• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL AJAR. NUR INDRIYANI, S.Si TULANG SENDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODUL AJAR. NUR INDRIYANI, S.Si TULANG SENDI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

NUR INDRIYANI, S.Si

MODUL AJAR

TULANG

SENDI

(2)

A. Informasi Umum

Nama Penyusun : Nur Indriyani, S.Si Institusi : SMP Negeri 2 Weru

Tahun : 2022

Jenjang : SMP

Kelas / Semester : VIII / Ganjil

Alokasi Waktu : 3 JP (1 JP = 40 menit) B. Tujuan Pembelajaran

Fase CP : Fase D

Domain CP : Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.

Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu ( sistem pencernakan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya serta dapat merancang upaya upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari hari.

1. Menganalisis struktur dan fungsi rangka 2. Menganalisis struktur dan fungsi sendi

C. Profil Pelajar Pancasila

 Mandiri

 Bergotong royong

 Berpikir Kritis D. Sarana dan Prasarana Ruang Kelas

Media Presentasi

Rangka manusia (Replika) E. Target Peserta Didik

o Siswa Reguler

o Siswa berpencapaian tinggi o Siswa dengan keterbatasan belajar o Siswa dengan Ketunaan

F. Metode dan Model Pembelajaran

1. Model : Problem Base Learning

Metode : 1) Ceramah interaktif 2) Diskusi dan tanya jawab

(3)

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran 1 Gerak Manusia

Alokasi Waktu : 3 JP (1 JP = 40 menit) Tujuan Pembelajaran:

1. Menyebutkan organ penyusun gerak manusia 2. Mendeskripsikan Rangka Manusia dan fungsinya 3. Mendeskripsikan Sendi Manusia dan fungsinya 4. Mendeskripsikan Otot Manusia dan fungsinya

5. Mengidentifikasi tentang sistem gerak manusia dan gangguan serta upaya mengatasinya

1. Persiapan Pembelajaran

a. Buku Ajar b. Laptop

c. Media Presentasi

d. Lembar Kerja Peserta Didik e. Replika Rangka Manusia

2. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

a. Guru menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran b. Guru dan peserta didik melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa sebelum

memulai kegiatan pembelajaran

c. Guru mengecek kehadiran peserta didik

3. Kegiatan Inti (60 menit)

 Pemahaman Bermakna

Manusia bisa bergerak karena adanya tulang, sendi dan otot . Alat gerak aktif pada manusia adalah otot, sedangkan alat gerak pasif adalah tulang.

 Pertanyaan Pemantik

1. Coba amati teman yang sedang duduk disebelah kamu. Mengapa tubuh teman kamu itu dapat duduk dengan tegak

2. Jika kamu memperhatikan sebuah tenda dan mengibaratkan tenda sebagai otot sedangkan tiang tenda sebagai rangka. Dapatkah kamu menyebutkan fungsi dari rangka?

 Kegiatan Pembelajaran

1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang akan diberikan melalui media presentasi (Power Point)

2. Setelah materi diberikan, guru meminta peserta didik untuk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah di bentuk dan berdiskusi serta mengamati replika rangka yang telah disediakan guru.

3. Guru meminta peserta didik untuk mencari referensi di buku paket dan mengidentifikasi masing masing tulang yang ada di replika rangka

(4)

4. Guru meminta peserta didik untuk mencari referensi di buku paket dan mengetahui jenis jenis sendi gerak dan letaknya di tubuh manusia

5. Guru meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.

6. Guru menanggapi dan mereview hasil yang telah dipresentasikan oleh peserta didik.

7. Guru merangkum dan menjelaskan materi mengenai tulang dan sendi pada manusia

8. Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang telah di berikan.

4) Penutup (15 Menit)

1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi tentang gerak manusia

2. Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan belajar yangtelah dilaksanakan 3. Guru dan peserta didik melakukan penutupan dengan salam penutup dan berdoa

bersama.

