i
SKRIPSI
PENERAPAN SISTEM E-FILLING DALAM PELAYANAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN (SPT) DI KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAKASSAR SELATAN
SUAIB SIDE E211 13 501
PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2018
ii UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ABSTRAK
Suaib Side (E211 13 501), Penerapan Sistem E-Filling dalam Pelayanan SPT Di KPP Pratama Makassar Selatan. xiv + 85 halaman + 2 tabel + 9 gambar + 18 pustaka (2004-2013) + 12 lampiran. Dibimbing oleh Drs.Nurdin Nara, M.Si dan Adnan Nasution,S.Sos, M.Si
Penelitian ini didasari adanya fluktuatif penerimaan pajak tiap penerimaan pajak yang dibayarkan, sehingga dalam menangani masalah tersebut perlu adanya reformasi sistem dalam menstimulus penerimaan pajak tiap tahunnya. Reformasi sistem informasi manajemen yang baik dan menggunakan sistem e-government dalam sebuah sistem pelayanan sangatlah dibutuhkan dimana sistem onliline sangat dibutuhkan dalam menangani masalah tersebut. Pelayanan berbasis online belum sepenuhnya diterapkan oleh wajib pajak dikarenakan masih adanya proses manual yang terdeteksi oleh pemberi layanan pajak.
Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana proses sistem pelayanan online ini di jalankan dan konsistensi penerapan sistem online tersebut di KPP Pratama Makassar Selatan. Sesuai dengan teori Parker (2004:1) berupa optimalnya sebuah informasi atau layanan informasi yang optimal seperti Ketersediaan, mudah dipahami, relevan, bermanfaat, tepat waktu, keandalan, akurat, dan konsisten.
Dasar penelitian ini adalah bersifat kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi lapangan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Kemudiandata dan hasil wawancara yang diperoleh di analisis secara deskriptif kualitatif
Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya data yang masih menggunakan sistem manual yang berada pada KPP Makassar Selatan. Tetapi pada proses penerapan Sistem berbasis Online telah diterapkan dengan baik dan menunjukkan konsistensi dengan mengharuskan memakai sistem online yang berkelanjutan.Maka dari itu di perlukan sosialisasi yang mendalam agar sampai kepada pihak yang dilayani dan pihak dilayani dapat mengoptimalkan sistem online tersebut.
Kata Kunci :Sistem Pelayanan Online, Pelaporan Online, Pajak.
iii UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ABSTRACT
Suaib Side (E211 13 501), application of the E-Filing System in the service of SPT In KPP Pratama SouthMakassar.XIV + 85 pages +2 tables +9 +8 image l ibrary (2004-2013) + 12 attachment. Guided by Drs. Nurdin Nara, M.si and Adnan Nasution, S. Sos, M, Si
The research was based on the existence of a fluctuating tax revenues each paid tax receipt, so that the problems in addressing the need for reform of the system for stimulate the tax revenue each year. The reform of the management information system and a good use of e-government systems in a service system is absolutely required where onliline system is urgently needed in dealing with the problem. Online-based services have not been fully implemented by the taxpayer because of the existence of a manual process that is still detected by the giver of the service tax.
The purpose of this research is how the process of this online service system on the run and the consistency of the application of the system online in KPP Pratama South Makassar. In accordance with the theory of Parker (2004:1) in the form of optimal an information or an optimal information services such as availability, comprehensible, relevant, useful, timely, reliability, accurate, and consistent. The basis of this research was qualitative in nature with type a descriptive research. The techniques used in the collection of data is a field observation, in-depth interviews, and documentation. Then the data interview and the results obtained in the qualitative analysis in descriptive
From the results of the research done indicates the existence of data that are still using manual systems that are located on the South of Makassar KPP. But in the process of implementation of Online-based systems have been applied properly and show consistency by requiring wear online system is sustainable. Thus in need of profound socialization in order to come to the party being served and the parties served can optimize the online system.
Keywords: Online Service Systems, Online Reporting, Tax.
iv UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
NAMA : Suaib Side
NIM : E21113501
Program Studi : Administrasi Negara
Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul PENERAPAN SISTEM E- FILLING DALAM PELAYANAN SPT DI KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN benar-benar merupakan hasil karya pribadi dan seluruh sumber yang dikutip ataupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
v
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Suaib Side NIM : E211 13 501
Program Studi : Administrasi Negara
Judul : Penerapan Sistem E-Filling dalam Pelayanan Surat Pemberitahunan Tahunan (SPT) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan
Telah diperiksa oleh Pembimbing I dan Pembimbing II, dan dinyatakan layak mengikuti ujian Skripsi, Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.
Makassar, 15 Januari 2018
vi UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Suaib Side
Nim : E 211 13 501
Program Studi : Administrasi Negara
Judul : “Penerapan Sistem E-Filling Dalam Pelayanan Surat Pemberitahuan Tahunan ( SPT ) di KPP Pratama Makassar Selatan.
Telah dipertahankan dihadapan sidang penguji skripsi Program Sarjana Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin pada hari Rabu, 5 Februari 2018.
Dewan Penguji Skripsi
Ketua Sidang : Drs. Nurdin Nara, M.Si
Sekretaris Sidang : Adnan Nasution, S.Sos, M.Si
Anggota : Dr. Badu Ahmad, M.Si
Dr.Muhammad Yunus, MA
Drs. Nelman Edy, M.Si
vii KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur, penulis panjatkan atas kehadirat Allah Subhana wa ta’ala, pencipta alam semesta atas limpaan rahmat dan nikmat yang tidak pernah putus kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENERAPAN SISTEM E-FILLING DALAM PELAYANAN SPT DI KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN” yang merupakan salah satu persyaratan untuk lulus dari Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan mendapatkan gelar sarjana. .Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai panutan dalam beritndak.
Ucapan terima kasih tak lupa juga penulis ucapkan untuk kedua orang tua penuls, Muh.Side Hamid dan Rabiah. Terima kasih yang sebesar-sebesarnya untuk Ibunda penulis yang telah mendidik dan merawat penulis dari kecil sampai saat ini, hingga penulis bisa menapaki jenjang pendidikan yang lebih layak lagi.
Terima kasih untuk setiap perjuangan dan juga do’a dari orang tua penulis, semoga Ayah dan Ibunda penulis dirahmati oleh Allah SWT, amin. Tidak lupa juga penulis haturkan banyak terima kasih kepada keluarga besar, saudara, om, tante, sepupu dan kerabat serta sahabat dekat penulis lainnya yang selalu memotivasi penulis agar segera menyelesaikan skripsi dengan cepat.
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis dengan segala kerendahan hati menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini dapat disusun dengan baik karena adanya dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :
viii 1. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA. Selaku Rektor Unhas beserta
para Wakil Rektor Universitas Hasanuddin dan staf.
2. Bapak Prof. Dr. Andi Alimuddin Unde, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin beserta para staf dan jajarannya.
3. Ibu Dr. Hj. Hasniati, S.Sos, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi FISIP Universitas Hasanuddin.
4. Bapak Drs. Nelman Edy, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi FISIP Universitas Hasanuddin.
5. Bapak Drs. Nurdin Nara, M.Si selaku penasehat akademik selama kurang lebih 4 tahun, terima kasih atas nasehat dan bimbingan yang diberikan selama ini.
6. Bapak Drs, Nurdin Nara, M.Si selaku pembibing I dan Bapak Adnan Nasution,S.Sos, M.Si selaku pembing II yang telah memberikan arahan dan masukan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan, membimbing dan menyempurnakan skripsi ini.
