• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN

KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Seni Musik

Oleh

Tema Puspa Dewi

0807500

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

APLIKASI PENDEKATAN ”PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN

KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Bandung, Januari 2013

Skripsi ini disetujui oleh:

Pembimbing I

Dr. Dewi Suryati Budiwati, S.Sen, M.Pd

NIP. 196204221986092001

Pembimbing II

Nanang Supriatna, S.Sen, M.Pd.

NIP. 196106011986011001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik

Nanang Supriatna, S.Sen, M.Pd.

(3)

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul APLIKASI

PENDEKATAN ” PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA

SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG ini sepenuhnya benar-benar

karya sendiri, atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko apabila ditemukan

adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.

Bandung, Januari 2013

Yang membuat pernyataan,

(4)

i

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum warrahmatullah wabarakatuh.

Segala puji dan syukur bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta

salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan dan teladan kita, Nabi

Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan semoga sampai kepada kita semua.

Subhanallah walhamdulillah atas berkat rahmat dan ridha-Nya skripsi ini

terselesaikan, adapun judul skripsi yang telah disusun berjudul APLIKASI

PENDEKATAN ”PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA

SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG, dimana penelitian ini peneliti

bereksperimen tentang aplikasi pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih

kepada anak sekolah kelas VII di SMPN 29 Bandung. Dengan harapan hasil

penelitian ini berdayaguna bagi kebijakan formal dalam menerapkan metodologi

pembelajaran seni khususnya tentang musik di sekolah.

Berawal dari fitrah seorang manusia yang tak luput dari kesalahan, peneliti

mohon maaf jikalau dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan

keterbatasan pengetahuan ataupun kesalahan penulisan dan sesuatu yang kurang

dimengerti. Maka dari itu peneliti berharap ada saran dan kritik yang membangun

sebagai bahan evaluasi demi menuju langkah ke depan yang lebih baik lagi.

Wassalaamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Bandung, Januari 2013

(5)

ii

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulilah tiada kata terindah selain puji serta ungkapan rasa syukur ke

Hadirat Ilahi Rabbi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Skripsi ini terselesaikan karena dorongan, semangat dan doa banyak pihak.

Adapun ucapan terima kasih yang ingin disampaikan kepada:

1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, ridho dan hidayahnya bagi

peneliti untuk menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia

Bandung, serta peneliti diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas

akhir yang berupa skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan.

2. Kedua orang tua yang telah memberi doa dan dukungan selama kuliah.

3. Ibu Dr. Dewi Suryati Budiwati, S.Sen, M.Pd. selaku pembimbing I yang

hebat, sabar memberi bimbingan dan membantu dalam menyelesaikan skripsi

walau dalam keadaan sakit.

4. Bapak Nanang Supriatna, S. Sen., M.Pd. Selaku pembimbing II sekaligus

ketua jurusan Pendidikan Seni Musik.

5. Pembimbing akademik Drs. Joseph Labre Hestyono Muradi. M.Sn yang

membimbing saya dari awal masuk kuliah sampai selesai.

6. Penguji Drs. Zujadi Ansor. M.Pd., Suwardi Kusmawardi, S. Kar., M.Sn. dan

Drs. Agus Firmansyah., M.Pd yang telah memberikan ilmunya sehingga

(6)

iii

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Staf pengajar jurusan Pendidikan Seni Musik UPI Bandung yang selalu

memberikan motivasi dan dukungan selama perkuliahan sampai

menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Nyi Euis selaku guru SBK di SMPN 29 Bandung yang bersedia membantu

dalam proses penelitian.

9. Semua teman dan pihak terkait yang tidak bisa disebutkan namanya satu

persatu yang telah memberikan dukungan dan bantuan secara langsung

maupun tidak kepada peneliti.

Akhir kata peneliti berharap semoga amal baik semua pihak mendapat

imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Jazzakallahu.

Bandung, Januari 2013

(7)

iv

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

(8)

v

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………...i

UCAPAN TERIMA KASIH ………ii

ABSTRAK ………....iv

DAFTAR ISI………...v

DAFTAR TABEL…….………...x

DAFTAR LAMPIRAN………xii

BAB I PENDAHULUAN………...1

A. Latar Belakang ……….………...……… 1

B. Rumusan Masalah ……….……….. 6

C. Tujuan Penelitian ………...……. 6

D. Manfaat Penelitian ……….. 7

E. Hipotesis……….. 8

F. Metode Penelitian ………. 8

G. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelititan ………..………… 9

H. Teknik Pengumpulan Data ……… 10

I. Sistematika Penulisan ………...…. 11

BAB II LANDASAN TEORI………..12

A. Pembelajaran ………...………. 12

1. Hakekat Pembelajaran ………..………... 12

(9)

vi

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Hasil Belajar ……….……….. 15

b. Model Pemprosesan Informasi ………... 17

c. Model Personal ………...………...………. 17

2. Empat Unsur Pembelajaran PAKEM ………..23

3. Pembelajaran Model PAKEM dari Sisi Guru dan Murid ………. 24

(10)

vii

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Hubungan PAKEM dengan Pembelajaran Kawih ………. 28

