• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOVEMBER 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "NOVEMBER 2014"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL PELAJARAN

29 DESEMBER–4 JANUARI

Kebangkitan Yesus

—Pengaruhnya bagi Kita

HALAMAN 3˙NYANYIAN: 5, 60

5-11 JANUARI

Mengapa Kita Harus Menjadi Kudus

HALAMAN 8˙NYANYIAN: 119, 17

12-18 JANUARI

Kita Harus Menjadi Kudus dalam Seluruh Tingkah Laku Kita

HALAMAN 13˙NYANYIAN: 65,106

19-25 JANUARI

Umat yang ”Allahnya Ialah Yehuwa”

HALAMAN 18˙NYANYIAN: 46,63

26 JANUARI–1 FEBRUARI

”Sekarang Kamu Adalah Umat Allah”

HALAMAN 23˙NYANYIAN: 112, 101

34567

15 NOVEMBER 2014

(2)

Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedu- nia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dariKitab Suci Terjemahan Dunia Baru.

The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published semi- monthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001.

Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at addi- tional mailing offices.POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road,Wallkill, NY 12589-3299. 5 2014 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.

34567

November 15, 2014

Vol. 135, No. 22 Semimonthly INDONESIAN

ARTIKEL PELAJARAN

ˇ Kebangkitan Yesus—Pengaruhnya bagi Kita

Pelajarilah mengapa kita bisa yakin bahwa Yesus telah dibang- kitkan dan hidup di surga sampai sekarang. Artikel ini juga menunjukkan mengapa kebangkitan Kristus sebagai makhluk roh yang tidak akan bisa mati lagi ada pengaruhnya bagi kita dan kegiatan kita sebagai pemberita Kerajaan.

ˇ Mengapa Kita Harus Menjadi Kudus ˇ Kita Harus Menjadi Kudus dalam Seluruh

Tingkah Laku Kita

Artikel-artikel ini, yang sebagian besarnya berdasarkan buku Imamat, menunjukkan alasannya Yehuwa ingin agar umat-Nya kudus dan bagaimana kita bisa memperlihatkan sifat ini. Akan dibahas juga cara membuktikan diri kudus dalam seluruh tingkah laku kita.

ˇ Umat yang ”Allahnya Ialah Yehuwa”

ˇ ”Sekarang Kamu Adalah Umat Allah”

Beberapa pelajar Alkitab yang kita bantu masih sulit mema- hami mengapa Yehuwa hanya memiliki satu organisasi di bumi. Mereka pikir, ketulusan sudah cukup untuk menyenang- kan Allah, dan agama tidak menjadi soal. Kedua artikel ini menunjukkan pentingnya mengenali umat Allah dan melayani Yehuwa bersama mereka.

ARTIKEL LAIN

28 Pertanyaan Pembaca

31 Dari Arsip Kita

KUBA

SAMPUL: Para penyiar Kerajaan mengabar di Santiago de Cuba, kota terbesar kedua di pulau itu yang terkenal dengan musik dan tarian tradisionalnya

                                   

PENDUDUK

11.163.934

PENYIAR

96.206

PERINTIS BIASA

9.040

                                   

270

penyiar tunarungu menggu- nakan Bahasa Isyarat Kuba

(3)

BEBERAPA minggu setelah kematian Yesus, rasul Petrus menghadapi sekumpulan pemimpin agama Yahudi yang mena- kutkan. Mereka adalah orang-orang yang dulu berkomplot un- tuk membunuh Yesus. Sekarang, mereka marah karena Petrus menyembuhkan seorang pria lumpuh. Mereka bertanya kepa- da Petrus, ”Dengan kuasa apa atau dengan nama siapa kamu melakukan ini?” Petrus dengan berani menjawab, ”Dengan nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang kamu pantek namun yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati, melalui pribadi itulah pria ini berdiri di sini dalam keadaan sehat di depanmu.”—Kis. 4:5-10.

2Dulu, Petrus menyangkal Yesus tiga kali karena ketakutan.

(Mrk. 14:66-72) Tapi sekarang, Petrus tidak takut. Dia berani menghadapi para pemimpin agama itu. Mengapa? Selain kare- na mendapat bantuan roh kudus, Petrus yakin bahwa Yesus hi- dup. Mengapa sang rasul yakin? Mengapa kita juga bisa yakin?

3Para rasul tahu bahwa orang mati bisa hidup lagi. Sebelum zaman para rasul, Allah pernah memberikan kuasa kepada

1, 2. (a) Apa yang ingin diketahui para pemimpin agama, dan apa ja- waban Petrus? (Lihat gambar di awal artikel.) (b) Mengapa Petrus bisa berbicara dengan berani?

3, 4. (a) Kebangkitan apa saja yang terjadi sebelum zaman para rasul Yesus? (b) Siapa saja yang Yesus bangkitkan?

Kebangkitan Yesus Pengaruhnya bagi Kita

”Dia telah dibangkitkan.”—MAT. 28:6.

DAPATKAH SAUDARA MENJELASKAN?

Apa bedanya kebangkitan Yesus dengan semua

kebangkitan lain sebelumnya?

Apa buktinya Yesus telah dibangkitkan dan hidup sampai sekarang?

Apa pengaruh kebangkitan Yesus bagi Saudara?

(4)

nabi Elia dan Elisa untuk membang- kitkan orang mati. (1 Raj. 17:17-24;

2 Raj. 4:32-37) Bahkan, ada orang mati yang hidup lagi saat dibuang ke kuburan dan tersentuh tulang Elisa. (2 Raj. 13:

20, 21) Orang Kristen masa awal percaya bahwa kisah-kisah itu benar, sama se- perti kita percaya bahwa Firman Allah itu benar.

4Kemungkinan besar, Saudara sangat tergugah sewaktu membaca kisah Ye- sus menghidupkan kembali orang mati.

Misalnya, bayangkan betapa kagetnya sang janda ketika putra tunggalnya di- bangkitkan Yesus. (Luk. 7:11-15) Atau, bayangkan saat Yesus membangkitkan seorang gadis muda. Pastilah dukacita orang tua gadis itu berubah menjadi su- kacita saat melihat putri mereka hidup!

(Luk. 8:49-56) Betapa gembiranya juga orang-orang yang melihat Lazarus keluar dari makamnya dalam keadaan hidup!

—Yoh. 11:38-44.

MENGAPA KEBANGKITAN YESUS BERBEDA

5Para rasul tahu bahwa kebangkitan Yesus berbeda dari semua kebangkitan lain sebelumnya. Orang-orang yang dulu dibangkitkan mendapat tubuh manusia yang belakangan mati lagi. Namun, Yesus mendapat tubuh roh yang tidak akan bisa binasa. (Baca Kisah 13:34.) Petrus menu- lis bahwa Yesus ”dibunuh sebagai manu- sia, tetapi dihidupkan sebagai roh”. Se- lain itu, ”ia ada di sebelah kanan Allah, karena ia pergi ke surga; dan malaikat- malaikat dan kalangan berwenang dan kuasa-kuasa dibuat tunduk kepadanya”.

(1 Ptr. 3:18-22) Kebangkitan-kebangkitan lain adalah mukjizat yang luar biasa, tapi kebangkitan Yesus adalah mukjizat ter- hebat yang pernah ada.

5. Apa bedanya kebangkitan Yesus dari ke- bangkitan-kebangkitan sebelumnya?

6Kebangkitan Yesus sangat berpenga- ruh terhadap para murid. Ia tidak lagi mati seperti yang dipercayai musuh-mu- suhnya. Sebaliknya, ia hidup sebagai makhluk roh yang kuat, dan tidak bisa disakiti manusia mana pun. Kebangkit- annya membuktikan bahwa ia memang Putra Allah. Karena mengetahui bahwa Yesus hidup, para murid tidak lagi sedih atau takut. Malah, mereka bersemangat dan percaya diri. Seandainya Yesus tidak dibangkitkan, kehendak Allah tidak akan terwujud dan kabar baik yang mereka be- ritakan pun sia-sia.

7Kita tahu bahwa Yesus bukan seka- dar orang yang hebat. Yesus sekarang hidup dan sedang mengawasi pekerja- an pengabaran sedunia. Ia adalah Raja Kerajaan Allah di surga, yang akan segera menghapus segala keburukan di bumi dan mengubah bumi menjadi firdaus di mana orang akan hidup selamanya. (Luk.

23:43) Tidak satu pun dari hal itu akan terjadi seandainya Yesus tidak dibangkit- kan. Jadi, mengapa kita bisa yakin bahwa Yesus dibangkitkan? Apa pengaruh ke- bangkitannya bagi kita?

YEHUWA LEBIH BERKUASA DARIPADA KEMATIAN

8Setelah Yesus dibunuh, para pemim- pin agama Yahudi datang kepada Pilatus dan berkata, ”Pak, kami ingat bahwa pe- nipu itu ketika masih hidup mengatakan,

’Setelah tiga hari aku akan dibangkitkan.’

Karena itu perintahkanlah agar kuburan itu dijaga dengan ketat hingga hari keti-

6. Apa pengaruh kebangkitan Yesus atas mu- rid-muridnya?

7. Apa yang sedang Yesus lakukan sekarang, dan pertanyaan apa saja yang mungkin kita ta- nyakan?

8, 9. (a) Mengapa para pemimpin agama me- minta agar kuburan Yesus dijaga? (b) Apa yang terjadi sewaktu wanita-wanita datang ke ma- kam Yesus?

(5)

ga, supaya murid-muridnya jangan se- kali-kali datang dan mencuri dia dan me- ngatakan kepada orang-orang, ’Dia telah dibangkitkan dari antara orang mati!’ dan tipuan yang terakhir ini akan lebih buruk daripada yang pertama.” Pilatus menga- takan kepada mereka, ”Kamu mempu- nyai penjaga. Pergilah, jagalah kubur- an itu seketat mungkin seperti yang kamu tahu.” Itulah yang mereka lakukan.

—Mat. 27:62-66.

9Mayat Yesus ditaruh di makam yang dibuat dari batu yang sangat besar, dan sebuah batu besar menutup pintu masuk makamnya. Para pemimpin agama ber- maksud agar Yesus berada di makam itu selamanya. Tapi Yehuwa punya rencana lain. Tiga hari kemudian, dua murid Ye- sus, yaitu Maria Magdalena dan Maria yang lainnya, datang ke makam itu. Di sana, mereka melihat batu itu sudah di- gulingkan dan seorang malaikat duduk di atasnya. Sang malaikat mempersilakan wanita-wanita itu melihat ke dalam ma- kam Yesus dan ternyata makam itu ko- song. Malaikat itu berkata, ”Dia tidak ada di sini, sebab dia telah dibangkitkan.”

