SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar Sarjana Sastra
oleh
Baniar Dwi Kustantia
NIM 1002757
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Penggunaan Leksikon
Makan
dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
(Kajian Semantik Leksikal)
Oleh
Baniar Dwi Kustantia
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Baniar Dwi Kustantia 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PENGGUNAAN LEKSIKON MAKAN
DALAM UNGKAPAN BAHASA INDONESIA
(Kajian Semantik Leksikal)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I,
Dr. Hj. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd.
NIP 196707151991032001
Pembimbing II,
Dra. Hj. Nunung Sitaresmi, M.Pd.
NIP 196201091987032002
diketahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dr. Dadang S. Anshori, M.Si.
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ...i
KATA PENGANTAR ...ii
UCAPAN TERIMA KASIH ...iii
ABSTRAK ...v
DAFTAR ISI ...vii
DAFTAR TABEL ...xi
DAFTAR BAGAN ...xii
DAFTAR DIAGRAM ...xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...xiv
BAB I PENDAHULUAN ...1
A.Latar Belakang Penelitian ...1
B.Masalah ...5
1. Identifikasi Masalah ...5
2. Batasan Masalah ...6
3. Rumusan Masalah ...6
C.Tujuan Penelitian ...7
D.Manfaat Penelitian ...7
1. Manfaat Teoretis ...7
2. Manfaat Praktis ...7
E.Struktur Organisasi Penelitian ...8
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Kajian Pustaka ...10
B. Kerangka Teoretis ...12
1. Pengertian Semantik Leksikal ...12
a. Pengertian Ungkapan ...13
b. Pengertian Makna Idiomatikal ...14
1) Idiom Penuh ...14
2) Idiom Sebagian ...14
2. Pengertian Bentuk Lingual ...14
a. Pengembangan Komposisi...14
1) Komposisi Nominal ...15
a) Komposisi Nominal Bermakna Gramatikal...15
b) Komposisi Nominal Bermakna Idiomatik ...15
c) Komposisi Nominal Metaforis ...16
d) Komposisi Nominal Nama dan Istilah ...16
e) Komposisi Nominal dengan Adverbia ...16
2) Komposisi Verbal ...16
a) Komposisi Verbal Bermakna Gramatikal...16
b) Komposisi Verbal Bermakna Idiomatikal ...17
c) Komposisi Verbal dengan Adverbia ...17
3) Komposisi Adjektival ...18
a) Komposisi Adjektival Bermakna Gramatikal ...18
b) Komposisi Adjektival Bermakna Idiomatikal ...18
c) Komposisi Adjektival dengan Adverbia ...18
b. Frasa ...19
1) Kategori Frasa ...19
a) Frasa Nominal ...19
b) Frasa Verbal ...19
c) Frasa Numeralia ...19
d) Frasa Adverbia ...19
ix
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Klausa ...20
C. Asumsi ...20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...21
A. Metode dan Desain Penelitian...21
1. Metode Penelitian ...21
2. Desain Penelitian...22
B. Sumber Data dan Korpus ...24
C. Definisi Operasional ...24
D. Instrumen Penelitian ...24
E. Prosedur Penelitian ...29
F. Teknik Pengumpulan Data...30
1. Teknik Catat...30
2. Teknik Angket ...30
3. Teknik Dokumentasi Tertulis ...31
G. Teknik Analisis Data ...32
BAB IV PEMBAHASAN ...33
A.Hasil Penelitian ...33
1. Bentuk Lingual Leksikon Makan dalam Ungkapan Bahasa Indonesia ...33
a. Komposisi Verbal Bermakna Idiomatikal ...34
b. Komposisi Nominal Bermakna Idiomatikal ...49
c. Komposisi Adjektival Bermakna Idiomatikal ...51
d. Frasa Verbal ...52
e. Klausa ...54
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Respons Penggunaan Leksikon Makan dalam Ungkapan Bahasa
Indonesia ...97
B.Pembahasan Hasil Analisis Data ...104
1. Bentuk Lingual Leksikon Makan dalam Ungkapan Bahasa Indonesia ...105
2. Makna Idiomatikal Leksikon Makan dalam Ungkapan Bahasa Indonesia ...106
3. Respons Penggunaan Leksikon Makan dalam Ungkapan Bahasa Indonesia ...107
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...109
A.Simpulan ...109
B.Saran ...110
DAFTAR PUSTAKA ...111
LAMPIRAN ...113
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya ungkapan di dalam bahasa Indonesia yang terbentuk dari dua buah kata atau lebih, yang salah satu unsurnya adalah leksikon makan. Di samping itu, penelitian ungkapan yang menggunakan leksikon makan merupakan konstruksi yang unik, baik dalam hal bentuk, makna, maupun penggunaannya karena ungkapan tersebut telah mengalami perubahan makna ketika disandingkan dengan kata yang mengikutinya. Adapun tujuan dalam penelitian ini: (1) mengkaji bentuk lingual leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia; (2) mendeskripsikan makna idiomatikal leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia; (3) memperoleh respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia (KUBI) karya Abdul Chaer (2002), Kamus Ungkapan Bahas Indonesia (KUBI) karya J.S. Badudu (2009), dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Keempat (2008). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu data dan lembar angket. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik catat, teknik angket, dan teknik dokumentasi tertulis. Teknik analisis data dimulai dengan mencatat lema kemudian mereduksi data. Selanjutnya, dilakukan penglasifikasian data dilanjutkan dengan penganalisisan data. Pada tahap akhir, peneliti membuat simpulan dari yang telah diuraikan sebelumnya berdasarkan rumusan masalah. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan tiga hal berikut ini.
