• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN KEBERADAAN TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA DITINJAU DARI ASPEK KINERJA DAN FUNGSI PELAYANAN TERMINAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN KEBERADAAN TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA DITINJAU DARI ASPEK KINERJA DAN FUNGSI PELAYANAN TERMINAL."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN KEBERADAAN TERMINAL TIRTONADI

SURAKARTA

DITINJAU DARI ASPEK KINERJA DAN FUNGSI

PELAYANAN TERMINAL

TESIS

Diajukan kepada

Pada Program Magister Teknik Sipil

Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar Magister Dalam

Ilmu Teknik ( Magister Infrastruktur )

Oleh:

ENDANG SRI HARTINI NIM. S. 100010008

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

NOTA PEMBIMBING

Dr. SAAD SHAKIR MAHMOOD Dosen Program Magister Tehnik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta

Nota Dinas

Hal : Tesis Saudara Endang Sri Hartini

Kepada Yth.

Ketua Program Magister Tehnik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, meneliti, mengoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap Tesis Saudara :

Nama : Endang Sri Hartini

NIM : S100010024

Konsentrasi : Kajian Keberadaan Terminal Tirtonadi Surakarta Ditinjau Dari Aspek Kinerja dan Fungsi Pelayanan Terminal

Dengan ini kami telah meneliti Tesis tersebut dapat disetujui untuk diajukan dalam Sidang Ujian Tesis pada Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta,

Pembimbing;

(Dr. SAAD SHAKIR MAHMOOD)

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

KEJIAN KEBERADAAN TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA DITINJAU DARI ASPEK KINERJA DAN FUNGSI

PELAYANAN TERMINAL

T E S I S

Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Penyusunan Tesis

Oleh :

ENDANG SRI HARTINI

NIM : S.10001008

Program Studi : Magister Teknik Sipil Konsentrasi : Managemen Infrasturktut

Disetujui Oleh :

Pembimbing Utama Tanggal :

DR. SAAD SHAKIR MAHMOOD

Pembimbing Pendamping Tanggal :

Ir. SRIWODODO, MT

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan

untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi. Sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diakui dalam naskah ini

dan disebutkan dalam Daftar Pustaka

Surakarta, 2006

ENDANG SRI HARTINI NIM. S. 100010008

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena rahmad dan kasih-Nya, kami telah sanantaisa diberikan kekuatan dan kesehatan, sehingga dapat menyelesaikan penyusuna Tesis ini.

Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi pada Program Pasca Sarjana Jurusan Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kami sangat menyadari bahwa Tesis ini masih jauhd ari sempurna, baik dari tata naskah maupun substansinya, karena keterbatasan yang kami miliki, sehingga kami sangat berharap akan adanya koreksi, kritikan maupun arahan dari Dosen Pembimbing agar supaya tulisan ini layak untuk dipresentasikan sebagai karya studi.

Akhirnya dengan segalah kerenadahan dan ketulusan hati, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Dr. Saad Shakir Hamood selaku Pembimbing Utama dan Ketua Program

Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Ir. Sri Widodo, MT., selaku Pembimbing Pendamping yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan Tesis ini. 4. Semua Dosen Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah

Surakarta, yang telah mengantar kami dalam proses belajar-mengajar,s ehingga kami dapat menyelesaikan studi pada Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

5. Semua Staf Administrasi Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang telah membantu selama proses belajar di Perguruan Tinggi Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. 6. Rekan-rekan Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta,

yang telah membantu secara moril maupun materiil selama penyusunan Tesis ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu dalam membantu penyelesaian Tesis ini.

(6)

Kami hanya dapat mendo’akan semoga amal dan kebaikan yang telah dilakukan mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Surakarta, September 2006 Hormat Kami,

Penyusun

Endang Sri Hartini

(7)

INTISARI

Kajian Keberadaan Terminal Tirtonadi Surakarta Ditinjau Dari Aspek Kinerja Dan Fungsi Pelayanan Terminal.

