• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN IMERSI SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS DI SMP NEGERI 4 SURAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN IMERSI SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS DI SMP NEGERI 4 SURAKARTA."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN IMERSI SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS

DI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

TESIS

Oleh

HAPSORO HAMONGPRANOTO

NIM : Q100030063

Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Sistem Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN IMERSI SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS

DI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

TESIS

Diajukan untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh derajat Magister Pendidikan Program Studi Magister Manajemen Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh

HAPSORO HAMONGPRANOTO

NIM : Q100030063

Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Sistem Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

(3)

PERSETUJUAN

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan dihadapan

Dewan Penguji Tesis Program Studi Magister Manajemen Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pada:

Hari

:

Tanggal

:

Pembimbing

I

Pembimbing

II

(4)

KATA PENGANTAR

Doa dan puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala

rahmat, karunia dan dengan ijinNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul: “IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN IMERSI SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS DI SMP

NEGERI 4 SURAKARTA”.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persiapan dan

implementasi program imersi di SMP Negeri 4 Surakarta serta mendeskripsikan manajemen peningkatan kualitas melalui program imersi di SMP Negeri 4 Surakarta. Studi ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif untuk

pengembangan program pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan di SMP Negeri 4 Surakarta.

Dalam tesis ini masih banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan

untuk penelitian berikutnya lebih menyempurnakan. Oleh karena itu juga penulis mohon kritik dan saran yang berguna dan bersifat membangun agar lebih baik dan

bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Dalam menyelesaikan penulisan ini banyak dibantu dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada: 1. Prof. Dr. Bambang Setiaji, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Surakarta yang telah memberi ijin untuk mengadakan penelitian;

2. Dr. H. M. Wahyuddin, MS. selaku Direktur Pascasarjana Univeritas

Muhammadiyah Surakarta yang telah memberi fasilitas dalam penelitian ini;

(5)

3. Dr. Yetty Sarjono, MSi., selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen

Pendidikan dan dosen pembimbing dengan penuh kesabaran memberi arahan dan bimbingan, sehingga tesis ini selesai;

4. Drs. Sutama, MPd., selaku dosen pembimbing yang telah memberi arahan

dan bimbingan dengan penuh kesabaran, sehingga tesis ini selesai;

5. Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Surakarta yang telah memberi ijin penelitian

kepada penulis;

6. Ayah, isteri dan kedua anak tercinta, yang senantiasa memperhatikan,

mendorong dan penuh pengertian sehingga tesis ini dapat selesai;

7. Seluruh staf dan siswa di SMP Negeri 4 Surakarta yang membantu kelancaran

penyusunan tesis ini;

8. Seluruh Dosen dan Staf Program Pascasarjana yang membantu penulis

menyelesaikan tesis ini;

9. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang membantu kelancaran

penyusunan tesis ini;

Penulis berharap tesis ini bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan dan membutuhkan.

Surakarta, Juli 2005 Penulis

HAPSORO HAMONGPRANOTO

(6)
(7)

3. Output Sekolah …..……….... 15

B. Manajemen Peningkatan Kualitas Sekolah ….………... 18

1. Peningkatan Kualitas Sekolah ….……….. 18

2. Pengertian Kualitas Sekolah ……….. 20

3. Indikator-indikator Mutu Sekolah ………. 23

C. Program Kelas Imersi ………. 25

1. Gambaran Umum Kelas Imersi ………. 26

2. Maksud dan Tujuan ……… 28

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ………... 33

B. Lokasi Penelitian ……….. 33

C. Sumber Data ………. 34

D. Teknik Pengumpulan Data ………... 34

1. Wawancara Mendalam (In-depth Interviewing) ……… 35

2. Analisis Dokumen ……….. 36

3. Observasi Langsung ………... 37

E. Teknik Cuplikan ……….. 37

F. Validitas Data ……….. 38

G. Teknik Analisis Data ………..……… 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Tempat Penelitian ………. 42

(8)