7. Bapak Prof. Dr. Badu Ahmad , M.Si Bapak Dr. H. Muhammad Yunus, MA dan Bapak Drs. Nelman Edy, M.Si selaku dewan penguji dalam ujian skripsi ini. Terima kasih atas kritik, saran dan masukannya yang sangat membangun dalam menyempurnakan skripsi ini.
8. Para Dosen Departemen Ilmu Administrasi Universitas Hasanuddin yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan yang sangat berharga selama kurang lebih 4 (empat) tahun perkuliahan.
ix 9. Seluruh Staff Departemen Ilmu Administrasi dan staff di lingkup FISIP UNHAS tanpa terkecuali. Terimakasih atas bantuan yang tiada hentinya bagi penulis selama ini.
10. Terima Kasih Kepada Bapak selaku Kepala Kantor KPP Pratama Makassar Selatan beserta Pegawai di KPP Pratama Makassar Selatan yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian dilokasi penelitian ini
11. Teman seangkatan penulis RECORD’13 (Regeneration Colored Of Determined), terimakasih telah menjadi keluarga selama 3 tahun di kampus Universitas Hasanuddin ini. Telah memberikan pengalaman dan cerita tersendiri selama ini. Terimakasih sudah mengajarkan arti kekompakan dan kebersamaan selama ini. Dan terima kasih telah memberikan saya kesempatan memimpin angkatan tercinta kita ini yaitu RECORD 13. Suatu pengalaman berharga bisa dipertemukan dalam satu RECORD 13. Semoga kita tetap kompak sampai seterusnya, amiin.
12. Terima kasih kepada saudara-saudara panutan saya “GALAPAGOS 013” ( jonathan, aik, Master edi, fachrizal david, febri, suherman ahmad, muh.
Irham,Reza Hafikar,Ismail al jamily, isman, jumardin, fajar, pahrudin, rama, reinaldy, resky natsir, riswan, sairuddin bae, sakti, yayat, zaenal basri, amiruddin, dan zal) yang telah banyak membantu memberi dukungan tiada henti dan selalu ada dalam kondisi apapun untuk penulis
13. Segenap Keluarga Besar HUMANIS FISIP UNHAS terimakasih atas pengalaman, pengetahuan serta kebersamaan dan kekeluargaan yang telah diberikan kepada penulis.
x 14. Terima kasih kepada Kanda-kanda CREATOR 07, BRAVO 08, CIA 09, PRASASTI 010, BRILIAN 011, RELASI 012,dan adik-adik UNION 014, CHAMPION 015, FRAME 016 dan LEADER 017 yang telah berbagi pengalaman selama berorganisasi di HUMANIS FISIP UNHAS
15. Terima kasih kepada Vivi Elvira Aprilda Husain yang selalu mendampingi dan mensupport selama penelitian hingga tahap akhir penyelesaian skripsi ini.
16. Terima kasih kepada Padlam Squad KKN 93 (Zaenal,S.Sos , Ari Rusli, Andi Suryani, SE, Ayu Amriani, Wahyuni, S.Sos, Ariski Wanti A, S.Sos, Nurfadhilah, SH, Indah Puspa, SH , Riany Febrianti, SH)
17. Terima kasih kepada segenap Keluarga Perkemi (Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia) Sulawesi Selatan.”Osh Gashoo Rei”
18. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu, saran dan kritik dari pembaca yang sehat dan membangun akan penulis terima dengan senang hati.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini memenuhi kriteria dalam kelulusan serta bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar, 15 Januari 2018 Penulis,
SUAIB SIDE NIM. E211 113 501
xi DAFTAR ISI
LEMBARJUDUL ...
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ...ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ...iii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ...iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ...v
KATA PENGANTAR ...vi
DAFTAR ISI ...x
DAFTAR GAMBAR ...xiii
DAFTAR TABEL ...xiv
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang ...1
I.2 Identifikasi Masalah ...6
I.3 Pembatasan masalah………. ...6
I.4 Rumusan Masalah ...6
I.5 Tujuan Penelitian ...7
I.6 Manfaat Penelitian ...7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kajian Teoritis II.1 Konsep Sistem ...9
II.2Data, Informasi, Sistem Informasi ...10
II.3 Manajemen ...13
II.4 Sistem Informasi Manajemen ...16
xii
II.5 Konsep E-Government ...18
II.6 Pelayanan Publik ...24
II.7 Pajak ...27
II.8 Penerapan Sistem E-Filling ...43
KERANGKA PIKIR II.9 Gambar Kerangka Pikir Sistem E-Filing ...46
BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pendekatan Penelitian ...47
III.2 Lokasi Penelitian ...47
III.3 Tipe Penelitian ...47
III.4 Jenis Data ...48
III.5 Narasumber atau Informan ...48
III.6 Fokus Penelitian ...49
III.7 Teknik Pengumpulan Data ...49
III.8 Teknik Analisis Data ...50
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV.1 Sejarah Berdiri KPP Pratama Makassar Selatan...52
IV.2 Sarana dan Prasarana KPP Pratama Makassar Selatan ...53
IV.3 Wilayah Kerja KPP Pratama Makassar Selatan ...54
IV.4 Visi dan Misi KPP Pratama Makassar ...56
IV.5 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar Selatan ...56
IV.6 Uraian Tugas KPP Pratama Makassar Selatan ...58
xiii BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
V.1 Hasil dan Pembahasan ...67
V.2 Penerapan Sistem E-Filling dalam Pelayanan SPT Di KPP Pratama Makassar Selatan ...67
a.Ketersediaan ...68
b. Mudah Dipahami ...70
c. Relevan ...70
d. Bermanfaat ...71
e. Ketepatan Waktu...72
f. Keandalan ...73
g.Akurat ...74
h. Konsisten...75
V.3 Wajib Pajak yang Melaporkan Manual dan Wajib Pajak Yang Sudah Melaporkan dengan Car Sistem E-Filling ...77
BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan ...82
VI.2 Saran ...83
DAFTAR PUSTAKA ...84 LAMPIRAN
xiv DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konsep Sistem Informasi ...17
Gambar 2.2 Layar Pertama Pendaftaran ...39
Gambar 2.3 Pengisian Data Pribadi ...39
Gambar 2.4 Pembuatan Password ...40
Gambar 2.5 Konfirmasi Akun ...40
Gambar 2.6 Aktivasi Akun ...41
Gambar 2.7 Kerangka Pikir ...45
Gambar 4.1 Luas Wilayah Kecamatan Di KPP Pratama Makassar Selatan ...55
Gambar 4.2 Strktur Organisasi KPP Pratama Makassar Selatan ...57
xv DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Persentasi/Pendapatan Pajak ...4 Tabel 5.1 Wajib Pajak Manual Dan E-Filling 79
1 BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi saat ini pemerintah dituntut harus cepat berbenah diri dalam meningkatkan sistem informasi guna menunjang dan meningkatkatkan kepuasan publik terhadap pelayanan yang diberikan.Sistem yang baik dan informasi yang cepat adalah hal yang penting ini dikarenakan teknologi yang semakin pesat dan sarana yang mendukung terciptanya informasi yang cepat lewat media dan sistem komputerisasi saat ini.
Informasi saat ini merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap organisasi seperti halnya manusia membutuhkan darah untuk hidupnya. Informasi bagi organisasi bagaikan darah untuk hidupnya (information like blood in the body) yang memungkinkannya untuk terus hidup (M..Khoirul Anwar :2004). Maka dari itu perlunya pengelolaan sistem informasi dalam setiap instansi atau organisasi pemerintahan saat ini dalam mengelola setiap informasi agar setiap informasi dapat dengan mudah didapatkan oleh publik dan dapat memudahkan proses pengambilan keputusan setiap problem yang dihadapi oleh organisasi pemerintahan.
