Penelitian Bidang Hukum
LAPORAN HASIL PENELITIAN
PEMBEBANAN HAK CIPTA SEBAGAI OBYEK JAMINAN FIDUSIA DALAM PRAKTIK PERBANKAN DI KOTA MADYA (KODYA) DENPASAR
PENELITIAN MANDIRI Oleh
Ngakan Ketut Dunia, SH.,M.Hum.
NIP. 19520104 198003 1001
Penelitian Tentang Pembebanan Hak Cipta Sebagai Obyek Jaminan Fidusia Dalam Praktik Perbankan Di Kota Madya (Kodya) Denpasar dilakukan atas biaya sendiri peneliti
BAGIAN HUKUM KEPERDATAAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA
2016
Kode/Nama Bidang Ilmu : 596/Ilmu Hukum
KATA PENGANTAR
Atas karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa maka penulisan laporan hasil penelitian tentang “ Pembebanan Hak Cipta Sebagai Obyek Jaminan Fidusia Dalam Praktik Perbankan Di Kota Madya (Kodya) Denpasar”dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penelitian ini dapat diselesaikan karena ada kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, terutama dengan teman-teman dosen di Fakultas Hukum Universitas Udayana, dan kemudahan-kemudahan dari pimpinan Fakultas terutama dalam memberikan ijin untuk melakukan penelitian.. Untuk itu dalam kesempatan ini tidak lupa kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah memberikan ijin atau persetujuan untuk dilaksanakannya penelitian ini.
2. Ketua Unit Penelitian Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah meregistrasi usulan penelitian mandiri ini.
3. Ketua Pusat Studi Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana yang banyak memberikan masukan pada waktu penyusunan proposal penelitian ini dan
memberikan persetujuannya.
4. Teman-teman dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang memotivasi untuk dilaksanakannya penelitian ini mengingat pembebanan hak cipta sebagai obyek jaminan fidusia merupakan hal yang baru diatur dalam Undang-undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014, dan banyak memberikan masukan baik pada seminar proposal maupun pada seminar hasil penelitian ini, sehingga laporan hasil penelitian ini dapat diselesaikan.
5. Para mahasiswa yang ikut berpartisi pada seminar proposal dan seminar hasil penelitian atas masukan-masukan yang diberikan.
Laporan hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan kami, untuk itu saran dan kritik dari semua pihak sangat kami harapkan.
Akhirnya mudah-mudahan laporan hasil penelitian ini ada manfaatnya terutama dalam pengembangan ilmu hukum maupun pengajaran di Fakultas Hukum Universitas Udayana terutama dalam hukum jaminan dan perbankan.
Denpasar, 30 Juni 2016.
Peneliti.
RINGKASAN
Hak Kekayaan Intelektual sebagai bagian dari sistem hukum sangat erat kaitannya dengan dunia usaha terutama dengan industri, perdagangan, dan investasi. Dengan Hak Kekayaan Intelektual dirangsang peningkatan karya-karya intelektual serta penelitian dan pengembangan yang mampu menghasilkan teknik dan teknologi-teknologi baru, yang akan menggairahkan dunia usaha. Hak cipta merupakan salah satu bagian dari kekayaan intelektual memiliki ruang lingkup obyek dilindungi paling luas, karena mencakup ilmu pengetahuan, seni dan sastra (art and literary) yang di dalamnya mecakup pula program komputer. Hak cipta menjadi basis terpenting dari ekonomi kreatif nasional dan mampunyai peranan strategis dalam mendukung pembangunan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang Nomor: 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menentukan, bahwa Hak Cipta dapat dijadikan sebagai obyek jaminan fidusia. Dalam ayat (4) ditentukan, bahwa Hak Cipta sebagai obyek jaminan fidusia sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari ketentuan Pasal 16 ayat (3) dan ayat (4) tersebut, maka Hak Cipta sebagai benda bergerak tidak berwujud dapat dipakai sebagai jaminan kredit (bank) oleh pencipta atau pemilik Hak Cipta dengan dibebani fidusia dan pelaksanaan pembebanannya didasarkan atas peraturan perundang-undangan di bidang perbankan.
Penelitian tentang pembebanan Hak Cipta sebagai obyek jaminan fidusia dalam praktik perbankan di Kota Madya Denpasar dilakukan untuk mengetahui pelaksanaannya dalam praktik perbankan. Di samping itu juga untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh bank jika dalam perjanjian kredit digunakan Hak Cipta sebagai obyek jaminan fidusia.
Dengan mengetahui itu maka target khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah hasilnya dapat dipakai oleh pembuat undang-undang (Badan Legislatif) untuk merancang dan memformulasikan substansi hukum model penyusunan baru norma hukum yang mengatur mengenai jaminan, khususnya Hak Cipta sebagai obyek jaminan fidusia, sehingga lebih dapat menjamin adanya kepastian hukum dan kepastian berusaha baik bagi kreditur (bank) maupun debitur.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris dan pendekatan fakta dilakukan dengan melihat keadaan nyata di wilayah penelitian.
DAFTAR ISI
Hal Sampul Depan ...i
Hal Pengesahan ...ii
Ringkasan ...iii
Daftar Isi...iv
BAB I. PENDAHULUAN ...1
1.1. Latar belakang ...1
1.2. RumusanMasalahan...3
1.3. Tujuan Penelitian ...4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...7
2.1. Hak Cipta...7
2.1.1. Pengertian Hak Cipta...7
2.1.2. Sistem Perlindungan dan Jangka waktu Perlindungan Hak Cipta... 10
2.1.3. Pengalihan Hak Ekonomi dan Hak Cipta...13
2.1.4. Lisensi ...14
2.1.5. Lembaga Manajemen Kolektif ...16
2.2. Jaminan Fidusia ...18
2.2.1. Pengertian Jaminan Fidusia …….. …...20
2.2.2. Obyek Jaminan Fidusia………... 24
BAB III. METODE PENELITIAN ...29
3.1. Jenis Penelitian...29
3.2. Sifat Penelitian...30
3.3. Definisi Operasional Variabel-Variabel Penelitian...30
3.4. Lokasi Penelitian...31 3.5. Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Dan Alat Yang
Dipakai...33 3.6. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ...33 BABIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...34
4.1. Pelaksanaan Perjanjian Kredit Bank Dengan Hak Cipta Sebagai Obyek Jaminan 35 Fidusia...34 4.2. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Oleh Bank Dalam Perjanjian Kredit Dengan Hak Cipta Sebagai Obyek Jaminan
Fidusia...36 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hak Kekayaan Intelektual merupakan hak atas suatu karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia seperti karya cipta, baik karya seni, teknologi, atau buah pikiran yang bersifat given dan intern pada pencipta karya tersebut yang sangat berguna untuk kehidupan manusia serta tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Hak Kekayaan Intelektual pada umumnya berhubungan dengan perlindungan penerapan ide dan informasi yang memiliki nilai komersial. Hak Kekayaan Intelektual baru ada apabila kemampuan intelektual manusia itu telah membentuk sesuatu yang bisa dilihat, didengar, dibaca maupun digunakan secara praktis.
