• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI KE-2 TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI KE-2 TAHUN 2016"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI KE-2 TAHUN 2016

“Peningkatan Sinergi University-Industry-Government (UIG) dalam Pengembangan Teknologi dan Rekayasa Nasional”

7-8 September 2016

Gedung Center of Science Activity (CSA), Kampus FT-UH Gowa

Editor:

Muhammad Ramli (Ketua)

Faisal Mahmuddin (Teknik Perkapalan) Zuryati Djafar (Teknik Mesin)

Wahyuddin (Teknik Perkapalan) Ulva Ria Irfan (Teknik Geologi) Zaenab Muslimin (Teknik Elektro) Ria Wikantari (Teknik Arsitek)

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS HASANUDDIN

Bontomarannu Gowa, Sulawesi Selatan

(3)

ii

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI KE-2 Tahun 2016

“Peningkatan Sinergi University-Industry-Government (UIG) dalam Pengembangan Teknologi dan Rekayasa Nasional”

Volume 2

ISSN: 2548-6047

Hak Cipta@2016

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Dilarang memproduksi, mendistribusikan bagian dari publikasi ini dalam segala bentuk maupun media tanpa seijin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Dipublikasikan dan didistribusikan oleh:

Divisi Publikasi, Center of Technology (COT) Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Poros Malino km 6 Bontomarannu

Sungguminasa Sulawesi Selatan Indonesia 92171 Telp: (0411) 586015

Fax : (0411) 586015

Email: teknik@unhas.ac.id

Website: cotpublications.com

(4)

iii

SAMBUTAN DEKAN

Assalamu Alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Prosiding yang memuat makalah-makalah yang telah dipresentasikan pada seminar ilmiah nasional sains dan teknologi tahun ini telah terbit. Adapun tema dari prosiding kali ini adalah “Peningkatan Sinergi University-Industry-Government (UIG) dalam Pengembangan Teknologi dan Rekayasa Nasional”.

Lima Pembicara kunci dalam seminar ini adalah orang-orang yang memiliki kompetensi dan pengalaman yang mumpuni dalam melaksanakan kerjasama kemitraan UIG untuk menunjang peningkatan teknologi dan rekayasa nasional. Mereka adalah Prof. Dr. Ir. Satryo S. Brojonegoro (JICA Expert), Drs. H. Ikhsan Iskandar, M.Si. (Bupati Jeneponto), Dr. Toto Widyanto (Capacity Building Expert, KPPIP), Dr. Geni Rina Sunaryo, M.Sc. (Ka PTKRN-BATAN), dan Prof.

Mitsukage Yamada (Manager of Smart Community Group, Oriental Consultants Global Co., Ltd.). Para Partisipan lain yang telah menyajikan gagasan ilmiah yang informatif berasal dari kalangan akademisi, industri, pemerintah, praktisi profesi serta pemerhati kemajuan teknologi.

Pihak fakultas memandang perlu untuk menerbitkan prosiding yang memuat hasil seminar yang berhubungan dengan kerjasama kemitraan UIG secara periodik pada setiap tahunnya. Kami menyadari prosiding kali ini masih mempunyai beberapa kelemahan dan kekurangan, namun dengan kerja keras, kerja sama dan semangat pengabdian yang tinggi tinggi dari pengelola, dosen dan karyawan Fakultas Teknik, penerbitan prosiding dapat berjalan sebagaimana visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai.

Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada dalam edisi ini, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi terciptanya tujuan yang kita inginkan bersama.

Dekan Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin Makassar

Dr. –Ing. Ir. Wahyu H. Piarah, MS.ME

(5)

iv

PENGANTAR EDITOR

Yang terhormat,

Rekan-Rekan Pembaca dan Pemerhati Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Sains dan Teknologi

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Sains dan Teknologi ke-2 (Volume 2) Tahun 2016 dalam Rangka Dies Fakultas Teknik yang ke-56 dapat hadir sebagai bentuk partisipasi dan kepedulian bersama secara ilmiah. Hal ini dapat diwujudkan berkat kerjasama yang baik dari segenap pihak yang telah terlibat dalam memberikan konstribusi positif hingga terbitnya prosiding ini.

Dalam prosiding ini, artikel yang dimuat dikelompokkan berdasarkan kesamaan bidang ilmu yang ada dalam lingkup Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Bidang ilmu yang dimaksud meliputi; Teknik Arsitektur dan Perencaan Wilayah Kota, Teknik Elektro dan Informatik, Teknik Geologi dan Pertambangan, Teknik Mesin dan Industri, Teknik Perkapalan, Sistem dan Kelautan, dan Teknik Sipil dan Lingkungan. Tujuan dari pengelompokan ini adalah untuk memudahkan para pembaca sekalian ketika hendak mencari artikel yang terkait atau menemukan artikel yang sesuai bidang keilmuan masing-masing.

Total keseluruhan karya ilmiah yang berhasil dipublikasikan pada edisi kedua ini sebanyak 59 artikel.

Jumlah sebanyak ini dapat dicapai berkat kerjasama yang baik dari segenap penulis, termasuk penulis yang berasal dari berbagai institusi/departemen di luar Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Untuk itu pada kesempatan ini perkenankan kami mewakili tim editor menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas sumbangsih artikel yang telah diberikan.

Kami menyadari bahwa meskipun telah melalui proses editing terhadap format penulisan, masih tetap saja akan ada kesalahan-kesalahan kecil didalamnya, untuk itu kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kesalahan cetak yang terdapat dalam prosiding perdana ini. Harapan kami semoga prosiding ini dapat menjadi salah satu alternatif sumber referensi di bidang teknologi serta dapat menjadi inspirator bagi lahirnya riset-riset baru di masa yang akan datang.