(Mat. 28:1-6) Yesus hidup!

10Kejadian-kejadian selama 40 hari berikutnya meneguhkan bahwa Yesus te- lah dibangkitkan. Rasul Paulus menulis kepada orang Korintus, ”Di antara hal-hal pertama, apa yang juga aku terima, yaitu bahwa Kristus mati bagi dosa-dosa kita sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus; dan bahwa ia dikuburkan, ya, bahwa ia di- bangkitkan pada hari ketiga sesuai de- ngan Tulisan-Tulisan Kudus; dan bahwa ia menampakkan diri kepada Kefas, ke- mudian kepada kedua belas murid itu.

Setelah itu ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus, yang sebagian besar di antaranya masih

10. Bagaimana Paulus membuktikan bahwa Yesus telah dibangkitkan?

ada sampai sekarang, tetapi beberapa te- lah tidur dalam kematian. Setelah itu ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul; namun yang paling akhir ia menampakkan diri juga kepadaku seolah-olah kepada sese- orang yang dilahirkan sebelum waktu- nya.”—1 Kor. 15:3-8.

EMPAT ALASAN KITA YAKIN BAHWA YESUS TELAH DIBANGKITKAN

111. Kebangkitan Yesus terjadi ”sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus”. Firman Allah sudah menubuatkan kebangkitan Yesus. Misalnya, Daud menulis bahwa orang ”yang loyal” milik Allah tidak akan ditinggalkan di kuburan. (Baca Mazmur 16:10.) Pada hari Pentakosta 33 M, Pet- rus menjelaskan bahwa orang ”yang lo- yal” itu adalah Yesus. Petrus mengatakan,

”[Daud] melihat sebelumnya dan berbica- ra mengenai kebangkitan Kristus, bahwa dia tidak ditinggalkan di Hades [atau,

”kuburan”] dan tubuhnya juga tidak meli- hat kebinasaan.”—Kis. 2:23-27, 31.

122. Banyak saksi mata melihat Yesus yang telah dibangkitkan. Selama 40 hari setelah kebangkitannya, Yesus bertemu dengan murid-muridnya di kebun dekat makamnya, di jalan ke desa Emaus, dan di tempat-tempat lain. (Luk. 24:13-15) Ia berbicara dengan orang-perorangan, ter- masuk Petrus, dan dengan sekelompok orang. Sekali waktu, Yesus bahkan berbi- cara di depan lebih dari 500 orang. Kita ti- dak bisa mengabaikan kenyataan bahwa ada begitu banyak saksi mata yang meli- hat Yesus yang telah dibangkitkan.

133. Para murid dengan bersemangat mengabar tentang kebangkitan Yesus.

11. Dalam hal apa kebangkitan Yesus terjadi

”sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus”?

12. Siapa saja yang melihat Yesus yang telah dibangkitkan?

13. Apa yang menunjukkan bahwa para murid yakin bahwa Yesus telah dibangkitkan?

(6)

Mereka dianiaya, mereka menderita, dan ada yang dibunuh karena mengabar. Pi- kirkanlah: Kalau Yesus memang tidak di- hidupkan kembali, apakah Petrus mau mempertaruhkan nyawanya untuk me- ngabar tentang kebangkitan Yesus ke- pada orang-orang yang dulu membenci Yesus dan berkomplot untuk membu- nuhnya? Petrus dan murid-murid lain- nya yakin bahwa Yesus hidup dan se- dang mengawasi pengabaran mereka.

Selain itu, kebangkitan Yesus memberi- kan harapan kuat kepada para pengikut- nya bahwa mereka akan dibangkitkan juga. Misalnya, Stefanus mati dengan ke- yakinan bahwa dia akan dibangkitkan.

—Kis. 7:55-60.

144. Kita memiliki bukti bahwa Ye- sus sedang memerintah sebagai Raja dan sedang melayani sebagai Kepala sidang Kristen. Kekristenan sejati terus bertum- buh. Apakah hal itu bisa terjadi sean- dainya Yesus tidak dibangkitkan? Malah, kita mungkin tidak akan mendengar ten- tang Yesus jika ia tidak dibangkitkan.

Tapi, kita memiliki alasan-alasan yang kuat untuk percaya bahwa Yesus hidup dan sedang mengawasi pekerjaan penga- baran sedunia.

PENGARUH KEBANGKITAN YESUS BAGI KITA

15Kebangkitan Kristus membuat kita berani mengabar. Sejak zaman Yesus, musuh-musuh Allah yang jahat terus mencoba menghentikan pekerjaan pe- ngabaran melalui orang murtad, ejek- an, kekerasan, pelarangan, penganiaya- an, dan hukuman mati. Namun, Alkitab bernubuat, ”Senjata apa pun yang ditem- pa untuk melawanmu tidak akan berha- sil.” (Yes. 54:17) Kita tidak takut terhadap

14. Mengapa Saudara sendiri percaya bahwa Yesus hidup?

15. Mengapa kebangkitan Yesus membuat kita berani mengabar?

apa pun atau siapa pun yang Setan guna- kan. Yesus selalu membantu kita, seperti yang ia janjikan. (Mat. 28:20) Kita dapat yakin bahwa tidak soal apa yang dila- kukan musuh-musuh kita, mereka tidak akan pernah bisa menghentikan kita!

16Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa semua ajarannya benar. Seorang pakar Alkitab menulis bahwa kalau Kris- tus tidak dibangkitkan, orang Kristen bisa dikatakan bodoh karena memercayai kebohongan besar. Paulus menulis bah- wa jika Yesus tidak dibangkitkan, penga- baran dan iman orang Kristen tidak ada artinya. Malah, catatan-catatan Injil bisa dianggap sebagai cerita sedih semata ten- tang seorang pria bijak yang dibunuh musuh-musuhnya. Tapi, Yesus memang telah dibangkitkan, sehingga membukti- kan bahwa semua ajarannya benar.—Baca 1 Korintus 15:14, 15, 20.

17Yesus berkata, ”Akulah kebangkitan dan kehidupan. Ia yang memperlihatkan iman akan aku, meskipun ia mati, ia akan hidup.” (Yoh. 11:25) Janji Yesus ini dija- min menjadi kenyataan. Yehuwa telah memberi Yesus kuasa untuk membang- kitkan orang-orang yang akan memerin- tah di surga dan jutaan orang lainnya yang akan hidup di bumi. Korban dan ke- bangkitan Yesus menjamin bahwa kema- tian tidak akan ada lagi. Karena itu, kita mendapat kekuatan untuk bertekun da- lam ujian apa pun dan bahkan berani menghadapi kematian!

18Kebangkitan Yesus membuat kita yakin bahwa orang-orang akan dihakimi menurut prinsip Yehuwa yang pengasih.

Paulus memberi tahu sekumpulan pria dan wanita di Athena bahwa Allah akan

”menghakimi bumi yang berpenduduk

16, 17. (a) Jelaskan mengapa kebangkitan Ye- sus membuktikan bahwa semua ajarannya be- nar. (b) Menurut Yohanes 11:25, kuasa apa yang Allah berikan kepada Yesus?

18. Kebangkitan Yesus menjamin hal apa?

(7)

dengan keadilbenaran oleh seorang pria yang telah ia tetapkan” dan bahwa Allah

”telah memberikan jaminan kepada se- mua orang dengan membangkitkannya dari antara orang mati”. (Kis. 17:31) Allah telah melantik Yesus sebagai Hakim kita, dan kita bisa yakin bahwa penghakiman- nya pasti adil dan pengasih.—Baca Yesaya 11:2-4.

19Karena memercayai kebangkitan Ye- sus, kita ingin melakukan kehendak Allah. Seandainya Yesus tidak memberi- kan nyawanya dan tidak dibangkitkan, kita akan selalu berada di bawah dosa dan kematian. (Rm. 5:12; 6:23) Kita tidak akan memiliki harapan, sehingga kita mungkin berkata, ”Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita akan mati.”

(1 Kor. 15:32) Tapi, bersenang-senang bu- kanlah hal utama bagi kita. Sebaliknya, kita sangat menghargai harapan kebang- kitan dan selalu bersemangat untuk me- naati Yehuwa.

20Kebangkitan Yesus membuktikan kehebatan Yehuwa, Allah yang ”membe- rikan upah kepada orang yang dengan sungguh-sungguh mencari dia”. (Ibr.

11:6) Yehuwa menggunakan kuasa dan

19. Jika kita memercayai kebangkitan Yesus, apa pengaruhnya bagi kita?

20. Mengapa kebangkitan Yesus membukti- kan kehebatan Yehuwa?

hikmat-Nya yang hebat dalam membang- kitkan Yesus untuk hidup di surga tanpa bisa mati lagi. Allah juga menunjukkan bahwa Ia mampu mewujudkan janji-jan- ji-Nya. Yehuwa berjanji bahwa seorang

”benih”, atau keturunan, yang istimewa akan menyelesaikan masalah tentang si- apa yang berhak berkuasa di alam semes- ta ini. Agar janji ini menjadi kenyataan,

”benih” itu, Yesus, harus mati dan di- bangkitkan.—Kej. 3:15.

21Kita sangat bersyukur kepada Ye- huwa atas harapan kebangkitan. Alkitab berjanji, ”Lihat! Kemah Allah ada di te- ngah-tengah umat manusia, dan ia akan berdiam bersama mereka, dan mereka akan menjadi umatnya. Dan Allah akan ada bersama mereka. Dan ia akan meng- hapus segala air mata dari mata mereka, dan kematian tidak akan ada lagi, juga tidak akan ada lagi perkabungan atau jeritan atau rasa sakit. Perkara-perkara yang terdahulu telah berlalu.” Janji ini di- berikan kepada rasul Yohanes, yang di- beri tahu, ”Tuliskanlah, karena perkataan ini setia dan benar.” Siapa yang mem- beri tahu Yohanes tentang harapan itu?

Yesus Kristus yang telah dibangkitkan!

—Pny. 1:1; 21:3-5.

21. Bagaimana perasaan Saudara sendiri sete- lah membahas tentang harapan kebangkitan?

Kebangkitan Yesus membuat kita berani mengabar

(Lihat paragraf 15)

(8)

YEHUWA ingin agar semua hamba-Nya kudus. Meskipun kata kudus disebutkan di seluruh bagian Alkitab, sifat ini paling se- ring disebut dalam buku Imamat. Dengan memahami dan menghargai buku ini, kita akan tahu caranya menjadi kudus.