Letak geografi Kota Surakarta yang strategis terhadap sistem transportasi darat di Pulau Jawa menjadikan Kota Surakarta sebagai ”transshipment point” bagi kegiatan ekonomi maupun transportasi regional sehingga Terminal Tirtonadi sangat penting. Namun dalam kenyataannya, melihat kondisi saat ini Terminal Tirtonadi menghadapi permasalahan antara lain, sistem sirkulasi, kapasitas luas lahan dan perkembangan transportasi, dari hal tersebut, tujuan dari penelitian adalah untuk mengkaji keberadaan dan kesesuaian Terminal Tirtonadi dari aspek, faktor fisik, pengguna terminal, dampak lingkungan dan pengambil keputusan.

Metode yang dipakai dalam kajian ini adalah menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif dilakukan dengan cara deskriptif, normatif dan komparatif yang digunakan untuk mengkaji aspek fisik, dampak lingkungan dan pengambil keputusan, sedangkan analisa kuantitatif digunakan untuk mengkaji aspek pengguna (penumpang dan operator) dengan cara skoring. Hasil kajian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah, bahwa keberadaan terminal ditinjau dari (1) faktor fisik (guna lahan dan lokasi). Ditinjau dari faktor guna lahan masih cukup sesuai, sedangkan dari faktor lokasi sudah tidak sesuai bila dilihat dari kriteria penentu lokasi bus regional, (2) faktor pengguna (penumpang dan operator) dapat dikatakan cukup memadai, dengan masing-masing skor total 4.265 dan 3.049, (3) faktor dampak lingkungan (tingkat polusi udara dan tingkat kebisingan), untuk tingkat polusi udara dari Hidro Carbon (HC) telah melampaui ambang batas Baku Mutu Ambien Nasional (BMUAN) yang ditetapkan sebesar 262 µg/m3 sedangkan untuk tingkat kebisingan telah melebihi Baku Mutu Tingkat Kebisingan (BMTK) sebesar 67,5 dB(A), (4) faktor pengambil keputusan (Pemerintah dan Organisasi Angkutan Darat (Organda)), dari Pemerintah Kota Surakarta terdapat 3(tiga) alternatif langkah yang diambil dalam mengatasi permasalahan di Terminal Tirtonadi yaitu menata kembali tanpa perluasan, menata kembali dengan perluasan dan relokasi. Sedangkan dari pihak Organda merekomendasikan menata kembali dengan perluasan merupakan alternatif yang terbaik. Berdasarkan temuan studi, rekomendasi yang diambil adalah menata kembali dengan perluasan serta pengoptimalan sub-sub terminal yang ada di Kota Surakarta.

Kata Kunci : Kajian, Terminal, Kinerja, Fungsi, Layanan

(8)

ABSTRACT

A STUDY ON THE EXISTENCE OF TIRTONADI TERMINAL OF SURAKARTA VIEWED FROM THE TERMINAL’S PERFORMANCE ASPECT AND IT’S SERVICE FUNCTION

The geographic position of Surakarta municipality that is strategic to the land transportation system in Java made Surakarta municipality as transshipment point to economic activities as well as regional transportation so that Tirtonadi Terminal becomes very important. However, ini reality, recently the terminal has faced the following problems : circulation system, the capacity of land area and existence and compatibility of Tirtonadi Terminal from the aspect of physical factor, terminal user, environmental impact and decision maker.

The method used in the study is qualitative and quantitative analysis. Qualitative analysis by descriptive, nominative and comparative which is applied to study physical aspect, environmental impact and decision maker, while quantitative analysis is apllied to study user aspect (passenger and operator) by seoring method. The result of study obtained in the research shows that the existence of terminal viewed from (1) physical factor (land use and location). Viewed from land use factor was still compatible enough, while from location factor is not compatible when viewed from decision’s criteria of location of regional bus, (2) user factor (passenger and operator) was sufficient enough, with the total score of 4.265 (passengers) and 3.049 (operator), (3) factors on environmental impact (air and noise pollution level) shows that the air pollution of hydrocarbon (Hc) was above the national ambient air quality control (BMUAN) threshold of 262 µg/m3, this for the house level is above

the noise quality control (BMTK) of 67.5 dB(A), (4) factors on the decision makers (Government and Organda) shows that the government of Surakarta municipality give three alternative steps for Tirtonadi Terminal’s solution whict are redesigning without expansion, redesigning with expansion and relocation. The Organda recommendeds redesigning with expansion concept as the best altenative solution.