Helianti Hilman dan Aldian Romadoni menyebutkan Hak Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada seseorang atau sekelompok orang atau entitas untuk memegang monopoli dalam menggunakan dan mendapatkan manfaat dari kekayaan intelektual.1
Hak eksklusif yang diberikan Negara kepada individu pelaku Hak Kekayaan Intelektual (inventor, pencipta, pendesain dan sebagainya) adalah dimaksudkan sebagai penghargaan atas hasil karya (kreativitasnya) dan agar orang lain terangsang untuk dapat lebih lanjut mengembangkannya lagi, sehingga dengan sistem Hak Kekayaan Intelektual tersebut kepentingan masyarakat ditentukan melalui mekanisme pasar. Di samping itu sistem Hak Kekayaan Intelektual
1 Heliani Hilman dan Aldian Romadoni, 2001, Pengelolaan dan Perlindungan Aset Kekayaan Intelektual , The British Council, Jakarta, h. 30.
menunjang diadakannya sistem dokumentasi yang baik atas segala bentuk kreativitas manusia, sehingga kemungkinan dihasilkannya teknologi atau hasil karya lainnya yang sama dapat dihindarkan atau dicegah. Dengan dukungan dokumentasi yang baik tersebut, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya dengan maksimal untuk keperluan hidupnya, atau mengembangkan lebih lanjut untuk memberikan nilai tambah yang lebih tinggi lagi.2 Tomi Suryo Utomo menyebutkan Hak Kekayaan Intelektual adalah hak yang timbul dari hasil oleh pikir otak yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia.3 Hak Kekayaan Intelektual sebagai bagian dari sistem hukum sangat erat kaitannya dengan industri, perdagangan dan investasi atau singkatnya dengan dunia usaha.
Kepemilikan intelektual dalam Hak Kekayaan Intelektual diwujudkan dalam bentuk hak (right). Dalam konsep ilmu hukum kepemilikan terhadap hak tersebut bukan terhadap bendanya melainkan terhadap hasil kemampuan intelektual manusia, yaitu ekspresi dari suatu ide yang dituangkan ke dalam sebuah karya nyata sehingga bersifat sangat abstrak. Walaupun demikian Hak Kekayaan Intelektual sama dengan kepemilikan atas tanah, yaitu mengandung nilai ekonomis dan merupakan suatu aset komersial atau kekayaan komersial.
Hak (right) yang muncul dalam Hak Kekayaan Intelektual pada prinsipnya sama dengan properti, yaitu memiliki hak untuk dilindungi oleh negara, hak untuk menyewakan kepada pihak lain, memiliki hak untuk mendapatkan keuntungan secara komersial (profit making). Bedanya ada jangka waktu hak kepelikannya, kalau dialihkan kepada pihak lain ada aturan khusus yang mengaturnya. Sistem Hak Kekayaan Intelektual merupakan hak privat (private rights) yang merupakan
2 Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, 2003, Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual, Diterbitkan oleh Direktoral Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia bekerja sama dengan APEC, h. 4.
3 Tomi Suryo Utomo, 2010, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Era Global, Cet.I, Graha Ilmu, Yogyakarta, h. 1.
ciri khas Hak Kekayaan Intelektual, yaitu seseorang dapat dengan bebas untuk mengajukan permohonan atau mendaftarkan karya intelektualnya atau tidak.
Hak cipta merupakan salah satu bagian dari kekayaan intelektual yang memiliki ruang lingkup obyek dilindungi paling luas, karena mencakup ilmu pengetahuan, seni dan sastra (art and literary) yang di dalamnya mecakup pula program komputer. Hak cipta menjadi basis terpenting dari ekonomi kreatif nasional dan mampunyai peranan strategis dalam mendukung pembangunan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang Hak Cipta yang baru yaitu Undang-Undang Nomor: 28 Tahun 2014 sebagai pengganti dari Undang-Undang Hak Cipta Nomor: 19 Tahun 2002 yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat, di mana penggantian tersebut didasarkan atas pertimbangan, yaitu bahwa yang lebih diutamakan adalah kepentingan nasional dan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pencipta, pemegang hak cipta, atau pemilik hak terkait dengan masyarakat serta memperhatikan ketentuan dalam perjanjian internasional di bidang Hak Cipta dan Hak Terkait, menentukan bahwa Hak Cipta dapat dijadikan sebagai obyek jaminan fidusia. Dalam ayat (4) diatur mengenai ketentuan, bahwa Hak Cipta sebagai obyek jaminan fidusia sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari ketentuan Pasal 16 ayat (3) dan ayat (4) tersebut, maka Hak Cipta sebagai benda bergerak tidak berwujud dapat dipakai sebagai jaminan kredit (bank) oleh pencipta atau pemilik Hak Cipta tersebut dengan dibebani fidusia dan pelaksanaan pembebanannya didasarkan atas peraturan perundang-undangan di bidang perbankan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana diuraikan di atas maka permasalahan pokoknya yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut ini.
1. Bagaimanakah pelaksanaan perjanjian kredit bank dengan hak cipta sebagai obyek jaminan fidusia...34 2. Kendala-kendala apakah yang dihadapi oleh bank dalam perjanjian kredit dengan hak cipta sebagai obyek jaminan fidusia...35
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1. Untuk mengetahui apakah di dalam praktik perjanjian kredit bank, Hak Cipta dapat diterima oleh bank sebagai obyek jaminan fidusia sebagaimana ditentukan dalam Pasal 16 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor: 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh bank jika Hak Cipta dijadikan sebagai obyek jaminan fidusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hak Cipta
2.1.1. Pengertian hak cipta
Istilah Hak Cipta sudah tidak asing lagi dan sudah lama dikenal dalam kehidupan masyarakat, tetapi pemahaman tentang hak cipta dikalangan masyarakat adalah berbeda-beda tentang pengertiannya. Hal ini patut dimaklumi karena tingkat pengetahuan masyarakat juga berbeda- beda. Hak Cipta terdiri dari dua kata, yaitu Hak (right) yang sering dikaitkan dengan kewajiban yaitu suatu kewenangan yang diberikan kepada pihak tertentu yang sifatnya bebas untuk digunakan atau tidak.
Cipta atau ciptaan tertuju pada hasil karya manusia dengan menggunakan akal pikiran, perasaan, pengetahuan, imajinasi dan pengalaman. Dari arti secara harfiah itu dapat disebutkan bahwa hak cipta itu berkaitan erat dengan intelektual manuisia.
World Intellectual Property Organization (WIPO) mengartikan : ” Copy Right is legal from describing right given to creator for their literary and artistic works” (Hak Cipta adalah terminologi hukum yang menggambarkan hak-hak yang diberikan kepada pencipta untuk karya-karya mereka dalam bidang seni dan sastra.4
Hak Cipta adalah hak tunggal dari pencipta, atau hak dari pada yang mendapatkan hak tersebut atas hasil ciptaannya dalam lapangan kesusastraan, pengetahuan, dan kesenian untuk mengumumkan dan memperbanyaknya, dengan mengingat pembatasan-pembatasan yang ditentukan oleh undang-undang.5 Menurut Sembiring, Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya yang timbul secara otomati
4 Suyud Margono, 2003, Hukum dan Perlindungan Hak Cipta, CV. Novindo Pustaka Mandiri, Jakarta, h. 15.
5 Ibid,
setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.6
Dalam Undang-Undang Nomor: 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta disebutkan, Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklarasi setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan (Pasal 1 angka 1). Hak Cipta dari segi muatan, mengandung esensi monopoli atas hak ekonomi (economic rights) dan hak moral (moral rights).
Hak Cipta merupakan hak eksklusif yang memiliki dua bagian hak di dalamnya, yaitu hak moral dan hak ekonomi. Hak moral adalah hak yang melekat secara abadi pada diri sipencipta untu:
a. tetap mencantumkan atau tidak mencantumkan namanya pada salinan sehubungan dengan pemakaian ciptaannya untuk umum;
b. menggunakan nama aliasnya atau samarannya;
c. mengubah ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat;
d. mengubah judul dan anak judul ciptaan; dan
e. mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi ciptaan, mutilasi ciptaan, modifikasi ciptaan, atau hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau reputasinya.
Hak ekonomi merupakan hak eksklusif pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaannya. Pencipta atau pemegang Hak Cipta memiliki hak ekonomi untuk melakukan:
a. penerbitan ciptaan;
b. penggandaan ciptaan dalam segala bentuknya;
c. penerjemahaannya ciptaannya;
d. pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransformasian ciptaan;
e. pendistribusian ciptaan, atau salinannya;
6 Santoso Sembiring, 2008, Prosedur dan Tatacara Memperoleh Hak Kekayaan Intelektual, Yiama Widya, Bandung, h. 17.
f. pertunjukan ciptaan;
g. pengumuman ciptaan;
h. komunikasi ciptaan; dan i. penyewaan ciptaan.
2.1.2. Sistem Perlindungan dan Jangka Waktu Perlindungan Hak Cipta
Secara umum Hak Cipta tidak harus didaftarkan karena di dalam sistem perlindungan Hak Kekayaan Intelektuan, Hak Cipta menggunakan sistem perlindungan otomatis ( automatic protection). Perlindungan otomatis (automatic protection) adalah ketentuan yang melindungi secara otomatis terhadap karya ciptaannya apabila karya ciptaannya itu sudah diwujudkan secara nyata. Walaupun hasil karya ciptanya itu didaftarkan ke Direktorat jenderal Hak Kekayaan Intelektual, pencipta atau pemegang Hak Cipta hanya ingin menguatakan perlindungan hukum jika suatu saat timbul permasalahan.
Menurut Undang-Undang Hak Cipta pencipta akan langsung mendapatkan perlindungan hukum ketika saat karya ciptanya tersebut selesai dibuat atau
diwujudkan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1 ayat (1) yaitu : Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah sustu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi batasan- batasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perlindungan secara otomatis ini dengan langsung mendapatkan perlindungan hukum pada Hak Cipta ini bertujuan untuk mencegar terjadinya pelanggaran Hak Cipta yang dilakukan oleh seseorang dalam bentuk mengumumkan dan memperbanyak suatu karya cipta tanpa mendapatkan ijin terlebih dahulu dari pencipta atau pemegang hak cipta.
Perlindungan hukum berlangsung selama jangka waktu yang ditentukan menurut bidang dan klasifikasinya. Perlindungan Hak Cipta dilakukan dengan waktu lebih panjang sejalan dengan penerapan aturan di berbagai negara sehingga jangka waktu perlindungan Hak Cipta di bidang tertentu diberlakukan selama hidup pencipta dan terus berlangsung selama 70 (tujuh puluh )tahun setelah pencipta meninggal
dunia, terhitung mulai tanggal 1 januari tahun berikutnya. Dalam Undang-Undang Hak Cipta Nomor: 28 Tahun 2014, juga diatur perlindungan yang lebih baik terhadap hak ekonomi para pencipta dan/atau pemilik hak terkait, termasuk membatasi
pengalihan hak ekonomi dalam bentuk jual putus ( sold flat).