Pertama, bentuk lingual ungkapan leksikon makan didominasi oleh komposisi
verbal bermakna idiomatikal sebanyak 64 data ungkapan. Kedua, makna idiomatikal penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia berjumlah 80 data yang terdiri dari 39 idiom penuh dan 41 idiom sebagian.
Ketiga, hasil angket respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
THE USE OF EAT LEXICON IN INDONESIAN EXPRESSIONS (A Study of Lexical Semantics)
Baniar Dwi Kustantia 1002757
The background of the study is because there are so many expressions in Indonesian language that are formed from the combination of two or more words that one of those elements is eat lexicon. Morever, the study of expressions using
eat lexicon is a unique construction, both in terms of form, meaning, and its use
because those expressions have experienced in the change of meaning juxtaposed with words that follow it. The purposes of this research: (1) reviewing the lingual form toward eat lexicon in Indonesian expressions; (2) describing the idiomatic meaning toward eat lexicon in Indonesian expressions; (3) obtaining the response of respondents toward eat lexicon in Indonesian expressions. The method used is descriptive qualitative approach. The source of data used in this study is
Indonesian Expressions Dictionary (KUBI) by Abdul Chaer (2002), Indonesian Expressions Dictionary (KUBI) by J.S. Badudu (2009), and Indonesian Big Dictionary (KBBI) Fourth Edition (2008). The instrument used in this study is the
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang penelitian, masalah penelitian yang
meliputi identifikasi masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi penelitian. Adapun
uraiannya sebagai berikut.
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang berbahasa. Dengan bahasa, manusia bisa
berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya di dalam kehidupan
sehari-hari. Selain itu, dengan adanya bahasa, manusia dapat menyampaikan sebuah
pemikiran, keinginan, perasaan, emosi, serta harapan. Oleh karena itu, bahasa
menjadi sebuah hal yang penting bagi manusia sebagai alat komunikasi. Menurut
Gleason dalam Chaer (dalam Sitaresmi dan Fasya, 2011, hlm. 2), bahasa terdiri
atas dua lapisan, yaitu lapisan bentuk (expression) dan lapisan isi (content).
Lapisan bentuk menjadi bahan kajian fonologi, morfologi, sintaksis, dan wacana,
sedangkan lapisan isi menjadi bahan kajian semantik.
Untuk bisa berkomunikasi dengan baik, perlu adanya makna di dalamnya.
Dengan makna, sebuah pesan yang ingin disampaikan bisa tersampaikan.
Seseorang bisa mengerti apa yang dibicarakan oleh mitra tuturnya. Berbicara
tentang makna, sangat erat kaitannya dengan semantik. Katz (dalam Sitaresmi dan
Fasya, 2011, hlm. 1) mengemukakan semantik adalah studi tentang makna bahasa.
Kata semantik disepakati sebagai istilah untuk bidang ilmu bahasa yang
membahas dan mempelajari tentang makna atau arti, yang merupakan salah satu
dari tataran analisis bahasa, yaitu fonologi, gramatika atau tata bahasa, dan
semantik. Di dalam semantik selain berbicara tentang makna, juga tentang
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ungkapan sebenarnya biasa digunakan di kalangan masyarakat. Ungkapan
hadir karena manusia tidak ingin mengungkapkan apa yang ingin disampaikannya
dengan terbuka dan terang-terangan karena memiliki ketakutan jika ia
menyampaikan secara terus terang akan membuat orang lain tersinggung. Oleh
karena itu, ungkapan hadir untuk menyampaikan suatu maksud dengan
menggunakan bahasa yang lebih indah. Setiap bangsa memiliki sejumlah
ungkapan. Berapa banyak ungkapan tersebut bergantung pada kekayaan rohani
pemakaian bahasa yang bersangkutan (Pateda, 2010, hlm. 232). Dengan demikian
ada bangsa yang memiliki banyak ungkapan dan peribahasa, dan ada pula bangsa
yang hanya memiliki sedikit ungkapan dan peribahasa. Apabila dicermati,
ungkapan tidak hanya sekadar rangkaian kata tetapi hasil perenungan dan
pengamatan terhadap gejala alam, kondisi sosial, dan tingkah laku manusia di
dalam kehidupan sehari-hari.
Di dalam setiap bahasa, ungkapan banyak ditemukan dan berbagai macam
jenisnya, di antaranya ungkapan dengan menggunakan bagian tubuh, ungkapan
dengan indera, ungkapan dengan nama warna, ungkapan dengan nama benda
alam, ungkapan dengan nama binatang, ungkapan dengan bagian
tumbuh-tumbuhan, dan ungkapan dengan kata bilangan. Karena bahasa bersifat dinamis,
ungkapan pun memiliki perkembangan. Manusia memiliki kemampuan untuk
mengembangkan sebuah ungkapan sesuai dengan apa yang ia lihat, ia dengar, dan
ia rasakan. Menurut Suyatno (dalam Puspitarini, 2012), alasan masyarakat
menggunakan idiom dalam berkomunikasi karena idiom yang berupa ungkapan
dianggap dapat memperindah ekspresi dalam hal berbahasa. Seperti yang kita
ketahui, ungkapan memiliki beberapa fungsi, antara lain untuk mengharapkan
sesuatu, mengejek, membandingkan, dan menasihati menurut Depdikbud (dalam
Pateda, 2010 hlm. 230-231). Selain itu, ungkapan juga dimaksudkan untuk
memperhalus ucapan, menunjukkan makna berlebihan, dan mempersingkat
ucapan. Ungkapan tidak begitu saja muncul di masyarakat dan salah satu unsur
pembentuk ungkapan hadir karena suatu hal, begitu juga ungkapan yang
3
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wilayah Indonesia merupakan kawasan tropis yang subur sehingga
memiliki tanah yang gembur. Salah satu band yang ada di Indonesia yakni koes
plus bahkan menciptakan lagu yang menggambarkan suburnya tanah Indonesia.