Based on the research finding, recommendation emerges on the concepts of redesigning with expansion and optimalization of subs terminal in Surakarta municipality.

Key word : study, terminal, performance, function, service

(9)

DAFTAR ISI

2. Kapasitas dan Luas Lahan ... 4

3. Perkembangan Transportasi ... 6

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

1. Tujuan Penelitian ... 10

(10)

D. Batasan Masalah ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Penggolongan Jenis Guna Lahan ... 12

B. Sistem Transportasi ... 13

C. Sistem Kegiatan ... 15

D. Sistem Jaringan ... 16

E. Sistem Pergerakan ... 17

F. Sistem Terminal ... 20

BAB III LANDASAN TEORI ... 25

A. Faktor Fisik ... 25

1. Konsep Guna Lahan Kota ... 25

a. Pengertian Lahan ... 25

b. Pembentuk Guna Lahan ... 25

c. Pola Penggunaan Lahan ... 27

2. Kemudahan Pencapaian Lokasi ... 31

3. Faktor Penentu Lokasi Terminal Bus Regional ... 32

B. Faktor Pengguna ... 34

1. Fungsi, Jenis dan Tipe Terminal ... 34

a. Fungsi Terminal ... 34

b. Jenis Terminal ... 35

c. Tipe Terminal ... 35

2. Operasional Terminal ... 37

3. Fasilitas Utama dan Fasilitas Pendukung Terminal yang akan digunakan oleh Pengguna Termina ... 38

(11)

C. Faktor Dampak Lingkungan ... 40

1. Transportasi dan Lingkungan ... 40

a. Kebisingan ... 41

b. Polusi Udara ... 41

c. Polusi Air Tanah ... 42

d. Getaran ... 43

D. Faktor Pengambil Keputusan ... 43

1. Kebijakan Pembangunan Terminal Penumpang ... 43

2. Ringkasan Kajian Teori ... 44

a. Faktor Fisik ... 44

b. Faktor Pengguna ... 46

c. Faktor Dampak Lingkungan ... 46

d. Faktor Pengambil Keputusan ... 47

BAB IV METODE PENELITIAN ... 48

A. Pendekatan Studi ... 48

B. Proses Analisis ... 49

C. Data Yang Digunakan ... 51

D. Teknik Pengumpulan Data ... 52

E. Teknik Sampling ... 53

F. Teknik Analisis ... 56

1. Analisis Kualitatif ... 56

2. Analisis Kuantitatif ... 57

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS ... 62

(12)

B. Kondisi Pelayanan Terminal Saat Ini ... 64

1. Fasilitas Utama dan Penunjang Terminal ... 64

2. Operasional Terminal Tirtonadi ... 67

C. Analisis Fisik ... 74

1. Penilaian Tehadap Guna Lahan ... 74

a. Pemanfaatan Ruang Kota ... 74

b. Struktur Ruang Kota ... 79

2. Rangkuman Analisis Guna Lahan ... 80

3. Penilaian Terhadap Lokasi Terminal Tirtonadi Kota Surakarta ... 83

4. Rangkuman Analisis Lokasi ... 91

D. Analisis Pengguna ... 91

1. Penilaian Terhadap Persepsi Penumpang ... 92

2. Penilaian Terhadap Persepsi Operator ... 101

3. Rangkuman Analisis Pengguna ... 108

E. Analisis Dampak Lingkungan ... 109

1. Penilaian Terhadap Tingkat Ambang Batas Polusi Udara.... 109

2. Penilaian Terhadap Tingkat Ambang Batas Kebisingan ... 110

3. Rangkuman Analisis Dampak Lingkungan ... 112

F. Analisis Pengambil Keputusan ... 112

1. Perkembangan Terminal Tirtonadi ... 113

2. Langkah–langkah Yang Diambil ... 114

3. Tanggapan Organda ... 116

(13)

