• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA PAPAN SELIP (SLOT BOARD) Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Melalui Media Papan Selip (Slot Board) Pada Siswa Kelas II SDN 2 Karangtalun Tahun 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA PAPAN SELIP (SLOT BOARD) Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Melalui Media Papan Selip (Slot Board) Pada Siswa Kelas II SDN 2 Karangtalun Tahun 2013/2014."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA PAPAN SELIP (SLOT BOARD)

PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGTALUN TAHUN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

DESIANA WAHYU UTAMI A 510 100 250

PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : DESIANA WAHYU UTAMI

NIM : A510 100 250

Fakultas/ Jurusan : FKIP / PGSD

Jenis : Skripsi

Judul :“PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA

BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA PAPAN SELIP (SLOT BOARD) PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGTALUN TAHUN 2013/2014”

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 23 Januari 2014

Yang Menyatakan

(3)

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan ini pembimbing/ skripsi/tugas akhir :

Nama : Drs. Muhroji, S.E., M.Si

NIP/NIK : 231

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : Desiana Wahyu Utami

NIM : A 510100250

Program Studi : PGSD

Judul Skripsi :“PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA

BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA PAPAN SELIP (SLOT BOARD) PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGTALUN TAHUN 2013/2014”

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 23 Januari 2014

Pembimbing

Drs. Muhroji, S.E., M.Si

(4)

ABSTRAK

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA PAPAN SELIP (SLOT BOARD)

PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGTALUN TAHUN 2013/2014

Desiana Wahyu Utami, A510100250, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2014, 121 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata bahasa Indonesia melalui media papan selip (slot board) di kelas II SDN 2 Karangtalun tahun ajaran 2013/2014. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Subjek penelitian yang dikenai tindakan siswa kelas II SDN 2 Karangtalun yang berjumlah 19 siswa, subjek pelaku tindakan yaitu peneliti yang bertindak sebagai guru dan guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan: wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan teknik deskriptif kualitatif yang meliputi tahap reduksi data, tahap penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil belajar pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata kelas 67,26 dengan persentase ketuntasan sebesar 47,36%, siklus I pada pertemuan 1 nilai rata-rata 70,94 dengan persentase ketuntasan sebesar 52,63% dan pada pertemuan 2 nilai rat-rata kelas 75,47 dengan persentase ketuntasan 63,15%. Pada siklus II pertemuan 1 nilai rata-rata kelas 82,47 dengan persentase ketuntasan sebesar 78,94% dan pada pertemuan 2 mengalami peningkatan rata-rata kelas menjadi 89,26 dengan persentase ketuntasan sebesar 89,47%. Sedangkan peningkatan penguasaan kosakata terlihat pada meningkatnya nilai rata – rata kelas dan presesntase ketuntasan pada indikator yang telah ditetapkan. Pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata – rata kelas 51,26 dengan persentase ketuntasan 26,31%, siklus I pertemuan 1 nilai rata – rata kelas 59,26 dengan persentase ketuntasan 31,57%, siklus I pertemuan 2 rata – rata kelas 70,21 dengan persentase 52,63%, siklus II pertemuan 1 rata – rata kelas 77,78 dengan presentase ketuntasan 89,47% dan pada siklus II pertemuan 2 rata – rata kelas 87,26 dengan prosentase ketuntasan 94,73%. Kesimpulan penelitian ini adalah hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan penguasaan kosakata bahasa Indonesia melalui media papan selip (slot board) yang dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas dan prosentase ketuntasan pada setiap siklusnya.

Kata kunci: penguasaan kosakata bahasa Indonesia, media papan selip (slot

(5)

A. PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan, bahasa merupakan dasar bagi

pengetahuan manusia. Demikian pula pengajaran bahasa adalah inti dan

dasar bagi mata pelajaran lainnya, lebih – lebih bagi para siswa sekolah

dasar. Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi secara efektif, baik

lisan maupun tertulis dengan pihak lain sesuai dengan konteks dan

situasinya. Peran guru dalam hal ini dirasa sangat penting, karena untuk

dapat mengembangkan pembelajaran bahasa dan mencapai hasil yang

maksimal.

Perlu disadari bahwa belajar bahasa tidak akan terlepas dari belajar

kosakata, penguasaan kosakata merupakan hal terpenting dalam

keterampilan berbahasa, tanpa penguasaan kosakata yang memadai, maka

tujuan pembelajaran bahasa tidak akan tercapai, karena semakin banyak

kosakata yang dimiliki seseorang, semakin terampil pula ia berbahasa.

Penguasaan kosakata merupakan salah satu syarat utama yang menentukan

keberhasilan seseorang untuk terampil berbahasa, semakin kaya kosakata

seseorang semakin besar kemungkinan seseorang untuk terampil

berbahasa dan semakin mudah pula ia menyampaikan dan menerima

informasi baik secara lisan, tulisan, maupun menggunakan tanda-tanda dan

isyarat.

Penguasaan kosakata adalah kegiatan menguasai atau kemampuan

memahami dan menggunakan kata – kata yang terdapat dalam suatu

bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Penguasaan kosakata sangat

diperlukan karena semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang,

semakin mudah pula ia menyampaikan dan menerima informasi, bahkan

kosakata dapat dipaki sebagai ukuran kepandaian seseorang.Kosakata

yang dikuasai siswa dilihat dari penguasaan sinonim, antonim, dan makna

kata. Tarigan (2011:78-79) menyatakan bahwa sinonim adalah kata – kata

yang mengandung arti pusat yang sama, tetapi berbeda dengan nilai kata,

(6)

Manaf (2008:73) adalah makna yang berlaku dibidang khusus, yang

biasanya mengandung pengertian yang akurat.

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan khususnya siswa kelas II

di SDN 2 Karangtalun, memperlihatkan bahwa penguasaan kosakata siswa

masih rendah terlihat pada nilai yang diperoleh masih dibawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Hal tersebut menunjukkan masih terdapat

kendala yang dapat mengganggu tercapainya KKM yang maksimal serta

mengakibatkan siswa tidak terampil dalam berbahasa. Kendala yang

muncul pada proses pembelajaran disebabkan karena kurang tepatnya

media pembelajaran yang digunakan oleh guru masih belum bervariasi.

Kondisi ini membuat siswa tidak terampil dalam berbahasa serta tidak

menggunakan kata yang sesuai dengan kontesknya, sehingga

menyebabkan penguasaan kosakata khususnya penggunaan kata dan

makna istilah masih lemah dan belum maksimal.

Mengingat pentingnya pembelajaran Bahasa Indonesia, guru harus

memiliki media pembelajaran agar dapat belajar secara efektif dan efisien

sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran

manfaat media pegajaran dalam proses belajar siswa, yaitu pengajaran

akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat memotivasi belajar dan

siswa dapat labih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktifitas lainya seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain. Media sangat

berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dasar

khususnya pada kelas rendah, termasuk meningkatkan penguasaan

kosakata pada anak kelas rendah yang mengingat kosakata anak masih

terbatas, media pendidikan dapat dipergunakan untuk membangun

pemahaman penguasaan kosakata.

Jadi salah satu upaya peningkatan penguasaan kosakata dapat

dilakukan di SDN 2 Karangtalun melalui pembelajaran dengan media

yang berisi kartu huruf dan gambar yang dinamai dengan papan selip (slot

(7)

bahasa Indonesia anak sekolah dasar diadakan dengan judul "Peningkatan

Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Melalui Media Papan Selip (Slot

Board) pada Siswa Kelas II SDN 2 Karangtalun Tahun 2013/ 2014".

B. METODE PENELITIAN

Sekolah yang digunakan peneliti sebagai tempat penelitian ini adalah

SDN 2 Karangtalun Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten, ini

dilaksanakan pada akhir semester Ganjil (satu) akhir November dan awal

Desember sekitar tanggal 25 November sampai 04 Desember 2013. Jenis

Penelitian yang dilaksanakan Penelitan Tindakan Kelas (PTK), yang

menjadi subyek adalah Guru dan siwa kelas II SDN 2 Karangtalun dengan

Jumlah 19siswa, 09 siswa laki – laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian

ini untuk meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia melalui

media papan selip (slot board).

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi

observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan, observasi

digunakan untuk memperoleh data yang dilaksanakan dengan pengamatan

langsung di kelas pada proses pembelajaran bahasa Indonesia. Wawancara

adalah suatu metode pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Pada penelitian ini

menggunakan wawancara terstruktur yang bertujuan untuk mengetahui

data awal tentang penguasaan kosakata siswa dari keterangan guru.

Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian, meliputi buku – buku yang relevan, peraturan –

peraturan, laporan kegiatan, foto – foto, dan data yang relevan dalam

penelitian. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk

memperoleh daftar siswa kelas II, dan nilai bahasa Indonesia siswa

sebelum tindakan. Tes sebagai metode pengumpul data adalah serangkaian

pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan

(8)

individu atau kelompok. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

tes isian,essay dan unjuk kerja yang bertujuan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan pelaksanaan tindakan.

Langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis interaktif, yang mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi

data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses

pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Adapun rincian model

interaktif tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Reduksi data

merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan,

meringkas, dan mengubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan

lapangan. Penyajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi,

deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan kesimpulan peneliti

dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rakitan kalimat yang disusun

secara logis dan sistematis. Sajian data ini harus mengacu pada rumusan

masalah yang telah dirumuskan. Sebagai pertanyaan penelitian, sehingga

narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk

menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. Verifikasi

(penarikan kesimpulan) Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

memantapkan simpulan dari tampilan data agar benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Saat proses pembelajaran penguasaan kosakata bahasa Indonesia

seblelum tindakan (prasiklus) komunikasi antara peneliti dengan siswa

belum berhasil karena peneliti belum mengenal semua karakter siswa

kelas II SDN 2 Karangtalun. Proses pembelajaran sudah direncang dengan

baik dan sistematis sesuai rencana kegiatan pembelajaran. Asep Herry

Hernawan (2008:11.3) menyatakan pembelajaran pada hakikatnya

merupakan proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik,

(9)

Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima,

dipahami, dan disepakati oleh pihak – pihak yang terkait dalam proses

pembelajaran. Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses sebab

akibat. Misalnya, proses pembelajaran yang dirancang dengan baik, akan

dapat membantu proses belajar siswa. Usaha ini dijalankan dalam sebuah

proses sistematis yang dijalankan dalam sebuah sistem dan setiap

komponen sistem itu memiliki arti penting untuk keberhasilan belajar

siswa.

Dalam proses pembelajaran (prasiklus) siswa kurang menguasai

kosakata dalam belajar Bahasa Indonesia, karena guru lebih sering

menggunakan ceramah sehingga siswa merasa jenuh dan bosan, akibatnya

penguasaan kosakata siswa untuk belajar Bahasa Indonesia menjadi

berkurang . Indikator pencapaian KKM dan tujuan pembelajaran belum

tercapai. Dalam berbahasa, penguasaan kata-kata yang baik dapat

memperlancar komunikasi. Makin banyak kata yang dikuasai, makin

banyak gagasan yanag diungkapkan. Menurut Tarigan (1997:2)

mengungkapkan kualitas keterampilan berbahasa seseorang tergantung

pada kuantitas kosa kata yang dimilikinya. Makin banyak kosa kata yang

dimiliki seseorang, makin besar pula keterampilan berbahasanya. Agar

pelaksanakaan proses pembelajaran pengembangan berbahasa lebih

terarah dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran, maka harus

ditetapkan standar kompetensi,dan indikator. Betinterkasi dengan teman –

teman dan berkomunikasi secara lisan untuk memahami suatu persoalan

serta mampu memahami setiap petunjuk yang diberikan. Dalam hal ini

indikator yang diambil guru akan tercapai.

Indikator pencapaian penguasaan kosakata bahasa Indonesia (1)

menyebutkan kata sesuai dengan makna yang diminta, (2) melengkapi

kalimat dengan kata yang sesuai, (3) melengkapi cerita dengan kata yang

sesuai, (4) menyebutkan kata sesuai gambar yang diperlihatkan, (5)

menjelaskan arti kata dengan kata - kata. Berdasarkan sifatnya, Soenardi

(10)

menjadi dua jenis, yaitu: (1) Penguasaan kosakata bersifat pasif-reseptif,

berupa pemahaman arti kata tanpa disertai kemampuan untuk

menggunakan atas prakarsa sendiri atau hanya mengetahui arti sebuah kata

ketika digunakan orang lain atau disediakan untuk sekedar dipilih, (2)

Penguasaan kosakata bersifat aktif-produktif, berupa pemahaman terhadap

arti kata yang didengar atau dibaca melainkan secara nyata dan atas

prakarsa serta penguasaannya sendiri mampu menggunakan dalam wacana

untuk mengungkapkan pikirannya. Indikator penguasaan kosakata yang

bersifat pasif-reseptif ditunjukkan dalam salah satu atau beberapa bentuk

kemampuan berikut. (1) Memilih kata sesuai dengan makna yang

diberikan dari sejumlah kata yang disediakan, (2) Memilih kata yang

memiliki arti yang sama atau mirip dengan suatu kata (sinonim), (3)

Memilih kata yang memiliki arti yang berlawanan dengan suatu kata

(antonim). Indikator penguasaan kosakata yang bersifat aktif-produktif

ditunjukkan dalam bentuk kemampuan berikut. (1) Menyebutkan kata

sesuai dengan makna yang diminta, (2) Menyebutkan kata lain yang

artinya sama atau mirip (sinonim) dengan suatu kata, (3) Menyebutkan

kata lain yang artinya berlawanan (antonim), (4) Menjelaskan arti kata

dengan kata-kata dan menggunakannya dalam suatu kalimat yang cocok.

Berdasarkan pelaksanaan tindakan jumlah siswa yang dapat

menguasai kosakata bahasa Indonesia mengalami peningkatan sebelum

tindakan (prasiklus) jumlah siswa hanya 9 siswa (47,36%) dari

keseluruhan jumlah siswa dan nilai rata – rata siswa 67,26 . Kemudian

pada siklus I pertemuan pertama jumlah siswa yang dapat menguasai

kosakata bahasa Indonesia mengalami peningkatan menjadi 10 siswa

(52,63%) dari keseluruhan siswa dan nilai rata – rata siswa meningkat

menjadi (70,94). Pada siklus I pertemuan kedua jumlah siswa yang dapat

menguasai kosakata bahasa Indonesia mengalami peningkatan menjadi 12

siswa (63,15%) dari keseluruhan siswa dan nilai rata – rata kelas

meningkat menjadi (75,47). Pada Siklus II pertemuan pertama jumlah

(11)

peningkatan menjadi 15 siswa (78,94%) dari keseluruhan siswa dan nilai

rata – rata kelas meningkat menjadi (82,47). Pada siklus II pertemuan

kedua jumlah siswa yang dapat menguasai kosakata bahasa Indonesia

mengalami peningkatan menjadi 17 siswa (89,47%) dari keseluruhan

siswa dan nilai rata – rata kelas menjadi 89,26.

Sedangkan peningkatan penguasaan kosakata terlihat pada

meningkatnya nilai rata – rata kelas dan presesntase ketuntasan pada

indikator yang telah ditetapkan, yaitu menyebutkan kata sesuai makna,

melengkapi kalimat dengan kata sesuai, melengkapi cerita sederhana

dengan kata sesuai, menyebutkan kata sesuai gambar, menjelaskan arti

kata dengan kata - kata. Pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan

nilai rata – rata kelas 51,26 dengan persentase ketuntasan 26,31%, siklus I

pertemuan 1 nilai rata – rata kelas 59,26 dengan persentase ketuntasan

31,57%, siklus I pertemuan 2 rata – rata kelas 70,21 dengan persentase

52,63%, siklus II pertemuan 1 rata – rata kelas 77,78 dengan presentase

ketuntasan 89,47% dan pada siklus II pertemuan 2 rata – rata kelas 87,26

[image:11.612.155.472.507.675.2]

dengan prosentase ketuntasan 94,73%.

Tabel Perbandingan Tingkat Presentase Indikator Penguasaan Kosakata

siswa dari Prasiklus sampai Siklus II pertemuan 2

Keterangan Indikator Penguasaan Kosakata

A B C D E

Pra-Siklus 5 5 4 6 2

26,31% 26,31% 21,05% 31,57% 10,51% Siklus I

Pertemuan 1

7 7 7 8 5

36,84% 36,84% 36,84% 42,10% 26,31% Siklus I

Peretemuan 2

14 13 10 15 8

73,68% 68,42% 52,63% 78,94% 42,10% Siklus 2

Pertemuan 1

17 16 15 17 14

89,47% 84,21% 78,94% 89,47% 73,68% Siklus II

Pertemuan 2

18 18 17 18 17

(12)

51.26

59.15

70.21

77.78

87.26

26.31 31.57

47.36

89.47 94.73

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Prasiklus Siklus I (1) Siklus I (2) Siklus II (1) Siklus II (2)

Nilai rat a - rat a

Present ase Ket unt asan 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Prasiklus Siklus I Pert em uan 1

Siklus I Pert em uan 2

Siklus II Per t emuan 1

Siklus II Pert em uan 2

A

B

C

D

E

Keterangan Gambar :

A : Menyebutkan kata sesuai dengan makna.

B : Melengkapi kalimat dengan kata yang sesuai.

C : Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang sesuai

D : Menyebutkan kata sesuai dengan gambar

[image:12.612.148.479.112.284.2]

E : Menjelaskan arti kata dengan kata – kata.

Gambar 4.10 Grafik Presentase Indikator Peningkatan Penguasaan Kosakata

Siswa Pra Siklus sampai Siklus II Pertemuan 2

Grafik Perbandingan Nilai rata – rata kelas dan Presentase Peningkatan

[image:12.612.156.486.500.666.2]
(13)

Berdasarkan atas tindakan yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus

II, keberhasilan pembelajaran peningkatan penguasaan kosakata bahasa

Indonesia. Dapat dilihat dari nilai tes tertulis dan unjuk kerja yang telah

dilaksanakan dengan menerapkan media papan selip (slot board)

menunjukkan peningkatan dari siklus I sampai siklus II dibandingkan dengan

kondisi awal. Indikator pencapaian keberhasilan akhir siklus mencapai

89,47% dengan nilai hasil belajar rata-rata kelas 89,26 telah mencapai KKM

70. Peningkatan penguasaan kosakata juga ditandai dengan meningkatnya

indikator – indikator yang menjadi penilaian dalam penguasaan kosakata.

Nilai rata – rata penguasaan kosakata dari prasiklus 51,26 dengan persentase

26,31% dan pada siklus II pertemuan 2 nilai rata – rata mencapai 87,26

dengan persentase ketuntasan 94,73%. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa melalui media papan selip (slot board) dapat meningkatkan

penguasaan kosakata bahasa Indonesia pada siswa kelas II SDN 2

Karangtalun tahun 2013/2014.

D. SIMPULAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dalam 2 siklus melalui media papan selip (slot board) dapat meningkatkan

penguasaan kosakata bahasa Indonesia pada siswa kelas II SDN 2

Karangtalun. Peningkatan penguasaan kosakata terlihat dari ketercapainnya

(14)

hasil belajar secara keseluruhan baik pra tindakan maupun setelah dilakukan

tindakan dapat dirinci yaitu pada pra tindakan 67,26, dan pada siklus II

mencapai 89,26. Peningkatan penguasaan kosakata juga ditandai dengan

meningkatnya indikator – indikator yang menjadi penilaian dalam

penguasaan kosakata. Nilai rata – rata penguasaan kosakata dari prasiklus

51,26 dengan persentase 26,31% dan pada siklus II pertemuan 2 nilai rata –

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: TIM GP PRESS

Hermawan, Asep, Herry. 2008. Pengembangan Kurikulum dan

Pembelajaran.Jakarta: Universitas Terbuka

Ismiati, Esti. 2012. Perencanaan Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Ombak

M. Soenardi Djiwandono. 2008. Tes Bahasa. Jakarta: PT Indeks.

Tarigan, Djago. 1997. Tehnik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Gambar

Tabel Perbandingan Tingkat Presentase Indikator Penguasaan Kosakata
Grafik Perbandingan Nilai rata – rata kelas dan Presentase Peningkatan

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi tenaga ahli laboratorium komputer telah memenuhi standar kelayakan ditinjau berdasarkan: (1) kompetensi pada kepala laboratorium komputer semua aspek telah

[r]

HVXC (Harmonic Vector eXcitation Coding) adalah bagian dari standar MPEG-4 audio, yang digunakan untuk pengkodean suara narrow band (300-3400Hz) dengan frekuensi sampling

Hasil penelitian terdapat pengaruh yang signifikan (t = 2.804) dan memiliki kontribusi positif (r = 0.213) dari hasil belajar sanitasi hygiene dalam aspek pengetahuan

Jumlah anggota rumah tangga kemungkinan dapat meningkatkan pendapatan karena makin besar jumlah anggota keluarga makin besar pula jumlah anggota keluarga yang ikut bekerja

Keberhasilan implementasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tebing Tinggi 2011-2016 ditentukan oleh dukungan yang solid seluruh SKPD

When you hear the four statements, look at the picture on your test paper and choose the statement that best describes what you see in the picture.. Then, on your answer sheet, find

2Ol4 yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kuasa Pengguna Angaran Bagian lGsra Setda llabupaten Musi Banyuasin Nomor : 03g Tahun 2014 tangal 27 Januar'i 2014, Mengumumkan