• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Hadir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Daftar Hadir"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

▸ Baca selengkapnya: contoh daftar hadir piket guru

(2)

▸ Baca selengkapnya: contoh daftar hadir guru paud

(3)
(4)
(5)

Daftar Hadir

(6)
(7)

Materi: Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Profesi Guru

Penerapan Model Pembelajaran STEM Dalam Pendidikan Abad 21

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam menyongsong pendidikan abad 21. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan perubahan kurikulum nasional menjadi Kurikulum 2013 (K13) yang berbasis pada pembelajaran abad 21.

Di dalam Kurikulum 2013, tuntutan tiap kompetensi meliputi tiga ranah, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Kurikulum 2013 juga mengupayakan adanya keseimbangan dan kesinambungan antara hard skills dan soft skills. Dengan demikian, pada proses pembelajaran yang dilakukan akan muncul nilai-nilai karakter yang diharapkan.

Nilai-nilai karakter ini muncul jika guru mampu mengeksplorasi kemampuan peserta didik dengan mengajak mereka untuk ikut aktif dalam pembelajaran yang kreatif, menarik, inovatif, dan kekinian.

Pembelajaran abad 21 adalah pembelajaran yang mempersiapkan generasi abad 21 dengan tiga subjek utama dalam pembelajaran, yaitu : (1) keterampilan belajar dan

berinovasi; (2) Informasi, media, dan teknologi; dan (3) Keterampilan hidup dan berkarir.

Keterampilan berpikir yang harus dikuasai peserta didik dalam pendidikan pada abad 21 adalah berpikir kreatif, kritis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.

Cara bekerja atau kemampuan untuk bekerja pada dunia global dan digital adalah peserta didik harus mampu berkomunikasi dan berkolaborasi, baik dengan individu maupun komunitas dan jaringan. Peserta didik juga harus dapat menguasai alat dan teknologi untuk bekerja.

Pengertian Model Pembelajaran STEM

Salah satu model pembelajaran abad 21 yang terkait dengan pengembangan soft skills adalah model pembelajaran STEAM (Sains, Technology, Engineering, and Mathematic).

STEAM adakah sebuah pendekatan pembelajaran interdisiplin yang memadukan antara pengetahuan (science), teknologi (technology), teknik (engineering), dan matematika (mathematics).

Kelima disiplin ilmu tersebut menjadi salah satu pendekatan pendidikan yang secara komprehensif sebagai pola pemecahan masalah melalui pengalaman belajar abad 21.

Merupakan salah satu pembelajaran kooperatif sebagai bagian dari pembelajaran

konstruktivisme, dimana peserta didik akan membangun pengetahuan dan pemahamannya sendiri melalui proyek.

Proyek yang diberikan tersebut menuntut peserta didik untuk memahami materi yang sedang dipelajari sebagai sebuah pengetahuan, memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang untuk membantu menemukan konsep.

Kemudian hasilnya disajikan dengan memperhatikan etika dan estetika sebagai seni, serta

menampilkan bentuk-bentuk materi dengan manifestasi matematika.

(8)

Tahapan Penerapan Pembelajaran STEM

STEM merupakan salah satu pembelajaran kooperatif sebagai bagian dari pembelajaran konstruktivisme, dimana peserta didik akan membangun pengetahuan dan pemahamannya sendiri melalui proyek.

Proyek yang diberikan tersebut menuntut peserta didik untuk memahami materi yang sedang dipelajari sebagai sebuah pengetahuan, memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang untuk membantu menemukan konsep.

Kemudian hasilnya disajikan dengan memperhatikan etika dan estetika sebagai seni, serta menampilkan bentuk-bentuk materi dengan manifestasi matematika.

Secara umum pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) menempuh enam tahap, sebagai berikut.

1. Pemberian Pertanyaan Esensial

Pertanyaan esensial digunakan untuk memberikan gambaran tentang pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik.

Pertanyaan esensial ini digunakan sebagai bahan eksplorasi guru tentang pemahaman konsep yang akan ditanamkan dengan melakukan tanya jawab di depan kelas.

2. Penyusunan Rencana Proyek

Peserta didik melakukan perencanaan proyek dengan mencari berbagai informasi tentang bagiamana cara penyelesaian proyek yang diberikan.

Peserta didik mendiskusikan secara berkelompok tentang rancangan tahapan penyelesaian proyek, mencari informasi mengenai penyelesaian dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek, waktu maksimal yang diperlukan dalam

penyelesaian proyek dan desain proyek yang akan dikerjakan dengan mengintegrasikan komponen STEAM.

Di dalam membuat rencana proyek yang akan dijalankan, peserta didik dapat

menggunakan beberapa sumber belajar sebagai fasilitas dalam perencanaan proyek dan memudahkan mencari informasi selama pelaksanaan aktivitas pembelajaran.

3. Penyusunan Jadwal

Di dalam menyusun jadwal penyelesaian proyek, peserta didik harus diarahkan untuk membuat timeline jadwal agar mudah direncanakan.

Peserta didik harus mampu menyelesaikan proyek dengan waktu yang telah disepakati.

Mereka dapat mendiskusikan jadwal ini bersama kelompoknya.

Timeline bertujuan untuk mengatur penjadwalan agar lebih mudah dan terarah sesuai dengan tahapan proyek yang telah disepakati.

4. Monitoring Kemajuan Proyek

Selama peserta didik bekerjasama untuk menyelesaikan proyek, guru memonitor kemajuan proyek yang mereka lakukan.

Guru harus melihat kesesuaian waktu saat penyelesaian proyek. Monitoring aktivitas

peserta didik selama proses pembelajaran dan melihat perkembangan proyek dilakukan

(9)

untuk mengetahui sejauh mana mereka dapat menyelesaikan proyek yang telah ditetapkan sesuai dengan timeline yang telah dibuat.

Tahapan memonitoring peserta didik dan kemajuan proyek terdapat dalam pertemuan pertama hingga terakhir selama pembelajaran berbasis proyek masih berlangsung.

5. Penujian dan Penilaian Hasil

Tahapan ini dilakukan dengan cara guru menguji dan mengevaluasi produk yang dihasilkan oleh peserta didik.

Peserta didik mengujikan produk-produk yang telah diselesaikan dan penilaian terhadap produk yang telah dibuat.

6. Evaluasi Pengalaman

Tahap evaluasi pengalaman dilakukan oleh peserta didik dengan mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan pembelajaran berbasis proyek.

Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas pembelajaran dan hasil proyek yang telah dilaksanakan.

Hal-hal yang direfleksikan adalah tentang kendala-kendala yang dialami dan solusi yang

dapat dilakukan oleh peserta didik selama menyelesaikan proyek.

(10)

DOKUMENTASI KEGIATAN

Acara Pembukaan Bimtek

Presentasi Kelompok

(11)

Foto Saat Peserta Mempresentasikan RPP STEM

Foto Bersama Peserta dengan Narasumber

(12)

Laporan Kegiatan Pengembangan Profesi Diri

Pelaksanaan bimtek peningkatan mutu guru mata pelajaran

TAHUN 2022

OLEH :

REHNA UKUR TARIGAN, S. Si, M.M

SMA NEGERI 2 SIDIKALANG

2022

(13)

A. JENIS KEGIATAN: Bimbingan teknis Model Pembelajaran STEM B. TUJUAN

Tujuan kegiatan ini adalah:

1. Menyelenggarakan model pembelajaran berbasis STEM di seluruh kompetensi keahlian.

2. Menyiapkan sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan pendekatan model pembelajaran berbasis STEAM

C. WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan ini dilaksanakan pada :

Hari/ Tanggal : Kamis,21 April s.d Jumat, 22 April 2022 Tempat : SMA Negeri 2 Sidikalang

JADWAL KEGIATAN (Terlampir) D. MATERI

Materi kegiatan sebagai berikut:

1. Keterampilan abad 21 dan filosofi STEM Keterampilan dalam abad 21 meliputi

a. Kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Kecakapan berpikir kritis meliputi menggunakan berbagai tipe pemikiran/penalaran atau alasan, baik induktif maupun deduktif dengan tepat dan sesuai situasi, memahami interkoneksi antara satu konsep dengan konsep yang lain dalam suatu mata pelajaran, dan keterkaitan antar konsep antara suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, Melakukan penilaian dan menentukan keputusan secara efektif dalam mengolah data dan menggunakan argumen, Menguji hasil dan membangun koneksi antara informasi dan argumen, Mengolah dan menginterpretasi informasi yang diperoleh melalui simpulan awal dan mengujinya lewat analisis terbaik, Membuat solusi dari berbagai permasalahan non-rutin, baik dengan cara yang umum, maupun dengan caranya sendiri, Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan, Menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan suatu masalah.

b. Kecakapan Berkomunikasi Kecakapan berkomunikasi meliputi Memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia (ICT Literacy). Menggunakan kemampuan untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi, di dalam dan di luar kelas, maupun tertuang pada tulisan.

Menggunakan bahasa lisan yang sesuai konten dan konteks pembicaraan dengan lawan bicara atau yang diajak berkomunikasi. Selain itu dalam komunikasi lisan diperlukan juga sikap untuk dapat mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain, selain pengetahuan

(14)

terkait konten dan konteks pembicaraan. Menggunakan alur pikir yang logis, terstruktur sesuai dengan kaidah yang berlaku. Dalam Abad 21 komunikasi tidak terbatas hanya pada satu bahasa, tetapi kemungkinan multi-bahasa .

c. Kreativitas dan Inovasi Kecakapan kreativitas dan inovasi meliputi memiliki kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru secara lisan atau tulisan, Bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda, Mampu mengemukakan ide-ide kreatif secara konseptual dan praktikal, Menggunakan konsep-konsep atau pengetahuannya dalam situasi baru dan berbeda, baik dalam mata pelajaran terkait, antar mata pelajaran, maupun dalam persoalan kontekstual, Menggunakan kegagalan sebagai wahana pembelajaran. Memiliki kemampuan dalam menciptakan kebaharuan berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, Mampu beradaptasi dalam situasi baru dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.

d. Kolaborasi Kecakapan kolaborasi meliputi Memiliki kemampuan dalam kerjasama berkelompok, Beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan yang lain, Memiliki empati dan menghormati perspektif berbeda ,Mampu berkompromi dengan anggota yang lain dalam kelompok demi tercapainya tujuan yangbtelah ditetapkan.

STEM Education menunjukkan kepada siswa bagaimana konsep, prinsip, teknik sains, teknologi, enjiniring dan matematika (STEM) digunakan secara terintegrasi untuk mengembangkan produk, proses, dan sistem yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Hakikat Pendidikan STEM

• Mengintegrasikan Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika pada subjek baru antar disiplin sekolah

• Menawarkan kesempaan bagi peserta didik untuk memahami dunia nyata dari pada mempelajari fenomena yang terpotong-potong.

Peserta didik yang melek STEM, diharapkan :

• Mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk mengidentifikasi pertanyaan dan masalah dalam kehidupannya, menjelaskan fenomena alam, mendesain serta menarik kesimpulan berdasar bukti mengenai isu terkait STEM.

• Memahami karakteristik fitur-fitur disiplin STEM sebagai bentuk pengetahuan, penyelidikan serta desain yang digagas manusia.

(15)

• Memiliki kesadaran bagaimana disiplin-disiplin STEM membentuk lingkungan material, intelektual dan kultural.

• Mau terlibat dalam kajian isu-isu terkait STEM sebagai warga negara yang konstruktif, peduli serta reflektif dengan menggunakan gagasan STEM

Hasil pembelajaran STEM untuk Siswa

• Belajar dan Berprestasi

• Kompetensi abad 21

• Ketekunan dan kegigihan belajar dalam meningkatkan prestasi

• Pekerjaan yang berhubungan dengan STEM

• Meningkatkan minat STEM

• Pengembangan identitas STEM

• Kemampuan untuk membuat koneksi di antara disiplin STEM

Hasil Pembelajaran STEM untuk pendidik

• Perubahan dalam praktik pembelajaran

• Peningkatan konten STEM 2. Analisa STEM

Dalam Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan secara bertahap sejak tahun pelajaran 2013/2014 di sejumlah satuan pendidikan meliputi SD, SMP, SMA, dan SMK. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Dalam rangka mewujudkan manusia Indonesia yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif maka pembelajaran di kelas harus mengarah pada pencapaian tujuan Kurikulum. Hal tersebut dieksplisitkan dalam Permendikbud tentang Standar Proses, dimana dinyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kurikulum 2013 menerapkan pendekatan ilmiah (saintifik) dalam pembelajaran dan penilaian otentik yang menggunakan prinsip penilaian sebagai bagian dari pembelajaran. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran diperkuat dengan menerapkan model pembelajaran discovery/

inquiry learning, problem based learning dan project based learning.

(16)

Dalam rangka penguasaan kecakapan abad 21 maka pembelajaran IPA dipandang bukan hanya untuk pengalihan pengetahuan dan keterampilan (transfer of knowledge and skills) saja kepada peserta didik, tetapi juga untuk membangun kemampuan berpikir tingkat tinggi (analitis, sintesis, kritis, kreatif, dan inovatif) melalui pengalaman kerja ilmiah. Untuk membelajarkan peserta didik pada aras berpikir tingkat tinggi, pendekatan STEM saat ini menjadi alternatif yang dapat digunakan untuk membangun generasi yang mampu menghadapi abad 21 yang penuh tantangan. Melalui pendidikan STEM, peserta didik belajar menjadi pemecah masalah, inovator, pencipta, dan kolaborator dan terus mengisi jalur kritis insinyur, ilmuwan, dan inovator yang sangat penting bagi masa depan.

Materi ajar untuk pendekatan STEM tentunya harus disesuaikan dengan karakteristik pembelajaran STEM. Tidak semua topik sains pada kurikulum dapat dibelajarkan menggunakan pendekatan STEM hal ini sesuai dengan karakteristik keilmuannya. Selain itu pada pembelajaran STEM konsep, prinsip, dan teknik dari sains, teknologi, enjiniring, dan matematika digunakan secara terintegrasi atau terkoneksi dalam pengembangan produk, proses, dan sistem yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Untuk mengidentifikasi topik-topik yang dapat diajarkan dengan pendekatan STEM dapat dilakukan dengan menganalisis materi/ topik/ konsep sains pada kurikulum 2013. Identifikasi dilakukan terhadap Kompetensi Dasar (KD) pada ranah pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan kegiatan perancangan baik itu berupa proses, sistem, maupun produk. Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah analisis STEM pada topik terpilih. Pada proses analisis ini harus diidentifikasi kegiatan-kegiatan yang sesuai pada keempat ranah sains, teknologi, enjiniiring, dan matematika.

Pada kegiatan analisis kurikulum untuk perencanaan pembelajaran dengan pendekatan STEM dapat dilanjutkan dengan merumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK) sebagai penanda pencapaian KD yang dapat diukur/ diobservasi yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.

Kriteria yang dapat digunakan dalam menyusun IPK yaitu Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, Keterpakaian (UKRK). IPK ini juga harus menggambarkan pencapaian hasil belajar dengan pendekatan STEM.

3. Model Pembelajaran dan Penilaian STEM

Pengalaman belajar sains dan teknologi rekayasa dengan pendekatan STEM mengembangkan pemahaman peserta didik terhadap konten sains dan teknologi rekayasa, kemampuan inovasi dan pemecahan masalah, soft skills (antara lain komunikasi, kerjasama, kepemimpinan).

Pembelajaran sains dengan pendekatan STEM melatih peserta didik dalam berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif. Terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan untuk pendekatan STEM diantaranya PBL, PJBL, STEM PJBL dan 5E. Contoh model pembelajaran

(17)

dapat dipelajari pada Unit pembelajaran dengan pendekatan STEM yang merupakan naskah pedoman bagi guru dalam mempersiapkan pembelajaran dengan pendekatan STEM mulai dari identifikasi topik pembelajaran melalui analisis STEM pada kurikulum, identifikasi karakteristik pembelajaran STEM yang disajikan dalam desain pembelajaran, konsep prasyarat, skenario pembelajaran sesuai model yang dipilih, contoh penilaian dan lembar kerja siswa yang dapat diadopsi untuk pembuatan RPP.

Pada materi ini Anda dapat mempelajari model-model pembelajaran menggunakan pendekatan STEM melalui kegiatan kajian unit pembelajaran, melakukan uji coba model pembelajaran yang ada pada unit, terutama lembar kerja. Setelah itu Anda akan memberikan masukan terhadap unit untuk penyempurnaan agar dapat diimplementasikan sesuai dengan kondisi sekolah dan menyusun unit pembelajaran dengan topik lain sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.

E. PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan Pelatihan ini meliputi: Kegiatan Bimbingan teknis pembuatan model pembelajaran STEM yang dilaksanakan pada tanggal 21 s.d 22 April 2022 bertempat di SMA Negeri 2 Sidikalang.

(18)

JADWAL KEGIATAN BIMTEK PENINGKATAN MUTU GURU MATA PELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022

NO HARI WAKTU KEGIATAN NARA SUMBER

1 Kamis, 21 April 2022

08.00-09.00 Pembukaan Kata Sambutan

Kacabdis Kabanjahe

09.00 – 11.30 Kebijakan Umum Pendidikan

Kasi SMA

11.30 – 13. 00 ISOMA

13.00 – 14.00 Integrasi STEM dalam Kurikulum

Drs. Ezra

Jhemiyanta, M.Pd 14.00-14.30 Coffee time

14.30 – 15.30 Diskusi Kelompok 2 Jumat, 22 April

2022

08.00-10.00 Aprikasi STEM dalam RPP Drs. Ezra

Jhemiyanta, M.Pd 10.00 – 10.30 Coffee time

10.30 – 12. 00 Diskusi Kelompok 12.00 – 13.00 ISOMA

13.00-14.30 Presentasi Kelompok 14.30 – 15.30 Undang-Undang Guru dan

Dosen tahun 2005

Kasi SMA

15.30-16.00 Penutupan

(19)
(20)
(21)
(22)

Referensi

Dokumen terkait

Imbal hasil investasi adalah kemampuan aset produktif Perusahaan dalam menghasilkan laba bersih, yang dihitung dari laba bersih dibagi dengan jumlah aset Perusahaan. Tren imbal

Apabila ada dua orang atau lebih pegawai negeri sipil yang berpangkat sama, memangku jabatan yang sama, memiliki masa kerja yang sama, lulus dari latihan

Ayat (2) kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,

Ink Bottle Tool selain dijalankan dengan mengklik pada ikon tombol juga dapat dipanggil dengan mengunakan shortcut dengan cara menekan tombol S pada keyboard.

adanya proses penguapan kadar air saat proses penjemuran sebelum proses pirolisis sedangkan adanya perbedaan rendemen tersebut karena kandungan air yang terdapat

Penarikan tembaga(II) dari limbah cair dengan metode emulsi membran cair telah dilakukan (Valenzuela, et.al., 2009; Sengupta, et.al., 2006; Mitiche, et.al., 2008), tetapi

Gambar 7 menunjukkan alasan 25% responden, yakni 4 orang dari 35% atau 16 orang dari seluruh responden, memilih perusahaan Jepang sebagai tempat bekerja yang