Ketua Tim Editor,

Dr. Ir. Muhammad Ramli, MT

(6)

v

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Sambutan Dekan iii

Pengantar Editor iv

Daftar Isi v

TEKNIK ARSITEKTUR DAN PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA

TA1601 Hartawan., Dahri. K., Hafiduddin.

Analisis Kestabilan Sistem Struktur Bangunan Rumah Vernacular, Kajian Kasus: Ballaq Jambua di Buluttana Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan

1-10

TA1602

Triyatni Martosenjoyo, Syarif Beddu, M. Syavir Latif, Rahmi Amin Ishak, dan Dahniar

Post Occupancy Study Amphitheater as Unhas Gowa Campus Public Space, Studi Pasca Huni Amfiteater

Sebagai Ruang Publik Kampus Unhas Gowa 11-23

TA1603

Sahriana Syam, Afifah Harisah, Abd. Mufti Radja, Muh.Mochsen Sir, Ria Wikantari

Tipologi Ruang Sosiopetal dan Sosiofugal di Anjungan

Pantai Losari Makassar 24-31

TA1604

Imriyanti, M. Yahya, Caesar Mulyadi Parawansa, Sulvian Hasmi Sulaeman

Eksistensi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Arsitektur Tradisional sebagai Bentuk Hunian Ramah Lingkungan di Pulau Kecil, Studi Kasus: Pulau Saugi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

32-40

TA1605

Ihsan, Isfa Sastrawati, Marly Valenti Patandianan, Venny Veronica, Syahriani

Dampak Keberadaan Kampus Fakultas Teknik Unhas Gowa

terhadap Pola Spasial Kawasan Sekitar 41-48

TA1606

Syarif Beddu, Rahmi Amin Ishak, Muh. Syavir Latief, Asta Yuliarta

Nilai-Nilai Kecerdasan Arsitektur Neo Vernakular, Studi Kasus: Permukiman Pinggiran Sungai Walennae Desa Lompulle Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng

49-58

TA1607 Muhammad Fathien Azmy, Sri Aliah Ekawati

Sistem Pengelolaan Sampah di Kampung Nelayan

Mangarabombang, Makassar 59-66

TA1609 Mukti Ali, Rahayu Pratiwi,

Githa Stacy Tobigo Analisis Potensi dan Masalah Kawasan sebagai Upaya

Revitalisasi di Bantaran Kanal Jongaya Makassar 67-75 TA1610

Samsuddin, Ramli Rahim, Baharuddin Hamzah, Rosady Mulyadi

Analisis Kenyamanan Termal Siswa di Dalam Ruang

Kelas, Studi Kasus SD Inpres Daya Kota Makassar 76-84

TA1611

Aulia Hanif Erya, Nur Fitriani, Galang Langit Persada, Mukti Ali

Studi Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendukung

Transportasi Air di Kanal Jongaya 85-96

TA1612

Armand Maulana, Putri Permatasari, Rindami Patikaisyah, Mukti Ali

Pengembangan Wisata Berbasis Masyarakat

di Pantai Tanjung Bayang 97-104

TA1615

Nurmaida Amri, Idawarni Asmal, Samsuddin, Edward, Yahya, Imrianti

Penggunaan Ruang oleh Gender di Permukiman Nelayan

Tallo Kota Makassar 105-112

TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA

TE1601 Syafruddin Syarif, Zulfajri B.

Hasanuddin, Sirilius Eky Setyadi, Immanuel AM

Metode Cerdas untuk Analisis Karakteristik Citra Biomedis

Hepatitis 113-124

TE1602

Sri Mawar Said, Syafaruddin, Yusri Syam Akil, Faharuddin, Moeh. R. Adymulya

Pemanfaatan Energi Matahari untuk Sistem Pendingin 125-131

(7)

vi

TE1603

Indrabayu, Mukarramah, Ais Prayogi, Andi Rachmat Fajrin, Abdul Wahid APP

Game Edukatif “Mathology” Berbasis Android 132-142

TE1604

Wardi, Dewiani, Andini Dani Ahmad, Rima Wahyuningsih, Pebrina Hardianti Tokanu

Sistem Pengaman dan Pelacak Kendaraan Berbasis

Arduino Mega2560 143-150

TE1605

Novy NRA Mokobombang, Elly Warni, Gredi

Nainggolan, Nur Fadhilah

Model Learning Management System (LMS) Metode Pembelajaran Homeschooling untuk Remaja Berkebutuhan Khusus

151-160

TE1606

Christoforus Yohannes, Ida Rachmaniar Sahali, Wahyu Ekopribadi, M. Taufan Yusuf

Pengaturan Suhu, Kelembaban dan Intensitas Cahaya

pada Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroller 161-168

TE1608

Tajuddin Waris, Zaenab Muslimin, Yuanita R.F., Firiani Saputri

Studi Dinamika Frekwensi Sistem Hibrid Fuel Cell,

PLTB dan Genset 169-175

TE1609

Amil Ahmad Ilham, Mukarramah Yusuf, Anastasya Grace Jacob, Maryam

Pengembangan Application Programming Interface

untuk Layanan Data Sistem Informasi

176-180

TE1610 Adnan, Intan Sari Areni Prototipe Kluster Komputer Ekonomis dan Ramah Energi 181-186 TE1611

Andani Achmad, Rhisa S.

Sadjaad, Mustakim, Muh.

