• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN HAK KONSUMEN ATAS PERUSAHAAAN DEVELOPER YANG DIMOHONKAN PKPU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KE.

N/A
N/A
Info
Unduh - Bebas
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERLINDUNGAN HAK KONSUMEN ATAS PERUSAHAAAN DEVELOPER YANG DIMOHONKAN PKPU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KE."

Copied!
2
0
0

Memuat.... (Lihat teks lengkap sekarang)

Unduh sekarang ( 2 Halaman )

Teks penuh

(1)

PERLINDUNGAN HAK KONSUMEN ATAS PERUSAHAAAN DEVELOPER YANG DIMOHONKAN PKPU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN

1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG

NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN

KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

ABSTRAK

Karissa Dwi Arbilla

110110110368

Developer sebagai pelaku usaha memiliki kewajiban untuk menyerahkan unit rumah susun kepada konsumennya sesuai dengan waktu yang telah disepakati dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). Kelalaian developer dalam melaksanakan kewajibannya untuk menyerahkan unit rumah susun menimbulkan kerugian bagi konsumen. Salah satu upaya yang dilakukan konsumen untuk mendapatkan kepastian hukum dan ganti kerugian atas kelalaian developer adalah dengan mengajukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perlindungan hak konsumen atas perusahaan developer yang dimohonkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan upaya hukum yang dapat dilakukan oleh konsumen atas kerugian yang ditimbulkan akibat permohonan PKPU terhadap developer.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis menganalisis masalah hukum, fakta, dan gejala hukum lainnya yang berkaitan dengan perusahan developer dalam PKPU kemudian menganalisisnya sehingga diperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai permasalahan yang akan diteliti.

(2)

PROTECTION OF CONSUMER RIGHTS OVER CORPORATE DEVELOPERS WHO REQUESTED SUSPENSION OF PAYMENT (PKPU) ACCORDING THE LAW NUMBER 8 OF 1999 ON CONSUMER PROTECTION AND THE LAW NUMBER 37 OF 2004 ON BANKRUPTCY AND SUSPENSION OF PAYMENT

(PKPU)

ABSTRACT Karissa Dwi Arbilla

110110110368

Developer as businesses has an obligation to hand over the apartment units to customers in accordance with the agreed time in the Sale and Purchase Agreement (SPA). Developer negligence in performing its obligation to submit the units of flats cause harm to consumers. One of the efforts made by the consumer to obtain legal certainty and compensation for negligence developer is to apply for Suspension of Payment (PKPU) as stipulated in Law No. 37 of 2004 on Bankruptcy and Suspension of Payment. The goal of this study was to determine the protection of consumer rights over corporate developers who applied for Suspension of Payment (PKPU) and remedies that can be done by consumers for losses incurred as a result of a request PKPU against the developer.

This study uses normative juridical approach, with a specification of analytical descriptive study analyzing the legal issues, the facts, and the symptoms of other laws relating to corporate developers in PKPU then analyze it in order to obtain a comprehensive picture of the problems to be studied.

Referensi

Unduh sekarang ( PDF - 2 Halaman - 12.41 KB )

Dokumen terkait

PELAKSANAAN FUNGSI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) SEBAGAI ALTERNATIF UPAYA PENEGAKAN HAK KONSUMEN DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) merupakan suatu lembaga2. khusus yang dibentuk dan diatur dalam Undang-undang

Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Di Kota Semarang.

Permasalahan yang dikaji adalah: (1) Bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum terhadap konsumen di kota Semarang ditinjau dari Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur Wanprestasi Dalam Kredit Tanpa Agunan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

Jika dihubungkan antara wanprestasi dengan perlindungan konsumen, dapat terlihat dari sisi Undang – Undang Perlindungan Konsumen mengenai adanya ketentuan yang terdapat

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG KARTU KREDIT DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TESIS

PERLINDUGAN HUKUM BAGI PEMEGANG KARTU KREDIT DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.. Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini

PASAL PROMOSI ATAU IKLAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

promosi diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen terdapat pada pasal 8, pasal 9, pasal 10, pasal 12, pasal 13, dan pasal 17

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN JASA KOLAM RENANG DI KOTA PANGKALPINANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN JASA KOLAM RENANG DI KOTA PANGKLPINANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN

View of Analisis Kepastian Hukum Terhadap Perlindungan Data Pribadi dari Penggunaan Aplikasi Online sebagai Konsumen Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Kepastian Hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen adalah hal yang sangat penting sebagaimana yang diatur dalam perundang - undangan dengan tujuan agar perlindungan konsumen

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEREDARAN PRODUK MAKANAN YANG TELAH KADALUWARSA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Monica Resinta

Berdasarkan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen secara eksplisit dinyatakan bahwa: “sebenarnya Undang­Undang Per­ lindungan Konsumen membuat