Era saat ini ialah era digital dapat merubah secara signifikan mekanisme pekerjaan yang klasik menuju kearah yang lebih modern. Reformasi birokrasi pun perlu di implementasikan untuk menerapkan sistem pekerjaan modern ini dengan menggunakan bantuan mesin yang dapat mempermudah pekerjaan manusia ,misalnya dengan mesin komputerisasi saat ini. Konsep ini memiliki nuansa
2 bagaimana organisasi berusaha menggunakan perangkat komputer, yang dapat diaplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk meningkatkan kinerja organisasi secara signifikan. Informasi yang diolah dengan menggunakan komputer dapat digunakan manajemen organisasi maupun perseorangan dengan keahlian yang dimiliki sebagai sarana komunikasi dan pemecahan masalah, informasi dapat digali melalui sumber-sumber yang tersedia seperti : Sumber daya manusia, Material, Alat, Biaya yang dibutuhkan perusahaan serta data yang akan diolah (Eti Rochaety,dkk 2013).
Proses peralihan pekerjaan organisasi pemerintahan dari cara klasik menuju digital dengan mengimplmentasikan teknologi ini berkaitan dengan proses pengimplemntasian e-government dewasa ini. Di karenakan e-government merupakan proses transformasi pemerintah dengan usaha pencipataan suasana penyelenggaraan pemerintah yang sesuai dengan obyektif bersama (shared goals) dari sejumlah komunitas yang berkepentingan. Oleh karena itu visi yang dicanangkan juga harus mencerminkan visi bersama dari para stakeholders.
Bercermin dari organisasi perpajakan saat ini kebanyakan kantor wilayah perpajakan atau dirjen pajak mereform sistem perpajakan di Indonesia dengan menerapkan sistem modern (digital) dengan menerapkan sistem komputerisasi online seperti sistem online pembayaran pajak,pelaporan pajak,dll. Pada Kantor Pelayanan Pajak di seluruh Indonesia telah dihimbau untuk mereferom sistem perpajakan dengan menerapkan sistem perpajakan online dengan mengimplementasikan sistem online pelaporan pajak yang disebut Surat Pembertiahuan Tahunan yang dikemas menjadi satu sistem yaitu sistem E-Filling.
3 Perkembangan implementasi teknologi informasi ke dalam sistem informasi organisasi telah sedemikian pervasive sehingga hampir semua kegiatan organisasi, termasuk catatatn perpajakan, terekam ke dalam system informasi yang dikelolanya.Salah satu pengintegrasian dari sistem informasi manajemen dalam sebuah sistem perusahaan/organisasi yaitu penggunaan sistem on-line dalam kegiatan perpajakan. Salah satu aplikasi penggunaan sistem online adalah dengan menggunakan electronic filling (e-filling). E-filing adalah suatu cara penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada website Direktorat Jendral Pajak (www.pajak.go.id). E- filling ini diharapkan dinilai mampu menjawab dan menyikapi masalah mengenai meningkatnya kebutuhan komunitas wajib pajak yang tersebar di seluruh Indonesia akan tingkat pelayanan yang harus semakin baik, mengurangi sistem dengan menggunakan kertas dan kelancaran administrasi, serta mengedukasi warga Indonesia untuk beralih menggunakan teknologi sebagai proses pelaporan pajaknya.
Melalui keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-88/PJ/2004 pada bulan mei tahun 2004 secara resmi diluncurkan produk E-Filling. Tepatnya pada tanggal 24 januari 2005 bertempat di kantor Kepresidenan, Presiden Republik Indonesia bersama-sama dengan direktorat Jenderal Pajak meluncurkan produk E- Filling atau Electronic Filling System (Ayu, dalam Sari Nurhidayah 2015).
Namun, pada proses pengimplementasian system E-filling ini tidak semua serentak dijalankan oleh Kantor Pelayanan Pajak di seluruh Indonesia. Buktinya di KPP Pratama Makassar Selatan proses penerapan sistem E-Filling baru dijalankan pada tahun 2011 (Bakri Subarkah Account Representative, 2016). Maka dari itu
4 penulis tertarik untuk meneliti sejauh mana penerapan sistem E-Filling ini berjalan di KPP Pratama Makassar Selatan.
Masalah-masalah yang dapat ditarik selama proses pengimplemetasian E- filling adalah proses pengoptimalan dijalankannya sistem ini dimana menuntut semua stakeholder dalam hal ini para pemberi layanan pajak dan yang di layani yaitu Wajib Pajak itu sendiri tanggap akan teknologi, dikarenakan proses untuk menjalankan sistem E-filling dituntut menguasai sistem komputerisasi dengan memakai jaringan internet (on-line), sehingga melahirkan pengoptimalan sistem E- filling.
Dalam hal ini sistem E-Filling ini dapat menjadi acuan untuk menstimulus wajib pajak dalam mealporkan pajaknya agar proses pembayaran pajak berlangsung secara transparan dan akuntabilitas, serta mudah dalam hal proses pelayanannya.
Hal ini juga dapat mengatasi masalah-masalah pajak yang kadang dalam penerimaannya terjadi fluktuatif di setiap tahunnya,seperti pada gambar di bawah ini:
Tabel 1.1 Persentase/Pendapatan Pajak
Sumber :www.pajak.go.id
Jenis Penerimaan 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Penerimaan Pajak 763.67 T 885.027 T 995.214 T 985.116 T 1.294.259 T 1.360.138 T Penerimaan Bea dan
Cukai 115.015 T 131.211 T 153.151 T 161.733 T 194.997 T 186.527 T PNBP 286.567 T 341.143 T 349.157 T 398.54 T 269.075 T 273.85 T
Hibah 4.662 T 825 T 4.484 T 4.713 T 3.312 T 2.032 T
Total Pendapatan
Negara 1.169.915 T 1.358.205
T 1.502.005 T 1.550.100 T 1.761.643 T 1.822.547 T Persentase Pajak/Total
Pendapatan Pajak 65,3% 62,2% 66,3% 63,6% 73,5% 74,6%
5 Ini menandakan terjadinya fluktuatif pada tahun 2011 sampai 2016, untuk itu E-filling diharapkan mengatasi masalah perpajakan ini melalui sistem tersebut.
Terdapat bebrapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu mengenai Kepatuhan Wajib Pajak, diantaranya penelitian yang memiliki hasil sejenis yang dilakukan oleh Siti dalam Sari Nurhidayah (2015) yang menunjukkan adanya pengaruh peningkatan kepatuhan Wajib Pajak sebelum dan sesudah program, e- SPT dalam melaporkan SPT masa PPN yang diterima. Adapun penelitian lainnya yang di teliti oleh Sari Nurhidayah (2015) mengenai Pengaruh Penerapan Sistem E- Filling Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Pemahaman Internet Sebagai Variabel Pemoderasi Pada KPP Pratama Klaten yaitu menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan Penerapan Sistem E-Filling terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, hal ini dibuktikan melalui analisis regresi linier sederhana diperoleh nilai AdjustedR Square sebesar 0,358.
Berdasarkan uraian dan masalah yang di paparkan diatas yaitu terjadinya fluktuatif pendapatan perpajakan di tahun 2011-2016 dan keinginan peneliti mengedintifikasi pengoptimalan penerapan sistem online yaitu sistem elektronik filling (E-Filling) yang dinilai juga dapat mengatasi fluktuatifnya pendapatan pajak yang telah di uraikan. Maka dengan ini peneliti akan melakukan sebuah penelitian
“Penerapan SistemE-Filling dalam Pelayanan Surat Pemberitahunan Tahunan (SPT) di Kantor Pelayanan Pajak Makassar Selatan.