Iqbal AY, Fitryanto

Prototype Pemantau Isi Bahan Bakar Minyak dan Kadar

Air pada SPBU 187-193

TE1612

Indar Chaerah Gunadin, Syafaruddin, Zaenab Muslimin, Yusran, Suwandi, Muh. Adnan

Pengaruh Penetrasi Industri Smelter terhadap Kualistas

Daya pada Sistem Interkoneksi Sulseltrabar 194-203

TE1613

Yusran, Fauziah Haz, Ali Akbar, Arini Ridhowati, Gassing

Komparasi Kualitas Daya Sistem Ketenagalistrikan Sulselbar untuk Kondisi Sistem yang terhubung dengan Pembangkit yang Jauh dari Pusat Beban dan Pembangkit yang Dekat dengan Pusat Beban

204-209

TE1614 Muhammad Niswar Perancangan dan Implementasi Aplikasi Single Sign-On

(SSO) pada Portal Mahasiswa 210-214

TEKNIK GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN

TG1602 Irzal Nur, Asran Ilyas

Hydrothermal Alteration, Mineralogy and Ore Grade Characteristics of the Epithermal Gold-Base Metal Mineralization at Anggai, Obi Island, Indonesia

215-221

TG1603

Purwanto, Djamaluddin, Meinarni Thamrin, Diky Wahyudi Sayuti

Pengaruh Muka Air Tanah terhadap Kestabilan Lereng

Low-Wall Tambang Batubara 222-227

TG1604

Muhammad Ramli, Muhammad Reza, Feby Poncowati P.

Pemetaan Sumber-Sumber Pengimbuhan dan Pencemaran Air Tanah pada Cekungan Air Tanah Makassar

228-235

TG1605

Aryanti Virtanti Anas, Rini Novrianti Sutardjo Tui, Purnama M. Kaimun

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Bakar Alat Berat

di PT. Harmoni Panca Utama Provinsi Kalimantan Timur 236-244

TG1606 Kaharuddin MS., Fadlia

Analisis Geokimia Volcanic Neck dengan Metode XRF Daerah Bulu Tinebang Kecamatan Watangpulu

Kabupaten Sidenrengrappang Provinsi Sulawesi Selatan

245-253

TG1608 Ratna Husain, Suradi Pengaruh Lempung Ekspansif terhadap Potensi Gerakan

Tanah di Daerah Camba Kabupaten Maros 254-258

(8)

vii

TG1609 Meutia Farida, Afdan Prayudi, Anwar

Rekonstruksi Fasies Karbonat Pulau Liukangloe

Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan 259-267 TG1612 Hasrianto, Al’Faizah Ma’rief,

Adi Tonggiroh

Penyelidikan Air Tanah untuk Perairan Perikanan

dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis 268-279

TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI

TM1601 Baharuddin Mire, Andi Mangkau, Usman Majid, Muh. Eky Susanda

Analisis Kinerja Motor Bensin Type VCRPE dengan Bahan

Bakar Pertalite pada Variasi Rasio Kompressi 281-290

TM1602 Ilyas Renreng, Muh. Yamin, Azer

Pengaruh Perendaman Larutan Lidah Buaya pada Serat Pelepah Akaa (Corypha) terhadap Komposisi Kimia Serat dan Sifat Mekanis Komposit

291-297

TM1603 Ilham Bakri , Mulyadi, Nilda Analisis Postur dan Beban Kerja serta Tingkat Kelelahan

pada Pekerja Bongkar Muat Barang 298-303

TM1604 Johannes Leonard, Thomas Tjandinegara

Kekerasan Baja Karbon St.37 dengan Katalisator Serbuk Cangkang Kerang Darah Berdasarkan Variasi Ukuran Mesh pada Proses Karburisasi Padat

304-308

TM1605 Zulkifli Djafar, Ilyas Jamal, Reski Astaman,

Pengaruh Perlakuan Permukaan Serat Kulit Batang Waru (Hisbicus Tillaceus) Terhadap Wettability dengan Matriks Epoksi Resin

309-315

TM1608 Muhammad Rusman, Farid Mardin, Armin Darmawan

Perencanaan Pengembangan Fasilitas Produksi pada

Pembuatan Bata Ringan dengan Pendekatan Simulasi 316-322 TM1612

Saiful M., Syamsul Bahri, Retnari Dian Mudiastuti, Sandi Dasaril

Perbandingan Kinerja Metode Ranked Positional Weight (RPW) dan Largest Candidat Rule (LCR) untuk Masalah Penyeimbangan Lintasan Produksi

323-328

TM1613

Zuryati Djafar, Wahyu H.

Piarah, Yunus Jefri Manggombo

Prestasi Kerja Mesin Diesel 4 Langkah Cat 3616 Tipe V

Akibat Perubahan Fuel Rack pada Injektor 329-337

TEKNIK PERKAPALAN, SISTEM PERKAPALAN, DAN KELAUTAN

TP1601

Andi Sitti Chairunnisa Mappangara, Misliah Idrus, Syarifuddin Dewa, Abd. Haris Djalante, Dhyna Eka Pertiwi

Analisis Rencana Pengembangan Pelabuhan Palopo 339-348

TP1602 Lukman Bochary, Rosmani, Suandar Baso, Ferdinand

Pengaruh Rasio Lebar (B) dan Sarat (T) terhadap

Tahanan Kapal 349-353

TP1603

Farianto Fachruddin, Syamsul Asri, Wahyuddin, Muhammad Akbar Asis

Analisis Kebutuhan Material Perahu Kecil Fiberglass

untuk Budidaya Rumput Laut di Kabupaten Jeneponto 354-363

TP1604 Ashury, Taufiqur Rachman, Chairul Paotonan

Identifikasi Dampak Lingkungan Pengembangan Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pagimana di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah

364-372

TP1605 Daeng Paroka, Syamsul Asri, Zulkifli, Agung W.P, Arjubono

Karakteristik Geometri Kapal Tradisional Nelayan di

Kabupaten Jeneponto 373-380

TP1607

Rahimuddin, Evie Sukmawati, Muhdar Tasrief, Haryanti Rivai, Hasnawiyah, Abdul Asiz

Simulasi Respon Transien Generator Listrik pada Kapal

Ferry Ro-Ro KMP Sultan Murhum 381-387

TP1608

Juswan, Muhammad Zubair Muis Alie, Daeng Paroka, Zet Roy Balik

Investigasi Progressive Collapse pada Pipa Berdasarkan

Kontur Topografi 388-393

TP1609

Andi Haris Muhammad, Syerly Klara, Faisal Mahmuddin, Surya Hariyanto, Syahrul, Wisyono, Andi Angga

Simulasi Numerik dan Free Running Model Test Desain Peletakan Propeller Ganda Asimetrik Kapal Perikanan 30 GT

394-400

(9)

viii

TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

TS1603

Rita Irmawaty, Rudy Djamaluddin, Ibrahim Djamaluddin

Perilaku Lentur Beton dengan Limbah Ban Bekas

sebagai Agregat 401-407

TS1604

Muralia Hustim, Muh. Isran Ramli, Rasdiana Zakaria, Hardianti Alimuddin

Aplikasi Model CoRTN dalam Penentuan Tingkat Kebisingan pada Simpang Empat Bersinyal, Studi Kasus Jalan Cendrawasih Makassar

408-417

TS1605

Rita Tahir Lopa, Farouk Maricar, Bambang Bakri, Muhammad Saleh Pallu, Muhammad Nurkholis Salim, Nurhadi Akbar

Simulasi HEC-RAS pada Disain Bangunan Pengendali

Banjir Sungai Pangkajene 418-424

TS1606 St. Hijrani Nur, Tri Harianto Penurunan Timbunan Lempung Lunak pada Uji Fisik

Model Preloading dengan Prefabricated Drain 425-431 TS1610

M. Asad Abdurrahman, Rusdi U. Latief, Rosmariani A., Suharman H., Doki P.

Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko Kecelakaan

Kerja pada Proyek Konstruksi Gedung di Makassar 432-439

TS1611

Sukiman Nurdin, Lawalenna Samang, Johannes Patanduk, dan Tri Harianto

Prilaku Mekanis, Kembang Susut dan Keretakan Tanah Lunak Stabilisasi Fly Ash dengan Perkuatan Serat Alami Sebagai Lapis Penutup Landfill

440-447

TS1612

Mukhtar Lutfie, Lawalenna Samang, Sakti Adji Adisasmita, Isran Ramli

Pengembangan Sistem Alat Ukur Emisi Portable pada

Kendaraan Truk 448-455

TS1617

Frans Rabung, Silman Pongmanda, Akhmad Sumakin, Darius, Hasbi

Efektifitas Pemecah Gelombang Sistim Tiang Pancang

dengan Pengisi Batu 456-466

TS1625

Achmad Zubair, Iskandar Marichar, Roslinda Ibrahim, Taufik Hidayat

Analisis Efektifitas Instalasi Pengolahan Air Limbah

Komunal di Kota Makassar 467-475

TS1626 Syafruddin Rauf

Karakteristik Perjalanan Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri Berbasis Spasial, Studi Kasus: Kampus Teknik Gowa

476-482

(10)

PROSIDING 2016© SEMINA R ILMIAH NAS IONAL SA INS DAN TEKNO LOGI KE -2

Volume 2 : Desember 2016 ISSN : 2548-6047

259

REKONSTRUKSI FASIES KARBONAT PULAU LIUKANGLOE KABUPATEN BULUKUMBA SULAWESI SELATAN

Meutia Farida*1, Afdan Prayudi1, Anwar1

1Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Jl. Poros Malino km. 6 - Gowa, 92171

*Email: meutia.nugraha@gmail.com

Abstrak

Pulau Liukangloe adalah pulau kecil yang terletak di sebelah selatan Pantai Bira Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Pulau ini disusun oleh batuan karbonat berumur Kuarter yang dikorelasikan dengan batuan karbonat di Pantai Bira khususnya pada teras (notch) paling bawah (termuda). Batuan karbonat di daerah ini memiliki variasi penyusun batuan terutama koral dan biota lainnya sebagai komponen utama pembentuk terumbu. Pengukuran dan pengambilan sampel dilakukan dengan membuat “transect line” di pantai utara Pulau Liukangloe, pengambilan sampel dilakukan bila terjadi perubahan ciri fisik (kandungan biota pembentuk terumbu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan batuan karbonat terjadi secara lateral yaitu fasies Coral algae rich-bioclastic rudstone, fasies Massive coral algae framestone, fasies Branching coral algae bafflestone, fasies Robust branching coral algae bafflestone, fasies Delicate branching coral bafflestone-framestone dan fasies Platy- like coral bindstone. Perubahan fasies tersebut menunjukkan perbedaan lingkungan pengendapan serta parameter sifat kimia dan fisika air laut sebagai kontrol perkembangan biota.

