• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

JURNAL PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Disusun Oleh: ADE YUNIATI

A. 210 090 053

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Ade Yuniati. A210090053 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2013. 75 Halaman

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi. 2) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi. 3) Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI AKUNTANSI SMK BATIK I Surakarta yang berjumlah 110 siswa, dengan jumlah sampel 84 siswa. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, uji R2, dan sumbangan relatif dan sumbangan efektif.

Berdasarkan hasil analisis regresi ganda diperoleh garis persamaan regresi Y = 42,130+ 0,444.X1 + 0,227.X2, yang berarti bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh motivasi belajar dan lingkungan keluarga. Kesimpulan yang diambil adalah: 1) Motivasi Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Hal ini berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa nilai thitung ˃ ttabel yaitu

3,976 ˃ 1,990 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 dengan hasil perhitungan sumbangan relatif sebesar 65% dan sumbangan efektif sebesar 20,605%. 2) Lingkungan Keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Hal ini berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 2,539 > 1,990 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,013, dengan hasil perhitungan sumbangan relatif sebesar 35% dan sumbangan efektif sebesar 11,095%. 3) Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga berpengaruh positif terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Hal ini berdasarkan berdasarkan hasil perhitungan uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel sebesar 18,769 > 3,109 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,000, berarti motivasi belajar dan lingkungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi. 4) Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,317 yang menunjukkan bahwa kolaborasi variabel motivasi belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh sebesar 31,7% sedangkan sisanya 68,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

(5)

1

A. PENDAHULUAN

Pembangunan yang dilakukan di Negara Indonesia dilakukan secara menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik. Oleh karena itu ditempuh berbagai upaya untuk memantapkan pembentukan kepribadian bangsa termasuk generasi mudanya melalui pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena keberhasilan dunia pendidikan sebagai faktor penentu tercapainya tujuan pembangunan nasional dibidang pendidikan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan suatu bangsa, dengan pendidikan perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa tersebut akan terjamin. Dalam UU No 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional menegaskan bahwa “Dalam kehidupan suatu bangsa , pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin

perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan”. Setiap

bangsa menginginkan adanya generasi-generasi penerus bangsa yang beriman kepada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,

tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional, bertanggung jawab, produktif, sehat jasmani dan rohani. Dalam jiwa para penerus bangsa juga harus tertanam akan jiwa patriotik, cinta tanah air, menghargai jasa para pahlawan, mengetahui sejarah bangsa, dan berwawasan masa depan. Melalui pendidikan inilah diharapkan dapat mencetak generasi-generasi penerus bangsa yang memiliki sifat-sifat tersebut.

(6)

2

Dengan pendidikan manusia dapat memiliki pengetahuan yang luas, keterampilan, pengendalian diri, bersosialisasi dengan mudah, dan dapat memperbaiki kehidupan agar dapat hidup lebih baik dan makmur. Pendidikan tidak dapat dilakukan secara instan, tetapi harus direncanakan secara matang agar objek

dapat menerima pendidikan dengan baik dan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Seperti pengertian pendidikan yang tercantum dalam Sisdiknas (2001) dalam Jumali dkk (2008:21)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, sikap social dan ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan dapat diperoleh melalui pendidikan formal (sekolah), pendidikan informal (keluarga) dan pendidikan non formal (lingkungan). Pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Sekolah memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dirinya yang masih bersifat potensial, sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai individu maupun sebagai warga Negara.

Dalam dunia pendidikan kemampuan siswa akan diukur berdasarkan nilai yang tertera di dalam rapot, nilai-nilai tersebut merupakan hasil rekap nilai anak didik setiap satu semester. Ketika nilai didalam rapot buruk maka dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar disekolah tidak berhasil. Dalam kegiatan belajar, motivasi

dapat dilakukan sebagai daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat dicapai.

(7)

3

1) Faktor intinsik, terdiri dari: hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar serta harapan akan cita-cita.

2) Faktor ekstrinsik, terdiri adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Dengan demikian, motivasi belajar dapat meningkatkan prestasi belajar. Karena dengan harapan yang kuat dalam mendapatkan peluang kerja maka seseorang akan semakin termotivasi untuk belajar agar dapat meningkatkan prestasi yang ingin dicapainya.

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan belajar yang yang banyak memberikan sumbangan dan besar pengaruhnya terhadap proses belajar maupun perkembangan anak adalah lingkungan keluarga. Karena lingkungan keluarga merupakan lingkungan primer yang kuat pengaruhnya kepada individu dibandingkan dengan lingkungan sekunder yang ikatannya agak longgar. Selainitu keluarga juga merupakan lingkungan pendidikan pertama pra sekolah yang dikenal anak pertama kali dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

Pengertian lingkungan keluarga berasal dari kata lingkungan dan keluarga.

Supardi (2003:2) menyatakan “Lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempati”. Menurut

Kartono (1985:19) “Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak,

tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial”

Prestasi belajar merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap anak didik. Mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut Merson dalam Tu’u (2004:78)

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam mencapai hasil belajar yang baik terdiri dari : faktor intern (kecerdasan, bakat, minat, dan perhatian, kesehatan, cara belajar). Dan faktor ekstern (lingkungan keluarga, pergaulan, sekolah, sarana pendukung belajar).

(8)

4

prestasi belajar akuntansi. 3) pengaruh motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi.

B. METODE PENELITIAN

Arikunto (2006:136) “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu dimana hasil yang diteliti dapat dihitung dengan angka atau dapat diambil nilai secara matematis. Data yang digunakan diperoleh dari sampel penelitian dengan menggunakan metode angket dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data, kemudian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan.

Penelitian ini dilakukan di SMK Batik I Surakarta pada siswa kelas XI Akuntansi angkatan 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 110 siswa. Sugiyono (2008:116) mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel, apabila populasi 110 dengan taraf kesalahan 5% maka

sampelnya 84. Teknik sampling yang digunakan adalah proporsional random sampling dengan cara undian, dan teknik pengumpulan data menggunakan angket

(9)

5

dinyatakan valid. Item pertanyaan dinyatakan valid jika memiliki rhitung > rtabel pada taraf signifikansi (α) = 5% yaitu 0,388. Sehingga seluruh item dalam angket dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai instrument penelitian.

Pengujian reliabilitas hanya memperhitungkan item pertanyaan yang valid saja. Angket dinyatakan reliabel jika rhitung > rtabel dan nilai r positif. Hasil uji reliabilitas angket motivasi belajar dan lingkungan keluarga memperoleh koefisien reliabilitas (r11) masing-masing sebesar 0,906 dan 0,834. Nilai (r11) dari masing-masing variabel lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi (α) = 5% yaitu sebesar 0,388 sehingga seluruh angket dinyatakan reliabel dan layak digunakan sebagai instrument penelitian.

Setelah instrumen dianggap valid dan reliabel, kemudian instrumen disebarkan kembali kepada sampel penelitian untuk memperoleh data. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji linieritas untuk mengetahui asumsi yang diambil benar atau menyimpang dan persamaan yang diperoleh cocok atau tidak. Setelah kriteria pada uji prasyarat analisis terpenuhi, kemudian dilakukan analisis regresi linier ganda untuk

(10)

6

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian

SMK Batik I Surakarta berdiri pada tahun 1967 di Desa Pajang,

Kecamatan Laweyan, yang memiliki visi “Menjadikan SMK Batik I Surakarta

sebagai lembaga diklat Bisnis Dan Manajemen yang dapat menghasilkan tenaga tingkat menengah professional yang mampu bersaing di era global berdasarkan Iman dan Taqwa”.

Data prestasi belajar (Y), berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari out put SPSS versi 15 diperoleh nilai tertinggi sebesar 88, nilai terendah sebesar 63, nilai rata-rata sebesar 72,88, median atau nilai tengah sebesar 73, modus atau nilai yang sering muncul 72, dengan standar deviasi sebesar 5,528. Data motivasi belajar (X1), berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari out put SPSS for windows versi 15 diperoleh nilai tertinggi penilaian angket responden sebesar 57, nilai terendah sebesar 34, nilai rata-rata sebesar 46,02, median atau nilai tengah sebesar 46, modus atau nilai yang sering muncul 46, dengan standar deviasi sebesar 5,018. Data lingkungan keluarga

(X2), berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari out put SPSS for windows versi 15 diperoleh nilai tertinggi penilaian angket responden sebesar

55, nilai terendah sebesar 32, nilai rata-rata sebesar 45,39, median atau nilai tengah sebesar 46, modus atau nilai yang sering muncul 55, dengan standar deviasi sebesar 6,265.

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Liliefors dengan bantuan program SPSS for windows versi 15 melalui uji Kolmogorov-Sminorv. Untuk mengambil kesimpulan apakah data berditribusi normal atau tidak dengan membandingkan Lohitung dan Ltabel yang diambil dari daftar uji

Liliefors pada taraf signifikan () = 0,05. Jika Lohitung < Ltabel, maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan uji

(11)

7

dan N = 84, yaitu variabel prestasi belajar 0,091 < 0,096, variabel motivasi belajar 0,061 < 0,096, dan variabel lingkungan keluarga 0,086 < 0,096, sehingga dapat disimpulkan bahwa data-data tersebut berdistribusi normal.

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Kriteria uji linieritas adalah jika Fhitung < Ftabel atau nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka data dinyatakan memiliki hubungan yang linier dan sebaliknya. Dari hasil perhitungan uji linieritas masing-masing variabel memperoleh harga Fhitung < Ftabel yaitu variabel motivasi belajar 1,173 < 1,767 dan variabel lingkungan keluarga 1,087 < 1,742 dan nilai probabilitas signifikan > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat berbentuk linier atau garis lurus.

Analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi dengan SPSS for windows versi 15, diperoleh persamaan Y = 42,130 + 0,444.X1 + 0,227.X2. 42,130 berarti jika tidak ada nilai skor motivasi belajar (X1) dan lingkungan keluarga (X2), maka prestasi belajar akuntansi akan sama dengan 42,130. 0,444, berarti bahwa setiap penambahan satu skor motivasi belajar, maka skor prestasi belajar akuntansi akan meningkat sebesar 0,444. 0,227, berarti bahwa setiap penambahan satu skor lingkungan keluarga, maka skor prestasi belajar akuntansi akan meningkat sebesar 0,227.

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi secara individual dengan menggunakan SPSS for windows versi 15, Kriteria pengujian adalah Ho diterima apabila : -t tab (a/2; n-k-1) ≤ ttab (a/2; n-k-1) atau signifikansi < 0,05 dan Ho ditolak apabila : thitung > ttabel (a/2; n-k-1)

atau thitung < -ttabel (a/2; n-k-1) atau signifikansi < 0,05. Diketahui ttabel = t (α/2,

(12)

8

belajar akuntansi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai thitung sebesar 3,976 dengan signifikansi 0, 000. Keputusan Uji H0 ditolak, karena thitung > ttabel yaitu 3,976 > 1,990 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, yang berarti bahwa motivasi belajar berpengaruh positif secara signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi. 2) lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi. Berdasarkan hasil analiais data diperoleh nilai thitung sebesar 2,539 dengan signifikansi 0, 013. Keputusan Uji H0 ditolak, karena thitung > ttabel yaitu 2,539 > 1,990 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,013, yang berarti bahwa lingkungan keluarga berpengaruh positif secara signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi.

Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi secara bersama-sama, dengan menggunakan SPSS for windows versi 15, kriteria pengujian H0 diterima apabila F hitung < F (α,k;n-k-1) atau signifikansi > 0, 05 dan H0 ditolak apabila F hitung > F (α,k;n-k-1) atau signifikansi < 0, 05, diketahui Ftabel = F (α,k;n-k-1) = F (0,05;2,81) = 3,109. Berdasarkan hasil analiais data diperoleh nilai Fhitung sebesar 18,769 dengan signifikansi 0, 000. Keputusan uji H0 ditolak, karena Fhitung > Ftabel, yaitu 18,769 > 3,109 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, yang berarti bahwa ada pengaruh motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi.

(13)

9

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi secara individual dan secara bersama-sama. Hal ini dapat diketahui dari nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas bernilai positif, seperti dalam persamaan regresi linier ganda yaitu:

Y = 42,130 + 0,444.X1 + 0,227.X2

Berdasarkan hasil perhitungan uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 3,976 > 1,990 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000 menunjukkan adanya pengaruh. Arah pengaruh ditunjukkan oleh nilai persamaan regresi b1X1, yaitu +0,444 yang berarti motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi, dengan hasil perhitungan sumbangan relatif sebesar 65% dan sumbangan efektif sebesar 20,605%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik motivasi belajar maka semakin tinggi prestasi belajar akuntansi yang diperoleh siswa. Sebaliknya, semakin buruk motivasi belajar, maka semakin rendah pula

prestasi belajar yang diperoleh siswa.

(14)

10

Berdasarkan hasil perhitungan uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel sebesar 18,769 > 3,109 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, berarti motivasi belajar dan lingkungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin baik motivasi belajar dan lingkungan keluarga maka semakin baik pula prestasi belajar akuntansi. Sebaliknya semakin rendah motivasi belajar dan lingkungan keluarga, maka semakin rendah pula prestasi belajar akuntansi.

Selanjutnya dari hasil analisis data diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,317 yang menunjukkan bahwa kolaborasi variabel motivasi belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh sebesar 31,7%, sedangkan sisanya 68,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi Belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta tahun ajaran 2012/2013.

2. Lingkungan Keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Batik I Surakarta tahun ajaran 2012/2013. 3. Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga secara bersama-sama berpengaruh

(15)

11

DAFTAR PUSTAKA Anonim.1998.GBHN. Solo: Sendang Ilmu.

Arikunto, Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Jumali, M dkk.2008.Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press

Kartono, Kartini. 1985. Peranan keluarga memandu anak. Jakarta: CV Rajawali S

Supardi, Imam.2003. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung: PT. Alumni

Sugiyono.2008.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Tu’u Tulus.2004.Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Gramedia Widyasarana Indonesia.

Undang-undang RI. No.2 Tahun 1989. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Dharma Bakti

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat pentingnya acara ini diminta kepada saudara hadir tepat waktu dan apabila diwakilkan diharapkan membawa surat kuasa, serta membawa berkas klarifikasi 1 (satu) Dokumen

Tugas akhir ini disusun untuk diajukan sebagai syarat dalam ujian sarjana teknik sipil bidang studi teknik sumberdaya air pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara..

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data literasi sains siswa pada topik polusi, proses pembelajaran yang dilaksanakan, dan respons siswa terhadap.. Ramli

Dalam sistem tersebut terdapat 4 external entity yang memberikan input dan output pada sistem yaitu Responsibility center melakukan pencatatan administrasi yang meliputi

Dengan demikian, kemampuan negara dalam memaksimalkan peluang dan kesiapan dalam menghadapi tantangan merupakan prasyarat mutlak bagi perekonomian nasional untuk

Dalam memberikan usulan peralatan pemindah ini dilakukan analisis persentase jumlah kaca pecah dalam waktu pengiriman selama 25 hari kerja, membandingkan beberapa

Di Indonesia usaha cukup berarti dalam perkembangan Taize adalah dari kelompok biarawati Ursulin, bersama dengan banyak kelompok biarawan/biarawati lain, seminari, sekolah,

Terjadinya efusi telinga tengah atau inflamasi telinga tengah ditandai dengan membengkak pada membran timpani atau bulging, mobilitas yang terhad pada membran timpani, terdapat