2Imamat, yang ditulis Musa, adalah bagian dari ”segenap Tu- lisan Kudus” yang ”bermanfaat untuk mengajar”. (2 Tim. 3:16) Nama Yehuwa disebutkan sekitar sepuluh kali dalam setiap pa- sal buku ini. Memahami Imamat akan menguatkan kita untuk tidak melakukan apa pun yang akan mencela nama Allah.

(Im. 22:32) Ungkapan ”Akulah Yehuwa”, yang diulangi berkali- kali dalam buku ini, seharusnya mengingatkan kita untuk me- naati Allah. Di artikel ini dan artikel berikutnya, kita akan menemukan harta yang berharga dalam Imamat, yang akan membantu kita menjadi kudus dalam beribadat kepada Allah.

KITA MESTI KUDUS

3Baca Imamat 8:5, 6. Yehuwa melantik Harun untuk menjadi imam besar Israel, dan putra-putranya menjadi

1. Apa manfaat buku Imamat bagi kita?

2. Apa yang akan kita temukan dalam buku Imamat?

3, 4. Apa yang digambarkan oleh pembasuhan Harun dan putra-putra- nya? (Lihat gambar di awal artikel.)

Mengapa Kita Harus Menjadi Kudus

”Kamu harus menjadi kudus.”—IM. 11:45.

APA JAWABAN SAUDARA?

Mengapa pembasuhan Harun dan putra-putranya memiliki makna yang dalam bagi semua umat Yehuwa?

Mengapa ketaatan kita mem- buktikan bahwa kita kudus?

Bagaimana hendaknya perasaan kita terhadap hukum Yehuwa soal darah?

(9)

imam bangsa itu. Harun menggam- barkan Yesus, dan putra-putra Harun menggambarkan orang Kristen terurap.

Jadi, apakah karena Harun dibasuh ber- arti Yesus perlu ditahirkan? Tidak. Ye- sus tanpa dosa dan ”tidak tercemar”.

(Ibr. 7:26; 9:14) Namun, setelah Ha- run dibasuh, ia menggambarkan Yesus, yang bersih dan adil-benar. Nah, apa yang digambarkan oleh pembasuhan putra-putra Harun?

4Pembasuhan putra-putra Harun menggambarkan penahiran orang- orang yang dipilih untuk menjadi imam-imam di surga. Apakah penahir- an ini berkaitan dengan pembaptisan mereka? Tidak, karena pembaptisan ti- dak menyingkirkan dosa. Sebaliknya, pembaptisan adalah lambang pembak- tian seseorang kepada Allah. Kaum ter- urap ditahirkan ”melalui firman”, jadi mereka harus menerapkan sepenuhnya ajaran Kristus dalam kehidupan mere- ka. (Ef. 5:25-27) Dengan begitu, mereka menjadi kudus dan bersih. Tetapi, ba- gaimana dengan ”domba-domba lain”?

—Yoh. 10:16.

5Putra-putra Harun tidak menggam- barkan ”kumpulan besar” domba-dom- ba lain milik Yesus. (Pny. 7:9) Tetapi, domba-domba lain juga menjadi kudus dan bersih melalui Firman Allah. Se- waktu orang-orang yang berharap hi- dup di bumi beriman pada kata-kata Alkitab tentang kuasa dari korban Ye- sus, mereka terdorong untuk beriba- dat kepada Yehuwa ”siang dan malam”.

(Pny. 7:13-15) Pembasuhan kaum ter- urap dan domba-domba lain terus ber- langsung dan ini nyata dari tingkah laku

5. Mengapa bisa dikatakan bahwa domba- domba lain juga ditahirkan melalui Firman Allah?

mereka yang selalu bersih. (1 Ptr. 2:12) Yehuwa senang sewaktu melihat semua umat-Nya bersih dan bersatu seraya me- reka taat dan loyal mengikuti Gembala mereka, Yesus!

6Tuntutan agar imam-imam Israel harus bersih punya makna penting bagi kita. Banyak orang yang belajar Alkitab dengan kita mengamati bahwa kita se- lalu rapi dan bersih dan kita juga men- jaga tempat ibadat kita bersih. Selain itu, orang yang ingin beribadat kepada Yehuwa harus punya ’hati yang bersih’.

(Baca Mazmur 24:3, 4; Yes. 2:2, 3.) Jadi, kita harus melayani Yehuwa dengan pi- kiran dan hati yang bersih juga tubuh yang bersih. Kita perlu memeriksa diri secara rutin. Kadang, kita mungkin sa- dar bahwa kita harus membuat per- ubahan besar untuk menjadi kudus.

(2 Kor. 13:5) Misalnya, orang Kristen terbaptis yang melihat pornografi per- lu merenungkan, ’Apakah saya mem- buktikan diri kudus?’ Ia perlu mencari bantuan untuk menghentikan kebiasa- an najis itu.—Yak. 5:14.

BUKTIKAN DIRI SAUDARA KUDUS DENGAN BERLAKU TAAT

7Ketika keimaman Israel dibentuk, darah domba jantan dibubuhkan pada telinga kanan, ibu jari tangan kanan, dan ibu jari kaki kanan Imam Besar Ha- run dan putra-putranya. (Baca Imamat 8:22-24.) Pembubuhan darah ini meng- gambarkan bahwa para imam akan menjalankan tugas mereka dengan taat. Dengan cara serupa, Yesus, seba- gai Imam Besar, memberikan teladan yang sempurna bagi kaum terurap dan

6. Mengapa kita perlu memeriksa diri secara rutin?

7. Teladan apa yang Yesus berikan yang serupa dengan imam-imam di Imamat 8:22-24?

(10)

domba-domba lain. Ia mendengarkan bimbingan Allah, melakukan kehendak Yehuwa, dan menjalani kehidupan yang kudus.—Yoh. 4:31-34.

8Sebagai umat Yehuwa, kita semua mesti mengikuti teladan Yesus, yang mempertahankan integritasnya kepa- da Allah. Kita harus dengan sungguh- sungguh menaati bimbingan Allah da- lam Alkitab agar tidak ”mendukakan roh kudus Allah”. (Ef. 4:30) Bertekadlah untuk ’membuat jalan yang lurus bagi kaki Saudara’.—Ibr. 12:13.

9Mari kita cermati apa yang dika- takan tiga saudara yang bertahun-ta- hun bekerja erat dengan para anggota Badan Pimpinan. Saudara yang per- tama mengatakan, ”Ini memang hak istimewa yang unik, tapi karena su- dah lama bergaul akrab, terlihatlah bahwa, meskipun diurapi roh, sauda- ra-saudara ini tidak sempurna. Meski begitu, salah satu tujuan saya sela- ma bertahun-tahun adalah menaati me- reka yang menjalankan kepemimpin- an.” Yang kedua berkata, ”Ayat seperti 2 Korintus 10:5, tentang ’ketaatan kepa- da Kristus’, membantu saya untuk taat dan bekerja sama dengan mereka yang menjalankan kepemimpinan. Ketaatan ini dari hati.” Yang ketiga berkata, ”Me- ngasihi apa yang Yehuwa kasihi dan membenci apa yang Ia benci, serta te- rus mencari bimbingan-Nya dan mela- kukan apa yang menyenangkan Dia, berarti menaati organisasi-Nya dan me- reka yang Ia gunakan untuk memaju- kan tujuan-Nya di bumi.” Saudara ini mengingat teladan Nathan Knorr. Sau-

8. Apa yang kita semua mesti lakukan?

9. Apa yang dikatakan tiga saudara yang be- kerja erat dengan para anggota Badan Pim- pinan, dan bagaimana itu membantu Saudara menjadi kudus?

dara Knorr, yang belakangan menja- di anggota Badan Pimpinan, menerima apa yang dikatakan Watch Tower 1925 dalam artikel berjudul ”Kelahiran Suatu Bangsa” meski yang lain meragukan- nya. Ketaatannya membuat saudara ter- sebut sangat terkesan. Merenungkan kata-kata ketiga saudara ini bisa mem- bantu Saudara menaati Allah dan tetap kudus.

KETAATAN YANG KUDUS KEPADA HUKUM ALLAH SOAL DARAH

10Baca Imamat 17:10. Yehuwa me- merintahkan orang Israel untuk tidak makan ”darah apa pun”. Orang Kris- ten juga diperintahkan untuk menjauh- kan diri dari darah manusia dan bina- tang. (Kis. 15:28, 29) Merinding rasanya membayangkan kita melakukan sesua- tu yang membuat Allah menolak dan menyingkirkan kita dari sidang. Kita mengasihi Yehuwa dan ingin menaati- Nya. Meski hidup kita dalam bahaya, kita tidak akan menyerah sewaktu me- reka yang tidak tahu atau tidak pe- duli kepada Yehuwa mendesak kita un- tuk tidak menaati-Nya. Kita tahu kita akan diejek karena menolak darah, te- tapi kita memilih untuk menaati Allah.

(Yud. 17, 18) Apa yang akan memban- tu kita bertekad untuk tidak makan darah atau menerima transfusi darah?

—Ul. 12:23.

11Apa yang dilakukan imam be- sar Israel sekali setahun pada Hari Pendamaian membantu kita menger- ti pandangan Allah soal darah. Darah hanya digunakan untuk tujuan khu- sus. Itu digunakan untuk mengampuni

10. Seberapa pentingkah menaati hukum Allah soal darah?

11. Mengapa dapat dikatakan bahwa Hari Pendamaian bukan sekadar ritual?

(11)

dosa sehingga orang Israel bisa menik- mati hubungan yang penuh damai de- ngan Allah. Darah lembu jantan dan darah kambing dicipratkan di depan penutup tabut perjanjian. (Im. 16:14, 15, 19) Melalui darah itu, Allah meng- ampuni dosa orang Israel. Yehuwa juga berkata bahwa jika seseorang membu- nuh binatang untuk dimakan, darahnya harus dicurahkan ke tanah dan ditu- tupi dengan debu, karena ”jiwa dari se- gala jenis makhluk adalah darahnya”.

(Im. 17:11-14) Perintah-perintah ini bu- kan sekadar ritual sepele. Ratusan ta- hun sebelumnya, Allah telah melarang Nuh dan keturunannya makan darah.

(Kej. 9:3-6) Apa artinya ini bagi orang Kristen?