Kata kunci: Batuan karbonat, biofasies, Pulau Liukangloe, terumbu, transect line

PENDAHULUAN

Batuan karbonat mempunyai penyebaran yang cukup signifikan khususnya di lengan selatan Sulawesi, batuan ini menyebar dari utara ke selatan dari yang berumur Tersier hingga Kuarter. Batuan Karbonat di daerah penelitian termasuk dalam batugamping Anggota Selayar (Tmps) yang berumur Miosen – Pliosen [1], dan berumur 5.8-1.4 juta tahun atau selama Miosen Akhir hingga Pleistosen Awal yang dikorelasikan dengan Batugamping Taccipi dari anggota Formasi Walanae [2]. Batugamping Anggota Selayar khususnya di daerah Bira telah diteliti oleh beberapa ahli diantaranya Imran [3] dan Farida [4].

Daerah penelitian di Pulau Liukangloe terletak di sebelah selatan Tanjung Bira Kabupaten Bulukumba (Gambar 1). Daerah ini disusun oleh batuan karbonat yang diasumsikan seumur dengan batugamping di Tanjung Bira, khususnya pada teras paling bawah atau sama dengan teras 5 (R5) [4], dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan bio-fasies yang menyusun batuan ini.

Batuan karbonat penting dipelajari karena mempunyai keistimewaan dalam cara pembentukannya, yaitu bebas dari detritus daratan, tetapi yang lebih penting adalah turut sertanya bio-organisme yang banyak membentuk kerangka organik (frame builder) [5]. Selain itu batuan karbonat banyak mengandung fosil-fosil penunjuk umur, indikator paleotemperatur, paleoclimate, serta kondisi paleoseanografi lainnya. Batuan karbonat umumnya memiliki berbagai fasies tertentu yang sangat berbeda dengan batuan sedimen lainnya. Studi mengenai fasies batuan karbonat sangat penting dipelajari, terutama untuk mengetahui bagaimana kondisi air laut dalam hal ini parameter yang mempengaruhi kehidupan organisme pembentuk batuan karbonat dalam suatu lingkungan marin ketika batuan tersebut terendapkan.

(11)

PROSIDING 2016© SEMINA R ILMIAH NAS IONAL SA INS DAN TEKNO LOGI KE -2

Volume 2 : Desember 2016 ISSN : 2548-6047

260

Gambar 1. Peta tunjuk lokasi penelitian

METODE PENELITIAN

Untuk mencapai tujuan penelitian maka dilakukan cara/metode pendekatan baik pada saat pengumpulan data lapangan maupun dalam analisis laboratorium, pengolahan data dan interpretasi. Pengukuran dan pengambilan data lapangan dilakukan dengan metode “transect line” sepanjang pantai utara Pulau Liukangloe. Pengukuran dan pengambilan sampel dilakukan setiap perubahan ciri fisik batuan.

Data lapangan tersebut diolah di laoratorium preparasi sayatan tipis kemudian dilanjutkan dengan identifikasi komponen batuan dengan menggunakan mikroskop polarisasi hingga perbesaran 100x. Dari hasil analisis laboratorium dan data singkapan kemudian dibuat interpretasi sebaran fasies dan rekonstruksinya.

FASIES BATUAN KARBONAT

Fasies batuan karbonat antara lain ditentukan berdasarkan kriteria ciri litologi, biologi dan kimia batuan. Pada batuan ini ketiga kriteria tersebut menjadi pertimbangan untuk menentukan fasies, khususnya aspek biologi yang menjadi komponen utama pembentuk batuan (terumbu). Berdasarkan pengamatan lapangan dengan menggunakan klasifikasi Embry dan Klovan [6] dan hasil analisis laboratorium (petrografi), maka fasies karbonat daerah penelitian adalah: Coral algae rich-bioclastic rudstone; Massive coral algae framestone;

Branching coral algae bafflestone; Robust branching coral algae bafflestone Delicate branching coral bafflestone, dan Platy-like coral binedstone. Uraian masing-masing fasies tersebut adalah sebagai berikut:

Fasies Coral Algae Rich-Bioclastic Rudstone

Terdapat di sebalah barat fasies pertama dengan jarak ± 150 meter. Kenampakan lapangan dari fasies ini berupa singkapan dalam kondisi segar abu-abu kecoklatan, kondisi lapuk berwarna coklat kehitaman, tidak kompak, komposisi fragmen batugamping terdiri dari pecahan koral berupa branching coral (famili Acroporidae), platy

(12)

PROSIDING 2016© SEMINA R ILMIAH NAS IONAL SA INS DAN TEKNO LOGI KE -2

Volume 2 : Desember 2016 ISSN : 2548-6047

261

coral dan massive coral dengan diameter 10 - 25 cm dari famili Faviidae (genus Favites dan Platygyra) dan tidak dalam posisi tumbuh.

Berdasarkan kenampakan lapangan tersebut diatas maka batuan ini adalah rudstone [6], Gambar 2. Matriks berukuran lempung-pasir sangat halus, terdapat fosil moluska kelas pelecypoda. Pada pengamatan sayatan tipis teramati mikrit serta foraminifera. Analisis petrografi pada matriks coral algae rich-bioclastic rudstone, tersusun dari skeletal (35-65 %) yang terdiri dari alga merah ; Mesophyllum sp., Amphiroa sp., Coralina sp., alga hijau ; Halimeda, Phylloid sp., foraminifera ; foraminifera plankton dan bentos termasuk Milliolid sp., Calcarina sp., Sphaerogypsina, cangkang moluska kelas gastropoda, bryozoa, Disphyllum sp., Cycloclypeus sp., limemud (35- 65%), nama batuan Packstone [7].

