 4#=E menjadi 1#=G pada Letter X... 138

Notasi 120. Notasi Brass Section dan Cymbal untuk memberikan aksen tanda masuk lagu Sinanggar Tulo kepada choir…... 139

Notasi 121. Notasi choir, SATB pada birama 183………...…… 139

Notasi 122. Notasi perubahan pola ritme Percussion pada birama 183.... 140

Notasi 123. Notasi String pada birama 185…………...……... 140

Notasi 124. Notasi Piano pada birama 187...…... 141

Notasi 125. Notasi Brass Section pada birama 185 dan 187... 141

Notasi 126. Notasi Violin I dan II pada birama 190-193 menuju Letter Y... 142

Notasi 127. Notasi choir, SATB pada birama 194……... 142

Notasi 128. Notasi Violin I pada birama 195, Letter Y ……... 142

Notasi 129. Notasi Woodwind pada birama 203………... 143

Notasi 130. Notasi choir pada birama 210…...…... 143

Notasi 131. Notasi pola ritme Drume pada birama 210………...… 143

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(22)

xxii

Notasi 132. Notasi Brass section pada birama 211, Letter Z...… 144

Notasi 133. Notasi Woodwind dan Brass Section transisi Letter AA…. 144

Notasi 134. Notasi Piano transisi Letter AA ……... 144

Notasi 135. Notasi pergerakan Violin I pada Letter AA………... 145

Notasi 136. Notasi Percussion pada Letter AA ………... 145

Notasi 137. Notasi Brass Section pada birama 237-238 menuju Letter BB…. 145 Notasi 138. Notasi choir, SATB pada Letter BB ………... 146

Notasi 139. Notasi Woodwind pada Letter BB……... 146

Notasi 140. Notasi String pada Letter BB………... 146

Notasi 141. Notasi Piano dan Bass Elektrik pada birama 239, Letter BB.. 147

Notasi 142. Notasi choir Notasi choir pada birama 243………... 147

Notasi 143. Notasi Brass Section pada birama 243………... 147

Notasi 144. Notasi Woodwind pada birama 243... 148

Notasi 145. Notasi Woodwind, String (ViolinI&II), Brass Section pada birama 246 menuju birama 247 transisi Letter CC... 148

Notasi 146. Notasi String pada birama 251... 149

Notasi 147. Notasi Brass Section pada birama 251... 149

Notasi 148. Notasi choir, SATB dan Woodwind pada birama 251... 150

Notasi 149. Notasi choir, SATB dengan improvisasi pada birama 255-257... 150

Notasi 150. Notasi Woodwind dan Brass Section pada birama 255... 151

Notasi 151. Notasi String pada birama 257-259... 151

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(23)

xxiii

Notasi 152. Notasi Brass Section pada birama 256-259... 152

Notasi 153. Notasi choir pada birama 261 ketukan ke 4... 152

Notasi Letter A. Birama 1-9 tempo = 65………. 81

Notasi Letter B. Birama 10 tempo = 65………. 82

Notasi Letter C. Birama 19 tempo = 75………. 82

Notasi Letter E. Birama 36-37 adanya tanda rit menuju birama 38 yaitu bagian Letter F dengan adanya perubahan tempo = 70……….. 83

Notasi Letter F. Birama 44 adanya tanda rit menuju birama 45 yaitu Letter G dengan tempo = 65……… 83

Notasi Letter G. Birama 44 adanya tanda rit menuju birama 45 yaitu Letter H dengan tempo = 60……… 84

Notasi Letter P. Birama 196 adanya tanda sukat 2/4 dan birama selanjutnya yaitu 197 dengan perubahan kembali tanda sukat 4/4 dan menuju birama selanjutnya yaitu 198 yang adalah Letter Q……….. 84

Notasi Letter W. Pada birama 179-183 terlihat adanya tanda rit..accel..dan pada Letter X birama 183 terlihat adanya perubahan tempo menjadi tempo = 120…... 85

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(24)

xxiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Subjek Penelitian... 10 Tabel 2. Waktu dan Tempat Penelitian... 11

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(25)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai hasil data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiridari 13.466 pulau, dan memiliki lebih dari 237 juta jiwa, terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia, atau tepatnya berjumlah sekitar 1.340 suku bangsa1. Negara Indonesia terkenal dengan negara yang multi etnik dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan dengan masyarakat dan suku serta kebudayaan yang beranekaragam. Keunikan kesenian pada setiap suku membuktikan bahwa Negara Indonesia memiliki aset sumber daya yang besar.