1. Lokasi Penelitian ………... 42

2. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) ……….... 45

3. Sarana dan Prasarana ………. 46

4. Kegiatan Belajar Mengajar ……… 48

5. Manajemen Sekolah ………... 49

6. Visi, Misi, Maksud dan Tujuan Kelas Imersi ……… 50

B. Deskripsi Data ………….………..……….. 51

1. Persiapan SMP Negeri 4 Surakarta dalam Penyelenggaraan Program Imersi ………. 51

2. Implementasi Program Imersi di SMP Negeri 4 Surakarta ….... 62

3. Manajemen Peningkatan Kualitas Melalui Program Imersi di SMP Negeri 4 Surakarta ……….. 65

C. Pembahasan ………. 66

1. Persiapan SMP Negeri 4 Surakarta dalam Penyelenggaraan Program Imersi ………. 66

2. Implementasi Program Imersi di SMP Negeri 4 Surakarta ….... 78

3. Manajemen Peningkatan Kualitas Melalui Program Imersi di SMP Negeri 4 Surakarta ……….. 85

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ………. 91

B. Implikasi ……….. 97

(9)

C. Saran-saran ……….. 97

DAFTAR PUSTAKA ………. 100 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel IV.1. Daya Tampung Siswa ……… 44 Tabel IV.2. Ratio Jenis Kelamin Siswa ……… 44

Tabel IV.3. Agama Siswa ………. 44 Tabel IV.4. Nilai Rata-rata Tertinggi Hasil UAN 2002/2003 …………... 46 Tabel IV.5. Guru Mata Pelajaran Lapis Pertama ………... 54

Tabel IV.6. Guru Mata Pelajaran Lapis Kedua ……… 55

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Proses Belajar Mengajar Sebagai Sistem ………. 14 Gambar 2.2. Skema Kinerja Sekolah ….……….…... 15

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Memasuki abad ke 21 ini Indonesia dihadapkan pada masalah yang rumit seperti masalah krisis yang berkepanjangan yang hingga saat ini belum tuntas, masalah kebijakan makro pemerintah tentang sistem pemerintahan otonomi

daerah yang memberdayakan masyarakat, masalah beberapa daerah yang ingin mencoba lepas dari negara kesatuan Republik Indonesia serta masalah

blok/perairan Ambalat yang akan direbut Malaysia yang akhir-akhir ini sedang hangat diperbincangkan.

Pemerintah juga menghadapi perubahan-perubahan besar dan amat

fundamental di lingkungan global. Perubahan lingkungan strategis pada tatanan global tersebut tercermin pada pembuatan forum-forum seperti GATT, WTO, APEC, NAFTA, AFTA, IMT-GT, IMS-GT, BIMP-EAGA, dan

SOSEKMALINDO yang merupakan usaha untuk menyongsong perdagangan bebas. Hal ini pasti akan berlangsung sehingga menyebabkan tingkat persaingan

yang amat ketat.

Suatu perubahan regulasi yang semula monopoli (monopoly) menjadi persaingan bebas (free competition). Demikian pula terjadi pada pasar (market

driven), serta dari proteksi (protection) berpindah menjadi pasar bebas (free

market). Untuk itu perlu mengantisipasi keadaan ini dengan memperkuat

(13)

2

manusia. Amat disayangkan SDM kita saat ini memprihatinkan. Menurut UNDP,

Indonesia menempati peringkat 109 dari 174, peringkat daya saing ke 46 yang paling bawah di kawasan Asia Tenggara, Singapura ke-2, Malaysia ke-27,

Philipina ke-32, dan Thailan ke-34 dan termasuk negara yang paling korup di dunia (Sidi, 2000).

Menurut survei Human Development Index sebagaimana diungkapkan oleh

Yutata Hadi Andoyo, Direktur Direktorat Perguruan Tinggi Depdiknas, Kualitas SDM Indonesia saat ini menduduki peringkat ke 105 untuk kawasan Asia

Tenggara. Sedangkan Singapura menduduki peringkat 25, Brunei 26, Malaysia ke-56, Thailan ke 57, dan Philipina ke-77 (Jawa Pos, 11 Juli 2000).

Dalam upaya peningkatan SDM, peranan pendidikan cukup menonjol. Oleh

karena itu sangat penting bagi pembangunan nasional untuk memfokuskan peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan yang bermutu diperoleh pada sekolah yang bermutu dan sekolah yang bermutu akan menghasilkan SDM yang bermutu

pula.

Peningkatan mutu pendidikan tidak hanya ditujukan kepada guru dan tenaga

kependidikan saja, tetapi juga pelayanan terhadap siswa maupun peserta didik. Peningkatan komponen pendidikan ini dimaksudkan baik secara kuantitas maupun kualitas yang secara keseluruhan mengarah kepada pencapaian tujuan

pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

(14)

3

negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas, 2003). Bahkan

menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 (ayat 4) dinyatakan bahwa warga negara yang memiliki potensi

kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.

Semua upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terus dilakukan tetapi belum memberikan hasil yang optimal, hal ini terlihat pada hasil survai

yang dilakukan oleh Human Development Index (HDI) yang berkedudukan di Hongkong bahwa Indonesia menempati peringkat 102 dari 106 negara. Hasil

studi dari The Third International Mathematics and Science Study Repeat (TIMSS-R 1999) menempatkan siswa Indonesia berada pada peringkat 32 untuk kemampuan IPA dan peringkat 34 untuk matematika (Depdiknas, 2001).

Menurut Sudarminto dalam Atmadi dan Setyaningsih (2000), rendahnya pendidikan di Indonesia setidaknya dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu (1) faktor dana pendidikan yang relatif masih kecil, (2) faktor sarana dan prasarana

pendidikan yang belum mamadai, (3) faktor kurikulum yang kurang menunjang peningkatan mutu karena sarat beban, terlalu sentralis dan tidak realistis dengan

kondisi nyata siswa, (4) faktor kesemrawutan sistem administrasi dan manajemen pendidikan, dan (5) faktor rendahnya mutu guru.

Peningkatan mutu pendidikan tidak mungkin dapat dilakukan tanpa dengan

peningkatan mutu guru, Roland Brand dalam Supriadi (1998) mengemukakan: “Hampir semua usaha reformasi dalam pendidikan seperti pambaharuan

(15)

4

mengajar, tanpa mereka mendorong siswanya untuk belajar sungguh-sungguh guna mencapai prestasi yang tinggi, maka segala upaya peningkatan mutu pendidikan tidak akan mencapai hasil yang maksimal” Dari uraian di atas dijelaskan bahwa mutu guru sangat ditentukan oleh

profesionalisme guru di dalam menjalankan tugasnya. Ciri-ciri guru profesional menurut Supriadi (1998) adalah (1) mempunyai komitmen pada siswa dalam proses belajarnya, (2) menguasai secara mendalam materi pelajaran dan cara

mengajarkannya, (3) mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukan, (4) merupakan bagian dari masyarakat belajar, sehingga selalu meningkatkan

kemampuannya. Menurut Arends (2001), profesional akan mampu mengajar dengan efektif dan efisien, dan guru akan efektif mengajar bila guru tersebut menguasai materi yang diajarkan dan menggunakan pendekatan mengajar dengan

tepat sesuai kondisi dan situasi siswanya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut orang untuk terus belajar. Sedikit saja lengah untuk tidak belajar akan ketinggalan dengan

perkembangan tersebut yang akan berdampak pada dirinya dan juga kepada anak didiknya. Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia telah lama dilakukan

dan akan terus menerus dilakukan secara berkesinambungan. Penyempurnaan kurikulum, peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan dan pemberian fasilitas pendidikan merupakan suatu inovasi dan program pendidikan yang terus

menerus dilakukan.

Di Indonesia dalam rangka peningkatan mutu pendidikan telah dicoba

(16)

5

sampai kurikulum berbasis kompetensi. Bahkan kepada stakeholder telah

ditawarkan berbagai program, diantaranya akselerasi, sekolah koalisi nasional dan imersi yang masing-masing program mempunyai ciri khas dan keunggulan

sendiri. Departemen Pendidikan Nasional selalu mengadakan pembinaan dan pengawasan yang ketat terhadap sekolah, dan agar mutu setiap sekolah dapat meningkat atau paling tidak mempertahankan mutunya setiap 5 tahun sekali

dilakukan penilaian (akreditasi). Penilaian tidak hanya ditujukan kepada sekolah swasta saja tetapi juga sekolah-sekolah negeri. Dengan cara-cara tersebut tidak

sedikit sekolah swasta yang prestasinya lebih baik dari sekolah negeri.

Di atas sudah dijelaskan ada beberapa program yang ditawarkan oleh pemerintah kepada masyarakat dan salah satu diantaranya adalah program yang

akan dianalisis penulis yaitu program imersi. Adapun maksud didirikan program imersi di Jawa Tengah adalah:

1. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan; 2. Menghasilkan SDM berkualitas internasional;

3. Embrio pendidikan sekolah internasional diberbagai wilayah di Jawa Tengah.

Sedangkan tujuan pendidikan kelas imersi adalah (Panduan Rintisan Kelas Imersi, Dinas P & K Jawa Tengah, 2003):

1. Meningkatkan kemampuan berbahasa asing bagi guru dan siswa;

2. Diharapkan meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta

(17)

6

4. Meningkatkan kemampuan untuk menghadapi persaingan di dunia dengan

menciptakan keunggulan kompetitif;

5. Memberi keyakinan pada semua pihak akan kemampuan dan potensi berbagai

elemen di sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan uraian singkat di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana persiapan program imersi di SMP Negeri 4 Surakarta? 2. Bagaimana implementasi program imersi di SMP Negeri 4 Surakarta?

3. Bagaimana manajemen peningkatan kualitas melalui program imersi di SMP

Negeri 4 Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang keadaan manajemen strategik dan kesiapan guru, karyawan, dan siswa SMP

Negeri 4 Surakarta melalui program unggulan imersi dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan persiapan program imersi di SMP Negeri 4 Surakarta; 2. Mendeskripsikan implementasi program imersi di SMP Negeri 4 Surakarta;

3. Mendeskripsikan manajemen peningkatan kualitas melalui program imersi di

(18)

7

D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis

a. Bermanfaat bagi pengayaan khasanah penelitian di bidang manajemen

pendidikan, terutama peningkatan kualitas pendidikan;

b. Bermanfaat bagi pengembangan penelitian di bidang pendidikan, terutama

dalam peningkatan program-program baru, agar kualitas kelulusan lebih

meningkat lagi. 2. Praktis

a. Bermanfaat bagi pertimbangan program yang sesuai dengan kondisi

sekolah guna meningkatkan kualitas kelulusan. Dengan memilih program yang berbasis kompetensi khususnya program imersi akan berdampak

pada hasil lulusan yang selanjutnya berefek pada kredibilitas sekolah tersebut;

b. Bermanfaat untuk menambah dan meningkatkan pengalaman sebagai

Referensi

Dokumen terkait

Pelanggan yang merasakan puas menggunakan beton siap pakai Holcim atas kualitas produk maupun pelayanannya, menjadikan harga tidak penting dan tetap bersedia menggunakan atau

Sedangkan angka rasio di atas tahun 2011, dimana kas bersih hasilnya positif, hal ini terjadi karena tidak adanya kegiatan operasi Biro SDM Polda Metro Jaya yang dapat

Dalam paper ini akan diteliti pengaruh variasi konduktor berkas terhadap gangguan berisik dan interferensi radio pada saluran transmisi udara tegangan ekstra

BAZNAS  sebagai  lembaga  yang  berwenang  melaksanakan  tugas  pengelolaan  zakat 

Adapun kekurangan dari alat ini adalah masih menggunakan sistem digital konvensional yang menggunakan banyak rangkaian dan banyak komponen, serta berkemungkinan

Dari hasil penelitian menggunakan ONE-WAY MANOVA dan uji lanjut kontras ortogonal didapatkan perbedaan antara air minum sebelum diproses dengan air minum yang melalui

Proyek Akhir ini berisi tentang perhitungan bantalan dan pegas pada mekanisme palang parkir otomatis model tekuk 180º yang berbasis.. mikrocontroler arduino ,

Menurut Sugiyono (2003:11) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dalam hal ini variabel Kesadaran Merek