 Materi Pembelajaran

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri yang membedakannya dengan makhluk tak hidup. Di kelas 7 telah kamu pelajari bahwa salah satu ciri makhluk hidup tersebut adalah dapat bergerak. Sepintas mungkin kamu berpendapat bahwa sepeda, mobil, dan pesawat terbang termasuk makhluk hidup, karena dapat bergerak. Benda-benda tersebut tidak termasuk makhluk hidup, karena tidak dapat bergerak dengan sendirinya. Gerak makhluk hidup dapat terjadi karena dilakukan oleh makhluk hidup itu sendiri. Gerak tersebut melibatkan seluruh tubuh atau sebagian tubuhnya. Manusia termasuk makhluk hidup yang mempunyai gerakan yang tampak jelas, dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Gerakan tersebut melibatkan rangka dan otot.

A. Rangka pada Tubuh Manusia

Rangka tubuh manusia terdiri dari tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama lain.

Jumlah tulang yang menyusun rangka manusia kurang lebih 200 buah. Jumlah yang pasti berbeda menurut umurnya, karena ada sejumlah tulang yang kemudian tumbuh menjadi satu.

Selain sebagai alat gerak pasif, rangka manusia berfungsi sebagai penegak tubuh, tempat melekatnya otot-otot, memberi bentuk tubuh, membentuk sel-sel darah merah (pada sumsum merah), dan melindungi organ-organ di dalamnya.

1. Tulang sebagai Penyusun Rangka

Tulang disebut juga sebagai alat gerak pasif, karena hanya dapat bergerak jika digerakkan oleh otot. Walaupun demikian tulang tetap berperan penting dalam sistem gerak tubuh manusia, karena gerak tidak akan terjadi tanpa adanya tulang.

a. Macam Tulang Penyusun Rangka Manusia

Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang digolongkan menjadi dua jenis, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon).

1) Tulang Rawan

Tulang rawan tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang berbentuk bulat.. Matriks tulang rawan merupakan campuran antara protein dab karbohidrat yang disebut kondrin. Selain itu, matriksnya banyak mengandung zat perekat (kolagen) dan sedikit kalsium karbonat dan kalsium fosfat. Oleh karena itu tulang rawan bersifat ulet, lentur, dan kokoh.

(5)

2) Tulang Keras

Tulang keras terdiri atas sel-sel tulang keras (sejati) yang disebut osteosit.

Matriksnya bersifat keras karena banyak mengandung kalsium karbonat dan kalsium fosfat. Jika matriks tersebut padat dan rapat, maka membentuk tulang kompak atau tulang keras, misalnya pada tulang pipa. Jika matriksnya berongga, maka membentuk tulang spons, misalnya pada tulang pipih dan tulang pendek.

Pada tulang kompak sel-sel tulang tersusun membentuk suatu sistem yang disebut sistem Havers. Di bagian tegah sistem ini terdapat saluran yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf. Di sekeliling saluran tersebut terdapat lapisan tulang, disebut lamel. Pada lamel-lamel inilah terdapat sel-sel tulang yang menempati rongga- rongga (lakuna). Pada tulang spons saluran Havers lebih besar dan lamel-lamel lebih sedikit, sehingga memberikan gambaran seperti sarang lebah madu. Pada tulang ini selalu terdapat sumsum merah.

Menurut bentuknya, tulang rangka dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu tulang pipa atau tulang panjang, tulang pipih, dan tulang pendek.

Selain ketiga macam bentuk tulang tersebut di atas ada pula tulang yang tidak berbentuk. Tulang tersebut mempunyai bentuk yang tidak tentu; terdapat di wajah dan tulang belakang.

b. Kelompok Tulang Penyusun Rangka Manusia

Tulang penyusun rangka manusia dapat dibedakan menjadi tiga kelompok utama, yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak (anggota tubuh).

1) Tulang Tengkorak

Tulang penyusun tengkorak berbentuk pipih dan saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk rongga. Tulang-tulang tersebut mengelilingi dan melindungi organ tubuh yang amat vital, yaitu otak. Tulang tengkorak terdiri atas dua bagian utama, yaitu tulang tengkorak bagian kepala (tempurung kepala) dan tulang tengkorak bagian muka (wajah).