Kesenian etnis berupa tarian dan musik tiap suku, mencerminkan ciri khas kehidupan masyarakat di masing-masing daerah di Indonesia.

Kesenian daerah merupakan segala bentuk karya seni yang berciri khas daerah tertentu. Kesenian daerah dapat berupa tarian, musik, drama, pakaian, lagu atau bentuk kesenian lainnya. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki kesenian daerahnya masing-masing yang khas. Itulah sebabnya bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang majemuk atau heterogen.

11 BPS, “Data Sensus Indonesia” diakses dari

https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1267, pada tanggal 2 Desember 2016 pukul 09.52 wib

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(26)

2

Bangsa yang mempunyai beranekaragam suku bangsa, budaya, agama dan adat istiadat (tradisi).

Dilihat dari perkembangan pada zaman sekarang, kesenian di Indonesia semakin hari semakin terkikis. Masyarakat Indonesia semakin terpengaruh oleh kebudayaan luar melalui perkembangan teknologi yang semakin canggih, sehingga melupakan kebudayaan sendiri. Perkembangan zaman yang sangat berpengaruh terhadap budaya yang ada di dalamnya, menimbulkan adanya perubahan gaya hidup dari masyarakat luas khususnya kalangan anak-anak muda yang terpengaruh oleh budaya luar seperti barat dan korea yang saat ini sedang populer.

Salah satu perubahan dari generasi muda penerus bangsa ini dapat dilihat dari berkurangnya perhatian, kesadaran, minat serta ketertarikan generasi muda ataupun masyarakat pada umumnya terhadap kesenian dan kebudayaan tradisional. Bila ditinjau dan dibandingkan dengan kesenian dan kebudayaan yang sifatnya modern, generasi muda lebih tertarik terhadap kesenian dan kebudayaan modern tersebut. Karena kesenian dan kebudayaan modern bersifat lebih bebas, lebih segar dan lebih baru. Hal tersebut sangatlah beralasan, karena waktu yang terus bergulir dan manusia pun terus berkembang, sehingga kekhawatiran akan timbulnya berbagai masalah serta isu dan tanda-tanda kepunahan kesenian dan kebudayaan daerah pun harus jelas.

Hal ini diperjelas dengan banyaknya lagu-lagu atau musik yang dapat kita dengarkan di radio dan televisi adalah lagu atau musik modern, sangat jarang sekali lagu daerah direquest atau diperdengarkan kepada dan oleh pemirsa.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(27)

3

Bahkan sebagai salah satu contoh juga, pada salah satu stasiun radio di Jogja, yaitu Radio Petra, memiliki siaran khusus mengenai lagu-lagu seputar lagu Korea. Dengan berkembangnya teknologi, masyarakat dari luar negeri sekalipun dapat mengimport lagu luar dengan mudahnya. Melalui berbagai akses media seperti media sosial, media televisi, media radio, i-tunes, sound could, youtube, dan lain sebagainya. Hal ini dengan sendirinya dapat semakin

menutupi lagu-lagu daerah asli Indonesia di telinga para generasi muda, hingga ditakutkan beberapa generasi seterusnya akan kehilangan nilai-nilai khas daerah yang telah diwariskan nenek moyang di Indonesia sejak dahulu kala.

Lagu-lagu daerah merupakan aset yang sangat berharga bagi bangsa, baik pada aspek sosial maupun budaya. Bila kita lihat dari sisi historisnya, maka lagu-lagu daerah yang ada sekarang merupakan suatu warisan yang diturunkan oleh para pendahulu bangsa ini yang memiliki nilai penting bagi kehidupan adat istiadat dan sosial budaya bangsa Indonesia karena di dalamnya terkandung nilai-nilai edukasi yang telah dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia secara turun-temurun.