G. Analisa Komprehensif ... 118

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 123

A. Kesimpulan ... 123

B. Saran ... 124 DAFTAR PUSTAKA

(14)

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 3.1. Batas minimal Bahan Pencemaran Polusi Udara ... 42

Tabel 4.1. Mekanisme Pengambilan Data ... 51

Tabel 4.2. Matrik Jarak Antar Zona ... 58

Tabel 5.1. Penilaian Fasilitas Terminal ... 65

Tabel 5.2. Penilaian Operasional Terminal Tirtonadi ... 67

Tabel 5.3. Pemanfaatan Ruang di Kota Surakarta Tahun 2005 ... 76

Tabel 5.4. Pembobotan tiap–tiap Kelurahan di Kota Surakarta ... 87

Tabel 5.5. Metode Penyekoran (Skoring) untuk Penumpang Bus ... 92

Tabel 5.6. Skor Penilaian Terhadap Kenyamanan Dalam Menunggu Angkutan Umum ( Bus ) ... 93

Tabel 5.7. Skor Penelitian Kemudahan Melakukan Pergantian Angkutan Umum Angkutan Lain ... 93

Tabel 5.8. Skor Penilaian Kondisi Areal Keberangkatan ... 94

Tabel 5.9. Skor Penilaian Kondisi Kedatangan ... 94

Tabel 5.10. Skor Penilaian Kondisi Ruang Tunggu ... 95

Tabel 5.11. Skor Penilaian Kondisi Pelayanan Loket ... 95

Tabel 5.12. Skor Penilaian Kondisi Papan Informasi ... 96

Tabel 5.13. Skor Penilaian Kondisi Kamar Mandi / Toilet ... 96

Tabel 5.14. Skor Penilaian Kondisi Kondisi Kantin / Kios ... 97

Tabel 5.15. Skor Penilaian Kondisi Pelayanan Peron ... 98

Tabel 5.16. Skor Penilaian Kondisi Kondisi Mesjid / Mushola ... 98

(15)

Tabel 5.18. Skor Penilaian Kondisi Fasilitas Pelayanan Kesehatan ... 99

Tabel 5.19. Skor Penilaian Kondisi Persepsi Penumpang Bus ... 100

Tabel 5.20. Hasil Penilaian Persepsi Penumpang Bus ... 100

Tabel 5.21. Metode Penyekoran (Skoring) Untuk Operator/Awak Bus ... 101

Tabel 5.22. Skor Penilaian Terhadap Pelayanan Operasional Bus ... 102

Tabel 5.23. Skor Penilaian Kondisi Areal Keberangkatan ... 102

Tabel 5.24. Skor Penilaian Kondisi Areal Kedatangan ... 103

Tabel 5.25 Skor Penilaian Kondisi Areal Lintas/Sirkulasi Bus ... 103

Tabel 5.26. Skor Penilaian Kondisi Areal Tunggu/Parkir Bus ... 104

Tabel 5.27. Skor Penilaian Kondisi Pelayanan Inforrnasi/Penerangan ... 105

Tabel 5.28. Skor Penilaian Kondisi Fasilitas Pelayanan Kesehatan ... 105

Tabel 5.29. Skor Penilaian Kondisi Kamar Mandi / Toilet ... 106

Tabel 5.30. Skor Penilaian Kondisi Kondisi Kantin / Kios ... 106

Tabel 5.31. Skor Penilaian Kondisi Kondisi Mushola/Tempat Peribadatan 107 Tabel 5.32. Skor Total Penilaian Persepsi Operator / Awak Bus ... 107

Tabel 5.33. Hasil Penilaian Persepsi Operator/Awak Bus ... 108

Tabel 5.34. Perbandingan Kualitas Udara dan Tingkat Kebisingan TA. 2002, 2003, 2004, 2005 Terminal Tirtonadi ... 109

Tabet 5.35. Matrik Hasil Kajian ... 121

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Peta Wilayah Studi Kota Surakarta ... 5

Gambar 1.2. Peta Fasilitas Transportasi di Kota Surakarta ... 7

Gambar 2.1. Sistem Transportasi Makro ... 14

Gambar 2.2. Pola Pergerakan Spasial ... 18

Gambar 2.3. Kebutuhan Terminal Dalam Konsolidasi Lalu Lintas ... 24

Gambar 3.1 Tipe – tipe Teori Perkembangan Kota ... 30

Gambar 4.1. Diagram Proses Analisis ... 50

Gambar 4.2. Bagan Alir Penelitian ... 61

Gambar 5.1 Peta Kondisi Eksisting Terminal Tirtonadi Kota Surakarta ... 63

Gambar 5.2. Foto Situassi Kendaraan dan Penumpang ... 73

Gambar 5.3. Peta Guna Lahan Kota Surakarta ... 81

Gambar 5.4. Peta Guna Lahan Kelurahan Gilingan ... 82

Gambar 5.5. Peta Lokasi Terminal Tirtonadi ... 84

Gambar 5.6. Peta Bentuk Konsentrik Kota Surakarta ... 85

Gambar 5.7. Peta Guna Lahan Kelurahan Kampung Baru ... 89

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 :

1. Peta Wilayah Surakarta 2. Peta Administrasi Kota LAMPIRAN 2 :

Matrik Jarak Berbobot LAMPIRAN 3 :

Daftar Pertanyaan untuk Responden LAMPIRAN 4 :

Hasil Penskoran dari Responden

(18)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

DAFTAR NOTASI :

ABC : alternatif lokasi minimal = aksesibel

B : Bound of Error dalam pengambilan sampel d12, d13, d11 : jarak antar zona

I : lebar interval kelas

K1, K2, K3, ... Kn : zona kelurahan

N : populasi

n1 : ukuran sampel

n2 : jumlah kelas / klasifikasi

P : proporsi populasi

R : rentang (jumlah skor tertinggi – skor terendah) W1, W2, W3, ... Wn : bobot

DAFTAR SINGKATAN :

AK : Angkutan Kota

AKAP : Antar Kota Antar Propinsi AKDP : Antar Kota Dalam Propinsi

BMTK : Baku Mutu Tingkat Kebisingan

BMUAN : Baku Mutu Udara Ambien Nasional CBD : Central Business Distric

Dephub : Departermen Perhubungan Ditjen : Direktorat Jenderal

DLLAJR : Dina Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya

HC : Hidro Carbon

Kepmen : Keputusan Menteri

LOR : Lapangan Olah Raga

OD : Origin and Destination

ORGANDA : Organisasi Angkutan Darat

PO : Perusahaan Otobus

PT : Perseroan Terbatas

RUTRK : Rencana Umum Tata Ruang Kota

TKD : Tanah Kosong Diperuntukkan

WIB : Waktu Indonesia Bagian Barat

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem transportasi diselenggarakan dengan maksud untuk

mengkoordinasi proses pergerakan penumpang dan barang dengan mengatur

komponen-komponennya dimana prasarana merupakan media untuk proses

transportasi, sedangkan sarana merupakan alat yang digunakan dalam proses

transportasi. Sistem transportasi diselenggarakan dengan tujuan agar proses

transportasi penumpang dan barang dapat dicapai secara optimum dalam skala

ruang dan waktu, dengan mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan, dan

kelancaran serta efesiensi atas waktu dan biaya.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 1992,

tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada pasal 1 dijelaskan terminal adalah

prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang

dan atau, barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan

umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi. Simpul

jaringan transportasi yang dimaksud di sini adalah bahwa setiap angkutan

diselenggarakan terminal. Pada hakikatnya terminal merupakan simpul dalam

(20)

2

sistem jaringan transportasi jalan yang berfungsi pokok sebagai pelayanan

umum antara lain berupa tempat untuk naik turun penumpang dan bongkar

muat barang, untuk pengendalian lalu lintas dan angkutan kendaraan

umum, serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda. Berdasarkan

fungsi tersebut, maka dalam pembangunan terminal perlu mempertimbangkan

antara lain lokasi, tata ruang, kapasitas, kepadatan lalu lintas dan keterpaduan

dengan moda transportasi lain.

Sebagaimana halnya kota-kota besar lainnya, Kota Surakarta

merupakan salah satu kota yang memiliki potensi cukup besar sebagai ajang

kegiatan ekonomi. Letak geografisnya memungkinkan sebagai transshipment

point bagi kegiatan ekonomi Jawa Tengah maupun transportasi regional yang

datang dari Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, serta Jawa Tengah bagian Barat,

Utara, Timur dan Selatan. Dengan melihat kecenderungan perkembangan

arus transportasi (khususnya bus) baik antar kota antar propinsi (AKAP)

maupun antar kota dalam propinsi (AKDP) yang memanfaatkan Terminal

Tirtonadi sebagai tempat transit, diperkirakan Terminal Tirtonadi hanya dapat

menampung selama kurun waktu tertentu.

Tingkat kepadatan yang tinggi dari pertumbuhan jumlah armada yang masuk

dan keluar Terminal mengakibatkan kemacetan baik di dalam terminal

maupun di pintu kedatangan dan pintu keberangkatan bus.

Jika ditinjau dari jumlah pertumbuhan kendaraan serta penumpang, maka

Terminal Tirtonadi diperkirakan tidak akan mampu menampung meningkatnya

armada bus dan banyaknya lonjakan jumlah penumpang tersebut. Terminal

Tirtonadi secara faktual dinilai sudah tidak cukup menampung jumlah arus

(21)

3

pergerakan yang ada akibat banyaknya rute perjalanan antar kota dan antar

propinsi yang dilayani saat ini. Terminal Tirtonadi Kota Surakarta mempunyai

luas ± 35.000 m2 yang berdaya tampung ± 150 bus pada realisasi pelayanan

pada tahun 2005 adalah 2.860 bus perhari. Tingkat kepadatan penumpang

yang datang adalah 63.238 penumpang per hari dan penumpang yang

berangkat 62.133 penumpang per hari (Kantor Terminal Tirtonadi Kota

Surakarta tahun 2005).

Kondisi demikian pada pukul 06.00 sampai dengan 18.00 Waktu Indonesia

Bagian Barat (WIB), dimana terminal melayani penumpang dan operator

kendaraan, maka Terminal Tirtonadi terasa semakin padat, sehingga

mengakibatkan sirkulasi baik manusia maupun kendaraan menjadi semakin

semrawut. Keadaan dan jumlah fasilitas di dalam Terminal Tirtonadi juga

dinilai kurang memadai apabila dibandingkan dengan jumlah calon penumpang

yang demikian besar.

Secara umum, lokasi terminal hendaknya menjamin kemudahan bagi

pengguna (penumpang, operator kendaraan) baik dalam hal pencapaian,

pergantian kemudahan memperoleh moda angkutan.

Dari hal tersebut telah disinggung mengenai berbagai permasalahan yang ada

pada kondisi fisik Terminal Tirtonadi. Ada beberapa permasalahan yang

muncul pada kondisi di Terminal Tirtonadi saat ini adalah :

1. Sistem Sirkulasi

Adanya ketidakjelasan arah dan jalur sirkulasi keluar masuk penumpang

baik penumpang datang maupun penumpang berangkat serta untuk ruang

pola sirkulasi kendaraan yang ada masih terjadi crossing antara kendaraan

(22)

4

yang datang, menurunkan penumpang, serta yang akan menuju ke tempat

parkir dan yang menuju ke emplasement (areal) pemberangkatan.

2. Kapasitas dan luas lahan.

Luas areal terminal saat ini adalah ± 35.000 m2 dengan

kemampuan daya tampung 150 buah bus. Dengan adanya perkembangan

jumlah penumpang dan kendaraan yang keluar masuk Terminal Tirtonadi

ini mencapai sekitar 62.133 penumpang per hari dan 2.860 bus per hari

selama tahun 2005 menyebabkan keadaan terminal ini menjadi terasa

semakin padat. Kendala-kendala yang dihadapi Terminal Tirtonadi saat ini

adalah kondisi sirkulasi di dalam terminal dan lalu-lintas di sekitar

terminal yang sangat berpotensi menimbulkan delay dan kemacetan lalu

lintas. (lihat gambar 1.1).

(23)

5

Gb. 1.1. Wilayah Studi Terminal Tirtonadi Kota Surakarta

(24)

6

3. Perkembangan transportasi

Ditinjau dari lokasi, letak Terminal Tirtonadi selain dekat Stasiun

Kereta Api Balapan, Terminal Tirtonadi juga dekat dengan berbagai pusat

kegiatan masyarakat seperti dekat dengan jalan utama yaitu Jalan Slamet

Riyadi, dekat dengan berbagai pusat pendidikan Manahan, dekat dengan

gelanggang olah raga Manahan, serta berbagai pusat aktifitas masyarakat

(pasar, pemukiman dan perdagangan). Akibat dari perkembangan

transportasi yang semakin tinggi serta peningkatan aktifitas masyarakat di

Kota Surakarta, maka Terminal Tirtonadi oleh berbagai pihak dipandang

sudah tidak lagi memenuhi syarat, terutama dalam hal daya tampung kegiatan

terminal yang makin meningkat.(lihat gambar 1.2)

Kriteria penentuan lokasi terminal menurut Pedoman Teknis

Pembangunan Terminal Angkutan Jalan Raya dalam Kota dan Antar Kota

(Direktorat Jendral atau Dirjen Perhubungan Darat Direktorat Bina Sistem

Prasarana, 1995) mempunyai dasar pertimbangan, yaitu dari segi tata

ruang, lokasi terminal hendaknya sesuai dengan Rencana Tata Ruang

Pengembangan Kota dan hendaknya tidak sampai mengganggu

lingkungan hidup sekitarnya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam

penentuan lokasi terminal antara lain aksesibilitas yaitu tingkat pencapaian

kemudahan yang didapat.

(25)

7

Gb. 1.2. Fasilitas Transportasi di Kota Surakarta

(26)

8

Aktivitas dalam terminal tidak hanya berupa dinyatakan dengan jarak

fisik, waktu atau biaya angkutan, perpindahan moda angkutan saja, tetapi

juga merupakan tempat bongkar muat, penumpang, tempat berkumpulnya

penumpang dan kendaraan, beristirahat, bahkan sebagai tempat penyimpanan

kendaraan (jangka pendek) dan perbaikan kendaraan (kerusakan ringan).

Mengingat terminal merupakan salah satu komponen transportasi dan

tempat berlangsungnya berbagai aktivltas yang sangat kompleks, maka

dibutuhkan suatu tempat yang memadai (baik ukuran maupun lokasinya),

agar tidak menimbulkan gangguan bagi lalu lintas di sekitarnya

Dalam Laporan Antara Bantuan Teknis Peningkatan Kawasan

Perkotaan Kota Surakarta (kerjasama Departemen Pemukiman dan

Prasarana Wilayah dan PT. Wastuwidyawan) merupakan pekerjaan dengan

maksud untuk melakukan tinjauan sebagai masukan dalam menyusun

Sebagai akibat dari perkembangan transportasi yang makin tinggi serta

peningkatan aktifitas masyarakat di Kota Surakarta, maka Terminal Tirtonadi,

(27)

9

oleh berbagai pihak dipandang sudah tidak lagi memenuhi syarat, terutama

dalam hal daya tampung kegiatan terminal yang makin meningkat. Terminal

Tirtonadi dengan luas ±32.500 m2 yang berdaya tampung ± 150 bus setiap

harinya ada 64.000 orang penumpang dan sekitar 200 bus per jam yang

masuk (Harian Suara Merdeka, tanggal 24 Juli 2005).

Perlunya relokasi Terminal Tirtonadi di areal yang lebih luas karena

terminal tipe A seharusnya memiliki luas minimal 5 hektar. Berbagai pendapat

melontarkan gagasan agar Tirtonadi dijadikan terminal terpadu, di kawasan

yang punya akses dekat ring road. Jadi selain untuk angkutan umum, di

kawasan itu juga terdapat pergudangan dilengkapi peti kemas, coolstorage,

dan sebagainya yang dibutuhkan para pengusaha. Karena Terminal Tirtonadi

saat ini sudah tidak representatif, sehingga pada masa mendatang dipikirkan

kemungkinan pemindahan ke dekat ring road (Harian Suara Merdeka, tanggal

18 Pebruari 2005).

Pertimbangan dan fenomena yang terjadi di atas tersebut, dengan

mengingat peran dan fungsi yang demikian besar dari Terminal Tirtonadi, serta

perkembangan yang demikian pesat akan kebutuhan terminal di Kota

Surakarta dan sekitarnya, maka perlunya kajian untuk mengetahui kondisi

Terminal Tirtonadi secara kualitatif maupun kuantitatif beserta tingkat

kelayakannya terkait dengan prospek perkembangan transportasi kota

dan wilayahnya.

Kemudian kajian ini diharapkan dapat mengetahui faktor-faktor utama

yang menjadi pertimbangan apakah diperlukan relokasi Terminal Tirtonadi

atau tidak.

(28)

10

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat diambil suatu rumusan

masalah bagaimana keberadaan Terminal Tirtonadi Kota Surakarta saat ini,

jika ditinjau dari aspek :

1. Tata guna Lahan dan Lokasi.

2. Faktor Fungsinya Terminal.

3. Faktor Dampak Lingkungan.

4. Faktor Pengambil Keputusan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengkaji keberadaan dan

kesesuaian Terminal Tirtonadi dilihat dari aspek

1. Faktor fisik terminal.

2. Faktor pengguna terminal.

3. Faktor dampak lingkungan.

4. Faktor pengambil keputusan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

a. Manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, dapat menambah

perbendaharaan konsep, khususnya yang berkaitan dengan

konsep-konsep relokasi terminal dan dijadikan sebagai pendekatan baru tentang

kajian terminal secara komprehensif.

(29)

11

b. Bagi Pemerintah Kota Surakarta, penelitian ini dapat memberikan

masukan bagi penetapan kebijakan relokasi dan kebijakan penataan

terminal secara unum. Dengan penelitian ini juga diharapkan

sebelum Pemerintah Kota Surakarta menetapkan program relokasi

terminal, terlebih dahulu harus mempertimbangkan faktor fisik, faktor

persepsi dan preferensi pengguna terminal, faktor dampak lingkungan

dan faktor pengambil keputusan agar kebijakan yang dilaksanakan

tidak salah sasaran.

D. Batasan Masalah

Menganalisa keberadaan Terminal Tirtonadi dari 4 (empat) faktor

pendukungnya yaitu :

a. Faktor fisik (tata guna lahan dan lokasinya).

b. Faktor Penggunaan.

c. Faktor Dampak Lingkungan.

d. Faktor Pengambil Keputusan.

Referensi

Dokumen terkait

4) Dalam perjanjian asuransi, prestasi penanggung digantungkankan pada peristiwa yang belum pasti terjadi. Untuk mencegah penanggung menambah syarat-syarat lainnya

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari kendali genetik pewarisan sifat ketahanan cabai ( C. annuum L.) terhadap antraknosa yang disebabkan oleh

Pada kenyataannya masih banyak buruh yang memperoleh upah dibawah ketentuan upah minimum regional dimana fenomena tersebut banyak terdapat didaerah, dari sini terlihat bahwa

Pada pertemuan awal ini, tim pengabdian melakukan temu ramah dengan Kepala Sekolah untuk membicarakan kegiatan belajar mengajar di masa pandemic dan platform yang selama

Maka solusi yang penulis buat untuk mengatasi masalah tersebut adalah membuat suatu sistem informasi geografis tentang letak lokasi yang dilengkapi sesuai dengan

Definisi yuridis perseroan terbatas terdapat di dalam Pasal 1 angka 1 Undang - Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU Nomor 40 Tahun 2007) yang menyatakan bahwa

Tingginya keterlibatan mahasiswa dalam proses Pembelajaran Berbasis Masalah disebabkan karena PBM adalah suatu model pembelajaran yang dilaksanakan secara

Manfaat dari penelitian ini adalah hasil evaluasi yang telah dilakukan melalui pengujian secara eksperimen dapat memberikan informasi apakah kemudi konvensional