6 I.2 Identifikasi Masalah
Adapun masalah dan menjadi alasan penulis memilih judul dikarenakan sistem E-Filling diniliai dapat membantu mengoptimalkan pembayaran pajak yang transparansi dan memudahkan pelayanan wajib pajak mengetahui pajak yang akan di bayarkannya, serta dinilai dapat mengatasi dan menjadi solusi dari fluktuatifnya pembayaran pajak di tahun 2011-2016 yang bersumber dari web direktorat jenderal pajak itu sendiri yakni (www.pajak.go.id)
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan,maka didientifikasi masalah sebagai berikut:
1. Terjadinya fluktuatif pendapatan pajak di tahun 2011-2016
2. Masih rendah pengetahuan perpajakan dan pentingnya pajak bagi pembangunan negara oleh wajib pajak.
I.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, peneliti mencoba membatasi masalah yang hendak dipecahkan melalui kegiatan penelitian. Batasa masalah yang akan diteliti dalam peneltian ini adalah mengenei “Penerapan Sistem E-Filling dalam Pelayanan Surat Pemberitahunan Tahunan (SPT) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan)”.
I.4 Rumusan Masalah
Sesuai latar belakang masalah tersebut maka, rumusan masalah dalam penelitian ini :
7 1. Bagaimanakah Penerapan Sistem E-Filling di KPP Pratama Makassar
Selatan?
2. Bagaimanakah Persepsi Wajib Pajak terhadap Sistem E-Filling dalam Pelayanan SPT?
I.5 Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan sebagai berikut :
1. ,Untuk mengetahui Penerapan E-Filling dalam pelayanan Pajak di KPP Pratama Makassar Selatan.
2. Untuk mengetahui persepsi Wajib Pajak terhadap sistem E-Filling yang diproses oleh masyarakat atau wajib pajak itu sendiri?
I.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang dibedakan menjadi 2 macam yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis.
a. Peneltian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian sejenis yang tertarik melakukan penelitian selanjutnya.
b. Penelitian ini diharapkan mampu menambah dan mengembangkan wawasan, informasi, dan pemikiran serta ilmu pengetahuan yang khususnya berkaitan denganPenerapan Sistem E-Filling dalam Pelayanan Surat Pemberitahunan Tahunan (SPT) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan.
8 2. Manfaat Praktis
a. Bagi Direktorat Jenderal Pajak dan KPP Pratama Makassar Selatan, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi aparat pajak dalam memberikan gambaran mengenai Penerapan Sistem E-Filling dalam Pelayanan Surat Pemberitahunan Tahunan (SPT) sehingga dapat berinovasi dalam mengembangkan teknologi untuk mengoptimalkan pelayanan tehadap wajib pajak.
b. Bagi pihak penulis dan pembaca sendiri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi untuk menambah wawasan mengenai kemudahan pelaporan SPT bagi wajib pajak.
9 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
II.1.Konsep Sistem
Terdapat beberapa definisi sistem menurut para ahli yang akan di ulas di kajian pustaka ini. Untuk menjelaskan arti sistem ini akan mengutip pendapat beberapa penulis. Menurut Gordon B .Davis dalam Moekijat, bukunya management information Systems :conceptual foundation, structure, and Development, menyatakan bahwa sistem dapat abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi –konsepsi yang saling bergantung.Misalnya, sistem teologi adalah susunan yang teratur dari gagasan- gagasan tentang Tuhan, manusia, dan sebagainya. Sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Norman L.Enger dalam Moekijat (2005:3) suatu sistem terdiri atas kegiatan- kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi. Kemudian menurut Prajudi Atmosudirdjo dalam Moekijat (2005:4) sesuatu yang terdiri atas obyek-obyek atau unsure-unsur, atau komponen-komponen yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu.
Beberapa Ensiklopedia menjelaskan arti sistem itu sebagai berikut :
10 Menurut O’Brien dan marakas dalam jurnal Sri Dewi Anggadini sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan Sedangkan menurut Ensiklopedi Admnistrasi dalam buku Moekijat (2005:6) Suatu rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu kebulatan untuk melaksanakan suatu fungsi. Misalnya sistem kearsipan. Ini meliputi pelbagai prosedur dan metode-metode dalam mengklasifikasi surat-surat, memberi kode-kode tertentu, menyimpannya dalam berkas, memeliharanya secara tepat, terus sampai terakhir mengenai cara-cara penyingkiran dan memusnahkan surat-surat yang sudah tidak di perlukan lagi.
II.2 Data, Informasi, dan Sistem Informasi
II.2.1 Pengertian Data
Menurut Murdick et al dalam Wahyudi K dan Subando (2004:11),secara singkat dapat dirumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan,biasanya dicatat untuk diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.
Menurut The Liang Gie dalam Moekijat (2005:7), data atau bahan keterangan adalah, peristiwa ataau kenyataan lainnya apapun yang mengandung sesuatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, penetapan keputusan. Data adalah ibarat bahan mentah yang melalui pengolahan tertentu lalu menjadi keterangan (information).
11 Menurut Witarto dalam jurnal Yonatan Liliek Prihartanto (2012)Data adalah representasi dari suatu fakta, yang dimodifikasi dalam bentuk gambar, kata, dan/atau angka.Manfaat data adalah sebagai satuan epresentasi yang dapat diingat, direkam, dan dapat diolah menjadi informasi.Karakteristiknya, data bukanlah fakta, namun representasi dari fakta.Kata sederhananya, data adalah catatan tentang fakta, atau data merupakan rekaman catatan tentang fakta.Data yang baik, adalah yang sesuai dengan faktanya.
Menurut Gordon B.Davis dalam Moekijat (2005:8), data bahan adalah info bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang tidak acak yang menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan , hal-hal, dan sebagainya.
Data-data dibentuk dari lambang grafis. Lambang grafis ini dapat alfabetis, numerik, atau berupa lambang-lambang khusus seperti *,$, dan~. Data-data disusun untuk tujuan pengolahan menjadi susunan data , susunan kearsipan ,dan pusat data atau landasan data,
Sedangkan menurut Richard A. Johnson, Freemont E. Kast, dan James E.
Roszenwig dalam Moekijat(2005:8) dikatakan bahwa, data adalah fakta-fakta yang dipergunakan sebagai suatu dasar untuk penghitungandan pengolahan meliputi serangkaian tindakan-tindakan atau operasi-operasi yang secara pasti mengarah pada suatu akhir.
II.2.2 Informasi
Ada beberapa penegertian dari informasi itu sendiri, menurut Gordon B.
Davis dalam Moekijat (2005 :9), informasi adalah data yang telah diolah menjadi
12 suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan- keputusan yang akan datang.
Sedangkan menurut Mc Leod dalam jurnal Sri Dewi Anggadini salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi manjajer, yang pengelolaannya menggunakan peralatan komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi dengan segera.
Menurut Parker dalam buku M.Khoirul Asianti oetojo S (2004:11) syarat- syarat tentang informasi yang baik yang lebih lengkap sebagai berikut :
1. Ketersediaan (availability),
2. Mudah dipahami (comprehensibility) 3. Relevan.
4. Bermanfaat 5. Tepat waktu.
6. Keandalan (Realiblty) 7. Akurat
8. Konsisten
II.2.3Sistem Informasi
Menurut Notohadiprawiro, dalam jurnal Yonatan Liliek Prihartanto (2012), Istilah informasi itu sendiri secara umum menyiratkan suatu pengumpulan data yang
13 terorganisasi beserta tatacara penggunaannya yang mencakup lebih jauh daripada sekedar penyajian data
Dari pernyataan demikian maka sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya (Kertahadi, 2004:40 dalam M.Khoirul Anwar Asianti Oetojo S). Setiap sistem informasi menyajikan tiga hal pokok (Lynch dalam M.Khoirul Anwar Asianti oetojo S 2004) :
Pengumpulan dan pemasukan data,
Penyimpanan dan pengambilan kembali (retrieval) data, dan
Penerapan data, yang dalam hal sistem informasi terkomputerisasi termasukpenayangan (display).
