• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan media komputer berbasis Powerpoint dalam proses pembelajaran remedial topik kubus dan balok di kelas VIII A SMP Xaverius Gisting Tanggamus Lampung tahun ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan media komputer berbasis Powerpoint dalam proses pembelajaran remedial topik kubus dan balok di kelas VIII A SMP Xaverius Gisting Tanggamus Lampung tahun ajaran 2012/2013."

Copied!
215
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN MEDIA KOMPUTER BERBASIS

POWERPOINT DALAM PROSES PEMBELAJARAN REMEDIAL

TOPIK KUBUS DAN BALOK

DI KELAS VIII A SMP XAVERIUS GISTING TANGGAMUS

LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

Emmaculata Marianne Eva Dianita

NIM : 091414002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

PEMANFAATAN MEDIA KOMPUTER BERBASIS

POWERPOINT DALAM PROSES PEMBELAJARAN REMEDIAL

TOPIK KUBUS DAN BALOK

DI KELAS VIII A SMP XAVERIUS GISTING TANGGAMUS

LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

Emmaculata Marianne Eva Dianita

NIM : 091414002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

(6)
(7)
(8)

vii ABSTRAK

Emmaculata Marianne Eva Dianita. 2013. Pemanfaatan Media Komputer

Berbasis Powerpoint dalam Proses Pembelajaran Remedial Topik Kubus dan Balok di Kelas VIII A SMP Xaverius Gisting Tanggamus Lampung Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui bagaimana merancang media komputer berbasis powerpoint dalam pembelajaran remedial sebagai upaya untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa kelas VIIIA SMP Xaverius Gisting Tanggamus Lampung dalam memahami konsep luas permukaan dan volum kubus dan balok 2) mengetahui sejauh mana pemanfaatan media komputer berbasis powerpoint dalam pembelajaran remedial dapat membantu siswa kelas VIIIA SMP Xaverius Gisting Tanggamus Lampung mengatasi kesulitan belajar matematika dalam memahami konsep luas permukaan dan volum kubus dan balok.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII A SMP Xaverius Gisting pada bulan April hingga Mei 2013. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam adalah instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian. Instrumen penelitian ada dua yaitu tes dan wawancara. Media komputer berbasis powerpoint dirancang berdasarkan analisis kesulitan siswa dari hasil wawancara dengan guru dan tes diagnostik, sedangkan pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran remedial dilihat dari perbandingan hasil tes diagnostik dan tes evaluasi remedial serta hasil wawancara siswa. Siswa yang diwawancarai dipilih secara acak berdasarkan hasil tes siswa.

(9)

viii

kemudian menjabarkan langkah-langkah penyelesaiannya. 2) Dari 19 orang siswa yang mengikuti pembelajaran remedial dengan memanfaatkan media komputer berbasis powerpoint ini, 84,21% (16 orang siswa) mengalami peningkatan hasil belajar namun hanya 15,79% (3 orang siswa) yang dapat mencapai KKM yang telah ditentukan. Siswa yang nilainya belum mencapai KKM tersebut mengalami peningkatan hasil belajar dengan tingkat pemahaman yang bervariasi namun peningkatan pemahaman tersebut tidak pada seluruh indikator.

(10)

ix

ABSTRACT

Emmaculata Marianne Eva Dianita. 2013. The Computer Media Application

using PowerPoint basis in the Process of Remedial Learning with the Topic Cube and Cuboid for the 8th graders of SMP Xaverius Gisting Tanggamus Lampung Year 2012/2013. A Thesis. Math Education Study Program, Departement of

Math and Sains Education, Faculty of Teachers Training and Education Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research aimed to: 1) understand how to design computer media using PowerPoint basis in the remedial learning process to help the 8th graders of SMP Xaverius Gisting Tanggamus Lampung solve problems of math learning difficulty in comprehending the concept of surface area and volume of cube and cuboid. 2) understand how far the application of computer media using PowerPoint basis in the remedial learning process to help the 8th graders of SMP Xaverius Gisting Tanggamus Lampung solve the problems of math learning difficulty in comprehending the concept of surface area and volume of cube and cuboid .

The research which was implemented in the 8th graders of SMP Xaverius Gisting on April to May 2013 was a research and development. The writer analyzed the data by using qualitative and quantitative approach. The instruments used in this research were learning instrument and research instrument. There were two research instruments, namely test and interview. Furthermore, computer media with PowerPoint basis was designed based on the analysis of the student’s difficulty after doing interview with the math teacher and doing diagnostic test. Meanwhile, the comparison of diagnostic test, remedial evaluation test, and interview were used to

know about the student’s understanding after following the remedial learning. Some interviewed students were selected randomly based on their test result.

The result showed that: 1) Computer media using PowerPoint basis was

(11)

x

joined the remedial learning by using computer media with PowerPoint basis, 84,21% (16 of students) who were able to improve the learning result but only 15,79% (3 of students) achieved the determined Minimum Comprehensiveness Criteria. Students who had not achieved the Minimum Comprehensiveness Criteria yet, improve the learning result with the varied understanding level. However, the understanding improvement of the students could not achieve the indicator.

(12)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda

Maria atas curahan berkat, kasih, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi

ini tidak terlepas dari dukungan bimbingan, dan bantuan berbagai pihak, maka pada

kesempatan ini penulis ingin menghaturkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Th. Sugiarto, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

banyak waktu, membimbing, memberi semangat dan perhatian, serta memberi

kritik dan saran yang sangat bermanfaat bagi penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma.

3. Dosen-dosen penguji, Bapak Drs. Sukardjono, M. Pd. dan Ibu Elisabeth Ayunika

Permata Sari, S. Pd., M. Sc. , yang telah memberikan banyak masukan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak JR. Ngadimun selaku Kepala SMP Xaverius Gisting yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah.

5. Ibu Siti Nuryani selaku guru pengampu mata pelajaran matematika di kelas VIII

SMP Xaverius Gisting yang telah memberikan kesempatan dan membantu

penulis dalam melaksanakan penelitian di kelas.

6. Seluruh staf sekretariat JPMIPA atas segala informasi dan pelayanan yang

(13)

xii

7. Seluruh guru dan karyawan serta siswa-siswi kelas VIII SMP Xaverius Gisting

tahun ajaran 2012/2013 yang telah memberi dukungan dalam penelitian ini.

8. Bapakku Fabianus Edy Suntoro dan mamakku Caesilia Suwarti serta adikku,

Mayke Evi Aviantina dan Benedictus Yudha Edy Setiawan, yang senantiasa

memberikan kasih sayang dan cinta yang tulus serta memberi dorongan semangat

demi terselesaikannya skripsi ini. Terimakasih atas doa dan segalanya.

9. Teman-teman dan sahabatku: Rosi dan keluarga, Asti, Dayu, dan Chintya atas

kebersamaan dan dukungan semangatnya serta teman-teman PMat 09B yang lain

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

10.Sahabat sekaligus saudariku: Friska Widjaja dan mbak Gerarda Wahyu Dwi

Putranti atas motivasi untuk bangkit dan terus berjuang menghadapi semua ini

serta mbak Elfrida Susi Andreani atas terjemahan abstraknya.

11.Serta semua orang yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih atas dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan

baik dalam hal isi maupun tata bahasa. Oleh karenanya penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun dari pembaca. Akhirnya semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dengan sebaik-baiknya.

(14)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Batasan Istilah ... 4

(15)

xiv

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Kesulitan Belajar ... 9

B. Diagnosis Kesulitan Belajar ... 12

C. Pembelajaran Remedial ... 14

1. Hakikat Pembelajaran Remedial ... 14

2. Tujuan Pembelajaran Remedial ... 15

3. Fungsi Pembelajaran Remedial ... 15

4. Bentuk Pembelajaran Remedial ... 17

D. Pembelajaran Menggunakan Media Komputer ... 18

E. Microsoft Powerpoint ... 21

F. Materi Luas Permukaan dan Volum Balok dan Kubus ... 22

1. Luas Permukaan Balok dan Kubus ... 22

2. Volum Balok dan Kubus ... 25

G. Kerangka Berpikir ... 28

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 30

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 32

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

D. Bentuk Data Penelitian ... 32

E. Metode Pengumpulan Data ... 33

(16)

xv

1. Instrumen Pembelajaran ... 35

2. Instrumen Penelitian... 36

G. Validasi Instrumen ... 38

H. Teknik Analisis Data ... 41

I. Perencanaan Penelitian... 44

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 47

B. Tabulasi Data ... 55

C. Analisis Data ... 71

D. Pembahasan ... 104

E. Kelemahan Penelitian... 112

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 114

B. Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 117

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian ... 31

Gambar 4.1 Slide Apersepsi Konsep Luas Permukaan ... 85

Gambar 4.2 Slide Konsep Dasar Luas Permukaan Balok ... 85

Gambar 4.3 Slide Penemuan Rumus Luas Permukaan Balok ... 86

Gambar 4.4 Slide Contoh Soal Luas Permukaan ... 87

Gambar 4.5 Slide Konsep Dasar Volum Balok ... 87

Gambar 4.6 Slide Penemuan Rumus Volum Balok ... 88

Gambar 4.7 Slide Contoh Soal Volum ... 88

(18)

xvii DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Diagnostik ... 37

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Evaluasi Remedial ... 37

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Guru ... 38

Tabel 3.4 Interpretasi Harga Koefisien Korelasi ... 40

Tabel 3.5 Interpretasi Harga Koefisien Reliabilitas ... 41

Tabel 4.1 Urutan Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ... 47

Tabel 4.2 Hasil Wawancara Guru ... 55

Tabel 4.3 Skor Ujicoba Tes Diagnostik ... 56

Tabel 4.4 Hasil Wawancara Siswa 1 ... 57

Tabel 4.5 Hasil Wawancara Siswa 2 ... 57

Tabel 4.6 Hasil Wawancara Siswa 3 ... 58

Tabel 4.7 Hasil Wawancara Siswa 4 ... 58

Tabel 4.8 Hasil Wawancara Siswa 5 ... 59

Tabel 4.9 Hasil Wawancara Siswa 6 ... 59

Tabel 4.10 Hasil Wawancara Siswa 7 ... 60

Tabel 4.11 Hasil Wawancara Siswa 8 ... 60

Tabel 4.12 Hasil Wawancara Siswa 9 ... 60

Tabel 4.13 Hasil Wawancara Siswa 10 ... 61

Tabel 4.14 Hasil Wawancara Siswa 11 ... 61

(19)

xviii

Tabel 4.16 Hasil Wawancara Siswa 13 ... 62

Tabel 4.17 Hasil Wawancara Siswa 14 ... 62

Tabel 4.18 Hasil Wawancara Siswa 15 ... 63

Tabel 4.19 Hasil Wawancara Siswa 16 ... 63

Tabel 4.20 Hasil Wawancara Siswa 17 ... 64

Tabel 4.21 Hasil Wawancara Siswa 18 ... 64

Tabel 4.22 Hasil Wawancara Siswa 20 ... 64

Tabel 4.23 Data Hasil Perbandingan Tes Diagnostik dan Tes Evaluasi Remedial ... 65

Tabel 4.24 Skor Hasil Tes Diagnostik Siswa yang Tidak Tuntas Menjadi Tuntas pada Tes Evaluasi Remedial ... 66

Tabel 4.25 Skor Hasil Tes Diagnostik Siswa yang Tidak Tuntas dan Tetap Tidak Tuntas pada Tes Evaluasi Remedial Namun Meningkat ... 67

Tabel 4.26 Skor Hasil Tes Diagnostik Siswa yang Tidak Tuntas dan Tetap Tidak Tuntas pada Tes Evaluasi Remedial Serta Mengalami Penurunan ... 70

Tabel 4.27 Data Ketercapaian Tes Diagnostik dan Tes Evaluasi Remedial ... 71

Tabel 4.28 Validitas Item Soal ... 72

Tabel 4.29 Perubahan Soal Tes ... 73

Tabel 4.30 Analisis Hasil Wawancara Siswa ... 76

(20)

xix

Tabel 4.32 Analisis Kesalahan dalam Menentukan Luas Permukaan Kubus

dan Balok ... 79

Tabel 4.33 Analisis Kesalahan dalam Aplikasi Penerapan Konsep Luas

Permukaan dan Volum Kubus dan Balok ... 80

Tabel 4.34 Analisis Kesalahan dalam Soal Analisis Penerapan Konsep

Luas Permukaan dan Volum Kubus dan Balok ... 80

Tabel 4.35 Analisis Kesalahan dalam Menentukan Volum Kubus dan

Balok ... 91

Tabel 4.36 Analisis Kesalahan dalam Menentukan Luas Permukaan Kubus

dan Balok ... 91

Tabel 4.37 Analisis Kesalahan dalam Aplikasi Penerapan Konsep Luas

Permukaan Kubus dan Balok ... 92

Tabel 4.38 Analisis Kesalahan dalam Soal Analisis Penerapan Konsep

Luas Permukaan Kubus dan Balok ... 93

Tabel 4.39 Perbandingan Tingkat Pemahaman Siswa Berdasarkan Skor

yang Diperoleh Siswa ... 96

Tabel 4.40 Perbandingan Jawaban Siswa yang Mengalami Peningkatan

Pemahaman (Kesulitan Teratasi) ... 98

Tabel 4.41 Perbandingan Jawaban Siswa yang Belum Teratasi

Kesulitannya ... 101

Tabel 4.42 Persentase Tingkat Pemahaman Siswa Berdasarkan KKM ... 106

(21)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Surat Ijin Penelitian ... 119

Lampiran B.1 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran ... 120

Lampiran B.2 Rancangan Media Pembelajaran ... 124

Lampiran B.3 CD Media Pembelajaran Komputer Berbasis Powerpoint Lampiran C.1 Soal Ujicoba Tes Diagnostik ... 129

Lampiran C.2 Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian Ujicoba Tes Diagnostik ... 131

Lampiran C.3 Soal Tes Diagnostik ... 136

Lampiran C.4 Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian Tes Diagnostik ... 138

Lampiran C.5 Soal Tes Evaluasi Remedial ... 142

Lampiran C.6 Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian Tes Evaluasi Remedial ... 144

Lampiran D.1 Pedoman Wawancara Guru ... 148

Lampiran D.2 Transkrip Wawancara Siswa Setelah Pembelajaran Remedial ... 149

Lampiran E.1 Perhitungan Validitas Item Soal dan Reliabilitas Soal Uraian ... 153

Lampiran E.2 Tabel Nilai dan Ketercapaian Tes Diagnostik dan Tes Evaluasi Remedial ... 168

(22)

xxi

Lampiran F.2 Dokumentasi ... 188

(23)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit dipahami

dan membutuhkan peran logika yang cukup tinggi agar dapat memahaminya

dengan baik. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa, baik siswa pada jenjang

sekolah dasar maupun siswa pada jenjang sekolah menengah, yang nilai

matematikanya tidak dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Salah satu materi yang sulit dipahami siswa SMP adalah bangun ruang sisi

datar, yaitu topik menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok.

Bangun ruang sisi datar merupakan materi yang dibahas dalam

matematika di setiap jenjang pendidikan, yang dekat dengan kehidupan

sehari-hari siswa, namun siswa masih saja mengalami kesulitan memahaminya ketika

materi tersebut diajarkan di kelas. Kesulitan ini juga dialami oleh siswa-siswi

di kelas VIII SMP Xaverius Gisting Tanggamus Lampung. Berdasarkan

informasi diperoleh dari guru, kesulitan yang dialami siswa-siswi kelas VIII

SMP Xaverius Gisting Tanggamus Lampung berdasarkan pengalaman dari

tahun-tahun sebelumnya adalah konsep luas permukaan dan volum kubus dan

balok. Berdasarkan observasi guru dari tahun-tahun sebelumnya, ada 60%

siswa yang tidak tuntas pada materi ini.

Kesulitan pada topik menghitung luas permukaan dan volum kubus

(24)

peraga yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas

kurang dapat membantu siswa untuk memahami topik tersebut dikarenakan

keterbatasan alat peraga sehingga banyaknya alat peraga tidak sebanding

dengan siswa yang ada. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membantu

mengatasi permasalahan tersebut dengan memberikan pembelajaran remedial

pada siswa-siswi yang tidak tuntas belajar pada topik menghitung luas

permukaan dan volum kubus dan balok. M. Entang (1984:11) berpendapat

bahwa pengajaran remedial sebagai upaya pendidik dalam membantu siswa

yang mendapat kesulitan dalam belajar dengan jalan mengulang atau mencari

alternatif kegiatan lain sehingga siswa yang bersangkutan dapat

mengembangkan dirinya seoptimal mungkin dan dapat memenuhi kriteria

tingkat keberhasilan minimal yang diharapkan. Pembelajaran remedial yang

akan dilaksanakan memanfaatkan media pembelajaran berbasis komputer

dengan bantuan program Microsoft Powerpoint.

Peneliti memilih media komputer karena menurut penelitian yang

dilakukan oleh Rudi Santoso dalam jurnal Widya Dharma (1995, Oktober)

prestasi belajar matematika kelompok siswa yang diajar oleh guru dibantu

komputer berbeda secara signifikan dengan kelompok siswa yang diajar oleh

guru saja maupun oleh komputer saja. Dengan kata lain, media komputer

dapat lebih membantu siswa untuk memahami materi yang diajarkan pada

proses pembelajaran. Selain itu, di SMP Xaverius Gisting Tanggamus

Lampung memiliki fasilitas tersebut namun kurang dimanfaatkan untuk

(25)

dapat dimanfaatkan baik dari segi audio maupun visualnya serta dilengkapi

dengan animasi. Di samping itu, pengadaan media menggunakan software ini

tidak membutuhkan banyak biaya apabila dibandingkan dengan pengadaan

alat peraga . Peneliti berharap dengan adanya pembelajaran dengan media

komputer ini dapat membantu siswa mengatasi kesulitan mempelajari

matematika topik menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

Pemanfaatan Media Komputer Berbasis Powerpoint dalam Proses Pembelajaran Remedial Topik Kubus dan Balok Siswa di Kelas VIII A SMP

Xaverius Gisting Tanggamus Lampung Tahun Ajaran 2012/2013”. B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana merancang media komputer berbasis powerpoint dalam

pembelajaran remedial sebagai upaya untuk membantu mengatasi

kesulitan belajar yang dialami siswa kelas VIIIA SMP Xaverius Gisting

Tanggamus Lampung dalam memahami konsep luas permukaan dan

volum kubus dan balok?

2. Sejauh mana pemanfaatan media komputer berbasis powerpoint dalam

pembelajaran remedial dapat membantu siswa kelas VIIIA SMP Xaverius

Gisting Tanggamus Lampung mengatasi kesulitan belajar matematika

(26)

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui bagaimana merancang media komputer berbasis powerpoint

dalam pembelajaran remedial sebagai upaya untuk membantu mengatasi

kesulitan belajar yang dialami siswa kelas VIIIA SMP Xaverius Gisting

Tanggamus Lampung dalam memahami konsep luas permukaan dan

volum kubus dan balok.

2. Mengetahui sejauh mana pemanfaatan media komputer berbasis

powerpoint dalam pembelajaran remedial dapat membantu siswa kelas

VIIIA SMP Xaverius Gisting Tanggamus Lampung mengatasi kesulitan

belajar matematika dalam memahami konsep luas permukaan dan volum

kubus dan balok.

D. Batasan Istilah

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang digunakan. Berikut

ini adalah penjelasan dari istilah-istilah tersebut:

1. Media Komputer Berbasis Powerpoint dalam penelitian ini adalah suatu

media pembelajaran yang memanfaatkan komputer dan program Microsoft

Powerpoint, yang dapat menyampaikan presentasi berupa audio maupun

visual serta animasi, untuk menyampaikan materi pelajaran.

2. Kesulitan Belajar dalam penelitian ini adalah suatu kondisi yang nampak

pada siswa yang ditandai dengan nilai matematika pada topik menghitung

luas permukaan dan volum kubus dan balok yang belum tuntas atau

(27)

3. Topik Kubus dan Balok dalam penelitian ini adalah konsep awal dalam

menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok.

4. Pembelajaran Remedial dalam penelitian ini adalah sebagai upaya

pendidik dalam membantu siswa yang mendapat kesulitan dalam belajar

dengan jalan mengulang atau mencari alternatif kegiatan lain sehingga

siswa yang bersangkutan dapat mengembangkan dirinya seoptimal

mungkin dan dapat memenuhi kriteria tingkat keberhasilan minimal yang

diharapkan (M. Entang, 1984: 11).

Pemanfaatan Media Komputer Berbasis Powerpoint dalam Proses

Pembelajaran Remedial Topik Kubus dan Balok Siswa Kelas VIII A SMP

Xaverius Gisting Tanggamus Lampung Tahun Ajaran 2012/2013 adalah

sebuah penelitian yang berupaya untuk membantu kesulitan siswa dalam

memahami konsep luas permukaan dan volum kubus dan balok melalui

pembelajaran remedial dengan memanfaatkan media komputer berbasis

Microsoft Powerpoint.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi Guru

Penelitian dengan menggunakan media komputer berbasis powerpoint ini

dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat

digunakan guru dalam pembelajaran konsep luas permukaan dan volum

(28)

ini sehingga dapat lebih membantu siswa untuk memahami materi kubus

dan balok.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti dalam

melakukan pembelajaran matematika dengan memanfaatkan media

komputer berbasis powerpoint sehingga kelak peneliti sudah menjadi guru

dapat lebih memanfaatkan media komputer berbasis powerpoint atau

program lainnya untuk membantu siswa memahami konsep-konsep dalam

matematika.

3. Bagi Siswa

Media ini dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman mereka

mengenai konsep luas permukaan dan volum kubus dan balok sehingga

mereka dapat menjawab permasalahan yang ada.

F. Sistematika Penulisan

1. Bagian Awal Skripsi

Pada bagian awal penulisan skripsi memuat beberapa halaman yang terdiri

dari halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman

persembahan, lembar pernyataan keaslian karya, lembar pernyataan

kepentingan akademik, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar,

(29)

2. Bagian Isi

Bagian isi memuat lima bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, batasan istilah, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang melandasi penelitian ini

yaitu kesulitan belajar siswa, diagnosis kesulitan belajar,

pembelajaran remedial, pembelajaran menggunakan media

komputer, Microsoft Powerpoint, materi pembelajaran, dan

kerangka berpikir.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini memuat aspek-aspek metodologi penelitian yang

mencakup jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian,

tempat dan waktu penelitian, bentuk data penelitian, metode

pengumpulan data, instrumen, perencanaan penelitian.

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, DESKRIPSI DATA,

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat pelaksanaan kegiatan penelitian, tabulasi

data-data hasil penelitian, analisis data-data penelitian, pembahasan hasil

(30)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan dari penelitian yang telah

dilaksanakan yang disinkronkan dengan tujuan penelitian serta

berisikan saran-saran yang relevan dengan skripsi.

3. Bagian Akhir Skripsi

Pada bagian akhir penulisan skripsi memuat daftar pustaka dan

(31)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kesulitan Belajar

Pengertian kesulitan belajar dapat dihubungkan dengan kegagalan

belajar. Adapun kegagalan belajar dapat dilihat dari prestasi belajar siswa

yang rendah, yang biasanya berada di bawah batas kelulusan (Habiburahman,

1981)

Burton (1952:633 – 640) di dalam bukunya M. Entang (1984:13 – 14)

mengatakan bahwa faktor – faktor yang melatar belakangi kesulitan belajar

siswa ada dua kategori yaitu :

1. Faktor yang terdapat dalam diri siswa

Faktor yang terdapat dalam diri siswa ini meliputi 5 hal yaitu:

a. Kelemahan secara fisik, seperti:

1) Suatu pusat susunan syaraf tidak berkembang secara sempurna

luka atau cacat, atau sakit, sehingga sering mengalami gangguan

emosional.

2) Penyakit menahun (asma dan sebagainya) menghambat usaha –

usaha belajar secara optimal.

b. Kelemahan – kelemahan secara mental (baik kelemahan yang dibawa

sejak lahir maupun karena pengalaman) yang sukar diatasi oleh

individu yang bersangkutan dan juga oleh pendidikan, antara lain:

(32)

2) Nampaknya seperti kelemahan mental tetapi sebenarnya kurang

minat, kurang usaha, dan lainnya.

c. Kelemahan – kelemahan emosional, antara lain:

1) Terdapatnya rasa tidak aman.

2) Penyesuaian yang salah terhadap orang – orang, situasi, dan

tuntutan – tuntutan tugas dan lingkungan.

3) Tercekam rasa pobia (takut), mekanisme pertahanan diri.

4) Tidak matangan.

d. Kelemahan yang disebabkan oleh karena kebiasaan dan sikap – sikap

yang salah, antara lain:

1) Banyak melakukan aktivitas yang bertentangan dan tidak

menunjang pekerjaan sekolah, malas belajar.

2) Kurang berani dan gagal untuk berusaha memusatkan perhatian.

3) Kurang kooperatif dan menghindari tanggng jawab.

4) Sering membolos atau tidak mengikuti pelajaran.

5) Gugup.

e. Tidak memiliki ketrampilan – ketrampilan dan pengetahuan dasar yang

diperlukan, seperti:

1) Ketidak mampuan membaca, berhitung, kurang menguasai

pengetahuan dasar untuk sesuatu bidang studi yang sedang

diikutinya secara sekuensial (meningkat dan beruntun).

(33)

2. Faktor yang terletak di luar diri siswa (situasi sekolah dan masyarakat),

antara lain :

a. Kelemahan dari sistem belajar mengajar pada tingkat – tingkat

pendidikan (dasar asal) sebelumnya.

b. Terlalu berat beban belajar siswa dan guru mengajar terlampau besar

populasi siswa dalam kelas.

c. Kurikulum yang seragam, bahan dan buku – buku yang tidak sesuai

dengan tingkat – tingkat kematangan dan perbedaan individu.

d. Ketidak sesuaian standar administrasi (sistem pengajaran, pengelolaan

kegiatan).

e. Terlalu banyak kegiatan di luar jam pelajaran sekolah atau terlalu

banyak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler.

f. Kelemahan yang terdapat dalam kondisi rumah tangga (status

ekonomi, sosial, keutuhan keluarga).

Menurut M. Entang (1984:6) ada berbagai variasi kesulitan yang

dialami siswa sehingga mereka tidak dapat mencapai tingkat ketuntasan yang

telah ditentukan. Variasi-variasi kesulitan tersebut antara lain:

1. Ada sejumlah siswa yang belum dapat mencapai tingkat ketuntasan

tertentu akan tetapi hampir mencapainya. Siswa tersebut mendapat

kesulitan dalam memantapkan penguasaan bagian-bagian yang sukar dari

seluruh bahan yang dipelajarinya.

2. Beberapa siswa lainnya mungkin belum dapat mencapai tingkat ketuntasan

(34)

proses belajar yang sudah ditempuhnya tidak cukup menarik atau tidak

cocok dengan karakteristik siswa yang bersangkutan. Siswa tersebut

mendapat kesulitan dalam menempuh proses belajar yang harus

dilaksanakan.

3. Secara konseptual siswa yang bersangkutan tidak menguasai bahan yang

dipelajari secara keseluruhan. Tingkat penguasaan bahan (ketuntasannya)

sangat rendah. Konsep-konsep dasar tidak dikuasainya, bahkan tidak

hanya sebagian yang sukar yang tidak dipahaminya mungkin bagain yang

sedang dan mudah tidak dikuasainya dengan baik.

Kesulitan belajar dalam penelitian ini adalah suatu kondisi yang

nampak pada siswa yang ditandai dengan nilai matematika pada materi

menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok yang belum

mencapai kriteria ketuntasan minimal. Kesulitan-kesulitan ini ditandai dengan

adanya kesalahan yang dilakukan siswa ketika mengerjakan tes diagnostik.

B. Diagnosis Kesulitan Belajar

Diagnosis kesulitan belajar adalah upaya untuk menemukan kelemahan

yang dialami seorang siswa dalam belajar dengan cara yang sistematis yang

berdasarkan gejala yang nampak seperti nilai prestasi hasil belajar yang

rendah, tidak bergairah dalam mengikuti pelajaran, kurang motivasi dalam

mengerjakan tugas dan sebagainya (M. Entang, 1984:10). Diagnosis kesulitan

belajar dan pengajaran remedial merupakan segala usaha yang dilakukan

(35)

Loughlin dan Lewis (dalam Wahyuni, 2011) diagnosis kesulitan belajar siswa

dalam pelajaran matematika sangat cocok dengan analisis kesalahan karena

respon siswa dalam pelajaran matematika sebagian besar diberikan melalui

jawaban tertulis. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Davis dkk (dalam

Wahyuni, 2011) yang menyatakan bahwa kesalahan siswa dalam banyak topik

matematika merupakan sumber utama untuk mengetahui kesulitan siswa

dalam memahami matematika. Namun terlepas dari teori-teori tersebut,

kesalahan dan kesulitan merupakan dua hal yang berbeda. Siswa yang

melakukan kesalahan belum tentu mengalami kesulitan. Oleh karenanya perlu

adanya konfirmasi untuk memastikan bahwa siswa benar-benar mengalami

kesulitan dalam belajar. Kesulitan-kesulitan siswa dalam memahami konsep

menghitung luas permukaan dan volum balok dan kubus dapat dilihat dari

hasil pengerjaan tes diagnostik. Kesulitan siswa dalam hal ini diarahkan pada

kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tes tersebut.

Langkah-langkah dalam melaksanakan diagnosis kesulitan belajar

siswa (M. Entang, 1984:19-29):

1. Mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar

2. Melokalisasi letak kesulitan

Maksud dari langkah ini adalah menganalisis di mana letak kesulitan dan

bagian-bagian yang menjadi kesulitan bagi siswa.

3. Menemukan faktor penyebab kesulitan yang dialami siswa

4. Menentukan bantuan dan kemungkinan cara untuk mengatasi kesulitan

(36)

5. Tindak lanjut

Pada langkah ini dilakukan kegiatan pembelajaran remedial yang

diperkirakan paling tepat untuk membantu mengatasi kesulitan belajar

siswa.

C. Pembelajaran Remedial

1. Hakikat Pembelajaran Remedial

Menurut M. Entang (1984:11) pembelajaran remedial adalah upaya

pendidik dalam membantu siswa yang mendapat kesulitan dalam belajar

dengan jalan mengulang atau mencari alternatif kegiatan lain sehingga

siswa yang bersangkutan dapat mengembangkan dirinya seoptimal

mungkin dan dapat memenuhi kriteria tingkat keberhasilan minimal yang

diharapkan. Sedangkan menurut Kunandar (2009:237) pengajaran

remedial merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat mengobati,

menyembuhkan, atau membetulkan pengajaran dan membuatnya menjadi

lebih baik dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang maksimal.

Kegiatan perbaikan yang dilakukan merupakan segala usaha yang

dilaksanakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis dan sifat-sifat kesulitan

belajar, menemukan faktor-faktor penyebabnya, dan kemudian

mengupayakan alternatif-alternatif penyelesaian masalah kesulitan belajar,

baik dengan cara pencegahan maupun penyembuhan, berdasarkan data dan

(37)

2. Tujuan Pembelajaran Remedial

Menurut Kunandar (2009: 237-238) pembelajaran remedial

memiliki tujuan sebagai berikut:

a. agar siswa dapat memahami dirinya, khususnya prestasi belajarnya,

dapat mengenal kelemahannya dalam mempelajari materi pelajaran

dan juga kekuatannya,

b. agar siswa dapat memperbaiki atau mengubah cara belajar ke arah

yang lebih baik,

c. agar siswa dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat,

d. agar siswa dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat

mendorong tercapainya hasil yang lebih baik,

e. agar siswa dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan

kepadanya, setelah ia mampu mengatasi hambatan-hambatan yang

menjadi penyebab kesulitan belajarnya, dan dapat mengembangkan

sikap serta kebiasaan yang baru dalam belajar.

3. Fungsi Pembelajaran Remedial

Pembelajaran Remedial memiliki fungsi sebagai berikut

(Kunandar, 2009: 238):

a. Fungsi korektif, artinya melalui pengajaran remedial dapat dilakukan

pembetulan atau perbaikan terhadap hal-hal yang dipandang belum

memenuhi apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses

(38)

b. Fungsi pemahaman, artinya dengan pengajaran remedial

memungkinkan guru, siswa, atau pihak-pihak lainnya dapat

memperoleh pemahaman yang lebih baik.

c. Fungsi pengayaan, artinya pengajaran remedial akan dapat

memperkaya proses pembelajaran sehingga materi yang tidak

disampaikan dalam pengajaran reguler dapat diperoleh dalam

pengajaran remedial.

d. Fungsi penyesuaian, artinya pengajaran remedial dapat membentuk

siswa untuk bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan

lingkungannya (proses belajarnya). Artinya, siswa dapat belajar sesuai

dengan kemampuannya sehingga peluang untuk mencapai hasil yang

lebih baik semakin besar.

e. Fungsi akselerasi, artinya dengan pengajaran remedial dapat diperoleh

hasil belajar yang lebih baik dengan menggunakan waktu yang efektif

dan efesien. Dengan kata lain, dapat mempercepat proses

pembelajaran, baik dari segi waktu maupun materi.

f. Fungsi terapeutik, artinya secara langsung atau tidak langsung,

pengajaran remedial dapat membantu menyembuhkan atau

memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian siswa yang diperkirakan

(39)

4. Bentuk Pembelajaran Remedial

Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi siswa, langkah

berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial.

Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:

a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang

berbeda. Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan

menggunakan metode dan atau media yang lebih tepat.

b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.

Dalam hal pembelajaran klasikal siswa mengalami kesulitan, maka

perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan

secara individual.

c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka

menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu

diperbanyak agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan

tes akhir.

d. Pemanfaatan tutor sebaya. Dengan teman sebaya diharapkan siswa

yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.

Berdasarkan fungsi pembelajaran remedial yang telah dijabarkan di

atas, pembelajaran remedial dengan memanfaatkan media komputer berbasis

powerpoint dalam penelitian ini memiliki fungsi pemahaman, dimana dengan

pembelajaran remedial diharapkan siswa dapat memperoleh pemahaman yang

(40)

D. Pembelajaran Menggunakan Media Komputer

Pada hakekatnya proses mengajar belajar merupakan suatu proses

komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa. Agar proses itu dapat

berlangsung dengan efektif dan efisien diperlukan adanya sarana yang dapat

membantu proses komunikasi tersebut, yaitu yang disebut media. Ada

beberapa macam media yang dapat membantu proses pembelajaran, salah

satunya adalah media komputer.

Pembelajaran dengan bantuan komputer atau Computer-assisted

Instruction (dalam Nasution, 2009) adalah pembelajaran yang menggunakan

komputer sebagai alat bantu. Begitu pula menurut Bell dalam Rudi Santoso

(1995; 3), Computer Assisted Instruction (CAI) adalah penggunaan komputer

sebagai sarana pengajaran, yaitu sebagai alat bantu belajar bagi siswa untuk

memahami materi pelajaran. Melalui pembelajaran ini bahan ajar disajikan

melalui media komputer sehingga kegiatan proses belajar mengajar menjadi

lebih menarik dan menantang bagi siswa. Komputer itu dapat dilengkapi

sehingga memperluas fungsinya, misalnya dengan tape-recorder, earphones,

proyektor untuk slide dan film, dan sebagainya. Dalam pelaksanaannya, CAI

dapat berupa pengajaran oleh komputer (tanpa guru) atau pengajaran oleh

guru dibantu komputer. Dalam penelitian ini, pelaksanaan CAI berupa

pengajaran guru dibantu komputer. Oleh karenanya guru memiliki peranan

penting dalam proses pembelajaran. Komputer hanya membantu agar

pembelajaran lebih menarik agar siswa dapat lebih terbantu dalam memahami

(41)

Menurut beberapa hasil penelitian yang tercantum dalam Made Wena

(2009), ternyata pembelajaran berbasis komputer menunjukkan hasil yang

lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (Dede & Swigger,

1988; Wilkinson, 1984). Hasil penelitian Morisson, Ross dan O’Dell (1991)

menemukan bahwa pembelajaran model pembelajaran berbasis komputer

lebih efektif dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas, mengembangkan model

pembelajaran berbasis komputer merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Dengan pembelajaran

berbasis komputer, siswa akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang

bersifat abstrak, hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan hasil pembelajaran.

Menurut Simon dalam Made Wena (2009), terdapat tiga model

penyampaian materi pembelajaran berbasis komputer, yaitu sebagai berikut:

1. Latihan dan praktik

Dalam model pembelajaran berbasis komputer ini siswa diberikan

pertanyaan-pertanyaan atau masalah untuk dipecahkan, kemudian

komputer akan memberi respon (umpan balik) atas jawaban yang

diberikan siswa.

2. Tutorial

Model pembelajaran berbasis komputer ini menyediakan rancangan

pembelajaran yang kompleks yang berisi materi pembelajaran, latihan

(42)

3. Simulasi

Model pembelajaran berbasis komputer ini menyajikan pembelajaran

dengan sistem simulasi yang berhubungan dengan materi yang dibahas.

Pembelajaran berbasis komputer mempunyai kelebihan dibandingkan

dengan jenis perangkat lunak lain untuk pembelajaran yang

mengakomodasikan keragaman karakteristik siswa. Keuntungan yang akan

diperoleh dengan pembelajaran berbasis komputer (dalam Made Wena, 2009)

antara lain:

1. Menyediakan presentasi yang menarik dengan animasi.

2. Menyediakan pilihan isi pembelajaran yang banyak dan beragam.

3. Mampu membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.

4. Mampu mengaktifkan dan menstimulasi metode mengajar dengan baik.

5. Meningkatkan pengembangan pemahaman siswa terhadap materi yang

disajikan.

6. Merangsang siswa belajar dengan penuh semangat, materi yang disajikan

mudah dipahami siswa.

7. Siswa mendapat pengalaman yang bersifat konkret, retensi siswa

meningkat.

Di samping itu, pembelajaran menggunakan komputer juga memiliki

kelemahan, antara lain sebagai berikut:

1. Jika tampilan fisik isi pembelajaran tidak dirancang dengan baik atau

(43)

melalui media komputer tidak akan mampu meningkatkan motivasi belajar

siswa (siswa cepat bosan).

2. Guru yang tidak memahami aplikasi program komputer tidak dapat

merancang pembelajaran lewat media komputer.

E. Microsoft Powerpoint

Microsoft Powerpoint merupakan salah satu bagian dari Microsoft

Office yang digunakan untuk membantu merancang dan menyajikan

presentasi. Presentasi yang dibuat dapat berisi teks maupun gambar yang

terbagi dalam slide-slide. Setiap slide berisi penjabaran topik yang

divisualisasikan dalam bentuk teks, gambar maupun animasi.

Dalam memahami konsep luas permukaan dan volum kubus dan balok,

siswa membutuhkan visualisasi konsep tersebut secara nyata. Dengan adanya

fasilitas animasi dalam Microsoft Powerpoint, visualisasi konsep luas

permukaan dan volum dapat ditampilkan secara lebih nyata, melalui

gambar-gambar yang telah diberi animasi, sehingga konsep luas permukaan dan volum

dapat lebih mudah dipahami oleh siswa. Hal inilah yang menjadikan program

ini dipilih sebagai media pembelajaran matematika guna membantu siswa

yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep luas permukaan dan

volum balok dan kubus.

Pemanfaatan media komputer berbasis Microsoft Powerpoint dalam

(44)

proses pembelajaran remedial. Guru memiliki peran penting sebagai fasilitator

guna tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan.

F. Materi Luas Permukaan dan Volum Balok dan Kubus

1. Luas Permukaan Balok dan Kubus

Perhatikan gambar balok di bawah ini!

Jika sisi balok dibuat dari karton, maka kita dapat membuka balok tersebut

sehingga diperoleh beberapa bentuk persegi panjang seperti di bawah ini.

Bentuk ini disebut dengan jaring-jaring balok. Luas jaring-jaring balok

inilah yang disebut sebagai luas permukaan balok.

Luas permukaan balok dapat dihitung dengan menggunakan

bantuan persegi satuan. Persegi satuan adalah persegi yang panjang sisinya

satu satuan panjang, sehingga luasnya 1 satuan luas. Persegi satuan

(45)

bertumpukan) pada jaring balok sehingga tepat menutupi

jaring-jaring balok tersebut, seperti gambar di bawah ini.

Dari gambar tersebut jelas terlihat banyaknya persegi satuan yang tepat

menutupi jaring-jaring balok itu adalah 22 persegi satuan. Banyaknya

persegi satuan yang tepat menutupi jaring-jaring balok merupakan luas

permukaan balok. Jadi dapat disimpulkan luas permukaan balok tersebut

adalah 22 satuan luas.

Selain dengan mencacah banyaknya persegi satuan, luas

permukaan balok dapat dicari dengan menjumlahkan luas bangun-bangun

(46)

Jika diketahui balok dengan panjang p satuan panjang, lebar l

satuan panjang, dan tinggi t satuan panjang, maka luas permukaan balok

tersebut dapat dicari dengan cara sebagai berikut:

Luas bangun 4 (L4)

Luas bangun 5 (L5)

Luas bangun 6 (L6)

Luas permukaan balok

1

2 3 4

5

(47)

Misalkan luas permukaan balok dinyatakan dengan L, maka:

Untuk menentukan luas permukaan kubus, perhatikan gambar kubus dan

jaring-jaringnya berikut!

Karena kubus memiliki panjang rusuk yang sama, maka panjang, lebar,

dan tingginya dapat dinamakan r. Dengan memperhatikan proses untuk

memperoleh luas permukaan balok di atas, maka luas permukaan kubus

(L) dapat dicari dengan cara sebagai berikut:

2. Volum Balok dan Kubus

Perhatikan gambar balok di bawah ini!

Untuk menentukan volum balok tersebut dibutuhkan kubus satuan. Kubus

(48)

sehingga volum kubus itu 1 satuan volum. Kubus satuan tersebut

dimasukkan pada balok sehingga tepat mengisi balok.

Banyak kubus satuan yang tepat mengisi lapisan ke-1 balok adalah 10

kubus satuan.

Banyak kubus satuan yang tepat mengisi lapisan ke-2 balok adalah 10

kubus satuan.

Banyak kubus satuan yang tepat mengisi lapisan ke-3 balok adalah 10

kubus satuan. Sehingga banyaknya kubus satuan yang tepat mengisi balok

tersebut adalah 30 kubus satuan. Banyaknya kubus satuan yang tepat

mengisi balok merupakan volum balok. Jadi dapat disimpulkan volum

balok tersebut adalah 30 satuan volum.

Dengan melihat gambar dan mencacah banyaknya kubus satuan

yang tepat mengisi balok tersebut diperoleh:

(49)

banyaknya kubus satuan pada lapisan ke-2 satuan volum

banyaknya kubus satuan pada lapisan ke-3 satuan volum

Volum balok

satuan volum

Dengan kata lain, volum balok dapat diperoleh dari perkalian nilai-nilai

ukurannya (panjang, lebar, dan tinggi).

Dengan memperhatikan proses di atas, apabila sebuah balok

memiliki panjang p satuan panjang, lebar l satuan panjang, dan tinggi t

satuan panjang maka volum balok ( V ) dapat dicari dengan cara:

Untuk menentukan volum kubus, perhatikan gambar kubus di bawah ini!

Karena kubus memiliki panjang rusuk yang sama, maka panjang, lebar,

dan tingginya dapat dinamakan r. Dengan memperhatikan proses untuk

memperoleh volum balok di atas, maka volum kubus (V) dapat dicari

dengan cara sebagai berikut:

5

3

(50)

G. Kerangka Berpikir

Peranan media dalam pembelajaran matematika adalah sebagai

“jembatan” agar pesan yang disampaikan oleh guru dapat dipahami dengan

baik oleh siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media komputer dengan

memanfaatkan program Microsoft Powerpoint. Media ini digunakan untuk

membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep luas

permukaan dan volum balok dan kubus.

Tahap pertama dari penelitian ini adalah mencari tahu letak kesulitan

yang dialami siswa dalam memahami konsep luas permukaan dan volum

balok dan kubus dengan menggunakan tes diagnostik. Setelah memberikan tes

diagnostik pada siswa, peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa

siswa untuk mengkonfirmasi letak kesulitan yang dialami siswa berdasarkan

hasil tes diagnostik yang dikerjakan oleh siswa yang bersangkutan.

Setelah mengetahui letak kesulitan yang dialami siswa, peneliti

membangun media yang akan digunakan untuk membantu siswa mengatasi

kesulitan dalam memahami konsep luas permukaan dan volum balok dan

kubus. Media komputer yang memanfaatkan program Microsoft Powerpoint

dirancang sedemikian rupa agar dapat dengan maksimal membantu mengatasi

kesulitan yang dialami siswa. Selanjutnya siswa yang mengalami kesulitan

tersebut diberi pembelajaran remedial dengan menggunakan media komputer

(51)

Untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan media tersebut dalam

membantu mengatasi kesulitan yang dialami siswa, siswa yang telah

mengikuti pembelajaran remedial diberi tes evaluasi remedial. Hasil tes

evaluasi remedial dibandingkan dengan hasil tes diagnostik, apakah

kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada saat mengerjakan tes

diagnostik terulang kembali atau tidak pada saat mengerjakan tes evaluasi

remedial. Dengan pemanfaatan media komputer ini diharapkan siswa dapat

terbantu dalam memahami konsep luas permukaan dan volum balok dan

(52)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

dan Pengembangan (Research & Development). Metode penelitian dan

pengembangan ini merupakan sebuah metode yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.

Menurut Borg & Gall (dalam Setyosari Punaji, 2010), penelitian dan

pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan

memvalidasi produk pendidikan. Peneliti mencoba mengembangkan media

pembelajaran berbasis komputer dengan memanfaatkan program powerpoint

untuk membantu siswa memahami konsep luas permukaan dan volum kubus

dan balok.

Berdasarkan data dan analisisnya, penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk

skoring tes diagnostik dan tes evaluasi remedial. Pendekatan kualitatif

digunakan untuk menyusun media pembelajaran, menganalisis

kesulitan-kesulitan belajar siswa, dan menganalisis sejauh mana penggunaan media

pembelajaran dapat membantu mengatasi kesulitan siswa. Berikut ini disajikan

diagram alur penelitian yang akan dilakukan peneliti menurut Borg & Gall

(53)

Keterangan :

Angka 1 – 10 merupakan urutan langkah penelitian yang dilaksanakan. Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

Analisis Kebutuhan

(Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal)

Wawancara Guru I (via telepon)

Wawancara Guru II (tatap muka)

Uji Coba Tes Diagnostik (siswa kelas VIIIB) dan

Tes Diagnostik (siswa kelas VIIIA)

Penyusunan Media Pembelajaran

Rancangan Awal

(divalidasi oleh Bapak Drs. Th. Sugiarto, M.T.)

Modifikasi Media Pembelajaran

Media Pembelajaran

Uji Coba Media Pembelajaran

Guru Matematika Kelas VIII SMP Xaverius Gisting

Siswa Remedial Kelas VIIIA SMP Xaverius Gisting

Evaluasi

Tes Evaluasi Remedial

Wawancara Siswa Remedial (sampel) 2

1

4

3 5

6 8

7

9

(54)

B. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah seorang guru matematika kelas VIII dan

siswa-siswi kelas VIIIA SMP Xaverius Gisting, Tanggamus, Lampung yang

berjumlah 21 orang. Kemudian dari siswa-siswi tersebut dipilih siswa yang

nilainya masih belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dalam

tes diagnostik untuk kemudian diberikan pembelajaran remedial menggunakan

media komputer berbasis powerpoint.

Obyek penelitian ini adalah pemanfaatan media komputer berbasis

program powerpoint dalam pembelajaran remedial topik kubus dan balok.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Xaverius Gisting, Tanggamus, Lampung

yang beralamat di Jalan Raya Gisting Bawah, Kecamatan Gisting,

Kabupaten Tanggamus, Lampung, di kelas VIIIA.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

antara bulan April – Juni 2013. D. Bentuk Data Penelitian

Dalam penelitian ini, data yang diperlukan adalah hasil tes diagnostik,

hasil wawancara siswa ketika mengerjakan tes diagnostik, data analisis

(55)

E. Metode Pengumpulan Data

Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui 2 cara yaitu

wawancara dan tes.

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan

melakukan tanya jawab secara langsung dengan orang-orang yang

berkepentingan dengan obyek yang diteliti. Wawancara ini ditujukan

kepada seorang guru matematika kelas VIIIA dan siswa remedial di kelas

VIIIA.

Jenis pertanyaan yang ditujukan pada guru merupakan pertanyaan

semi terstruktur dimana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada guru

berpedoman pada pedoman wawancara, namun peneliti dapat

mengembangkan pertanyaan-pertanyaan tersebut sesuai dengan situasi dan

kondisi pada saat wawancara berlangsung sehingga data informasi yang

diperoleh peneliti dapat lebih jelas. Wawancara ini bertujuan untuk

mengetahui metode dan media yang digunakan guru saat pembelajaran,

kesulitan-kesulitan guru saat menjelaskan materi, dan kesulitan-kesulitan

secara umum yang dialami oleh siswa kelas VIII pada materi menghitung

luas permukaan dan volum kubus, sedangkan wawancara siswa dilakukan

untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa ketika

mengerjakan tes diagnostik. Oleh karena itu, pertanyaan-pertanyaan yang

ditujukan pada siswa menyesuaikan dengan jawaban siswa pada tes

(56)

2. Tes

Tes yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini

adalah tes diagnostik dan tes evaluasi remedial. Tes diagnostik diberikan

pada siswa sebelum pembelajaran remedial dengan media komputer

dilaksanakan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami

siswa ketika pembelajaran luas permukaan dan volum kubus dan balok.

Dengan tes diagnostik tersebut peneliti dapat mengetahui siswa-siswa

yang mengalami kesulitan belajar, yang ditandai dengan nilai yang tidak

mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), serta letak kesulitan yang

dialami siswa.

Tes evaluasi remedial diberikan pada siswa setelah pembelajaran

remedial dengan bantuan media pembelajaran dilaksanakan. Tujuan

diberikannya tes ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penggunaan

media pembelajaran berbasis komputer yang memanfaatkan program

powerpoint dalam membantu siswa mengatasi kesulitan belajar pada

materi menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok. Sejauh

mana penggunaan media ini dapat dilihat dari ada tidaknya peningkatan

hasil belajar siswa setelah pembelajaran remedial menggunakan media

serta tidak terulangnya kesalahan yang siswa lakukan pada saat pengerjaan

(57)

F. Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini digolongkan menjadi 2

kelompok yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

dua macam instrumen, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dan media pembelajaran berbasis komputer.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini

sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran remedial.

Peneliti menyusunnya sebaik mungkin agar proses pembelajaran

remedial menggunakan media komputer yang memanfaatkan program

powerpoint tersebut dapat membantu siswa mengatasi kesulitan

memahami konsep luas permukaan dan volum kubus dan balok secara

optimal.

b. Media Komputer Berbasis Powerpoint

Media pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah

media komputer yang memanfaatkan program powerpoint untuk

membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep

luas permukaan dan volum kubus dan balok. Media komputer ini

digunakan pada saat pembelajaran remedial. Penggunaan media ini

tidak terlepas dari bimbingan guru sebagai fasilitator penyampaian

(58)

penyusunan media ini. Media ini disusun berdasarkan analisis

kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami konsep luas

permukaan dan volum kubus dan balok. Langkah-langkah penyusunan

media ini dimulai dari mengumpulkan informasi dan menganalisis

kesulitan-kesulitan yang dialami siswa, merencanakan media

pembelajaran, mengembangkan media tersebut, kemudian

mengujicobakannya pada siswa yang mengalami kesulitan memahami

konsep luas permukaan dan volum kubus dan balok.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini digolongkan menjadi 2

jenis yaitu instrumen berupa tes dan wawancara.

a. Tes

1) Tes Diagnostik

Tes diagnostik ini digunakan untuk mengetahui letak

kelemahan-kelemahan siswa pada materi menghitung luas permukaan dan

volum kubus dan balok yang mana kelemahan tersebut merupakan

kesulitan yang dialami siswa. Hasil tes diagnostik tersebut dapat

digunakan sebagai dasar untuk tindak lanjut berupa perlakuan yang

tepat dan sesuai dengan kelemahan yang dialami siswa. Butir soal

tes diagnostik telah disesuaikan dengan indikator yang hendak

dicapai pada pembelajaran mengenai menghitung luas permukaan

dan volum kubus dan balok. Kisi-kisi pembuatan soal tes

(59)

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Diagnostik

Indikator Aspek Penilaian Jumlah

soal Pemahaman Aplikasi Analisis

Menentukan luas permukaan balok dan kubus

Menggunakan konsep luas permukaan dan volum balok dan

kubus dalam pemecahan

masalah

2) Tes Evaluasi Remedial

Tes evaluasi remedial ini digunakan untuk mengetahui sejauh

mana penggunaan media pembelajaran komputer yang

memanfaatkan program powerpoint dalam membantu siswa

mengatasi kesulitan belajar pada materi menghitung luas

permukaan dan volum kubus dan balok. Penyusunan tes evaluasi

disesuaikan dengan indikator yang hendak dicapai seperti pada tes

diagnostik sehingga kisi-kisi tes evaluasi remedial mirip dengan tes

diagnostik namun diberi variasi pembeda, misalnya posisi gambar

diubah dan nomor soal diacak.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Evaluasi Remedial

Indikator Aspek Penilaian Jumlah

soal Pemahaman Aplikasi Analisis

Menentukan luas permukaan balok dan kubus

Menggunakan konsep luas permukaan dan volum balok dan

kubus dalam pemecahan

(60)

b. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada guru dan beberapa siswa

remedial. Wawancara terhadap guru bertujuan untuk mengetahui

kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami siswa dalam

pembelajaran materi menghitung luas permukaan kubus dan balok,

serta metode dan media apa yang digunakan pada saat pembelajaran.

Wawancara siswa bertujuan untuk mengetahui letak kesulitan siswa

secara lebih jelas berdasarkan hasil tes diagnostik yang telah

dikerjakan siswa yang bersangkutan. Berikut adalah kisi-kisi pedoman

wawancara guru:

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Guru

Pokok-pokok wawancara No. pertanyaan

Metode dan media yang digunakan pada saat pembelajaran

menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok. 1

Kesulitan-kesulitan yang dialami guru ketika mengajar materi

menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok. 2

Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam memahami materi menghitung luas permukaan dan volum kubus dan balok.

3

Hal-hal yang sudah dilakukan untuk mengatasi

kesulitan-kesulitan siswa. 4

Pendapat guru mengenai pemanfaatan media komputer

menggunakan powerpoint dalam pembelajaran. 5

G. Validasi Instrumen

1. Media Komputer Berbasis Microsoft Powerpoint dan RPP

Media komputer berbasis Microsoft Powerpoint dan RPP diuji

validitasnya dengan penilaian pakar, yaitu dosen pembimbing dan guru

(61)

2. Tes Diagnostik

Sebelum soal tes diagnostik digunakan untuk mengetahui

kesulitan-kesulitan siswa dalam memahami konsep luas permukaan dan

volum balok dan kubus, soal terlebih dahulu diuji coba untuk mengetahui

validitas dan reliabilitasnya. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat

mengetahui soal-soal yang belum memenuhi kriteria sehingga dapat

dilakukan perbaikan soal. Analisis yang digunakan peneliti adalah sebagai

berikut:

a. Validitas Butir Soal atau Validitas Item

Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan

yang besar terhadap skor total (Suharsimi Arikunto, 2010:76). Sebuah

item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai

kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan

korelasi sehingga untuk mengetahui validitasnya digunakan rumus

korelasi product-moment dari Pearson. Berikut rumus product-moment

dari Pearson:

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang

dikorelasikan.

= besarnya sampel

(62)

= perkalian antara X dan Y

= jumlah perkalian antara X dan Y

= jumlah skor item soal

= jumlah skor total

Koefisien korelasi selalu terdapat antara -1,00 sampai +1,00. Koefisien

negatif menunjukkan hubungan kebalikan sedangkan koefisien positif

menunjukkan adanya kesejajaran. Interpretasi mengenai besarnya

koefisien korelasi menurut Suharsimi Arikunto (2010:75) adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.4 Interpretasi Harga Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Interpretasi

Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Penafsiran harga koefisien korelasi diperoleh dengan melihat pada

tabel harga kritik r product-moment dengan taraf signifikasi 5%

sehingga dapat diketahui valid tidaknya korelasi tersebut. Apabila

maka korelasi antara item soal dengan skor total soal

adalah valid, tetapi jika maka korelasi antara item soal

dengan skor total soal tidak valid.

b. Reliabilitas Tes

Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan

(63)

reliabilitas yang digunakan adalah rumus Alpha karena soal dalam tes

diagnostik berbentuk uraian.

Keterangan:

= reliabilitas tes keseluruhan

= jumlah item dalam soal

= varians total

= varians item …

Rumus untuk varians total dan varians item

, di mana N = banyak peserta tes

Interpretasi terhadap koefisien reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto

(2010) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Interpretasi Harga Koefisien Reliabilitas

Koefisien Korelasi Interpretasi

Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

H. Teknik Analisis Data

Pada bagian ini akan dijelaskan data-data yang didapat selama proses

penelitian dan cara peneliti mengolah data yang diperoleh untuk menjawab

(64)

1. Analisis Jawaban Tes Diagnostik

Hasil tes diagnostik dianalisis untuk mengetahui letak kesulitan

siswa dalam memahami konsep luas permukaan dan volum balok dan

kubus. Analisis hasil tes diagnostik dilakukan dengan melihat kembali

jawaban siswa di mana kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa saat

mengerjakan tes diagnostik merupakan kesulitan yang dialami siswa

dalam memahami materi. Apabila terdapat keragu-raguan maka peneliti

melakukan wawancara tidak terstruktur kepada siswa yang bersangkutan

untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai maksud dari

jawaban siswa tersebut.

Selanjutnya jawaban tes diagnostik siswa yang benar dinilai secara

kuantitatif. Hasil perolehan nilai digunakan untuk menentukan siswa yang

harus mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai batas

ketuntasan yaitu … . Nilai tes diagnostik diperoleh dengan perhitungan: Selain itu, dilakukan juga analisis ketercapaian dari setiap item soal

maupun setiap indikator materi dengan perhitungan sebagai berikut:

2. Analisis Hasil Wawancara

Analisis hasil wawancara dilakukan dengan memutar kembali

rekaman wawancara dan menuliskan jawaban-jawaban guru dan siswa atas

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Diagnostik
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Guru No. pertanyaan
Tabel 3.4 Interpretasi Harga Koefisien Korelasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Keluarga, Sekolah Dan Teman Sebaya Terhadap Kedisiplinan Siswa Dalam Melaksanakan Norma Sekolah. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

jenis, isi dan ukuran Surat Setoran Pajak Daerah(SSPD) ditetapkan oleh Kepala Daerah Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas namun dalam kasus

Compressive MUSIC: Revisiting the Link Between Compressive Sensing and Array Signal Processing Information. IEEE Transaction on Information

[r]

Perlu kiranya dibedakan antara latihan dan pendidikan .seperti yang telah di jelaskan terdahulu, latihan dimaksud untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan dalam mengerjakan

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Berikut adalah data Volume Penjualan (juta unit) Mobil dihubungkan dengan variabel biaya promosi ( X 1 dalam juta rupiah/tahun) dan variabel biaya penambahan asesoris ( X 2

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,