BAB III METODE PENELITIAN………...………..29

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ……… 29

B. Metode dan Desain Penelitian ……… 30

C. Definisi Operasional ………...………... 31

D. Variabel Penelitian ………. 32

E. Instrumen Penelitian ………...………... 33

F. Teknik Pengumpulan Data ……… 34

1. Observasi ………... 34

2. Angket ………... 34

3. Studi Pustaka ………. 34

4. Dokumentasi ………. 34

5. Tes ……… 34

a. Validitas butir soal ……….…………. 35

b. Tes untuk melakukan reabilitas ……….………. 37

c. Cara menentukan daya pembeda ……….……… 38

d. Indeks kesukaran ……….……… 39

G. Prosedur Penelitian ………... 39

1. Tahap Persiapan ……… 39

2. Tahap Penelitian ……… 40

3. Tahap Akhir ………... 40

(11)

viii

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Uji Normalitas ………..……….. 41

a. Pengelompokan Pertanyaan Negatif ……….50

b. Pengelompokan Pertanyaan Positif ………...52

c. Gambaran Hasil Pertanyaan Negatif ……….54

d. Gambaran Hasil Pertanyaan Positif ………..55

2. Proses Pembelajaran Pelaksanaan Pendekatan PAKEM ………….………..57

a. Jadwal Kegiatan ………..……..………57

b. Penerapan Pendekatan PAKEM ……...……….……….…….58

c. Evaluasi Pembelajaran ………..61

3. Analisis Lembar Observasi ……….62

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru ………62

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ………...63

4. Analisis Data Pretest ………..…………..………...64

a. Uji Normalitas ……….….……...………65

(12)

ix

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata ………..………..…...67

5. Analisis Data Indeks Gain ……….………..……69

a. Uji Normalitas ……….…………...70

b. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata ………..…….71

B. Pembahasan………...73

1. Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Kawih ………..73

2. Pemilihan Materi Kawih ………..…..74

3. Deskripsi Pembelajaran Kawih dan Hasil Belajar………..75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………...………77

A. Kesimpulan ………..………..…………..77

B. Saran ……….…………..……….78

DAFTAR PUSTAKA………...…………79

(13)

x

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

3.1.Desain Penelitian ...30

3.2.Klasifikasi Koefisien Validitas ...36

3.3.Klasifikasi Koefisien Reablitias ...37

3.4.Klasifikasi Daya Pembeda …...38

3.5.Klasifikasi Indeks Kesukaran ...39

3.6.Ketentuan Pemberian Skor Pernyataan Skala Sikap…..……….44

3.7.Hasil Uji Coba Instrumen PG Validitas...45

3.8.Hasil Uji Coba Instrumen PG Daya Pembeda...45

3.9.Hasil Uji Coba Instrumen PG Indeks Kesukaran...46

3.10. Hasil Uji Coba Instrumen Uraian Validitas ……….46

3.11. Hasil Uji Coba Instrumen Uraian Daya Pembeda……….47

3.12. Hasil Uji Coba Instrumen Uraian Indeks Kesukaran...48

4.1.Hasil Pengelompokan Pertanyaan Negatif Kelas Kontrol ...50

4.2.Hasil Pengelompokan Pertanyaan Negatif Kelas Eksperimen...51

4.3.Hasil Pengelompokan Pertanyaan Positif Kelas Kontrol………52

4.4.Hasil Pengelompokan Pertanyaan Negatif Kelas Eksperimen………53

4.5.Gambaran Hasil Angket Pertanyaan Negatif...54

4.6.Gambaran Hasil Angket Pertanyaan Positif………55

4.7.Jadwal Kegiatan Pembelajaran Penelitian...57

4.8.Aktifitas Guru dalam Proses Pembelajaran...62

4.9.Aktifitas Guru dalam Proses Pembelajaran...63

(14)

xi

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.11. Uji Normalitas Pretes……...65

4.12. Uji Homogenitas Pretes...66

4.13. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata ...68

4.14. Statistik Deskriptif Indeks Gain...69

4.15. Uji Normalitas Indeks Gain………..70

(15)

xii

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Program Pembelajaran Kawih di SMPN 29 Bandung………....82

1.1. Silabus Pembelajaran...83

1.2. Kisi-kisi Pretes………...84

1.3. Kisi-kisi Postes………...89

1.4. Soal Pretes…...94

1.5. Soal Postes………...97

1.6. Kunci Jawaban Pretes…………...100

1.7. Kunci Jawaban Postes...102

1.8. Angket Siswa...104

1.9. RPP………...106

LAMPIRAN B

Dokumen Visual Pembelajaran Kawih di SMPN 29 Bandung………...110

2.1 Notasi Karatagn Pahlawan……...111

2.2Notasi Cinta Nusa...112

2.3Foto-Foto Kegiatan Belajar Mengajar...113

2.3.1 Gambar Kegiatan Absensi………...113

2.3.2 Kegiatan menyampaikan materi……..………114

2.3.3 Mencatat materi………115

3 2.3.4 Siswa memperkhatikan contoh dari guru………116

4 2.3.5 Siswa berbaris...………117

5 2.3.6 Persiapan Game ...………118

6 2.3.7 Proses Game ………119

7 2.3.8 Proses Game ………120

(16)

1

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional

yang ikut menentukan perkembangan pola pikir suatu negara. Hal tersebut

dikarenakan pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat meningkatkan

kualitas sumberdaya manusia. Untuk tercapainya suatu pendidikan maka dalam

pendidikan tersebut akan terjadi proses pembelajaran.

Pembelajaran tersebut merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

memfasilitasi dan meningkatkan kualitas belajar pada diri peserta didik. Oleh

karena pembelajaran merupakan upaya untuk memfasilitasi dan meningkatkan

proses belajar maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis belajar

serta hasil belajar tersebut. Pembelajaran harus menghasilkan belajar tetapi tidak

semua proses belajar terjadi karena pembelajaran. Proses belajar terjadi juga

dalam konteks interaksi sosial dalam lingkungan masyarakat.

Sesuai dengan pernyataan di atas, maka pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan kemahiran, serta pembentukan sikap pada peserta didik.

Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah ”proses untuk membantu

peserta didik agar dapat belajar dengan baik” (Winataputra, 2008:18).

Untuk mencapai tujuan pendidikan, pembelajaran harus dilengkapi dengan

(17)

2

dikatakan oleh Sukandi (2003:39), adalah cara umum dalam memandang

permasalahan atau objek kajian. Sedangkan pendekatan pembelajaran dapat

diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran,

yang merujuk pada terjadinya suatu proses yang di dalamnya mewadahi,

menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan

teoretis tertentu.

Beberapa pendekatan dalam proses pembelajaran diantaranya contextual

teaching and learning (CTL), pendekatan keterampilan, dan pendekatan PAKEM.

PAKEM adalah pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan

(Ambarjaya, 2008: 51). PAKEM adalah pendekatan yang memungkinkan peserta

didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan pemahaman dalam

belajar (Asmani, 2011: 59).

PAKEM adalah sebuah pengembangan dari kata AJEL (Active Joyful and

Effective Learning). Pada tahun 1999, metode ini dikenal dengan istilah PEAM

(Pembelajaran Efektif,Aktif, dan Menyenangkan). Pada hakikatnya,

landasan-landasan teori yang digunakan PAKEM adalah mengambil teori-teori tentang

active learning atau pembelajaran aktif. Konsep ini didasari pada keyakinan

bahwa hakikat belajar adalah proses membangun makna atau pemahaman

terhadap pengalaman dan informasi yang disaring dengan persepsi, pikiran, dan

perasaan. Dengan demikian siswa harus aktif untuk mencari informasi,

pengalaman, maupun keterampilan tersebut, dalam rangka membangun sebuah

(18)

3

Pada keterangan di atas peneliti beranggapan bahwa pendekatan PAKEM

ini menjadi sebuah jawaban dari permasalahan pembelajaran. Diharapkan setelah

penerapan pendekatan ini semua permasalahan pembelajaran seperti, anak merasa

bosan, anak merasa tidak semangat, dan anak kurang merespon materi

pembelajaran dapat teratasi. Dengan pendekatan ini guru berusaha untuk menjadi

pengajar yang kreatif, efektif dalam menggunakan jam pelajaran, bahan, maupun

media pembelajaran, dan berusaha menciptakan kondisi pembelajaran yang

menyenangkan. Sehingga siswa aktif dalam proses KBM, juga merasa nyaman

dan menyenangkan.

Berdasarkan pengalaman mengajar peneliti ketika PPL di SMPN 29

Bandung, dalam menyampaikan materi pembelajaran kawih (yang merupakan

penjabaran dari kompetensi dasar ”Menunjukkan sikap apresiatif terhadap

keunikan seni musik daerah setempat”) ternyata siswa terlihat bosan dan merasa

ketinggalan zaman ketika belajar musik daerah, khususnya kawih. Mereka

beranggapan bahwa musik tradisional adalah musik yang ketinggalan zaman dan

tidak menyenangkan. Siswa merasa awam mendengar dan mempelajari kawih.

Padahal, sebagai bangsa Indonesia khususnya masyarakat Sunda, perlu

mengetahui dan menanamkan rasa cinta terhadap budayanya sendiri karena

kebudayaan merupakan unsur pokok dalam pembangunan suatu bangsa.

Pernyataan di atas senada dengan yang pernah dikatakan oleh bung Hatta,

yang tertuang dalam salah satu media publikasi Rabu, 13 Juni 2001 menyebutkan:

(19)

4

Bangsa yang demikian pada gilirannya akan runtuh, baik disebabkan kuatnya tekanan pengaruh dari luar maupun oleh pengeroposan dalam tubuhnya sendiri.” (Kompas, 13 Juni 2001: 5).

Dari pernyataan di atas, akan berpengaruh terhadap sikap seseorang, dan

menjadikan sebuah penerangan yang menjelaskan tentang kelemahan moral dan

sikap bangsa kita. Sudahkah kita mendasari pembangunan bangsa kita dengan

berakar pada nilai fundamental budaya bangsa kita sendiri? Kemudian, akankah

bangsa kita ini menjadi bangsa yang runtuh karena kita meninggalkan budaya

bangsa kita sendiri?

Berdasarkan penjelasan tersebut diharapkan kita dapat membangkitkan

kebudayaan tradisional, menanamkan rasa dan nilai-nilai yang terkandung dalam

kesenian daerah dimulai dari pendidikan dalam sekolah. Untuk merealisasikan

harapan di atas peneliti mencoba untuk mengajarkan kawih kepada siswa SMP,

dengan maksud untuk membenihkan dan memperkenalkan secara langsung seni

budaya daerah Sunda yang dalam hal ini difokuskan pada pembelajaran kawih

Sunda, karena materi yang telah dipilih dianggap bisa mewakili rasa kedaerahan

dan lebih sederhana, selain lebih mudah untuk dipelajari anak seusia tingkat SMP

dari pada pembelajaran tembang yang lebih rumit dan terlalu sulit untuk dipelajari

anak tingkat SMP.

SMPN 29 Bandung adalah salah satu sekolah menengah pertama negeri

yang ada di kota Bandung. SMPN 29 Bandung terletak di wilayah utara kota

Bandung, tepatnya di Jl. Geger Arum no. 11 Bandung, yang sekaligus dijadikan

(20)

5

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru seni musik SMPN 29

Bandung lewat wawancara dan pengalaman mengajar peneliti di sekolah tersebut

selama PPL di semester genap 2011/2012, ditemukan beberapa kendala yang

dihadapi pada proses pembelajaran seni musik khususnya materi pembelajaran

vokal daerah yang umumnya terjadi di sekolah tersebut, diantaranya yaitu;

1. Minat belajar siswa terhadap pelajaran ini masih rendah;

2. Usaha guru dalam memberikan materi kurang maksimal;

3. Fasilitas belajar kurang memadai;

4. Pembelajaran yang dilakukan dengan model yang sama menyebabkan

terjadinya penurunan minat dan motivasi belajar siswa. Perlu dilakukannya

penerapan inovasi-inovasi pembelajaran yang dapat meningkatan minat dan

motivasi belajar siswa sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

Sebagai langkah awal penelitian, maka digunakan sebuah strategi yang

dianggap dapat membawa kondisi pembelajaran kearah yang lebih kondusif dan

lebih baik. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah PAKEM. Dengan

pendekatan PAKEM diharapkan pembelajaran kawih bagi siswa SMP menjadi

lebih baik dan lebih menyenangkan. Berdasarkan paparan masalah di atas, peneliti

berniat untuk membuat penelitian yang berjudul “Aplikasi pendekatan

”PAKEM” dalam pembelajaran kawih pada siswa kelas VII SMPN 29

Bandung”. Peneliti berharap hasil dari penelitian bisa berguna bagi metodologi

(21)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan penelitian yang dikaji

adalah “Bagaimana aplikasi pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih pada

siswa kelas VII SMPN 29 Bandung?”

Secara rasional masalah-masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian berikut:

1. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran kawih yang menggunakan

pendekatan PAKEM dan yang tidak menggunakan?

2. Apakah aplikasi pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dibanding pembelajaran tradisional?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini maka

tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

a. Menerapkan aplikasi pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih pada

siswa kelas VII SMPN 29 Bandung”.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran kawih yang menggunakan

pendekatan PAKEM dan yang tidak menggunakan.

b. Mendapatkan data dan mengetahui peningkatan belajar siswa yang

(22)

7

pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih pada siswa kelas VII SMPN

29 Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian diharapkan mempunyai manfaat yang baik bagi penulis

maupun pembaca. Adapun manfaat setelah penelitian selesai sebagai berikut:

1. Civitas akademik

a. Mahasiswa Seni Musik

Bagi mahasiswa hasil penelitian ini secara keseluruhan diharapkan dapat

memberikan masukan kepada mahasiswa sebagai calon guru mata pelajaran seni

budaya dalam rangka pengembangan diri dan peningkatan mutu pendidikan serta

pembelajaran yang menarik dan efektif.

b. Dosen Seni Musik

Bagi dosen seni musik penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan

dan masukan untuk mencetak mahasiswa sebagai calon pendidik yang baik.

Pendidik yang tidak hanya memperhatikan materi saja dalam pelaksanaannya, tapi

memperhatikan juga cara menyampaikan materi tersebut dengan cara yang baik.

Sehingga terbentuk seorang pendidik yang professional.

1. Lembaga Pendidikan

Bagi lembaga sekolah dapat memberi masukan untuk pembelajaran kawih

dengan menggunakan model PAKEM untuk mempermudah proses pembelajaran.

Juga bagi siswa hasil penelitian ini kiranya dapat menambah wawasan dalam

(23)

8

meningkatkan kualitas pendidikan dalam mencetak guru yang profesional dan

sebagai bahan referensi untuk dunia akademisi selanjutnya.

E. Hipotesis

Hipotesis yang ditetapkan peneliti adalah respon siswa terhadap

pembelajaran kawih masih baik, tergantung pada penyampaian pengajar

memberikan materi dan dengan mengunakan aplikasi pendekatan PAKEM, proses

pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan, karena bila belajar

menyenangkan akan meningkatkan rasa ingin tahu dan kreatif siswa terhadap

pelajaran yang sedang diajarkan, namun tidak hanya menyenangkan tetapi efektif.

Hasil dari aplikasi pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih pun lebih baik

dan meningkatkan hasil belajar siswa.

F. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan

kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi experimental). Pendekatan

kuantitatif digunakan sebagai acuan dasar penelitian, pengumpulan dan

pengolahan data. Menurut Istianti (2010: online), menyebutkan bahwa:

pendekatan kuantitatif merupakan metode pemecahan masalah yang terencana dan cermat, dengan desain yang tersusun ketat, pengumpulan data secara sistematis terkontrol, dan tertuju pada penyusunan teori yang disimpulkan secara induktif dalam kerangka pembuktian hipotesis secara empiris.

Sehingga hasil dari penelitian ini merupakan bukti-bukti penelitian berupa

(24)

9

Metode eksperimen semu pengontrolannya tidak sepenuhnya disamakan,

dari dua kelas yang akan diambil sebagai kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen diadakan pengukuran kecerdasan dari masing-masing kelas.

G. Lokasi, Populasi dan Sample Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah salah satu sekolah menengah pertama negeri

yang ada di kota Bandung yaitu SMPN 29 Bandung yang terletak diwilayah utara

kota Bandung, tepatnya di Jl. Geger Arum no. 11 Bandung.

Menurut Sugiono (2010: 61) ”populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Peneliti memilih populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas

VII SMPN 29 Bandung.

Pemilihan sampel penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan

cara purposive sampling atau sampling pertimbangan (Sudjana, 2005: 168).

Teknik ini dipilih untuk menentukan seseorang menjadi sampel atau tidak karena

tujuan tertentu, misalnya dengan pertimbangan yang dimiliki peneliti dalam usaha

memperoleh informassi yang relevan dengan tujuan penelitian.

Pemilihan teknik purposive sampling bertujuan untuk penghematan biaya,

waktu, dan tenaga. Adapun responden yang diambil sebagai sampel data dalam

penelitian ini dipilih dua kelas. Satu kelas menjadi kelas eksperimen dan satu

(25)

10

adalah kelas VII A dan yang menjadi kelas kontrol adalaah kelas VII B di SMP

Negeri 29 Bandung.

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi yaitu metode pengumpulan data melalui pengamatan atau

peninjauan secara langsung di lokasi penelitian, agar memperoleh berbagai data

yang konkret.

2. Kuesioner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memperi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab dan peneliti akan tahu apa yang diharapkan dari responden.

3. Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mencari teori atau pemahaman dari data

yang diteliti. Studi pustaka dapat berupa buku-buku, majalah, koran, surat kabar,

dan lain-lain.

4. Dokumentasi

Salah satu pengumpulan data yang cukup penting untuk

mendokumentasikan berbagai kegiatan peneliti di lapangan.dokumetasi salah satu

(26)

11

I. Sistematika penulisan

Agar penulisan dalam penelitian skripsi mengarah pada maksud yang

sesuai dengan judul, maka penulis menyusun berdasarkan sistematika yang telah

ditentukan dalam Pedoman Karya Tulis Ilmiah UPI 2011. Rincian dari sistematika

tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, meliputi: Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis, Metode Penelitian,

Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Sistematika

Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI, ruang lingkupnya membahas tentang:

Penjelasan pembelajaran, penjelasan PAKEM, penjelasan kawih.

BAB III METODE PENELITIAN, mengemukakan: Populasi dan Sample

Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Tahap

Penelitian, Teknik Pengumpulan Data.

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, Hasil Penelitian

dan Pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, membahas tentang kesimpulan

(27)

29

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sample Penelitian

1. Lokasi

Lokasi dalam penelitian ini adalah salah satu sekolah menengah pertama

negeri yang ada di kota Bandung yaitu SMPN 29 Bandung, yang terletak

diwilayah utara kota Bandung, tepatnya di Jl. Geger Arum no. 11 Bandung.

2. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

29 Bandung. Jumlah keseluruhan kelas VII ada 10 kelas, dengan jumlah total

siswa ada 370 orang.

3. Sampel

Pemilihan sampel penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan cara

purposive sampling atau sampling pertimbangan. Pemilihan teknik purposive

sampling yang dipilih peneliti bertujuan untuk penghematan biaya, waktu, dan

tenaga. Adapun responden yang diambil sebagai sampel data dalam penelitian ini

dipilih dua kelas yaitu kelas VII A dan kelas VII B, dengan satu kelas menjadi

kelas eksperimen dan satu kelas lainnya menjadi kelas kontrol. Kelas yang

menjadi kelas eksperimen adalah kelas VII A dan yang menjadi kelas kontrol

adalah kelas VII B. Jumlah siswa dari masing-masing kelas ada 34 orang, maka

(28)

30

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment

eksperimen semu yang diadopsi dari model Arikunto (2009: 210). Desain ini

mempunyai kelompok kontrol untuk mengontrol variabel yang mempengaruhi

pelaksanaan eksperimen, walaupun tidak dapat berfungsi sepenuhnya. Desain

penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest. Adapun skema desain

penelitian yang digambarkan dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Pretest Variabel bebas Posttest

(R) E O1 X O2

(R) K O1 O2

Keterangan:

(R) E : kelas eksperimen

(R) K : kelas kontrol

O1 : tes awal (pretest) kelompok eksperimen dan kelas kontrol

O2 : tes akhir (postest) kelompok eksperimen dan kelas kontrol

X : perlakuan kelompok eksperimen dengan menggunakan model pakem

Penelitian eksperimen semu ini peneliti mengambil sampel dari dua

kelompok, yaitu kelas VII A dan kelas VII B. Kelas VII A dijadikan sebagai kelas

(29)

31

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan metode pembelajaran konvensional (non PAKEM), sedangkan

kelas eksperimen menggunakan metode PAKEM. Hal ini bertujuan untuk

mengukur sejauh mana tingkat keefektifan metode PAKEM yang diterapkan pada

kelas eksperimen berpengaruh besar pada peningkatan minat belajar siswa

dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang kurang tepat, peneliti memberikan

penjelasan mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan

judul, yaitu aplikasi pendekatan PAKEM dalam pembelajaran kawih pada siswa

kelas VII SMPN 29 Bandung. Berikut beberapa definisi istilah-istilah yang

digunakan dalam penelitian ini:

1. Aplikasi adalah penggunaan, penerapan. (KBBI, 2005: 61).

2. Pendekatan pembelajaran merupakan skenario pembelajaran yang akan

dilaksanakan guru, dengan menyusun dan memilih model pembelajaran,

strategi pembelajaran, dan metode pembelajaran, maupun keterampilan

mengajar tertentu, dalam rangka mencapai suatu tujuan pembelajaran.

(Asmani, 2005: 109).

3. PAKEM singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan yaitu sebuah pendekatan yang memungkinkan peserta didik

mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap,

menggunakan berbagai sumber agar pembelajaran lebih menarik. PAKEM

(30)

32

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beragam untuk mengembangkan pemahaman dalam belajar (Asmani, 2011:

59).

4. Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru untuk

membelajarkan siswa yang belajar. (Ruhimat, 2009:120).

5. Kawih adalah bentuk seni suara atau bentuk sekar yang terikat olek ketukan,

irama, tempo, dan wiletan.(Sutrisno, 2011: 8).

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2002: 31). Peneliti

menggunakan dua variabel sebagai objek penelitian yaitu variabel bebas adalah

model pembelajaran untuk kelas eksperimen yang menggunakan model PAKEM

singkatan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Sedangkan

kelas kontrol adalah kelas yang menggunakan model tradisional dan variabel

terikatnya adalah peningkatan kemampuan siswa pada pelajaran.

Setelah menetapkan sampel, lalu dilakukan tes awal pada kedua sampel

yaitu kelas eksperimen dan kelompok pembanding yaitu kelas kontrol untuk

mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa dari kedua kelas yang berbeda

tersebut. Setelah dilakukan tes awal dan diketahui nilai awal kemampuan siswa

pada kedua sampel, kemudian selanjutnya adalah pemberian perlakuan

(31)

33

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kontrol tetap menggunakan metode konvensional. Setelah melakukan uji coba dan

memberikan pembelajaran pada kedua kelas dengan menggunakan metode yang

berbeda, selanjutnya dilaksanakan tes akhir untuk mengetahui dan mengukur ada

atau tidaknya perubahan perilaku siswa terhadap materi pembelajaran kawih.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu peneliti di dalam menggunakan

suatu metode pengumpulan data (Arikunto, 2010: 101). Untuk memperoleh data

tersebut diperlukan instrumen yang tepat, salah satu tujuan dibuatnya instrumen

penelitian ini untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap mengenai

hal-hal yang ingin dikaji dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini diantaranya, observasi, angket, dokumen juga tes kemampuan awal

dan tes akhir.

1. Observasi digunakan untuk mengetahui kondisi yang sesuai sebelum dan

selama proses penelitian berlangsung.

2. Wawancara digunakan sebagai arahan dalam melaksanakan penelitian. Hal

tersebut meliputi kurikulum yang berlaku dan pembelajaran yang akan

dilaksanakan bertepat di kelas yang benar.

3. Dokumentasi bertujuan untuk merekam penelitian yang meliputi proses

pembelajaran, penampilan dan hasil pembelajaran anak.

4. Tes dilakukan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang

(32)

34

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berfungsi untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam

pembelajaran kawih.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Teknik yang pertama dipergunakan dalam penelitian adalah observasi.

Observasi pertama dilakukan dengan mengunjungi guru seni budaya di SMPN 29

Bandung, mengenai proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

2. Angket

Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui respon mereka terhadap

pelajaran kawih sesudah penelitian.

3. Studi pustaka

Studi pustaka sebagai referensi dalam penulisan laporan penelitian. Data

dan informasi diperoleh dari hasil membaca koran, skripsi, internat, buku-buku

penelitian dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

4. Dokumentasi

Salah satu pengumpulan data yang cukup penting untuk

mendokumentasikan berbagai kegiatan peneliti di lapangan. Dokumetasi salah

satu bukti bahwa penelitian tersebut benar-benar dilaksanakan.

5. Tes

Dalam penelitian ini tes yang digunakan termasuk tes hasil belajar, yaitu

tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari

(33)

35

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dilakukan sebelum perlakuan untuk mengukur kemampuan awal kelas dan

tes akhir (Posttest), yaitu tes yang dilakukan setelah perlakuan, untuk mengukur

hasil belajar siswa. Hal ini dilakukan karena peneliti ingin mengamati sejauh

mana perbedaan hasil belajar tersebut terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran

dilangsungkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pretes dilaksanakan di

awal pertemuan atau pembelajaran, untuk mengukur kemampuan awal siswa,

sementara itu postes dilakukan setelah pembelajaran (setelah diberikan perlakuan

pada kelas eksperimental) dilakukan.

Arikunto (2006: 150) menjelaskan bahwa ”Tes adalah serentetan

pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan intelegasi, kemampuan atau bekal yang dimiliki oleh

individu atau kelas”.

Untuk mengetahui kualitas instrumen tes tersebut, maka sebelumnya

dilakukan uji coba instrumen terhadap siswa. Instrumen yang berkualitas dapat

ditinjau dari beberapa hal diantaranya validitas, realibilitas, indeks kesukaran, dan

daya pembeda.

a. Validitas butir soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006: 168). Menurut Ruseffendi,

(1993: 132) “suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen itu, untuk maksud

dan kelas tertentu, mengukur apa yang semestinya diukur, derajat ketetapannya

besar, validitasnya tinggi”. Validitas suatu instrumen berkaitan dengan untuk apa

(34)

36

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyatakan bahwa suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas

tinggi.

Menurut Suherman (2003:102), bahwa salah satu cara yang dapat

digunakan untuk kevalidan instrumen ialah dengan menggunakan rumus korelasi

product moment dengan angka kasar, yaitu

  

= Jumlah kuadrat dari skor butir soal

Y

= Jumlah skor total

2 Y

= Jumlah kuadrat dari skor total

Dalam hal ini nilai r diartikan sebagai koefisien validitas (Suherman, XY

2003: 113). Sehingga kriterianya sebagai berikut:

Tabel 3.2

Klasifikasi Koefisien Validitas

(35)

37

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,90 rXY 1,00 Validitas sangat tinggi

0,70r 0,90 XY Validitas tinggi

0,40r 0,70 XY Validitas sedang

0,20r 0,40 XY Validitas rendah

0,00r 0,20 XY Validitas sangat rendah

b. Tes untuk melakukan reabilitas

Formula Spearman-Brown

X = kelompok data belahan pertama

2

X = kelompok data belahan kedua

Tolak ukur untuk menginterpretasikan koefisien reliabilitas alat evaluasi dapat digunakan tolak ukur yang diungkapkan Guilford (Suherman, 2003: 139) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

koefisien reliabilitas

Koefisien reliabilitas Keterangan

Derajat reliabilitas sangat rendah

Derajat reliabilitas rendah

(36)

38

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Cara menentukan daya pembeda

Daya pembeda adalah Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah

A B

JB = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar, atau

jumlah benar untuk kelompok atas

B

JB = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar, atau

jumlah benar untuk kelompok bawah

A

JS = jumlah siswa kelompok atas (higher group atau upper group)

B

JS =jumlah siswa kelompok bawah (lower group)

(37)

39

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Indeks kesukaran

Klasifikasi indeks kesukaran yang digunakan adalah sebagai berikut

(38)

40

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis untuk melaksanakan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian

b. Melakukan wawancara kepada guru seni budaya untuk memilih sampel

c. Menyusun silabus dan rencana pembelajaran

d. Membuat instrumen penelitian

e. Mengurus surat perizinan untuk uji instrumen dan melaksanakan penelitian di

sekolah

f. Melakukan uji instrumen

2. Tahap Penelitian

a. Melakukan tes awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

b. Melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

Kelas eksperimen pembelajaran dengan menggunakan model PAKEM,

sedangkan kelas kontrol memperoleh pembelajaran dengan metode ceramah

dan peniruan.

c. Melakukan tes akhir setelah kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda.

(39)

41

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Pengolahan data dari hasil penelitian

b. Pembahasan hasil analisis data

c. Menyimpulkan hasil penelitian

H. Analisis Data

Data dalam penelitian ini merupakan data berbentuk kuantitatif dan

kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil tes, yaitu tes awal dan tes akhir sedangkan

data kualitatif berupa hasil skala sikap dan lembar observasi.

Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik

terhadap hasil data tes awal dan indeks gain (normalized gain) dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Indeks gain ini dihitung dengan rumus indeks gain

dari Meltzer (Astuti dalam Andriatna, 2012), yaitu:

SkorPosTest Skor Pr eTest

Hake (Astuti dalam Andriatna, 2012), yaitu sebagai berikut:

Indeks Gain 0.30 : Rendah

0.30 IndeksGain 0.70 : Sedang

IndeksGain 0.70 : Tinggi 

 

(40)

42

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan data kuantitatif dibantu dengan menggunakan program SPSS

17.0 for Windows. Analisis yang dilakukan terhadap data kuantitatif adalah

sebagai berikut.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah distribusi data pretes

kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh berasal dari populasi yang

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji

Shapiro-Wilk dengan taraf siginfikansi () 5%. Langkah-langkah yang dilakukan

dalam pengujian normalitas sebagai berikut:

 Merumuskan hipotesis

H0 : data berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

 Menentukan tingkat keberartian dengan mengambil sebesar 0,05.

 Menentukan kriteria pengujian dengan aturan, menerima H0 apabila nilai

signifikansi yang diperoleh lebih dari atau sama dengan 0,05 dan menolak H0

apabila nilai signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05.

Jika data yang diperoleh berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan

pengujian homogenitas. Sedangkan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi

normal, maka tidak dilakukan pengujian homogenitas, tetapi dilakukan pengujian

kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan uji non parametrik, seperti uji Mann

- Whitney U.

(41)

43

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji homogenitas dilakukan jika data yang diperoleh berdistribusi

normal. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki

varians yang sama (homogen) atau tidak. Langkah-langkah yang dilakukan

dalam pengujian homogenitas sebagai berikut.

 Merumuskan Hipotesis

H0 : =

H1 :

Dengan,

: variansi kelas eksperimen

: variansi kelas kontrol

 Menentukan tingkat keberartian dengan mengambil sebesar 0,05.

 Menentukan kriteria pengujian dengan aturan, menerima H0 apabila nilai

signifikansi yang diperoleh lebih dari atau sama dengan 0,05 dan menolak H0

apabila nilai signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05.

3. Uji Dua Rata-rata

Selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk

mengetahui apakah kemampuan awal kedua kelas sama atau tidak. Jika data

berasal dari distribusi normal dan homogen, maka uji kesamaan dua rata-rata

menggunakan uji t. Jika data berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka uji

kesamaan dua rata-rata menggunakan uji t’. Sedangkan jika data yang diperoleh

(42)

44

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

uji non-parametrik seperti uji Mann-Whitney U. Uji kesamaan dua rata-rata untuk

data indeks gain menggunakan uji satu pihak, yaitu uji perbedaan dua rata-rata.

Instrumen nontes digunakan untuk memperoleh data kualitatif. Data

kualitatif (skala sikap) ditransfer kedalam data kuantitatif. Setelah skala sikap

terkumpul dan diolah dengan menggunakan cara seperti di atas, sikap siswa

terhadap sebuah pernyataan dapat digolongkan ke dalam sikap positif atau negatif.

Penggolongan dapat dilakukan dengan membandingkan skor subyek dengan

jumlah skor alternatif jawaban netral dari pernyataan. Jika rata-rata skor siswa

terhadap pernyataan lebih dari skor jawaban netral yaitu 3, maka siswa

digolongkan bersikap positif. Jika rata-rata skor siswa terhadap pernyataan kurang

dari skor jawaban netral, maka siswa mempunyai sikap negatif (Suherman dan

Sukjaya, 1990:237).

Tabel 3.6

Ketentuan Pemberian Skor Pernyataan Skala Sikap

Pernyataan

Skor tiap pilihan

SS S B TS STS

(43)

45

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Negatif 1 2 3 4 5

(Suherman dan Sukjaya, 1990:237)

I. Hasil Uji Instrumen Penelitian

Penulis membuat instrumen penelitian yang telah disetujui oleh dosen ahli

dan guru seni budaya di sekolah tempat penelitian. Instrumen tersebut diuji

cobakan kepada 35 siswa kelas VII-C SMPN 29 Bandung, di luar sampel

penelitian. Jumlah instrumen yang diuji cobakan berjumlah 15 soal, yang terdiri

dari 5 pilihan ganda dengan 4 butir pilihan dan 10 soal essay.

1. Soal Pilihan Ganda

a. Reliabilitas 0.37 (Reliabilitas Rendah)

b. Validitas hasil uji coba instrument

Tabel 3.7

Hasil Uji Instrumen Pilihan Ganda Validitas

No. No. Soal Nilai Interpretasi

(44)

46

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 2 0.491 Sedang

3 3 0.142 Sangat Rendah

4 4 0.667 Tinggi

5 5 0.338 Rendah

c. Daya Pembeda hasil uji coba instrumen

Tabel 3.8

Daya Pembeda

No. No. Soal Nilai Interpretasi

1 1 0.6667 Baik

2 2 0.3333 Cukup

3 3 0.1111 Jelek

4 4 0.7778 Sangat Baik

5 5 0.4444 Baik

d. Indeks Kesukaran / Tingkat Kesukaran hasil uji coba instrumen

Tabel 3.9

(45)

47

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. No. Soal Nilai Interpretasi

1 1 0.5714 Sedang

2 2 0.2857 Sukar

3 3 0.0571 Sukar

4 4 0.2571 Sukar

5 5 0.2571 Sukar

2. Soal Uraian

1. Reliabilitas 0.56 (Reliabilitas Sedang)

2. Validitas hasil uji coba instrumen

Tabel 3.10

Validitas

No. No. Soal Nilai Interpretasi

1 1 0.525 Sedang

2 2 0.355 Rendah

3 3 0.253 Rendah

4 4 0.476 Sedang

(46)

48

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 6 0.151 Sangat Rendah

7 7 0.408 Sedang

8 8 0.226 Rendah

9 9 0.647 Tinggi

10 10 0.597 Sedang

3. Daya Pembeda hasil uji coba instrumen

Tabel 3.11

Daya Pembeda

No. No. Soal Nilai Interpretasi

1 1 0.6667 Baik

2 2 0.5556 Baik

3 3 0.3333 Cukup

4 4 0.6667 Baik

5 5 0.4444 Baik

6 6 0.1111 Jelek

(47)

49

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8 8 -0.4444 Sangat Jelek

9 9 0.3333 Cukup

10 10 0.5370 Baik

4. Indeks Kesukaran / Tingkat Kesukaran hasil uji coba instrumen

Tabel 3.12

Indeks Kesukaran

No. No. Soal Nilai Interpretasi

1 1 0.4444 Sedang

2 2 0.6111 Sedang

3 3 0.7222 Mudah

4 4 0.5556 Sedang

5 5 0.5556 Sedang

6 6 0.0556 Sukar

7 7 0.2778 Sukar

(48)

50

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9 9 0.3148 Sedang

(49)

77

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan

data dan mengetahui peningkatan belajar siswa yang menggunakan pembelajaran

tradisional dan yang menggunakan aplikasi pendekatan PAKEM, juga mengetahui

sikap siswa terhadap pembelajaran kawih bagi yang diberi perlakuan PAKEM dan

yang tidak diberi perlakuan. Maka dari hasil pengolahan data diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan respon siswa dari kedua kelas menunjukan sikap positif

terhadap pembelajaran kawih. Hanya dengan berbedanya cara mengajar maka

berbeda pula hasilnya.

2. Peningkatan kemampuan siswa dari kedua kelas berbeda, karena kemampuan

awal siswa dari kedua kelas tersebut berbeda. Kemampuan awal kelas

eksperimen sudah lebih besar dibanding kelas kontrol. Setelah diberi

perlakuan yang berbeda, kemampuan kelas eksperimen jauh lebih meningkat

dibanding kelas kontrol yang cenderung menurun. Pendekatan PAKEM dalam

pembelajaran kawih yang diterapkan peneliti dapat dikatakan cukup efektif

dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kawih, hal

tersebut terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa yang diberi

(50)

78

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu75

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAKEM yang diterapkan

peneliti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dari itu diharapkan para

pengajar dapat menerapkannya sesuai dengan materi yang diajarkannya.

2. Sebelum melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan PAKEM,

guru harus menyusun rencana pembelajaran terlebih dahulu agar menarik

minat dan perhatian siswa.

3. Pengkondisian belajar siswa sebelum, selama dan sesudah proses

(51)

79

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ambarjaya, Beni. (2008). Model-model pembelajaran kreatif. Bandung: Tinta Emas

Anwar, Mohamad. (1996). Pegangan sosiologi kelas 3. Bandung: ARMICO

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Koswara. (1986). Ganda Mekar. Bandung: Tarate Bandung

Mack, Dieter. (2001). Pendidikan Musik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Ma’mur Asmani, Jamal. (2011). 7 Tips aplikasi pakem. Jogjakarta: DIVA Press

Milyartini, Rita. (2009). Evaluasi Pendidikan Musik. Bandung: Bintang WarliArtika

Nataprajja, Iwan. (2003). Sekar gending. Bandung: PT Kaarya Cipta Lestari

Nisak, Raisatun. (2012). Lebih dari 50 game kreatif untuk aktifitas belajar-mengajar. Jogjakarta: DIVA Press

(52)

80

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riyanto, Yatim. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Ruhimat, Toto at.all. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: FIP UPI

Soepandi, Atik. (1975). Dasar-dasar teori karawitan. Bandung: Lembaga Kesenian Bandung

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JIKA UPI

Sukmadinata. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutrisno. (2011). Seni karawitan. Ciamis: DINA

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

(53)

81

Tema Puspa Dewi, 2013

APLIKASI PENDEKATAN “PAKEM” DALAM PEMBELAJARAN KAWIH PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 29 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

Tabel 3.1  Desain Penelitian
Tabel 3.2  Klasifikasi Koefisien Validitas
Tabel 3.3  koefisien reliabilitas
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dua senyawa katekin termetilasi telah diisolasi dari dari kulit batang tumbuhan Toona sinensis yang beraktivitas toksik terhadap Artemia salina dengan LC 50 berturut-turut

[r]

Hasil : Berdasarkan uji statistik Mann Whitney pada saat sebelum dan sesudah terapi diperoleh nilai

Fokus penelitian ini yaitu, “Bagaimana internalisasi revolusi mental siswa SMK Nurul Islam Manyar Gresik?”. Jenis penelitian te rmasuk penelitian kualitatif

• Sebuah gambar adalah representasi visual dan grafis beberapa informasi yang dapat ditampilkan pada layar komputer atau dicetak.. • Gambar datang dalam

Pemberian air pada tanaman cabai merah besar dilakukan dengan cara menimbang selisih berat antara berat tanah hari pertama dan berat tanah hari ke dua, dan seterusnya

Dalam penelitian ini, sumber data utama yang digunakan adalah informasi dari narasumber (data primer), dilengkapi dengan data sekunder dan tersier. Pengumpulan

Pengembangan wirausaha mikro adalah sebuah alat penting untuk membawa misi yang holistik (Bussau 2003:39), yaitu: a) Usaha mikro/kecil dibentuk dengan dasar-dasar yang