II.3 Manajemen
Ada banyak yang dapat kita temukan dari berbagai definisi manajemen.
Menurut Prajudi Atmosudirdjo, S.H dalam Moekijat (2005:11) pengertian manajemen itu di pandang sebagai:
1. Orang-orang
Semua orang yang mempunyai fungsi atau kegiatan pokok sebagai pemmimpin-pemimpin kerja.
2. Proses
Adanya kegiatan-kegiatan yang berarah ke bawah, jadi berupa kerja-kerja untuk mencapai tujuan tertetu.
3. Sistem kekuasaan.
14 Atau sistem kewenangan atau wewenang supaya orang-orang menjalankan
pekerjaan.
Dalam hubungannya dengan istilah “Sistem informasi Manajemen”, manajemen dipandang sebagai orang-orang, yakni semua orang yang mempunyai fungsi atau kegiatan pokok sebagai pemimpin-pemimpin kerja. Dengan kata lain, yang dimaksud dengan manajemen disini adalah manajer.
Sedangkan menurut George R. Terry dalam Moekijat (2005:13) mengatakan bahwa manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya. Menurut Dale Yoder, Ph.D dalam Moekijat (2005:13) memandang manajemen juga sebagai suatu proses dan menunjukkan proses perencanaan, pengarahan, dan pengawasan. Di sisi lain menurut Drs.
Sarwoto dalam Moekijat (2005:13) memandang manajemen adalah suatu proses proses kegiatan yang dengan memanfaatkan unsur-unsur (man,money,material,dan method) 4 M secara efisien mencapai sesuatu tujuan tertentu.
Di sisi lain manajemen ilmiah modern dicetuskan oleh Frederic W. Taylor dalam Wahyudi K dan Subando Agus M (2004:12) dengan menerbitkan karyanya yang berjudul The Princples of Scientific Management.Di dalamnya dikatakan bahwa banyak kegiatan sehari-hari dalam pemerintahan yang tidak efisien sehingga perlu dilakukan kegiatan yang sistematis. Sedangkan menurut Henry fayol dalam Wahyudi K dan Subando Agus M (2004:12) selanjutnya mengembangkan teori
15 manajemen modern yang secara prinsip menekankan tentang penilaian terhadap masa depan dan persiapannya. Fayol bahkan mencatat 14 prinsip manajemen, antara lain : pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan perintah, kesatuan pengarahan, dan sebagainya.
Definisidiatas telah mencakup fungsi-fungsi manajemen yang fundamental serta bentuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Menurut Suradinata dalam Wahyudi K dan Subando Agus M (2004:13), sumberdaya yang mendukung bagi pencapaian sasaran tersebut ada enam M yakni :Men (manusia), materials (bahan), Money (uang), Machines (Mesin), Methods (cara), dan Markets (pasar). Pengelolaan terhadap sumberdaya tersebut dilakukan dengan tindakan-tindakan manajemen sebagai berikut :Planning (perencanaan), Orgainizing (pengorganisasian), Actuating (penggiatan) dan Controlling (Pengawasan) sesuai yang disebut dengan POAC.
Berbeda dengan Terry , fungsi-fungsi manajemen yang harus dilaksanakan menurut Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel seperti di tunjukkan Suradinata dalam Wahyudi K dan Subando Agus M (2004:13) adalah antara lain : Planning (perncanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing (Pengisian jabatan), Directing (Pengarahan), dan controlling (Pengawasan). Sedangkan menurut Henry fayol,fungsi-fungsi manajemen yang harus diimplementasikan adalah : Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Commanding (Pemberian perintah), Cordinating (Pengkordinasian) dan Controlling (Pengawasan).
16 II.4 Sistem informasi Manajemen
Gordon B. Davis dalam Eti Rochaety,dkk (2013:9), sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan proses pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Robert W, Holmes dalam Eti Rochaety,dkk (2013:9), Sistem informasi Manajemen adalah sistem yang dirancang untuk menyajikan informasi pilihan yang berorientasi kepada keputusan yang diperlukan oleh manajemen guna merencanakan, mengawasi dan menilai aktivitas organisasi yang dirancang dalam kerangka kerja yang menitikberatkan pada perencanaan keuntungan, perencanaan, penampilan , dan pengawasan pada semua tahap.
Menurut Raymond McLeod,Jr dan George P. Scheel dalam Eti Rochaety,dkk (2013 :10) Sistem informasi dapat digunakan untuk memberikan keunggulan kompetitif kepada perusahaan. Pendukung utama keunggulan kompetitif adalah Michael Porter, yang mengembangkan konsep-konsep seperti rantai nilai dan sistem nilai. Sistem informasi dapat mencapai keunggulan kompetitif pada tiga tingkatan: strategis, taktis, dan operasional. Ketika ketiga tingkatan diatas bekerja untuk mencapai tujuan yang sama, maka perusahaan akan dapat meraih potensi keuntungan yang paling besar.
Dalam jurnal Manajerial ilmiah (2005) mendefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan ,saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang
17 lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data dan menerima masukan (output) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing) dan menghasilkan keluaran (output).Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi informasi guna pengambilan keputusan pada perencanaan,pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan dan menyajikan sinergi organisasi pada proses (Murdic dan Ross,2004:40 dalam M.Khoirul Anwar Asianti Oetojo S). Dengan demikian, sistem informasi beradasarkan konsep (input, processing, output IPO). Dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.1 Konsep Sistem Informasi
Adapun SIM berbasis computer menurut Parker dalam Wahydi Kumorotomo dan Subando Agus Margono (2004) terdiri dari manusia, perangkat keras (hardware), peranggkat lunak ( software), data, dan prosedur –prosedur organisasi yang saling berinteraksi untuk menyediakan data dan informasi yang tepat pada waktunya kepada pihak-pihak di dalam maupun luar organisasi yang berkompeten.
Stair dalam M.Khoirul Anwar Asianti Oetojo S (2004:41) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis computer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut :
Input data d
Da d
Output Data Pemrosesan
18 1. Hardware, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan
memasukkan data, memproes data dan keluaran data.
2. Software, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke computer
3. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi . 4. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna
sistem dengan sistem computer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.
5. Manusia, yaitu personil dari sistem informasi meliputi, manajer, analisis, programmer, operator, dan bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.
6. Prosedur, yakni tata cara yang meliputi strategi, kebijakan, metode dan peraturan dalam mengunakan sistem informasi berbasis computer.
II.5 Konsep E-Government
Kebijakan pemerintah dituangkan dalam bentuk Inpres No.3 Tahun 2003 dan Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informasi tentang Pengembangan e-Gov yang merupakan wujud keinginan pemerintah dalam upaya mendorong bangsa Indonesia menuju masyarakat yang berbasis pengetahuan (Knowledge-based Society).
Dalam Buku Richardus Eko Indrajit (2005:5) kata E-government dapat diartikan secara beragam Karena pada dasarnya e-government dapat menampakkan dirinya dalam berbagai bentuk dan ruang lingkup.Oleh karena itu adalah merupakan keharusan untuk mendefinisiskan secara jelas visi dari pengembangan e-government tersebut.