Di lihat dari perkembangan musik di Indonesia, memang saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dari kalangan anak-anak, remaja, hingga dewasa saat ini, musik menjadi populer dengan adanya aliran baru diluar musik daerah seperti aliran musik jazz, pop, rock, dangdut dan lain-lain. Hingga lagu daerah kini menjadi kurang diminati oleh masyarakat luas dan jarang ditemukan dalam perkembangannya.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(28)

4

Di era sekarang ini terdapat beberapa musisi yang membawakan lagu-lagu daerah sesuai aliran jenis musik masing-masing. Seperti yang dilakukan oleh musisi Singgih Sanjaya, Erwin Gutawa, Addie Muljadi Sumaatmadja dan lain sebagainya. Melihat perkembangan musik yang demikian mutakhir dan memiliki unsur-unsur musikal, lagu daerah pun dapat dijadikan sebagai sebuah karya atau musik dengan nuansa baru. Misalnya saja lagu daerah dengan permainan alat musik daerah asli, yang dikolaborasikan menggunakan alat musik modern saat ini. Misalnya saja lagu daerah pada karya Singgih Sanjaya dengan permainan alat musik daerah asli, yang dikolaborasikan menggunakan alat musik modern pada tahun 2008, Tembang Nusantara (medley lagu-lagu daerah), Hari merdeka (ciptaan H. Mutahar), Maju Indonesia (cipt. C.

Simanjuntak), Mengheningkan Cipta (cipt. T, Prawit), Majulah Negeriku (cipt.

Susilo Bambang Yudoyono), Indonesia Jaya (cipt. Caken), Aransemen untuk paduan suara (musik etnis), dan orkestra, telah dipentaskan pada peringatan detik-detik Proklamasi Dan HUT Kemerdekaan RI KE 63, di Istana Negara Jakarta.

Musik merupakan pengungkapan gagasan melalui bunyi yang terdapat unsur dasar musik berupa melodi, irama, dan harmoni di dalamnya. Kehadiran musik di tengah masyarakat tidak terlepas dari peran komposer dalam menyampaikan fantasi, imajinasi, dan pengetahuannya yang tertuang dalam sebuah kertas yang kerap disebut partitur. Selanjutnya, part tersebut dimainkan oleh pemain melalui instrumen, sehingga menghasilkan suatu kumpulan bunyi yang biasa disebut karya musik. Namun, dalam proses penyampaian ide

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(29)

5

musikal tersebut, komposer dapat melakukan banyak hal, selain menyusun ide tersebut dalam sebuah komposisi musik, dapat juga menuangkan idenya dalam bentuk aransemen. Selanjutnya, orang yang biasa mengaransemen (mengubah) lagu biasa dikenal dengan istilah arranger/penata musik (Soeharto, 1991).

Seorang arranger berkarya atau bekerja pada sebuah karya musik yang sudah ada. Sehingga, pekerjaan tersebut tidak terikat pada aturan maupun faktor lain yang dapat mempengaruhi proses kerjanya. Dengan demikian, arranger dapat lebih leluasa dalam menuangkan ide krestifnya, serta kebebasan dalam menggunakan instrumen musik sesuai dengan keinginannya dalam mengaransemen sebuah karya musik tersebut. Arranger tidak hanya menciptakan karya musik untuk vokal (dengan atau tanpa iringan), tetapi juga menggarap dan menciptakan musik instrumental dalam berbagai varian bentuk2.

Menurut Amir Pasaribu (1955:84) para pelaku seni seharusnya turun tangan untuk menciptakan dan mengenalkan hasil karya-karya nantinya dalam bentuk penyajian lagu-lagu daerah, sehingga dapat menarik minat masyarakat luas untuk lebih mudah menikmati kembali lagu-lagu daerah. Selain itu, perlu diadakan pemberian pelajaran nyanyian rakyat atau lagu-lagu daerah secara sistematik kesetiap sekolah-sekolah, sebagai upaya pemeliharaan terhadap musik daerah kita yang beranekaragam.

2S. N. Hardiyanto, “Proses Aransemen Lagu The World Is Saved Dalam Format Band, Orkestra Dan Instrumen Tradisi”: Tugas Akhir. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia, 2015, hal. 2-3

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(30)

6

Dengan demikian, maka usaha untuk menggarap ulang atau mengaransemen kembali lagu-lagu daerah dengan pendekatan yang cukup bervariasi pada dasarnya sangat diperlukan untuk melestarikan budaya yang berupa lagu daerah Indonesia.