Berikut kutipan liriknya: “orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat, kayu, dan batu jadi tanaman”. Dengan begitu, tumbuh bermacam flora dan fauna yang dijadikan sumber makanan. Karena kesuburan tanahnya, Indonesia menjadi kaya
dengan berbagai macam makanan khas dari berbagai daerah. Oleh karena itu, saat
ini banyak pula acara kuliner bermunculan di televisi, mulai dari acara memasak
hingga berburu kuliner enak yang ada di suatu daerah tertentu.
Selain itu, masyarakat Indonesia terkenal dengan budaya “syukuran”.
Syukuran merupakan bentuk dan wujud syukur terhadap apa yang telah diperoleh.
Di samping memang acara “syukuran” ini berdoa kepada Sang Pencipta, ternyata
“syukuran” identik dengan acara makan bersama. Aktivitas makan inilah yang
menjadi bagian penting bagi masyarakat Melayu, khususnya masyarakat
Indonesia. Di samping itu, sedari kecil pun masyarakat Indonesia telah dikenali
sebuah lagu anak-anak yang di dalamnya terdapat lirik seperti berikut ini: “...dua
telinga saya yang kiri dan kanan, satu mulut saya tidak berhenti makan”. Lagu
tersebut secara tidak sadar mengenalkan kepada anak-anak bahwa mulut
digunakan hanya untuk makan, bukan digunakan untuk berbicara atau berkarya.
Dengan kekayaan yang ada di tanah Melayu khususnya Indonesia, yaitu
tanahnya yang subur dan makmur, serta kebiasaan masyarakatnya yang gemar
memakan dan menjadikan aktivitas makan menjadi suatu hal yang penting, maka
muncul berbagai macam ungkapan yang menggunakan leksikon makan. Akan
tetapi, saat ini telah terjadi kerusakan alam di Indonesia. Hal itu bisa mengancam
ketersediaan bahan makanan yang mengakibatkan terjadinya krisis pangan. Bisa
saja dengan begitu, khazanah ungkapan yang menggunakan leksikon makan pun
dapat ikut terancam karena berkurangnya makanan yang ada di Indonesia.
Ungkapan leksikon makan menjadi tidak bisa berkembang lagi. Oleh sebab itu,
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ungkapan yang menggunakan leksikon makan dalam bahasa Indonesia. Dalam
KBBI (2008, hlm. 860-861), makan memiliki 15 makna, di antaranya:
(1) memasukkan makanan pokok ke dalam mulut serta mengunyah dan menelannya; (2) memasukkan sesuatu ke dalam mulut, kemudian mengunyah dan menelannya; (3) memasukkan sesuatu ke dalam mulut dan mengunyah-ngunyahnya; (4) memasukkan sesuatu ke dalam mulut dan menelannya; (5) mengisap; (6) memakai; memerlukan; menghabiskan (waktu, biaya, dsb.); (7) menyerang, mematikan, mengambil (dalam permainan catur); (8) bekerja sebagaimana mestinya (tentang rem, gigi roda, dsb.); (9) melukai; (10) mengenai; menembus; (11) memperoleh sesuatu; mencapai sesuatu, tidak memperoleh angin, mencapai dasar laut; (12) (dapat) masuk (tentang barang yang dimasukkan ke lubang, ke air); (13) mengambil; mempergunakan dsb. secara tidak sah (milik orang lain atau negara); (14) meniduri perempuan (biasanya dalam arti hubungan gelap); dan (15) rezeki.
Penelitian yang berhubungan dengan ungkapan pernah dilakukan Marisa
(2013) dengan judul “Pemakaian Kata Hati dalam Ungkapan Bahasa Indonesia”.
Penelitian serupa juga pernah dilakukan Destasari (2010) dengan judul
“Penggunaan Nama Binatang dalam Ungkapan Bahasa Indonesia”. Penelitian yang berhubungan dengan ungkapan juga pernah dilakukan Hermawan (2007)
dengan judul “Ungkapan yang Menggunakan Kata Mata dalam Bahasa
Indonesia”. Kemudian Santi (1992) yang berjudul “Organ Tubuh sebagai Pembentuk Ungkapan dalam Bahasa Indonesia.”
Penelitian serupa juga pernah dilakukan Saidi pada harian umum Pikiran
Rakyat kolom wisata bahasa edisi Sabtu, 25 Februari 2006 dengan judul
“Bahasaku Mengapa Tubuhku”. Penelitian serupa juga pernah ditulis Setiawan
pada harian umum Pikiran Rakyat kolom wisata bahasa edisi Sabtu, 24 September
2005 dengan judul “Bahasa Menunjukkan Satwa”.
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menganalisis ungkapan yang
menggunakan leksikon makan, misalnya makan asam garam, makan angin, dan
sebagainya. Ungkapan tersebut akan lebih jelas jika digunakan dalam sebuah
5
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ungkapan makan asam garam dalam kalimat tersebut memiliki arti bahwa dia
telah berpengalaman dalam suatu persoalan, (2) mari kita keluar makan angin,
ungkapan makan angin dalam kalimat tersebut bukanlah memasukkan angin ke
dalam mulut melainkan berjalan-jalan menghirup udara segar. Dengan adanya
ungkapan yang menggunakan leksikon makan di dalam bahasa Indonesia,
menandakan aktivitas makan ternyata menjadi sebuah kebutuhan yang besar dan
penting bagi masyarakat Indonesia serta begitu kayanya negara Indonesia dengan
bahan makanan.
Penelitian ini dibatasi dengan hanya meneliti ungkapan yang
menggunakan leksikon makan yang ada dalam Kamus Ungkapan Bahasa
Indonesia (KUBI) karya Abdul Chaer (2002), Kamus Ungkapan Bahasa
Indonesia (KUBI) karya J.S Badudu (2009), dan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Edisi Keempat (2008). Dasar teori yang digunakan adalah linguistik
sehingga analisis acuannya berkisar pada unsur semantik yakni semantik leksikal.
Peneliti tertarik meneliti permasalahan ini karena belum ada penelitian
sebelumnya yang meneliti ungkapan dengan leksikon makan karena ungkapan
tersebut telah mengalami perubahan makna ketika disandingkan dengan leksikon
yang mengikutinya. Ungkapan yang demikian itu merupakan konstruksi yang
unik, baik dalam hal bentuk, makna, maupun penggunaannya. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui bentuk lingual, makna idiomatikal, dan respons
penggunaan ungkapan leksikon makan di masyarakat.
B. Masalah
Dalam bagian ini akan diuraikan masalah yang menjadi fokus penelitian.
Adapun uraiannya meliputi (1) identifikasi masalah, (2) batasan masalah, dan (3)
rumusan masalah.
1. Identifikasi Masalah
Peneliti perlu melakukan pengidentifikasian masalah terlebih dahulu.
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia memiliki ciri khas tertentu
karena diikuti kata yang tidak biasa disandingkan dengan kata makan itu
sendiri sehingga akan menimbulkan makna yang rancu.
b. Penggunaan ungkapan yang menggunakan leksikon makan dalam bahasa
Indonesia sudah jarang digunakan di kalangan masyarakat sehingga akan
mengakibatkan ungkapan leksikon makan menjadi tidak populer.
c. Penutur asli bahasa Indonesia tidak semuanya mengetahui keseluruhan
ungkapan yang menggunakan leksikon makan dalam bahasa Indonesia.
d. Adanya kerusakan alam di Indonesia yang merupakan sumber pangan
masyarakat, ditakutkan bisa mengancam perkembangan khazanah ungkapan
yang unsurnya menggunakan kata makan.
2. Batasan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah, berikut adalah batasan masalah dalam
penelitian ini. Masalah yang diangkat dalam penelitian kali ini hanya mengupas
beberapa hal berikut.
a. Ungkapan yang akan dianalisis hanya ungkapan yang menggunakan leksikon
makan.
b. Sumber data dalam penelitian ini akan difokuskan pada KUBI karya Abdul
Chaer (2002), KUBI karya J.S. Badudu (2009), dan KBBI Edisi Keempat
(2008).
c. Korpus data dalam penelitian ini diambil dari contoh kalimat yang ada di
dalam KUBI karya J.S Badudu (2009), dan data buatan yang menggunakan
leksikon makan dalam bahasa Indonesia.
d. Ungkapan ini dianalisis berdasarkan bentuk lingual, makna idiomatikal, dan
respons yang dihasilkan dari ungkapan yang menggunakan leksikon makan
dalam bahasa Indonesia.
e. Bentuk lingual akan dijabarkan tidak hanya dengan bentuk senarai tetapi juga
7
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Jenis makna dalam penggunaan ungkapan leksikon makan hanya akan
dianalisis dari segi makna idiomatikalnya dan akan dijabarkan pula dari jenis
idiomnya.
g. Penelitian ini menggunakan kajian semantik leksikal.
3. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini akan dirumuskan masalah-masalah yang akan
dianalisis pada bagian pembahasan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Bagaimana bentuk lingual leksikon makan dalam ungkapan bahasa
Indonesia?
b. Bagaimana makna idiomatikal leksikon makan dalam ungkapan bahasa
Indonesia?
c. Bagaimana respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa
Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. mengkaji bentuk lingual leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia,
b. mendeskripsikan makna idiomatikal leksikon makan dalam ungkapan bahasa
Indonesia, dan
c. memperoleh respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa
Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis pada penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. ungkapan bahasa Indonesia khususnya yang menggunakan unsur
pembentuknya adalah leksikon makan,
b. cabang linguistik dalam bidang semantik leksikal mengenai ungkapan
leksikon makan dalam bahasa Indonesia, dan
c. makna idiomatikal yang terdapat pada ungkapan leksikon makan dalam
bahasa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis pada penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat
sebagai berikut:
a. dijadikan sebagai bahan pembelajaran mengenai ungkapan bahasa Indonesia
khususnya yang menggunakan leksikon makan,
b. dijadikan referensi atau acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya di
bidang linguistik khususnya cabang semantik, dan
c. melestarikan budaya bangsa, yaitu mengangkat dan memopulerkan kembali
ungkapan yang ada di Indonesia.
E. Struktur Organisasi Penelitian
Hasil dari penelitian ini akan dilaporkan dalam bentuk skripsi. Struktur
organisasi penelitian ini disusun dari bab I sampai dengan bab V. Hal ini
dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam menyajikan hasil penelitiannya dan
mencapai tujuan yang telah direncanakan. Berikut ini adalah uraian struktur
organisasi penelitian skripsi.