A

A E

B

C D

Fasies Massive Coral Algae Framestone

Sebaran fasies ini relatif berada pada bagian ujung timur daerah penelitian. Kenampakan berupa singkapan yang terbentuk berupa dinding hasil abrasi dengan notch (bekas abrasi) ± 80 cm dengan tinggi ± 160 cm.

Komposisi materialnya didominasi oleh koral insitu, algae dan matriks. Kandungan utama skeletalnya adalah massive coral memiliki struktur tumbuh framestone [6]. Massive coral yang dijumpai memiliki diameter 15 – 50 cm dari famili Faviidae (genus Favites dan Platygyra) pada Gambar 3, dan famili Poritidae (genus Geniopora) serta dijumpai fosil moluska berupa Tridacna sp., dengan diameter 119 cm dengan posisi tumbuh (Gambar 3).

Selain itu, terdapat fosil moluska yang berukuran kecil dari kelas gastropoda dan pelecypoda yang direkatkan oleh material karbonat berukuran halus berwarna putih keabuan.

Analisis petrografi pada matriks Massive Coral algae framestone, tersusun dari skeletal (30-40%) yang terdiri dari alga ; Lithothamnion, Mesophyllum sp., Phylloid sp., Amphiroa sp., Jania sp., Coralina sp., dan Sporolithon aschersoni (SCHWAGER) MOUSSAVIAN & Kuss, foraminifera ; plankton dan bentons termasuk Triloculine porcellaneous, echinodermata, Sphaerogypsina, Calcarina sp., limemud (60-70%), kemas terbuka, nama batuan Wackestone [7], Gambar 5.

Gambar 2. Kenampakan Lapangan Coral Algae Rich-Bioclastic Rudstone, (A), Platy Coral (B), Massive Coral (C), Pelecypoda (D), difoto ke Arah N 1500E

(13)

PROSIDING 2016© SEMINA R ILMIAH NAS IONAL SA INS DAN TEKNO LOGI KE -2

Volume 2 : Desember 2016 ISSN : 2548-6047

262

Gambar 3. Fasies Massive Coral Algae Framestone, memperlihatkan koral dalam posisi tumbuh

a

c

e

b

d

200 m 200 m

Fasies Branching Coral Algae Bafflestone

Penyebaran fasies ini terletak di sepanjang pantai utara Pulau Liukangloe. Lapisan ini memiliki karakteristik warna lapuk coklat kemerahan, warna segar putih keabuan, dan kompak. Komposisi materialnya didominasi oleh

Gambar 4. Kenampakan lapangan Tridacna sp., pada Fasies Massive Coral Framestone Kaya Algae difoto ke arah N 1050E

Gambar 5. Petrografi Fasies Massive Coral Algae Framestone dengan Komposisi Grain Calcarina sp.

(a), Amphiroa sp. (b), Jania sp. (c), Limemud (d), dan Pori (e)

(14)

PROSIDING 2016© SEMINA R ILMIAH NAS IONAL SA INS DAN TEKNO LOGI KE -2

Volume 2 : Desember 2016 ISSN : 2548-6047

263

koral insitu dan matriks (Gambar 6). Kandungan utama skeletalnya disusun oleh koral dari famili Acroporidae (genus Acropora). Dominasi koral bercabang dan memilki struktur tumbuh bafflestone [6]. Matriks karbonat penyusunnya terdiri dari grain 70-80%, dan mud 20-30%, kemas terbuka, nama batuan Packstone [7].

Gambar 6. Singkapan Fasies Branching Coral Algae Bafflestone

Fasies Robust Branching Coral Algae Bafflestone

Fasies ini terletak di ujung timur Pulau Liukangloe yang berjarak ± 200 meter dari fasies sebelumnya. Singkapan berupa dinding bekas abrasi dengan tinggi ± 7 meter. Kenampakan lapangan warna segar abu-abu kecoklatan, dalam kondisi lapuk berwarna coklat kemerahan, kompak Gambar 7. Komponen utama adalah koral insitu dan matriks. Komposisi utama skeletalnya yaitu branching coral dari famili Acroporidae (genus Acropora) dengan diameter 2-5 cm. Dominasi organisme ini yang bercabang dan berada pada posisi tumbuh sehingga nama batuannya adalah Bafflestone [6]. Massive coral dari famili Faviidae (genus Platygyra) dan famili Poritidae (genus Geniopora dan Porites) juga dijumpai dalam posisi tumbuh. Selain itu, terdapat fosil moluska yang berukuran kecil dari kelas gastropoda dan pelecypoda.

Gambar 7. Singkapan Fasies Robust Branching Coral Algae Bafflestone

Analisis petrografi pada matriks Robust branching coral algae bafflestone, tersusun dari skeletal (35-40%) yang terdiri dari alga merah ; Amphiroa sp., Mesophyllum sp., cangkang dari moluska serta Sphaerogypsina, limemud (60-70%), nama batuan Wackestone [7], Gambar 8.

(15)

PROSIDING 2016© SEMINA R ILMIAH NAS IONAL SA INS DAN TEKNO LOGI KE -2

Volume 2 : Desember 2016 ISSN : 2548-6047

264

a c

b

200 m 200 m

Fasies Delicate Branching Coral Bafflestone-framestone

Singkapan ini terletak di bagian Timur daerah penelitian. Kenampakan lapangan memperlihatkan singkapan dengan tinggi ±4 meter, warna segar abu-abu kecoklatan, dalam kondisi lapuk berwarna coklat, kompak.

Komposisi utama materialnya didominasi oleh koral insitu dan matriks. Komponen utama skeletal adalah branching coral (genus Acropora) dengan diameter 1-3 cm membentuk delicate (cabang kecil) yang memiliki struktur tumbuh bafflestone [6], Gambar 9.