Tulang tengkorak bagian kepala berfungsi untuk melindungi otak. Hubungan antartulang yang menyusunnya merupakan hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan.

(6)

Tulang-tulang tersebut meliputi satu buah tulang dahi, dua buah tulang ubun-ubun, satu buah tulang kepala belakang, dua buah tulang baji, dua buah tulang tapis, dan dua buah tulang pelipis. Pada bayi yang baru lahir tulang ubun-ubun belum menyatu, selama masa pertumbuhan tulang tersebut akhirnya menyatu. Perhatikan bagian ubun-ubun bayi, rabalah pelan-pelan tepat pada bagian tulang yang belum menyatu tersebut, lembut bukan?

Tulang tengkorak bagian muka membentuk langit-langit, rongga hidung, dan rongga mata. Tulang-tulang penyusunnya meliputi dua buah tulang rahang atas, dua buah tulang rahang bawah, dua buah tulang pipi, dua buah tulang langit-langit, dua buah tulang hidung, dua buah tulang air mata, dan satu buah tulang lidah. Tulang rahang bawah merupakan satu-satunya tulang tengkorak yang dapat digerakkan, yaitu pada saat mengunyah dan berbicara.

2) Tulang Badan

Tulang badan merupakan kelompok tulang yang membentuk badan. Tulang badan terdiri atas beberapa kelompok, yaitu tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang bahu, dan tulang gelang panggul.

Kelompok tulang belakang terdiri atas ruas-ruas tulang belakang. Tulang belakang mempunyai fungsi sebagai penyangga tulang tengkorak dan merupakan tempat melekatnya tulang-tulang rusuk. Ruas-ruas tulang belakang membentuk sumbu tubuh yang tidak lurus, melainkan ada bagian yang melengkung ke depan dan ada yang melengkung ke belakang.

Lengkungan-lengkungan tersebut berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh. Tulang belakang terdiri atas tujuh ruas tulang leher, dua belas ruas tulang punggung, lima ruas tulang pinggang, lima ruas tulang kelangkang yang menyatu, dan 4 ruas tulang ekor yang menyatu. Ruas pertama pada tulang leher disebut tulang atlas, berfungsi menyangga tengkorak, sedangkan ruas yang kedua disebut tulang pemutar. Ruas tulang belakang yang paling besar dan paling kuat adalah ruas tulang pinggang.

Tulang dada berbentuk pipih dengan panjang sekitar 15 cm. Tulang tersebut merupakan tempat perlekatan tulang rusuk bagian depan. Tulang dada dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian hulu, bagian badan, dan bagian taju pedang. Pada sisi kiri dan kanan bagian hulu melekat sepasang tulang selangka, sedangkan pada sisi kiri dan kanan bagian badan melekat tujuh pasang tulang rusuk sejati. Tulang dada bagian taju pedang tersusun oleh tulang rawan.

Tulang rusuk (iga) pada manusia berjumlah dua belas pasang. Berdasarkan perlekatannya pada tulang dada, tulang rusuk digolongkan menjadi tiga, yaitu tulang rusuk sejati, tulang rusuk palsu, dan tulang rusuk melayang. Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang, bagian belakangnya melekat pada tulang belakang dan bagian depannya melekat pada tulang dada. Tulang rusuk palsu berjumlah tiga pasang, bagian belakangnya melekat pada tulang belakang dan bagian depannya melekat pada tulang rusuk di atasnya.

Tulang rusuk melayang berjumlah dua pasang, bagian belakangnya melekat pada tulang belakang dan bagian depannya tidak melekat ke mana-mana.

Tulang gelang bahu terdiri atas dua buah tulang belikat dan dua buah tulang selangka. Tulang belikat berbentuk segitiga pipih dan mempunyai tonjolan yang disebut taju paruh gagak. Tulang selangka mempunyai bentuk seperti huruf S, ujung yang satu melekat pada tulang dada sedangkan ujung yang lain melekat pada ujung bahu.

Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang usus, dua buah tulang duduk, dan dua buah tulang kemaluan. Tulang-tulang tersebut berkaitan erat satu dengan lainnya.