19 Dalam buku indrajit (2002) memiliki E-government memiliki definisi dari instutisi non-pemerintahan seperti :
Bank dunia (World Bank) mendefinisikan e-government sebagai berikut:
“E-government refers to the use by government agencies of information technologies (such as wide Area Networks, the internet, and mobile computing) that have the ablitiy to transform relations with the citizens, businesses, and other arms of government.”
”E-government lebih digunakan oleh aparatur pemerintah di bagian teknologi informasi yang biasa kita sebut dengan IT (semacam tugas pemerintah yang mengurus jaringan yang luas,internet, dan komputerisasi) dimana hal tersebut mempunyai kemampuan dan kegunaan untuk memperbaiki hubungan dengan publik atau masyarakat, pelaku bisnis,dan aparatur pemerintah lainnya.
Di sisi lain, UNDP (United Nation Development Programme) dalam suatu kesempatan mendefinisikannya secara lebih sederhana, yaitu :
“E-Government is the application of information and communication Technology (ICT) by government agencies.
”E-geovernment adalah alat atau aplikasi teknologi informasi dan komunikasi dari aparatur pemerintah itu sendiri”
Sementara itu Vendor perangkat lunak terkemuka semacam SAP memiliki definisi yang cukup unik, yaitu :
20
“E-governement is a global reform movement to promote the internet use by government agencies nd everyone who deals with them.
“E-government adalah reformasi global yang mempromosikan penggunaan internet oleh aparatur pemerintah dan setiap orang atau masyarakat berhak mengunakannya.
Janet Caldow, Direktur dari Institute for Electronic Government (IBM Corporation) dari hasil kajiannya bersama Kennedy School of Government, Harvard University, memberikan sebuah definisi yang menarik, yaitu:
“Electronic government is nothing short of a fundamental transformation of government and governance at a scale we have not witnessed since the beginning of industrial era”
“E-government bukan merupakan dasar pokok dari transformasi pemerintah dan skala pemerintahan tidak mempunyai bukti atau tanda berdirinya era industry.
Definisi menarik dikemukakan pula ileh Jim Flyzik (US Departement of Treasury) ketika diwawancarai oleh Price WaterhouseCoopers dalam buku Dr,Ir. Indrajit Richardus Eko MSc,MBA, dilaman yang bersangkutan mendefiniskan:
“E-government is about bringing the government into the world of the internet, and work on internet time.
“E-government merupakan bawaan oleh pemerintah di dunia untuk menggunakan internet, dan setiap waktu bekerja dengan internet.
21 Sekarang mari melihat pengkajian dari pemerintah dalam menggambarkan E-government itu sendiri, yaitu :
Pemerintah Federal Amerika Serikat mendefinisikan e-government secara ringkas, padat, dan jelas, yaitu :
“E-government refers to the delivery of government information and services online through the internet or other digital means”
“E-government lebih kepada pengiriman oleh informasi pemerintah dan layanan online yang disambungkan oleh internet atau alat digital tentunya”
Pemerintah New zealend melihat e-government sebagai sebuah fenomena sebagai berikut:
“E-government is a way for government to use the new technologies to provide people with more convenient acces to government information and services, to improve the quality of the services and to provide greater opportunities to participate in our democratic instituitions and processes.”
“E-government adalah jalan pemerintah untuk menggunakan teknologi baru untuk menyediakan layanan informasi untuk masyarakat yang lebih mudah di jangkau, untuk meningkatkan kualitas layanan dan untuk menyediakan peluang yang baik agar dapat berpartisipasi dalam mewujudkan institusi demokratis dan mengenal proses.
22 Ketika mempelajari penerapan e-government di Asia Pasifik, Clay G. Wescott (pejabat Senior Asian Development Bank) dalam buku Dr,Ir Indrajit Richardus, MSc,MBA (2005) Mencoba mendefinisikannya sebagai berikut :
“E-government is the use of information and communication technology (ICT) to promote more efficient and cost-effective government, facilitate more convenient government services, allow greater public acces to information, and make government more accountable to citizens.
“E-government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mempromosikan pemerintah yang efisiensi dan efektif yang lebih, fasilitas yang baik,mudah di jangkau dari layanan pemerintah tersebut, membolehkan masyarakat menjangkau informasi yang baik, dan membuat pemerintah lebih akuntabel (bertanggung jawab) kepada masyarakat.
Jiwa e-government sebenarnya adalah suatu penciptaan suasana penyelenggaraan pemerintahan yang sesuai dengan obyektif bersama (shared goals)dari sejumlah komunitas yang berkepentingan. Oleh karena itu visi yang dicanangkan juga harus mencerminkan visi bersama dari para stakeholder yang ada, misalnya :
a. Memperbaiki produktivtasnya dan kinerja operasional pemerintahan dalam melayani pelanggannya
b. Mempromosikan pemerintahan yang bersih dan transparan
c. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui kinerja pelayanan publik
23 d. Menjamin terciptanya penyelenggaran negara yang demokratis dan lain
sebagainya.
Setiap komunitas masyarakat dalam sebuah negara atau daerah pasti memiliki kondisi kebutuhan yang unik. Siap tidaknya mereka utuk mulai menerapkan konsep e-government sangat bergantung pada dua hal yang utama, secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada jenis atau model e- government yang akan diterapkan, yaitu :
a. Kebutuhan seperti apa yang saat ini menjadi prioritas utama dari masyarakat di negara atau daerah terakit.
b. Ketersediaan sumberdaya yang terdapat pada domain masyarakat dan pemerintah tersebut.
Dengan kata lain,problem kesiapan untuk menerapkan prinsip-prinsip e- government bukanlah merupakan masalah pemerintah saja, tetapi adalah masalah bersama seluruh komunitas di dalam domain pemerintahan yang dimaksud, yaitu masyarakat, para pelaku bisnis, komunitas organisasi, dan lain sebagainya. Tanda- tanda adanaya kesiapan biasanya berasal dari terdapatnya pemimpin atau leader dari pemerintahan yang memperlihatkan political will untuk mempromosikan pengimplementasian e-government. Pemimpin ini tidak saja harus pintar dalam hal penyusunan konsep, tetapi harus pula menjadi motivator ulung di dalam fase implementasi (action).Hal kedua yang menunjukkan adanya kesiapan untuk kea rah penerapan e-government adalah adanya suatu “kebijakan” atau nuansa keinginan dan kesepakatan dari kalangan pemerintah dan stakeholder untuk saling membagi
24 dan tukar-menukar informasi dalam pneyelenggaraan aktivitas kegiatan sehari- hari.Sekilas nampak bahwa hal ini sangat sederhana, namun pada tingkatan operasional tidak semudah yang dibayangkan karena masalah “menyimpan informasi untuk diri sendiri dan tidak ingin membaginya dengan pihak lain” telah membudaya di dalam diri birokrat.
Dengan adanya pemimpin dan kebijakan diatas, maka paling tidak ada dua prasyarat awal yang telah dipenuhi oleh sebuah komunitas yang telah bersiap diri untuk mengimplementasikan konsep e-government. Di samping kedua hal tersebut, ada sejumlah faktor penentu yang patut menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan tingkat kesiapan sebuah daerah untuk menerapkan e-government, yaitu :
a. Infrastruktur Telekomunikasi
b. Tingkat konektivitas dan Penggunaan TI oleh Pemerintah c. Kesiapan Sumber Daya Manusia di Pemerintah
d. Ketersediaan Dana dan Anggaran e. Perangkat Hukum
f. Perubahan Paradigma
II.6 Pelayanan Publik
Menurut Albrecht dalam Lovelock dalam buku Prof.Dr.Hj. Sedarmayanti, M.Pd., A.PU(2010:243) pelayanan suatu pendenkatan organisasi total yang menjadi kualitas pelayanan yang diterima pengguna jasa, sebagai kekuatan penggerak utama dalam pengoperasian bisinis.