Dengan dibuatnya aransemen Medley 6 Lagu Daerah yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia seperti lagu Manasai dari provinsi Kalimantan Tengah, lagu Bolelebo dari provinsi Nusa Tenggara Timur, lagu Llir-Ilir dari provinsi Jawa Tengah, lagu Jangi Janger dari provinsi Bali, lagu Rame-Rame dari provinsi Maluku, dan lagu Sinanggar Tulo dari provinsi Sumatera Utara, penulis mencoba mengaransemen sebagaimana lagu aslinya yang dikembangkan sesuai dengan teori musik dan aransemen yang ada, kemudian diterapkan dalam sebuah karya lagu dengan format orkestra.

Secara instrumentasi bentuk ini sangat mewakili semua register suara, serta mempunyai ciri khas dan karakter tersendiri dalam mengaransemen lagu-lagu daerah tersebut. Tanpa menghilangkan unsur keaslian daerahnya, penulis mencoba mengkaji ulang agar dapat diterima di kalangan masyarakat dan generasi muda sekarang. Sehingga lagu daerah akan dapat terus dilestarikan dan mampu bersaing dengan musik modern yang berkembang saat ini.

Ke-enam lagu tersebut dipilih untuk mewakili setiap lagu-lagu daerah yang terdapat dalam berbagai provinsi di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dengan ciri khas dan keunikan lagu daerahnya masing-masing.

Adapun alasan penulis dalam aransemen Medley 6 Lagu Daerah ini, karena sebagai mahasiswa yang menggeluti disiplin ilmu musik dan berasal dari

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(31)

7

Indonesia, merasa perlu dalam melestarikan budaya Indonesia sesuai disiplin ilmu yang digeluti, tanpa menghilangkan unsur keaslian daerah serta modernisasi yang ada saat ini. Sehingga lagu-lagu daerah tersebut menjadi lagu yang lebih menarik dengan menerapkan unsur-unsur musik yang ada.

Pelestarian budaya Indonesia diperlukan agar dapat terus dipertahankan, tidak dilupakan dan tidak hilang ditengah perkembangan era musik saat ini, dengan maksud terus menurunkan wariskan dari nenek moyang kita terdahulu.

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk membuat aransemen Medley 6 Lagu Daerah untuk orkestra?

2. Apakah dengan mengaransemen Medley 6 Lagu Daerah untuk orkestra tersebut dapat menjadikan lagu-lagu tersebut menjadi lebih menarik dan dapat diterima di kalangan masyarakat saat ini?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang aransemen, khususnya pada lagu-lagu daerah.

2. Untuk melestarikan musik daerah, di mana saat ini musik daerah kurang diminati pada zaman sekarang.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(32)

8

3. Untuk menambah karya aransemen pada lagu-lagu daerah, dan nantinya dapat berguna untuk daerah masing-masing.

4. Untuk membuktikan bahwa dengan mengaransemen lagu daerah dapat menjadikan lagu tersebut lebih menarik, dan dapat diterima di kalangan masyarakat saat ini.

D. Manfaat Penelitian

Secara akademis penulisan penggarapan ini diharapkan untuk mengetahui sejauh mana teori musik, orkestrasi dan aransemen yang dikemukakan oleh beberapa ahli dapat diterapkan sehingga penggarapan ini dapat dijadikan pembuktian teori musik, orkestrasi dan aransemen yang ada, dan diharapkan bermanfaat bagi pengembangan keilmuan bidang musik khususnya aransemen untuk orkestrasi, serta pengembangan keilmuan melalui upaya mengkaji, menerapkan, menguji, menjelaskan atau membentuk teori-teori, konsep maupun hipotesis tertentu.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(33)

9

E. TinjauanPustaka

Amir Pasaribu, “Musik dan Selingkar Wilayahnya”, Jakarta 1955. Buku ini membahas tentang penguraian arti musik dan wilayahnya.

Gustav Strube, ‘The Theory Use and of Chord : A Text Book Harmony”, Philadelphia : Oliver Ditson Company, 1928. Buku ini membahas tentang ilmu harmoni dan penggunaan harmoni secara konvensional.

Vincent McDermott, “Imagi-Nation : Membuat Musik Biasa Jadi Luar Biasa”, Art Music Today : Yogyakarta, 2013. Buku ini membahas tentang

seputar musik dan pemahamannya.

Karl-Edmund Prier S.J, “Ilmu Bentuk Musik”, Yogyakarta, 1 juni 1996.

Buku ini membahas tentang Kalimat - Motif - Bentuk Lagu.

F. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam proses penggarapan aransemen ini adalah menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan dan pengolahan data. Salah satu sifat dari data kualitatif adalah bahwa data itu merupakan data yang memiliki kandungan yang kaya, yang muti-dimensional, dan kompleks (Soedarsono, 1999:46). Melalui metode ini, proses yang dilakukan dalam penggarapan aransemen ini menggunakan alat musik Keyboard, Software Studio One 3 untuk merekam audio dan beberapa plug-in yang mendukung

untuk pengolahan komposisi dan metode ini dapat membuat pengembangan secara bebas dan luas dalam berpikir dan mengolah aransemen lagu yang tidak

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(34)

10

terlepas dari teori, harmoni, ritme dan tehnik-tehnik dalam pengembangan musik dalam orkestrasi.

Disamping itu penulis juga melakukan wawancara terhadap 4 orang subjek yang sudah dapat mewakili dalam pengambilan data yang dibutuhkan. Subjek tersebut antara lain pekerja seni, seorang siswa yang mempunyai hobby menyanyi, mahasiswa yang mempunyai hobby bermain alat musik, serta seorang fotografer yang tidak bisa menyanyi dan memainkan alat musik.

Wawancara ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah sebagaimana membuktikan bahwa hasil aransemen Medley 6 Lagu Daerah apakah dapat menjadi lebih baik dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

No Nama Profesi

1 Andre Toisuta Penyanyi & Pelatih

2 Magdalana Ellena Siswa SMA hobby nyanyi 3 Richard Michael Mahasiswa hobby main musik 4 Semmy Silalahi Fotografer, tidak bisa nyanyi

atau bermain musik Tabel 1. Subjek Penelitian

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(35)

11

Penelitian ini diambil dalam waktu dan tempat sebagai berikut:

No Hari Tanggal Waktu Tempat

1 Kamis 8 Desember

2016

19.54 Kost Andre Toisuta

2 Kamis 8 Desember

2016

16.37 GKI Gejayan

3 Kamis 8 Desember

2016

17.08 Alfamart Gejayan

4 Kamis 8 Desember

2016

18.29 GKI Gejayan

Tabel 2. Waktu dan Tempat Penelitian

Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan media tulis yaitu dengan cara mencatat semua hasil wawancara. Sedangkan dalam mengdokumentasikan data yang telah diambil peneliti menggunakan bantuan media handphone. Selanjutnya dalam proses aransemen lagu penelitian ini menggunakan bantuan media elektronik yaitu komputer beserta perangkatnya.

G. Sistematika Penulisan

Kerangka penulisan ini disusun menjadi empat bab. BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(36)

12

II Landasan Teori, BAB III Analisis, yang merupakan penguraian secara detail tentang tehnik aransemen yang dibutuhkan dalam proses aransemen medley 6 lagu daerah serta data-data yang diperlukan dalam analisis penerapan tehnik aransemen, dan analisis dari hasil wawancara dengan beberapa sumber dalam merespon hasil aransemen medley 6 lagu daerah tersebut. BAB IV Penutup, yang berisi tentang kesimpulan, saran, dan lampiran.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Gambar

Tabel 1. Subjek Penelitian........................................................................

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Di dalam penelitian ini, meskipun secara statistik belum terlihat hubungan yang bermakna antara kadar PM 2,5 udara dalam rumah dengan gejala ISPA balita, namun proporsi balita

Pengadaan bar ang/ jasa dilaksanakan secara elektr onik dengan mengakses aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektr onik (aplikasi SPSE) pada alamat w ebsite LPSE: http/ /

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada tanggal 2 Desember 2017 terhadap santriwati Madarasah Aliah di Pondok Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru,

Judul skripsi : Pertanggungjawaban Hukum Rumah Sakit Bagi Pasien BPJS Terhadap Tindakan Medis Yang di Lakukan oleh Dokter Muda.. Dengan ini

[r]

Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah aplikasi pengenalan batik tradisional indonesia berbasis android, dengan aplikasi tersebut dapat mempermudah pengguna untuk

Untuk menuju lokasi setiap turret, Anda harus menghadapi semua musuh tangguh yang ada di setiap level. sebelumnya Bedanya kali ini, Anda tidak dengan kekuatan lengkap karena

P.. pengalaman belajar secara langsung. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebaiknya dilaksanakan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap