• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemodelan Manajemen Rantai Pasokan Agribisnis Teh Dengan Pendekatan System Dynamics.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemodelan Manajemen Rantai Pasokan Agribisnis Teh Dengan Pendekatan System Dynamics."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

1

PEMODELAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN AGRIBISNIS TEH DENGAN PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS

Tomy Perdana, Yosini, Deliana dan Tuti Karyani *)

ABSTRACT

The effort in applying the supply chain management practices in Indonesian agribusiness emerges two questions to be examined, those questions are: how good is the performance of the agribusiness supply chain management implementation in Indonesia? Is applying supply chain management theory and practices can always increasing the performance of Indonesian agribusiness supply chain? In order to answer those questions, the research was conducted a model relies on the Indonesian tea agribusiness supply chain management using the system dynamics approach which based on feed-back and delays perspective. Moreover, the modeling consists of the internal supply chain management (intra -firm) and the external supply chain management (inter --firm). This paper describes the implementation result of the supply chain management strategy simulation which based on the changing of the pa rameter value and its structural model changes which is defined by the tea buying quota contract. Modelling simulation result showed that in the tea industry supply chain management which is using a purchasing contract will consequence a fragile structure or a very sensitive to its exogenous variables changing, such as demand, climate and other parameters.

Keywords : tea, supply chain, system dynamics, simulation, strategy

ABSTRAK

Upaya penerapan teori dan praktek manajemen rantai pasokan pada agribisnis di Indonesia menimbulkan pertanyaan yang menarik untuk dikaji, yaitu :

bagaimanakah kinerja manajemen rantai pasokan agribisnis di Indonesia saat ini? dan apakah penerapan teori manajemen rantai pasokan selalu mampu meningkatkan kinerja rantai pasokan agribisnis di Indonesia ?. Dalam upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan penelitian pemodelan manajemen rantai pasokan pada suatu rantai pasokan agribisnis teh dengan menggunakan pendekatan dinamika sistem yang menggunakan perspektif berdasarkan umpan balik informasi dan waktu tunda. Pemodelannya meliputi manajemen rantai pasokan internal (intra perusahaan) dan eksternal (antar perusahaan). Dalam tulisan ini dibahas hasil simulasi penerapan strategi manajemen rantai pasokan yang didasarkan pada perubahan nilai parameter serta strategi rantai pasokan yang didasarkan pada perubahan struktur model berupa penerapan strategi penetapan kuota kontrak pembelian teh. Hasil simulasi model manajemen rantai pasokan agribisnis teh menggunakan kontrak pembelian tidak bersifat kokoh atau sangat sensitif terhadap perubahan variabel eksogenus seperti musim, perubahan permintaan dan parameter lainnya

Referensi

Dokumen terkait

VIII observasi kelima menunjukan bahwa dari 8 aspek yang diamati oleh penulis, guru hanya melakukan 8 aspek saja dengan presentase sebesar 100%, yaitu

Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon

Tingkat pelayanan (level of service) adalah ukuran kinerja ruas jalan atau simpang jalan yang dihitung berdasarkan tingkat penggunaan jalan, kecepatan, kepadatan dan hambatan yang

Oleh karena pentingnya persepsi masyarakat, strategi public relations, dan citra perusahaan maka penelitian ini ditujukan untuk mengetahui: Seberapa besar Pengaruh antara

Tujuan penelitian adalah menyusun model pendugaan pertumbuhan diameter, tinggi, dan volume; menganalisis nilai riap rata - rata tahunan dan nilai riap tahunan berjalan;

Metode dalam penelitian ini adalah reception analysis , dimana peneliti berusaha untuk mendeskripsikan bagaimana penerimaan khalayak perempuan terhadap identitas

Sedangkan rata-rata NPL terendah yaitu Bank Sumitomo Mitsui Indonesia sebesar 0,46 persen sehingga dapat dikatakan kemampuan bank dalam mengelola kredit bermasalah

Oleh sebab itu, pemimpin harus mampu bersosialisasi agar program dapat didengar dan terealisasikan di hadapan pelanggan, maka dari itu pemimpin dituntut untuk memiliki lima