25 Menurut Thoha dalam Sedarmayanti, (2010:243) Pelayanan masyarakat ialah usaha yang dilakukan oleh seseornag dan atau kelompok orang atau instansi tertentu untuk member bantuan dan kemudahan kepada masyarakat dalam mencapai tujuan.
Menurut Moenir dalam buku Sedarmayanti, (2010:243) pelayanan merupakan kepentingan umum dimana suatu bentuk kepentingan yang menyangkut orang banyak/masyarakat, tidak bertentangan dengan norma dan aturan, yang kepentingan tersebut, bersumber pada kebutuhan (hajat/hidup orang banyak/masyarakat itu).
Menurut Kotler dalam L.Poltak Sinambela (2014:4) pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik. Selanjutnya Sampara berpendapat, pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.
Sementara itu,istilah publik berasal dari bahasa inggris public yang berarti umum, masyarakat, negara. Kata publik sebenarnya sudah diterima menjadi Bahasa Indonesia Baku menjadi Publik yang berarti umum, orang banyak, ramai.
Padanan kata yang tepat digunakan adala praja, yang sebenarnya bermakna rakyat sehingga lahir istilah pamong praja yang berarti pemerintah yang melayani kepentingan seluruh rakyat.
26 Menurut Black Henry dalam Ibrahim dalam buku Sedarmayanti,(2010:244), berkaitan denga hak yang melekat pada publik:
a. Public service :ditujukan kepada pelayanan terhadap kebutuhan yang bersifat umum dari masyarakat, karena itu dapat dituntut agar dilaksanakan.
Kepentingan umum, menyangkut pelayanan, sehingga dinyatakan sebagai pelayanan bagi kepentingan umum. Perwujudan hak dan pertenggung jawaban menjadi milik umum, hal ini tampak dari adanya kebutuhan masyarakat yang bersifat umum.
b. Public utilities : Pelayanan atas komoditi dan jasa dengan menggunakan sarana milik umum, yang dapat dilakukan oleh orang/badan keperdataan namun harus dengan pelayanan tanpa diskriminasi. Ada hak yang dimiliki masyarakat untuk mendapat pelayanan terus menerus, secara efisien dan membayar dengan harga pantas. Hak tersebut harus terwujud dengan tersedianya pelayanan kepada semua masyarakat. Bilamaa diperlukan, hak itu dapat dituntut dengan paksa secara hukum untuk dilaksanakan.
c. Public Interest LAW (Pro Bono Publico) : Dalam bentuk karya pekerjaan/pelayanan yang dilakukan karena belas kasihan demi kemanfaatan umum dan kebaikan umum.
Pelayanan publik diartikan, pemeberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Selanjutnya menurut Kepmenpan Np.63/KEP/M.PAN/7/2003 dalam Ljan Poltak Sinambela (2014:4) publik adalah
27 segala kegiatan upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksnaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kemudian menurut Barata dalam jurnal Erlando pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.
II.7 Pajak
Definisi atau penegertian pajak menurut Rochmat Soemitro dalam Mardiasmo (2011:1) ialah pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dpat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Dalam jurnal Ririn Irmayanti (2015) Soemitro dalam Sumarsan, pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra pretasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.
Pengetahuan Pajak yaitu langkah pendewasaan pemikiran seorang wajib pajak melalui upaya pengajaran dan pelatihan Pancawati dan Nila, (2013).Melalui
28 pendidikan formal dan non formal dapat meningkatkan pengetahuan wajib pajak, karna pengetahuan perpajakan merupakan hal yang paling mendasar harus dimiliki wajib pajak.
II.7.1 Fungsi Pajak
1. Fungsi budgetair, pajak adalah sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya
2. Fungsi mengatur (regulerend), pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi
II.7.2 Kedudukan Hukum Pajak
Menurut Rochmat Soemitro, dalam Mardiasmo (2011), Hukum pajak mempunyai kedudukan diantara hukum-hukum sebagai berikut:
1. Hukum perdata, mengatur hubungan antara satu individu dengan individu lainnya.
2. Hukum Publik, mengatur hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya. Hukum ini dapat terinci lagi sebagai berikut :
Hukum Tata Negara
Hukum Tata Usaha (Hukum Administratif)
Hukum Pajak
Hukum Pidana II.7.3 Asas Pemungutan Pajak
29 1. Asas domisili (asas tempat tinggal)
Negara berhak menegenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.Asas ini berlaku untuk wajib pajak dalam negeri.
2. Asas Sumber
Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.
3. Asas Kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan suatu negara.
II.7.4 Sistem Pemungutan Pajak
1. Official Assesment system
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak .Ciri- cirinya :
Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus
Wajib pajak bersifat pasif
Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus 2. Self Assement Sysytem
30 Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.Ciri-cirinya :
Wewenang untuk menentukan besarnya pajak tertuang pada wajib pajak
sendiri
Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri
pajak yang terutang
Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
II.7.5 Surat Pemberitahuan (SPT)
1. Pengertian SPT
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, obek pajak dan/atau bukan obje pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Fungsi SPT
Fungsi Surat Pemberitahuan bagi wajib pajak Pajak Penghasilan adalah sarana untuk melaporkan dan memepertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang :
a. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan/atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 (satu) Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak;
31 b. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan/atau bukan objek pajak;
c. Harta dan kewajiban san/atau pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau pemungutan pajak oang pribadi atau badan lain dalam 1(satu) Masa Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perndang-undangan perpajakan.
Bagi pengusaha Kena Pajak, fungsi Surat Pemberitahuan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang mewah yang sebenarnya terutang dan melaporkan tentang :
Pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Kelurahan
Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh
Pengusaha Kena Pajak dan/atau melalui pihak lain dalam satu Masa Pajak, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpapajakan.
3. Prosedur penyelesaian SPT
a. Wajib pajak Sebagaimana mengambil sendiri Surat Pemberitahuan di tempat yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak atau mengambil dengan cara lain yang tata cara pelaksanaannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. Wajib Pajak juga dapat mengambil Surat pemberitahuan dengan cara lain, misalnya dengan mengakses situs Direktorat Jenderal Pajak untuk memperoleh formulir Surat Pemberitahuan tersebut.
b. Setiap Wajib Pajak mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin,
32 angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktrur Jenderal Pajak.
c. WajibPajak yang telah mendapat izin menteri keuangan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah, wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan suatu mata uang selain Rupiah yang diizinkan.
d. Penandatanganan SPT dapat dilakukan secara dapat dilakukan secara biasa, dengan tanda tangan stempel, atau tanda tangan elektronik atau digital, yang semuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama.
e. Bukti-bukti yang harus dilampirkan pada SPT, antara lain :
Untuk Wajib Pajak yang mengadakan pembukuan Laporan Keuangan
berupa neraca dan laporan rugi laba serta keterangan-keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak.
Untuk SPT Masa PPN sekurang-kurangnya memuat jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan, dan jumlah kekurangan atau kelebihan pajak.
Untuk Wajib Pajak yang menggunakan norma perhitungan.Perhitungan
jumlah peredaran yang terjadi dalam tahun pajak yang bersangkutan.
4. Pembetulan SPT
Wajib Pajak dengan kemauan sendiri dapat membetulkan Surat Pemberitahuan yang telah disampaikan dengan menyampaikan pernyataan tertulis,
33 dengan syarat Direktur Jenderal Pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan.
Dalam hal ini pembetulan Surat Pemberitahuan menyatakan rugi atau lebih bayar, pembetulan Surat Pemberitahuan harus disampaikan paling lama 2 (dua) tahun sebelum kadaluwarsa penetapan.
Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan Tahunan maupun Surat Pemberitahuan Masa yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebsesar 2% (dua persen) perbulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaranm dan bagian dari bulan dihitung penuh 1(bulan).
Walaupun telah dilakukan tindakan pemeriksaan, tetapi belum dilakukan tindakan penyidikan mengenai adanya ketidakbenaran perbuatan Wajib Pajak tersebut tidak akan dilakukan penyidikan apabila Wajib Pajak dengan kemauan sendiri mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya tersebut dengan disertai pelunasan kekurangan pembayaran jumlah pajak yang sebenarnya terutang beserta sanksi administrasi berupa denda sebesar 150% (seratus lima puluh persen) dari jumlah pajak yang kurang dibayar.
Walaupun Direktur Jenderal Pajak telah melakukan pemeriksaan, dengan syarat Direktur jenderal pajak belum menertibkan surat ketetapan pajak, Wajib Pajak dengan kesadaran sendiri dapat mengungkapkan dalam laporan tersendiri tentang ketidakbenaran pengisian Surat Pemberithuan yang telah disampaikan sesuai keadaan yang sebenarnya yang dapat mengakibatkan :
34 a. Pajak-pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih besar atau lebih kecil.
b. Rugi berdasarkan ketentuan perpajakan menjadi lebih kecil atau lebih besar.
c. Jumlah harta menjadi lebih besar atau lebih kecil,atau d. Jumlah modal menjadi lebih besar atau lebih kecil.
Pajak yang kurang dibayar yang timbul sebagai akibat dari pengungkapan ini beserta sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 50% (lima puluh persen) dari pajak yang kurang dibayar, harus dilunasi oleh Wajib pajak sebelum laporan tersendiri dimaksud disampaikan.
Wajib Pajak dapat membetulkan Surat Pemberitahuan Tahunan yang telah disampaikan, dalam hal Wajib Pajak menerima ketetapan pajak, Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan, Putusan banding, atau Putusan Peninjauan Kembali Tahun Pajak sebelumnya atau beberapa Tahun Pajak sebelumnya, yang menyatakan rugi fiskal yang berbeda dengan rugi fiskal yang telah dikompensasikan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan yang akan dibetulkan tersebut, dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah menerima surat ketetapan pajak, Surat Keputusan keberatan , Surat Keputusan Pembetulan, Putuan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali, dengan Syarat Direktur Jenderal Pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan.
5. Jenis SPT
Secara garis besar SPT dibedakan menjadi dua, yaitu :
35 a. Surat Pemberithuan Masa adalah Surat pemberitahuan untuk suatu Masa
Pajak.
b. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk surat Tahun Pajak atau bagian Tahun Pajak.
SPT meliputi :
a. SPT tahunan Pajak Penghasilan b. SPT Masa yang terdiri dari :
SPT Masa Pajak Penghasilan.
SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai dan
SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi Pemungut Pajak Pertambahan Nilai
SPT dapat berbentuk :
Formulir kertas (hardcopy)
E-SPT
Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan, paling lama 4(empat) bulan setelah akhir Tahun Pajak.
II.8 Penerapan Sistem E-Filling
II.8.1 E-Filling
Menurut Fidel dalam Sari Nurhidayah (2015) E-Filling adalah salah satu cara penyampaian SPT yang dilakukan melalui sistem on-Line dan real-time, E-filling dijelaskan oleh Gita (2015) sebagai suatu layanan penyampaian SPT secara
36 elektronik baik untuk orang Pribadi maupun Badan melalui internet pada website Direktorat Jenderal Pajak atau penyedia jasa aplikasi keapda Kantor Pajak dengan memanfaatkan internet, sehingga Wajib Pajak tidak perlu mencetak semua formulir laporan dan menunggu tanda terima secara manual.
Begitupula dijelaskan dalam jurnal Nurul Citra Noviandini (2012) E-filing adalah suatu cara penyampaian SPT atau penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara on-line yang realtime melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id ) atau Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP). Sehingga Wajib Pajak (WP) tidak perlu lagi melakukan pencetakan semua formulir laporan dan menunggu tanda terima secara manual. Online berarti bahwa Wajib Pajak dapat melaporkan pajak melalui internet dimana saja dan kapan saja, sedangkan kata realtime berarti bahwa konfirmasi dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat di-peroleh saat itu juga apabila data-data Surat Pem-beritahuan (SPT) yang diisi dengan lengkap dan benar telah sampai dikirim secara elektronik.
Wajib Pajak tidak perlu lagi datang ke Kantor Pelayanan Pajak jika sudah menggunakan fasilitas e-filing sehingga penyampaian SPT menjadi lebih mudah dan cepat. Hal ini karena pengiriman data SPT dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta dikirim langsung ke database Direktorat Jenderal Pajak dengan fasilitas internet yang disalurkan melalui satu atau beberapa perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak. E-filing mempermudah penyampaian SPT dan memberi keyakinan kepada Wajib pajak bahwa SPT itu sudah benar diterima Dirjen Pajak serta keamanan lebih terjamin.
37 Berdasarakan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep- 88/PJ/2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik dalam pasal 1. Direktur Jenderal Pajak memutuskan bahwa “Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik mealui perusahaan penyedia jasa aplikasi (application Service Provider) yang ditunjukoleh Direktur Jenderal Pajak
“Dalam pasal 2 dijelaskan persyaratan sebagai perusahaan jasa aplikasi (ASP) yaitu :
1. Berbentuk badan
Perusahaan penyedia jasa harus berbentuk badan, yaitu sekumpulan orang ataupun modal yang melakukan usaha ataupun tidak melakukan usaha yang berorientasi pada laba atau non laba.
2. Memiliki izin usaha penyedia jasa aplikasi (ASP)
Penyedia jasa aplikasi merupakan perusahaan yang sudah memiliki ijin dari Direktorat Jenderal Pajak sebagai perusahaan yang dapat menyalurkan penyampaian SPT secara online yang realtime.
3. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak
Mempunyai Nomor Wajib Pajak yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak Perusahaan Penyedia jasa aplikasi harus mengukuhkan Nomor Pokok Wajib Pajaknya sebagai Pengusaha Kena Pajak
4. Menandatangani perjanjian dengan Direktorat Jenderal Pajak .
38 Perusahaan yang ingin menjadi perusahaan penyedia jasa aplikasi harus menandatangani perjanjia dengan Direktorat Jenderal Pajak.
Beberapa perusahaan penyedia jasa aplikasi yang telah ditunjuk oleh DJP menurut Fidel dalam skripsi Sari Nurhidayah(2015) adalah sebagai berikut :
a. http://www.pajakku.com b. http://www.laporpajak.com c. http://www.taxreport.web.id d. http://www.layananpajak.com e. http://www.onlinepajak.com f. http://www.setorpajak.com g. http://www.pajakmandiri.com h. http://www.spt.co.id
Berikut ini proses untuk melakukan E-Filling dan tata cara penyampaian SPT Tahunan secara E-Filling :
1. Mengajukan permohonan Electronic Filling identification Number (e-FIN) secara tertulis. E-FIN merupakan nomor identitas WajibPajak bagi pengusaha E- Filling.Pengajuan permohonan E-FIN dapat dilakukan melalui situs DJP atau KPP terdekat.
2. Mendaftarkan diri sebagai Wajib pajak E-Filling paling lambat 30 hari setelah diterbitkannya E-FIN .Setelah mendaftarkan diri. Wajib Pajak akan memperoleh username dan password, tautan aktivitas akun E-Filling melalui email yang telah