3) Tulang Anggota Gerak

Tulang anggota gerak meliputi tulang anggota gerak atas, dan tulang anggota gerak bawah. Tulang anggota gerak atas berhubungan dengan gelang bahu, sedangkan tulang anggota gerak bawah berhubungan dengan gelang panggul.

Tulang anggota gerak atas (tangan) kanan dan kiri masing-masing terdiri atas satu buah tulang lengan atas, satu buah tulang pengumpil, satu buah tulang hasta, delapan buah tulang pergelangan tangan, lima buah tulang telapak tangan, dan empat belas buah tulang jari. Tulang lengan atas bagian atas berhubungan dengan gelang bahu membentuk sendi peluru, sedangkan bagian bawahnya berhubungan dengan tulang pengumpil dan tulang hasta membentuk sendi engsel. Tulang pengumpil dan tulang hasta merupakan tulang- tulang pembentuk lengan bawah. Tulang pengumpil terletak pada sisi ibu jari sedangkan tulang hasta terletak pada sisi jari kelingking.

(7)

Tulang anggota gerak bawah (kaki) kanan dan kiri masing-masing terdiri atas satu buah tulang paha, satu buah tulang tempurung lutut, satu buah tulang kering, satu buah tulang betis, tujuh buah tulang pergelangan kaki, lima buah tulang telapak kaki, dan empat belas buah tulang jari. Tulang paha merupakan tulang pipa yang terbesar. Pada ujung atasnya terdapat tonjolan yang berhubungan dengan gelang panggul membentuk sendi peluru, sedangkan pada ujung bawahnya terdapat dua benjol sendi yang berhubungan dengan tulang kering membentuk sendi engsel. Di daerah persendian tersebut terdapat tempurung lutut yang menjaga agar sendi engsel terbuka tidak lebih dari 180 derajat.

Tulang kering merupakan tulang pipa yang ukuran panjang dan besarnya nomor dua setelah tulang paha. Pada bagian bawah tulang tersebut terdapat tonjolan yang membentuk mata kaki dalam. Di belakang tulang kering terdapat tulang betis yang bagian bawahnya membentuk mata kaki luar sebagai tempat melekatnya otot kaki.

2. Persendian

Pernahkah kamu melihat gerakan penari yang lemah gemulai? Tahukah kamu mengapa tubuh penari yang rangkanya tersusun atas tulang-tulang yang keras dan kaku dapat melakukan gerakan sedemikian rupa? Tulang-tulang penyusun rangka manusia saling berhubungan antara satu dengan lainnya, ada yang secara erat dan ada yang tidak. Hubungan antartulang yang satu dan lainnya itu disebut artikulasi. Untuk dapat bergerak diperlukan struktur yang khusus pada artikulasi; struktur khusus tersebut dinamakan sendi.

Struktur umum sendi (Sains, 2004)

Berdasarkan sifat gerakannya, sendi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sendi mati (sinartrois), sendi kaku (amfiartrosis), dan sendi gerak (diartrosis).

a) Sendi Mati (Sinartrosis)

Sendi mati (sinartrosis) adalah hubungan antar tulang yang tidak memungkinkan adanya gerak. Hubungan antartulang tersebut tidak memiliki celah sendi, dihubungkan dengan erat oleh jaringan serabut sehingga sama sekali tidak dapat digerakkan.

Ada dua tipe utama siartrosis, yaitu suture dan sinkondrosis. Suture merupakan hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak. Sinkondrosis merupakan ghubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin, contohnya hubungan antara epifise dan diafise pada tulang dewasa.

b) Sendi Kaku (Amfiartrosis)

Sendi kaku adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan atau gerakannya sangat terbatas. Penghubung antartulang pada persendian tersebut adalah tulang rawan. Contoh sendi kaku adalah hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada, hubungan antarruas tulang belakang, dan hubungan antartulang gelang panggul.

c) Sendi Gerak (Diartrosis)

Sendi gerak adalah hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan lebih bebas.

Sendi tersebut mempunyai struktur yang terdiri dari bonggol sendi, tulang rawan sendi, ligamen, dan mangkok sendi. Di dalam mangkok sendi terdapat cairan sendi atau minyak sinovial yang berfungsi sebagai pelumas sendi.