2.1.3. Pengalihan Hak Ekonomi dan Hak Cipta
Hak Cipta merupakan kekayaan personal yang dapat disamakan dengan bentuk kekayaan yang lainnya. Secara khusus pengaturan mengenai pengalihan hak ekonomi terdapat dalam Pasal 16 ayat (!) Undang-Undang Hak Cipta, yaitu bahwa Hak Cipta dianggap sebagai benda bergerak tidak berwujud, maka Hak Cipta tersebut dapat dipindahtangankan , dilisensikan, dialihkan. Dalam Pasal 16 ayat (2)
ditentukan, Hak Cipta dapat beralih atau dialihkan baik seluruh maupun sebagian karena:
a. pewarisan;
b. hibah;
c. wakaf;
d. wasiat;
e. Perjanjian tertulis; atau
f. Sebab lain yang dibenarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengalihan Hak Cipta harus berdasarkan perjanjian , dan karena itu
pengalihan Hak Cipta harus dilakukan dalam bentuk tertulis, baik dengan atau tanpa akta otentik. Hak ekonomi atas suatru ciptaan tetap berada di tangan pencipta atau pemegang Hak Cipta selama pencipta atau pemegang Hak Cipta tidak mengalihkan seluruh hak ekonomi dari pencipta atau pemegang Hak Cipta tersebut kepada penerima pengalihan hak atas ciptaan. Hak ekonomi yang dialihkan pencipta atau pemegang hak cipta untuk seluruh atau sebagian tidak dapat dialihkan untuk kedua kalinya oleh pencipta atau pemegang Hak Cipta yang sama. Ciptaan buku, dan/atau semua hasil karya tulis lainnya, lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks yang dialihkan dalam perjanjian jual putus dan/atau pengalihan tanpa batas waktu, Hak
Ciptanya beralih kembali kepada pencipta pada saat perjanjian tersebut mencapai jangka waktu 25 (dua puluh lima) tahun.
2.1.4. Lisensi
Pengalihan Hak Cipta selain dengan cara tersebut di atas, dapat juga dialihkan dengan cara sistem lisensi. Menutut Pasal 1 angka 20 disebutkan lisensi adalah izi tertulis yang diberikan oleh pemegang Hak Cipta atau pemilik hak terkait kepada pihak lain untuk melaksanakan hak ekonomi atas ciptaannya atau produk hak terkait dengan syarat tertentu.
Dalam Pasal 80 Undang-Undang Hak Cipta ditentukan, kecuali diperjanjikan lain, pemegang Hak Cipta atau pemilik hak terkait berhakm memberikan lisensi kepada pihak lain berdasarkan perjanjian tertulis untuk melaksanakan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), Pasal 23 ayat (2), Pasal 24 ayat (2), dan Pasal 25 ayat (2). Perjanjian lisensi tersebut berlaku selama jangka waktu tertentu dan tidak melebihi masa berlaku Hak Cipta dan hak terkait. Pelaksanaan perbuata untuk memberikan lisensi kepada pihak lain disertai kewajiban penerima lisensi untuk memberikan royalti kepada pemegang Hak Cipta atau pemilik hak terkait selama jangka waktu lisensi.
Dalam Undang-Undang Hak Cipta juga diatur mengenai lisensi wajib yang terdapat dalam Pasal 84 yang menetukan, bahwa lisensi wajib merupakan lisensi untuk melaksanakan penerjemahan dan/atau penggandaan ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan dan sastra yang diberikan berdasarkan Keputusan Menteri atas dasar permohonan untuk kepentingan pendidikan dan/atau ilmu pengetahuan serta kegiatan penelitian dan pengembangan.
2.1.5. Lembaga Manajemen kolektif
Lembaga manajemen kolektif adalah institusi yang berbentuk Badan Hukum nirlaba yang diberi kuasa oleh pencipta, pemegang Hak Cipta, dan/atau pemilik hak terkait guna mengelola hak ekonominya dalam bentuk menghimpun dan
mendistribusikan royalti. Untuk mendapatkan hak ekonomi setiap pencipta, pemegang Hak Cipta, pemilik hak terkait menjadi anggota Lembaga Manajemen
Kolektif agar dapat menarik imbalan yang wajar dari pengguna yang memanfaatkan Hak Cipta dan hak terkait dalam bentuk layanan publik yang bersifat komersial.
Pengguna Hak Cipta dan hak terkait yang memanfaatkan hak tersebut membayar royalti kepada pencipta, pemegang Hak Cipta atau pemilik hak terkait melalui Lembaga Manajemen Kolektif. Pengguna yang memanfaatkan Hak Cipta dan hak terkait membuat perjanjian dengan Lemaba Manajemen Kolektif yang berisi kewajiban untuk membayar royalti atas Hak Cipta dan hak tertkait yang digunakan 2.2. Jaminan Fidusia
2.2.1. Pengertian jaminan fidusia
Dalam perjanjian kredit (bank) umumnya diperlukan adanya suatu jaminan untuk meyakinkan kreditur (bank) bahwa debitur mempunyai kemampuan untuk mengembalikan kredit yang diberikannya yang berupa pokok pinjaman beserta bunganya sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disepakati . Salah satu bentuk jaminan atas benda tidak bergerak adalah fidusia.
Fidusia yang dalam bahasa Inggris disebut dengan fiduciary transfer of ownership, artinya penyerahan hak milik secara kepercayaan.7 Di dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor: 2 Tahun 1999 tentang Fidusia disebutkan fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemili benda.
Menurut H. Salim pengalihan hak kepemilikan diartikan sebagai pemindahan hak kepemilikan dari pemberi fidusia kepada penerima fidusia atas dasar
kepercayaan, dengan syarat bahwa yang menjadi benda obyeknya tetap berada di tangan pemberi fidusia.8 Maksud bahwa yang menjadi benda obyeknya tetap berada di tangan pemberi fidusia adalah supaya pemberi fidusia tetap mendapatkan
kenikmatan dalam melakukan usahanya dengan menggunakan benda obyeknya itu.
7 R. Subekti, 1991, Jaminan-Jaminan Untuk Pemberian Kredit Menurut Hukum Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, h. 65.
8 H. Salim 2004, Perkembangan Hukum Jaminan Di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.
56.
