• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUST IN TIME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JUST IN TIME"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

JUST IN TIME

JIT Based Quality Management: Concepts

and Implications in Indian Context

(2)

Beloved team

(3)

Contents

Pendahu

luan Teori Produksi JIT

Studi Terakhir

dalam Konteks

India Kerja

Kebudayaan JIT Organisas

JIT impleme

ntation strategie

si

Beberapa Keistimewaan yang Penting dari JIT Berbasis

Manajemen Kualitas

Implikasi

di

Industri

Kesimpulan

(4)

Pendahuluan

Just In Time (JIT) adl sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan terbaik yang ada di Jepang, sejak awal tahun 1970-an.

Just In Time (JIT) merupakan keseluruhan filosofi dalam operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan.

Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi pemborosan.

Salah satu alat yang dapat digunakan dalam pengendalian persediaan bahan baku adalah dengan konsep Just In Time.

Metode Just In Time banyak digunakan dalam aktifitas produksi. Khususnya produksi berbasis pesanan.

(5)

Teori produksi JIT

• JIT belandaskan atas tiga dasar yaitu

inventory control

quality control

fungsi manajemen

produksi.

(6)

Teori produksi JIT

(7)

Studi Terakhir dalam Konteks India

Penelitian ini menyarankan bahwa JIT harus dilaksanakan dalam dua tahap.

Tahap pertama implementasi JIT termasuk pengurangan penyetelan, pengurangan ukuran lot, mesin kecil, kualitas, tata letak, penyangga pengurangan saham dan tenaga kerja yang fleksibel

. Teknik ini penting untuk JIT penuh bekerja karena fokus ini pada empat elemen utama JIT yang dapat dicapai dalam jangka pendek. Ini adalah: kesederhanaan, kualitas aliran, dan kecepatan penyetelan dan tata letak dasar untuk bergerak pada teknik yang lebih sulit seperti Kanban, JIT pembelian, pengurangan persediaan pengaman, pekerja multifungsi, tarik penjadwalan,

perbaikan dan visibilitas.

Kuesioner dikembangkan dan diberikan kepada 70 industri di India. Diperoleh tanggapan dari 31 industri (respon Tingkat = 44,3%). Data yang dikumpulkan dianalisis dengan bantuan analisis faktor pada skala (0-100). Ruang lingkup implementasi JIT ditemukan 70 skala (0-100), yang dapat dikatakan 'baik'. Studi ini telah diprediksi lebih baik lingkup JIT pelaksanaan di India

dibandingkan dengan studi sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa ruang lingkup implementasi JIT meningkat.

(8)

Kerja Kebudayaan JIT Organisasi

Dengan tenaga kerja yang fleksibel, ketika salah satu pekerja tidak tersedia atau jatuh di belakang untuk melakukan pekerjaannya, pekerja lain dapat melakukan pekerjaan ini. Oleh karena itu, pekerja fleksibel / multifungsi dilatih untuk melakukan berbagai macam pekerjaan di sangat singkat.

Tenaga kerja fleksibel

Pelatihan pekerja merupakan isu strategis bagi keberhasilan JIT dan tujuan utamanya adalah untuk memungkinkan cepat mentransfer pekerja antara tugas tanpa kehilangan efisiensi dan untuk memungkinkan para pekerja untuk

memainkan peran aktif dalam pencegahan masalah

Pelatihan Lintas

Penempatan karyawan dalam jangka waktu yang panjang akan menghemat biaya training karyawan. Konsekuensinya, pegawai yang tidak merasa nyaman dengan sistem JIT akan mengundurkan diri dari perusahaan

Long-term employment

Pada JIT, pekerja juga bertanggung jawab untuk mengecek kualitas material dari supplier. Support dari perserikatan buruh juga dibutuhkan demi kesuksesan implementasi dari JIT

Job enlargement and labour unions

JIT membutuhkan perubahan pada sistem produksi. Hal ini membutuhkan keterlibatan dari pegawai dan tiap orang di organisasi tersebut. Hal ini dapat dicapai dengan memberlakukan rencana dorongan dari kelompok akan tercipta kerjasama tim yang baik dan produksi yang tesinkronisasi

Workforce involvement

JIT membutuhkan jarak pandang kedepan yang baik sehingga semua yangbekecimpung didalamnya dapa mengetahui dan memecahkan masalah secara cepat.

Visibility

(9)

Kerja Kebudayaan JIT Organisasi

(10)

JIT implementation strategies

• JIT tediri atas kumpulan teknik yang tidak dapat diimplementasikan dalam waktu yang cepat, karena membutuhkan banyak langkah.

Menurut Inman, agar JIT dapat diimplementasikan, maka ada beberapa hal yang perlu dihilangkan, yaitu penjadwalan produksi yang tidak bermutu, bottleneck, dan waktu tunggu yang terlalu lama.

• Untuk mengetahui dasar pengimplementasian JIT, Fiedler membaginya

menjadi dua proses yang pertama menyiapkan pabrik dan orang-orang

didalamnya untuk fleksibilitas, biaya yang rendah, waktu tunggu yang

singkat, dan berkonsentrasi pada desain, pemeliharaan, kualitas,

layout, waktu set-up, dan manusia. Yang kedua ialah berusaha tidak

ada waktu tunggu dan berfokus pada total manusia yang telibat, visi,

kumpulan proses data, peningkatan kekuatan, aliran penjadwalan,

control inventori, dan pengurangan ukuran tempat penyimpanan, juga

hubungan antara supplier dan konsumen

(11)

Beberapa Keistimewaan yang Penting dari JIT

Berbasis Manajemen Kualitas

(12)

Implikasi Bagi Industri India

• Sektor manufaktur di India adalah salah satu kekuatan terbesar di dunia, yang tidak pernah mengizinkan untuk mewujudkan potensi oleh pemerintah.

Akibatnya barang-barang di India saat berada di peringkat bawah dalam hal daya saing, adanya kebutuhan mendesak akan menerapkan praktek JIT.

• Tetapi, teramati masalah sosial, budaya, dan politik memiliki dampak yang signifikan pada praktek JIT di India. Di india, pemasok bebrapa bahan baku (impor dan domestik) ada di bawah kontrol pemerintah, yang mempunyai ketidakpastian tinggi.

• Beberapa alasan lainnya yaitu, biaya pelaksanaan yang tinggi, informal dan

casual kualitas audit, kurangnya komunikasi, kurangnya kesadaran

pelanggan terhadap kualitas, dan kurangnya dukungan dari departemen

R&D. Selain itu, biasanya buruh di India tidak berpendidikan, kurang

motivasi, dan lebih peduli dari manfaat moneter. Serikat buruh mereka juga

tidak menguntungkan untuk melaksanakan JIT. Beberapa peneliti

menyatakan bahwa model pelatihan jepang tidak sangat berpengaruh di

India untuk penggunaan JIT.

(13)

Kesimpulan

• Manajemen mutu berbasis JIT dapat membuat perbaikan yang luar biasa dalam bidang biaya dan kualitas melalui penggunaan sumber daya manusia yang sebaik-baiknya.

Hal ini bisa menjadi kesempatan besar bagi industri di India karena kebutuhan investasi yang relatif rendah dan kompatibilitas dengan lingkungan usaha kecil.

• Beberapa industri India menerapkan JIT berkeyakinan

untuk membantu menghadapi persaingan global. Namun, hal ini akan bergantung pada efektivitas kualitas, dikap dan nilai-nilai tenaga kerja. Pada akhirnya, hal ini adalah harapan bahwa industri India akan memulai perubahan dalam sistem produksi untuk mengadopsi JIT agar

mendapat manfaat yang maksimal.

(14)

THANKS 

Referensi

Dokumen terkait

Demam tifoid pada anak biasanya memberikan gambaran klinis yang ringan bahkan asimtomatik. Timbulnya gejala klinis biasanya bertahap dengan manifestasi demam

Untuk mengetahui nilai kuat tekan dan modulus elastisitas beton dengan penambahan butiran styrofoam dan memberikan infor- masi tentang penggunaan styrofoam dalam pembuatan

Pada hasil kristalisasi yang diperoleh dari pelarut etanol (IBED), metanol (IBMD) dan aseton (IBAD) dengan metode pendinginan memiliki sifat alir yang baik.. Hasil ini mendukung

Sensor cartoon berfungsi untuk mendeteksi apabila karton yang sudah jadi menumpuk di bagian belakang dan menyebabkan menyentuh sensor kemudian sensor akan mendeteksi

Semakin kecil berat molekul kitosan maka ukuran nanopartikel kitosan akan semakin kecil (Yang et al., 2009). Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat LWCS ini, seperti salah

Jika petak tersier hanya memperoleh air pada satu tempat saja dari jaringan (pembawa) utama, hal ini akan memerlukan jumlah bangunan yang lebih sedikit di saluran

Bagaimanapun, karena atom oksigen menarik electron lebih kuat dari atom hidrogen, atom oksigen dalam molekul air sedikit lebih negative dan atom hidrogen sedikit lebih positif..

Sebagaimana dimaksud bahwa untuk proses pendirian bangunan rumah ibadah telah diatur dalam Pasal 14 Peraturan Bersama Menteri Agama Dan Menteri Dalam Negeri Nomor : 9 Tahun