12Rasul Paulus menjelaskan bahwa darah memiliki kuasa untuk mena- hirkan sewaktu ia menulis, ”Menurut Hukum, hampir segala sesuatu ditahir- kan dengan darah, dan jika darah ti-

12. Bagaimana Paulus mengaitkan darah de- ngan pengampunan?

dak dicurahkan tidak akan ada peng- ampunan.” (Ibr. 9:22) Tetapi, manfa- at dari korban binatang hanyalah se- mentara. Paulus mengatakan bahwa korban-korban ini mengingatkan orang Israel bahwa mereka berdosa dan me- merlukan korban yang lebih unggul un- tuk menyingkirkan dosa mereka se- penuhnya. Hukum adalah ”bayangan dari perkara-perkara baik yang akan da- tang, namun bukan hakikat dari perka- ra-perkara itu sendiri”. (Ibr. 10:1-4) Jadi, apa yang memungkinkan pengampun- an dosa?

13Baca Efesus 1:7. Yesus mati sebagai korban untuk semua manusia, dan hal ini punya makna yang dalam bagi mere- ka yang mengasihi dia dan Bapaknya.

(Gal. 2:20) Namun, yang Yesus lakukan setelah ia bangkitlah yang menyelamat- kan kita dari dosa, seperti yang di- gambarkan oleh peristiwa pada Hari

13. Yesus mempersembahkan nilai darahnya kepada Yehuwa, bagaimana perasaan Saudara tentang hal itu?

Apakah Saudara bertekad untuk menaati hukum Allah soal darah?

(Lihat paragraf 14, 15)

(12)

Pendamaian. Ketika imam besar masuk ke Ruang Mahakudus, ia seolah ber- ada di hadapan Allah. Di sana, sang imam mempersembahkan darah bina- tang kepada Allah. (Im. 16:11-15) Sete- lah dibangkitkan, Yesus masuk ke sur- ga dan mempersembahkan nilai darah manusianya kepada Allah. (Ibr. 9:6, 7, 11-14, 24-28) Kita bersyukur bisa men- dapat pengampunan dosa dan hati nu- rani yang bersih karena beriman pada darah korban Yesus!

14Nah, sekarang Saudara mungkin lebih mengerti alasan Yehuwa melarang kita makan darah apa pun. (Im. 17:10) Apakah Saudara memahami mengapa darah begitu suci bagi Allah? Darah melambangkan kehidupan. (Kej. 9:4) Saudara pasti setuju bahwa kita hen- daknya memandang darah seperti Allah memandangnya dan bahwa kita ha- rus menaati perintah-Nya untuk men- jauhkan diri dari darah. Satu-satunya cara kita bisa berdamai dengan Allah adalah beriman pada korban tebusan Yesus dan memahami bahwa darah sa- ngat berharga bagi Pencipta kita.—Kol.

1:19, 20.

15Kita semua bisa tiba-tiba harus membuat keputusan soal menerima atau menolak transfusi darah, fraksi da- rah, atau prosedur medis yang melibat- kan darah. Jadi, Saudara perlu berdoa kepada Yehuwa, melakukan riset, dan membuat keputusan yang tegas sebe- lum keadaan darurat terjadi. Dan, Sau- dara pun akan punya keyakinan untuk menolak darah. Kita tidak akan per- nah mau mengecewakan Yehuwa de- ngan menerima sesuatu yang Ia ku- tuk! Dewasa ini, banyak dokter dan

14, 15. Mengapa kita perlu memahami dan menaati hukum Yehuwa soal darah?

yang lainnya menganjurkan kita agar mendonorkan darah demi menyelamat- kan kehidupan. Tetapi sebagai umat Allah yang kudus, kita tahu bahwa Ye- huwa berhak menentukan caranya da- rah digunakan. Bagi-Nya, ”darah apa pun” suci. Jadi, kita harus bertekad untuk menaati hukum-Nya soal darah.

Kita juga bisa memperlihatkan bahwa kita menghargai darah korban Yesus de- ngan bertingkah laku bersih. Hanya da- rah Yesus yang memungkinkan peng- ampunan dosa dan kehidupan abadi.

—Yoh. 3:16.

MENGAPA YEHUWA INGIN AGAR KITA KUDUS

16Sewaktu membebaskan orang Is- rael dari perbudakan di Mesir, Yehuwa memberi tahu mereka, ”Akulah Yehuwa yang membawa kamu keluar dari ta- nah Mesir agar aku menjadi Allah bagi kamu; dan kamu harus menjadi kudus, sebab aku kudus.” (Im. 11:45) Yehuwa ingin agar orang Israel kudus karena Ia kudus. Dan, Yehuwa juga ingin agar kita kudus. Hal ini terlihat jelas dalam buku Imamat.

17Saudara pasti mendapat manfa- at dari pembahasan kita mengenai beberapa pokok dari buku Imamat.

Kemungkinan besar, Saudara lebih me- mahami buku Alkitab ini dan lebih mengerti mengapa kita harus menja- di kudus. Nah, apalagi yang bisa kita pelajari dari buku Imamat? Bagaimana buku Alkitab ini membantu kita beriba- dat kepada Allah dengan cara yang ber- sih? Kita akan membahasnya dalam ar- tikel berikut.

16. Mengapa umat Yehuwa harus menjadi ku- dus?

17. Bagaimana perasaan Saudara sekarang ten- tang buku Imamat?

(13)

PETRUS diilhami untuk mengutip buku Imamat dan men- jelaskan bahwa orang Kristen harus menjadi kudus sama seperti orang Israel harus kudus. (Baca 1 Petrus 1:14-16.)

”Pribadi Kudus”, Yehuwa, ingin agar kaum terurap dan ”dom- ba-domba lain” berbuat sebisa-bisanya untuk menjadi kudus dalam seluruh tingkah laku mereka.—Yoh. 10:16.

2Dalam artikel ini, kita akan mengupas prinsip-prinsip da- lam buku Imamat yang akan membantu kita mempelajari standar Allah soal kekudusan dan menerapkannya. Kita juga akan menjawab pertanyaan-pertanyaan: Bagaimana hendak- nya pandangan kita tentang kompromi? Apa yang Imamat ajarkan tentang mendukung Yehuwa sebagai penguasa? Apa yang bisa kita pelajari dari korban-korban yang dipersembah- kan orang Israel?

HATI-HATI AGAR TIDAK KOMPROMI

3Untuk menyenangkan Yehuwa, kita mesti menaati hu- kum dan prinsip-Nya, tidak berlaku tidak kudus, atau

1, 2. (a) Apa yang Yehuwa inginkan dari umat-Nya? (b) Pertanyaan apa saja yang akan dijawab dalam artikel ini?

3, 4. (a) Mengapa kita tidak boleh kompromi soal hukum dan prinsip Alkitab? (b) Mengapa kita seharusnya tidak membalas atau menyimpan dendam?

Kita Harus Menjadi Kudus

dalam Seluruh Tingkah Laku Kita

”Menjadi kudus dalam seluruh tingkah lakumu.”—1 PTR. 1:15.

APA JAWABAN SAUDARA?

Mengapa penting bagi orang Kristen sejati untuk tidak kompromi?

Mengapa bila kita tetap netral kita mendukung Yehu- wa sebagai penguasa?

Bagaimana Ibrani 5:7, 11-14 membantu kita punya pandangan yang benar ten- tang belajar Firman Allah?

(14)

kompromi. Dewasa ini, kita tidak ber- ada di bawah Hukum Musa, tetapi Hukum itu membantu kita menger- ti apa yang berterima atau tidak ber- terima bagi Yehuwa. Misalnya, orang Israel diperintahkan, ”Jangan menun- tut balas ataupun menaruh dendam terhadap putra-putra bangsamu; dan engkau harus mengasihi sesamamu se- perti dirimu sendiri. Akulah Yehuwa.”

—Im. 19:18.

4Yehuwa tidak ingin kita memba- las atau menyimpan dendam. (Rm.

12:19) Jika kita mengabaikan hukum dan prinsip Allah, Setan akan senang dan kita akan mencela nama Allah.

Bahkan jika disakiti, kita hendaknya ti- dak sampai dikuasai rasa kesal. Alkitab menggambarkan kita seperti ”bejana- bejana tanah”, atau wadah dari tanah liat, tempat menyimpan harta. Harta itu adalah pelayanan. (2 Kor. 4:1, 7) Kita tidak mau menaruh rasa kesal, yang se- perti larutan asam yang bersifat meru- sak, dalam satu bejana bersama harta yang berharga.

5Di Imamat 10:1-11, kita membaca tentang situasi yang membuat keluarga Harun sangat pedih hati. Yehuwa me- nurunkan api dari surga untuk mem- binasakan Nadab dan Abihu, putra- putra Harun. Lalu, Allah memberikan perintah kepada Harun dan keluarga- nya bahwa sedikit pun mereka tidak boleh terlihat berduka. Itu pasti ujian iman yang berat bagi Harun dan keluar- ganya! Apakah Saudara membuktikan diri kudus dengan tidak bergaul bersa- ma anggota keluarga atau orang lain yang dipecat?—Baca 1 Korintus 5:11.

5. Apa yang bisa kita pelajari dari catatan tentang Harun dan kematian putra-putranya?

(Lihat gambar di awal artikel.)

6Kita mungkin tidak diuji seperti Harun dan keluarganya. Tetapi, ba- gaimana jika kerabat kita yang bukan Saksi mengundang kita untuk hadir dan ambil bagian dalam pernikahan di gereja? Tidak ada hukum dalam Alkitab yang mengatakan bahwa kita tidak bo- leh hadir, namun ada prinsip-prinsip yang hendaknya memengaruhi kepu- tusan kita.1

7Keputusan kita untuk menyenang- kan Yehuwa dan tetap kudus mungkin membuat kerabat kita heran. (1 Ptr. 4:

3, 4) Kita tidak mau mereka tersing- gung, jadi kita hendaknya berbicara de- ngan ramah namun jujur. Jika mung- kin, bahaslah hal-hal ini jauh sebelum acaranya. Kita bisa berterima kasih ka- rena sudah diundang ke pernikahan- nya. Lalu, kita bisa bilang bahwa kita ingin mereka bahagia di hari istimewa mereka dan tidak mau membuat mere- ka dan para tamu malu karena kita ti- dak mengikuti upacara keagamaannya.

Ini adalah satu cara untuk tidak kom- promi soal kepercayaan dan iman kita.