A. Hamzah dan Senjun Manulang mengartikan fidusia adalah suatu cara pengoperan hak milik dari pemiliknya (debitur) berdasarkan adanya perjanjian pokok (utang Piutang) kepada kreditur. Akan tetapi yang diserahkan hanya haknya saja secara yuridis levering dan hanya dimiliki oleh kreditur secara kepercayaan saja (sebagai jaminan utang), sedangkan barangnya tetap dikuasai oleh debitur, tetapi bukan lagi sebagai eigenar maupun bezitter, melainkan hanya sebagai detentor atau holder dan atas nama kreditur eigenar.9
Dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1999 tentang fidusia menentukan jaminan fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya
bangunan sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Nomor: 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan pemberi fidusia , sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu , yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada penerima fidusia terhadap kreditur lainnya. Dalam praktik perbankan jaminan fidusia telah dilembagakan sebagai jaminan yang bersifat kebendaan, dan perjanjian fidusia senantiasa dibuat dalam bentuk tertulis.Dalam perjanjian fidusia pemegang fidusia mempunyai hak kebendaan yang melekat pada jaminan benda tersebut, sehingga mempunyai kekuasaan langsung atas suatu benda (mempunyai hak preference). Bukan itu saja yang lebih utama adalah itikad baik dari debitur untuk tidak mengalihkan barang obyek jaminan fidusia, karena fidusia memberi solusi kebutuhan masyarakat untuk tetap menguasai barang jaminan dan tetap dapat dipakai untuk usaha.10
2.2.2. Obyek Jamina Fidusia
Dalam perjanjian kredit benda-benda yang dapat dipakai sebagai obyek jaminan fidusia diatur dalam Pasal 1 ayat (4) Undang-Undang Jaminan Fidusi yaitu:
a. benda bergerak baik yang berwujud maupun tidak berwujud;
9 Hamzah dan Senjun Manulang, dalam H. Salim,Ibid., h. 57.
10 Suhariningsih, 2011, Analisis Yuridis Terhadap Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Barang Inventory Dalam Bingkai Jaminan Fidusia, Penerbit Universitas Wisnuwardana Press Malang, h. 23.
b. benda tidak bergerak, khususnya bangunan yang tidak dibebani hak tanggungan;
c. benda yang dapat dimiliki dan dialihkan secara hukum;
d. benda terdaftar maupun tidak terdaftar; dan e. benda persediaan.
Benda-benda tersebut yang dapat dipakai sebagai obyek jaminan fidusia diberikan pengertian yang lebih luas dibandingkan dengan sebelum dikeluarkannya Undang-Undang Nomor: 2 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Demikian juga dengan berlakunya Undang-Undang Hak Cipta yaitu Undang-Undang Nomor; 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta , obyek jaminan fidusia diperluas lagi, yaitu Hak Cipta sebagai benda bergerak tidak berwujud dapat dijadikan obyek jaminan fidusia.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian hukum dengan aspek empiris yang menggunakan data sekunder sebagai data awal untuk kemudian dilanjutkan dengan data primer atau data lapangan. Permasalahan akan dikaji secara yuridis empiris, dengan maksud mencari ketidaksesuaian antara das sollen dan das sein, yaitu kesenjangan antara teori dan dunia realita.
Dalam hal ini yang akan diteliti adalah mengenai sikap bank dalam pemberian kredit kepada calon debiturnya yang menggunakan Hak Cipta sebagai obyek jaminan fidusia sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang Nomor:
28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang menentukan, bahwa Hak Cipta dapat dijadikan sebagai obyek jaminan fidusia. Apakah dalam praktik perbankan, bank dapat menerima atau tidak. Selanjutnya juga akan diteliti mengenai kendala-kendala apa yang dihadapi oleh bank jika Hak Cipta yang merupakan benda bergerak tidak berwujud dijadikan sebagai obyek jaminan fidusia.
3.2. Sifat Penelitian
Penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan mengenai sikap bank dalam memberikan kredit kepada calon debiturnya yang menggunakan Hak Cipta sebagai obyek jaminan fidusia sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang Nomor: 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dan kendala-kendala yang dihadapi oleh bank dalam praktik perbankan jika calon debiturnya menggunakan Hak Cipta yang merupakan benda bergerak tidak berwujud sebagai obyek jaminan fidusia.
3.3. Definisi Operasional Variabel-variabel Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan definisi operasional variable-variabel sebagai berikut.
a. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan
b. Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang berssifat khas dan pribadi.
c. Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta , pihak yang menerima hak tersebut secara sah dari pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut secara sah.
d. Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang merupakan hak eksklusif bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram, atau lembaga penyiaran.
e. Jaminan fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya bangunan sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Nomor: 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan pemberi fidusia, sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada penerima fidusia terhadap kreditur lainnya.
3.4. Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai pembebanan Hak Cipta sebagai obyek jaminan fidusia dalam praktik perbankan dilakukan di Kota Madya (Kodya) Denpasar, yaitu pada Bank-Bank baik bank milik pemerintah (BUMN), maupun bank swasta yang melakukan kegiatan (beroperasi) di Kota Madya (Kodya) Denpasar.
3.5. Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Alat Yang Dipakai
Penelitian mengenai pembebanan Hak Cipta sebagai obyek jaminan fidusia dalam praktik perbankan di Kota Madya Denpasar menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti dari tangan pertama, dari sumber asalnya yang pertama yang belum diolah dan diuraikan oleh orang lain.11 Untuk memperoleh data primer dilakukan wawancara (interview) dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Kemudian daftar pertanyaan yang telah disusun itu diberikan kepada responden atau informan pada bank- bank yang diteliti.
Pertanyaan-pertanyaan yang disusun dan diajukan itu adalah berkisar pada perjanjian kredit dengan obyek jaminan fidusia, benda-benda yang bisa diterima sebagai obyek jaminan fidusia, penerimaan Hak Cipta sebagai obyek jaminan fidusia, kendala-kendala yang dihadapi oleh bank jika kredit yang diberikan kepada debitur atau calon debiturnya mengguinakan Hak Cipta sebagai obyek jaminan fidusia.
11 H. Hilman Hadikusuma, 1995, Metode Pembuatan Kertas Kerja Atau Skripsi Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, h.65.
b. Data Sukender.
Data sekunder ini pengumpulannya diperoleh melalui studi kepustakaan yang terdiri bahan-bahan hukum yaitu dapat berupa bahan hukum primer yang bersumber dari peraturan perundang-undangan, dokumen hukum, dan bahan hukum sekunder yang bersumber dari brosur- brosur, buku-buku teks (textbook), hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, dengan cara membaca maupun menelaah isinya, dan bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.12
3.6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data.
Data yang telah terkumpul, baik data primer maupun data sekunder kemudian diedit dan diklasifikasikan, selanjutnya diadakan analisis data secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif.
12 Johni Ibrahim, 2007, Teori dan Metodelogi Penelitian Hukum Normatif, Banyumedia Publishing, Malang, h.296
BABIV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Perjanjian Kredit Bank Dengan Hak Cipta Sebagai
Obyek Jaminan 35 Fidusia...34
4.2.Kendala-Kendala Yang Dihadapi Oleh Bank Dalam Perjanjian
Kredit Dengan Hak Cipta Sebagai Obyek JaminFidusia...35
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1. Biaya Penelitian
Rencana pembiayaan dari kegiatan penelitian ini dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
No Jenis Pengeluaran Biaya Diperlukan
1. Gaji Rp. 4.250.000,-
2. Bahan habis pakai dan peralatan Rp. 1.250.000,-
3. Perjalanan Rp. 2.500.000;-
4. Seminar Hasil Penelitian Rp. 2.000.000,- Total Biaya Yang Diperlukan Rp. 10.000.000,-
JUSTIFIKASI ANGGARAN
No UraianKegiatan Biaya
(dalam rupiah)
1 Gaji
KetuaPeneliti 10bulan x 1 x Rp. 225.000 AnggotaInti 10 bulan x 1 x Rp.200.000
2.000.000.00 2.000.000.00
4.250.000.00
2 Bahanhabispakaidanperalatan Kertas HVS A4 80grm
AlatTulis (Pulpen, Pensil, Map, Stabilo, Staples)
CD RW
Tinta Printer Laser Jet Foto Copy Dokumen Sewa Computer/ LCD
Sewa Internet 200 jam @ Rp. 3.000 Publikasi/Dokumentasi
KonsumsiDiskusidanPenyusunLaporan
200.000.00 100.000.00 50.000.00 200.000.00 100.000.00 200.000.00 200.000.00 100.000.00 100.000.00
1.250.000.00
3 Perjalanan
Transportasikelapangan Konsumsikelapangan
1.500.000.00 1.000.000.00
2.500.000.00
4 Seminar HasilPenelitian
Seminar/DiskusiHasilPenelitian (1 paket) Foto copy danjilidlaporanpendahuluan Foto copy danjilidlaporanakhir (final)
1.000.000.00 600.000.00 400.000.00
2.000.000.00
Total Biaya 10.000.000.00
4.2. Jadwal Penelitian
Persiapan, pelaksanaan serta pelaporan hasil penelitian dilaksanakan selama 10 (sepuluh) bulan dalam Tahun Anggaran 2016, mulai dari bulan Maret 2016 sampai dengan Desember 2016 dengan sebaran waktu sebagai berikut.
No Volume Kegiatan Waktu Pelaksanaan 2016
03 04 05 06 07 08 09 10 11 12
1 Tahap persiapan 2 Pengumpulan data 3 Pengolahan Data 4 Penyusunan draft
laporan penelitian 5 Seminar/Konsultasi 6 Penyempurnaan
laporan penelitian 7 Pengadaan dan
penyerahan laporan hasil penelitian
DAFTAR PUSTAKA
BUKU-BUKU
1. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual,2003, Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual, Diterbitkan oleh Direktoral Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Departemen Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Bekerja sama dengan APEC.
2. Heliani Hilman dan Aldian Romadoni, 2001, Pengelolaan dan Perlindungan Aset Kekayaan Intelektual, The British Counsil, Jakarta
3. Hilman Hadikusuma, H., 1995, Metode Pembuatan Kertas Kerja Atau Skripsi Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung
4. Johni Ibrahim, 2007, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Banyu Media Publishing, Malang
3. Salim. H., 2004, Perkembangan Hukum Jaminan Di Indonesia, PT. Raja Grafindo
Persada, jakarta
6. Santoso Sembiring, 2008, Prosedur dan Tata Cara Memperoleh Hak Kekayaan Intelektual, Yiama Widya, bandung
7. Subekti.R., 1991, Jaminan-Jaminan Untuk Pemberian Kredit Menurut Hukum Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung
8. Suhariningsih, 2011, Analisis Yuridis Terhadap Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Barang Inventory Dalam Bingkai Jaminan Fidusia, Penerbit Universitas Wisnuwardana Press, Malang
9. Suyud Margono,2003, Hukum Dan Perlindungan Hak Cipta, CV. Novindo Pustaka Mandiri, Jakarta
10. Tomi Suryo Utomo, 2010, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Era Global, Cet. I, Graha Ilmu, Yogyakarta
PERUNDANG-UNDANGAN
1. Indonesia, Undang-Undang Tentang Perbankan, Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998
2. ---, Undang-Undang Tentang Jaminan Fidusia, Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 3.---, Undang-Undang Tentang Hak Cipta, Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 4. ---, Peraturan Pemerintah Tentang Tata Cara Pendaftaran Fidusia dan Biaya Pembuata Akta Jaminan Fidusia
CURRICULUM VITAE
IDENTITAS DIRI
IDENTITAS DIRI
Nama : Ngakan Ketut Dunia SH.,M.Hum.
NIP/NIK : 19520104 198003 1 001
Tempat dan Tanggal Lahir : Klungkung 04 Januari 1952 Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Status Perkawinan : Kawin Belum Kawin Duda/Janda
Agama : Hindu
Golongan/Pangkat : IV C / Pembina Utama Muda Jabatan Akademik : Lektor Kepala
Perguruan Tinggi : Fakultas Hukum Universitas Udayana Alamat : Jl. Pulau Bali No.1 Denpasar, 80113 Telp./Faks : (0361) 222666 / Faks. 234888
Alamat Rumah : Jl. Batas Dukuh Sari, Gg. Murai No. 18. Denpasar 80222 Telp./Faks : -
Alamat e-mail : ngakan ketut dunia @ gmail.com
Tahun Lulus
Program Pendidikan (diploma, sarjana, register, spesialis, dan doctor)
Perguruan Tinggi Jurusan/Program Studi
1978 Sarjana Hukum (S1) Fak. Hukum Unud Hukum Perdata
2002 Magister Ilmu Hukum (S2) Fak. Hukum UGM Hukum Bisnis
Tahun Jenis Pelatihan (Dalam/Luar Negeri) Penyelenggara Jangka Waktu 1988
2006
2007
2007 2008
2009
The Penataran Teaching Staff On Inssurance And Transportation Law, The Netherlands- Indonesia Cooperation In The Field Of Law Pelatihan Komputer Sebagai Pelaksanaan Program Sp4 Fakultas Hukum Unud Bacth Ke 3 Tahun 2006
Penataran Dan Lokakarya Manajemen Hki
Training Of Trainer (Tot) Monitoring Dan Evaluasi Proses Pembelajaran
Course In General English
Intraining Educational Methodelogi Problem Base Learning To Support Curriculum
The Law Faculty The University Of Gajah Mada Fakultas Hukum Unud
Departemen Pendidikan Nasional,
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Direktorat
Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat Badan Penjaminan Mutu Unud Lalf Bali Language Centre For The Faculty Of Law Faculty Of Law Udayana University – Faculty Of Law Maastricht University
Date 8-20 August 1988 20-21 Oktober 2006 5-7 Desember 2007
29 Oktober 2007 4 – 25 April 2008 August, 9-12 2009
Mata Kuliah Program Pendidikan Institusi/Jurusan/Program Studi
Sem/Tahun Akademik
- Hukum S1 (Reguler) Fakultas Hukum Unud Genap / 2007-
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
PELATIHAN PROFESIONAL
PENGALAMAN MENGAJAR
Pengangkutan - Kewirausahaan - Surat – surat
Berharga
- Filsafat Pancasila - Filsafat Hukum - Filsafat Pancasila - Kewirausahaan - Filsafat Hukum - Etika Dan
Tanggung Jawab Profesi
- Pengantar Filsafat - Kewirausahaan - Hukum
Pengangkutan - Filsafat Pancasila - Filsafat Pancasila - Hukum
Pengangkutan - Kewirausahaan - Pengantar Filsafat - Etika Dan
Tanggung Jawab Profesi
- Peranan Hukum Dalam
Pembangunan Ekonomi - Hak Kekayaan
Intelektual - Filsafat Hukum - Hukum
Pengangkutan - Hukum Kepailitan - Filsafat Pancasila - Hukum
Pengangkutan - Hukum Organisasi
Perusahaan Dan Kepailitan - Hukum
Perusahaan Dan Kepailitan
- Pengantar Filsafat - Hukum
Pengangkutan - Filsafat Pancasila - Etika Dan
Tanggung Jawab Profesi
- Hukum Kepailitan
S1 ( Non Reguler )
S1 ( Reguler )
S1 ( Non Reguler )
Program Pascasarjana (S2)
S1 ( Reguler )
S1 ( Non Reguler )
Program Pasca Sarjana (S2)
Program Magister (S2)
S1 ( Reguler )
Fakiltas Hukum Unud
Program Pascasarjana, Program Studi Ilmu Hukum Unud
Fakultas Hukum Unud
Program Pascasarjana, Program Studi Ilmu Hukum Unud
Program Magister Ilmu Hukum Minat
Kenotariatan Fakultas Hukum Unud Bekerjasama Dengan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Fakultas Hukum Unud
2008
Ganjil / 2008 – 2009
Genap/ 2008- 2009
Genap/ 2008- 2009
Genap/ 2008- 2009
Ganjil/ 2009- 2010
- Pengantar Filsafat - Filsafat Pancasila - Hukum
Pengangkutan - Etika Dan
Tanggung jawab Profesi
- Peranan Hukum Dalam
Pembangunan Ekonomi - Hak Kekayaan
Intelektual -Hk Pengangkutan -Hk.Kepailitan -HKI
-Hk. Kepailitan -HKI
-Pengantar Filsafat Hukum
-Etika dan Tnggung Jawab Profesi -Hk.Pengangkutan -Hk. Dagang -HKI
-Filsafat Pancasila
S1 ( Non Reguler )
Program Pascasarjana (S2)
S 1 (Reguler)
S 1 (Reguler)
S 1 (regular/non regular)
Program Pascasarjana, Program Studi Ilmu Hukum Unud
Fakultas Hukum Unud Fakultas Hukum Unud
Fakultas Hukum Unud
Ganjil/ 2009- 2010
Ganjil/ 2009- 2010
Semester Genap 2011
Semester Ganjil 2011/2012
Semester Ganjil 2014/2015
Mata Kuliah Program Pendidikan Jenis Bahan Ajar (cetak dan noncetak)
Sem/Tahun Akademik - Hukum Dagang
-Hukum Kepailitan -Hk.
Pengangkutan
-Filsafat Hukum - - Hukum
Perusahaan dan Kepailitan
S1 S1
S1
S1
Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Unud
Block Book Hukum Dagang
Block Book Hukum Kepailitan
Block Book Hukum Pengangkutan
Block Book Filsafat Huku
Bahan Ajar Hukum Perusahaan dan Kepailitan
Genap 2009 Semester Ganjil 2010/2011 Semester Ganjil 2010/2011 Semester Genap 2010 Semester Genap 2013
Tahun Judul Penelitian Ketua/anggota
Tim
Sumber Dana
PRODUK BAHAN AJAR
PENGALAMAN PENELITIAN
1994
2008
2008
2009
2009
2012
2013
2014
2015
2015
2015
Pelaksanaan Program Pensiun Pada Perusahaan Swasta di Kota Madya Daerah Tingkat Dua Denpasar
Kedudukan Hukum Usaha Klinik Kesehatan Bersama Sehubungan Dengan Pelayanan Kesehatan Swasta Di Bidang Medik
Perlindungan Tertanggung Dalam Asuransi Kecelakaan Diri Anak Didik Dan Pendidik
Efektifitas Pelaksanaan UU. No.3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan Di Kabupaten Klungkung Tingkat Pemahaman Perajin / Seniman Terhadap Perlindungan Hukum Atas Hasil Karyanya Di Bidang Seni Pelaksanaan Perjanjian Krdit Bank Dengan Jaminan Hak Pakai Atas Tanah Negara
Proteksi Kecelakaan Transportasi Terhadap Awak Angkutan Penunpang Atau Barang Kendaraan Bermotor Umum.
Implementasi UU No. 33 Tahun 1964 yo PP. No. 17 Tahun 1965 Tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang
Penerapan Kartel Dalam Kerangka Persaingan Usaha Di Indonsia
Pengaturan Tanggung Jawab Badan Usaha Angkutan Multimoda Terhadap Barang Yang Diangkutnya
Penerbitan Obligasi Sebagai Alternatif Sumber Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Propinsi Bali
Ketua
Ketua
Ketua
Ketua
Ketua
Ketua
Anggota
Ketua
Penelitian Mandiri
Penelitian Mandiri
Ketua
Dana Proyek Operasional dan Perawatan Fasilitas (OPF) Unud dengan SK. No.
53/PT.17.H.9/III/N.
4/1994 Biaya Sendiri
Biaya Sendiri
Biaya Sendiri
Biaya Sendiri
Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana.
Biaya Sendiri
Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana.
Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana
Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana
Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana
KARYA ILMIAH
A. BUKU/Bab Buku/Jurnal
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2007
2008
2011
2013
Seri Hukum Dagang Surat- surat Berharga ( Beberapa surat yang diatur dalam KUHD)
Kedudukan Hukum Usaha Klinik Kesehatan Bersama Sehubungan Dengan Pelayanan Kesehatan Swasta Di Bidang Medik
Tingkat Kecerdasan Pemilih Dalam Menggunakan Hak Pilihnya Pada Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2009 Buku Ajar Hukum Perusahaan Dan Kepailitan
Masari, Denpasar
Jurnal dimuat dalam Majalah Ilmu Hukum Kertha Patrika Fakultas Hukum Unud, ISSN : 0215-899X Tahun 2008.
Dimuat dalam Jurnal Konstitusi Volume IV No.1, Juni 2011.
Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana
*termasuk karya ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan/teknologi/seni/desain/olahraga B. Makalah/Poster
Tahun Judul Penyelenggara
2008
2008
2009
Aspek Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Hak Kekayaan Intelektual Sistem Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Di Indonesia
Aspek Perlindungan Hukum Dan Prosedur Pendaftaran HKI di Indonesia
Dinas Kebudayaan Bali
Sentra (Pusat) Pengembangan HKI Unud
Sentra (Pusat) Pengembangan HKI Unud
C. Penyunting/Editor/Review/Resensi
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
- - -
Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara Panitia/Peserta /pembicara 2008
2008
Intelektual Property Rights (IPR) Seminar, Well-Know Trademark and Brand Strategy-Case Passing Off
Peningkatan Pemahaman HKI di Perguruan Tinggi
Japan Institute Of Invantion
bekerjasama dengan Fakultas Hukum Unud
Sentra (Pusat) Pengembangan
Peserta
Pembicara
KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
2008
2009
2009
2009
Konggres Kebudayaan Bali I Tahun 2008
Seminar Dalam Rangka Perayaan Dies Natalis Unud Ke 47
Seminar Regional Refleksi Kearifan Lokal Dalam Politik Pembangunan Hukum Seminar Kajian Teknis dan Legalitas Tata Cara Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Dengan Menggunakan Sistem Teknologi Informasi (E- Voting)
HKI Unud Dinas Kebudayaan Bali
Sentra (Pusat) Pengembangan HKI Unud Fakultas Hukum Unud
Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana
Pemakalah
Pemakalah
Peserta
Peserta
Tahun Jenis/Nama Kegiatan Tempat
2008
2008
2008
2008
2009
2012
2012
2013
2014
Penyuluhan/sosialisai HKI Kepada Pengusaha Kecil Menengah
Penyuluhan/Sosialisasi HKI Kepada Para Seniman Bali
Penyuluhan Sosialisasi HKI Kepada Para Dosen di Lingkungan Unud
Penyuluhan Sosialisasi HKI Kepada Para Perajin Seni Kerajinan Perak
Penyuluhan/Sosialisasi Pemahaman dan Advokasi HKI Bagi Kebudayaan Tradisional Bali dan Invensi Akademik
Penyuluhan Perlindungan Hukum Tentang Hak Desain Industri dan Hak Cipta .
Sosialisasi Hak Tanggungan
Penyuluhan Peranan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Dalam Menunjang Pembangunan Ekonomi Masyarakat Desa dan Upaya Penyelesaian Kredit Macet Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Satra, Kecamatan dan Kabupaten Klungkung.
Penyuluhan Undang-undang Ketenagakerjaan untuk Meningkatkan Pemahaman Tentang Hak Hak Normatif Pekerja/buruh.
Kantor Bupati Bangli
Institut Seni Indonesia (ISI) Bali
Ruang Widya Sabha Usada FK. Unud. Jl. PB. Sudirman Denpasar
Suarti Maestro Jl. By Pass Ngurah Rai, Sanur Denpasar Ruang Widya Sabha Usada FK. Unud. Jl. PB. Sudirman Denpasar
Di SMAN I Belahbatuh Gianyar
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Badung.
Desa Satra, Kecamatan dan Kabupaten Klungkung.
PT. Pancadarma Puspawira Kabupaten Klungkung.
Peran/Jabatan Institusi (Univ, Fak, Jurusan, Lab, Studio Tahun…. s.d…….
KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
JABATAN DALAM PENGELOLAAN INSTITUSI
Manajemen Sistem Informasi Akademik dll) Sekretaris
Sentra (Pusat) Pengembangan HKI Unud Devisi
Monitoring dan Evaluasi (MONEV) Unit Penjaminan Mutu Fakultas Hukum Unud Anggota Senat Fakultas Hukum Unud
Anggota Komisi Akademik Fakultas Hukum Unud
Tim Audit Mutu Akademik Internal Pada Fakultas di Unud
Tim Pelaksana Penjaminan Mutu (TPPM)
Universitas Udayana
Fakultas Hukum Unud
Fakultas Hukum Unud
Fakultas Hukum Unud
Universitas Udayana
Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Udaya
2007-2008
2009-2011
2004-2008
2005-2009
2009
2010-2013
Tahun Jenis/Nama Kegiatan Peran Tempat
2008 2014
Praktik Kerja Kemahiran Hukum Pembimbing Akademik Mahasiswa Semester Ganjil Tahun Akademik 2014/2015
Pembimbing Dosen Pembimbing Akademik
Kantor notaries di Denpasar
Fakultas Hukum Universitas Udayana
Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi
1988 Has Complited The Penataran For Teaching Staff On Insurance And Transfortation Law And Has Satisfactorily Done The Assigment Concerning Subyek Matters As Had Been Given
Penatar/Member/Evaluation Team The Netherlands-Indonesia Cooperation In The Field Of Law
Tahun Jenis/Nama Organisasi Jabatan/jenjang keanggotaan
PERAN DALAM KEGIATAN KEMAHASISWAAN
PENGHARGAAN/PIAGAM
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
2014 Lembaga Pemantau Penyelenggaraan Pemerintahaan Negara Kesatuan Republik Indonesias (NKRI)
Ketua Bidang Hukum
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
Denpasar , 7 Maret 2016 Yang menyatakan
(Ngakan Ketut Dunia, SH.M.Hum) NIP : 19520104 198003 1 001