Berdasarkan arah gerakannya, sendi gerak dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.

(8)

 Sendi peluru; merupakan sendi yang memungkinkan gerakan ke segala arah. Contoh sendi peluru adalah hubungan antara tulang lengan atas dengan gelang bahu dan hubungan antara tulang paha dengan gelang panggul.

 Sendi engsel;merupakan sendi yang memungkinkan gerakan ke satu arah. Contoh sendi engsel adalah hubungan antara tulang lengan atas dengan tulang lengan bawah dan hubungan antara tulang paha dengan tulang betis dan tulang kering.

 Sendi geser; merupakan sendi yang memungkinkan sedikit pergeseran diantara tulang- tulang. Contoh sendi geser adalah hubungan antara tulang-tulang pergelangan tangan dan hubungan antarruas tulang belakang

 Sendi pelana; merupakan sendi yang memungkinkan gerakan ke dua arah. Contoh sendi pelana adalah hubungan antara tulang ibu jari dengan telapak tangan dan hubungan antara tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan.

 Sendi putar; merupakan sendi yang memungkinkan satu tulang berputar terhadap tulang yang lain. Contoh sendi putar adalah hubungan antara tulang atlas dengan tulang pemutar dan hubungan antara tulang hasta dengan tulang pengumpil.

(9)

LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD ) 1

Topik

Kelas / Semester

Alokasi Waktu

Rangka VIII / Ganjil 30 menit

Judul : Mengamati Struktur Rangka tubuh manusia dan fungsinya

Tujuan : Mengamati dan memahami struktur Rangka tubuh manusia dan fungsinya Apa yang diperlukan dalam pengamatan ini

1. Replika Rangka / Model Rangka Manusia 2. Pensil / Bolpoint

3. Kertas

Bagaimana cara pengamatan dalam kegiatan ini?

1. Amati dengan teliti dan cermat replika rangka / model rangka tubuh manuusia tentang bentuk tulang dan susunan tulang tulang penyusun rangka tubuh manusia

2. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel.

Tabel Pengamatan 1

Bentuk- bentuk tulang penyusun rangka manusia

No Bentuk Tulang Contoh Tulang

1 2 3 4 5

Tabel Pengamatan 2

Susunan Tulang Penyusun rangka tubuh manusia

No Kelompok Tulang Penyusun Tulang Penyusun

1 Kepala 2 Badan

3 Anggota Gerak

Pertanyaan

1. Berdasarkan bentuknya ada berapa macam tulang penyusun rangka manusia ? Tuliskan masing masing 3 contoh tulang penyusunnya.

2. Tulang tulang apa sajakah yang menyusun wajah manusia?

3. Tulang tulang apa sajakah yang melindungi paru paru dan jantung?

4. Mengapa tulang tulang penyusun kepala lebih keras daripada tulang penyusun anggota gerak

?

5. Apakah fungsi rangka bagi manusia?

(10)

Lembar kerja Peserta Didik 2 Topik

Kelas / Semester

Alokasi Waktu

Sendi VIII / Ganjil 30 menit

Judul : Mengidentifikasi sendi sendi yang bekerja pada aktivitas sehari- hari Tujuan : Memahami sendi sendi yang bekerja pada aktivitas sehari hari

Apa yang harus kamu lakukan

1. Suruhlah salah satu anggota temanmu untuk melakukan aktivitas berikut!

a. Menggelengkan dan menganggukkan kepala b. Memutar pergelangan tangan

c. Memegang pensil dan menulis d. Berlari

e. Meluruskan tangan lalu membengkokkan tangan keatas f. Mengayunkan bola

2. Identifikasikanlah sendi sendi yang berperan dalam aktivitas diatas!

3. Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel pengamatan berikut!

No Nama Aktivitas Sendi yang berperan

1 2 3 4 5 6 Pertanyaan:

1. Apakah manfaat persendian pada tubuh manusia?

2. Bagaimana jika pada tubuh manusia tidak ada sendi

3. Dari data diatas apakah yang melibatkan 2 macam sendi sekaligus?

4. Sebutkan 5 macam yang terasuk sendi gerak!

 EVALUASI

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar!