Pada bab I akan diuraikan mengenai latar belakang penelitian, masalah
penelitian yang di dalamnya mencakup identifikasi masalah, batasan masalah, dan
rumusan masalah. Kemudian, dilanjutkan dengan tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan struktur organisasi penelitian. Pada bagian latar belakang
dimaksudkan untuk menjelaskan alasan peneliti untuk meneliti ungkapan yang
menggunakan leksikon makan dalam bahasa Indonesia berdasarkan fakta-fakta,
9
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dijelaskan pula pentingnya masalah ungkapan yang menggunakan leksikon makan
dalam bahasa Indonesia untuk diteliti dan pendekatan untuk mengatasi masalah
ungkapan leksikon makan dalam bahasa Indonesia, baik dari sisi teoretis maupun
praktis. Pada bagian identifikasi dan batasan masalah berisi pengenalan masalah,
pembatasan masalah yang akan diteliti, pemfokusan teori, dan variabel serta
kaitan antarvariabel yang akan diteliti, sedangkan rumusan masalah dinyatakan
dalam bentuk kalimat tanya yang dapat dibuat setelah diidentifikasinya masalah
penelitian. Pada bagian tujuan penelitian menyajikan hasil yang ingin dicapai
setelah penelitian selesai dilakukan. Oleh karena itu, rumusan tujuan harus selaras
dengan rumusan masalah dan harus mencerminkan proses penelitiannya. Pada
bagian manfaat penelitian dilihat dari beberapa aspek, yaitu dari segi teori dan
segi praktik. Pada bagian struktur organisasi penelitian berisi rincian tentang
urutan penelitian dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab satu
hingga bab lima.
Pada bab II akan dipaparkan mengenai kajian pustaka berdasarkan
teori-teori yang berkaitan dengan penggunaan ungkapan leksikon makan dalam bahasa
Indonesia, penelitian terdahulu yang relevan dengan penggunaan ungkapan, dan
posisi teoretis peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Landasan
teoretis yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya (1) pengertian semantik
leksikal, (2) pengertian ungkapan, (3) pengertian bentuk lingual, dan (4) makna
idiomatikal.
Pada bab III akan dipaparkan mengenai metodologi penelitian.
Metodologi penelitian tersebut berisi penjabaran mengenai metode dan desain
penelitian, sumber data dan korpus, definisi operasional, instrumen penelitian,
prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Pada bab IV akan dijabarkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan.
Pada bab ini peneliti menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis data
dan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil analisis data. Selain itu pada bab
empat, mendiskusikan temuan dikaitkan dengan dasar teoretik yang dibahas pada
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bentuk lingual ungkapan leksikon makan, makna idiomatikal ungkapan leksikon
makan, dan respons penggunaan ungkapan leksikon makan.
Pada bab terakhir, yakni bab V berisi simpulan dan saran. Simpulan dan
saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis
temuan penelitian. Simpulan disampaikan dengan cara uraian padat dan dijelaskan
dengan singkat, jelas, dan mudah dipahami. Saran ditulis setelah simpulan yang
ditujukan kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan mengenai metode dan desain penelitian, sumber
data dan korpus, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian,
teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data. Adapun uraiannya sebagai
berikut.
A. Metode dan Desain Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan metode dan desain penelitian. Berikut
penjelasannya.
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Dengan metode deskriptif kualitatif, peneliti bisa mendeskripsikan
kelompok kata dari penggunaan ungkapan leksikon makan yang bertujuan untuk
mengetahui keterpahaman pengguna ungkapan leksikon makan. Adapun kualitatif
menurut Denzin dan Lincoln (Moleong, 2011, hlm. 5) adalah penelitian yang
menggunakan latar ilmiah, dengan maksud memaparkan fenomena yang terjadi
dengan melibatkan metode yang ada. Salah satu fenomena yang dapat menjadi
objek penelitian kualitatif adalah peristiwa komunikasi atau berbahasa karena
peristiwa ini melibatkan tuturan, makna semantik tutur, orang yang bertutur,
maksud yang bertutur, situasi tutur, peristiwa tutur, tindak tutur, dan latar tuturan
(Muhammad dalam Muhammad, 2011, hlm. 31). Menurut Bogdan dan Taylor
(dalam Moleong, 2000, hlm. 3), metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode kualitatif menjadi titik tolak
penelitian kualitatif yang menekankan kualitas (ciri-ciri data yang alami) sesuai
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14). Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan semata-mata hanya
berdasarkan fakta atau fenomena yang secara empiris hidup pada
penutur-penuturnya sehingga yang dihasilkan atau dicatat berupa perian bahasa yang biasa
dikatakan sifatnya seperti potret; paparan; seperti apa adanya (Sudaryanto, 1998,
hlm. 62). Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan
untuk membuat penyandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau
kejadian-kejadian (Destasari, 2010, hlm. 32). Kajian analisis dalam penelitian ini adalah
kajian semantik leksikal karena data penelitian yang diambil berupa ungkapan
bahasa Indonesia yang dianalisis melalui metode deskriptif kualitatif.
Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti membuat deskripsi bagaimana
pengetahuan responden tentang ungkapan yang menggunakan leksikon makan
dalam bahasa Indonesia. Peneliti ingin mengetahui respons penggunaan ungkapan
leksikon makan dalam bahasa Indonesia dari para responden. Maka dari itu,
peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif karena peneliti dapat
mendeskripsikan masalah-masalah yang berkaitan dengan penggunaan ungkapan
leksikon makan dan respons penggunaan leksikon makan yang diperoleh dari
angket.
2. Desain Penelitian
Pada bagian ini akan digambarkan desain penelitian yang akan dibuat
dengan menggunakan diagram. Desain tersebut dimulai dengan data bahan dalam
penelitian ini yakni penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa
Indonesia. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang terdiri dari tiga, yaitu
teknik catat, teknik angket, dan teknik dokumentasi tertulis. Kemudian,
dilanjutkan dengan pereduksian data. Setelah dilakukan pengumpulan data dan
pereduksian data, dilanjutkan dengan pengolahan data yang sesuai dengan
rumusan masalah penelitian dan diakhiri dengan simpulan. Desain tersebut
23
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data Bahan
Penggunaan Leksikon Makan dalam Ungkapan Bahasa Indonesia Berjumlah 80 Lema
Pengumpulan Data
1. Teknik Catat 2. Teknik Angket 3. Teknik Dokumentasi
Tertulis
Pengolahan Data
1. Bentuk lingual leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia dilihat dari komposisi (Chaer, 2008, hlm. 209), frasa (Ramlan, 2005, hlm. 138), dan klausa (Kridalaksana, 2001, hlm. 110).
2. Makna idiomatikal leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia dijabarkan dengan jenis idiom (Chaer, 2009, hlm.75). 3. Respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa
Indonesia dengan menggunakan angket.
Simpulan
1. Bentuk lingual ungkapan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia didominasi oleh komposisi verbal bermakna idiomatikal.
2. Makna idiomatikal leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia didominasi oleh jenis semi-idiom (idiom sebagian).
3. Respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia, dari empat etnik yaitu etnik Melayu Sumatera, Melayu Sulawesi, Jawa, dan Sunda tidak pernah dengar/tidak pernah tahu dan secara kseluruhan ungkapan leksikon
makan memiliki citraan negatif. Pereduksian Data
Adanya ungkapan leksikon
makan yang memiliki makna
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.1 Bagan Desain Penelitian
B. Sumber Data dan Korpus
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah KUBI karya
Abdul Chaer (2002), KUBI karya J.S. Badudu (2009), dan KBBI Edisi Keempat
(2008). Data atau korpus penelitian ini adalah ungkapan bahasa Indonesia yang
menggunakan leksikon makan. Data atau korpus penelitian ini diambil dari contoh
kalimat yang menggunakan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia
yang terdapat di KUBI karya Abdul Chaer (2002), KUBI karya J.S. Badudu
(2009), dan data buatan yang berisi ungkapan leksikon makan dalam bahasa
Indonesia.
C. Definisi Operasional
Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan yakni penggunaan leksikon
makan dalam ungkapan bahasa Indonesia (kajian semantik leksikal), berikut
adalah definisi operasional yang akan menjelaskan judul dari penelitian ini.
Ungkapan leksikon makan dalam bahasa Indonesia yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna
khusus dengan unsur pembentuknya menggunakan leksikon makan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu data dan
lembar angket. Kartu data digunakan untuk mencatat lema-lema yang didapat dari
KUBI karya Abdul Chaer (2002), KUBI karya J.S. Badudu (2009), dan KBBI
Edisi Keempat (2008). Selanjutnya, instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah lembar angket. Di dalam lembar angket ini, memuat 80 ungkapan yang
menggunakan leksikon makan dalam bahasa Indonesia. Penggunaan lembar
25
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam menjawab dan juga memudahkan peneliti dalam menganalisis data dari
para responden.
Berikut contoh format kartu data yang akan digunakan dalam penelitian
ini.
Format Kartu Data
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian pada Format Kartu Data
No. Kode
Bentuk Lingual Ungkapan
Contoh Kalimat
Makna Idiomatikal Ungkapan
Analisis
Keterangan
No. Kode : Nomor kode yang akan dianalisis
Bentuk Lingual : Ungkapan leksikon makan dalam bahasa Indonesia
Contoh Kalimat : Contoh kalimat penggunaan ungkapan leksikon makan
Makna Idiomatikal : Gabungan dua kata yang memiliki makna kiasan
Analisis : Analisis data sesuai dengan bentuk lingual ungkapan,
makna idiomatikal ungkapan, dan respons penggunaan
ungkapan leksikon makan
Selain menggunakan kartu data, instrumen pada penelitian ini juga
menggunakan lembar angket. Lembar angket ini dimaksudkan untuk mengetahui
respons para responden mengenai penggunaan ungkapan leksikon makan dalam
ungkapan bahasa Indonesia. Respons dari para responden yang dimaksud adalah
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
angket ini berisi sering dengar/sangat tahu, pernah dengar/pernah tahu, dan tidak
pernah dengar/tidak pernah tahu para responden terhadap penggunaan ungkapan
leksikon makan. Selain itu, lembar ini juga berisi ungkapan leksikon makan
mengandung citra yang positif, negatif, atau netral. Hal ini berkaitan dengan
maksud yang ingin dicapai peneliti untuk mengetahui keterpahaman ungkapan
leksikon makan di dalam masyarakat. Untuk lebih jelasnya, berikut contoh angket
yang akan digunakan dalam penelitian ini.
LEMBAR ANGKET
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Semoga Allah Swt. selalu memberkahi setiap langkah Bapak, Ibu, dan Saudara/Saudari. Aamiin.
Dengan segala hormat, saya mohon Bapak, Ibu, dan Saudara/Saudari berkenan meluangkan waktu mengisi angket ini untuk membantu penyelesaian studi saya.
Terima kasih atas bantuan Bapak, Ibu, dan Saudara/Saudari, semoga Allah Swt. memberikan pahala yang berlipat ganda. Aamiin.
Wassalam,
Baniar Dwi K.
ANGKET
MOHON DIISI DENGAN SEBENARNYA
JENIS KELAMIN : ...
USIA : ...
PENDIDIKAN : ...
PEKERJAAN : ...
BAHASA PERTAMA : ...
27
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berilah tanda centang () pada kata yang menurut Bapak, Ibu, dan
Saudara/Saudari Sering Dengar/Sangat Tahu, Pernah Dengar/Pernah Tahu,
atau Tidak Pernah Dengar/Tidak Pernah Tahu dalam berbahasa lisan atau
tulis dan juga memiliki citra Positif, Negatif, atau Netral.
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian pada Lembar Angket
No. Ungkapan
Positif Negatif Netral
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siku
Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa bagian. Berikut penjelasannya.
1. Pengumpulan data dibagi menjadi tiga, yaitu teknik catat, teknik angket, dan
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pereduksian data dilakukan pada beberapa ungkapan yang memiliki makna
serupa sehingga peneliti memasukkannya salah satunya saja.
3. Pengolahan data terdiri dari tiga bagian, yaitu mendeskripsikan bentuk lingual
leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia dilihat dari komposisi
(Chaer, 2008, hlm. 209), kategori frasa (Ramlan, 2005, hlm. 138), dan klausa
(Kridalaksana, 2001, hlm. 110), mendeskripsikan makna idiomatikal leksikon
makan dalam ungkapan bahasa Indonesia dijabarkan dengan jenis idiom
(Chaer, 2009, hlm.75), dan memperoleh respons penggunaan leksikon makan
dalam ungkapan bahasa Indonesia dengan menggunakan angket.
4. Penyimpulan data dilakukan setelah pengumpulan data dan pengolahan data.
Kemudian didapatkan hasil analisis dari penggunaan leksikon makan dalam
ungkapan bahasa Indonesia.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, dalam penelitian ini digunakan beberapa
metode. Berikut ini penjelasan dari teknik pengumpulan data yang digunakan.
1. Teknik Catat
Teknik catat dilakukan untuk mencatat dan mengumpulkan berbagai
variasi bentuk lingual leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia yang
digunakan oleh penutur asli bahasa Indonesia. Peneliti mencatat berbagai jenis
ungkapan bahasa Indonesia yang menggunakan leksikon makan diambil dari buku
KUBI karya Abdul Chaer (2002), KUBI karya J.S. Badudu (2009), dan KBBI
Edisi Keempat (2008).
2. Teknik Angket
Teknik angket merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan
data-data ungkapan yang menggunakan leksikon makan dengan cara membagi
daftar pertanyaan kepada responden agar responden bisa memberikan jawaban.
Angket yang digunakan bersifat tertutup. Jadi, dalam angket ini responden
31
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
responden dengan format jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Alasan
peneliti menggunakan angket yang bersifat tertutup untuk memudahkan para
responden dalam menjawab dan juga memudahkan peneliti dalam menganalisis
data dari para responden.
Chaer dan Agustina (2004, hlm. 64) membagi kategori responden pengisi
angket ini dipilih berdasarkan: (1) usia, terdiri dari remaja, dewasa, dan lansia; (2)
pendidikan, terdiri dari pendidikan tinggi, menengah, dan rendah; (3) seks, terdiri
dari laki-laki dan perempuan; (4) pekerjaan, terdiri dari pelajar, pegawai, dan
nonpegawai; (5) dan lain lain. Untuk mengetahui variasi bahasa penutur terhadap
penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia, peneliti memilih
responden berdasarkan satu indeks sosial yakni dari segi etnik, yang terdiri dari
etnik Melayu Sumatera, Melayu Sulawesi, Jawa, dan Sunda. Peneliti memilih
responden dari segi etnik karena peneliti ingin mengetahui sejauh mana para
penutur asli Indonesia yang terdiri dari beberapa etnik ini mengenal ungkapan
leksikon makan. Pemilihan etnik Melayu karena peneliti menduga jika ungkapan
leksikon makan ini berasal dari etnik Melayu. Di samping adanya etnik Melayu,
ada pula etnik Jawa dan Sunda. Hal ini bertujuan sebagai pembanding
penggunaan leksikon makan yang diketahui oleh penutur etnik Jawa dan Sunda
dengan penutur etnik Melayu. Meskipun Chaer dan Agustina tidak menyebutkan
kategori responden dari segi etnik secara jelas tetapi pemilihan kategori responden
ini dimaksudkan peneliti untuk mengetahui penggunaan leksikon makan jika
dilihat dari etnik tertentu.
Responden dalam penelitian dengan teknik angket ini berjumlah 50
responden yang berasal dari empat etnik berbeda. Jumlah responden terdiri dari
(1) etnik Melayu Sumatera sebanyak 23 responden, (2) etnik Melayu Sulawesi
sebanyak 7 responden, (3) etnik Jawa sebanyak 10 responden, dan (4) etnik Sunda
sebanyak 10 responden. Jumlah responden dari tiap kategori ini diambil karena
terbatasnya kemampuan dan terbatasnya waktu peneliti dalam mencari responden.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa terdapat empat kategori
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
angket untuk mengetahui respons penutur terhadap penggunaan ungkapan
leksikon makan dalam bahasa Indonesia sehingga dapat dirumuskan secara
relevan dengan konteks penggunaannya (Marisa, 2013, hlm. 31).
3. Teknik Dokumentasi Tertulis
Dokumentasi tertulis dimulai dengan semua catatan berupa lema ungkapan
yang menggunakan leksikon makan, hasil pengumpulan leksikon makan tersebut,
dan hasil analisis sementara. Teknik studi dokumentasi dilakukan pada berbagai
dokumen yang memuat tentang ungkapan, baik dari segi pengertian ungkapan
maupun kumpulan mengenai ungkapan leksikon makan. Contoh dokumen tertulis:
Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia (KUBI), Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), dan buku-buku yang berkaitan dengan ungkapan. Setelah peneliti
membaca seluruh ungkapan yang ada di dalam dokumen tertulis tersebut, peneliti
akan menyalin keseluruhan dokumen lalu mengeditnya.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya, ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar
(Patton dan Kaelan dalam Muhammad, 2011, hlm. 221).
Pertama, mencatat lema dari KUBI karya Abdul Chaer (2002), KUBI
karya J.S. Badudu (2009), dan KBBI Edisi Keempat (2008). Kemudian dari lema
ungkapan leksikon makan tersebut, akan dianalisis berdasarkan komposisi,
kategori frasa, dan klausa.
Kedua, mereduksi data. Pereduksian data dilakukan pada beberapa
ungkapan yang memiliki makna serupa sehingga peneliti memasukkannya salah
satunya saja.
Ketiga, menglasifikasikan data. Pada tahap klasifikasi data ini akan
ditemukan beberapa bentuk lingual (komposisi, frasa, dan klausa) dan juga jenis
33
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keempat, menganalisis data yang diperoleh dari penglasifikasian
kemudian dianalisis berdasarkan bentuk lingual, makna idiomatikal, dan respons
penggunaan ungkapan leksikon makan di masyarakat.
Kelima, menyimpulkan hasil analisis data secara keseluruhan yang didapat
setelah mencatat lema, menganalisis makna idiomatikal, dan menganalisis respons
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Dalam bagian penutup ini diuraikan simpulan dan saran. Adapun
uraiannya sebagai berikut.
A. Simpulan
Berdasarkan ketiga rumusan masalah penelitian mengenai penggunaan
leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia, dapat diambil simpulan
sebagai berikut.
1. Bentuk lingual penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa
Indonesia terdiri dari 80 lema ungkapan. Dari 80 lema penggunaan ungkapan
leksikon makan terdapat 73 lema yang termasuk ke dalam komposisi
bermakna idiomatikal, yang terdiri dari 64 lema berupa komposisi verbal
bermakna idiomatikal, tujuh lema berupa komposisi nominal bermakna
idiomatikal, dan dua lema berupa komposisi adjektival bermakna idiomatikal.
Selanjutnya, terdapat lima lema yang termasuk ke dalam frasa yakni frasa
verbal dan dua lema yang termasuk ke dalam klausa.
2. Makna idiomatikal penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa
Indonesia yang diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu idiom penuh
dan idiom sebagian, ditemukan data 39 lema ungkapan yang termasuk ke
dalam idiom penuh dan 41 lema ungkapan yang termasuk ke dalam idiom
sebagian. Penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia ini
dapat dikelompokkan berdasarkan bumbu dapur, organ tubuh, binatang, alam,
dan peralatan.
3. Dari hasil angket respons penggunaan leksikon makan dalam ungkapan
bahasa Indonesia menunjukkan dari seluruh responden yang berasal dari
empat etnik, yaitu etnik Melayu Sumatera, Melayu Sulawesi, Jawa, dan
`110
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam ungkapan bahasa Indonesia dengan persentase 48% dan secara
keseluruhan penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia
memiliki citraan negatif. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan leksikon
makan dalam ungkapan bahasa Indonesia lebih banyak yang tidak didengar
atau tidak diketahui oleh masyarakat dibandingkan dengan yang sering
mereka dengar dan yang pernah mereka dengar. Hal ini menunjukkan bahwa
ungkapan-ungkapan yang menggunakan leksikon makan belum populer di
masyarakat.
B. Saran
Saran hasil penelitian disusun berdasarkan pada kesimpulan dan hasil
analisis yang telah dikemukakan sebelumnya. Saran yang peneliti usulkan
sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang ingin melakukan
penelitian selanjutnya. Adapun saran yang diajukan sebagai berikut.
1. Penelitian penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia
yang peneliti analisis masih terbatas, penelitian selanjutnya diharapkan dapat
menganalisis dengan kajian semantik lainnya, seperti semantik kognitif dan
semantik generatif atau dengan kajian lainnya, seperti antropolinguistik atau
etnosemantik yang bisa dikaitkan dengan budaya di Indonesia yang
mengakibatkan ungkapan tersebut lahir.
2. Sumber data dalam penelitian penggunaan leksikon makan dalam ungkapan
bahasa Indonesia hanya diambil dari Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
mengambil sumber data melalui konteks kalimat yang diambil dari
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J. S. (2009). Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Jakarta: Buku Kompas.
Chaer, A. (2002). Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, A. (2009). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, A. & Leonie, A. (2004). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa IndonesiaEdisi
Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Destasari, S. U. (2010). Penggunaan Nama Binatang dalam Ungkapan Bahasa
Indonesia. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Djajasudarma, F.(2006). Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan
Kajian. Bandung: PT Refika Aditama.
Hermawan, G. (2007). Ungkapan yang Menggunakan Kata Mata dalam Bahasa
Indonesia. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Kridalaksana, H. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
112
Baniar Dwi Kustantia, 2014
Penggunaan Leksikon Makan Dalam Ungkapan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Marisa, D. (2013). Pemakaian Ungkapan Kata Hati dalam Ungkapan Bahasa
Indonesia. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Moleong, L. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhammad. (2011). Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Muslich, M. (2008). Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Pateda, M. (2010). Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.
Puspitarini, M. (2012). Idiom Antar Suyatno Jadi Doktor. Okezone.com [Online]. Tersedia di: http://m.okezone.com/read/2012/07/09/373/661004. [Diakses 15 Oktober 2013].
Ramlan, M. (2001). Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Karyono.
Ramlan, M.(2005). Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: Karyono.
Saidi, A. I. (2006). Bahasaku Mengapa Tubuhku. Pikiran Rakyat, 25 Februari.
Santi, N. (1992). Organ Tubuh sebagai Pembentuk Ungkapan dalam Bahasa
Indonesia. (Skripsi).Universitas Indonesia, Jakarta.
Setiawan, H. (2005). Bahasa Menunjukkan Satwa. Pikiran Rakyat, 24 September.
Sitaresmi, N.& Mahmud F. (2011). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Bandung: UPI Press.
Sudaryanto. (1998). Metode Linguistik Bagian Kedua: Metode dan Aneka Teknik