Platy coral (famili Acroporitidae), dan hemispherichal tersebar secara acak namun jumlahnya tidak banyak.

Massive coral juga dijumpai berupa pilar/porites (famili Poritidae) di bagian timur lintasan dengan posisi tumbuh serta famili Faviidae dari genus Favia dan Platygyra. Selain itu, terdapat fosil moluska yang berukuran kecil dari kelas gastropoda dan pelecypoda.

Analisis petrografi pada matriks fasies delicate branching coral bafflestone-framestone, tersusun dari skeletal (20%) yang terdiri dari alga merah ; Amphiroa sp., Coralina sp. dan Lithoporella melobesioides, alga hijau ; Halimeda, foraminifera ; calcarina sp., dan gastropoda, limemud (80%), nama batuan Wackestone [7].

Fasies Platy-Like Coral Bindstone

Lapisan ini berjarak sekitar 10 meter ke arah barat dari Delicate branching coral bafflestone-framestone.

Kenampakan lapangan berupa dinding hasil abrasi dengan notch (bekas abrasi) ± 100 cm dengan tinggi ±200 cm. Batuan ini memiliki karakteristik warna lapuk coklat kemerahan, warna segar coklat-krem, kompak (Gambar

Gambar 9. Kenampakan Lapangan Delicate Branching Coral Bafflestone-Framestone

Gambar 8. Kenampakan Petrografi Branching Coral Algae Bafflestone (ST 04/LA/160-180 cm/AFD) dengan Komposisi Grain Mesophyllum sp. (a), Limemud (b), dan Pori (c)

(16)

PROSIDING 2016© SEMINA R ILMIAH NAS IONAL SA INS DAN TEKNO LOGI KE -2

Volume 2 : Desember 2016 ISSN : 2548-6047

265

10). Komposisi materialnya didominasi oleh koral insitu dan matriks. Lapisan ini tersusun oleh karang dari famili Acroporitidae yang berbentuk pipih/platy-like coral (genus Montipora) dengan ukuran berkisar panjang 5–80 cm dan lebar 1-3 cm serta famili Poritidae genus Favites dan Platygyra. Memilki struktur tumbuh bindstone (Embry

& Klovan, 1971), alga jarang dijumpai dan diantara koral diisi oleh matriks. Dari hasil petrografi (Gambar 11) matriks platy-like coral bindstone, tersusun dari skeletal (45-60%) yang terdiri dari alga merah ; Mesophyllum sp., dan limemud (40-55%), nama batuan Packestone [7].

Gambar 10. Singkapan Fasies Platy-Like Coral Bindstone

REKONSTRUKSI FASIES KARBONAT

Berdasarkan hasil analisis lapangan dan laboratorium serta tinjauan pustaka, maka Pulau Liukangloe merupakan pulau terumbu/reef yang terbentuk pada zaman Kuarter, atau sekitar Pleistosen. Stuktur tumbuh pada biota atau fosil koral menunjukkan bahwa tidak terjadi gangguan struktur pada batuan ini. Kenampakan tersebut dijumpai pula pada batugamping di Tanjung Bira yang terletak di sebelah utara daerah penelitian (Gambar 1). Dengan demikian pembentukan Pulau Liukangloe terjadi pada akhir Tersier atau awal Kuarter dimana pada saat itu daerah ini merupakan suatu tinggian dibawah permukaan laut yang boleh jadi terbentuk karena adanya struktur yang memisahkan tinggian tersebut dengan daratan (Tanjung Bira).

Batuan dasar dari pulau ini belum diketahui apakah batuan dari Formasi Walanae atau terumbu yang lebih tua.

Longman [8] menjelaskan bahwa pertumbuhan terumbu selain dipengaruhi oleh suplai sedimen, juga dipengaruhi oleh perubahan muka air laut relatif. Sukamto dan Supritna [1] menguraikan bahwa batugamping Anggota Selayar yang berlangsung hingga Pliosen. Kemudian pada Pliosen atau bahkan lebih muda batugamping tersebut terbentuk di Pulau Selayar dan batugamping daerah Bira sendiri berkembang pada awal Pleistosen.

b a

c

200 m

a

200 m

c

Gambar 11. Kenampakan Petrografi Platy-Like Coral Bindstone dengan Komposisi Grain Mesophyllum sp. (a), Limemud (b), Pori (c)

(17)

PROSIDING 2016© SEMINA R ILMIAH NAS IONAL SA INS DAN TEKNO LOGI KE -2

Volume 2 : Desember 2016 ISSN : 2548-6047

266

Pembentukan teras pantai pada daerah penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi “drop of sea level” yang disebabkan oleh penurunan muka air laut baik secara lokal maupun regional. Perkembangan fasies memperlihatkan perubahan secara lateral komponen utama pembentuk terumbu yang dikontrol oleh perubahan kedalaman air laut sebagaimana diperlihatkan pada rekontruksi penampang (Gambar 12).

Gambar 12. Perkembangan Fasies Terumbu Kuarter Pulau Liukangloe

Sebagaimana dijelaskan baik oleh James [9] dan Longman [8], dimana koral sebagai primary production, pada pembentukan terumbu hidup pada kedalaman tertentu dengan faktor pendukung seperti kedalaman, salinitas, nutrisi, dan lain-lain. Pada Gambar 12 memperlihatkan pada umur Kuarter kondisi Pulau Liukangloe khususnya di bagian utara berada pada posisi Reef Flat dan Reef Front, kemudian hiduplah koral dan biota lainnya seperti alga, foraminifera, moluska dan biota lainnya sebagai komponen utama pembentuk terumbu.