1. Menurut bahan penyusunnya, tulang digolongkan menjadi...

a. Tulang pipa dan tulang pipih b. Tulang rawan dan tulang keras c. Tulang tengkorak dan tulang badan d. Tulang keras dan tulang pendek 2. Bagian tengah tulang pipa berisi

a. Sumsum kuning dan lemak b. Sumsum kuning

c. Lemak

d. Sumsum merah dan lemak

3. Berikut ini fungsi rangka manusia, kecuali...

a. Tempat melekatnya otot b. Penegak tubuh

(11)

c. Pemberi bentuk tubuh d. Alat gerak aktif

4. Persendian yang terdapat pada siku adalah...

a. Sendi peluru b. Sendi pelana c. Sendi putar d. Sendi engsel

5. Hubungan antar tulang pergelangan tangan merupakan sendi...

a. Engsel b. Pelana c. Geser d. Putar

Kunci Jawaban Evaluasi

No Jawaban

1 B

2 B

3 D

4 D

5 C

 ASESMEN

Proses asesmen dilakukan dengan

1. Guru melakukan pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan berupa jawaban siswa dan penjelasan siswa selama diskusi dan presentasi 2. Guru memeriksa kelengkapan Lembar Kerja Peserta Didik

3. Guru melakukan kegiatan evaluasi peserta didik dengan memberikan soal mengenai materi yang telah diberikan.

4. Guru menilai pemahaman dan keterampilan siswa pada kegiatan pembelajaran dengan panduan penilaian sebagai berikut

RUBRIK PENILAIAN PESERTA DIDIK

NO Nama

peserta didik (1-10)

Keterampilan (Presentasi) (1-10)

Keaktifan (Diskusi dan Tanya jawab) (1-10)

Pemahaman (Evaluasi)

(1-10)

Jumlah Skor

1 2 3 4 5 6 dst

Total Skor =( Jumlah Skor /skor maksimum) X 100

(12)

 Pengayaan

1. Jelaskan dan ceritakan proses pembentukan tulang!

2. Sebutkan 4 cara menjaga kesehatan tulang

3. Langkah apa yang harus dilakukan untuk menolong orang yang patah tulang ?

 Remidial

1. Sebutkan contoh tulang rawan pada orang dewasa 2. Sebutkan 3 contoh tulang pipa

3. Sendi pada ibu jari termasuk sendi apa?

 Refleksi Refleksi Guru

1. Apakah seluruh peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan baik?

2. Apakah peserta didik mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran?

3. Langkah apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran?

Refleksi Peserta Didik:

Apakah kamu memahami materi yang telah diberikan pada bab ini?

Saat melakukan kegiatan berkelompok, apakah kamu mengalami kesulitan?

Apakah kamu berperan aktif saat berdiskusi dan tanya jawab, mengapa?

Referensi

Dokumen terkait

Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dit.PGTK PAUD dan Dikmas) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

[r]

Dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an, dengan gaya penuturan yang sejuk dan lembut serta gambaran masalah yang inspiratif ini, al-Qur‟an menyingkap rasa kesadaran manusia

Jika demokrasi diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai dampak ikutannya maka hal yang sama dengan sendirinya akan terjadi juga dalam

Hernia nukleus pulposus adalah keadaan dimana terjadi penonjolan sebagian atau seluruh bagian dari nukleus pulposus atau anulus fibrosus diskus intervertebralis,

eluaran energi dapat merupakan salah satu target untuk tatalaksana obesitas yang efektif disamping pembatasan diet. Didapatkan selain menurunkan berat badan juga dapat

Penelitian dilakukan selama dua bulan dengan mengambil tempat di Pangalengan. Daerah ini merupakan salah satu sentra pengembangan sapi perah di Jawa Barat. Sasaran

Bagi konsumen yang ingin melaksanakan tasyakuran yang praktis, bisa menggunakan paket nasi kotak.. Satu kotak nasi aqiqah spesial harganya Rp 11.000 dengan isi nasi, roti, acar,