DUKUNGLAH YEHUWA SEBAGAI PENGUASA

8Buku Imamat menandaskan Yehuwa sebagai penguasa. Lebih dari 30 kali, kita membaca bahwa hukum dalam Imamat berasal dari Allah. Musa tahu hal ini dan melakukan persis seperti yang Ye- huwa perintahkan. (Im. 8:4, 5) Seperti

1 Lihat ”Pertanyaan Pembaca” di Menara Pengawal 15 Mei 2002.

6, 7. (a) Sewaktu mau memutuskan apakah akan mengikuti sebuah pernikahan di gereja, apa yang harus kita pikirkan? (Lihat catatan kaki.) (b) Bagaimana kita bisa menjelaskan alasan kita tidak mengikuti pernikahan di ge- reja?

8. Bagaimana Imamat menandaskan Yehuwa sebagai penguasa?

(15)

Musa, kita harus selalu melakukan apa yang diinginkan Penguasa kita, Yehuwa.

Meskipun organisasi Allah akan mem- bantu kita, adakalanya iman kita diuji se- waktu kita sendirian, seperti Yesus keti- ka di padang belantara. (Luk. 4:1-13) Kalau kita percaya kepada Allah dan mendukung-Nya sebagai penguasa, ti- dak ada yang bisa membuat kita kom- promi. Kita tidak akan menyerah karena takut.—Ams. 29:25.

9Kita perlu siap menghadapi kenyata- an bahwa umat Allah di seluruh du- nia akan dianiaya, karena Yesus sudah memberi tahu murid-muridnya, ”Orang- orang akan menyerahkan kamu kepada kesengsaraan serta membunuh kamu, dan kamu akan menjadi sasaran keben- cian semua bangsa oleh karena nama- ku.” (Mat. 24:9) Meski dibenci, kita terus mengabar dan tetap kudus dalam selu- ruh tingkah laku kita. Kita jujur dan bersih secara fisik maupun moral. Kita juga warga negara yang baik. Lantas, mengapa ada yang membenci kita? (Rm.

13:1-7) Karena kita menaati Yehuwa se- bagai Penguasa, bukan yang lain. Kita menyembah ”dia saja” dan tidak akan pernah kompromi soal hukum dan prin- sip-Nya yang benar.—Mat. 4:10.

10Karena ”bukan bagian dari dunia”, kita netral dan tidak ikut perang dan politik dunia. (Baca Yohanes 15:18-21;

Yesaya. 2:4.) Ada orang Kristen ber- bakti yang kompromi soal ini. Banyak dari mereka bertobat dan kembali ke- pada Yehuwa. (Mz. 51:17) Namun, be- berapa tidak bertobat. Misalnya, pada Perang Dunia II, banyak saudara di- penjarakan secara tidak adil di selu- ruh Hungaria. Aparat mengumpulkan

9. Mengapa umat Allah dibenci semua bangsa?

10. Apa yang terjadi dengan salah satu sauda- ra yang kompromi?

160 saudara berusia 45 tahun ke bawah di sebuah kota dan memerintahkan me- reka untuk menjadi tentara. Sebagian besar menolak, tetapi sembilan saudara mengucapkan sumpah militer dan mene- rima seragam. Dua tahun kemudian, sa- lah satu saudara yang kompromi ditugas- kan untuk menghukum mati Saksi-Saksi yang setia. Di antaranya ada saudara kandungnya! Namun, para Saksi setia yang dihukum tersebut tidak jadi diekse- kusi.

BERI YEHUWA YANG TERBAIK

11Hukum memerinci korban-korban apa yang harus diberikan orang Israel.

(Im. 9:1-4, 15-21) Korbannya harus tidak bercacat karena menggambarkan korban Yesus yang sempurna. Juga, orang Isra- el harus mengikuti prosedur terperin- ci untuk setiap jenis korban. Imamat 12:6 menjelaskan apa yang harus dilaku- kan ibu yang baru melahirkan, ”Pada waktu genap hari-hari pentahirannya untuk anak laki-laki atau untuk anak perempuan, ia harus membawa seekor domba jantan muda yang berumur seta- hun ke bawah untuk persembahan ba- karan dan seekor burung dara muda atau seekor burung tekukur untuk per- sembahan dosa ke pintu masuk kemah pertemuan kepada imam.” Tuntutan Ye- huwa memang terperinci, tetapi Hukum menunjukkan bahwa Ia pengasih dan masuk akal. Contohnya, jika si ibu ti- dak mampu membeli domba, dia boleh mempersembahkan dua burung tekukur atau dua burung dara muda. (Im. 12:8) Walaupun ibu itu miskin, Yehuwa me- ngasihi dan menghargainya sama seperti Dia mengasihi dan menghargai orang- orang yang bisa memberikan persem- bahan yang mahal. Apa pelajarannya?

11, 12. Apa yang bisa kita pelajari dari korban yang dipersembahkan orang Israel?

(16)

12Rasul Paulus mendesak orang Kris- ten untuk memberikan ”korban pujian”

kepada Allah. (Ibr. 13:15) Kita memberi- kan korban pujian sewaktu kita berbi- cara kepada orang lain tentang nama Yehuwa. Saudara-saudari tunarungu menggunakan bahasa isyarat untuk me- muji Allah. Orang Kristen yang tidak bisa meninggalkan rumah memuji Yehu- wa dengan memberikan kesaksian lewat surat, telepon, dan kepada tamu. Berapa banyak yang bisa kita lakukan untuk me- muji Yehuwa bergantung pada kesehat- an dan kesanggupan kita, tetapi kita harus selalu memberikan yang terbaik.

—Rm. 12:1; 2 Tim. 2:15.

13Karena mengasihi Yehuwa, kita rela memberikan korban pujian kepada-Nya.

(Mat. 22:37, 38) Namun, bagaimana seha- rusnya sikap kita sewaktu diminta untuk melaporkan jam dinas setiap bulan? Kita hendaknya rela melakukannya karena dengan begitu, kita mempertunjukkan pengabdian yang saleh. (2 Ptr. 1:7) Tetapi, kita hendaknya tidak merasa harus ber- dinas lebih lama demi melaporkan lebih banyak jam. Malah, jika seorang penyiar tidak bisa banyak berdinas karena usia

13. Mengapa kita harus melaporkan jam di- nas?

atau kesehatannya, ia boleh melaporkan sedikitnya 15 menit. Karena itulah yang terbaik yang bisa ia lakukan, Yehuwa pun senang. Yehuwa juga tahu bahwa saudara-saudari kita mengasihi-Nya dan benar-benar ingin menjadi Saksi-Saksi- Nya. Seperti orang Israel yang walau mis- kin tetap bisa memberikan persembahan kepada Allah, saudara-saudara yang me- miliki keterbatasan tetap bisa membe- rikan laporan yang membuatnya puas.

Laporan kita akan menjadi bagian dari laporan sedunia, yang membantu organi- sasi menyusun rencana untuk kegiatan di lapangan. Inilah alasannya kita mela- porkan jam dinas.

KEBIASAAN BELAJAR DAN KORBAN PUJIAN KITA

14Setelah membahas berbagai pelajar- an berharga dari Imamat, apakah Sauda- ra lebih memahami mengapa buku ini menjadi bagian dari Firman Allah yang terilham? (2 Tim. 3:16) Apakah Saudara makin bertekad untuk tetap kudus? Ye- huwa ingin agar kita memberikan yang terbaik untuk-Nya, dan Ia memang la- yak mendapatkannya. Saudara juga mungkin ingin mempelajari lebih dalam tentang buku lainnya. (Baca Amsal 2:

1-5.) Periksalah kebiasaan belajar Sauda- ra dengan sungguh-sungguh. Pikirkan,

’Apakah saya memberikan yang terbaik untuk Yehuwa? Atau, apakah saya mem- biarkan acara televisi, game, olahraga, atau hobi lain menghambat saya maju se- cara rohani?’ Jika ya, renungkanlah apa yang Paulus katakan dalam buku Ibrani.

15Paulus sangat terus terang sewak- tu menulis kepada orang Kristen Ibrani.

(Baca Ibrani 5:7, 11-14.) Ia memberi tahu mereka, ”Pendengaranmu telah menjadi

14. Jelaskan mengapa kita perlu memeriksa kebiasaan belajar kita.

15, 16. Mengapa Paulus begitu tegas sewaktu menulis kepada orang Kristen Ibrani?

Apakah Saudara mengutamakan pelajaran Alkitab dan Ibadat Keluarga dalam kehidupan Saudara?

(Lihat paragraf 14)

(17)

tumpul.” Mengapa ia begitu tegas?

Seperti Yehuwa, ia mengasihi mereka dan khawatir bahwa mereka berupaya bertahan dengan hanya minum susu, ya- itu pengetahuan dasar Alkitab. Meski- pun memahami ajaran dasar itu penting, kita perlu menyantap ”makanan keras”, yaitu ajaran Alkitab yang dalam, jika kita ingin maju secara rohani.

16Bukannya bisa mengajar orang lain, orang-orang Ibrani itu justru perlu diajar.

Mengapa? Mereka tidak mau menyan- tap ”makanan keras”. Pikirkan, ’Apakah saya punya sikap yang benar terhadap ajaran Alkitab yang lebih dalam? Apa- kah saya antusias mempelajarinya? Atau, apakah saya malas belajar secara menda- lam dan berdoa? Jika ya, apakah kebia- saan belajar saya yang jadi masalah?’

Kita tidak hanya harus mengabar, te- tapi juga mengajar dan membuat murid.

—Mat. 28:19, 20.

17Yehuwa tidak mendorong kita un- tuk mau belajar Alkitab dengan membuat kita merasa bersalah. Bahkan jika belajar Alkitab itu sulit, kita perlu terus menyan- tap ”makanan keras” tidak soal sudah berapa lama kita dalam kebenaran. Hal ini sangat penting jika kita ingin tetap kudus.

18Untuk menjadi kudus, kita harus memeriksa Alkitab dengan cermat dan melakukan persis seperti yang Allah min- ta. Putra-putra Harun, Nadab dan Abi- hu, dihukum mati lantaran memper- sembahkan ”api yang tidak sah”, bisa jadi karena mereka sedang di bawah pe- ngaruh alkohol. (Im. 10:1, 2) Perhatikan apa yang Allah katakan kepada Harun kala itu. (Baca Imamat 10:8-11.) Apakah ini berarti kita tidak boleh minum alkohol

17, 18. (a) Mengapa kita perlu rutin menyan- tap ”makanan keras”? (b) Bagaimana seharus- nya pandangan kita soal minum alkohol sebe- lum berhimpun?

sebelum berhimpun? Pikirkan ini: Kita ti- dak berada di bawah Hukum. (Rm. 10:4) Di beberapa negeri, rekan seiman kita minum alkohol secukupnya saat makan sebelum berhimpun. Empat cawan ang- gur disediakan pada waktu Paskah. Keti- ka menetapkan Peringatan, Yesus me- minta rasul-rasulnya minum anggur yang melambangkan darahnya. (Mat. 26:27) Alkitab mengutuk minum berlebihan dan mabuk-mabukan. (1 Kor. 6:10; 1 Tim.

3:8) Dan karena alasan hati nurani, ba- nyak orang Kristen tidak minum alkohol sebelum memberikan dinas suci kepa- da Yehuwa. Namun, keadaan setiap ne- geri berbeda, dan yang penting adalah orang Kristen harus ”membedakan anta- ra perkara yang kudus dan yang cemar”

agar bisa tetap kudus dan menyenangkan Yehuwa.

19Ada banyak prinsip Alkitab bagus yang bisa kita temukan jika kita mencari- nya dengan teliti dalam Firman Allah. Gu- nakan alat bantu riset yang tersedia supa- ya ibadat keluarga dan pelajaran pribadi Saudara bermutu. Kenalilah Yehuwa dan kehendak-Nya dengan lebih baik. Men- dekatlah kepada-Nya. (Yak. 4:8) Berdoa- lah kepada Allah seperti halnya pemaz- mur yang bernyanyi, ”Bukalah mataku, agar aku melihat hal-hal yang menakjub- kan dari hukummu.” (Mz. 119:18) Jangan pernah kompromi soal hukum dan prin- sip Alkitab. Dengan rela, taatilah hukum

”Pribadi Kudus”, Yehuwa, dan bersema- ngatlah dalam ”pekerjaan kudus sehu- bungan dengan kabar baik Allah”. (1 Ptr.

1:15; Rm. 15:16) Kita perlu tetap kudus pada hari-hari terakhir yang jahat ini. Se- moga kita semua tetap bertingkah laku kudus dan mendukung Yehuwa sebagai penguasa.

19. (a) Bagaimana supaya ibadat keluarga dan pelajaran pribadi Saudara bermutu? (b) Bagai- mana Saudara bisa menunjukkan bahwa Sau- dara bertekad untuk tetap kudus?

(18)

DEWASA ini, banyak orang mengatakan bahwa agama-agama dunia tidak banyak membantu manusia. Menurut mereka, aga- ma-agama ini tidak mungkin diperkenan Allah karena tidak mengajarkan kebenaran tentang Allah dan melakukan hal-hal mengerikan. Namun, mereka percaya bahwa Allah memperke- nan orang-orang yang baik dalam semua agama. Tapi, apakah pendapat ini benar? Atau, apakah Allah mengharuskan para pe- nyembah-Nya keluar dari agama palsu? Mari kita cari jawaban- nya dengan memeriksa sejarah para penyembah Yehuwa yang benar, yang dicatat dalam Alkitab.

PERJANJIAN ALLAH DENGAN UMATNYA

2Sekitar 4.000 tahun yang lalu, Yehuwa memilih sekelompok orang untuk menjadi umat-Nya di bumi. Dalam Alkitab, Abra-

1. Apa yang dipercaya beberapa orang tentang mereka yang menyem- bah Allah?

2. Siapa yang menjadi umat Yehuwa? Apa tandanya bahwa mereka adalah umat yang memiliki hubungan istimewa dengan Yehuwa? (Lihat gambar di atas.)

Umat yang ”Allahnya Ialah Yehuwa”

”Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah Yehuwa!”

—MZ. 144:15.

DAPATKAH SAUDARA MENJAWAB?

Kapan Yehuwa mulai memiliki umat yang istimewa di bumi?

Dalam arti apa Israel seha- rusnya menjadi bangsa yang memberikan kesaksian?

Bagaimana bangsa Israel menjadi tidak setia, dan apa yang Yehuwa nubuatkan?

(19)

ham disebut sebagai ”bapak dari semua orang yang memiliki iman”. Ia mengepalai satu keluarga besar dengan ratusan pela- yan. (Rm. 4:11; Kej. 14:14) Di Kanaan, ia di- hormati sebagai ”pemimpin”. (Kej. 21:22;

23:6) Yehuwa membuat perjanjian dengan Abraham dan keturunannya. (Kej. 17:1, 2, 19) Allah memberi tahu Abraham, ”Ini- lah perjanjianku yang akan kamu pegang, antara aku dan kamu sekalian, juga be- nihmu setelah engkau: Setiap laki-laki di antara kamu harus disunat.” Ia menam- bahkan, ”Hal itu akan menjadi tanda per- janjian antara aku dan kamu.” (Kej. 17:

10, 11) Jadi, Abraham dan setiap laki-laki dalam keluarganya disunat. (Kej. 17:24-27) Sunat menjadi tanda bahwa keturunan Abraham adalah umat yang memiliki hu- bungan istimewa dengan Yehuwa.

3Cucu Abraham, Yakub, atau Israel, punya 12 putra. (Kej. 35:10, 22b-26) Bela- kangan, mereka ini menjadi kepala dari 12 suku Israel. (Kis. 7:8) Yusuf, putra Ya- kub, dibawa ke Mesir. Tapi belakangan, Firaun memberinya wewenang yang be- sar. Sewaktu terjadi bencana kelaparan, Yusuf bertanggung jawab untuk meng- awasi penyediaan makanan bagi seluruh negeri. Karena bencana ini, Yakub dan ke- luarganya pindah ke Mesir. (Kej. 41:39-41;

42:6) Keturunan Yakub beranak cucu dan menjadi sangat banyak.—Kej. 48:4; baca Kisah 7:17.

YEHUWA MENYELAMATKAN UMATNYA

4Keturunan Yakub tinggal di tanah Go- syen, Mesir, selama lebih dari 200 tahun.

(Kej. 45:9, 10) Firaun menyuruh orang Is- rael tinggal di Mesir karena ia mengenal dan menghormati Yusuf. (Kej. 47:1-6) Se- lama kira-kira 100 tahun, mereka hidup damai bersama orang Mesir. Mereka ting-

3. Ceritakan perkembangan keturunan Abra- ham.

4. Awalnya, bagaimana hubungan antara orang Mesir dan keturunan Yakub?

gal di kota-kota kecil dan memelihara ter- nak. Meski orang Mesir benci kepada gembala domba, mereka harus taat kepa- da Firaun dan mengizinkan orang Israel tinggal di sana.—Kej. 46:31-34.

5Tapi, situasi orang Israel berubah. Al- kitab mengatakan, ”Setelah suatu wak- tu, bangkitlah atas Mesir seorang raja baru yang tidak mengenal Yusuf. Lalu ia mengatakan kepada bangsanya, ’Lihat!

Orang-orang Israel lebih banyak jumlah- nya dan lebih perkasa daripada kita.’ ” Maka, orang Mesir memperbudak orang Israel. Mereka dipaksa membuat batu bata, bekerja di ladang, dan melakukan pekerjaan berat lainnya. Mereka diperla- kukan dengan kejam.—Kel. 1:8, 9, 13, 14.

6Selain itu, Firaun yang baru ini meme- rintahkan agar semua bayi laki-laki yang baru lahir dibunuh. (Kel. 1:15, 16) Saat itu, seorang wanita Israel bernama Yokhebed melahirkan Musa. Ketika Musa berumur tiga bulan, Yokhebed menyembunyikan- nya di antara batang-batang teberau yang tumbuh di tepi Sungai Nil. Lalu, putri Firaun menemukan Musa dan menjadi- kan dia putra angkatnya. Putri Firaun mengizinkan ibu kandung Musa untuk merawatnya sampai ia cukup besar. Pada saatnya, Musa menjadi hamba Yehuwa yang loyal. (Kel. 2:1-10; Ibr. 11:23-25) Yehu- wa melihat umat-Nya menderita dan me- mutuskan untuk menggunakan Musa me- nuntun mereka keluar dari Mesir. (Kel. 2:

24, 25; 3:9, 10) Dengan cara inilah, Yehuwa

”menebus”, atau menyelamatkan, orang Israel.—Kel. 15:13; baca Ulangan 15:15.

UMAT ALLAH MENJADI SUATU BANGSA

7Yehuwa belum mengorganisasi orang Israel sebagai suatu bangsa yang memiliki

5, 6. (a) Bagaimana situasi umat Allah ber- ubah di Mesir? (b) Mengapa Musa lolos dari pembunuhan, dan apa yang Yehuwa lakukan bagi umat-Nya?

7, 8. Bagaimana umat Yehuwa menjadi suatu bangsa yang kudus?

(20)

hukum dan keimaman, tapi Ia memilih mereka sebagai umat-Nya. Itu sebabnya, Musa dan Harun diperintahkan untuk memberi tahu Firaun, ”Inilah firman Ye- huwa, Allah Israel, ’Biarkan umatku pergi agar mereka merayakan perayaan bagiku di padang belantara.’ ”—Kel. 5:1.

8Tapi, Firaun tidak mau membiarkan orang Israel pergi. Untuk membebaskan umat-Nya, Yehuwa mendatangkan sepu- luh tulah ke atas Mesir, lalu membinasa- kan Firaun dan pasukan militernya di Laut Merah. (Kel. 15:1-4) Kira-kira tiga bulan kemudian, Yehuwa membuat per- janjian dengan orang Israel di Gunung Sinai, ”Jika kamu dengan sungguh-sung- guh menaati perkataanku dan benar-be- nar berpegang pada perjanjianku, kamu pasti akan menjadi milikku yang istimewa dari antara semua bangsa lain.” Mereka akan menjadi ”suatu bangsa yang kudus”.

—Kel. 19:5, 6.

9Selama ratusan tahun, hamba-hamba Yehuwa dipimpin oleh para kepala keluar- ga yang melayani sebagai penguasa, ha- kim, dan imam. Sebelum menjadi budak di Mesir, orang Israel masih mengikuti pola kepemimpinan ini. (Kej. 8:20; 18:19;

Ayb. 1:4, 5) Tapi setelah Yehuwa membe- baskan bangsa Israel dari perbudakan, Ia memberikan hukum yang membuat mere- ka berbeda dari semua bangsa lain. (Baca Ulangan 4:5-8; Mz. 147:19, 20.) Hukum itu mengkhususkan sekelompok orang un- tuk menjadi imam bagi bangsa itu. Hu- kum juga menetapkan para ”tua-tua” se- bagai hakim. Mereka dihormati karena pengetahuan dan hikmat mereka. (Ul. 25:

7, 8) Hukum itu menyediakan petunjuk yang bermanfaat bagi ibadat dan kehidup- an bangsa Israel sehari-hari.

9, 10. (a) Menurut Ulangan 4:5-8, bagaimana Hukum membuat bangsa Israel berbeda dari bangsa lain? (b) Apa yang harus dilakukan bangsa Israel untuk membuktikan bahwa me- reka adalah ”umat yang kudus bagi Yehuwa”?

10Tepat sebelum bangsa Israel mema- suki Tanah Perjanjian, Yehuwa meng- ulangi hukum-Nya kepada mereka. Musa memberi tahu mereka, ”Mengenai Yehu- wa, ia telah membuat engkau berjanji pada hari ini bahwa engkau akan menjadi umatnya, milik yang istimewa, sebagai- mana yang ia janjikan kepadamu, dan bahwa engkau akan menaati semua pe- rintahnya, dan bahwa ia akan meninggi- kan engkau di atas semua bangsa lain yang telah dibuatnya, sehingga menghasil- kan pujian, nama baik, dan keindahan, jika engkau membuktikan dirimu sebagai umat yang kudus bagi Yehuwa, Allahmu.”

—Ul. 26:18, 19.

ORANG NON-ISRAEL BISA BERIBADAT BERSAMA UMAT ALLAH

11Meski Israel adalah bangsa pilihan Yehuwa, orang non-Israel boleh tinggal bersama umat-Nya. Misalnya, Alkitab me- ngatakan bahwa ada banyak orang dari bangsa-bangsa lain, termasuk orang Me- sir, yang pergi bersama orang Israel ketika Allah menuntun mereka keluar dari Me- sir. (Kel. 12:38) Tampaknya, di antara me- reka ada hamba-hamba Firaun yang me- naati peringatan Musa pada tulah yang ketujuh.—Kel. 9:20.

12Tepat sebelum bangsa Israel menye- berangi Sungai Yordan menuju Kanaan, Musa memberitahukan bahwa mereka ha- rus mengasihi penduduk asing yang ting- gal bersama mereka. (Ul. 10:17-19) Jika orang non-Israel itu bersedia menaati hu- kum-hukum dasar, misalnya Sepuluh Pe- rintah, umat Allah diperintahkan untuk membiarkan orang itu tinggal bersama mereka. (Im. 24:22) Beberapa orang non- Israel bahkan menjadi penyembah Yehu- wa. Misalnya, Rut adalah orang Moab

11-13. (a) Siapa yang mulai beribadat bersama umat Allah? (b) Jika orang non-Israel ingin me- nyembah Yehuwa, apa yang perlu mereka laku- kan?

(21)

yang ingin melayani Allah. Dia mengata- kan kepada Naomi, orang Israel, ”Bangsa- mu akan menjadi bangsaku, dan Allah- mu, Allahku.” (Rut 1:16) Orang non-Israel ini disebut proselit, dan kaum prianya di- sunat. (Kel. 12:48, 49) Yehuwa senang me- nerima mereka menjadi bagian dari umat pilihan-Nya.—Bil. 15:14, 15.

13Salah satu doa Salomo juga memper- lihatkan bahwa Yehuwa memperkenan orang non-Israel yang menyembah-Nya.

Ketika bait ditahbiskan, Salomo berdoa,

”Kepada orang asing yang bukan bagian dari umatmu, Israel, dan yang datang dari negeri yang jauh oleh karena namamu yang besar dan tanganmu yang kuat dan lenganmu yang terentang, dan mereka da- tang dan berdoa menghadap ke rumah ini, maka kiranya engkau mendengarkan dari surga, dari tempat tinggalmu yang te- tap, dan lakukanlah sesuai dengan semua yang diminta oleh orang asing itu kepada- mu; agar semua bangsa di bumi mengenal namamu dan takut akan engkau sama se- perti umatmu, Israel, dan agar mereka tahu bahwa namamu disebut atas rumah yang kubangun ini.” (2 Taw. 6:32, 33) Bah- kan pada zaman Yesus, orang non-Israel

yang ingin menyembah Yehuwa perlu ber- gabung dengan umat pilihan-Nya.—Yoh.

12:20; Kis. 8:27.

BANGSA YANG MEMBERIKAN KESAKSIAN

14Bangsa Israel menyembah Allah me- reka, Yehuwa, tapi bangsa lain menyem- bah dewa mereka masing-masing. Jadi, pertanyaan penting yang perlu dijawab:

Siapakah Allah yang benar? Pada zaman Yesaya, Yehuwa menyamakan permasa- lahan ini dengan situasi di ruang peng- adilan. Yehuwa menantang allah bangsa- bangsa untuk mendatangkan saksi-saksi yang bisa membuktikan bahwa mereka adalah allah yang benar. Ia mengatakan,

”Biarlah mereka menyediakan saksi-saksi mereka, agar mereka dinyatakan adil-be- nar, atau biarlah mereka mendengar dan mengatakan, ’Itu benar!’ ”—Yes. 43:9.

15Allah bangsa-bangsa tidak sanggup membuktikan diri sebagai allah yang be- nar. Mereka hanyalah patung yang tidak

14-16. (a) Dalam arti apa Israel seharusnya menjadi bangsa yang memberikan kesaksian bagi Yehuwa? (b) Apa yang Yehuwa harapkan dari umat-Nya dewasa ini?

Bangsa Israel mengasihi penduduk asing

(Lihat paragraf 11-13)

(22)

bisa bicara dan tidak bisa bergerak kecuali ada yang mengusungnya ke sana kemari.

(Yes. 46:5-7) Sebaliknya, Yehuwa memberi tahu umat-Nya, Israel, ”Kamulah saksi- saksiku, . . . hambaku yang telah kupilih, supaya kamu mengenal dan beriman ke- padaku, dan agar kamu mengerti bahwa aku adalah Pribadi yang sama. Sebelum aku tidak ada Allah yang dibentuk, dan se- telah aku tetap tidak ada yang lain. Aku

—akulah Yehuwa, dan selain aku, tidak ada juru selamat lain. . . . Maka, kamu adalah saksi-saksiku, . . . dan aku adalah Allah.”—Yes. 43:10-12.

16Seperti saksi-saksi di ruang peng- adilan, umat Yehuwa mendapat kehor- matan untuk meneguhkan bahwa Yehu- wa adalah satu-satunya Allah yang benar.

Ia menyebut mereka sebagai ”umat yang telah kubentuk bagi diriku, agar mere- ka memberitakan pujian bagiku”. (Yes.

43:21) Mereka adalah umat yang menyan- dang nama-Nya. Karena Yehuwa mem- bebaskan Israel dari Mesir, Ia berharap agar mereka rela taat dan memuliakan- Nya sebagai Penguasa mereka. Yehuwa mengharapkan hal yang sama dari umat- Nya dewasa ini. Nabi Mikha memberi tahu sikap yang hendaknya dimiliki umat Allah, ”Semua suku bangsa, masing-ma- sing akan berjalan dengan nama allahnya;

tetapi kami, kami akan berjalan dengan nama Yehuwa, Allah kami, sampai waktu yang tidak tertentu, ya, selama-lamanya.”

—Mi. 4:5.

UMAT YANG DURHAKA

17Sayangnya, bangsa Israel tidak setia kepada Yehuwa. Mereka mulai meniru bangsa lain yang menyembah allah-allah yang terbuat dari kayu dan batu, dan me- reka membuat banyak mezbah untuk iba- dat palsu. Sekitar 2.800 tahun yang lalu,

17. Mengapa Yehuwa menganggap bangsa Is- rael sebagai tanaman anggur yang tidak ber- guna?

nabi Hosea berkata bahwa Israel seperti tanaman anggur yang tidak lagi meng- hasilkan buah yang baik. Ia menambah- kan, ”Hati mereka menjadi munafik; se- karang mereka akan didapati bersalah.”

(Hos. 10:1, 2) Kira-kira 150 tahun ke- mudian, Yeremia juga menyamakan umat yang durhaka ini dengan tanaman anggur.

Ia menggambarkan mereka sebagai ta- naman anggur yang bagus tapi berubah menjadi tidak berguna. Melalui Yeremia, Yehuwa mengatakan, ”Di manakah allah- allahmu yang telah kaubuat bagi dirimu?

Biarlah mereka bangkit jika mereka dapat menyelamatkan engkau pada masa ma- lapetakamu.” Ia menambahkan, ”Umat- ku sendiri—mereka telah melupakan aku.”

—Yer. 2:21, 28, 32.

18Bangsa Israel menghasilkan buah yang tidak baik karena mereka tidak me- nyembah Yehuwa dengan cara yang be- nar. Mereka tidak lagi menjadi saksi-Nya, tapi malah menyembah patung. Maka, Ye- sus memberi tahu para pemimpin Yahu- di yang jahat pada zamannya, ”Kerajaan Allah akan diambil darimu dan diberikan kepada suatu bangsa yang menghasilkan buahnya.” (Mat. 21:43) Hanya orang-orang pilihan Yehuwa yang bisa menjadi bagian dari bangsa baru itu, yakni Israel rohani. Ia akan mengadakan ”perjanjian baru” de- ngan mereka. Yehuwa mengatakan ten- tang mereka, ”Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat- ku.”—Yer. 31:31-33.

19Setelah Israel jasmani tidak setia, Ye- huwa memilih Israel rohani untuk menja- di umat-Nya pada abad pertama. Tapi, sia- pakah umat-Nya dewasa ini? Bagaimana orang yang ingin melayani Allah bisa tahu siapa para penyembah-Nya yang sejati?

Hal ini akan dibahas di artikel berikutnya.

18, 19. (a) Bagaimana Yehuwa menubuatkan bahwa Ia akan memiliki umat pilihan yang baru? (b) Apa yang akan dibahas dalam artikel berikutnya?

(23)

PADA Pentakosta 33 M, Yehuwa membuat perubahan yang bersejarah. Ia membentuk bangsa baru, yaitu ”Israel milik Allah”, atau Israel rohani. (Gal. 6:16) Yehuwa menggunakan roh kudus-Nya untuk memilih setiap anggota bangsa ini.

Paulus menulis bahwa mereka tidak perlu disunat seperti halnya keturunan Abraham. Sebaliknya, ”sunat [mereka]

adalah sunat pada hati” karena roh kudus.—Rm. 2:29.

2Anggota pertama bangsa baru ini adalah para rasul dan lebih dari seratus murid lain yang berkumpul di ruang atas di Yerusalem. (Kis. 1:12-15) Allah mencurahkan roh kudus ke atas mereka, dan mereka menjadi putra-Nya. (Rm.

8:15, 16; 2 Kor. 1:21) Ini membuktikan bahwa Yehuwa telah menerima korban Kristus dan mengganti perjanjian Hu- kum dengan perjanjian baru. (Luk. 22:20; baca Ibrani 9:

15.) Murid-murid terurap ini menjadi anggota bangsa, atau umat, baru milik Yehuwa. Roh kudus membuat me- reka bisa berbicara dan memahami banyak bahasa dan mengajarkan ”perkara-perkara yang besar dari Allah”.—Kis.

2:1-11.

1, 2. Perubahan apa yang Yehuwa buat pada Pentakosta 33 M? Siapa anggota bangsa baru itu? (Lihat gambar di atas.)

”Sekarang Kamu Adalah Umat Allah”

”Kamu dahulu bukan suatu umat, tetapi sekarang kamu adalah umat Allah.”—1 PTR. 2:10.

DAPATKAH SAUDARA MENJAWAB?

Siapa yang menjadi umat baru milik Yehuwa pada abad pertama?

Mengapa dapat dikatakan bahwa orang Kristen sejati pada abad pertama adalah umat bagi nama Yehuwa?

Siapakah umat Yehuwa de- wasa ini? Agar diselamatkan pada ”kesengsaraan besar”, apa yang harus dilakukan

”domba-domba lain”?

(24)

UMAT BARU MILIK ALLAH

3Yehuwa menggunakan rasul Petrus untuk mengundang orang Yahudi dan proselit menjadi anggota bangsa baru milik-Nya, yaitu sidang orang Kristen ter- urap. Pada hari Pentakosta, Petrus de- ngan berani memberi tahu bahwa orang Yahudi telah membunuh Yesus, dan se- karang mereka perlu menerima dia seba- gai ”Tuan dan juga Kristus”. Ketika orang banyak itu bertanya apa yang harus me- reka lakukan, Petrus menjawab, ”Berto- batlah, dan hendaklah kamu masing-ma- sing dibaptis dengan nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosa-dosamu, dan kamu akan menerima karunia cuma- cuma berupa roh kudus.” (Kis. 2:22, 23, 36-38) Pada hari itu, sekitar 3.000 orang menjadi bagian dari bangsa baru Israel rohani. (Kis. 2:41) Selanjutnya, para ra- sul terus mengabar dengan bersemangat, dan lebih banyak orang menerima kebe- naran. (Kis. 6:7) Bangsa baru itu makin berkembang.

4Belakangan, murid-murid Yesus mu-

3-5. (a) Apa yang Petrus beri tahukan kepada orang Yahudi pada hari Pentakosta? (b) Bagai- mana perkembangan bangsa baru itu selama tahun-tahun awalnya?

lai mengabar kepada orang Samaria. Ba- nyak dari mereka menerima kebenaran dan dibaptis, tapi tidak menerima roh kudus. Badan pimpinan di Yerusalem mengutus Petrus dan Yohanes ke Sama- ria untuk menemui saudara-saudari yang baru ini. Kedua rasul ini meletakkan ta- ngan ke atas mereka, ”dan mereka mene- rima roh kudus”. (Kis. 8:5, 6, 14-17) De- ngan cara inilah, orang Samaria diurapi roh dan menjadi anggota Israel rohani.

5Pada tahun 36 M, Allah mengguna- kan Petrus untuk mengundang kelom- pok lain lagi menjadi anggota bangsa baru Israel rohani. Ini terjadi ketika Pet- rus mengabar kepada perwira Romawi Kornelius, juga para kerabat dan saha- batnya. (Kis. 10:22, 24, 34, 35) Alkitab mengatakan bahwa ketika Petrus sedang berbicara, roh kudus turun ke atas se- mua orang non-Yahudi yang mendengar- kan. ”Takjublah orang-orang setia dari golongan bersunat yang datang bersama Petrus, karena karunia cuma-cuma beru- pa roh kudus juga dicurahkan ke atas orang-orang dari bangsa-bangsa.” (Kis.

10:44, 45) Sejak itu, orang non-Yahudi yang tak bersunat diundang menjadi ba- gian dari Israel rohani.

”SUATU UMAT BAGI NAMANYA”

6Dalam rapat badan pimpinan tahun 49 M, sang murid Yakobus mengata- kan, ”Simeon [Petrus] telah mencerita- kan dengan saksama bagaimana Allah untuk pertama kali memalingkan per- hatiannya kepada bangsa-bangsa, un- tuk mengambil dari mereka suatu umat bagi namanya.” (Kis. 15:14) ”Umat bagi namanya” ini terdiri dari orang Yahu- di dan non-Yahudi yang Allah bentuk menjadi satu bangsa. (Rm. 11:25, 26a) Belakangan, Petrus menulis, ”Kamu da-

6, 7. Sebagai umat bagi nama Yehuwa, apa yang dilakukan para anggota bangsa baru itu?

Petrus mengabar kepada Kornelius dan rumah tangganya

(Lihat paragraf 5)

(25)

hulu bukan suatu umat, tetapi seka- rang kamu adalah umat Allah.” Petrus menjelaskan tujuan dibentuknya bangsa baru ini, ”Kamu adalah ’ras yang dipi- lih, keimaman kerajaan, bangsa yang ku- dus, umat untuk milik yang istimewa, agar kamu menyiarkan keluhuran’ priba- di yang memanggilmu keluar dari kege- lapan ke dalam terangnya yang menak- jubkan.” (1 Ptr. 2:9, 10) Mereka harus berani memberi kesaksian tentang Yehu- wa dan memuji-Nya di hadapan umum sebagai Penguasa Alam Semesta.

7Yehuwa sekarang menggunakan bangsa baru Israel rohani dan menyebut mereka sebagai ”umat yang telah kuben- tuk bagi diriku, agar mereka memberita- kan pujian bagiku”. (Yes. 43:21) Mereka dengan berani menyatakan bahwa Yehu- wa adalah satu-satunya Allah yang benar sedangkan semua allah lain palsu. (1 Tes.

1:9) Mereka menjadi saksi bagi Yehuwa dan Yesus ”di Yerusalem maupun di selu- ruh Yudea dan Samaria dan sampai ke bagian yang paling jauh di bumi”.—Kis.

1:8; Kol. 1:23.

8Paulus adalah saksi yang berani. Ia membela Yehuwa sebagai satu-satunya Allah yang benar, bahkan di hadapan para filsuf kafir. Ia meyakinkan mere- ka bahwa Yehuwa menjadikan ”dunia dan segala sesuatu di dalamnya” dan bahwa Ia adalah ”Tuan atas langit dan bumi”. (Kis. 17:18, 23-25) Paulus juga memperingatkan umat Allah, ”Aku tahu bahwa setelah kepergianku, serigala- serigala yang menindas akan masuk di antara kamu dan tidak akan memper- lakukan kawanan dengan lembut, dan dari antara kamu sendiri akan muncul pria-pria yang membicarakan perkara- perkara yang belat-belit untuk menjauh- kan murid-murid agar mengikuti mere-

8. Peringatan apa yang rasul Paulus berikan kepada umat Allah pada abad pertama?

ka.” (Kis. 20:29, 30) Kemurtadan yang di- nubuatkan ini sudah nyata menjelang akhir abad pertama.—1 Yoh. 2:18, 19.

9Setelah para rasul meninggal, orang murtad menyebar ke sidang-sidang dan mendirikan gereja-gereja Kristen palsu.

Bukannya menjadi umat bagi nama Ye- huwa, orang Kristen palsu ini malah me- nyingkirkan nama Allah dari banyak ter- jemahan Alkitab mereka. Mereka juga mencela nama Allah dengan cara-cara lain. Mereka mengikuti ritual kafir dan menyampaikan ajaran yang tidak berda- sarkan Alkitab. Mereka terlibat dalam banyak perang dan menyebutnya perang suci demi Allah. Mereka bejat dan amo- ral. Selama ratusan tahun setelah ke- murtadan dimulai, hanya ada sedikit pe- nyembah Yehuwa yang setia di bumi dan tidak ada kelompok yang terorganisasi yang menjadi ”umat bagi namanya”.

UMAT ALLAH DILAHIRKAN KEMBALI

10Yesus menggunakan perumpamaan tentang gandum dan lalang untuk menu- buatkan bahwa kemurtadan akan mem- buat kita sulit mengenali agama yang benar. Ia mengatakan bahwa ”semen- tara orang-orang tidur”, Iblis mena- burkan lalang di ladang tempat Putra manusia telah menaburkan benih gan- dum. Gandum dan lalang akan tum- buh bersama-sama sampai ”penutup sis- tem ini”. Ia menjelaskan bahwa ”benih yang baik” adalah ”putra-putra Keraja- an” tapi ”lalang” adalah ”putra-putra si fasik”. Pada akhir zaman, Putra manu- sia akan mengutus para malaikat un- tuk memisahkan lalang dari gandum.

Lalu, para malaikat akan mengumpul- kan putra-putra Kerajaan. (Mat. 13:24-30,

9. Apa yang terjadi dengan umat Allah setelah para rasul meninggal?

10, 11. (a) Apa yang Yesus nubuatkan ten- tang ”gandum” dan ”lalang”? (b) Bagaimana perumpamaan Yesus digenapi setelah 1914?

Referensi

Dokumen terkait

Melihat keadaan peserta didik di SMPK Santa Famillia Sikumana Kupang, hasil belajar yang mereka peroleh, dan kompetensi dasar dan indikator pencapaian pada materi suhu dan

Temuan dari penelitian ini adalah: a) tingkat kepuasan wisatawan terhadap produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua secara umum berada pada level

ilmiah, perubahan transformatif dimana teori-teori, konsep dan metode dikembangkan dari dalam, menggunakan pendekatan bottom-up (Kim, Park & Park, 2000). Kelebihan utama

sar 0,000 lebih kecil dari a = 0,05 (0,000 < 0,05), maka variabel bebas: Karakteristik ke- wirausahaan (X 1 ), Karakteristik perusahaan (X 2 ), Kompetensi wirausaha (X 3 )

In terms of modern literature, danmei is parallel to the (online) genre yanqing ‘romance’ that is frequently characterised by ‘Mary Sue’ and

Sedangkan nilai R Square sub jalur 2 sebesar 0,604 perubahan pada variabel dependen (minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi) dapat dijelaskan oleh variabel

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran diketahui bahwa dari para responden mengenai prosedur tetap dan kebijakan (100%) sudah

Penambahan asam askorbat pada artemia yang diberikan sebagai pakan larva ikan patin menghasilkan kelangsungan hidup yang lebih tinggi dan berbeda nyata dibanding tanpa