Disamping koral, alga merah merupakan salah satu komponen terbanyak di daerah penelitian khususnya pada reef flat. Biota ini mendapat nutrisi dari arus upwelling yang bersifat lebih dingin dari dasar laut kemudian terbawa arus dan terakumulasi pada satu cekungan [10]. Fragmen-fragmen Alga merah yang terdapat pada fasies ini diinterpretasikan mengalami transportasi dan terakumulasi pada bagian atas reef front [9] atau pada reef framework Flugel [11].

Setelah pembentukan fasies tersebut di atas, selanjutnya terjadi penurunan muka air laut (drop sea level) sehingga kenampakan Pulau Liukangloe seperti yang terlihat saat ini Gambar 13. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap kapan batuan karbonat (Pulau Liukangloe) tersingkap di permukaan.

Gambar 13. Fasies Karbonat Pulau Liukangloe pada Kondisi Sekarang (Sea level 2/S2)

(18)

PROSIDING 2016© SEMINA R ILMIAH NAS IONAL SA INS DAN TEKNO LOGI KE -2

Volume 2 : Desember 2016 ISSN : 2548-6047

267 KESIMPULAN

Berdasarkan analisis singkapan di lapangan dan pengamatan laboratorium, maka diperoleh fasies karbonat Pulau Liukangloe menjadi 6 fasies yaitu Coral algae rich-bioclastic rudstone, Massive coral algae framestone, Branching coral algae bafflestone, Robust branching coral-algae bafflestone, Delicate branching coral bafflestone, dan Platy-like coral bindstone. Lingkungan pengendapan/sedimentasi dibagi menjadi Reef Flat untuk fasies Coral algae rich-bioclastic rudstone. dan Reef Front untuk fasies Massive coral algae framestone hingga Platy-like coral bindstone. Perkembangan fasies Pulau Liukangloe dikontrol oleh perubahan muka air laut (sea level changes), dimana pada Kuarter terjadi penurunan muka laut (drop sea level) yang menyebabkan batuan ini tersingkap di permukaan.

REFERENSI

[1] Sukamto, R., Supriatna, S., 1982. Geologi Lembar Ujung Pandang, Benteng, dan Sinjai, Sulawesi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Depatemen Pertambangan dan Energi.

[2] Bromfield, K., 2013. Neogene Corals from IndoPacific: Indonesia, Papua New Guinea, and Fiji. Bulletins of American Paleontology, 387. p.1-60.

[3] Imran, A. M., 2000. Microfacies and Diagenesis of the Tertiary Selayar Limestone (Walanae Formation), South Sulawesi, Indonesia. Disertasi Universitat Erlangen-Nuernberg Jerman. (Tidak dipublikasikan).

[4] Farida, M., 2002. Fasies dan Diagenesa Batugamping Anggota Selayar Formasi Walanae Daerah Bira Sulawesi Selatan. Thesis Sedimentologi dan stratigrafi Institut Teknologi Bandung (Tidak dipublikasikan).

[5] Koesoemadinata, R. P., 1987, Reef Carbonate Exploration, Kursus Pertamina.

[6] Embry, A. F., Klovan, J. E., 1971, A Late Devonian Reef Tract on Northeastern Banks Island Northwest Territories, Bulletin Canada Petroleum Geology, Canada.

[7] Dunham, R. J., 1962, Classification of Carbonate Rocks According to Depositional Texture, AAPG, Memoir American Association of Petroleum Geologist 1.

[8] Longman, M.W., 1981, A Process Approach To Recognizing Fasies Of Reef Complexes, SEPM Special Publication No. 30.

[9] James, N. P., 1983. Reef Environment. Dalam Schole, P. A., D. G. Bebout, & C. H. Moore (Eds.), 1983.

Carbonate Depositional Environmets. Oklahoma: AAPG Memoir 33.

[10] Piller, W. E., Rasser M., 1995. Rhodolith Formation Induced by Reef Erosion in the Red Sea, Egypt.

Springer-Verlag, Coral Reefs (1996) 15:191-198.

[11] Flügel, E., 2010. Microfacies Analisys of Carbonate Rocks: Analysis, Interpretation & Aplication 2nd.

Berlin: Springer-Verlag.

Referensi

Dokumen terkait

Denaturasi protein adalah kondisi di mana struktur sekunder, tersier maupun kuartener dari suatu protein mengalami modifikasi tanpa ada pemecahan ikatan peptidae. Faktor

Ja&aban dibuktikan dengan adanya alokasi biaya untuk kegiatan prakerin, u%i kompetensi, bimbingan karir, dan program ke#irausahaan dalam RK$- S/M, maupun bukti realisasi

Selain sebelum pembelajaran, Observasi juga dilakukan pada kelengkapan perangkat pembelajaran guru (silabus, RPP, soal evaluasi, media dan bahan ajar). Untuk RPP diutamakan

yang  ketentuan  lebih  lanjut  diatur  dalam  peraturan  pemerintah.  Ikan  hasil 

Kadar  lemak  tertinggi  yaitu  sebesar  1,32%  diperoleh  pada  rasio  tepung  maizena  dan  tepung  kacang  merah  10  g  :  15  g  dengan  jumlah  bubuk 

Alhamdulillahirrabil’alamin, segala puji syyukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena berkat rahmat, petunjuk, dan pertolongan-NYA, penulis dapat menyusun dan

Digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh antara dua variabel bebas (Motivasi Material dan Motivasi Spiritual) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan)